Anda di halaman 1dari 27

Dosenn Penggampu : Wa Ode Rahmadania,S.,Kep.,Ns.

,M,Kep

MAKALAH
TONSILITIS
“LAPORAN/KONSEP MEDIS DAN KONSEP ASKEP”

Oleh
oleh kelompok 4

Yesi Natalia (P202101060)


Sastia (P202101047)
Fitra tunnisa (P202101065)
Gita Rahayu Ningsih (P202101069)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALAUYA
2023

1
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tonsilitas dengan sebaik
mungkin.
Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kita semua

Kamis, Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB.I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 3
BAB.II. PEMBAHASAN
A. Konsep ilmu medis tonsilitis ............................................................................... 2
B. Konsep Keperawatan .......................................................................................... 6
BAB.III. PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tonsilitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada amandel, dua kelenjar kecil
yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh
infeksi virus atau bakteri. Tonsilitis dapat memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun
orang dewasa, dan dapat terjadi berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Gejala tonsilitis
meliputi sakit tenggorokan, pembengkakan pada amandel, kesulitan menelan, serta demam
dan kelelahan.

Tonsilitis dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang.
Gejala yang tidak nyaman dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, bicara,
dan tidur. Selain itu, tonsilitis yang tidak diobati atau terjadi secara berulang dapat
meningkatkan risiko komplikasi seperti abses peritonsilar atau infeksi tenggorokan yang
lebih serius.

1.3 rumusan masalah

Dari urain di atas dapat di peroleh beberapa masalah yang akan di bahas pada
makalah ini yaitu:

1. apa dan bagimana konsep medis tonsilitas?

2. apa dan bagimana konsep asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang
tonsilitis, termasuk kosep medis tonsilitis serta konsep asuhan keperawatan. Bab ini juga
akan menguraikan latar belakang masalah serta alasan mengapa pembahasan lebih lanjut
tentang tonsilitis menjadi penting. Selain itu, Pembuatan makalah ini bertujuan adalah
untuk memberikan kerangka pengetahuan dasar kepada pembaca mengenai kondisi ini.

4
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN
TONSILITIS

A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri berlangsung sekitar
lima hari dengan disertai disfagia dan demam (Megantara, Imam, 2006).

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus
beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga
disebabkan oleh virus (Mansjoer, A. 2000).

2. Etiologi
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah ini yaitu :
1. Streptokokus Beta Hemolitikus
2. Streptokokus Viridans
3. Streptokokus Piogenes
4. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah ( droplet
infections ).
3. Proses Patologi
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas
akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui
sistem limfa ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan
terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat
menghambat keluar masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan
dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada
tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam
tinggi serta bau mulut.
4. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
5. Nyeri tenggorokan
6. Nyeri pada saat menelan
7. Sulit menelan
8. Demam

5
9. Mual
10. Anoreksia
11. Kelenjar limfa leher membengkak
12. Faring hiperemis
13. Edema faring
14. Pembesaran tonsil
15. Tonsil hiperemia
16. Mulut berbau
17. Otalgia ( sakit di telinga )
18. Malaise
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
 Leukosit : terjadi peningkatan
 Hemoglobin : terjadi penurunan
 Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik
adalah :
 Tonsilitis kronis
 Otitis media
7. Penatalaksanaan
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
a. Penatalaksanaan medis
- Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksisilin, eritromisin dll.
- Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
- Analgesik

b. Penatalaksanaan keperawatan
- Kompres dengan air hangat.
- Istirahat yang cukup.
- Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat.
- Kumur dengan air hangat.
- Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.

