Anda di halaman 1dari 7

DAMPAK PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI TERHADAP

LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT DESA KARYA BARU

Ariyanto Nggilu*, Naufal Raffi Arrazaq, Thayban Thayban


*Email: ariyantonggilu27@ung.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan Masyarakat yang tinggal di sekitar
sungai yang menghubungkan antara Dusun Damai dan Dusun Karya Baru. Masyarakat sekitar
membuang sampah ke sungai tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu Pengamatan, Wawancara dengan Informan dan
Dokumentasi kegiatan. Hasil Penelitian yaitu Pembuangan sampah ke sungai ini dilakukan oleh
masyarakat karena tidak ada tempat pembuangan sampah yang sediakan oleh Pemerintah Desa,
sehingga masyarakat bingung mau buang sampah ke mana, bahkan ada yang membuang sampah di
sembarangan tempat, akhirnya sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah. Pembuangan
sampah ke sungai yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar sungai karena
kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa. Pemerintah Desa juga belum pernah memberikan
tindakan kepada mereka yang sering membuang sampah ke sungai sehingga terkesan bahwa kepala
Desa kurang perhatian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Kata Kunci: Pembuangan Sampah di Sungai, Penelitian Kualitatif, Pengotoran Sungai

PENDAHULUAN sembarangan di antaranya (1) merugikan


Menurut Undang-Undang Republik masyarakat yang lain (2) akan mengganggu
Indonesia No. 18 tahun 2008 pasal 1 ayat (1) kenyamanan tempat tinggal masyarakat,
tentang pengelolaan sampah bahwa Sampah apalagi kalau sampahnya dibuang ke sungai.
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia Pembuangan sampah mengakibatkan
dan/atau proses alam yang berbentuk padat. pencemaran lingkungan.
Sampah juga merupakan barang yang tidak Sampah yang masuk ke sungai
dipakai lagi oleh orang, sehingga akan berakibat, yang ada disungai punah (Gelbert
menimbulkan bau yang tidak baik untuk dalam Chusnul Chotimah 2020:15). Berkaitan
kesehatan dan lingkungan. Sedangkan dengan perilaku orang di atas akan berefek
menurut (Chusnul Chotimah 2020:11) Sampah pada keindahan dan kebersihan sungai, hal ini
adalah akhir dari olahan rumah. Buangan terjadi di Desa Karya Baru, Kecamatan
sampah ini akan menjadi ancaman bagi Asparaga, Kabupaten Gorontalo.
lingkungan dan masyarakat, jika sampah Berdasarkan Pengamatan dari penulis di
dibuang di tempat yang tidak sesuai dengan Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga,
tempatnya maka hal ini akan merugikan Kabupaten Gorontalo bahwa Masyarakat yang
masyarakat sekitar. Banyak hal yang akan tinggal di sekitar Sungai sering membuang
terjadi jika kebiasaan membuang sampah sampah ke Sungai. Sungai tersebut

196
Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
menghubungkan antara Dusun Damai dan 2020:12) sampah atau limbah berdasarkan
Dusun Karya Baru, kebiasaan membuang wujud atau bentuknya terbagi atas:
sampah sembarangan ke sungai seakan-akan 1. Kotoran berupa cair seperti minyak
sudah dianggap wajar oleh orang yang atau hal-hal lain sejenisnya.
bermukim di sekitar sungai tersebut, padahal 2. Kotoran berupa padat seperti
kebiasaan seperti ini dapat mengganggu pembungkus makanan ringan dan lain
ekosistem sungai, serta berdampak pada sebagainya.
keindahan, kebersihan lingkungan sungai dan 3. Kotoran berupa Gas seperti Biomassa.
kesehatan masyarakat yang lain. Sampah- Sampah atau limbah sangat mengganggu
sampah yang dibuang ke sungai seperti sisa- lingkungan. Menurut Mulasari, 2012 (dalam
sisa makanan, pembungkus kertas, Daun, Jurnal Muchammad Zamzami Elamin, dkk.
ranting pohon. apabila sampah-sampah ini 2018:369) bahwa Sampah merupakan kotoran
dibuang ke sungai maka akan berdampak pada yang tidak lagi bermanfaat. Pemikiran
lingkungan dan masyarakat. kebanyakan orang terhadap sampah yaitu
Berdasarkan masalah tersebut maka jorok, tidak bagus, tidak sempurna, dan lain-
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lain.
tentang Dampak Pembuangan Sampah Di
Sungai terhadap Lingkungan. Teori Sungai
Menurut (Yudithia Wirda Ariani, dkk.
KAJIAN TEORI
2021:8) bahwa Sungai adalah anugerah dari
Teori Sampah
sang Pencipta yang sangat bermanfaat untuk
Menurut (Chusnul Chotimah 2020:11)
diberikan kepada orang. Sedangkan menurut
bahwa:
(Hartina Sahabuddin, Donny Harisuseno,
1. Sampah yang berasal dari tempat
Emma Yuliani 2014:19) bahwa sungai adalah
tinggal warga di setiap perumahan
tempat di mana semua kotoran-kotoran
adalah sampah yang berasal dari
manusia yang dilemparkan di situ, sehingga
makhluk hidup.
mengakibatkan hal yang buruk terjadi diair itu.
2. Sampah yang berasal dari tempat
Pembuangan Sampah ke sungai akan
tinggal warga yang ramai penduduknya
berdampak pada kerusakan lingkungan
adalah berasal dari bahan olahan yang
termasuk pencemaran limbah. Masyarakat
telah dimasak oleh masyarakat
yang cinta terhadap lingkungan tentu akan
tersebut.
menjaga kelestarian sungainya. Menurut Anik
Sampah seharunya bisa didaur ulang
Sarminingsih 2007 (dalam Jurnal Suwari
untuk menghindari bau yang tidak
Akhmaddhian dan Anthon Fathanudien
menyenangkan. Menurut (Chusnul Chotimah
2015:83) bahwa untuk memperbaiki dasar-

