PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus:
a. Terkendalinya
kerahasiaandokumenprosesperubahan,penerbitan,distribusi dan
sirkulasi dokumen.
b. Menguraikancara-cara untuk identifikasi, menyimpan dan memelihara
rekaman-rekaman yang digunakan dalam Sistem Manajemen Mutu
dan kinerja
C. Sasaran Pedoman
Dokumen yang dijadikan acuan oleh seluruh upaya dan pelayanan di
Puskesma Tiban Baru, rekaman yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
1
D. Ruang Lingkup Pedoman
Berlaku terhadap dokumentasi Sistem Manajemen Mutu dan kinerja yang
diterapkan di Puskesmas Tiban Baru dan yang berhubungan dengan itu
mencakup semua rekaman yang dapat memberikan bukti kesesuaian
kegiatan dan hasilnya pada persyaratan Sistem Manajemen Mutu dan
kinerja yang diterapkan di Puskesmas.
E. Batasan Operasional
F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Dokter Gigi.
3. PMK RI no 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
2
BAB II
STANDART KETENAGAAN
3
7 As.Apoteker 2 - - 2
8 Kes.Ling 1 - - 0
(DIII)
9 SKM 2 - - 2
10 Analis 1 - - 1
Labor
(SMAK)
11 Gizi :
- DIII - - - 0
- S1 Gizi 1 - - 1
12 Lain-lain 6 - - 6
-Sarjana 1 - - 1
ekonomi
-sarjana 2 - - 2
komputer
JUMLAH 50
4
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Promosi Kesehatan Pendidikan Pelaksana oleh semua petugas
Minimal D III kesehatan dengan latar belakang
pendidikan Dokter 2 orang, DIII &
S1 Keperawatan 15 orang, DIII
Kebidanan 14 orang,S1 Kesehatan
Gizi 1 orang,DIII Kesling 1
orang,SKM 2 orang.
Kesehatan Ibu, Pendidikan Pelaksana oleh 13 orang dengan
Anak, dan Keluarga Minimal D III latar belakang pendidikan D III
Berencana Kebidanan & 1 orang D4
Kebidanan
Kesehatan Pendidikan Pelaksana oleh 2 orang dengan
Lingkungan Minimal D III latar belakang pendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan& SKM 1
orang.
Pencegahan dan Pendidikan Pelaksana oleh 9 orang dengan
Pengendalian Minimal D III latar belakang pendidikan DIII
Penyakit kebidanan 1 orang, DIII
keperawatan 3 orang, S1
keperawatan 2 orang, DIII Kesling
1 orang, SKM 2 orang
Pelayanan Gizi Pendidikan Pelaksana oleh 1 orang dengan
Minimal D III latar belakang pendidikan S1 Gizi
6
4. Kualifikasi SDM dan realisasi tenaga Keperawatan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Tiban Baru :
B. Distribusi Ketenagaan
7
Kesehatan Jasmani dan Yulhelmi, AMF Asisten Apoteker
Olahraga
Pelayanan Kesehatan Peduli Eva Marnasip Bidan
Remaja (PKPR) Nababan, Amd. Keb
Tanaman Obat Keluarga Butet Agustina, AMF Asisten Apoteker
(TOGA) & obat tradisional
( BATRA)
Upaya Kesehatan Kerja Rita Anraini, AMK Perawat
8
4. Upaya Kesehatan Masyarakat Perorangan
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Puskesmas Tiban Baru sebagai salah satu puskesmas rawat jalan yang
ada di Kota Batam, berada di Kecamatan Sekupang memiliki 7 Kelurahan
yaitu Kelurahan Tiban Lama, Kelurahan Tiban Baru, Kelurahan Tiban
Indah, Kelurahan Patam Lestari, Kelurahan Sei Harapan, Kelurahan
Tanjung Riau, Kelurahan Tanjung Pinggir.
1. Lantai Bawah
2. Lantai Atas
10
B. Fasilitas Yang Tersedia
Fasilitas Puskesmas Tiban Baru dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang berupa :
1. Gedung
Pada tanggal 1 Maret 2013 Puskesmas Tiban Baru menempati gedung
berlantai 2 dengan luas tanah 34372 m2 terdiri 2 lantai.
2. Transportasi
Transportasi yang dimiliki Puskesmas Tiban Baru terdiri dari kendaraan
roda dua ( sepeda motor ) sebanyak empat ( 1 ) buah dan ambulance
satu ( 1 ) buah.
