Anda di halaman 1dari 12

NO BATASAN DIKOMENTARI

JENIS PEMERIKSAAN
L < 13 g/dl atau P < 12 g/dl
L < 13 g/dl atau P < 12 g/dl
MCV, MCH, dan MCHC normal
L < 13 g/dl atau P < 12 g/dl
MCV di bawah Nilai Referensi
1 Hemoglobin
L < 13 g/dl atau P < 12 g/dl
MCH dan MCHC di bawah Nilai Referensi
L < 13 g/dl atau P < 12 g/dl
MCV di atas Nilai Referensi
L > 18 g/dl, atau P > 15 g/dl
Di bawah Nilai Referensi
Di atas Nilai Referensi
2 Leukosit
Dalam batas normal atau di atas Nilai Referensi
Sel Netrofil Segmen di atas Nilai Referensi

3 Eosinofil ≥ 7%

Di bawah Nilai Referensi


4 Trombosit
Di atas Nilai Referensi

5 Laju Endap Darah > 2 kali di atas Nilai Referensi

6 Segmen > 70

7 SGOT > 2 kali di atas Nilai Referensi

8 SGPT > 2 kali di atas Nilai Referensi


9 SGOT & SGPT > 2 kali di atas Nilai Referensi
HBsAg Non Reaktif
10
Anti HBs (Kualitatif) Positif
HBsAg Non Reaktif
11
Anti HBs (Kualitatif) Negatif
HBsAg Reaktif
12
Anti HBs (Kualitatif) Positif
HBsAg Reaktif
13
Anti HBs (Kualitatif) Negatif
14 Ureum Di atas Nilai Referensi
15 Kreatinin Serum Di atas Nilai Referensi

16 Asam Urat Di atas Nilai Referensi


17 Total Kolestrol ≥ 240 mg/dl
18 Trigliserida ≥ 200 mg/dl
Total Kolestrol ≥ 240 mg/dl
19
LDL ≥ 160 mg/dl
Total Kolestrol ≥ 240 mg/dl
20
Trigliserida ≥ 200 mg/dl
Trigliserida ≥ 200 mg/dl
21
LDL ≥ 160 mg/dl
Total Kolestrol ≥ 240 mg/dl
22 Trigliserida ≥ 200 mg/dl
LDL ≥ 160 mg/dl
23 Bilirubin Urin ≥ 1+
Urobilinogen Urin +
24 Eritrosit (sedimen) > 2/LPB
Bakteri ≥ 2+
25 Leukosit (sedimen) > 5/LPB
Leukosit (sedimen) > 5/LPB
26 Leukosit esterase
+
atau Nitrit
27 Keton Urin ≥ 2+
28 Protein / Albumin ≥ 1+

29 Kristal Urin ≥ 1+

Kristal Urin ≥ 1+
30
Eritrosit (sedimen) > 2/LPB

Tekanan Darah TDS 120 - 139 mmHg dan TDD 80 - 89 mmHg


Sistolik (TDS) dan
Tekanan Darah
31 Diastolik (TDD) TDS 140 - 159 mmHg dan TDD 90 - 99 mmHg
(Kriteria menurut JNC
VIII - 2014) TDS > 160 mmHg dan TDD > 100 mmHg
< 18,5 kg/m2
18,5 - 24,9 kg/m2

18,5 - 24,9 kg/m2

Body Mass Index


32 (Kriteria WHO) 30 - 34,9 kg/m2

35 - 39.9 kg/m2

≥ 40 kg/m2

Visus OD/OS/ODS ≤ 6/12

33 Tajam penglihatan Pasien tidak menggunakan kacamata


jauh (Visus)
Visus OD/OS/ODS ≤ 6/12
Tajam penglihatan
33
jauh (Visus)

Pasien menggunakan kacamata


> J/2
Usia < 35 tahun
> J/2
Usia 35-39 tahun
Tajam penglihatan
34 > J/2
dekat (Jaeger)
Usia ≥ 40 tahun
> J/2
Usia ≥ 40 tahun
Pasien menggunakan kacamata
Pasien dapat melihat dengan jelas pada lembar 1, namun
lembar yang lain kesulitan membaca atau salah persepsi
Persepsi warna angka
35 dengan Kartu
Ishihara
Pasien hanya dapat melihat dengan jelas pada lembar 1,
sedangkan lembar yang lain sama sekali tidak terbaca

Konjungtiva hiperemis pada pemeriksaan fisik


Terdapat pterigium pada pemeriksaan mata
36 Mata
Terdapat katarak immatur pada lensa mata
Terdapat katarak matur pada lensa mata

Terdapat serumen prop AD/AS/ADS pada pemeriksaan


telinga (membran timpani tidak dapat dinilai)
37 Telinga
Terdapat perforasi membran timpani AD/AS/ADS pada
pemeriksaan telinga

Terdapat sekret pada pemeriksaan hidung

38 Hidung Terdapat riwayat medis alergi udara dingin atau debu, dan
keluhan sekarang adanya pilek atau bersin bila berada di
udara dingin atau debu
Pharynx hiperemis, dapat disertai keluhan nyeri sewaktu
menelan
Tonsil hipertrofi, dapat disertai keluhan nyeri sewaktu
menelan
39 Tenggorokan
Tonsil hiperemis dengan atau tanpa hipertrofi (T2/T3)

Pharynx hiperemis

Tonsil hiperemis dengan atau tanpa hipertrofi (T2/T3)

Terdapat lubang/caries pada pemeriksaan gigi


Terdapat infeksi gigi pada pemeriksaan gigi
Terdapat impaksi gigi pada pemeriksaan gigi
Terdapat karang gigi pada pemeriksaan gigi
40 Gigi
Terdapat gigi yang tercabut/hilang (missing) pada
pemeriksaan gigi
40 Gigi

Terdapat kelainan multipel (caries, calculus, dll) pada


pemeriksaan gigi
Terdapat suara napas tambahan (wheezing) di daerah
lapang paru
41 Thoraks
Terdapat riwayat asma bronkhial pada anamnesa, namun
pemeriksaan fisik dalam batas normal

42 Abdomen Terdapat keluhan sakit maag dengan atau tanpa nyeri


tekan epigastrium

Terdapat hemoroid pada pemeriksaan rectal toucher


43 Anus dan Genitalia
Terdapat benjolan di daerah inguinal
Terdapat keluhan nyeri di bagian leher dengan atau tanpa
keterbatasan ROM
Terdapat keluhan nyeri pinggang tanpa penjalaran ke
daerah tungkai

Terdapat keluhan nyeri pinggang dengan penjalaran


44 Leher dan Tulang Bela (nyeri, baal, atau kesemutan) ke daerah tungkai; tes
Lasegue, Kernig, Patrick dan Kontra Patrick Negatif

Terdapat keluhan nyeri pinggang dengan penjalaran


(nyeri, baal, atau kesemutan) ke daerah tungkai, dapat
disertai kelemahan tungkai; tes Lasegue, Kernig, Patrick
dan Kontra Patrick Positif

Terdapat keluhan nyeri di daerah bahu dan keterbatasan


ROM

45 Ekstremitas atas Terdapat keluhan subyektif berupa sering kesemutan


pada pergelangan tangan di malam hari, dapat disertai
perasaan nyeri atau lemah di daerah pergelangan tangan

Tinel's sign(+), Uji Phalen's (+)


Terdapat keluhan nyeri pada lutut, terutama pada waktu
berjalan atau naik turun tangga

Terdapat keluhan nyeri pada telapak kaki, terutama


sewaktu bangun tidur; ada riwayat berjalan atau berdiri
46 Ekstremitas bawah lama; terdapat nyeri tekan di daerah foot
arch

Terdapat varises pada daerah tungkai

Terdapat gambaran infeksi jamur (khas dermatofitosis) di


47 Kulit
daerah thorax, abdomen, dan/atau punggung
KESIMPULAN

Anemia

Anemia Normositik

Anemia Mikrositik

Anemia Hipokromik

Anemia Makrositik

Peningkatan Kadar Hemoglobin


Obs. Leukopenia e.c. Susp. Viral infection
Obs. Leukositosis

Susp. Infeksi Bakterial Akut

Obs. Hipereosinofilia

Obs. Trombositopenia
Obs. Trombositosis

Obs. Peningkatan Laju Endap Darah (LED)

Susp. Infeksi Bakterial Akut


Peningkatan enzim transaminase (susp.
gangguan fungsi hati, cedera otot rangka
atau otot jantung)
susp. gangguan fungsi hati
susp. gangguan fungsi hati
Sudah memiliki kekebalan terhadap virus
hepatitis B
Tidak terinfeksi virus hepatitis B, namun
belum memiliki kekebalan terhadap virus
hepatitis B
Terinfeksi virus hepatitis B dan tubuh
sudah membentuk antibodi terhadap
virus hepatitis B
Terinfeksi virus hepatitis B dan tubuh
belum memiliki kekebalan terhadap virus
hepatitis
susp. gangguan fungsi ginjal
susp. gangguan fungsi ginjal

Hiperurisemia
Hiperkolesterolemia
Hipertrigliseridemia

Hiperkolesterolemia

Dislipidemia

Dislipidemia

Dislipidemia

Bilirubinuria
Obs. Urobilinogenuria
Obs. Hematuria
Obs. Bakteriuria
Susp. Infeksi Saluran Kemih

Susp. Infeksi Saluran Kemih

Obs. Ketonuria
Obs. Proteinuria

Obs. Kristaluria

Susp. Urolithiasis

Prehipertensi

Hipertensi tingkat 1

Hipertensi tingkat 2
Underweight
Normoweight

Overweight

Obesitas grade 1

Obesitas grade 2

Obesitas grade 3

Myopia

Myopia tidak terkoreksi maksimal


Myopia tidak terkoreksi maksimal

Hipermetropia

Presbiopia Prematur

Presbiopia

Presbiopia tidak terkoreksi maksimal

Buta warna parsial

Buta warna total

Conjunctivitis
Pterigium
Katarak immature
Katarak mature

Serumen prop

Perforasi membran timpani

Rhinitis

Susp. Rhinitis alergi

Faringitis

Hipertrofi tonsil

Tonsilitis

Tonsilofaringitis

Caries gigi
Gangren pulpa
Impacted teeth
Calculus gigi

Missing teeth
Caries/calculus/radix/missing, dll.

Asma Bronkhiale Intermitten Ringan tidak

Asma Bronkhiale Intermitten Ringan tidak

Obs. Dispepsia fungsional

Hemoroid

Susp. Hernia Inguinali

Obs. Neck pain (cervicalgia)

Obs. Low Back Pain

Obs. Ishchialgia

Susp. Hernia Nukleus Pulposus

Obs. Shoulder Pain

Susp. Carpal Tunnel Syndrome

obs. Knee pain

susp. Plantar fasciitis

Varicose veins (varises)

Tinea Corporis
SARAN

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen anemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen anemia normositik

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen anemia mikrositik

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen anemia hipokromik

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen anemia makrositik

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen peningkatan kadar hemoglobin
Tingkatkan imunitas tubuh dengan meningkatkan asupan makanan atau buah-buahan yang banyak mengandung Vitamin C
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen obs. Leukositosis

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen susp. Infeksi bakterial akut

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen obs. Hipereosinofilia. Rekomendasi pemeriksaan feses lengka
penyebabnya adalah infeksi cacing atau bukan, atau Skin Test untuk mengetahui penyebabnya adalah faktor alergi atau bukan

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen trombositopenia


Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen trombositosis

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mencari penyebab obs. Peningkatan LED

Konsultasi ke dokter praktek umum untuk manajemen susp. infeksi bakterial akut

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mencari penyebab peningkatan SGOT di atas 2 kali Nilai Referensi, apakah
hati, cedera otot rangka atau otot jantung

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk konfirmasi diagnosis susp. gangguan fungsi hati
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk konfirmasi diagnosis susp. gangguan fungsi hati

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam

Lakukan vaksinasi hepatitis B agar memiliki kekebalan terhadap infeksi Hepatitis B

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk penatalaksanaan infkesi hepatitis B

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk penatalaksanaan infkesi hepatitis B

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk konfirmasi diagnosis susp. Gangguan fungsi ginjal
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk konfirmasi diagnosis susp. Gangguan fungsi ginjal

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen hiperurisemia. Batasi makanan yang dapat mencetuskan tingg
urat dalam darah, seperti jeroan, kacang- kacangan, emping, melinjo, dll. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas/hari
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen hiperkolesterolemia
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen hipertrigliseridemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen hiperkolesterolemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen dislipidemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen dislipidemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen dislipidemia

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen bilirubinuria


Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen urobilirubinuria
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen hematouria
Ulangi pemeriksaan urin
Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen obs. Infeksi saluran kemih

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen obs. Infeksi saluran kemih

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen ketonuria


Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk manajemen proteinuria
Ulangi pemeriksaan urin. Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas atau 2 liter per hari untuk untuk mencegah kristal urine
pembentukan batu di saluran kemih atau ginjal

Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. Urolithiasis

Diet rendah garam dan kontrol rutin tekanan darah

Diet rendah garam dan konsultasi ke dokter praktek umum / spesialis penyakit dalam untuk manajemen hipertensi stage 1

Diet rendah garam dan konsultasi ke dokter praktek umum / spesialis penyakit dalam untuk manajemen hipertensi stage 2
Diet tinggi protein dan kalori. Atur pola makan agar lebih teratur dengan porsi yang cukup agar tercapai berat badan ideal
Pertahankan berat badan agar tetap ideal

Diet rendah lemak dan kalori. Usahakan untuk berolahraga secara teratur minimal 3 kali seminggu, masing-masing sesi selama

Diet rendah lemak dan kalori. Usahakan untuk berolahraga secara teratur minimal 3 kali seminggu, masing-masing sesi selama
Konsultasi ke dokter spesialis gizi klinik untuk pengaturan pola makan gizi seimbang
Diet rendah lemak dan kalori. Usahakan untuk berolahraga secara teratur minimal 3 kali seminggu, masing-masing sesi selama
Konsultasi ke dokter spesialis gizi klinik untuk pengaturan pola makan gizi seimbang
Diet rendah lemak dan kalori. Usahakan untuk berolahraga secara teratur minimal 3 kali seminggu, masing-masing sesi selama
Konsultasi ke dokter spesialis gizi klinik untuk pengaturan pola makan gizi seimbang

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikan perlu tidaknya penggunaan kacamata.

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikanukuran lensa kacamata yang lebih tepat.
Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikanukuran lensa kacamata yang lebih tepat.

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikan perlu tidaknya penggunaan kacamata.

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikan perlu tidaknya penggunaan kacamata.

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikan perlu tidaknya penggunaan kacamata.

Konsultasi ke dokter spesialis mata, untuk memastikan ukuran lensa kacamata yang lebih tepat.

Penderita buta warna tidak dapat menempati jabatan tertentu karena keterbatasannya mempersepsikan warna. Penempatan
diperhatikan bila berhubungan dengan diferensiasi warna.

Penderita buta warna tidak dapat menempati jabatan tertentu karena keterbatasannya mempersepsikan warna. Penempatan
diperhatikan bila berhubungan dengan diferensiasi warna.