6
8. Pencegahan (Preventive)

Pencegahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko


terjadinya masalah kesehatan. Buku NANDA NIC NOC memberikan panduan
yang berguna dalam merencanakan tindakan pencegahan yang tepat. Berikut adalah
contoh konsep medis dalam pencegahan:

1. Pencegahan Infeksi (Infection Prevention)


1. Pengenalan dan tindakan terhadap risiko infeksi
2. Manajemen kebersihan tangan
3. Penggunaan perlengkapan pelindung diri (PPE) yang tepat
4. Pengawasan dan pengendalian infeksi nosokomial
2. Pencegahan Cedera (Injury Prevention)
1. Identifikasi dan pengurangan risiko cedera
2. Penggunaan alat pelindung dan keselamatan kerja
3. Penyuluhan dan edukasi mengenai keselamatan rumah dan lingkungan
3. Pencegahan Komplikasi (Complication Prevention)
1. Pengenalan dan tindakan awal terhadap risiko komplikasi
2. Manajemen terapi farmakologi yang tepat
3. Monitoring dan evaluasi gejala komplikasi potensial

9. Penanganan

Penanganan (Management) Penanganan adalah tindakan yang dilakukan untuk


merespon masalah kesehatan yang sudah terjadi. Buku NANDA NIC NOC memberikan
panduan tentang intervensi keperawatan yang efektif. Berikut adalah contoh konsep medis
dalam penanganan:

1. Penanganan Nyeri (Pain Management)


 Evaluasi dan dokumentasi nyeri
 Pemberian analgesik yang sesuai
 Penerapan teknik non-farmakologis dalam mengurangi nyeri
 Monitoring respons terhadap penanganan nyeri

7
2. Penanganan Perubahan Fungsi Fisik (Physical Function Management)
 Evaluasi dan dokumentasi perubahan fungsi fisik
 Rencana rehabilitasi dan terapi fisik yang sesuai
 Bantuan dan dukungan dalam pemulihan fungsi fisik
 Monitoring kemajuan dalam pemulihan
3. Penanganan Gaya Hidup Sehat (Health Promotion Management)
 Identifikasi kebiasaan hidup yang tidak sehat
 Perencanaan dan implementasi program promosi kesehatan
 Edukasi mengenai gaya hidup sehat
 Monitoring partisipasi dan hasil dari program promosi kesehatan

8
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. keluhan utama
Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll
b. Riwayat penyakit sekarang : serangan, karakteristik, insiden,
perkembangan, efek terapi dll.
c. Riwayat kesehatan lalu
• Riwayat kelahiran
• Riwayat imunisasi
• Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ispa, otitis media.
• Riwayat hospitalisasi
d. Pengkajian umum

Usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda – tanda vital dll.

e. Pernafasan
 Kesulitan bernafas, batuk.
 Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
- T0 : bila sudah dioperasi
- T1 : ukuran yang normal ada
- T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
- T3 : pembesaran mencapai garis tengah
- T4 : pembesaran melewati garis tengah

9
f. nutrisi

Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan
minum, turgor kurang.
g. Aktifitas / istirahat

Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise.

h. Keamanan / kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi (00007)
b. Nyeri akut (00132)
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
d. Intoleran aktivitas (00092)
e. Ansietas (00146)
f. Defisiensi pengetahuan (00126)

