Anda di halaman 1dari 65

PENOLAKAN SPESIMEN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.28 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Penolakan spesimen laboratorium adalah menolak


Pengertian memeriksa spesimen laboratorium karena tidak
memenuhi syarat sebagai spesimen yang baik.
Mendapatkan spesimen yang berkualitas dan benar
Tujuan
untuk jaminan mutu hasil laboraotirum yang benar
Setiap spesimen harus memenuhi syarat / memenuhi
Kebijakan kualitas tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium
Kriteria Spesimen di tolak :
1. Tidak ada identitas pasien di tabung spesimen.
2. Tidak sesuai identitas di tabung spesimen dan di
formulir permintaan.
Prosedur 3. Tabung / kontainer spesimen salah.
4. Spesimen darah yang hemolisis.
5. Spesimen darah yang lipemia.
6. Ada ”cloth” di tabung specimen darah dengan
antikoagulan.
7. Spesimen tidak puasa untuk pemeriksaan yang
harus puasa.
8. Spesimen terkontaminasi atau ada indikasi
kontainer bocor.
PENOLAKAN SPESIMEN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.28 1 1/2
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Cara penolakan :
1. Amati spesimen yang diterima.
2. Catat di buku laporan kriteria spesimen (di ruang
preparasi spesimen).
3. Beri tanda  pada kriteria-kriteria yang sesuai.
Prosedur
4. Bila ada 1 kriteria tidak sesuai, kembalikan
spesimen ke ruang asal dan minta pengambilan
spesimen ulang, dengan memberitahu alasan
penolakan.
5. Beritahukan cara pengambilan spesiemen yang
benar.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait
3. Instalasai Rawat Jalan
4. Intalasi Laboratorium
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.41 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Cara pengambilan sampel urine adalah suatu tindakan


Pengertian
pengambilan urine sebelum dilakukan pemeriksaan.
Untuk mendapatkan sampel urine yang memenuhi
Tujuan
syarat pemeriksaan.
1. 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411
/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
Kebijakan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.41 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1075/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
Kebijakan 10. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Sumber Sentosa

1. Bersihkan alat kelamin luar dengan sabun.


2. Bilas dengan air mengalir dan usap dengan
kasa / tissue.
3. Baru kemudian pasien disuruh kencing, urine
Prosedur awal dibuang, sedang porsi tengah ditampung
langsung ke dalam botol steril, sejumlah 5 -10
ml, tutup rapat botol.
4. Segera kirim ke Laboratorium.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
Unit Terkait
3. Instalasi Rawat Jalan.
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN FAESES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.43 0 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Suatu cara atau tehnik pengambilan specimen feses


Pengertian yang sesuai dengan ketentuan untuk dilakukan
pemeriksaan.
Untuk mendapatkan specimen yang memenuhi syarat
Tujuan
untuk dilakukan pemeriksaan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Kebijakan 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411
/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan.
CARA PENGAMBILAN SPECIMEN FAESES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.43 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Kebijakan 1075/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
10. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Sumber Sentosa
1. Penderita diberi petunjuk agar feses
dikumpulkan pada tempat bersih, berupa botol
bermulut lebar.
2. Specimen feses dapat diambil dan dikumpulkan
oleh perawat / bidan atau penderita sendiri.
Prosedur 3. Segera kirim ke laboratorium.
4. Cara kerja : tetes eosin diatas objek glass ambil
feses dengan tusuk gigi/lidik dioleskan dicampur
dengan eosin kemudian tutup dengan coper
glass,dibaca dibwah mikroskop dengan
pembesaran 10-40 X.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
Unit Terkait
3. instalasi Rawat Jalan
CARA PENGAWETAN SPECIMEN
DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.45 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Suatu tata cara pengawetan spesimen setelah


Pengertian dilakukan pemeriksaan dengan cara yang benar dan
sesuai ketentuan.
Untuk persiapan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan
Tujuan untuk pemeriksaaan lebih lanjut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411
/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
Kebijakan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1075/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja
CARA PENGAWETAN SPECIMEN
DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.45 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
10. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
Kebijakan tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Sumber Sentosa
1. Pisahkan sampel darah dengan serum yang
telah dilakukan pemeriksaan.
2. Masukkan serum kedalam sample cup,
kemudian masukkan dalam almari es
/Freezer.
3. Lakukan penyimpanan specimen sebagai
berikut :
a. Untuk sampel kimia rutin , Imunologi
serologi penyimpanan / pengawetan pada
suhu 2 - 8◦C selama 3 hari, kalau disimpan
pada suhu -20◦C/ Freezer selama 1 minggu.
Prosedur b. Untuk sampel urine tidak dilakukan
penyimpanan tetapi langsung dibuang
(dikarenakan stabilitas urine yang telah
diperiksa tidak boleh lebih dari 2 jam).
c. Untuk sampel darah lengkap penyimpanan /
pengawetan dilakukan 1 x 24 jam
( dikarenkan stabilitas untuk pemeriksaan
darah lengkap tidak boleh lebih dari 24 jam).
d. Untuk sampel/specimen yang dirujuk,
disimpan sampai hasi; dari laboratorium
rujukan diterima, cara penyimpanan sampel
sesuai dengan point ( a).
Unit Terkait 1. Instalasi Laboratorium
CARA PENYIMPANAN SPECIMEN
DI LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.19 1 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Suatu tata cara pengawetan spesimen setelah dilakukan


Pengertian pemeriksaan dengan cara yang benar dan sesuai
ketentuan.
Untuk persiapan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan
Tujuan
untuk pemeriksaaan lebih lanjut.
Penyimpanan specimen untuk tes yang ditunda harus
Kebijakan
sesuai standar prosedur operasional yang berlaku.
Lakukan penyimpanan specimen sebagai berikut :
A. Untuk sampel kimia rutin, Imunologi serologi,
sampel yang dirujuk :
1. Pisahkan sampel darah dengan serum.
2. Masukkan serum ke dalam sample cup.
3. Tempelkan label identitas pasien.
4. Simpanlah/awetkan sampel pada suhu 2◦C -
8◦C selama 3 hari.
Prosedur
B. Untuk sampel urine :
1. Lakukan penyimpanan urine selama 2 jam.
2. Buang urine setelah 2 jam.
C. Untuk sampel darah lengkap :
1. Lakukan penyimpanan sampel darah 1 x 24
jam pada suhu kamar.
D. Slide Hapusan Darah :
Dibuang setelah 1 bulan
Unit Terkait 1. Instalasi Laboratorium
PENANGANAN SAMPEL LISIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.46 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Pengertian Suatu prosedur untuk menangani sampel yang lisis.


1. Supaya alur penanganan sampel lisis menjadi jelas.
Tujuan 2. Terciptanya pelayanan yang baik, cepat dan tepat.
3. Meningkatkan kepuasan pasien
Bila ada sampel yang lisis segera komunikasikan kepada
Kebijakan
pihak ruang rawat inap.
1. Semua sampel yang lisis harus segera
dikomunikasikan kepada pihak ruang yang terkait.
Prosedur 2. Sampel yang lisis harus segera diganti yang baru.
1. Setiap sampel yang lisis harus dicatat dibuku kondisi
sampel.
1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Unit Gawat Darurat
PENELUSURAN / TRACKING SPESIMEN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.47 1 1/1
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Ditetapkan oleh,
Tumpang
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

1. Penerimaan spesimen adalah proses serah terima


dan pencatatan bahan pemeriksaan laboratorium
yang berasal dari pasien.
Pengertian 2. Penelusuran spesimen adalah proses melakukan
telusur atas kebenaran spesimen, yang dilakukan
jika ada masalah hasil pemeriksaan yang
dimungkinkan akibat kesalahan spesimen..
1. Memastikan bahwa spesimen yang diterima sesuai
yang dibutuhkan untuk pemeriksaan, sehingga
Tujuan
dapat meminimalisir kesalahan pra-analisis.
2. Memudahkan telusur spesimen
Spesimen yang diterima dilaboratorium adalah spesimen
Kebijakan yang berkualitas dan benar untuk jaminan mutu hasil
laboratorium
A. PENERIMAAN SPESIMEN
1. Spesimen pasien bersama lembar permintaan
pemeriksaan diserahterimakan kepada petugas
laboratorium.
2. Kesesuaian nama, nomor register dan identitas
Prosedur
pasien lainnya pada label wadah spesimen,
lembar permintaan pemeriksaan diperiksa, jika
ada ketidaksesuaian segera dikonfirmasikan
pada pasien / pengantar / pengirim.
PENELUSURAN / TRACKING SPESIMEN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.47 1 1/2
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Ditetapkan oleh,
Tumpang
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

