Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

ANASTESI UMUM

Disusun Oleh :

Nama : Reza Juanda Adekamula


NIM : 21311077

RUMAH SAKIT HEWAN PENDIDIKAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
2023

1
A. Tujuan Praktikum
Anastesi Per Inhalasi
1. Mengenal stadium anesthesia umum dan tahap-tahap pemulihan dari anestesi umum
secara inhalasi
2. Mampu menganalisa perbedaan efek anestesi dari berbagai anastetika
3. Mampu menganalisa perbedaan efek anestetika dari berbagai rute pemberian.

Anastesi Per Injeksi


1. Mengenal stadium anesthesia umum dan tahap-tahap pemulihan dari anestesi umum secara
injeksi
2. Mampu menganalisa perbedaan efek anestetika dari berbagai rute pemberian.

B. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Mencit
. Mencit (Mus Musculus) adalah anggota Muridae yang berukuran kecil. Mencit banyak
digunakan sebagai hewan laboratorium karena memiliki kelebihan seperti siklus hidup relatif pendek,
banyaknya jumlah anak per kelahiran, mudah ditangani, memiliki karakteristik reproduksinya mirip
dengan hewan mamalia lain, struktur anatomi, fisiologi serta genetik yang mirip dengan manusia .

2
2.2 Pengertian Anastesi Umum
Anestesi atau pembiusan, secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh.
Anastesi umum adalah hilangnya kontrol terhadap tubuh karena penekanan terhadap
sistem saraf pusat secara reversibel (Welsh, L., 2009) Anstesi umum merupakan tindakan yang paling
umum dilakukan pada hewan coba mencit.

2.3 Golongan Anastesi berdasarkan cara pemberian


Anastesi umum dapat dilakukan dengan rute inhalasi, injeksi ataupun kombinasi dari dua
rute tersebut (Flecknell, 2015).
Inhalasi, merupakan anastesi yang diberikan dengan oksigen melalui pernafasan, salah satu
contohnya ialah cloroform dan alkohol 99%. Sedangkan, injeksi adalah anastesi yang diberikan
dengan cara penyuntikkan langsung ke dalam tubuh, baik secara IM, IV, SC, Maupun IC. Contohnya
ialah Injeksi SC dan IM ketamine.

3
2.4 Tujuan Anastesi
Anastesi bertujuan untuk menghilangkan sensasi rasa nyeri dan memungkinkan hewan dimanipulasi
dengan tujuan tertentu (Nugroho, 2018)

2.5 Tahap Perubahan Yang Terjadi


a. Sedative adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu suatu keadaan terjadinya penurunan
kepekaan terhadap rangsangan dari luar karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan.
b. Hipnotik adalah zat-zat yang dalam dosis terapeutik diperuntukkan untuk mempermudah atau
membuat seseorang tenang hingga tidur.
c. Stadium anestesi adalah keadaan yang menyebabkan pingsan pada hewan yang di anestesi dan
di beri obat.
d. Aktif Kembali adalah dimana keadaan pada hewan yang aktif dalam pergerakan setelah di
anestesi.
e. Mati adalah keadaan di mana hewan yang di anestesi tidak sadarkan diri.

C. Materi dan Metode

1. Waktu dan Tempat Praktikum

4
Waktu : Senin, 22 Mei 2023
Tempat : Lab RSHP UNDIKMA
2. Materi : Anastesi per inhalasi dan Anastesi per injeksi

3. Alat dan Bahan :

3.1 Anastesi Per Inhalasi

Alat Bahan
Beker glass Mencit
Stopwatch Chloroform
Kapas Alkohol 95%
Pipet tetes
Spuit 1 ml
Plastic wraps

3.2 Anastesi Per Injeksi

Alat Bahan
Beker glass Mencit
Stopwatch Ketamin
Timbangan hewan
Spuit 1 ml

4. Cara Kerja

5
4.1 Cara Kerja Anastesi Per Inhalasi :

a. Siapkan hewan coba mencit 2 ekor


b. Siapkan 2 beker glass, dan tandai masing-masing beker glass untuk percobaan I=
anastesia inhalasi chloroform, II= anastesia inhalasi alcohol 95%.

>
I II

c. Masukkan masing-masing mencit pada beker glass 1 dan II


d. Tempatkan kapas diatas beker glass dan tutup dengan plastic wraps. Posisikan kapas agar
tidak terjatuh
e. Ambil 2 ml alcohol 95% dengan spuit dan teteskan pada kapas di beker glass II
f. Catat setiap perubahan aktivitas yang terjadi pada masing-masing mencit di beker glass I
dan II

Beberapa tahapan perubahan yang perlu dicatat :


a. Sedative,
b. Hipnotik,
c. Stadium anastesi,
d. Aktif kembali
e. Mati

6
4.2 Cara Kerja Anastesi Per Injeksi :

a. Siapkan hewan coba mencit 2 ekor


b. Timbang masing-masing mencit
c. Hitung volume dosis ketamine pada mencit, untuk 2 mencit
d. Siapkan 2 beker glass, dan tandai masing-masing beker glass untuk percobaan III=
anestesia secara IM ketamine, dan IV=anastesia secara SC ketamine.

e. Suntik mencit ke 3 dengan ketamine secara IM dan suntik mencit ke 4 dengan ketamine
secara SC, kemudian masukkan ke dalam masing-masing beker glass
f. Catat setiap perubahan yang terjadi pada masing-masing mencit