10
3. Rencana Intervensi
N Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil
o (NANDA) Intervensi (NIC
(NOC)
1 Hipertermi (00002)
NOC : NIC :
Domain 11 : Kemanan /
Thermoregulation Fever treatment
Perlindungan
Kelas 6 : Termoregulasi Kriteria Hasil :  Monitor suhu sesering
Definisi :  Suhu tubuh dalam mungkin
rentang normal  Monitor IWL
Peningkatan suhu tubuh
diatas kisaran normal  Nadi dan RR  Monitor warna dan suhu
Batasan Karakteristik : dalam rentang kulit
 Konvulsi normal  Monitor tekanan darah, nadi
 Kulit kemerahan  Tidak ada dan RR
 Peningkatan suhu perubahan  Monitor penurunan tingkat
tubuh diatas kisaran warna kulit dan kesadaran
normal tidak ada  Monitor WBC, Hb, dan Hct
 Kejang pusing, merasa  Monitor intake dan output
 Takikardi nyaman  Berikan anti piretik
 Takipnea  Berikan pengobatan untuk
 Kulit terasa hangat mengatasi penyebab
Faktor berhubungan : demam
 Anastesia  Selimuti pasien
 Penurunan perspirasi  Lakukan tapid sponge
 Dehidrasi  Berikan cairan intravena
 Pemajanan  Kompres pasien pada lipat
lingkungan yang paha dan aksila
panas  Tingkatkan sirkulasi udara
 Penyakit  Berikan pengobatan untuk
 Pemakaian pakaian mencegah terjadinya
yang tidak sesuai  Menggigil
dengan suhu Temperature regulation
lingkungan  Monitor suhu minimal tiap
 Peningkatan laju 2 jam
metabolisme  Rencanakan monitoring
suhu secara kontinyu

11
 Medikasi
 Trauma  Monitor TD, nadi, dan RR
 Aktivitas berlebihan  Monitor warna dan suhu
kulit
 Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
 Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
 Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
 Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
Panas
 Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
 Beritahukan tentang
indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan
emergency yang
diperlukan
 Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
 Berikan anti piretik jika
perlu
Vital sign Monitoring
 Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
 Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
 Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
 Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan

12
setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
2 Nyeri akut b/d proses NOC : Pain Management
infeksi (00132)  Pain Level  Lakukan pengkajian nyeri
Domain 12 :  Pain control secara komprehensif
Kenyamanan  Comfort level termasuk lokasi,
Kelas 1 : Kenyamanan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
fisik  Mampu frekuensi, kualitas dan
Definisi : mengontrol faktor presipitasi
Pengalaman sensori nyeri (tahu  Observasi reaksi nonverbal
yang tidak penyebab nyeri, dari ketidaknyamanan
menyenangkan dan mampu  Gunakan teknik komunikasi
pengalaman emosional menggunakan terapeutik untuk
yang muncul secara tehnik mengetahui pengalaman
aktual atau potensial nonfarmakologi nyeri pasien
kerusakan jaringan atau untuk  Kaji kultur yang
menggambarkan adanya mengurangi mempengaruhi respon
kerusakan (Asosiasi nyeri, mencari nyeri
Studi Nyeri bantuan)  Evaluasi pengalaman nyeri
Internasional): serangan  Melaporkan masa lampau
mendadak atau pelan bahwa nyeri  Evaluasi bersama pasien
intensitasnya dari ringan berkurang dan tim kesehatan lain
sampai berat yang dapat dengan tentang ketidakefektifan
diantisipasi dengan akhir menggunakan kontrol nyeri masa
yang dapat diprediksi manajemen lampau
dan dengan durasi Nyeri  Bantu pasien dan keluarga

13
kurang dari 6 bulan.  Mampu untuk mencari dan
mengenali nyeri menemukan dukungan
(skala,  Kontrol lingkungan yang
Batasan karakteristik : intensitas, dapat mempengaruhi
- Laporan secara verbal frekuensi dan nyeri
atau non verbal tanda nyeri) seperti suhu ruangan,
- Fakta dari observasi  Menyatakan rasa pencahayaan dan
- Posisi antalgic untuk nyaman setelah kebisingan
menghindari nyeri nyeri berkurang  Kurangi faktor presipitasi
- Gerakan melindungi  Tanda vital dalam nyeri
- Tingkah laku berhati- rentang normal  Pilih dan lakukan
hati penanganan nyeri
- Muka topeng (farmakologi, non
- Gangguan tidur (mata farmakologi dan inter
sayu, tampak capek, personal)
sulit atau gerakan  Kaji tipe dan sumber nyeri
kacau, menyeringai) untuk menentukan
- Terfokus pada diri intervensi
sendiri  Ajarkan tentang teknik non
- Fokus menyempit
farmakologi
(penurunan persepsi  Berikan analgetik untuk
waktu, kerusakan mengurangi nyeri
proses berpikir,  Evaluasi keefektifan kontrol
penurunan interaksi nyeri
dengan orang dan  Tingkatkan istirahat
lingkungan)  Kolaborasikan dengan
- Tingkah laku dokter jika ada keluhan
distraksi, contoh : dan tindakan nyeri tidak
jalan-jalan, menemui berhasil
orang lain dan/atau  Monitor penerimaan pasien
aktivitas, aktivitas tentang manajemen nyeri
berulang-ulang)
- Respon autonom Analgesic Administration
(seperti diaphoresis,  Tentukan lokasi,
perubahan tekanan karakteristik, kualitas,
darah, perubahan dan derajat nyeri sebelum
nafas, nadi dan pemberian obat
dilatasi pupil)  Cek instruksi dokter
- Perubahan autonomic tentang jenis obat, dosis,
dalam tonus otot
dan frekuensi
(mungkin dalam