3. Keterangan terkait spesimen (waktu pengambilan,


keterangan klinis, parameter pemeriksaan yang
diminta, dokter yang meminta pemeriksaan,
petugas sampling, dll) pada lembar permintaan
pemeriksaan terbaca dengan jelas, jika kurang
jelas atau belum tertuang segera dikonfirmasikan
pada pasien / pengantar / pengirim
4. Kesesuaian permintaan pemeriksaan dan syarat
spesimen yang dibutuhkan diperiksa, jika tidak
sesuai segera minta diberikan ulang spesimen
yang dimaksud dengan menyampaikan penjelasan
sebelumnya.
5. Semua keterangan pada proses konfirmasi dicatat
pada lembar permintaan pemeriksaan.
Prosedur 6. Pada penerimaan spesimen pasien rawat inap,
semua hal sudah sesuai, petugas laboratorium
menerima sampel, kemudian menyerahkan alkes
yang digunakan (jarum/spuit, tabung vakum,
wadah urine / faeces / sputum) sebagai
pengganti.
7. Tanggal dan jam terima spesimen ditulis pada
lembar permintaan pemeriksaan.
8. Nomor spesimen diberikan pada label spesimen
dan lembar permintaan pemeriksaan sesuai
urutan.
9. Data semua spesimen dicatat dalam buku
spesimen (nomor spesimen, nama pasien, nomor
register, jam terima, kondisi spesimen, dll).
PENELUSURAN / TRACKING SPESIMEN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.47 1 1/3
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Ditetapkan oleh,
Tumpang
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

B. PENELUSURAN SPESIMEN
1. Mencermati arsip laporan hasil pemeriksaan,
lembar permintaan pemeriksaan, buku register
hasil pemeriksaan.
2. Mencermati identitas spesimen pada proses
analisis.
Prosedur 3. Mencermati identitas yang tertulis pada label
spesimen (nama, nomor spesimen, dll).
4. Mencermati data yang tertulis pada buku
spesimen.
5. Menghubungi pasien / pengantar / pengirim /
pengambil spesimen untuk mendapatkan
keterangan lebih jauh.
Unit Terkait 1. Instalasi Laboratorium
PENERIMAAN SPESIMEN / SAMPEL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.52 1 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

SPO Penerimaan Spesimen/Sampel Pemeriksaan


Laboratorium adalah Prosedur Tetap Penerimaan suatu
bahan yang berasal dari tubuh manusia, dapat berupa
benda cair/padat yang diterima laboratorium IPK untuk
Pengertian
mengetahui kandungan dalam spesimen/sampel tersebut
baik jumlah, kadar/konsentrasi, volume atau berat dan
jenisnya secara kimiawi, imunologi atau makroskopik
dan/atau mikroskopik serta perbenihan.
1. Memastikan spesimen/sampel yang dikirim sesuai,
tepat dan berkualitas.
Tujuan
2. Mengurangi kesalahan pra-analitik

1. Semua spesimen yang masuk ke laboratorium


harus diserah terimakan dari pengirim kepada
Kebijakan petugas di laboratorium.
2. Spesimen/sampel yang tidak memenuhi syarat
harus ditolak.
1. Spesimen/sampel pasien bersama formulir
permintaan pemeriksaan yang telah ditanda tangani
dokter dikirim ke laboratorium IPK.
2. Periksa nama pasien pada wadah spesimen dan
Prosedur
pada formulir permintaan serta cocokkan nama
pasien dan jenis pemeriksaan dengan yang ditulis
pada buku ekspedisi ruangan.
PENERIMAAN SPESIMEN / SAMPEL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.09 1 1/2
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Formulir/blangko permintaan berisi data lengkap


tentang:
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,
alamat) harus sesuai buku register pasien.
b. Nomor register (pasien rujukan dapat tanpa no
reg.), asal ruangan/nama pengirim:
RINAP,KABER, RAJAN dll. atau Rujukan: RS
Pemerintah/Swasta, Puskemas, Klinik Bersalin,
praktek pribadi.
c. Tanggal & jam pengambilan spesimen
d. Keterangan klinis (keluhan/keadaan
umum/diagnosis sementara)
e. Parameter/jenis pemeriksaan yang diminta
f. Paraf dan nama dokter (a.p./atas perintah).
Data yang belum lengkap, seperti no register,
Prosedur
keterangan klinik, dan jam saat sampling sangat
diperlukan, dapat dilengkapi oleh petugas ruangan
/analis laboratorium berdasarkan apa yang
diketahuinya dan spesimen dapat diterima dulu asal
telah memenuhi syarat poin 2 a dan e.
3. Periksa volume, jenis dan kualitas spesimen.
Tolak spesimen bila: ada bekuan/lisis untuk
pemeriksaan hematologi dan lisis untuk kimia
klinik atau berupa air liur untuk sputum BTA dll,
tunjukan dan/beritahu alasannya, serta minta
dikirim ulang (dapat melalui telpon). Catat alasan
dan tanyakan penyebabnya, nama petugas
pengirim (penerima telpon) dan waktu telpon pada
formulir permintaan dan buku masalah, sedang
spesimen tetap ditinggal di laboratorium. .
PENERIMAAN SPESIMEN / SAMPEL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.09 1 1/3
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

4. Paraf & dan tulis nama pada buku ekspedisi


ruangan serta berikan spuit sebagai pengganti
dengan jumlah dan ukuran yang sama.
5. Catat dalam buku sampling: nama pasien, nomor
Prosedur register, asal ruang, waktu spesimen diterima,
macam pemeriksaan, status pasien
askes/jamkesmas/gratis, biaya total pemeriksaan,
jumlah spuit pengganti , nama pengirim dan
penerima spesimen.
1. Unit laboratoriun
2. Unit Rawat Inap
Unit Terkait
3. Unit Gawar Darurat
4. Kaber
PENOLAKAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.15 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Penolakan spesimen laboratorium adalah menolak


Pengertian memeriksa spesimen karena tidak memenuhi syarat
sebagai spesimen yang baik
Mendapatkan spesimen yang berkualitas dan benar untuk
Tujuan
jaminan mutu hasil laboratorium yang benar
Spesimen yang diterima dilaboratorium adalah spesimen
Kebijakan yang berkualitas dan benar untuk jaminan mutu hasil
laboratorium
Kriteria Spesimen di tolak :
1. Tidak ada identitas pasien di tabung spesimen.
2. Identitas di tabung spesimen dan di formulir
permintaan tidak sesuai.
3. Tabung / kontainer spesimen salah.
4. Spesimen darah yang hemolisis.
5. Spesimen darah yang lipemia.
6. Ada ”clot” di tabung specimen darah dengan
antikoagulan.
7. Spesimen tidak puasa untuk pemeriksaan yang harus
Prosedur puasa.
8. Spesimen terkontaminasi atau ada indikasi kontainer
bocor.
Cara penolakan :
1. Amati spesimen yang diterima.
2. Apabila didapatkan kriteria (spesimen ditolak) seperti
diatas, kembalikan spesimen ke ruang asal dan minta
pengambilan spesimen ulang, dengan memberitahu alasan
penolakan.
3. Beritahukan cara pengambilan spesimen yang benar..

1. Instalasi Rawat Darurat


Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Laboratorium
PROSEDUR PREPARASI DAN DISTRIBUSI
SAMPEL YANG MEMBUTUHKAN SERUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.20 1 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

1. Prosedur preparasi dan distribusi sampel yang


membutuhkan serum adalah suatu prosedur yang memuat
tentang urutan penanganan sampel pemeriksaan
laboratorium yang membutuhkan serum.
Pengertian
2. Pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan serum
adalah semua pemeriksaan laboratorium yang sampel
pemeriksaannya berupa serum (pemeriksaan imun, elektrolit
dan kimia).

1. Supaya alur pemeriksaan menjadi jelas.


2. Supaya semua pemeriksaan laboratorium yang
Tujuan
membutuhkan serum terperiksa semua.
3. Terciptanya pelayanan yang baik, cepat dan tepat.
1. Preparasi sampel harus segera dilakukan secara cepat
dan akurat.
Kebijakan 2. Bagian seksi pemeriksaan yang terkait harus segera
melakukan pemeriksaan secara cepat dan tepat segera
setelah preparasi sampel selesai dilakukan..
3. Semua sampel yang lisis harus segera
dikomunikasikan kepada pihak ruang yang terkait.
Prosedur 4. Sampel yang lisis harus segera diganti yang baru.
10. Setiap sampel yang lisis harus dicatat dibuku
kondisi sampel.
PROSEDUR PREPARASI DAN DISTRIBUSI
SAMPEL YANG MEMBUTUHKAN SERUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.20 1 1/2
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

1. Semua pemeriksaan laboratorium yang


membutuhkan serum dilakukan sentrifus 1300 g selama 10
menit.
2. Bila sampel hanya membutuhkan pemeriksaan kimia
atau elektrolit atau imun saja maka pemeriksaan dapat
Prosedur
segera dilakukan.
3. Bila sampel membutuhkan pemeriksaan campuran
antara kimia-elektrolit-imun, maka pendistribusian sampel
berdasarkan urutan yaitu : elektrolit selanjutnya imun baru
kimia.

