Anda di halaman 1dari 28

i

LAPORAN LENGKAP
METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN
‘’Inovasi Pembuatan Ubi Ungu Menjadi Brownis dan Inovasi Budidaya Hidroponik
dengan Sistem Irigasi’’
Oleh :
Amalia Kartika Putri (D1E122001)
Dwi Rahmahdania (D1E122005)
Yusril (D1E122041)
Juniardo (D1E122059)
Rifky Ramadhan (D1E122071)

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023

i
ii

LAPORAN LENGKAP
MERODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai


Mata kuliah Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Pada Jurusan/Program Studi Penyuluhan Pertanian

Oleh :
Amalia Kartika Putri (D1E122001)
Dwi Rahmahdania (D1E122005)
Yusril (D1E122041)
Juniardo (D1E122059)
Rifky Ramadhan (D1E122071)

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023

ii
iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Metode dan Teknik
Penyuluhan Pertanian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah
Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian.
Penulis sadar sepenuhnya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan begitu pula halnya dengan laporan ini. Masih banyak
kekurangan walaupun penulis telah berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut,
untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun guna
meminimalkan kesalahan dan kekurangan pada laporan-laporan selanjutnya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Metode dan
Teknik Penyuluhan Pertanian kepada Ibu Dr. Hj. Hartina Batoa, S.P.,M.Si sekaligus
asisten pembimbing Kak Rivan S.P yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dengan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
perbaikan laporan lengkap praktikum ini.

Kendari, 06 Juni 2023

Penulis

iv
v

DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................
Halaman Judul ....................................................................................................
Halaman Pengesahan..........................................................................................
Kata Pengantar ..................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................
1.3. Tujuan ..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
2.1. Konsep Penyuluhan Pertanian ..............................................................
2.2. Konsep dan Teknik Penyuluhan Massa ................................................
2.3. Konsep Sistem Irigasi dan Budidaya Hidroponik .................................

BAB III. METODE PRAKTIKUM...................................................................


3.1. Lokasi Praktikum..................................................................................
3.2. Sasaran Praktikum ................................................................................
3.3. Prosedur Praktikum...............................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................
4.1. Kegiatan Penyuluhan Inovasi Pengolahan Ubi Ungu Menjadi Brownis...
a. Metode dan Teknik yang Digunakan..............................................
b. Materi Penyuluhan .........................................................................
4.2. Kegiatan Inovasi Budidaya Hidroponik ...............................................
a. Metode dan Teknik yang Digunakan ............................
b. Materi Penyuluhan .........................................................
BAB V. PENUTUP..............................................................................................
5.1. Kesimpulan ...........................................................................................
5.2. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyuluhan Pertanian merupakan agen begi perubahan prilaku petani, yaitu


dengan mendorong masyarakat petani untuk mengubah prilakunya menjadi petani
dengan kemampuan yang lebih baik. Penyuluhan Pertanian bagi petani dianggap
penting karena kemampuan petani dan keputusan-keputusan yang diambil mengenai
pelaksanaan usaha tani akan sangat menentukan tingkat kecepatan pembangunan
pertanian. Adanya peran penyuluh, petani di harapkan menyadari akan permasalahan
yang dihadapi dalam berusaha tani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan yang
nantinya dapat dilihat dari meningkatnya taraf hidup dengan pendapatan petani itu
sendiri.
Budidaya hidroponik dapat kita lihat contoh di Kabupaten Buton Utara,
Kulisusu Utara, tepatnya di Desa Waode Buri. Merupakan Desa yang sama sekali
belum mengenal apa itu tanaman hidroponik, dan bagaimana cara membudidayakan
hidroponik. Untuk itu kami mengambil contoh di desa ini dan sekaligus menjadi alasan
kami mengambil tema ini karena di daerah pelosok banyak yang belum mengenal apa
itu tanaman hidroponik. Guna untuk meningkatkan pengetahuan khususnya pada para
petani dan masyarakat sekitar untuk mengetahui tentang tanaman hidroponik. Karena
pada zaman sekarang tanaman hidroponik merupakan tanaman yang banyak di gemari
oleh masyarakat dan memiliki nilai harga yang lumayan tinggi.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayursayuran
seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan
strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum
vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat
pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usaha penghijauan.
2