Sarana Prasarana Ruangan
a. Ruangan Pendaftaran
Dilengkapi dengan sarana :
komputer 2unit
CPU 1unit
Ac 1 unit
Printer 1 unit
Lemari Arsip 2 unit
Meja Kerja 1 unit
Kursi kerja 3 unit
b. Ruang Apotik
Komputer 1 unit
Ac 1 unit
printer 1 unit
Meja kerja 2 unit
Kursi kerja 3 unit
Kulkas 1 unit
c. Ruang Poli Umum
Komputer 1unit
11
Keybord 1unit
Ac 1 unit
Printer 1 unit
Meja Kerja 1 unit
Kursi 4 unit
Tempat tidur pasien
d. Ruang Poli Gigi
Komputer 1 unit
Printer 1 unit
Sterilisator 1 unit
Kompressor 1 unit
Dental unit 2unit
Ac 1 unit
Keybord 1 unit
Meja Kerja 1 unit
Kursi kerja 3 unit
e. Ruang Laboratorium
Kulkas 1unit
Mikroskope 2unit
Centrifuge 1 unit
Rotator 1 unit
Hematologi Analizer 1 unit
Fotometer 1 unit
Alat GDS, asam urat, kolestrol 1 unit
AC 1 unit
Meja Kantor 1 unit
Kursi 1 unit
f. Ruang KIA
Komputer 1 unit -
Ac 1 unit
Keybord 1 unit
Printer 1 unit
Meja Kantor 2 unit
Kursi 3 unit
12
Tempat tidur periksa : 1 unit
Gynbed 1 unit
g. Ruang imunisasi :
Komputer 1 unit -
Ac 1 unit
Keybord 1 unit
Printer 1 unit
Coolchain 1 unit
Vaksin carrier 6 unit
Lemari 1 unit
Meja kantor 1 unit
h. Ruang UGD
AC 1 unit
Meja 1 unit
Kursi 4 unit
Lemari 2 unit
Meja Instrumen 1 unit
Tempat tidur periksa 1 unit
13
CPU 1 unit
AC 1 unit
Meja Kerja 8 unit
Kursi kerja 8 unit
l. Ruang Gizi
Komputer 1 unit
Printer 1unit
Keybord 1 unit
AC 1 unit
m. Ruang Kapus
AC 1 unit
Alat CCTV 1 unit
Sofa
Meja Kantor 1 unit
Kursi 1 unit
14
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Lingkup Kegiatan
1. Jenis Dokumen Akreditasi Puskesmas TIBAN BARU
a. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh kepala Puskesmas Tiban Baru
dan di simpan / dikendalikan oleh administrasi (TU)
b. Dokumen Terkendali
d. Dokumen Kadaluwarsa
15
2. Jenis Dokumen Yang perlu disediakan di Puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas:
1. Kebijakan Kepala Puskesmas
2. Rencana Lima tahunan Puskesmas
3. Pedoman/manual mutu
4. Pedoman /Panduan tekhnis yang terkait dengan manajemen
5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
6. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):
a) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
b) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
7. Kerangka Acuan Kegiatan
8. Rencana (Program) Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM):
a. Kebijakan Kepala puskesmas
b. Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun
Pengembangan)
c. Standar Operasional Prosedur (SOP)
d. Rencana tahunan untuk masing-masing UKM
e. Kerangka acuan kegiatan pada tiap-tiap UKM
3. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP)
a. Kebijakan tentang Pelayanan Klinis.
b. Pedoman Pelayanan Klinis.
c. Standar Operasional Prosedur (SOP) Klinis.
d. Kerangka Acuan terkait dengan program /kegiatan Pelayanan Klinis
dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
e. Rencana Program Mutu dan Keselamatan Pasien
16
pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat
kalibrasi dan sebagainya.
B. Metode
Akreditasi.
penyusunan dokumen.
sebagai berikut :
17
2) Tim mutu .memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik
e. Format
Langkah kegiatan
1. Penomoran
a) Pengkodean dokumen
1) Administrasi Manajemen (Admen) dengan kode : A
a) Bab I,(A)
b) Bab II,(A)
c) Bab III,(A)
Keterangan :
SK : Surat Keputusan
01 : No Surat Keputusan
PKM : Puskesmas
TB : Tiban Baru
A : Kode admen,
18
02 : Bulan
2017 : Tahun
Contoh SOP
:SOP 01/PKM-TB/A/02/2017
PKM : Puskesmas
TB : Tiban Baru
A : Kode admen,
02 : Bulan
2017 : Tahun
Promkes PK
19
Laboratorium Lab
Gizi GZ
Apotek APO
Poli Umum PU
Poli Gigi PG
Loket LK
Kesling KL
UGD UGD
P2M P2M
PUSKEL PKL
KIA KIA
Imunisasi IM
UKS UKS
KB KB
LANSIA LS
PERKESMAS PKM
BATTRA BTR
Kesehatan Mata KM
Kesehatan Jiwa KJ
Kesehatan
K3
Keselamatan Kerja
PTM PTM
Posbindu PBD
Kesehatan olahraga KO
Home Care HC
20
Contoh :Surat Keluar
:TU.01/39/PKM-TB/02/2017
Keterangan :
PKM : Puskesmas
TB : Tiban Baru
02 : Bulan
2017 : Tahun
2. Pengesahan Dokumen
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka
4. Distribusi
21
c) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
6. Penataan Dokumen
22
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
7. Penarikan dokumen
a) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
b) .Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “Kadaluwarsa” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.
c) Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
PENGENDALIAN REKAMAN
1. Semua rekaman harus mudah dibaca dengan jelas dan diberi judul
yang sesuai untuk mengidentifikasikannya dengan produk atau proses
yang bersangkutan.
2. Semua rekaman yang diperlukan harus dipelihara dengan baik, dengan
mengatur pemberian identifikasi, penandaan lokasi dan acuan masa
simpan.
3. Setiap unit/bagian harus menyimpan daftar rekaman bagiannya, daftar
rekaman memuat masa simpan rekaman dan disposisi rekaman.
4. Masa simpan rekaman ditentukan dengan mengingat faktor-faktor antara
lain peraturan pemerintah, jenis rekaman.
5. Setelah masa simpan lampau, maka pemegang dokumen yang ditunjuk
harus menentukan apa tindakan yang harus diambil.
23
BAB V
LOGISTIK
24
c. jumlah barang logistik yang terpakai selama periode
d. membuat analisis efisiensi penggunaan barang logistik, dikaitkan dengan
kinerja yang dicapai
e. membuat analisis kelancaran penyediaan barang logistik, misalnya
frekuensi barang yang diminta ‘habis’ atau tidak ada persediaan,jumlah
barang yang menumpuk, serta penyebab terjadinya keadaan tersebut.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan diatas dengan harga
satuan (dapat berdasarkan harga pembeli waktu yang lalu atau menurut informasi
yang terbaru), sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran untuk pengadaaan
barang logistik tersebut.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan
untuk mengadakan barang logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan obat di Puskesmas dilakukan oleh Instalasi Farmasi Kota
Batam berdasarkan usulan kebutuhan obat dari Puskesmas.
D. Penyimpanan
25
Fungsi penyimpanan ini sebenarnya termasuk juga fungsi penerimaan
barang, yang sebenarnya juga mempunyai peran strategi. Secara garis besar yang
harus dicek kebenarannya adalah :
1. Kesesuaian dengan jenis, jumlah dan spesifikasi barang serta waktu
penyerahan barang terhadap surat pesan (SP), surat perintah kerja (SPK)atau
purchase order (PO).
2. Kondisi fisik barang, apakah tidak ada perubarang warna, kemasan, bau, noda
dan sebagainya yang menindikasikan tingkat kualitas barang.
3. Kesesuian waktu penerimaan barang terhadap batas waktu SP/PO
Untuk menghitung ini, yang perlu diperhatikan adalah berapa lama (durasi)
waktu penyediaan sejak pesanan diterima rekanan/supplier sampai barang diterima
oleh Puskesmas (ini disebut Lead Time) dan berapa kebutuhan barang selama
periode tersebut.
Dalam penyimpanan dikenal ada system FIFO (first in first out). Khusus di
puskesmas seharusnya FIFO juga dibaca sebagai first expired first out (FEFO),
manan yang mempunyai mempunyai masa kadaluarsa pendek/singkat harus
dikeluarkan terlebih dahulu, tidak tergantung kapan diterimanya digudang.
E. Pendistribusian
27
penyerahannya. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi pemborosan atau
pengeluaran yang tidak perlu.
2. Siapa yang berwenang dan bertanggungjawab menyetujui permintaan dan
pengeluaran barang dari gudang.
F. Penghapusan
28
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Assesment Resiko
29
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommission)
ketimbang daripada “underlying dessease” atau kondisi pasien (KPP-RS). KTD yang
tidak dapat dicegah (unprevetable adverse event) yaitu suatu KTD akibat komplikasi
yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir.