14
rentang dari lemah ke  Cek riwayat alergi
kaku)  Pilih analgesik yang
- Tingkah laku diperlukan atau
ekspresif (contoh : kombinasi dari analgesik
gelisah, merintih, ketika pemberian lebih
menangis, waspada, dari satu
iritabel, nafas  Tentukan pilihan analgesik
panjang/berkeluh tergantung tipe dan
kesah) beratnya nyeri
- Perubahan dalam  Tentukan analgesik pilihan,
nafsu makan dan rute pemberian, dan dosis
minum optimal
 Pilih rute pemberian secara
Faktor yang IV, IM untuk pengobatan
berhubungan : nyeri secara teratur
Agen injuri (biologi,  Monitor vital sign
kimia, fisik, psikologis) sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
 Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri
 Hebat
 Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
3 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari  Nutritional Nutrition Management
kebutuhan tubuh Status : food  Kaji adanya alergi makanan
(00002) and Fluid  Kolaborasi dengan ahli gizi
Domain 2 : Nutrisi  Intake untuk menentukan jumlah
Kelas 1 : Makan Kriteria Hasil : kalori dan nutrisi yang
Definisi :  Adanya dibutuhkan pasien.
Asupan nutrisi tidak
peningkatan  Anjurkan pasien untuk
cukup untuk memenuhi
berat badan meningkatkan intake Fe
kebutuhan metabolik
sesuai dengan  Anjurkan pasien untuk
Faktor berhubungan :
 Berat badan 20 % tujuan meningkatkan protein
 Berat badan dan vitamin C
atau lebih di bawah
ideal sesuai Berikan substansi gula
ideal
 Dilaporkan adanya  Yakinkan diet yang
dengan tinggi

15
asupan makanan yang badan dimakan mengandung
kurang dari  Mampu tinggi serat untuk
RDA mengidentifik mencegah konstipasi
(Recomended asi kebutuhan  Berikan makanan yang
Daily Allowance) nutrisi terpilih ( sudah
 Membran mukosa  Tidak ada dikonsultasikan dengan
dan konjungtiva tanda tanda ahli gizi)
pucat malnutrisi  Ajarkan pasien bagaimana
 Kelemahan otot yang  Tidak terjadi membuat catatan makanan
digunakan untuk penurunan harian.
menelan/mengunyah berat badan Monitor jumlah nutrisi dan
 Luka, inflamasi pada  kandungan kalori
rongga mulut yang berarti Berikan informasi tentang
 Mudah merasa  kebutuhan nutrisi
kenyang, sesaat Kaji kemampuan pasien
setelah mengunyah  untuk mendapatkan
makanan nutrisi yang dibutuhkan
 Dilaporkan atau fakta Nutrition Monitoring
adanya kekurangan BB pasien dalam batas
 normal
makanan
 Dilaporkan adanya Monitor adanya penurunan
 berat badan
perubahan sensasi
rasa Monitor tipe dan jumlah
 Perasaan  aktivitas yang biasa
ketidakmampuan dilakukan
untuk mengunyah Monitor interaksi anak atau
 orangtua selama makan
makanan
 Miskonsepsi Monitor lingkungan selama
 Kehilangan berat  makan
badan dengan Jadwalkan pengobatan dan
 tindakan tidak selama jam
makanan cukup
 Keengganan untuk makan
makan Monitor kulit kering dan
 Kram pada abdomen  perubahan pigmentasi
 Tonus otot jelek Monitor turgor kulit
 Nyeri abdominal  Monitor kekeringan, rambut
dengan atau tanpa  kusam, dan mudah patah
patologi Monitor mual dan muntah
 Kurang berminat  Monitor kadar albumin,
terhadap makanan  total protein, Hb, dan
 Pembuluh darah