Unit Terkait Instalasi Laboratorium


PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.30 1 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

15 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

SPO pemeriksaan reduksi adalah prosedur baku untuk


Pengertian
melakukan pemeriksaan reduksi dalam urine.
Pemeriksaan reduksi urine bertujuan untuk mengetahui
Tujuan
glukosa dalam urine.

Kebijakan Spesimen urine harus segera dilakukan pemeriksaan.


4.1 PERSIAPAN
Alat dan Bahan :
 Tabung reaksi 16x150 mm.
 Pipet berskala 5-10 ml.
 Pipet tetes 50 ul
 Pembakar spirtus.
 Larutan Benedict.
Metode : Benedict.
Spesimen : Urine segar.
4.2 PELAKSANAAN
Prosedur
PELAKSANA : Analis
1. Masukkan 1,25 ml reagen ke dalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes spesimen.
3. Panaskan tabung tersebut di atas nyala api
hingga isinya perlahan-lahan mendidih.
4. Nilailah hasil reaksi setelah isi tabung
dikocok. Pembacaan dilakukan tidak boleh
lebih dari 2 menit.
PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.30 1 1/2
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

15 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Negatif - : biru atau sedikit


Positif + kehijauan agak
Positif + keruh.
+ Positif 1+ : hijau kekuningan
+++ dan keruh.
atau
Positif + 2+ : kuning keruh.
+++ 3+ : jingga atau warna
lumpur keruh
Prosedur 4+ : merah bata
keruh.

Catatan :
Pada spesimen dengan reaksi albumin 3+ atau
4+ , hilangkan dulu albuminnya dengan cara
seperti pemeriksaan albumin, lalu saring dengan
kertas saring dan gunakan filtratnya untuk
pemeriksaan reduksi.
1. Instalasi Gawat Darurat
Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasai Rawat Jalan
PEMERIKSAAN TEST KEHAMILAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.87 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Pemeriksaan Test Kehamilan adalah pemeriksaan untuk


Pengertian
mendiagnosa kehamilan.

Tujuan Untuk mendeteksi adanya HCG di dalam urine.

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan Pemeriksaan tes kehamilan harus sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku..
Alat :
1. Test strip
2. Wadah tempat urine
Spesimen :Urine pagi hari
Prosedur :
1. Tampung urine ke dalam wadah.
2. Buka bungkus tes strip, celupkan tes strip secara
tegak lurus ke dalam urine 10 -15 detik. Jangan
melewati garis maksimum.
3. Nyalakan timer dan tunggu hingga muncul dua
Prosedur
garis merah.
4. Adanya garis merah pada daerah indikasi tes
merupakan hasil positif
5. Hasil yang terbaca setelah lebih 15 menit
merupakan hasil yang invalid dan harus diulang.

Interpretasi :
1. Positip : jika terdapat 2 garis merah pada control ( C )
dan garis merah pada daerah test ( T ).
2. Negatip : muncul satu garis pada control ( C ).
Unit terkait Instalasi Laboratrium
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
MEMAKAI STRIP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.92 1 1/1
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Pemeriksaan urin kimia stik adalah pemeriksaan


urin, tanpa sentrifus, menggunakan reagen kimia
kering berupa multistik dengan parameter
Pengertian
pengukuran meliputi : lekosit esterase, nitrit,
urobilinogen, protein, pH, darah / Hb, berat jenis,
keton, bilirubin, glukosa.
1. Untuk pemeriksaan urin rutin.
2. Untuk mengetahui kelainan penyakit ginjal /
saluran air kemih.
Tujuan
3. Untuk mengetahui kelainan penyakit sistemik
tertentu.
Untuk memonitor terapi.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan
Pemeriksaan urin lengkap memakai strip harus
sesuai standar prosedur operasional yang berlaku.
Alat dan Bahan :
1. Pipet Tabung reaksi.
2. Object glass.
Prosedur 3. Cover glass.
4. Centrituge.
5. Mikroskop
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
MEMAKAI STRIP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.92 1 1/2
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Metode :
Carik Celup
Prosedur :
1. Kocok spesimen, masukkan _+ 7 ml kedalam tabung.
2. Celupkan strip reagen pada spesimen, angkat segera
dan tiriskan dengan menyentuhkan pada tissue.
3. Segera setelah 1 menit nilailah hasil reaksi dengan
membandingkan warna pada strip dengan warna
Prosedur standar dari reagen, meliputi parameter BJ, PH,
Protein, Glukosa, Keton,
Bilirubin, Urobilinogen,
4. Pada spesimen dengan reaksi glukosa positip, lakukan
pemeriksaan reduksi metode Benedict.
5. Pada spesimen dengan reaksi glukosa positip, lakukan
pemeriksaan protein metode asam sulfosalisilat.
6. Lakukan pemeriksaan sedimen urine.
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
MEMAKAI STRIP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.92 1 1/3
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

PELAPORAN :
1. pH : 5.0 ; 6.0 ; 6.5 ; 7.0 ; 7,5 ; 8.0 ; 8.5
2. Berat Jenis : 1.000 ; 1.005 ; 1.010 ; 1.015 ; 1.020 ;
1.025;1.030
3. Protein : - / ±/+ / ++ / +++
(neg/trace/ 0.30/1/3/>20 g/l)
4. Glukosa : -/±/+/++/+++/++++
(neg/trece/50/100/300/1000 mg/dL)
Prosedur
5. Bilirubin : - / + / ++ / +++
6. Urobilinogen : -/±/+/ ++ / +++(neg/trace/1/4/8/12mg/dL)
7. Keton : - / + / ++ / +++
8. Nitrit : - / + / ++ / +++
9. Lekosit esterase : -/ ±/+ /++/+++
(neg/trace/10-25/75/500 lekosit/UL)
10. Blood/Hb : - /±/+/++/ +++
(neg/trace/5-10/25/50/250 eritrosit/UL)
Unit terkait Instalasi Laboratrium
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.93 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Pemeriksaan sedimen urin adalah : pemeriksaan
elemen-elemen dalam urin (silinder, lekosit, eritrosit,
Pengertian
epitel, kristal, bakteri, dll.) dengan mikroskop cahaya
atau mikroskop fase kontras, setelah sampel disentrifus.
1. Untuk pemeriksaan urin rutin dulu kala, saat ini
dianjurkan stik dgn 10 parameter (stik yang ada pita
lekosit dan pita eritrosit).
Tujuan
2. Untuk mengetahui adanya sindroma injury otot dan
sindroma hemolitik.
Memonitor terapi dan perjalanan penyakit
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan
Pemeriksaan sedimen urin harus sesuai standar
prosedur operasional yang berlaku.
Prinsip :
Berat jenis unsur – unsur sediment organik dan non
organik lebih besar dari pada berat jenis urine sehingga
dengan centrifugasi, maka zat – zat tersebut akan
mengendap.
Spesimen : Urine segar
Prosedur Alat dan bahan
1. Centrifuge
2. Mikroskop
3. Objek glass
4. Cover glass
5. Tabung centrifuge
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.93 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Cara kerja :
1. Kocoklah urine dalam tabung urine, supaya bila
sediment akan tercampur rata.
2. Masukkan 10 ml atau 5 ml urine yang sudah
dicampurkan rata ke dalam tabung centrifuge.
Kemudian
3. Tuanglah cairan bagian atas sehingga volume
cairan dan sediment menjadi kira – kira 1 ml atau
½ ml
4. Kocoklah tabung untuk mencampur kembali
Prosedur sediment.
5. Periksa di bawah mikroskop, mula – mula dengan
pembesaran objektif 10X kemudian dengan
pembesaran objektif 40X.Sedimen urine yang
mungkin ditemukan : sel epitel, sel lekosit, sel
eritrosit, kristal, jamur, Trichomonas, bakteri,
spermatozoa.
6. Hasil pemeriksaan sediment di catat dalam buku
urinalisis.
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.93 1 1/3

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
PELAPORAN :
Pembesaran 10 X
Silinder :
Hialin : ………. / lpk (lapangan pandang kecil)
Granuler : ………. / lpk
Lekosit : ………. / lpk
Eritrosit : ………. / lpk
Lilin : ………. / lpk
Prosedur
Dll : ………. / lpk
Epitel : - / + / ++ / +++ (jenis ……………..)

Pembesaran 40 X
Lekosit : ………. / lpb, (gliter sel : + / -)
Eritrosit : ………. / lpb, ( eumorfik / dismorfik)
Kristal : ………. - / + / ++ / +++ (jenis……………)
Lain-lain : ………. - / + / ++ / +++
Unit Terkait 2. Instalasi Laboratorium
PEMERIKSAAN BENCE JONES PROTEIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.94 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Suatu tata cara pengawetan spesimen setelah dilakukan
Pengertian pemeriksaan dengan cara yang benar dan sesuai
ketentuan.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin..