Ariyanto Nggilu 197


Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
dasar menganut hal-hal yang prinsip seperti Teori Masyarakat
melestarikan, artinya agar semua tercipta Paul B. Horton dan C. Hunt dalam Jurnal
dengan sempurna maka diperlukan sikap yang Suwari Akhmaddhian dan Anthon
baik dalam memelihara alam sekitar agar tetap Fathanudien (2015: 78) mengatakan bahwa
terjaga. Masyarakat adalah perpaduan antara orang-
Teori Lingkungan orang yang berdiam diri atau melakukan
Menurut (Dede Setiadi 2015:2) bahwa sesuatu di suatu tempat dan melakukan
Ilmu lingkungan adalah hal-hal yang aktivitas dengan orang lain serta memiliki
menggabungkan atau menyatupadukan segala tujuan hidup.
pengetahuan tentang apa saja yang ada di Lingkungan akan mempengaruhi
dalam bumi ini. Hubungan yang baik antar perilaku manusia, sedangkan kehidupan
makhluk hidup akan membentuk lingkungan manusia akan mempengaruhi lingkungan
yang bersih dan sehat. Sebagai manusia tempat tinggalnya. Manusia akan hidup dan
haruslah menjadi makhluk yang memiliki berkembang di lingkungan alam dan sosial-
sikap baik terhadap lingkungan sekitarnya. budayanya, oleh sebab masyarakat dan
Menurut A. Sonny Keraf (2010:40) lingkungan sekitar tempat tinggalnya akan
mengatakan beberapa filsuf mengungkapkan saling membutuhkan.
bahwa seharusnya setiap manusia bersikap
METODE PENELITIAN
baik kepada siapa saja dan apa saja yang ada di
Kegiatan Penelitian ini dilakukan di
sekitarnya.
Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga,
Masyarakat harus mampu melindungi
Kabupaten Gorontalo. Metodenya adalah
ekosistem lingkungan tempat tinggalnya
pendekatan Kualitatif, cara mengumpul data
sebagai bentuk kecintaan terhadap lingkungan
melalui Pengamatan, Wawancara dengan
sekitar. Menurut Undang-Undang Republik
informan dan Mendokumentasi kegiatan
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 1 ayat
penelitian.
(2) tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bahwa Perlindungan dan HASIL PENELITIAN DAN
pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya PEMBAHASAN
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk A. Tidak Tersedianya Tempat
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan Pembuangan Sampah
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau Pembuangan Kotoran yang dilakukan
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, telah membuat masyarakat yang lain resah, hal
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan ini terjadi karena sampah yang tidak hanyut
hukum. oleh air, dengan kata lain sampah tersebut