Beberapa tahapan perubahan yang perlu dicatat :


a. Sedative,
b. Hipnotik,
c. Stadium anastesi,
d. Aktif kembal
e. Mati

D. Hasil dan Pembahasan

7
1. Hasil Percobaan Pertama

Hasil Anastesi Per Inhalasi pada Mencit dengan Berat 20 Gram Setelah dipuasakan selama 12 jam,
dan hanya dikasi minum, dan diberi anastesi inhalasi Chloroform

Waktu Anastesi Inhalasi Chloroform


Menit ke- 1,25 detik Mencit mulai tenang (Sedative)
Menit ke- 1,30 detik Hipnotik
Menit ke- 5,18 detik Stadium Anastesi
Menit ke 16, 10 detik Aktif kembali

Hasil Anastesi Per Inhalasi pada Mencit dengan Berat 21 Gram Setelah dipuasakan selama 12 jam,
dan hanya dikasi minum, dan diberi anastesi inhalasi Alkohol 95%

Waktu Anastesi Inhalasi Alkohol 95%


30 detik Sedative
Menit ke 7, 14 detik Hipnotik
Menit ke 7, 49 detik Stadium Anastesi
Menit ke 18, 18 detik Aktif kembali

2. Hasil Percobaan Kedua

8
Injeksi SC Ketamine pada mencit dengan berat 20 gram

Waktu Anastesi Injeksi SC Ketamine


Menit ke 1, 10 detik Sedative

Menit ke 1, 40 detik Hipnotik

Menit ke 10, 45 detik Stadium Anastesi

Menit ke 39, 30 detik Aktif Kembali

Menit ke 42, 30 detik Mati

Injeksi IM Ketamin pada mencit dengan berat 21 gram

Waktu Anastesi Injeksi IM Ketamine

Detik ke 18 Sedative
Detik ke 40 Hipnotik
Menit ke 19, 30 detik Stadium Anastesi
1 jam, 3 menit Mencit Aktif kembali

9
Pembahasan

Praktikum kali ini menggunakan 2 mencit, mencit 1 dengan berat 20 gram diberikan
chloroform sebanyak 0,1 ml. Sedangkan mencit 2 dengan berat 21 gram diberi alkohol 95% sebanyak
2 ml. Masing-masing mencit di masukkan ke dalam beker glass kemudian di tutupi dengan kapas.
Obat disuntikkan pada kapas agar nantinya terhirup oleh mencit, kapas sengaja tidak dibiarkan
bersentuhan dengan mencit agar tidak menggangu mukosa hidung. Kapas ditutupi lagi dengan plastik
wraps. Pada mencit 1, hipnotik (pingsan) terjadi pada menit ke 1, 30 detik setelah mengalami lemas
dan rasa tenang (sedative). Sedangkan pada mencit yang diberi alkohol 95%, ia mengalami kejang
pada menit ke 1, 20 detik setelah itu lemas dan tenang (sedative) disusul dengan hipnotik (pingsan).

Percobaan 2

Pada mencit 1, disuntikkan ketamine dan Nacl secara SC (subkutan) pada daerah tengkuk,
mencit mengalami hipnotik pada menit ke 1, 40 detik. Di menit ke 12 pemberian ketamine, mencit
mengalami kebutaan. Ia masih bertahan hingga di menit ke 42, mengalami kematian.

Pada mencit 2, disuntikkan ketamine secara Intramuskular (IM) pada bagian paha posterior.
40 detik kemudian sudah teranastesi yang ditandai dengan tidak adanya pergerakkan. Anastesi lewat
injeksi, saat pingsang kedua mata mencit masih tetap terbuka, sedangkan secara Inhalasi, kedua mata
mencit tertutup. Pernafasan mencit secara IM, cenderung dalam dan lambat ketimbang secara SC.
Mencit hipnotik (pingsan) hingga aktif kembali setelah 63 menit atau 1 jam 3 menit.

1
0
E. Kesimpulan

Dari praktikum ini didapatkan kesimpulan bahwa efek kejang-kejang yang ditimbulkan oleh mencit
merupakan respon melawan untuk sadar. Pemberian dosis untuk anastesi juga harus sesuai dengan
takaran dan bobot berat badan. Pemberian anastesi secara IM, pernafasan mencit lebih lambat
daripada secara SC.

1
1
F. Daftar Pustaka

Hsu, Walter H. 2008. Handbook of Veterinary Pharmacology First Edition. Willey Blackwell. USA

Riviere, Jim and Papich, Mark G. 2018. Veterinary Pharmacology nd Therpeutic Tenth Edition. John
Wiley and Sons, Inc. USA
Katzung, Bertram G., Susan, B.Masters., and Anthony,
J.Trevor., 2014. Farmakologi Dasar & Klinik. Diterjemahkan oleh Ricky Soeharsono, Edisi 12
Vol. 1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Wales, L. 2009. Anastesi Untuk Dokter hewan Perawat Kedua edisi. Willey Blackwell. Singapura.
Agustina KK. 2015. Kesejahteraan Hewan Laboratorium. Denpasar: Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.

Wells DJ. 2011. Animal welfare and the 3Rs in European biomedical research. Annals of the New
York Academy of Sciences 1245(1): 14-16.

1
2
G. Lampiran

Stadium Anastesi per injeksi

Mencit yang mengalami kebutaan pada pemberian ketamine dan NaCl secara Subkutan

1
3
1
4

Anda mungkin juga menyukai