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan Pemeriksaan Bence Jones Proteinharus sesuai standar
prosedur operasional yang berlaku..
Prinsip :
Protein dalam suasana asam lemah organik akan
mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan
hingga endapan.

Spesimen :
Urine segar

Alat dan bahan :


1. Tabung reaksi panjang.
2. Penjepit tabung.
3. Pipet tetes
Prosedur
4. Lampu spritus
5. Pipet ukuran 5 ml
Reagensia :
Asam Asetat 6 %
Cara kerja :
1. Masukkan urin jernih (sentrifus terlebih
dahulu) ke dalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh
Dengan memegang bagian tabung reaksi pada
ujung bawah dengan penjepit tabung reaksi,
lapisan atas urine dipanasi di atas nyala api
sampai mendidih 30 detik.
PEMERIKSAAN BENCE JONES PROTEIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.94 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
2. Perhatikan ada atau tidaknya kekeruhan
di lapisan atas. Jika terjadi kekeruhan, kemungkinan
disebabkan oleh protein, calsiumfosfat,
calciumcarbonat.
3. Teteskan 3-5 tetes asam acetat 6% ke
dalam urine yang masih panas itu. Jika kekeruhan
disebabkan oleh calciumfosfat maka kekeruhan
akan lenyap. Jika kekeruhan disebabkan oleh
calciumcarbonat maka kekeruahan akan tetap hilang
tapi dengan pembentukan gas. Jika kekeruhan tetap
ada atau menjadi lebih keruh lagi, maka tes
terhadap protein adalah positif.

Penilaian :
- : Tidak ada kekeruhan
Prosedur + : Kekeruhan ringan (seperti awan)
tanpa butir (kadar protein 0.01 – 0.05
%)
++ : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak
butir – butir dalam kekeruhan (0.05 –
0.2%)

+++ : Urin jelas keruh dan kekeruhan itu


berkeping – keeping (0.2 – 0.5 %)

++++ : Urin sangat keruh dan berkeping –


keeping besar atau bergumpal –
gumpal (>0.5%)

Syarat :
Urine yang dipakai untuk pemeriksaan harus
jernih. Bila tidak jernih, maka harus dilakukan
sentrifugasi dan yang dipakai adalah supernatant.
Unit Terkait Instalasi Laboratorium
PEMERIKSAAN FAECES LENGKAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.95 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Pemeriksaan feces lengkap adalah pemeriksaan
Pengertian terhadap sample feces yang dibuat pada preparat dan
diperiksa dibawah mikroskop
Untuk mengetahui keadaan faeces secara makroskopik
Tujuan
dan mikroskopis
Pemeriksaan faeces lengkap harus sesuai standar
Kebijakan
prosedur operasional yang berlaku.
Alat:
1. Gelas Objek
2. Kaca penutup
3. Pengaduk
4. Mikroskop
5. NaCl 0,9 %

Spesimen : faeces

Pengambilan Bahan :
1. Wadah sampel harus bersih
2. Pasien harus menampung fesesnya,
Prosedur 3. Kemudian tutup botol faeces.
4. Bila tidak bisa BAB feses diambil dengan ujung jari
atau kapas lidi
Prosedur :
1. Siapkan kaca obyek dan tetesi dengan 1 tetes NaCl
0,9 %
2. Ambil feces dengan ujung pengaduk dan letakkan
pada kaca objek aduk rata lalu tutup dengan kaca
penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran
obyektif 10X dan dilanjutkan dengan obyektif
40X.
PEMERIKSAAN FAECES LENGKAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.95 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
CARA PELAPORAN :
1. Makroskopis :
a. Warna ………………………..
b. Bau ……………( busuk , kecut )
c. Konsistensi ……( keras, lunak, berair)
Elemen : darah / lendir / nanah / parasit

2. Mikroskopis :
a. Epitel ..................................... / lpb
b. Leukosit ................................ / lpb (N < 5/lpb)
c. Eritrosit ................................. / lpb (Normal
tidak ada)
d. Parasit : ( kalau negatif  tidak diketemukan )
1) Telur ..................................../ lpb,
identifikasi .................
Prosedur
2) Larva ................................... / lpb,
identifikasi ................
3) Trofozoit ............................. / lpb,
identifikasi ................
4) Kista .................................... / lpb,
identifikasi ................
5) Segmen / Proglottis ............. / lpb,
identifikasi ................
e. Sisa makanan :
Serat otot : - / + / ......... untuk
intoleransi protein
Pati / amilum : - / + / ......... untuk intoleransi
KH
Butir lemak : - / + / .......... untuk inteleransi
lemak
Unit Terkait 3. Instalasi Laboratorium
PEMERIKSAAN PEWARNAAN GRAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.89 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Merupakan pewarnaan yang digunakan untuk member
Pengertian
warna bada bakteri suatu specimen.
Untuk mengetahui adanya bakteri gram positif dan
Tujuan
bakteri gram negative
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan Pemeriksaanpewarnaan gram harus sesuai standar
prosedur operasional yang berlaku.
Alat dan Bahan :
1. Object glass
2. Ose
3. Pembakar spirtus
4. Mikroskop
Reagen :
1. Gram 1 : Carbol gentianviolet
Prosedur
2. Gram 2 : Lugol/Jodium
3. Gram 3 : Aceton/Alkohol 95%
4. Gram 4 : Safranin/Air Fuchsin

Spesimen :
Screat vagira, urethra, mata, gram sedimen urine
PEMERIKSAAN PEWARNAAN GRAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.89 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Prosedur :
1. Buatlah preparat di dekat nyala api. Ambil spesimen
dengan ose, oleskan pada object glass seluas 2x3
cm.
2. Fiksasi dengan melidahapikan preparat tersebut,
biarkan dingin.
3. Genangi preparat dengan gram 1 selama 45-60
detik.
4. Buang cat, tambahkan gram 2 selama 30-45
detik.
5. Buang cat, cuci dengan air.
Prosedur
5. Hilangkan warna violet dengan memberikan
gram 3.
6. Bilas dengan air.
7. Genangi dengan gram 4 selama 10 detik.
8. Cuci dengan air.
9. Biarkan kering dan periksa dibawah mikroskop
dengan lensa obyektif 100x.

INTERPRETASI HASIL :
1. Gram positif : Kuman berwarna violet.
Gram negatif : Kuman berwarna merah.
Unit Terkait 4. Instalasi Laboratorium
PEMERIKSAAN KOH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.90 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Pemeriksaan KOH (kalium hidroksida) merupakan
Pengertian pemeriksaan yang dinjurkan untuk menegakkan
diagnosis pada kasus infeksi jamur.
Untuk mengetahui ada tidaknya jamur pada suatu
Tujuan
specimen.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan
Pemeriksaan KOH harus sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku.
Alat dan Bahan:
1. Object glass
2. Ose
3. Mikroskop
Reagen : KOH 10 %
Spesimen :
1. Dahak
2. Kerokan kulit
3. Screat vagina.
Prosedur Cara Kerja :
1. Taruh spesimen pada object glass
2. Berikan satu tetes reagen.
3. Tutup dengan cover glass.
4. Amati dibawah mikroskop dengan lensa obyektif
40x, periksa adanya blastospora dan hifa.
Hasil pemeriksaan :
1. Positip : bila ditemukan adanya hypa atau spora
2. Negatip : bila tidak ditemukan adanya hypa ayau
spora
Unit Terkait 5. Instalasi Laboratorium
PEMERIKSAANPEWARNAAN BTA
METODE ZIEHL NEELSEN

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Sumber Sentosa 14.01.88 1 1/1
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Emilda Yuvita, MMRS

