Anda di halaman 1dari 3

REFRAKSI ANOMALI

Nomor :
Terbit ke :
SOP
Tgl. di berlakukan :
No. Revisi :
Halaman : 1-3 UPTD
PEMERINTAH PUSKESMAS
KABUPATEN SRAGI II
PEKALONGAN

Ditetapkan Kepala UPTD Dr.Anna Endaryati


Puskesmas Sragi II NIP.197804252008012013

PENGERTIAN Anomali Refraksi adalah penyimpangan sinar-sinar


sejajar yang dipantulkan dari benda yang kita lihat,
dimana sinar-sinar tersebut dibiaskan oleh lensa mata
dalam keadaan rileks tidak tepat pada retina.
TUJUAN Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien
kelainan refraksi.
KEBIJAKAN : Surat Keputusan Kepala UPTD., Puskesmas
Tawangsari tentang Anomali Refraksi. Nomor:…
REFERENSI  Permenkes RI NO. 75 tahun 2014, tentang
puskesmas
 Permenkes RI NO. 5 tahun 2014, tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer
PROSEDUR 1. Pengertian
1.1. Merupakan suatu kelainan pembiasan sinar
oleh kornea atau adanya perubahan panjang
bola mata sehingga sinar tidak dapat
terfokus pada makula.
1.2. Jenis – jenis refraksi anomali :
1.2.1. Miopi
1.2.2. Hipermetropi
1.2.3. Astigmatisma
1.2.4. Presbiopi
2. Gambaran Klinis
2.1. Miopi
2.1.1. Pada miopi panjang bola mata
anteroposterior dapat terlalu besar
atau kekuatan pembiasan media
refrakta terlalu kuat.
2.1.2. pasien dengan miopi akan
menyatakan melihat dengan jelas
bila dekat atau melihat terlalu dekat,
sedangkan melihat jauh kabur
2.1.3. keluhan yang menyertai sakit kepala.
2.1.4. Mempunyai kebiasaan
mengerinyitkan mata untuk
REFRAKSI ANOMALI
Nomor :
Terbit ke :
SOP
Tgl. diberlakukan :
No. Revisi :
PEMERINTAH Halaman :-2 UPTD
KABUPATEN PUSKESMAS
PEKALONGAN SRAGI II

mencegah aberasi sferis atau


mendapatkan efek pinhole
2.2. Hipermetropi
2.2.1. Merupakan keadaan gangguan
kekuatan pembiasan mata dimana
sinar sejajar jauh tidak cukup
dibiaskan sehingga titik fokkusnya
terletak dibelakang retina.
2.2.2. Penglihatan dekat dan jauh kabur,
sakit kepala, silau dan kadang rasa
juling atau lihat ganda.
2.1. Astigmatisma
Berkas sinar tidak difokuskan pada satu
titik dengan tajam pada retina akan tetapi
pada 2 garis api yang saling tegak lurus
yang terjadi akibat kelainan kelengkungan
permukaan kornea.
2.2. Presbiop
2.2.1. Gangguan akomodasi pada usia
lanjut akibat kelemahan otot
akomodasi.
2.2.2. Pada pasien > 40 tahun dengan
keluhan mata lelah, berair dan
sering terasa pedas setelah
membaca.
3. Penatalaksanaan
Rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan ukuran
lensa yang tepat

UNIT TERKAIT Poli Umum, Rekam Medis

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN


Tgl Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Berlaku
REFRAKSI ANOMALI
Nomor :
Terbit ke :
SOP
Tgl. diberlakukan :
No. Revisi :
PEMERINTAH Halaman :-3 UPTD
KABUPATEN PUSKESMAS
PEKALONGAN SRAGI II

Anda mungkin juga menyukai