16
kapiler mulai rapuh kadar Ht
 Diare dan  Monitor makanan kesukaan
atau steatorrhea  Monitor pertumbuhan dan
 Kehilangan rambut perkembangan
yang cukup banyak  Monitor pucat, kemerahan,
(rontok) dan kekeringan jaringan
 Suara usus hiperaktif konjungtiva
 Kurangnya informasi,  Monitor kalori dan intake
misinformasi nutrisi
Faktor berhubungan :  Catat adanya edema,
 Faktor biologis hiperemik, hipertonik
 Faktor ekonomi papila lidah dan cavitas
 Ketidakmampuan oral.
untuk mengabsorbsi  Catat jika lidah berwarna
nutrien magenta, scarlet
 Ketidakmampuan
untuk mencerna
makanan
 Ketidakmampuan
menelan makanan
 Faktror psikologis

4 Intoleran aktivitas NOC : NIC :


(00092)  Energy Energy Management
Domain 4 : aktivitas / conservation  Observasi adanya
istirahat  Self Care : pembatasan klien dalam
Kelas 4 : Respon ADLs melakukan aktivitas
kardiovaskuler / Kriteria Hasil :  Dorong anak untuk
pulmonal mengungkapkan perasaan
 Berpartisipasi
Definisi :
dalam terhadap keterbatasan
Ketidakcukupan energi
aktivitas fisik Kaji adanya factor yang
psikologis dan fisiologis
 menyebabkan kelelahan
untuk melanjutkan atau
tanpa disertai Monitor nutrisi dan sumber
menyelesaikan aktivitas
peningkatan  energi tangadekuat
kehidupan sehari-hari
tekanan darah, Monitor pasien akan adanya
yang harus atau yang
nadi dan RR  kelelahan fisik dan emosi
ingin dilakukan.
Batasan Karakteristik :  Mampu secara berlebihan
 Respon tekanan darah melakukan Monitor respon
abnormal terhadap aktivitas sehari kardivaskuler terhadap
 aktivitas
aktivitas
hari (ADLs) Monitor pola tidur dan
secara mandiri
17

18
 Respon frekuensi lamanya tidur/istirahat
jantung abnormal pasien
terhadap aktivitas Activity Therapy
 Perubahan EKG yang  Kolaborasikan dengan
mencerminkan Tenaga Rehabilitasi
aritmia Medik dalam
 Perubahan EKG yang merencanakan progran
mencerminkan terapi yang tepat.
iskemia  Bantu klien untuk
 Ketidaknyamanan mengidentifikasi aktivitas
setelah beraktivitas yang mampu dilakukan
 Dispnea setelah  Bantu untuk memilih
beraktivitas aktivitas konsisten
 Menyatakan merasa yangsesuai dengan
letih kemampuan fisik,
 Menyatakan merasa psikologi dan social bantu
lemah untuk mengidentifikasi
Faktor yang dan mendapatkan sumber
berhubungan : yang diperlukan untuk
 Tirah baring aktivitas yang diinginkan
 Kelemahan umum  Bantu untuk mendpatkan
 Ketidakseimbangan alat bantuan aktivitas
antara suplai dan seperti kursi roda, krek
kebutuhan oksigen  Bantu untu mengidentifikasi
 Imobilitas aktivitas yang disukai
 Gaya hidup monoton  Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu
luang
 Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
 Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
 Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual

19
5 Ansietas (00146) NOC : NIC :
Domain 9 : koping/  Anxiety Anxiety Reduction
control
toleransi stres  Coping (Penurunan Kecemasan)
Kelas 2 : Respon Kriteria Hasil :  Gunakan pendekatan yang
Koping  Klien mampu menenangkan
Definisi : mengidentifikas  Nyatakan dengan jelas
Perasaan tidak nyaman i dan harapan terhadap pelaku
atau kekhawatiran yang mengungkapkan pasien.
samar disertai respon gejala cemas  Jelaskan semua prosedur
autonom (sumber  dan apa yang dirasakan
Mengidentifikasi,
seringkali tidak spesifik mengungkapkan selama prosedur
atau tidak diketahui oleh dan  Temani pasien untuk
individu) ; perasaan menunjukkan memberikan keamanan
takut yang disebabkan tehnik untuk dan mengurangi takut
oleh antisipasi terhadap mengontol  Berikan informasi faktual
bahaya. Hal ini cemas mengenai diagnosis,
merupakan isyarat  Vital sign tindakan, Prognosis
dalam
kewaspadaan yang batas normal  Dorong keluarga untuk
memperingatkan  Postur tubuh, menemani anak
individu akan adanya ekspresi wajah,  Lakukan back / neck rub
bahaya dan kemampuan bahasa tubuh  Dengarkan dengan penuh
individu untuk bertindak dan tingkat perhatian
menghadapi ancaman. aktivitas  Identifikasi tingkat
Batasan Karakteristik : menunjukkan kecemasan
Perilaku : berkurangnya  Bantu pasien mengenal
 Penurunan produktivitas kecemasan situasi yang
 Gerakan yang irelevan menimbulkan kecemasan
 Gelisah  Dorong pasien untuk
 Melihat sepintas mengungkapkan
 Insomnia perasaan, ketakutan,
 Mengekspresikan
persepsi
kekhawatiran karena  Instruksikan pasien
perubahan dalam menggunakan teknik
peristiwa hidup relaksasi
 Agitasi
 Barikan obat untuk
 Mengintai
mengurangi kecemasan
 Tampak waspada

 Afektif :
20
 Gelisah

21
 Kesedihan yang
mendalam
 Distres
 Ketakutan
 Perasaan tidak adekuat
 Berfokus pada diri
sendiri
 Peningkatan
kewaspadaan
 Iritabilitas
 Gugup
 Senang berlebihan
 Rasa nyeri yang
meningkatkan
ketidakberdayaan
 Peningkatan rasa
ketidakberdayaan yang
persisten
 Bingung
 Menyesal
 Ragu/tidak percaya diri
 Khawatir

 Fisiologis :
 Wajah tegang
 Tremor tangan
 Peningkatan keringat
 Peningkatan ketegangan
 Gemetar
 Tremor
 Suara bergetar

Faktor yang
berhubungan :
 Perubahan dalam status
ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran,
status peran
 Pemajanan toksin
 Terkait keluarga

22
 Herediter
 Infeksi/kontaminan
interpersonal
 Penularan penyakit
interpesonal
 Krisis maturasi
 Krisis situasional
 Stres
 Penyalahgunaan zat
 Ancaman kematian
 Ancaman pada status
ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran,
status peran, konsep
diri
 Konflik yang tidak
didasari mengenai
tujuan penting hidup
 Konflik yang tidak
didasari mengenai nilai
yang esensial/penting
 Kebutuhan yang tidak
dipenuhi

6 Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
(00126)  Kowlwdge : Teaching : disease Process
Domain 5 : persepsi / disease process  Berikan penilaian tentang
kognisi  Kowledge : health tingkat pengetahuan
Kelas 4 : kognisi Behavior pasien tentang proses
Definisi : Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik
Keadaan atau defisiensi  Pasien dan Jelaskan patofisiologi dari
informasi kognitif yang  keluarga penyakit dan bagaimana
berkaitan dengan topik menyatakan hal ini berhubungan
tertentu pemahaman dengan anatomi dan
Batasan karakteristik : tentang fisiologi, dengan cara
 Perilaku hiperbola penyakit, yang tepat. Gambarkan
 Ketidakakuratan kondisi, tanda dan gejala yang
mengikuti perintah prognosis dan biasa muncul pada
 Ketidakakuratan program penyakit, dengan cara

23
melakukan tes pengobatan yang tepat
 Perilaku tidak tepat  Pasien dan Gambarkan proses penyakit,
(mis., histeria,  dengan cara yang tepat
bermusuhan, agitasi, keluarga Identifikasi kemungkinan
apastis) mampu  penyebab, dengna cara
 Pengungkapan melaksanakan yang tepat
masalah prosedur yang Sediakan informasi pada
Faktor yang dijelaskan  pasien tentang kondisi,
berhubungan :  secara benar dengan cara yang tepat
 Keterbatasan kognitif Pasien dan Hindari jaminan yang
 Salah interpretasi keluarga  kosong
informasi mampu Sediakan bagi keluarga
 Kurang pajanan menjelaskan  atau SO informasi
 Kurang minat dalam kembali apa tentang kemajuan pasien
belajar yang dijelaskan dengan cara yang tepat
 Kurang dapat perawat/tim Diskusikan perubahan
mengingat kesehatan  gaya hidup yang
 Tidak familier lainnya. mungkin diperlukan
dengan sumber untuk mencegah
informasi komplikasi di masa yang
akan datang dan atau
proses pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi
 atau penanganan
Dukung pasien untuk
 mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan
 sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
 agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien
 mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan

24
kesehatan, dengan cara
yang tepat

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari urain di atas dapat di simpulkan:
Tonsilitis adalah kondisi yang umum terjadi di mana tonsil menjadi meradang dan
terinfeksi. Dalam menghadapi tonsilitis, diagnosis yang akurat, pengobatan yang tepat, dan
perawatan simtomatik diperlukan.
Pengobatan dapat bervariasi tergantung pada penyebab tonsilitis, baik itu infeksi
bakteri atau viral. Pencegahan tonsilitis berulang melibatkan langkah-langkah pencegahan
infeksi, seperti menjaga kebersihan tangan, etiket batuk dan bersin yang benar, serta
menjaga kekebalan tubuh yang sehat.
Jika tonsilitis berulang terjadi secara teratur, opsi perawatan jangka panjang seperti
tonsilektomi mungkin perlu dipertimbangkan. Dengan pemahaman yang baik tentang
tonsilitis, dokter dan profesional medis dapat memberikan perawatan yang efektif dan
mengurangi beban tonsilitis pada pasien.

B. SARAN

Pentingnya Diagnosis yang Tepat: Dokter dan profesional medis harus mampu
melakukan diagnosis yang akurat terhadap tonsilitis. Ini melibatkan mengidentifikasi
gejala-gejala khas tonsilitis dan membedakannya dari kondisi lain yang mungkin memiliki
gejala serupa. Untuk mencapai diagnosis yang akurat, dapat digunakan pemeriksaan fisik,
tes laboratorium, dan tes penunjang lainnya jika diperlukan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis & NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction Publishing

Herdman, T. Heather. (2013). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi.


Jakarta : EGC

Mansjoer, Arief. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. Jakarta
: Media Aesculapius

Smeltzer, Bare. (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta :
EGC

27

Anda mungkin juga menyukai