Pewarnaan yang digunakan untuk melihat adanya


Pengertian
kuman batang tahan asam.
Untuk mencari kuman batang tahan asam dalam suatu
Tujuan
spesiment.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan Pemeriksaan BTA harus sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku.
Prinsip :
Kuman tahan asam akan memberikan warna pada
pewarnaanZiehl Neelsen.
Alat dan Reagent :
1. Obyek glass Steril
2. Ose / Lidi
3. Botol dg pasir dan desinfektan alcohol 70%
4. Lampu spirtus
Prosedur 5. Tempat pembuangan yg berisi desinfektan lisol 5%
6. Reagen Pewarnaan Ziehl Neelsen
7. Rak sediaan
8. Penjeit kayu/pinset
9. Botol semprot
10. Mikroskop
11. Minyak Imersi
12. Pensil
PEMERIKSAANPEWARNAAN BTA
METODE ZIEHL NEELSEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.88 1 1/2
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Spesimen :
1. Sputum
Cairan pleura
Prosedur :
PEWARNAAN DENGAN REAGEN ZIEHL NEELSEN
1. Letakkkan sediaan dgn bagian apusan meghadap
keatas padarak pewarnaan, beri jarak kurang lebih
satu jari antara satu sediaan dgn sediaan yang
lain.
2. Tuangkan Carbol Fuchsin 0,3% melalui kertas
saring hingga menggenangi seluruh permukaan
sediaan.
3. Panasi dari bawah dgn sulut api atau lampu spirtus
Prosedur
setiap sediaan sampai keliar uap ( jangan sampai
mendidih).
4. Diamkan selama 5 menit
5. Bilas sediaan dgn hati-hati menggunakan air
mengalir/lewat botol semprot
6. Genangi sediaan dengan Asam Alkohol 3%.
7. Bilas sediaan lagi.
Ulangi pemberian Asam Alkohol sampai tidak
tampak warna merah fuchsin.
8. Bilas sediaan lagi lalu genangi sediaan dgn
Methylene Blue 0,3% selama 10 – 20 detik.
9. Bilas sediaan lagi sampai sisa cat Meth.Blue hilang

PEMERIKSAANPEWARNAAN BTA
METODE ZIEHL NEELSEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 14.01.88 1 1/3
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

10. Keringkan sediaan pada rak pengering


11. Baca sediaan dgn menggunakan mikroskop
binokuler pembesaran 1000X memakai minyak
imersi mulai dari ujung
12. kiri ke ujung kanan dan lakukan pada sediaan
yang sel-selnya terlihat.
INTERPRETASI HASIL DAN PELAPORAN :
1. Negatip bila : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapangan pandang.
2. Positip bila : Batang Tahan Asam (BTA) akan
terlihat berwarna merah terang dgn latar belakang
biru tanpa ada kotoran dari pewarnaan.
Prosedur
Dgn kriteria sebagai berikut:
a. Jika ditemukan 1 – 9 BTA dlm 100 lapangan
pandang maka hasilnya dituliskan jumlah BTA
yang ditemukan/100 lapangan pandang
b. Jika ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100
lapangan pandang maka hasilnya ditulis : 1 +
c. Jika ditemukan 1 – 10 BTA dalam 1 lapangan
pandang, periksa minimal 50 lapangan
pandang maka hasilnya ditulis : 2 +
Jika ditemukan lebih dari 10 BTA dalam 1
lapangan pandang, periksa minimal 20 lapangan
pandang maka hasilnya ditulis : 3 +
Unit Terkait 6. Instalasi Laboratorium

PEMBUATAN PREPARAT SPUTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.91 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
Pembuatan preparat sputum merupakan prosedur yang
Pengertian dilakukan untuk menentukan standar preparat yang baik
dan benar.
Untuk menentukan standar preparat sputum yang baik
Tujuan
dan benar sehingga didapatkan hasil yang valid
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium.
Kebijakan
Pembuatan preparat sputum harus sesuai standar
prosedur operasional yang berlaku.
PEMBUATAN SEDIAAN APUS dengan bahan
pemeriksaan DAHAK (SPUTUM):
1. Satu kaca obyek utk satu specimen dahak, tulis
no. identitas pd bag ujung obyek glass dg pensil
2. Ambil specimen dahak purulen yg akan diperiksa
dg ose, lalu ratakan dg lidi membentuk lingkaran
ditengah kaca dgn bentk spiral kecil-kecil berpola
2 cm x 3 cm.
Prosedur 3. Ose yg telah dipakai celup dlm botol pasir
desinfektan dan bakar sampai ose membara dan
lidinya lgs dibuang dlm botol desinfektan.
4. Keringkan sediaan di udara lalu lakukan fiksasi
dgn pemanasan 3x melalui api dari lampu spirtus
dg hapusan meghadap ke atas.
5. Biarkan apusan di atas rak sediaan setelah
difiksasi dan hindari sinar matahari langsung.
3. Cuci Tangan setelah selesai membuat sediaan apus
Unit Terkait 7. Instalasi Laboratorium

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.80 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
Suatu cara / tehnik pengambilan specimen sputum yang
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan umum
Pengertian
pemeriksaan mikrobiologi, guna dilakukan pembiakan /
kultur..
Untuk mendapatkan specimen yang representatif dan
Tujuan
memenuhi syarat.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Tempatkan penderita di satu ruang khusus yang
terbuka.
2. Penderita disuruh batuk / dirangsang untuk batuk.
3. Sputum yang keluar langsung ditampung dalam
wadah steril.
4. Segera kirim ke laboratorium
Prosedur Perlu diperhatikan :
1. Tempat penampung bermulut lebar, bersih dan steril.
2. Sebaiknya sputum diambil sebelum terapi diberikan.
3. Sebaiknya sampel diambil pada pagi hari dengan
sehari sebelumnya penderita telah diberi ekspetoran.
4. Specimen yang diambil harus benar-benar mewakili
(dahak bukan saliva).
1.Instalasi Rawat Inap.
2.Instalasi Gawat Darurat.
Unit Terkait
3.Instalasi Rawat Jalan.
4.Instalasi Laboratorium

INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN


MIKROSKOPIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.83 1 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Sediaan apus harus diperiksa secara sistematis untuk


Pengertian memastikan bahwa hasil yang dilaporkan telah mewakili
seluruh bagian sediaan

Tujuan Untuk mengetahui adaya Bakteri Tahan Asam

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
 Keringkan sediaan pada rak pengering periksa
dibawah mikroskop dengan lensa obyektif 100x.
 Letakkan sediaan diatas meja mikroskop,
dengan permukaan sediaan menghadap keatas.
Gunakan lensa 10 x untuk menetapkan fokus dan
menemukan lapang pandang. Periksa sediaan
untuk menentukan kualitan sediaan. Pada
sediaan dahak pada umumnya ditemukan lebih
banyak leukosit atau sel radang.
 Teteskan satu tetes oil imersi, aplikator oil
tidak boleh menyentuh kaca sediaan, agar tidak
Prosedur
terkontaminasi dengan sediaan
 Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati,
sesuaikan fokus dengan hati-hati sampai sel
terlihat jelas
Kuman tahan asam : berwarna merah.
Kuman tidak tahan asam : berwarna biru.
 Lakukan pembacaan sediaan apus
sepanjang garis tengan dari ujung kiri ke kanan
atau sebaliknya
Cara pelaporan mengacu pada skala International
Unit

INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN


MIKROSKOPIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.83 1 1/2
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Against To Lung Disesse ( IUATLD)


Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100
LP
Scanty : ditemukan 1-9 BTA dalam100 LP
( tulis jumlah BTA yang ditemukan
)
(1 +) : 10-99 BTA dalam100 LP
(2 +) : 1-10 BTA setiap 1 LP (periksa min
50 LP)
(3 +) : ≥10 BTA setiap 1 LP (periksa min
20 LP)

 Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak


PROSEDUR
Prosedur dari nsediaan apus dengan meletakkan
bagian yang berminyak diatas tysue atau
kertas penyerap
 Sebelum membaca sediaan apus selanjutnya,
bersihkan lensa objektif dengan menggunakan
kertas lensa
 Setelah menyelesaikan pembacaan semua
sediaan, bersihkan lensa objektif dengan
kertas lensa yang dibasahi ater alkohol (3:7)
dan atau
 Sediaaan harus disimpan dalam kotak
sediaan dengan urutan sesuai TB 04 untuk uji
silang

1.Instalasi Rawat Inap.


2.Instalasi Gawat Darurat.
Unit Terkait
3.Instalasi Rawat Jalan.
4.Instalasi Laboratorium

PROSEDUR PENYIMPANAN PREPARAT DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.84 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
Penyimpanan preparat dahak adalah prosedur tetap
Pengertian
untuk melakukan penyimpanan preparat dahak.
Sebagai acuan pelaksanaan penyimpanan preparat
Tujuan dahak untuk keperluan pemantapan mutu / uji silang
(crosscheck).
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. PERSIAPAN
Alat : Box slide ; Tissue.
2. PELAKSANAAN
a. Hapus minyak emersi pada preparat dengan
menggunakan ujung tissue, jangan menggunakan
satu kertas tissue untuk preparat yang lain.

Prosedur b. Simpan preparat dalam box slide secara


berurutan menurut nomor register laboratorium.
c. Buang tissue yang telah digunakan ke tempat
sampah medis.
3. PEMBUANGAN
Sisa preparat yang tidak digunakan untuk cross
check akan dibuang ke tempat sampah medis.