Misal :
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tdk timbul reakasi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***)Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini dan
diberikan antidotum-nya
31
4. Kembangkan sistem pelaporan:Pastikan staf agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian/insiden, serta Puskesmas mengatur pelaoran
kepada KKPRS,
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:Kembangkan cara-cara
komunikasi yang terbuka dengan pasien,
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien: dorong staf
untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan
mengapa kejadian itu timbul,
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien: Gunakan
informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan
sistem pelayanan.
32
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
33
6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam;
7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit. Pada umumnya bahaya
tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha pengamanan, antara lain
dengan penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin kerja. Pada
kesempatan ini akan dikemukakan manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja di Puskesmas / instansi kesehatan.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu
Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) Puskesmas perlu dikelola dengan baik. Agar
penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) Puskesmas lebih efektif,
efisien dan terpadu, diperlukan sebuah pedoman manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja(K3) di Puskesmas, baik bagi pengelola maupun karyawan
Puskesmas.
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya,
dengan mempergunakan bantuan orang lain. Hal tersebut diharapkan dapat
mengurangi dampak kelalaian atau kesalahan (malpraktek) serta mengurangi
penyebaran langsung dampak dari kesalahan kerja. Proses manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium seperti proses manajemen umumnya
adalah penerapan berbagai fungsi manajemen, yaitu perencanaan, organisasi,
pelaksanaan dan pengawasan. Fungsi perencanaan meliputi perkiraan / peramalan,
dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, menganalisa
data, fakta dan informasi, merumuskan masalah serta menyusun program. Fungsi
berikutnya adalah fungsi pelaksanaan yang mencakup pengorganisasian
penempatan staf, pendanaan serta implemen- tasi program. Fungsi terakhir ialah
fungsi pengawasan yang meliputi penataan dan evaluasi hasil kegiatan serta
pengendalian.
34
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang tepat
oleh mereka yang bertanggungjawab melalui langkah-langkah sebagai berikut:
35
Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih, dan mendefinisikan masalah. Kenali hal-hal
yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi dimana staf mungkin
dapat mempebaikinya.
Tentukan kriteria untuk memilih masalah yang paling penting.
Definisikan secara operasional masalah yang dipilih,
misalnya,bagaimana staf mengetahui bahwa hal yang diidentifikasi
merupakan masalah?Bagaimana staf mengetahui bahwa masalah
sudah terpecahkan, dengan cara menentukan kriteria keberhasilan
pemecahan masalah.
Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi dari segala aspek.
Tentukan di mana dan kapan masalah muncul. Pahami proses
terjadinya masalah.
36
diputuskan tentang data yang harus dikumulkan untuk memantau
keberhasilan pelaksanaan solusi masalah.
b. Pelaksanaan (DO) : Melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan,
termasuk proses pengumpulan data/informasi untuk memantau perubarang
yang terjadi, dan mengamati tingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan
solusi. Amati bagamana solusi tersebut dilaksanakan. Buat catatan tentang
segala sesuatu yang dianggap menyimpang dari kesepakatan. Setiap
masalah atau kesalahan yang muncul dalamproses ini harus diartikan sebagai
kesempatan untuk membuat perbaikan.
c. Cek (CHECK) : Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa
yang diperoleh dari tindakan yang sudah dilakukan.
d. Bertindak (ACTION) : Ambil langkah-langkah praktis sesuai dengan pelajaran
yang diperoleh dari tindakan yang sudah diambil:”Lanjutkan proses solusi,
atau hentikan, atau ulang kembali tindakan dari awal dengan tujuan
melakukan modifikasi”.
KEGIATAN PUSKESMAS
TANGGAL TEMPAT URAIAN
TIBAN BARU
Pembahasan Capaian Januari 2017
Selasa 7 Aula Pembinaan Program KIA KB, P2P,
Februari Puskesmas lintas program Promkes, GIZI, Kesling
2017 Tiban Baru KIA KB: Sasaran IVA : Wanita sudah
menikah Usia 30 - 50 Tahun
Sosialisasi Hasil Pelatihan: SKDR:
Budi Asmoro Pertemuan PKBI : Deti
hartati
Aula Pemaparan UKP: Lab, Apotik, IGD &
Sabtu 18 Lokmin Loket
Puskesmas
februari 2017 Puskesmas Pemaparan UKM: Sasaran IVA:
Tiban Baru
Wanita sudah menikah usia 30 - 50
tahun
Pemaparan RPK Tahun 2017
37
Pembahasan Capaian SPM Bulan
Februari 2017
Pembinaan Program KIA KB, P2P,
Promkes, GIZI, Kesling
Waspada DBD
Rabu - Pelatihan
Kamis 12 - Hotel Daviena Pendataan PIS-
13 April 2017 PK & SMD
38
Akreditasi PKM
Setiap kegiatan disiapkan KAK nya
POKJA Admen: minta KAK Umpan
Selasa 18 Puskesmas balik dari masyarakat, Pencapaian
Lokmin bulanan
April 2017 Tiban Baru Kinerja & KAK Program
VISI & MISI dihapal
Pembahasan capaian program yang
rendah
Selasa 02 Pembahasan Capaian SPM Bulan
Mei 2017 April 2017
Pembinaan Program KB KIA, P2P,
Puskesmas Promkes, Gizi & Kesling
Lintas Program.
