Soal-Soal Kedokteran Hewan
Soal-Soal Kedokteran Hewan
ANASTESI UMUM
Disusun Oleh :
1
A. Tujuan Praktikum
Anastesi Per Inhalasi
1. Mengenal stadium anesthesia umum dan tahap-tahap pemulihan dari anestesi umum
secara inhalasi
2. Mampu menganalisa perbedaan efek anestesi dari berbagai anastetika
3. Mampu menganalisa perbedaan efek anestetika dari berbagai rute pemberian.
B. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Mencit
. Mencit (Mus Musculus) adalah anggota Muridae yang berukuran kecil. Mencit banyak
digunakan sebagai hewan laboratorium karena memiliki kelebihan seperti siklus hidup relatif pendek,
banyaknya jumlah anak per kelahiran, mudah ditangani, memiliki karakteristik reproduksinya mirip
dengan hewan mamalia lain, struktur anatomi, fisiologi serta genetik yang mirip dengan manusia .
2
2.2 Pengertian Anastesi Umum
Anestesi atau pembiusan, secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh.
Anastesi umum adalah hilangnya kontrol terhadap tubuh karena penekanan terhadap
sistem saraf pusat secara reversibel (Welsh, L., 2009) Anstesi umum merupakan tindakan yang paling
umum dilakukan pada hewan coba mencit.
3
2.4 Tujuan Anastesi
Anastesi bertujuan untuk menghilangkan sensasi rasa nyeri dan memungkinkan hewan dimanipulasi
dengan tujuan tertentu (Nugroho, 2018)
4
Waktu : Senin, 22 Mei 2023
Tempat : Lab RSHP UNDIKMA
2. Materi : Anastesi per inhalasi dan Anastesi per injeksi
Alat Bahan
Beker glass Mencit
Stopwatch Chloroform
Kapas Alkohol 95%
Pipet tetes
Spuit 1 ml
Plastic wraps
Alat Bahan
Beker glass Mencit
Stopwatch Ketamin
Timbangan hewan
Spuit 1 ml
4. Cara Kerja
5
4.1 Cara Kerja Anastesi Per Inhalasi :
>
I II
6
4.2 Cara Kerja Anastesi Per Injeksi :
e. Suntik mencit ke 3 dengan ketamine secara IM dan suntik mencit ke 4 dengan ketamine
secara SC, kemudian masukkan ke dalam masing-masing beker glass
f. Catat setiap perubahan yang terjadi pada masing-masing mencit
7
1. Hasil Percobaan Pertama
Hasil Anastesi Per Inhalasi pada Mencit dengan Berat 20 Gram Setelah dipuasakan selama 12 jam,
dan hanya dikasi minum, dan diberi anastesi inhalasi Chloroform
Hasil Anastesi Per Inhalasi pada Mencit dengan Berat 21 Gram Setelah dipuasakan selama 12 jam,
dan hanya dikasi minum, dan diberi anastesi inhalasi Alkohol 95%
8
Injeksi SC Ketamine pada mencit dengan berat 20 gram
Detik ke 18 Sedative
Detik ke 40 Hipnotik
Menit ke 19, 30 detik Stadium Anastesi
1 jam, 3 menit Mencit Aktif kembali
9
Pembahasan
Praktikum kali ini menggunakan 2 mencit, mencit 1 dengan berat 20 gram diberikan
chloroform sebanyak 0,1 ml. Sedangkan mencit 2 dengan berat 21 gram diberi alkohol 95% sebanyak
2 ml. Masing-masing mencit di masukkan ke dalam beker glass kemudian di tutupi dengan kapas.
Obat disuntikkan pada kapas agar nantinya terhirup oleh mencit, kapas sengaja tidak dibiarkan
bersentuhan dengan mencit agar tidak menggangu mukosa hidung. Kapas ditutupi lagi dengan plastik
wraps. Pada mencit 1, hipnotik (pingsan) terjadi pada menit ke 1, 30 detik setelah mengalami lemas
dan rasa tenang (sedative). Sedangkan pada mencit yang diberi alkohol 95%, ia mengalami kejang
pada menit ke 1, 20 detik setelah itu lemas dan tenang (sedative) disusul dengan hipnotik (pingsan).
Percobaan 2
Pada mencit 1, disuntikkan ketamine dan Nacl secara SC (subkutan) pada daerah tengkuk,
mencit mengalami hipnotik pada menit ke 1, 40 detik. Di menit ke 12 pemberian ketamine, mencit
mengalami kebutaan. Ia masih bertahan hingga di menit ke 42, mengalami kematian.
Pada mencit 2, disuntikkan ketamine secara Intramuskular (IM) pada bagian paha posterior.
40 detik kemudian sudah teranastesi yang ditandai dengan tidak adanya pergerakkan. Anastesi lewat
injeksi, saat pingsang kedua mata mencit masih tetap terbuka, sedangkan secara Inhalasi, kedua mata
mencit tertutup. Pernafasan mencit secara IM, cenderung dalam dan lambat ketimbang secara SC.
Mencit hipnotik (pingsan) hingga aktif kembali setelah 63 menit atau 1 jam 3 menit.
1
0
E. Kesimpulan
Dari praktikum ini didapatkan kesimpulan bahwa efek kejang-kejang yang ditimbulkan oleh mencit
merupakan respon melawan untuk sadar. Pemberian dosis untuk anastesi juga harus sesuai dengan
takaran dan bobot berat badan. Pemberian anastesi secara IM, pernafasan mencit lebih lambat
daripada secara SC.
1
1
F. Daftar Pustaka
Hsu, Walter H. 2008. Handbook of Veterinary Pharmacology First Edition. Willey Blackwell. USA
Riviere, Jim and Papich, Mark G. 2018. Veterinary Pharmacology nd Therpeutic Tenth Edition. John
Wiley and Sons, Inc. USA
Katzung, Bertram G., Susan, B.Masters., and Anthony,
J.Trevor., 2014. Farmakologi Dasar & Klinik. Diterjemahkan oleh Ricky Soeharsono, Edisi 12
Vol. 1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wales, L. 2009. Anastesi Untuk Dokter hewan Perawat Kedua edisi. Willey Blackwell. Singapura.
Agustina KK. 2015. Kesejahteraan Hewan Laboratorium. Denpasar: Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.
Wells DJ. 2011. Animal welfare and the 3Rs in European biomedical research. Annals of the New
York Academy of Sciences 1245(1): 14-16.
1
2
G. Lampiran
Mencit yang mengalami kebutaan pada pemberian ketamine dan NaCl secara Subkutan
1
3
1
4