Unit Terkait I nstalasi Laboratorium

INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LIMBAH


LABORATORIUM TB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.85 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Pengelolaan bahan infeksius/limbah berdasarkan


Pengertian
sumber, sifat dan bentuk limbah/bahan infeksius.
Mencegah terjadinya infeksi nosokomial terhadap petugas
Tujuan yang bekerja di laboratorium akibat terpaparnya bahan
infeksius.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Setiap limbah/bahan infeksius dibuang dalam wadah
Kebijakan
tersendiri dan diberi label yang sesuai dengan peraturan.
2. Bahan infeksius diolah dengan dengan cara desinfeksi,
dekontaminasi, sterilisasi dan insinerasi.
Pemusnahan sisa contoh uji

1. Limbah infeksius dan tiadak infeksius, baik padat


maupun cair harus dikumpulkan ditempat terpisah
dalam wadah yang tidak bocor, sedangkan dawah
untuk limbah benda tajam harus kuat terhadap
tusukan
2. Wadah contoh uji dan tutupnya, kaca sediaan yang
sudah tidak dipakai dan limbah padat lain harus
Prosedur
direndam dalam larutan lysol 5 % atau disinfektan
lain yang cocok untuk disinfeksi M. Tuberculosis
selama mi\nimal 12 jam.
3. Limbah caiar bekas pewarnaan ditampung dalam
wadah yang mengandung lysol sebelum dibuang
kesaluran limbah. Limbah zat pewarna hanya dibuang
kesaluran air kotor yang tidak akan mencemari badan
air/sungai untuk dikonsumsi.

INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LIMBAH


LABORATORIUM TB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.85 1 1/2
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

4. insenerasi merupakan cara mengolah limbah


sebelum atau sesuadah diautoclaf. Insenerasi
idealnya dialkukan pada alat dengan dua ruang
bakar, dimana pada ruang bakar pertama suhu
mencapai 800 derajat C, dan pada ruang bakar
kedua mencapai 1000 derajat C. Waktu retensi gas
dalam ruang bakar kedua minimal 0,5 detik.
Insenerator yang hanya memiliki satu ruang bakar
kurang efektif, untuk menangani bahan infektif. Jika
memakai carbonizer pakailaj sesuai petuntuk
pemakaian
5. Untuk sterilasi dengan autoclaf dibutuhkan suhu
121 derajat C dengan tekanan uadar 1,5 – 2 atm
selama minimal 20 menit (perhitungan waktu
dimulai saat suhu dan tekanan udara tersebut
Prosedur tercapai, jangan membuka autocalf jika belum
dingin benar dan jangan mengisi air yang
belebihan). Jika jumlah yang di autoclaf banyak
dianjurkan minimal 30 menit. Pastikan bahwa ada
ruang kosong diantara barang autoclaf. Pada saat
mensteril, pastikan bahwa tidak ada wadah yang
tertutup rapat. Wadah harus sedikit dilonggarkan
agar uap air mudah masuk kedalam wadah.

Dilanjurkan melakukan uji fungsi autoclaf secara berkala


denganmamakai spora B thermophilus sebagai
indikator. Jika menggunkan pemanasan kering,
lakukan pada suhu 160 derajat C selama minimal 30
menit, jika belum ada autoclaf dapat digunakan
pressure cooker pada sushu didih selama minimal 30
menit

INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LIMBAH


LABORATORIUM TB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.85 1 1/3
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

6. Tersedia spill box yang berisi semua peralatan


untukmenanggulangi kecelakaan kerja berupa
tumpahan bahan infeksius ( terdiri : tysue, lap tebal,
disinfektan, sapu dengan skop sampah)
7. Tersedia kotakl PPK yang berisi kapas, antiseptik
plester
Penanganan peralatan Laboratorium
1. Persiapan bahan dan alat untuk pemeriksaa
2. Proses dekontaminasi limbah sebelum dibuang
atau dicuci
Penanganan limbah laboratorium
1. Limbah benda tajam, limbah benda tajam
langsung dimasukkan dalam wadah khusus tahan
tusukan untuk dimusnahkan di incenerator. Bila
tidak menggunakan incenerator harus
didekontaminasi sebelum dimusnahkan. Sebelum
Prosedur
diolah limbah cair harus dikumpulkan dalam
wadah khusus yang terbiuat dari plastik. Tidak
dibenarkan menggunakan wadah dari gelas
karena dapat pecah. Jika limbah mengandung
pelarut organik, wadah harus terbuat dari bahan
baja anti karat
2. Limbah padat harus dikumpulkan dalam kotak
limbah yang tutupnya dapat dibuka dengan kaki
dan sebelah dalamnya dilapisi kantong platik
khusus. Kantong harus diikat sebelum diangkat
dari dalam koatak. Lakukan incenerasi jika limbah
dapat dibakar ( misal; kain, kertas ). Setelah
dekontaminasi dan sterilisai limbah padat dibakar
atau dikubur dengan kedalaman 1,5 meter
3. Limbah cair, melalui sistem IPAL / waste water
treatment

Unit Terkait I nstalasi Laboratorium

INSTRUSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.81 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
Untuk menegakkan diagnosis TB secara mikroskopis
Pengertian
dibutuhkan tiga contoh uji daahak

Tujuan Untuk mengetahuia adanya Bakteri Tahan Asam

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
Waktu pengumpulan dahak dilakukan dalam waktu 2 hari
yaitu
( Sewaktu 1, Pagi, Sewaktu 2 )
1. dahak sewaktu 1 ( A ),
 dahak pertama diambil sewaktu 1 pada
saat pasen berkunjung ke R.S selanjutnya
diserahkan ke lab.
 beri 2 pot dahak saat px. Pulang untuk
keperluan pengumpulan dahak pagi hari,
dan sewaktu 2 berikutnya.
2. dahak pagi ( B ),
Prosedur  px. mengeluarkan dahak kedua pada
pagi hari setelah bangun tidur,
3. dahak sewaktu 2 ( C ),
 kumpulkan dahak ketiga ( sewaktu 2 )
saat px kembali ke Lab. dan membawa
dahak pagi
Tempat pengumpulan dahak
 dahak adalah bahan
infeksius sehingga pasen harus berhati-
hati saat berdahak, cuci tangan sebelum
dan sesudah pengumpulan dahak

INSTRUSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.81 1 1/2
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
 tempat berdahak harus
berada di tempat yang jauh dari
kerumunan orang, dan perhatikan pula
arah angin, aggar droplet/percikan dahak
tidak mengenai petugas
 Pengumpulan dahak
dilakukan diruang terbuka dan mendapat
sinar matahari langsung atau dirunagan
dengan ventilasi yang baik, untuk
mengurangi kemungkinan penularan
akibat percikan dahak yang infeksius
 Jangan mengeluarkan
dahak diruangan tertutup dengan ventilasi
Prosedur
yang buruk, misalya: kamar kecil / toilet;
ruang kerja (ruang pendaftaran, ruang
pengumpulan sampel, laboratorium );
ruang tunggu ,ruang umum lainnya
Cara pengumpulan dahak
a. persiapan pasien
 Pasien diberitahu bahwa
contoh uji dahak sangat bernilai untuk
menentukan status penyakitnya, karena
itu anjuran pemeriksaan SPS untuk
pasien baru da SP untuk pasien dalam
pemantauan pengobatan harus dipenuhi

INSTRUSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.81 1 1/3
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
 dahak yang baik berasal dari saluran
nafas bagian bawah, berupa lendir
berwarna kuning kehijauan ( mukopurulen
). Pasen berdahak dalam keadaan perut
kosong, sebelum makan dan minum dan
membersihkan ronggo mulut terlebih
dahulu dengan berkumur air bersih
 bila kesulitan berdahak
1. diberi obat ekspetoran yg dapat
merangsang pengeluaran dahak
2. olah raga ringan sebelum
berdahak
3. malam hari sebelum tidur, banyak
minun air atau menelan 1 tab.
Prosedur Gliseril guayakolat 200 mg.
 Dahak adalah bahan
infeksis sehingga pasien harus berhatai-
hati saat berdahak
Persiapan Alat
 Pot dahak bersih dan
kering, berdiameter 4-5 cm, transpsran,
bening, tertutup berulir, pot tidak bocor,
dan sebelum diserahkan ke petugas pot
dahak sudah diberi identitas / no. Reg
pada form TB 05
 Formulir permohonan
pemeriksaan lab. (TB05)
 Label. Pensil, Spidol

INSTRUSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK


No. Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.81 1 1/4

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Cara Berdahak, beripetunjuk pada pasien untuk:
 Kumur dengan air sebelum
mengeluarkan dahak
 Bila memakai gigi palsu,
lepaskan sebelum berkumur
 Tarik nafas dalam 2-3 kali
dan setiap kali hembuskan nafas dengan
kuat
 Buka tutup pot, dekatkan
ke mulut, berdahak dengan kuat, dan
masukkan kedalam pot dahak
 Tutup pot dengan rapat
dengan cara memutar tutupnya
 Bila perlu hal tersebut
diatas, dapat diulang sampai
Prosedur
mendapatkan dahak yang berkualitas baik
dan volume yang cukup ( 3-5 ml )
 Bila dahak sulit
dikeluarkan, dapat dilakukan hal sebagai
berikut:
 Lakukan olah raga ringan
kemudian menarik nafas dalam beberapa
kali. Bila terasa akan batauk, nafas
ditahan selama mungkin lalu disuruh
batauk
 Malam hari sebelum tidur,
bayak minum air atau menelan 1 tab.
Gliseril guayakolat 200 mg
INSTRUSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.11 1 1/5