198 Ariyanto Nggilu


Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
singgah di pinggiran sungai atau bahkan ada tinggalnya. Menurut Yuliyani (2013), dalam
yang membuang sampah di bantaran sungai (Jurnal Muchammad Zamzami Elamin, dkk.
sehingga keindahan sungai mulai berkurang. 2018:372) bahwa perilaku seseorang terhadap
Pembuangan sampah ke sungai secara keindahan lingkungan, di mana ketika orang
sembarangan ini sejak lama dilakukan oleh tersebut berpikir bahwa keindahan lingkungan
masyarakat. Setiap hari ada 3-7 orang itu perlu, maka dia akan melakukan yang
masyarakat yang meluapkan kotoran itu. terbaik untuk keindahan lingkungan itu, tetapi
Pembuangan sampah ke sungai dilakukan oleh jika dia menganggap hal itu tidak penting
masyarakat karena tidak ada tempat maka dia tidak akan bersikap baik terhadap
pembuangan sampah yang sediakan oleh lingkungan.
Pemerintah Desa, sehingga masyarakat Sesuai data yang saya lihat di lapangan
bingung mau buang sampah ke mana, bahkan bahwa ada sebagian orang yang menganggap
ada yang membuang sampah di sembarangan bahwa kebersihan terhadap lingkungan sekitar
tempat, akhirnya sungai yang menjadi tempat atau keindahan terhadap sungai itu kurang
pembuangan sampah. Menurut Nurlela 2017 penting. Sehingga terlihat ada orang yang
dalam (Jurnal Muchammad Zamzami Elamin, membuang kotoran ke sungai, Sampah
dkk. 2018: 372) mengungkapkan tempat untuk tersebut akan mengendap di pinggiran-
mengelola kotoran karena pengelolaannya pinggiran sungai atau di bantaran-bantaran
sangat dibutuhkan untuk memberi energi sungai dalam jangka waktu lama, Hal ini akan
positif terhadap lingkungan yang sehat. mengganggu kebersihan sungai. Sampah-
Sampai saat ini sungai menjadi tempat sampah itu akan hanyut terbawa oleh air, jika
luapan sampah oleh sebagian masyarakat yang hujan turun secara Deras selama 2 hari
tinggal di sekitar sungai akibatnya kualitas air berturut-turut dan akan terjadi banjir, sehingga
pada sungai menurun. Tempat pembuangan banjir meluap membawa sampah-sampah
sampah harus ada yang telah disediakan oleh tersebut ke hilir.
pemerintah Desa, sehingga masyarakat tidak B. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah
membuang sampah sembarangan ke sungai. Desa
Jika sudah tempat sampah yang telah Sampah merupakan salah satu masalah
disediakan oleh pemerintah Desa, maka yang ada di kalangan masyarakat, seperti
masyarakat yang dahulunya sering membuang halnya yang terjadi di Desa Karya Baru,
sampah ke sungai, secara perlahan akan Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo.
memosisikan diri dengan membuang sampah Berdasarkan data yang didapatkan oleh
ke tempat sampah. peneliti di lapangan bahwa pembuangan
Setiap diri Masyarakat haruslah sampah ke sungai yang dilakukan oleh
memperhatikan kebersihan lingkungan tempat sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar

Ariyanto Nggilu 199


Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
sungai karena kurangnya perhatian dari rumah tangga karena itu tidak baik untuk
Pemerintah Desa. kesehatan.
Pemerintah Desa kurang memperhatikan Kepala Desa sebagai pemimpin yang
masalah sampah ini dan kurang seharusnya memberikan edukasi kepada
mensosialisasikan kepada masyarakat masyarakat akan pentingnya kesehatan
terhadap bahaya dari kotoran-kotoran terhadap lingkungan, karena hal ini akan berimbas pada
masyarakat sehingga pembuangan kotoran ke ekosistem sungai yang akan tercemar oleh
sungai tatap terjadi, bahkan ada beberapa limbah dan bisa jadi ikan-ikan yang disungai
masyarakat yang mengumpulkan sampah di bisa punah. Kerusakan yang terjadi di darat
suatu tempat kemudian dibakar. Menurut dan di laut/sungai disebabkan oleh tangan-
Ikhsandri (2014) dalam (Jurnal Muchammad tangan manusia yang tidak bertanggung jawab,
Zamzami Elamin, dkk. 2018:371) bahwa oleh sebab itu peran Kepala Desa yang
strategi menghilang kotoran (sampah) dengan diberikan amanah atau Mandat oleh
cara membakarnya adalah alternatif terbaik masyarakat dan Negara dalam mengelola
tetapi hal itu akan mengganggu lingkungan sumber daya alam yang ada di Desa haruslah
masyarakat sekitar. menjadi prioritas utama.
Asap serta Debu dari pembakaran Kurangnya pengawasan dari Pemerintah
kotoran rumah tangga menjadi polusi udara Desa terhadap masyarakat yang tinggal di
bagi masyarakat, hal ini akan mengganggu pesisir sungai dan membuang sampah atau sisa
kenyamanan bagi masyarakat yang mengidap kotoran rumah tangga ke air sungai yang
penyakit Asma (Sesak Nafas), sehingga akan terjadi adalah terjadi pencemaran air.
muncul lagi masalah baru. Pemerintah Desa Pemerintah Desa juga belum pernah
seharusnya berkoordinasi dengan Dinas terkait melakukan tindakan kepada mereka-mereka
untuk memikirkan dan memberikan solusi yang sering membuang sampah ke sungai
terbaik terhadap masalah sampah yang ada di sehingga terkesan bahwa kepala Desa kurang
Desa Karya Baru, karena masalah sampah jika perhatian terhadap lingkungan dan
tidak diambil langkah cepat maka akan berefek masyarakat.
pada kehidupan sosial masyarakat dan
KESIMPULAN
lingkungan sekitar tempat tinggal. Oleh karena
Pembuangan sampah ke sungai ini sejak
pemerintah Desa harus memiliki ide dan
lama dilakukan oleh masyarakat yang tinggal
kreativitas untuk memikirkan bagaimana
dilingkungan sekitar sungai. Setiap hari ada 3-
caranya agar masyarakat yang hidup di sekitar
7 orang masyarakat yang melupakan sisa-sisa
sungai tersebut tidak lagi membuang sampah
kotoran rumah tangga ke sungai. Sampah
ke sungai atau membakar sampah/sisa kotoran
tersebut akan mengendap di pinggiran-

200 Ariyanto Nggilu


Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
pinggiran sungai atau di bantaran-bantaran terkesan bahwa kepala Desa kurang perhatian
sungai dalam jangka waktu lama, Hal ini akan terhadap lingkungan dan masyarakat.
mengganggu kebersihan sungai. Sampah-
DAFTAR PUSTAKA
sampah itu akan hanyut terbawa oleh air, jika
Akhmaddhian, Suwari dan Fathanudien,
hujan turun secara Deras selama 2 hari Anthon. 2015. Partisipasi masyarakat
berturut-turut dan akan terjadi banjir, sehingga dalam mewujudkan Kuningan sebagai
Kabupaten konservasi (Studi di
banjir meluap membawa sampah-sampah Kabupaten Kuningan), Jurnal Unifikasi
tersebut ke hilir. Pembuangan sampah ke Vol. 2 No. 1, 67-90
sungai dilakukan oleh masyarakat karena tidak Ariani, Yudithia Wirda. Damai, Abdullah
ada tempat pembuangan sampah yang Aman. dan Kartini, Nidya. 2021.
Pemantauan Kualitas Air Sungai
sediakan oleh Pemerintah Desa, sehingga Perairan Sungai Semuong di dalam
masyarakat bingung mau buang sampah ke Hutan Lindung Register 39, Desa
Gunung Doh, Kabupaten Tanggamus,
mana, bahkan ada yang membuang sampah di Provinsi Lampung. Jurnal Perikanan
sembarangan tempat, akhirnya sungai yang Dan Kelautan Vol. 26 No. 1, 7-12

menjadi tempat pembuangan sampah. Chotimah, Chusnul. 2020. Pengelolaan


Pembuangan sampah ke sungai yang Sampah dan pengembangan Ekonomi
Kreatif di kawasan Destinasi Wisata
dilakukan oleh sebagian masyarakat yang Pesisir pantai Selatan Tulungagung:
tinggal di sekitar sungai karena kurangnya Community Engangement Pada
Masyarakat Klatak dan Keboireng
perhatian dari Pemerintah Desa. Pemerintah Besuki Tulungagung, Tulungagung :
Desa kurang memperhatikan masalah sampah Akademia Pustaka

ini dan kurang mensosialisasikan kepada Elamin, Muchammad Zamzami, dkk. 2018.
Analisis Pengelolaan Sampah Pada
masyarakat terhadap bahaya yang terjadi
Masyarakat Desa Disanah Kecamatan
kepada masyarakat sehingga pembuangan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, Vol. 10 , No. 4,
limbah ke sungai tatap terjadi, bahkan ada
368-375
beberapa masyarakat yang mengumpulkan
Keraf, A Sonny. 2010. Etika Lingkungan
sampah di suatu tempat kemudian dibakar. Hidup, Jakarta : PT Kompas Media
Juga kurangnya pengawasan dari Kepala Desa Nusantara
terhadap masyarakat yang tinggal di pesisir Sahabuddin, Hartina. Harisuseno, Donny.
sungai dan membuang sampah atau sisa Yuliani, Emma. 2014. Analisa Status
Mutu Air dan Dayatampung Beban
kotoran rumah tangga ke air sungai yang Pencemaran Sungai Wanggu Kota
terjadi adalah pencemaran air. Pemerintah Kendari. Jurnal Teknik Pengairan, Vol 5,
No. 1, 19-28
Desa juga belum pernah melakukan tindakan
kepada mereka-mereka yang sering Setiadi, Dede. 2015. Pengantar Ilmu
Lingkungan, Bogor : PT Penerbit IPB
membuang sampah ke sungai sehingga Press

Ariyanto Nggilu 201


Jurnal normalita Vol.10, Nomor 3 September 2022, hlm. 196-202 ISSN: 2252-5920
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

202 Ariyanto Nggilu

Anda mungkin juga menyukai