Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Prosedur
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas.
b. Prosedur adalah metode langkah demi langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu masalah.
2. Menurut Kamus Pelajar (2003)
Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu kegiatan.
3. Menurut Wikipedia (https://id.m.wikipedia.org)
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi
yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar
selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama, semisal
prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Lebih tepatnya, kata ini dapat
mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah,
keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan, dan proses-proses, yang
dijalankan melalui serangkian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan
yang diinginkan, suatu produk atau suatu akibat.

B. Pengertian Flow Chart (Bagan Arus)


1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Flow Chart (Bagan Arus) adalah bagan yang terdiri atas garis dan panah
yang menggambarkan suatu proses.
2. Menurut Wikipedia (https://en.m.wikipedia.org)
Flow Chart is a type of diagram that represents an algorithm, workflow
or process, showing the steps as boxes of various kinds, and their order
by connecting them with arrows.
(Bagan Arus adalah jenis diagram yang mewakili algoritma, alat kerja
atau proses, yang menunjukkan langkah-langkah sebagai kotak dari

6
7

berbagai jenis, dan urutannya dengan mnenghubungkannya dengan


panah).

C. Pengertian Pajak
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus
dibayarkan oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau
pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang,
dsb.
2. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2016:3)
Dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU
KUP) JO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009.
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau vadan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
3. Menurut Drs. Muda Markus (2005:1)
Pajak adalah sebagian harta kekayaan rakyat (swasta) yang, berdasarkan
undang-undang, wajib diberikan oleh rakyat kepada negara tanpa
mendapat kontra prestasi secara individual dan langsung dari negara, serta
bukan merupakan penalti, yang berfungsi
a. Sebagai dana untuk penyelenggaraan negara, dan sisanya, jika ada,
digunakan untuk pembangunan, serta
b. Sebagai instrument atau alat untuk mengatur kehidupan sosial
ekonomi masyarakat.
4. Menurut Drs. Safri Nurmantu, MSi (2005:12-13)
Pajak dalam istilah asing disebut: tax (Inggris); import contribution taxe,
Droit (Perancis), Stewer, Abgabe, Gebuhr (Jerman); impuesto
8

contribution, tributo, gravament, tasa (Sapnyol) dan belasting (Belanda).


Dalam literatur Amerika selai istilah tax dikenal pula istilah tariff.
Dibawah ini disajikan beberapa definisi dari beberapa ahli antara
lain :
a. C.F. Bastable, menyatakan, bahwa pajak adalah: a compulsory
contribution of the wealth of a person or body of body persons fot the
service of the public powers.
b. H.C Adams, (1861-1921) seoramg ekonom dan filsuf bangsa Amerika
merumuskan pajak sebagai: a contribution trom the citizen to the
support of the state.
c. Edwin Robert Anderson Seligman, (1861-1939), seorang ekonom,
guru besar, pendiri dan presiden pertama di America Economic
Association, merumuskan pajak sebagai: a tax is a compulsory of
contribution from the person to the government ti defray the expenses
incurred in the common interest of all without reference to special
benefits conferred.
d. Prof. Dr. P. J. A. Andriani merumuskan:
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
dengantidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat
ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintah.
e. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada
Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan: Pajak adalah iuran
rakyat pada kas negara (peralihan dari sector partikulir ke sektor
pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat
ditunjukan dan digunakan untuk membiayai pengeluran umum.
9

f. Ray M. Sommerfeld dan kawan kawan merumuskan pajak sebagai:


Any nonpenal yet compulsory transfer of resource from the private to
the public sector, levied on the basis of predetermined criteria and
without receipt of a specific benefit of equal value, in order to
accomplish some of a nation’s and social objectives.
g. Ferdinand H.M. Grapperhaus, seorang guru besar di Universitas
Leiden di bidang Hukum Pajak dan Sejarah Pajak merumuskan
definisi terpendek: “an individual sacrifice for a collective goal”,
yakni individu berkorban untuk tujuan bersama.
5. Menurut Drs. Muda Markus & Lalu Hendry Yuhana, S.E.Ak., M.M.
(2014:1)
Pajak adalah harta kekayaan rakyat (swasta) yang berdasarkan undang-
undang sebagaimana wajib diberikan oleh rakyat kepada negara---tanpa
mendapat kontra prestasi yang diterima rakyat secara individual dan
langsung dari negara, serta bukan merupakan penalti---yang berfungsi
sebagai dana untuk menyelenggakan negara, dan sisanya, jika ada,
digunakan untuk pembangunan, serta berfungsi sebagai instrument untuk
mengatur kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
6. Menurut Kamus Pelajar (2003)
Pajak adalah pungutan wajib berupa uang yang harus dibayar oleh
penduduk kepada pemerintah.
7. Menurut Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak. (2006:1)
Definisi atau pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH:
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
8. Menurut Wikipedia (https://id.m.wikipedia.org)
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang,
sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat balas jasa secara
langsung.
10

D. Pengertian Utang Pajak


1. Menurut zonahukum.blogspot.com
Utang dalam luas ialah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh yang
berkewajiban sebagai konsekuensi perikatan, seperti penyerahan barang,
membuat lukisan, melakukan perbuatan tertentu, membayar harga barang
dan seterusnya.
Utang dalam arti sempit adalah perikatan sebagai akibat perjanjian khusus
yang disebut utang piutang, (bijzondere overeenkomst, benoemde
overeenkomst) yang mewajibkan debitur untuk membayar (kembali)
jumlah uang yang telah dipinjamnya dari kreditur.
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaiman telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007.
“Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi
administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam
surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.”

E. Pengertian Kredit Pajak


1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2016:5)
Dalam pasal 1 angka 22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU
KUP) JO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009.
“Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang
dalam Surat Tagihan Pajak karena Pajak Penghasilan dalam tahun
berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang
dipotong atau dipungut ditambah dengan pajak atas penghasilan yang
dibayar atau terutang di luar negerii, dikurangi dengan pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak, yang dikurangi dari pajak yang terutang.”
11

Dalam pasal 1 angka 23 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28


Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU
KUP) JO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009.
“Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi dengan pajak yang
telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.”
2. Menurut Thomas Soebroto Daradjat Harahap, SH (1986:36)
Kredit pajak adalah jumlah pembayaran pajak yang dibayar oleh Wajib
Pajak sendiri, setelah ditambah dengan pajak yang dipotong atau dipungut
pihak lain dan dikurangkan dari seluruh pajak yang terutang termasuk
apabila ada jumlah pajak atas penghasilan pajak yang terutang diluar
negeri.

F. Pengertian dan Fungsi Surat Tagihan Pajak (STP)


1. Pengertian Surat Tagihan Pajak (STP)
a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2016:5)
Dalam pasal 1 angka 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP) JO Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 16 tahun 2009.
“Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.”
b. Menurut Pelayanan-pajak.blogspot.com
Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan
atau sanksi administrasi berupa denda, dan atau bunga.
12

2. Fungsi Surat Tagihan Pajak (STP)


a. Menurut Pelayanan-pajak.blogspot.com
Fungsi Surat Tagihan Pajak :
1) Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT
Wajib Pajak;
2) Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga dan atau bunga;
3) Sarana untuk menagih pajak.

G. Pengertian Wajib Pajak (WP)


1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
c. Wajib Pajak adalah kewajiban membayar pajak (pendapatan,
kekayaan, tanah, dsb) berdasarkan undang-undang.
d. Wajib Pajak adalah orang yang mempunyai kewajiban membayar
pajak.
2. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2016:3)
Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2002 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU
KUP) JO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009.
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.”
3. Menurut Drs. Muda Markus (2005:44)
Wajib Pajak adalah subjek pajak yang menerima atau memperoleh
penghasilan.
4. Menurut Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak. (2006:12)
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah diwajibkan untuk
melakukan pembayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut atau
pemotong pajak tertentu.
13

5. Menurut Thomas Soebroto Daradjat Harahap, SH (1986:35)


Wajib Pajak adalah orang atau badan, yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan.

H. Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak


1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak
a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2016:4)
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek
pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2004:87)
Surat Pemberitahuan adalah surat yang digunakan Wajib Pajak untuk
melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
c. Menurut Thomas Soebroto Daradjat Harahap (1986:36)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang
terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak
a. Menurut Thomas Soebroto Daradjat Harahap, SH (1986:36)
Formulir SPT selalu dilampiri buku petunjuk pengisian SPT sesuai
dengan jenis pajak dan WP-nya.
Fungsi SPT:
1) Sebagai sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggung
jawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
2) Sebagai laporan tentang pemenuhan pembayaran pajak yang
dilakukan sendiri (misalnya PPh pasal 25) dalam satu tahun pajak
atau bagian dari tahun pajak.
14

3) Sebagai laporan pembayaran dari pemungutan tentang


pemungutan pajak orang/badan lain dalam 1 tahun pajak.
b. Menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2014:89-90)
Fungsi Surat Pemberitahuan:
1) Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak Penghasilan adalah
sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk
melaporkan tentang:
a) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak
lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak,
b) Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek
pajak,
c) Harta dan kewajiban, dan/atau
d) Pembayaran dari pemotong atau pemungutan pajak orang
pribadi atau badan lain dalam satu Masa Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Fungsi Surat Pemberitahuan bagi PKP adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a) Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.
b) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilasanakan
sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak lain dalam suatu Masa
Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
c. Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat Pemberitahuan
adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong, dipungut dan
disetorkannya.
15

3. Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak


a. Menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2004:89)
Ada dua jenis Surat Pemberitahuan:
1) Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk
satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Tahun Pajak adalah
jangka waktu 1 tahun kalender kecuali jika Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
kalender. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1
tahun pajak.
2) Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk
Suatu Masa Pajak. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi
dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan
melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu
tertentu. Masa Pajak sama dengan 1 bulan kalender atau jangka
waktu lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
paling lama 3 bulan kalender. Surat Pemberitahuan Masa ini
dipakai oleh pomotong atau pemungut pajak untuk melaporkan
pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan dalam setiap
masa.
b. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2016:40)
Peraturan Menkeu No. 181/PMK.03/2007 jo. 152/PMK.03/2009
membagi SPT yang berbentuk formulir kertas (Hardcopy) dan e-SPT,
menjadi dua, yaitu:
1) SPT Tahunan, yaitu SPT untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian
Tahun Pajak; dan
2) SPT Masa, yaitu SPT untuk suatu Masa Pajak
16

Rincian masing-masing SPT terlihat pada table berikut ini.


Jenis SPT Jenis SPT
a. Masa  PPh Pasal 21 dan Pasal 26
 PPh Pasal 22
 PPh Pasal 23 dan Pasal 26
 PPh Pasal 25
 PPh Pasal 4 ayat 2
 PPh Pasal 15
 PPN dan PPnBM (formulir 1111 dan 1111DM),
mulai berlaku 1-1-2011.
 PPN bagi Pemungut PPN (formulir 1107-PUT)
b. Tahunan  SPT Tahunan PPh WP Badan (formulir 1771
dan SPT 1771$)
 SPT Tahunan PPh WP Pribadi (Formulir 1770)
 SPT Tahunan PPh WP Pribadi (Formulir
1770S)
 SPT Tahunan PPh WP Pribadi (Formulir
1770SS)
 SPT Tahunan PPh WP Pribadi (Formulir 1770$)
Tabel I. Jenis-Jenis SPT

Pengambilan SPT
1. SPT berentuk formulir kertas (hardcopy) dapat diambil secara
langsung di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak.
2. SPT berbentuk e-SPT dapat diambil secara langsung oleh
Wajib Pajak atau dengan cara lain yaitu dengan mengunduh
format SPT atau aplikasi e-SPT dari situs Direktorat Jenderal
Pajak, www.pajak.go.id.

Anda mungkin juga menyukai