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
 Pot berisi dahak
deserahkan kepada petugas lab. Dengan
menempatkan pot dakah ditempat yang
telah disediakan
Penilaian kualitas contoh uji dahak secara makroskopis
 Petugas lab. Harus
melakukan penilaian terhadap dahak
pasien, tanpa membuka tutup pot, dengan
melihat dahak melalui dinding pot yang
transparan
 Yang perlu diamati: vol 3,5
– 5 ml; kekentalan ( mukoid ); warna
kekuningan ( purulen )
 Bila ternyata contoh uji
yang diserahkan adalah air liur, petugas
Prosedur
harus meminta kembali pasien untuk
berdahak, dan sebaiaknya dengan
pendampingan
 Pada saat mendampingi
pasien berdahak, petugas harus berada
dibelakang pasien dan hindari arah angin
menuju kepetugas
 Bila dahak yang diperoleh
tetap tidak memenuhi syarat, petugas lab
tetap harus melakukan pemeriksaan
dengan memilih bagian yang paling kental
dan diberi keterangan bahwa “ spesimen
tidak memenuhi syarat / air liur “

Unit Terkait Instalasi Laboratorium


PELAPORAN SITB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.96 0 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Sistem Informasi tuberkulosis (SITB) merupakan sistem
yang digunakan untuk pelaporan kasus tuberkulosis
Pengertian
secara elektronik yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan
Memudahkan pencatatan, pelaporan, dan analisis data
Tujuan
TBC sehingga dapat dilakukan dengan satu data
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Membuka situs SITB (http://sitb.id/sitb/app)
2. Login dengan memasukkan user name (yenidwi)
dan kata sandi (1234)
3. Ditambahkan terduga kasus dengan cara menekan
pilihan “kasus”, “terduga TBC”, dan “terduga TBC”
4. Menekan pilihan “tambah”
5. Mengisi data identitas dan register terduga TB
6. Dikilik tombol “simpan”
Prosedur
7. Jika ada yang salah bisa diklik “edit data dasar”
8. Jika data sudah benar, melakukan permohonan lab
dengan cara menetakan pilihan “tambah
permohonan pemeriksaan lab”
9. Diisi data permohonan dan diklik tombol “simpan”
10. Melakukan konfirmasi pengiriman contoh uji
dengan menekan tombol “pesawat kertas”
Dan diprint
Unit Terkait Instalasi Laboratorium
PELAPORAN SITRUST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.97 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Sitrust (Sistem Informasi Treking Untuk Spesimen
Transport) adalah sistem informasi untuk memantau
pergerakan pengiriman paket contoh uji mulai dari
Pengertian proses order, penjemputan oleh kurir, konfirmasi
penerimaan, umpan balik (feedback) terkait kondisi
contoh uji sampai rekapitulasi hasil pemeriksaan contoh
uji
Sebagai wadah kerjasama antara 3 pengguna/user
(faskes pengirim, faskes penerima, dan kurir)
memantau pergerakan pengiriman paket contoh uji mulai
Tujuan dari proses order, penjemputan oleh kurir, konfirmasi
penerimaan, umpan balik (feedback) terkait kondisi
contoh uji sampai rekapitulasi hasil pemeriksaan contoh
uji
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
Menginstal aplikasi sitrust di handphone atau
mengunjungi situs web.sitrust.i
1. Melakukan order dengan login akun sitrus pengiriman
a. Memasukkan user name (3507230)dan kata sandi
(123)
b. Diklik “buat order”
c. Diisi data orde
Prosedur
d. Diklik “buat order”
e. Ditambahkan spesimen
f. Diklik “kirim order”
2. Melakukan pengambilan hasil dengan login akun
sitrust kurir
Memasukkan user name (kurirsumbersentosa) dan
kata sandi (123)
Unit Terkait I nstalasi Laboratorium
PElAPORAN SITB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.98 0 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Software Sistem Informasi TB (SITB) adalah aplikasi
yang digunakan oleh semua pemangku kepentingan
mulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas,
Pengertian
Rumah Sakit, Dokter Praktek Mandiri, Klinik,
Laboratorium, Instalasi Farmasi,dll), Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi dan Kementrian Kesehatan.
untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TB
Tujuan Sensitif, TB Resistan Obat, laboratorium dan logistik
dalam satu platform yang terintegrasi.
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
a. Dikilk “rencana pengambilan”
b. Dipilih spesimen yang akan diantar
Prosedur c. Diisi konfirmasi tanggal dan jam rencana
pengambilan
Dan diklik “kirim”
Unit Terkait I nstalasi Laboratorium
UJI SILANG SLIDE TB METODE LQAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.99 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Uji Silang (cross check) merupakan salah satu kunci
strategi DOTS, karena mutu hasil pemeriksaan
mikroskopis sediaan BTA dahak harus dapat dipercaya,
artinya tepat manfaat, tepat waktu, teliti dan benar.
Pengertian Cross check (Uji Silang) dengan metode LQAS adalah
metode uji silang mikroskopis yang direkomendasikan
oleh WHO dan IUATLD untuk pengawasan kualitas
pemeriksaan laboratorium yang lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan metode konvensional.

Tujuan untuk pengawasan kualitas pemeriksaan laboratorium

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Mengumpulkan slide selama triwulan terakhir
2. Dipisahkan hasil pemeriksaan slide antara negatif,
positif, dan scanty
3. Melakukan perhitungan slide dengan cara mengisi
di situs etb12
4. Dipilih slide yang akan dikirim sesuai perhitungan di
etb12
Prosedur
5. Slide yang telah dipilih disusun rapi sesuai standar
penyimpanan dalam kotak slide
6. Memyiapkan berkas lembar TB12, foto copy TB 04
selama 1 triwulan jadwal uji silang, dan lembar
formulir uji silang, dan surat tugas
Mengirim slide dan berkas-berkas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang
Unit Terkait Instalasi Laboratorium
ETB12

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.100 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
ETB12 adalah sistem pelaporan uji silang mikroskopis
Pengertian
TB melalui perangkat elektronik pelaporan

Tujuan untuk memudahkan pelaporan uji silang mikroskopis TB

SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang


Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Membuka situs http://etb12.sitb.id/index.php/login
2. Login akun dengan email.ID
rssumbersentosalaborat@gmail.com dan kata
sandi 54321
3. Dipilih menu data dasar dan tambah data dasar +
perhitungan
4. Dipilih data dasar yang akan dimasukkan
5. Diklik “+ data dasar”
6. Dimasukkan data sesuai dengan hasil
pemeriksaan mikroskopis slide
Prosedur 7. Diklik “simpan”
8. Setelah itu ke menu TB12 dan + data dasar TB12
9. Dipilih triwulan yang akan dilaporkan
10. Diklik “+ identitas sediaan”
11. Dimasukkan identitas sediaan sesuai dengan
perhitungan data dasar
12. Diklik “simpan”
13. Jika data sudah benar, dipilih “kirim ke LRI”
Setelah uji silang sudah dikoreksi LRI, sertifikat dan
penilaian dapat diunduh di menu “umpan balik uji
silang”
Unit Terkait Instalasi Laboratorium
PENGEMASAN CONTOH UJI UNTUK RUJUKAN
PEMERIKSAAN TCM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.101 0 1/1
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

Pengemasan contoh uji untuk rujukan pemeriksaan TCM


Pengertian adalah proses pengemasan sampel dahak untuk dikirim
ke fayakes terdekat dan dilakukan pemeriksaan TCM
Agar tidak terkontaminasi mikrobakteri dan menularkan
Tujuan
ke yang lain
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti pot yang berisi
sampel dahak, kantung plastik, box dengan volume
yang cukup memuat pot dahak;tidak mudah
pecah/bocor, larutan alkohol 70%, sarung tangan,
wadah limbah infeksius, sabun dan air mengalir,
formulir tb.05 dan amplop, spidol, parafilm/selotip,
tisu, karet gelang, gunting, potongan kertas, lebel
biohaza, label posisi pot, label pecah belah
2. Dibagian samping box ditempel label biohaza,
label posisi pot, label pecah belah, dan alamat
laboratorium pengirim
Prosedur
3. Bagian atas box ditempel alamat laboratorium
rujukan
4. Menerima sampel dengan memakai alat pelindung
diri jas laboratorium dan sarung tangan
5. Melakukan pengamatan untuk menilai kualitas
dahak
6. Dilakukan dekomentasi pada dinding luar pot
dahak dengan tisu dan alkohol 70%
7. Sarung tangan dilepas dan dibuang di wadah
limbah infeksius
PENGEMASAN CONTOH UJI UNTUK RUJUKAN
PEMERIKSAAN TCM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.101 0 1/2
Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Ditetapkan oleh,
Tumpang Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Emilda Yuvita, MMRS