Konsultasi ke dokter spesialis mata untuk manajemen conjunctivitis


Konsultasi ke dokter spesialis mata untuk manajemen pterigium
Konsultasi ke dokter spesialis mata untuk manajemen katarak
Konsultasi ke dokter spesialis mata untuk manajemen katarak

Konsultasi ke dokter spesialis THT untuk ekstraksi serumen prop. Sementara ini, hindari kemasukan air pada waktu mandi atau

Konsultasi ke dokter spesialis THT untuk manajemen perforasi membran timpani. Hindari kemasukan air pada waktu mandi at

Istirahat yang cukup selama beberapa hari, minum suplemen vitamin C, dan perbanyak minum air putih. Jika keluhan berlanju
dokter praktek umum / spesialis THT untuk manajemen rhinitis.

Rekomendasi tes alergi dan teropong hidung untuk memastikan diagnosis. Konsultasi ke dokter spesialis THT untuk manajeme
keluhan bertambah berat.

Tingkatkan konsumsi vitamin C dan cukup beristirahat secara teratur. Bila keluhan berlanjut, konsultasi ke dokter praktek umu
untuk penanganan faringitis lebih lanjut

Konsultasi ke dokter spesialis THT bilamana timbul keluhan nyeri pada waktu menelan

Konsultasi ke dokter spesialis THT untuk manajemen tonsilitis

Konsultasi ke dokter spesialis THT untuk manajemen tonsilofaringitis

Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen masalah caries gigi


Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen masalah gangren pulpa pada gigi
Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen masalah impaksi gigi
Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen masalah karang gigi

Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen masalah gigi (missing teeth), apakah perlu pemasangan gigi palsu atau tidak
Konsultasi ke dokter gigi untuk manajemen kelainan gigi multipel

Konsultasi ke dokter spesialis paru untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. Asthma bronkhiale

Konsultasi rutin ke dokter spesialis paru setiap 3 bulan sekali untuk manajemen asma bronkhiale

Hindari makanan atau kebiasaan yang membuat keluhan maag anda kambuh, antara lain makanan yang pedas, terlalu asam, d
dapat menimbulkan gas (durian, nangka, nanas & kedondong); hindari minuman yang mengandung soda, kopi & alkohol. Bias
makan tepat waktu (tidak terlambat makan). Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam bilamana keluhan bertambah bera

Perbanyak makanan tinggi serat atau buah-buahan seperti pepaya. Konsultasi ke dokter spesialis bedah umum untuk manajem
keluhan menetap
Konsultasi ke dokter spesialis bedah umum untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. Hernia inguinalis

Konsultasi ke dokter spesialis saraf / orthopedi untuk manajemen obs. neck pain

Konsultasi ke dokter spesialis saraf untuk manajemen obs. low back pain

Konsultasi ke dokter spesialis saraf untuk manajemen obs. Ischialgia

Konsultasi ke dokter spesialis bedah orthopedi untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. hernia nukleus pulposus

Konsultasi ke dokter spesialis saraf untuk manajemen obs. shoulder pain

Rendam tangan dengan air hangat saat di rumah. Jaga daerah pergelangan tangan agar tidak tertekuk atau tertindih sewaktu
dokter spesialis saraf / orthopedi untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. carpal tunnel syndrome, terutama bila ada
lemah di daerah pergelangan tangan

Konsultasi ke dokter spesialis bedah orthopedi untuk manajemen obs. Knee pain

Konsultasi ke dokter spesialis saraf untuk konfirmasi diagnosis dan tatalaksana susp. Plantar fasciitis

Konsultasi ke dokter praktek umum untuk manajemen varises pada tungkai.


Konsultasi ke dokter bedah vaskuler untuk penanganan lebih lanjut bila ada keluhan rasa pegal yang bertambah bila berdiri lam
besar, adanya perdarahan atau nyeri, terdapat koreng yang sukar sembuh atau keluhan dari segi kosmetika.

Konsultasi ke dokter spesialis kulit & kelamin untuk manajemen tinea corporis

Anda mungkin juga menyukai