,M,Kep
MAKALAH
TONSILITIS
“LAPORAN/KONSEP MEDIS DAN KONSEP ASKEP”
Oleh
oleh kelompok 4
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tonsilitas dengan sebaik
mungkin.
Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kita semua
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB.I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 3
BAB.II. PEMBAHASAN
A. Konsep ilmu medis tonsilitis ............................................................................... 2
B. Konsep Keperawatan .......................................................................................... 6
BAB.III. PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tonsilitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada amandel, dua kelenjar kecil
yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh
infeksi virus atau bakteri. Tonsilitis dapat memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun
orang dewasa, dan dapat terjadi berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Gejala tonsilitis
meliputi sakit tenggorokan, pembengkakan pada amandel, kesulitan menelan, serta demam
dan kelelahan.
Tonsilitis dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang.
Gejala yang tidak nyaman dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, bicara,
dan tidur. Selain itu, tonsilitis yang tidak diobati atau terjadi secara berulang dapat
meningkatkan risiko komplikasi seperti abses peritonsilar atau infeksi tenggorokan yang
lebih serius.
Dari urain di atas dapat di peroleh beberapa masalah yang akan di bahas pada
makalah ini yaitu:
4
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
TONSILITIS
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri berlangsung sekitar
lima hari dengan disertai disfagia dan demam (Megantara, Imam, 2006).
Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus
beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga
disebabkan oleh virus (Mansjoer, A. 2000).
2. Etiologi
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah ini yaitu :
1. Streptokokus Beta Hemolitikus
2. Streptokokus Viridans
3. Streptokokus Piogenes
4. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah ( droplet
infections ).
3. Proses Patologi
Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas
akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui
sistem limfa ke tonsil. Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan
terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat
menghambat keluar masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan
dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada
tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam
tinggi serta bau mulut.
4. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
5. Nyeri tenggorokan
6. Nyeri pada saat menelan
7. Sulit menelan
8. Demam
5
9. Mual
10. Anoreksia
11. Kelenjar limfa leher membengkak
12. Faring hiperemis
13. Edema faring
14. Pembesaran tonsil
15. Tonsil hiperemia
16. Mulut berbau
17. Otalgia ( sakit di telinga )
18. Malaise
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
Leukosit : terjadi peningkatan
Hemoglobin : terjadi penurunan
Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik
adalah :
Tonsilitis kronis
Otitis media
7. Penatalaksanaan
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
a. Penatalaksanaan medis
- Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksisilin, eritromisin dll.
- Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
- Analgesik
b. Penatalaksanaan keperawatan
- Kompres dengan air hangat.
- Istirahat yang cukup.
- Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat.
- Kumur dengan air hangat.
- Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.
6
8. Pencegahan (Preventive)
9. Penanganan
7
2. Penanganan Perubahan Fungsi Fisik (Physical Function Management)
Evaluasi dan dokumentasi perubahan fungsi fisik
Rencana rehabilitasi dan terapi fisik yang sesuai
Bantuan dan dukungan dalam pemulihan fungsi fisik
Monitoring kemajuan dalam pemulihan
3. Penanganan Gaya Hidup Sehat (Health Promotion Management)
Identifikasi kebiasaan hidup yang tidak sehat
Perencanaan dan implementasi program promosi kesehatan
Edukasi mengenai gaya hidup sehat
Monitoring partisipasi dan hasil dari program promosi kesehatan
8
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. keluhan utama
Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll
b. Riwayat penyakit sekarang : serangan, karakteristik, insiden,
perkembangan, efek terapi dll.
c. Riwayat kesehatan lalu
• Riwayat kelahiran
• Riwayat imunisasi
• Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ispa, otitis media.
• Riwayat hospitalisasi
d. Pengkajian umum
e. Pernafasan
Kesulitan bernafas, batuk.
Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
- T0 : bila sudah dioperasi
- T1 : ukuran yang normal ada
- T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
- T3 : pembesaran mencapai garis tengah
- T4 : pembesaran melewati garis tengah
9
f. nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan
minum, turgor kurang.
g. Aktifitas / istirahat
h. Keamanan / kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi (00007)
b. Nyeri akut (00132)
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
d. Intoleran aktivitas (00092)
e. Ansietas (00146)
f. Defisiensi pengetahuan (00126)
10
3. Rencana Intervensi
N Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil
o (NANDA) Intervensi (NIC
(NOC)
1 Hipertermi (00002)
NOC : NIC :
Domain 11 : Kemanan /
Thermoregulation Fever treatment
Perlindungan
Kelas 6 : Termoregulasi Kriteria Hasil : Monitor suhu sesering
Definisi : Suhu tubuh dalam mungkin
rentang normal Monitor IWL
Peningkatan suhu tubuh
diatas kisaran normal Nadi dan RR Monitor warna dan suhu
Batasan Karakteristik : dalam rentang kulit
Konvulsi normal Monitor tekanan darah, nadi
Kulit kemerahan Tidak ada dan RR
Peningkatan suhu perubahan Monitor penurunan tingkat
tubuh diatas kisaran warna kulit dan kesadaran
normal tidak ada Monitor WBC, Hb, dan Hct
Kejang pusing, merasa Monitor intake dan output
Takikardi nyaman Berikan anti piretik
Takipnea Berikan pengobatan untuk
Kulit terasa hangat mengatasi penyebab
Faktor berhubungan : demam
Anastesia Selimuti pasien
Penurunan perspirasi Lakukan tapid sponge
Dehidrasi Berikan cairan intravena
Pemajanan Kompres pasien pada lipat
lingkungan yang paha dan aksila
panas Tingkatkan sirkulasi udara
Penyakit Berikan pengobatan untuk
Pemakaian pakaian mencegah terjadinya
yang tidak sesuai Menggigil
dengan suhu Temperature regulation
lingkungan Monitor suhu minimal tiap
Peningkatan laju 2 jam
metabolisme Rencanakan monitoring
suhu secara kontinyu
11
Medikasi
Trauma Monitor TD, nadi, dan RR
Aktivitas berlebihan Monitor warna dan suhu
kulit
Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
Panas
Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang
indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan
emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
Berikan anti piretik jika
perlu
Vital sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
12
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
2 Nyeri akut b/d proses NOC : Pain Management
infeksi (00132) Pain Level Lakukan pengkajian nyeri
Domain 12 : Pain control secara komprehensif
Kenyamanan Comfort level termasuk lokasi,
Kelas 1 : Kenyamanan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
fisik Mampu frekuensi, kualitas dan
Definisi : mengontrol faktor presipitasi
Pengalaman sensori nyeri (tahu Observasi reaksi nonverbal
yang tidak penyebab nyeri, dari ketidaknyamanan
menyenangkan dan mampu Gunakan teknik komunikasi
pengalaman emosional menggunakan terapeutik untuk
yang muncul secara tehnik mengetahui pengalaman
aktual atau potensial nonfarmakologi nyeri pasien
kerusakan jaringan atau untuk Kaji kultur yang
menggambarkan adanya mengurangi mempengaruhi respon
kerusakan (Asosiasi nyeri, mencari nyeri
Studi Nyeri bantuan) Evaluasi pengalaman nyeri
Internasional): serangan Melaporkan masa lampau
mendadak atau pelan bahwa nyeri Evaluasi bersama pasien
intensitasnya dari ringan berkurang dan tim kesehatan lain
sampai berat yang dapat dengan tentang ketidakefektifan
diantisipasi dengan akhir menggunakan kontrol nyeri masa
yang dapat diprediksi manajemen lampau
dan dengan durasi Nyeri Bantu pasien dan keluarga
13
kurang dari 6 bulan. Mampu untuk mencari dan
mengenali nyeri menemukan dukungan
(skala, Kontrol lingkungan yang
Batasan karakteristik : intensitas, dapat mempengaruhi
- Laporan secara verbal frekuensi dan nyeri
atau non verbal tanda nyeri) seperti suhu ruangan,
- Fakta dari observasi Menyatakan rasa pencahayaan dan
- Posisi antalgic untuk nyaman setelah kebisingan
menghindari nyeri nyeri berkurang Kurangi faktor presipitasi
- Gerakan melindungi Tanda vital dalam nyeri
- Tingkah laku berhati- rentang normal Pilih dan lakukan
hati penanganan nyeri
- Muka topeng (farmakologi, non
- Gangguan tidur (mata farmakologi dan inter
sayu, tampak capek, personal)
sulit atau gerakan Kaji tipe dan sumber nyeri