8. Mencuci tangan sesuai prosedur


9. Diperiksa formulir tb.05 dan ditulis identitas pada
pot dahak
10. Pot dahak yang sudah tertutup rapat disegel
dengan parafilm/selotip
11. Dimasukaan tisu 2-3 lembar ke kantung plastik
12. Dimasukkan pot dahak
13. Dirapikan pengemasan plastik dan diikat dengan
Prosedur
karet gelang
14. Pot dahak dimasukkan ke box dan diberi potongan
kertas
15. Formulir tb.05 dimasukkan ke dalam plastik dan
direkatkan pada bagian tutup wadah
16. Wadah ditutup rapat dan diselotip pada sekeliling
box

Unit Terkait Instalasi Laboratorium


PENGIRIMAN RUJUKAN PEMERIKSAAN TCM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.102 0 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Pengiriman rujukan pemeriksaan TCM adalah
Pengertian pengiriman sampel dahak ke fayakes terdekat yang
melayani pemeriksaan TCM
Tujuan Untuk diagnosa awal Tuberculosis
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun
1. Melakukan pengisian data di SITB dan Sitrust
2. Membawa sampel yang telah di packing lembar
tb.05, dan lembar bukti pengiriman
3. Meminta tanda tangan dan stempel pengiriman
Prosedur
4. Hasil jadi 1 – 2 hari
5. Hasil dicatat dibuku tb 04 dan dilembaran hasil tb
05 ,diberi stempel dokter penangung jawab
laboratorium.
Unit Terkait Instalasi Laboratorium
PENGAMBILAN SWAB OROFARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.39 0 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Pengambilan sampel dari orofaring untuk mendeteksi
Pengertian
keberadaan virus SARS-CoV-2.
Didapatkanya sampel orofaring yang baik untuk
Tujuan
pemeriksaan virus SARS-CoV-2.
SK direktur nomor: 057/SK/RSSS/I/2019 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun.
A. PERSIAPAN ALAT

1. Gown Disposable
2. Face Shield
3. Masker N95
4. Google
5. Handscoon
6. Sepatu Boots
7. VTM dan Swab
8. Spatel

Prosedur 9. Gunting
10. Parafilm
11. Plastik klip 3 lapis
12. Identitas pasien
13. Tisue

B. PROSEDUR

1. Pasien diminta untuk membuka mulut lebar-lebar


2. Tekan lidah dengan spatula
1. Masukan alat swab ke mulut pasien hingga
mencapai bagian belakang tenggorokan

PENGAMBILAN SWAB OROFARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.39 1 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
3. A Lakukan pengambilan sampel dengan
menyapukan dan memuter alat swab selama
beberapa detik atau 1 – 2 kali sapuan
4. Keluarkan alat swab, kemudian dimasukan ke
tabung VTM
5. Potong lidi swab di atas bud, tutup tabung VTM
rapat-rapat
6. Balut VTM dengan parafilm dan diberi identitas
7. Masukan ke dalam plastik klip 3 lapis, lapis
Prosedur pertama isi dengan tissue dan lapis ketiga diberi
idetitas pasien yang sama dengan identitas
pasien yang ada di VTM
8. Masukan spesimen yang sudah terbungkus 3
lapis ke dalam es box
9. Apabila sampel VTM tidak segera dikirim, sampel
VTM disimpan di dalam kulkas dengan suhu 2-8
̊C
10. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali
dengan selang waktu minimal 24 jam
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Gawat Darurat.
Unit Terkait
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium

PENGAMBILAN SWAB NASOFARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.38 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian 16 Agustus 2022


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl.STANDAR
Raya Kebonsari No. 221
PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL
Pengambilan sampel dari nasofaring untuk
Pengertian
mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2.
Didapatkanya sampel nasofaring yang baik untuk
Tujuan
pemeriksaan virus SARS-CoV-2.
SK direktur nomor: 057/SK/RSSS/I/2019 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratoriun.
A. PERSIAPAN ALAT

1. Gown Disposable
2. Face Shield
3. Masker N95
4. Google
5. Handscoon
6. Sepatu Boots
7. VTM dan Swab
8. Gunting
9. Parafilm
Prosedur 10. Plastik klip 3 lapis
11. Identitas pasien
2. Tissue
1. Kepala pasien dalam kondisi menghadap ke
depan
2. Masukkan dacron swab melalui dasar hidung
dengan cara diputar sampai ke nasofaring,
ditandai dengan suatu tahanan
3. Putar dacron swab secara perlahan, sekitar 10-15
detik, didiamkan beberapa saat
4. Lalu keluarkan secara perlahan dari rongga
hidung dengan cara diputar

PENGAMBILAN SWAB NASOFARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.38 1 1/2

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
5. Balut VTM dengan parafilm dan diberi identitas
6. Masukan kedalam plastik klip 3 lapis, lapis
pertama isi dengan tisu dan lapis ketiga diberi
idetitas pasien yang sama dengan identitas
pasien yang ada di VTM
Prosedur 7. Masukan spesimen yang sudah terbungkus 3
lapis ke dalam es box
8. Apabila sampel VTM tidak segera dikirim, sampel
VTM disimpang di kulkas dengan suhu 2-8 ̊C
9. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali
dengan selang waktu minimal 24 jam

Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
Unit Terkait
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium

ALUR PENGIRIMAN SAMPEL SWAB KEDINKES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.65 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Ditetapkan oleh,
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022

STANDAR PROSEDUR dr. Emilda Yuvita, MMRS


OPERASIONAL
Tata cara mempersiapkan kelengkapan administrasi
Pengertian
sampel swab untuk rujukan tes PCR ke dinas kesehatan
Tujuan Agar didapatkan hasil PCR yang cepat dan akurat

SK Direktur Nomor: 057/SK/RSSS/I/2019 tentang


Kebijakan Pedoman
Pelayanan Instalasi Laboratoriun.
1. Melengkapi data pasien ( foto Copy kartu
keluarga dan KTP).
2. Mengisi form 6 dan 7 oleh dokter DPJP
3. Mengisi Excel dengan data pasien ,kirim lewat
WA kepetugas dinkes.
4. Mengisi Link https://allrecord-
tc19.kemkes.go.id ,isi lengkap dengan data
pasien kemudian disave dan diprint.
5. Mengisi link http://suteraemas.malangkab.go.id,
isi lengkap dengan data pasien kemudian
Prosedur disave dan diprint.
6. Mengisi form pernyataan PDP.
7. Data sudah lengkap,spesimen siap dikirim
kedinkes
8. Untuk pengiriman menghubungin kuril lewat
kasir.
9. Spesimen dikemas sesuai pedoman :
diutamakan dengan sistem lapis,dikemas dalam
cool box tertutup lakban,dengan suhu 2 – 8 c.
10. Hasil jadi 1x24 jam

1. Instalasi Gawat Darurat


Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap
3. Intalasi Laboratorium

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


14.01.104 1 1/1

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian


Rumah Sakit Sumber Sentosa
Ditetapkan oleh,
Jl. Raya Kebonsari No. 221 Tanggal terbit Direktur RS Sumber Sentosa
Tumpang
16 Agustus 2022
STANDAR PROSEDUR
dr. Emilda Yuvita, MMRS
OPERASIONAL

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium


Pengertian
yang akurasi dan presisinya baik
Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang
Tujuan
akurat, tepat, informatif, dan dapat dipercaya (reliabel).
SK direktur nomor: 034/SK.UK/RSSS/I/2017 tentang
Kebijakan
pedoman pelayanan Instalasi Laboratorium..
1. Mendaftarkan sebagai peserta
Pemantapan Mutu Eksternal ke KEMENKES RI
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2. Mengajukan Qualiti control untuk
Pemantapan Mutu Internal ke pihak rekanan.
3. Menentukan Validasi Metode Tes
4. Pemantapan Mutu Laboratorium Kimia Klinik,
meliputi Pemantapan Mutu Internal dan
Eksternal.
Prosedur 5. Pemantapan Mutu Laboratorium Hematologi
meliputi Pemantapan Mutu Internal dan
Eksternal.
6. Pemantapan Mutu Laboratorium Urinalisis,
meliputi Pemantapan Mutu Internal dan
Eksternal.
7. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal dikirim ke
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
via Email .
Hasil Pemantapan Mutu Internal diarsipkan pada
buku quality kontrol harian laboratorium
Unit Terkait Intalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai