Anda di halaman 1dari 6

Nomor Dokumen : MG-SOP-22

Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 1 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia

BAB 11
PEMBUATAN LARUTAN KIMIA

11.1. Ketentuan Umum


Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih
yang terdispersi baik sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Disebut homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam
( satu fase) sehingga tidak dapat diamati bagian – bagian komponen
penyusunnya meskipun dengan microskop ultra, dalam campuran heterogen
permukaan – permukaan tertentu dapat diamati. Larutan dapat berupa gas,
cairan ataupun padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung
sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah
zat terlarut sedangkan solvent adalah pelarut. Pada umumnya zat yang
digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai
pelarut, ada beberapa jenis solvent adalah alkohol, amoniak,
kloroform,benzena, asam asetat.
Berdasarkan banyak jenis suatu zat yang menyusun larutan, dikenal dengan
larutan biner (tersusun dari dua jenis zat), larutan terner ( tersusun dari tiga
jenis zat), larutan kuartener (tersusun dari empat jenis zat) dan seterusnya.
Konsentrasi larutan didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume zat terlarut
dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Nomor Dokumen : MG-SOP-22
Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 2 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia

Normalitas dari suatu solute adalah jumlah gram ekuivalen solute per liter
larutan.Pembuatan larutan bergantung pada kuantitas larutan (volum dan
konsentrasi) dan kuantitas zat terlarut (massa zat terlarut), serta larutan akan
terbentuk jika sifat dan komposisi pelarut dan zat terlarutnya sama.

11.2 Instruksi Kerja


11.2.1. Sebelum pelaksanaan
Pimpinan mengendalikan aktivitas “sebelum pelaksanaan”, yang
berkaitan dengan kegiatan Pembuatan Larutan Kimia, Agar sesuai
ketentuan sebagai berikut :
1. Asisten Laboratorium melakukan presensi dan Absensi, serta
memastikan alat pelindung diri (APD) sudah terpakai sesuai
Standart Operational Prosedur ( S.O.P) yang berlaku.
ALAT PELINDUNG DIRI/PERLENGKAPAN K3

Kaca mata Jas lab


Sar Masker
ung Tangan
Gambar 11.2.1. Alat Pelindung Diri Laboratorium

2. Analis dan pembantu analis menyiapkan alat dan bahan kimia yang
akan dipergunakan dalam pembuatan larutan kimia.
3. Analis dan pembantu analis membersihkan bagian alat yang akan
dipergunakan dalam pembuatan larutan kimia.
Nomor Dokumen : MG-SOP-22
Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 3 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia

4. Analis dan pembantu analis memeriksa dan memastikan alat yang


akan dipergunakan dalam kondisi yang baik.

11.2.2 Pelaksanaan
Pimpinan mengendalikan proses “ pelaksanaan” kegiatan pembuatan
Larutan Kimia agar sesuai ketentuan sebagai
berikut :
Pembuatan Larutan kimia NaOH 0,1 N
1. Analis dan pembantu analis menimbang NaOH sebanyak 4,00
gram.
2. Analis dan pembantu analis memasukan dalam Erlenmeyer 250
ml dan menambahkan aquades hingga 200 ml, lalu diaduk di
magnetik stirer hingga larut.
3. Analis dan pembantu analis memindahkan Larutan dalam
Erlenmeyer ke labu ukur 1000 ml, lalu ditambahkan aquades
hingga batas 1000 ml kemudian dikocak sampai larutan
homogen.
4. Analis dan pembantu analis menyiapkan larutan yang sudah
homogen untuk dilakukan standarisasi. Setelah larutan sudah di
standarisasi larutan siap untuk digunakan.
Pembuatan Larutan bahan kimia Phenolphtalein 1 %
1. Analis dan pembantu analis menimbang Phenolphtalein
sebanyak 1,00 gr.
2. Analis dan pembantu analis memasukkan dalam Erlenmeyer
ukur 250 ml.
Nomor Dokumen : MG-SOP-22
Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 4 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia

3. Analis dan pembantu analis Melarutkan dengan ethanol


sebanyak 100 ml lalu aduk sampai larut, larutan siap untuk
digunakan.
11.2.3 Setelah Pelaksanaan
Setelah kalibrasi selesai, pimpinan mengendalikan beberapa kegiatan
agar sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Analis dan pembantu analis mematikan alat yang dipergunakan


untuk pembuatan larutan kimia jika proses telah selesai.
2. Analis dan pembantu analis membersihkan areal kerja, alat kerja
serta menyimpan kembali alat kerja pada tempatnya dengan rapi.
3. Analis dan pembantu analis membuat laporan proses pembuatan
larutan kimia yang dilakukan.

Perhitungan Normalitas larutan NaOH 0,1 N


Diketahui :
Massa : 4 gram
NaOH valensi : 1
Volume : 1000 ml
Mr NaOH : 40 (Data dari sistem periodik di ketahui massa molar Na =
23, O= 16, H =1)

Mr 40
BE ( Berat Ekuivalen) = = = 40
Valensi 1
Nomor Dokumen : MG-SOP-22
Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 5 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia
gr 1000 4,00 1000
N ( Normalitas ) = X = X = 0,1 N
BE Volume 40 1000

Perhitungan konsentrasi larutan


Diketahui :
Massa zat terlarut : 1,00 gram
V : Volume total larutan : 100 ml

m 1,00
C= x 100 % = x 100 % = 1.00 %
V 100
Nomor Dokumen : MG-SOP-22
Musirawas group
Nomor Revisi :
Tanggal :
Judul : S.O.P Laboratorium 6 dari 4
Pembuatan Larutan Kimia

Anda mungkin juga menyukai