kacau, menyeringai) untuk menentukan
- Terfokus pada diri intervensi
sendiri Ajarkan tentang teknik non
- Fokus menyempit
farmakologi
(penurunan persepsi Berikan analgetik untuk
waktu, kerusakan mengurangi nyeri
proses berpikir, Evaluasi keefektifan kontrol
penurunan interaksi nyeri
dengan orang dan Tingkatkan istirahat
lingkungan) Kolaborasikan dengan
- Tingkah laku dokter jika ada keluhan
distraksi, contoh : dan tindakan nyeri tidak
jalan-jalan, menemui berhasil
orang lain dan/atau Monitor penerimaan pasien
aktivitas, aktivitas tentang manajemen nyeri
berulang-ulang)
- Respon autonom Analgesic Administration
(seperti diaphoresis, Tentukan lokasi,
perubahan tekanan karakteristik, kualitas,
darah, perubahan dan derajat nyeri sebelum
nafas, nadi dan pemberian obat
dilatasi pupil) Cek instruksi dokter
- Perubahan autonomic tentang jenis obat, dosis,
dalam tonus otot
dan frekuensi
(mungkin dalam
14
rentang dari lemah ke Cek riwayat alergi
kaku) Pilih analgesik yang
- Tingkah laku diperlukan atau
ekspresif (contoh : kombinasi dari analgesik
gelisah, merintih, ketika pemberian lebih
menangis, waspada, dari satu
iritabel, nafas Tentukan pilihan analgesik
panjang/berkeluh tergantung tipe dan
kesah) beratnya nyeri
- Perubahan dalam Tentukan analgesik pilihan,
nafsu makan dan rute pemberian, dan dosis
minum optimal
Pilih rute pemberian secara
Faktor yang IV, IM untuk pengobatan
berhubungan : nyeri secara teratur
Agen injuri (biologi, Monitor vital sign
kimia, fisik, psikologis) sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri
Hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
3 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari Nutritional Nutrition Management
kebutuhan tubuh Status : food Kaji adanya alergi makanan
(00002) and Fluid Kolaborasi dengan ahli gizi
Domain 2 : Nutrisi Intake untuk menentukan jumlah
Kelas 1 : Makan Kriteria Hasil : kalori dan nutrisi yang
Definisi : Adanya dibutuhkan pasien.
Asupan nutrisi tidak
peningkatan Anjurkan pasien untuk
cukup untuk memenuhi
berat badan meningkatkan intake Fe
kebutuhan metabolik
sesuai dengan Anjurkan pasien untuk
Faktor berhubungan :
Berat badan 20 % tujuan meningkatkan protein
Berat badan dan vitamin C
atau lebih di bawah
ideal sesuai Berikan substansi gula
ideal
Dilaporkan adanya Yakinkan diet yang
dengan tinggi
15
asupan makanan yang badan dimakan mengandung
kurang dari Mampu tinggi serat untuk
RDA mengidentifik mencegah konstipasi
(Recomended asi kebutuhan Berikan makanan yang
Daily Allowance) nutrisi terpilih ( sudah
Membran mukosa Tidak ada dikonsultasikan dengan
dan konjungtiva tanda tanda ahli gizi)
pucat malnutrisi Ajarkan pasien bagaimana
Kelemahan otot yang Tidak terjadi membuat catatan makanan
digunakan untuk penurunan harian.
menelan/mengunyah berat badan Monitor jumlah nutrisi dan
Luka, inflamasi pada kandungan kalori
rongga mulut yang berarti Berikan informasi tentang
Mudah merasa kebutuhan nutrisi
kenyang, sesaat Kaji kemampuan pasien
setelah mengunyah untuk mendapatkan
makanan nutrisi yang dibutuhkan
Dilaporkan atau fakta Nutrition Monitoring
adanya kekurangan BB pasien dalam batas
normal
makanan
Dilaporkan adanya Monitor adanya penurunan
berat badan
perubahan sensasi
rasa Monitor tipe dan jumlah
Perasaan aktivitas yang biasa
ketidakmampuan dilakukan
untuk mengunyah Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
makanan
Miskonsepsi Monitor lingkungan selama
Kehilangan berat makan
badan dengan Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makanan cukup
Keengganan untuk makan
makan Monitor kulit kering dan
Kram pada abdomen perubahan pigmentasi
Tonus otot jelek Monitor turgor kulit
Nyeri abdominal Monitor kekeringan, rambut
dengan atau tanpa kusam, dan mudah patah
patologi Monitor mual dan muntah
Kurang berminat Monitor kadar albumin,
terhadap makanan total protein, Hb, dan
Pembuluh darah
16
kapiler mulai rapuh kadar Ht
Diare dan Monitor makanan kesukaan
atau steatorrhea Monitor pertumbuhan dan
Kehilangan rambut perkembangan
yang cukup banyak Monitor pucat, kemerahan,
(rontok) dan kekeringan jaringan
Suara usus hiperaktif konjungtiva
Kurangnya informasi, Monitor kalori dan intake
misinformasi nutrisi
Faktor berhubungan : Catat adanya edema,
Faktor biologis hiperemik, hipertonik
Faktor ekonomi papila lidah dan cavitas
Ketidakmampuan oral.
untuk mengabsorbsi Catat jika lidah berwarna
nutrien magenta, scarlet
Ketidakmampuan
untuk mencerna
makanan
Ketidakmampuan
menelan makanan
Faktror psikologis
18
Respon frekuensi lamanya tidur/istirahat
jantung abnormal pasien
terhadap aktivitas Activity Therapy
Perubahan EKG yang Kolaborasikan dengan
mencerminkan Tenaga Rehabilitasi
aritmia Medik dalam
Perubahan EKG yang merencanakan progran
mencerminkan terapi yang tepat.
iskemia Bantu klien untuk
Ketidaknyamanan mengidentifikasi aktivitas
setelah beraktivitas yang mampu dilakukan
Dispnea setelah Bantu untuk memilih
beraktivitas aktivitas konsisten
Menyatakan merasa yangsesuai dengan
letih kemampuan fisik,
Menyatakan merasa psikologi dan social bantu
lemah untuk mengidentifikasi
Faktor yang dan mendapatkan sumber
berhubungan : yang diperlukan untuk
Tirah baring aktivitas yang diinginkan
Kelemahan umum Bantu untuk mendpatkan
Ketidakseimbangan alat bantuan aktivitas
antara suplai dan seperti kursi roda, krek
kebutuhan oksigen Bantu untu mengidentifikasi
Imobilitas aktivitas yang disukai
Gaya hidup monoton Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu
luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual
19
5 Ansietas (00146) NOC : NIC :
Domain 9 : koping/ Anxiety Anxiety Reduction
control
toleransi stres Coping (Penurunan Kecemasan)
Kelas 2 : Respon Kriteria Hasil : Gunakan pendekatan yang
Koping Klien mampu menenangkan
Definisi : mengidentifikas Nyatakan dengan jelas
Perasaan tidak nyaman i dan harapan terhadap pelaku
atau kekhawatiran yang mengungkapkan pasien.
samar disertai respon gejala cemas Jelaskan semua prosedur
autonom (sumber dan apa yang dirasakan
Mengidentifikasi,
seringkali tidak spesifik mengungkapkan selama prosedur
atau tidak diketahui oleh dan Temani pasien untuk
individu) ; perasaan menunjukkan memberikan keamanan
takut yang disebabkan tehnik untuk dan mengurangi takut
oleh antisipasi terhadap mengontol Berikan informasi faktual
bahaya. Hal ini cemas mengenai diagnosis,
merupakan isyarat Vital sign tindakan, Prognosis
dalam
kewaspadaan yang batas normal Dorong keluarga untuk
memperingatkan Postur tubuh, menemani anak
individu akan adanya ekspresi wajah, Lakukan back / neck rub
bahaya dan kemampuan bahasa tubuh Dengarkan dengan penuh
individu untuk bertindak dan tingkat perhatian
menghadapi ancaman. aktivitas Identifikasi tingkat
Batasan Karakteristik : menunjukkan kecemasan
Perilaku : berkurangnya Bantu pasien mengenal
Penurunan produktivitas kecemasan situasi yang
Gerakan yang irelevan menimbulkan kecemasan
Gelisah Dorong pasien untuk
Melihat sepintas mengungkapkan
Insomnia perasaan, ketakutan,
Mengekspresikan
persepsi
kekhawatiran karena Instruksikan pasien
perubahan dalam menggunakan teknik
peristiwa hidup relaksasi
Agitasi
Barikan obat untuk
Mengintai
mengurangi kecemasan
Tampak waspada
Afektif :
20
Gelisah
21
Kesedihan yang
mendalam
Distres
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
Berfokus pada diri
sendiri
Peningkatan
kewaspadaan
Iritabilitas
Gugup
Senang berlebihan
Rasa nyeri yang
meningkatkan
ketidakberdayaan
Peningkatan rasa
ketidakberdayaan yang
persisten
Bingung
Menyesal
Ragu/tidak percaya diri
Khawatir
Fisiologis :
Wajah tegang
Tremor tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Gemetar
Tremor
Suara bergetar
Faktor yang
berhubungan :
Perubahan dalam status
ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran,
status peran
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
22
Herediter
Infeksi/kontaminan
interpersonal
Penularan penyakit
interpesonal
Krisis maturasi
Krisis situasional
Stres
Penyalahgunaan zat
Ancaman kematian
Ancaman pada status
ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran,
status peran, konsep
diri
Konflik yang tidak
didasari mengenai
tujuan penting hidup
Konflik yang tidak
didasari mengenai nilai
yang esensial/penting
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi
6 Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
(00126) Kowlwdge : Teaching : disease Process
Domain 5 : persepsi / disease process Berikan penilaian tentang
kognisi Kowledge : health tingkat pengetahuan
Kelas 4 : kognisi Behavior pasien tentang proses
Definisi : Kriteria Hasil : penyakit yang spesifik
Keadaan atau defisiensi Pasien dan Jelaskan patofisiologi dari
informasi kognitif yang keluarga penyakit dan bagaimana
berkaitan dengan topik menyatakan hal ini berhubungan
tertentu pemahaman dengan anatomi dan
Batasan karakteristik : tentang fisiologi, dengan cara
Perilaku hiperbola penyakit, yang tepat. Gambarkan
Ketidakakuratan kondisi, tanda dan gejala yang
mengikuti perintah prognosis dan biasa muncul pada
Ketidakakuratan program penyakit, dengan cara
23
melakukan tes pengobatan yang tepat
Perilaku tidak tepat Pasien dan Gambarkan proses penyakit,
(mis., histeria, dengan cara yang tepat
bermusuhan, agitasi, keluarga Identifikasi kemungkinan
apastis) mampu penyebab, dengna cara
Pengungkapan melaksanakan yang tepat
masalah prosedur yang Sediakan informasi pada
Faktor yang dijelaskan pasien tentang kondisi,
berhubungan : secara benar dengan cara yang tepat
Keterbatasan kognitif Pasien dan Hindari jaminan yang
Salah interpretasi keluarga kosong
informasi mampu Sediakan bagi keluarga
Kurang pajanan menjelaskan atau SO informasi
Kurang minat dalam kembali apa tentang kemajuan pasien
belajar yang dijelaskan dengan cara yang tepat
Kurang dapat perawat/tim Diskusikan perubahan
mengingat kesehatan gaya hidup yang
Tidak familier lainnya. mungkin diperlukan
dengan sumber untuk mencegah
informasi komplikasi di masa yang
akan datang dan atau
proses pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
24
kesehatan, dengan cara
yang tepat
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari urain di atas dapat di simpulkan:
Tonsilitis adalah kondisi yang umum terjadi di mana tonsil menjadi meradang dan
terinfeksi. Dalam menghadapi tonsilitis, diagnosis yang akurat, pengobatan yang tepat, dan
perawatan simtomatik diperlukan.
Pengobatan dapat bervariasi tergantung pada penyebab tonsilitis, baik itu infeksi
bakteri atau viral. Pencegahan tonsilitis berulang melibatkan langkah-langkah pencegahan
infeksi, seperti menjaga kebersihan tangan, etiket batuk dan bersin yang benar, serta
menjaga kekebalan tubuh yang sehat.
Jika tonsilitis berulang terjadi secara teratur, opsi perawatan jangka panjang seperti
tonsilektomi mungkin perlu dipertimbangkan. Dengan pemahaman yang baik tentang
tonsilitis, dokter dan profesional medis dapat memberikan perawatan yang efektif dan
mengurangi beban tonsilitis pada pasien.
B. SARAN
Pentingnya Diagnosis yang Tepat: Dokter dan profesional medis harus mampu
melakukan diagnosis yang akurat terhadap tonsilitis. Ini melibatkan mengidentifikasi
gejala-gejala khas tonsilitis dan membedakannya dari kondisi lain yang mungkin memiliki
gejala serupa. Untuk mencapai diagnosis yang akurat, dapat digunakan pemeriksaan fisik,
tes laboratorium, dan tes penunjang lainnya jika diperlukan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arief. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. Jakarta
: Media Aesculapius
Smeltzer, Bare. (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta :
EGC
27