Tiban Baru
Komitmen Bersama Lintas Program
→ Akreditasi Puskesmas
Persiapan Komitmen Bersama Lintas
Puskesmas Lokmin
Rabu 030517 Sektor → Akreditasi PKM, Monev PIS
Tiban Baru Bulanan
PK
Kamis Puskesmas Komitmen Bersama Lintas Sektor →
Lintas Sektor 1
040517 Tiban Baru Akreditasi Puskesmas
Selasa Puskesmas
lintas program
220517 Tiban Baru
Pembahasan Capaian SPM Bulan
Mei2017
Kamis 1 Juni Puskesmas Pembinaan Program KB KIA,
lintas program
2017 Tiban Baru Promkes, P2P, Gizi & Kesling
Permasalahan
Persiapan akreditasi: sosialisasi SOP,
Peninjauan ulang Visi & Misi
Puskesmas Sosialisasi Uraian
Tugas/tupoksi
Perubahan Struktur Organisasi
Selasa 13 Puskesmas Lokmin Penyampaian hasil kerja & monitoring
juni 2017 Tiban Baru Bulanan kerja pegawai Persyaratan
kompetensi
Minimalisasi Komplain masyarakat:
petugas informasi
Sosialisasi Hasil SMD
Pembahasan capaian Jan - Juni 2017
Pembinaan program keg bulan juli
Puskesmas Pertemuan Permasalahan:
selasa 4 Juli
Tiban Baru Lintas Program Promkes: Pendataan Ks masih
Kurang ( 80 %) Gizi:
Sasaran Bayi Balita terlalu tinggi
Imunisasi Booster: capaian rendah
39
Akreditasi Puskesmas:
harus punya 3 buku
Kesepakatan Dalam Pembentukan
Visi & Misi Puskesmas Tiban Baru
Selasa 18 Puskesmas Lokmin
Permasalahan:
Juli 2017 Tiban Baru Puskesmas
Promkes: Pendataan Ks masih
Kurang ( 80 %) Gizi:
Sasaran Bayi Balita terlalu tinggi
Imunisasi Booster: capaian rendah
Persiapamn MMD
Selasa Persiapan MMD
080817
Puskesmas Pertemuan Pembahasan Capaian SPM Bulan Juli
Tiban Baru lintas program 2017
Pembinaan program KB KIA, Kesling,
Promkes, Gizi, Kesling
pemaparan SPM Triwulan 1 dan 2
Musyawarah
Rabu Kelurahan Pemaparan PIS-PK dan
Masyarakat
100817 Tiban Baru permasalahan KS
Desa
Pemaparan hasil SMD
Sabtu Puskesmas
Lintas program
190817 Tiban Baru
Musyawarah
Kamis Gedung Serba
Masyarakat MMD Kel tiban Lama
28817 Guna TL
Desa
Lokakarya
Selasa Puskesmas Penetapan tata nilai puskesmas,
Akreditasi
290817 Tiban Baru Susunan Tima Akreditasi
Puskesmas
Lokmin
Puskesmas
Senin Puskesmas
lintas program
040917 Tiban Baru
40
Pembahasan kinerja posyandu
Persiapan
Aula
Senin Pencanangan Persiapan Pencanangan TTD-
Puskesmas
301017 Kegiatan di SD Posbindu PTM, Promkes
Tiban Baru
& SMP
Aula
Selasa Pendampingan
Puskesmas Kolaborasi UKM dan AdMIN
311018 Akreditasi
Tiban Baru
41
Sabtu lintas program CTPS, Sosialisasi dan pemberian
SMP 20
041117 terintegrasi Tablet tambah darah, Posbindu PTM
Puskesmas
MI() lintas program
Tiban Baru
Sabtu Puskesmas
lokmin bulanan Pemaparan hasil capaian 2017
091217 Tiban Baru
Kamis Kecamatan
Lintas Sektor 3 Capaian TW 1-3
141217 Sekupang
42
BAB IX
PENUTUP
43
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IX PENUTUP...................................................................................... 42
44
PEDOMAN
45