Air sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


keberhasilan peningkatan produksi hasil pertanian, ketersediaanya mutlak diperlukan
baik secara jumlah maupun kualitasnya. Akan tetapi seiring adanya dampak perubahan
iklim, pergeseran musim kemarau atau musim hujan memberikan dampak pada
ketersediaan air di areal pertanian. Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk
pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan mendistribusinya secara sistematis.
Brownis pada umumnya berbahan dasar coklat, tetapi disini kami memgambil
inovasi baru yaitu ubi ungu yang dijadikan pengganti coklat. Dimana dengan
menggunakan ubi ungu sebagai bahan dasar dalam pembuatan brownis, dapat
mengurangi pemakaian gula karena dalam ubi ungu terdapat kandungan gula dan ubi
ungu juga sudah terasa sangat manis, maka dari itu penggunakan gula dalam
pembuatan brownis dari ubi ungu tidak terlalu banyak. Sehingga selain mengeyangkan
brouning (brownis ubi ungu) juga dapat meningkatkan daya tahan.
Kue yang satu ini warnanya ungu cerah, berbeda dari brownies yang umumnya
berwarna kecokelatan. Warna ungunya berasal dari ubi ungu yang manis. Selain
rasanya legit menggigit, brownies ini juga sarat nutrisi. Ubi jalar ungu memang dikenal
memiliki banyak manfaat. Tak heran kalau ubi ungu banyak dibuat sebagai bahan baku
berbagai makanan mulai dari keripik, es krim, pia, bakpau, donat dan lain sebagainya.
Tetapi kini brownies ubi ungu juga mulai banyak menarik minat pencinta kuliner.
Umumnya brownies yang bercitarasa manis karena memakai gula dan cokelat.
Brownies ubi ungu ini bisa menjadi alternatif bagi para pencinta brownies. Brownies
ini memakai ubi ungu sebagai salah satu bahannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu inovasi ?
2. Bagaiaman cara pembuatan brownis ubi ungu ?
3. Apa itu hidroponik ?
4. Bagaiamana sistem irigasi pada hidroponik ?
5. Bagaiaman cara membudidayakan hidroponik ?
3

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai inovasi.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan brownis dari ubi ungu.
3. Untuk mengetahui penjelasan mengenai hidroponik.
4. Untuk mengetahui bagaiaman sistem irigasi pada hidroponik.
5. Untuk mengetahui cara membudidayakan hidroponik.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Penyuluhan pertanian

Penyuluhan pertanian merupakan agen perubahan yang langsung berhubungan


dengan petani. Fungsi utamanya yaitu mengubah perilaku petani dengan pendidikan
non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang lebih baik secara
berkelanjutan. Penyuluh dapat mempengaruhi sasaran dalam perannya sebagai
motivator, edukator, dinamisator, organisator, komunikator, maupun sebagai penasehat
petani (Jarmie 2000).
Penyuluhan pertanian diakui sebagai instrumen utama untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan pendapatan pertanian, sangat sedikit perhatian yang
diberikan pada formulasi, konten, dan implikasi dari kebijakan penyuluhan tersebut,
atau apa yang harus diantisipasi dimasa yang akan datang (Coutts, 1995).
Dalam konteks penyuluh pertanian, pada era saat ini kegiatan penyuluhan tidak
hanya satu arah. Penyuluh harus bisa hidup di antara petani, hadir di dalam semangat
petani serta terlibat secara partisipatif dalam kegiatan petani. Jadi, penyuluh tidak
hanya memberikan teori budidaya serta masalah hama dan penyakit tanaman, namun
harus bisa membukakan dan menguatkan petani untuk berkarya (Syahyuti, 2014).

2.2. Konsep Metode dan Teknik Penyuluhan Massa

Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat,


media massa diartikan sebagai media komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau
dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi
berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya. (Bungin 2006)
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media
5

massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan
televisi.
Perkembangan teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi peran media
massa, kebebasan media massa dan dukungan dari teknologi tersebut dapat
menghadirkan dua kondisi, satu sisi akses informasi yang semakin mudah untuk
masyarakat akan meningkatkan keasadaran masyarakat untuk ikut serta dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang pada akhirnya akan menciptakan kondisi yang
demokratis, namun di sisi lainnya adalah kebebasan yang dimaksud tidak diiringi
dengan tanggung jawab akan menimbulkan kebebasan yang tidak terarah. Teknologi
memfasilitasi proses keterhubungan dalam skala yang lebih besar. Fenomena ini
meningkat keterkaitan ekonomi, politik, masyarakat dan budaya dianggap sebagai
globalisasi. Media disajikan sebagai alat untuk mempercepat proses ini dan
menghilangkan batas. Perlu digarisbawahi bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
pada media akan selalu disertai oleh perubahan pada masyarakatnya (Ricahrd dan
Turner ,2008).

2.3. Konsep Sistem Irigasi dan Budidaya Hidroponik

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah,


sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan
menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem
bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit.Pertanian
dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas
dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik hanya layak
dipertimbangkan mengingat dapat dilakukan di pekarangan rumah,atap rumah maupun
lahan lainnya. Budidaya hidroponik merupakan metode budidaya tanpa menggunakan
media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh
tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur
hara seperti sabut kelapa, serat mineral. Dalam pengabdian ini digunakan media
6

Rockwoll yang mempunyai kelebihan dibandingkan media lainnya karena mempunyai


perbandingan komposisi air dan udara yang ideal (Henra dan Suryani,2014).
Tanaman hidroponik merupakan teknik budidaya yang menggunakan media air
bernurtisi, teknik budidaya ini umumnya terkenal dengan biaya yang relatif mahal
dalam melaksanakannya. Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros yang berarti air
dan phonos yang berarti kerja. Arti harfiah dari hidroponik adalah kerja air (Masduki,
2017).
Sistem penanaman secara hidroponik mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan sistem penanaman ditanah. Keunggulan sistem hidroponik ini antara
lain. (Soeseno, 1993)
1. Bekerja secara bersih, semuanya dalam keadaan steril.
2. Nutrisi yang digunakan secara efisien oleh tanaman.
3. Tanaman bebas dari gulma
4. Tanaman lebih jarang terserang hama dan penyakit.
5. Pertumbuhan tanaman lebih terkontrol.
7

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratoriun penyuluhan pertanian Fakultas


Pertanian Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada
tanggal 23 Mei s.d 30 Juni 2023, pukul 13.00 WITA – selesai.

3.2. Sasaran Praktikum


Sasaran uatama pada praktikum ini adalah masyarakat secara umum dan
petani secara khusus.

3.3. Prosedur Praktikum


a. Praktikum pertama
Prosedur praktikum merupakan acuan atau panduan serta tata cara dalam
pelaksanaan suatu kegiatan praktikum agar berjalan dengan baik dan lancar sehingga
serta terstruktur. Adapun prosedur praktikum ini, yaitu:
1. Asisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan praktikum.
2. Praktikum akan di laksanakan secara kelompok.
3. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota kelompok maksi-
mal 5 orang.
4. Mahasiswa mengidentifikasi fenomena-fenomena lapangan yang berhubungan
dengan pertanian, dan mengangkat sebuah topik dalam kegiatan penyuluhan.
5. Mahasiswa menetukan media tau alat bantu yang akan digunakan (pamphlet,
leaflet, brosur).
6. Mahasiswa membuat desain media cetak dengan menggunakan aplikasi yang
dikuasai oleh mahasiswa (microsof word, photo shop, correl draw, canva,
pointers, dan lain sebagainya).
7. Mahasiswa menyusun laporan terkait topik yang telah diangkat.
8. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten sampai mendapatkan
persetujuan/pengesahan laporan oleh asisten praktikum.
8

b. Praktikum kedua
Prosedur praktikum merupakan acuan atau panduan serta tata cara dalam
pelaksanaan suatu kegiatan praktikum agar berjalan dengan baik dan lancar serta
terstruktur. Adapun prosedur praktikum ini, yaitu:

1. Asisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan pratikum


2. Pratikum akan dilaksanakan secara kelompok
3. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota maksimal 5 orang
4. Mahasiswa mengidentifikasi fenomena-fenomena lapangan yang berhubungan
dengan pertanian, dan mengangkat sebuah topik dalam kegiatan penyuluhan
5. Mahasiswa menyusun tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan sekolah lapang
selama 3 kali pertemuan yang membahas sebuah topik tertentu
6. Mahasiswa menentukan media atau alat bantu yang akan digunakan (Banner,
Spanduk, dan Baleho)
7. Mahasiswa membuat desain media cetak dengan menggunakan bantuan ap-
likasi yang dikuasai oleh mahasiswa (Microsoft Word, Photo Shop, Correl
Draw, Canva, Pointers, dan lain sebagainya)
8. Mahasiswa memperesentasikan hasil diskusi kelompok terkait pelaksanaan
kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebe-
lumnya
9. Mahasiswa menyusun laporan terkait topik yang telah diangkat
10. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten sampai mendapatkan
persetujuan/pengesahan laporan oleh asisten praktikum.

c. Praktikum ketiga
Prosedur merupakan acuan atau panduan serta tata cara dalam pelaksaan suatu
kegiatan praktikum agar berjalan dengan baik dan lancer serta terstruktur. Adapun
prosedur praktikum ini, yaitu:
1. Aisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan praktikum.
9

2. Praktikum akan dilaksanakan secara berkelompok


3. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota kelompok maksimal
5 orang.
4. Mahasiswa mengidentifikasi fenomena-fenomena lapangan yang berhubungan
dengan pertanian, dan mengangkat sebuah topik atau tema dalam pembentukan
video penyuluhan.
5. Mahasiswa menyusun tahapan-tahapan atau scenario pembuatan video
penyuluhan.
6. Mahasiswa menggunakan camera untuk mengambil gambar
7. Mahasiswa melakukan editing menggunakan bantuan aplikasi (kine master,
capcut, inshoot, dan lain-lain) sebaik dan sekreatif mungkin dengan durasi 3-5
menit
8. Mahasiswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok berupa video penyulu-
han.
9. Mahasiswa menyusun laporan terkait topik yang telah di angkat.
10. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten untuk mendapatkan
persetujuan/pengesahan laporan oleh asisten praktikum.
10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Penyuluhan Inovasi Pengolahan Ubi Ungu Menjadi Brownis

a. Metode dan teknik penyuluhan yang digunakan

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai uapaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesjahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penyuluhan inovasi pengolahan ubi
ungu menjadi brownis merupakan metode perorangan. Pendekatan perorangan dil-
akukan, khusunya untuk mencapai sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang di-
perkirakan akan mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan
penyuluhan. Salah satu contoh yang digunakan dalam metode perorangan adalah kun-
jungan rumah. Kunjungan rumah adalah suatu kunjungan terencana yang dilakukan
oleh penyuluh ke rumah/tempat usaha keluarga tani dengan suatu tujuan tertentu.
Untuk membantu dalam melaksanakan penyuluhan perlu adanya media, alat bantu
atau media yang digunakan adalah leaflet untuk lebih jelasnya leflet dapat di lihat pada
gambar berikut.
11

Gamabar 4.1 leaflet inovasi pengolahan ubi ungu menjadi brownis.

Pada gambar 4.1, menjelaskan bahwa materi-materi pokok yang perlu disam-
paikan pada kegiatan penyuluhan yaitu terdiri dari penjelasan mengenai kandungan
dari ubi ungu, alat dan bahan yang akan di gunakan, dan cara pembuatan brownis ubi
ungu tersebut.

b. Materi Penyuluhan
1. Apa inovasi pengolahan ubi ungu menjadi brownis?
Brownis adalah cemilan nikmat yang mengeyangkan, biasanya
brownis dibuat deangan rasa coklat, ternyata brownis tak hanya dibuat
dari coklat, brownis dari ubi ungu juga enak untuk di coba. Ubi ungu
mengandung beta karoten dan pigmen antosianin yang bertindak se-
bagai antioksidan. Mengonsumsi makanan satu ini dapat membantu
mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ubi
ungu memiliki sekitar tiga kali lebih banyak antosianin dari pada blub-
bery.
2. Cara pembuatan
Berikut cara pembuatan brouning (brownis ubi ungu)
- Alat dan bahan
Berikut alat dan bahan yang akan digunakan:
• Baskom
12

• Mixer
• Loyang
• Spatula
• Alat parut keju
• Oven jika brownies ingin di panggang
• Kukusan jika brownies ingin dikukus
• Serbet
• 100 gr ubi ungu kukus/7 sdm
• 100 gr gula pasir/7 sdm
• 100 gr tepung terigu
• ½ sdm sp
• 3 sdm susu kental manis
• 4 sdm minyak sayur
• 2 telur
• Keju patur

- Cara pembuatan
Prosedur kerja pada pembuatan brownies ubi ungu sebagai
berikut :
• Kupas ubi ungu, kemudian kukus hingga matang. Setelah itu
haluskan dengan cara dilumat-umat.
• Campurkan telur dengan sp dan gula pasir. Kemudian mixer
hingga tercampur merata hingga adonan mengembang dan
jadi kaku. Selanjutnya masukkan susu kental manis dan aduk
kembali
• Tambahkan tepung terigu dan aduk lagi. Selanjutnya masukan
ubi ungu , aduk kembali dan terakhir masukan minyak sayur
13

• Aduk hingga adonan tercampur merata. Pastikan tidak ada


yang mengerindil
• Tuangkan adonan dalam loyang yang sudah dilapisi dengan
mentega. Hentak-hentakan supaya merata
• Kukus selama 25 menit di kukusan yang sudah di panaskan
• Lapisi tutup kukusan dengan kain, setelah matang angkat dan
keluarkan
• Setelah brownies nya sudah matang kita bisa menambah paru-
tan keju dan menambahkan beberapa hiasan seperti potongan
strawberry

4.2. Kegiatan Penyuluhan Inovasi Budidaya Hidroponik dengan Sistem Irigasi

a. Metode Penyuluhan
Dalam kegiatan penyuluhan tentang inovasi budidaya hidroponik dengan sis-
tem irigasi akan menggunakan 2 metode pendekatan yaitu pendekatan kelompok dan
pendekatan massa. Pendekatan kelompok adalah metode penyuluhan untuk mening-
katkan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok masyarakat melalui berbagai
metode dan media penyuluhan. Pendekatan kelompok akan digunakan dengan cara
sekolah lapang. Sekolah lapang (SL) merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses
belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan. Yakni dilaksanakan di lahan petani peserta
SL dalam upaya peningkatan produksi padi Nasional. Dalam sekolah lapang perlu me-
merlukan susunan materi yang perlu di sampaikan. Untuk lebih jelasnya susunan ma-
teri yang akan disampikan dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2. susunan materi metode kelompok


No Tema materi Durasi Pokok materi Pertemuan
14

1. Inovasi hidroponik Hidroponik adalah 1


inovasi yang dilakukan
untuk berbudidaya
45 tanaman pada lahan yang
menit sempit pada tanah
sebagai media tanam.

2. Sistem irigasi hidroponik Drip system adalah cara 2


bercocok tanam
hidroponik menggunakan
sistem irigasi tetes untuk
mengalirkan nutrisi ke
45
wilayah perakaran
menit
melalui selang irigasi
dengan menggunakan
dripper yang diatur
waktunya dengan timer

3. Budidaya hidroponik Hidroponik berarti 3


budidaya tanaman yang
45
memanfaatkan air dan
menit
tanpa menggunakan
tanah sebagai media

Berdasarkan pada tabel 4.2 di ketahui bahwa dalam penyampaian materi terkait
tentang inovasi budidaya hidroponik dengan sistem irigasi itu terbagi menjadi tiga
yaitu; inovasi hidroponik, sistem irigasi hidroponik, dan budidaya hidroponik dengan
durasi masing-masing 45 menit setiap pertemuan.
15

Metode dan teknik penyuluhan lainnya yang digunakan yaitu metode dan teknik
penyuluhan massa. Metode massa adalah salah satu metode penyuluhan, yang mana
metode yang lain diantaranya yaitu metode penyuluhan kelompok, metode penyuluhan
perorangan dan metode massa dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Pada umumnya bentuk pendekatan
masa ini tidak langsung, Jika penyuluh berkomunikasi secara tidak langsung atau lang-
sung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat
tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para petani
umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan-pedesaan, agar mereka dapat
mendengarkan penyuluhan pertanian. Metode penyuluhan massa akan digunakan
dengan cara membuat video penyuluhan. Video penyuluhan adalah Video media el-
ektronik yang mampu menggabungkan teknologi audio dan visual secara bersama se-
hingga menghasilkan suatu tayangan yang dinamis dan menarik.

Video dapat dikemas dalam bentuk VCD dan DVD sehingga mudah dibawa
kemana-mana, mudah digunakan, dapat menjangkau audiens yang luas dan menarik
untuk ditayangkan. Untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh tentang pemanfaatan
video sebagai media penyebaran inovasi pertanian, memberikan keterampilan kepada
penyuluh tentang teknik pengambilan gambar untuk pembuatan video. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan berupa ceramah,
diskusi dan praktek. Penyuluh diharapkan mampu membuat video yang berfungsi se-
bagai media untuk menyebarluaskan inovasi pertanian kepada petani, sehingga terjadi
peningkatan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas.
16

b. Materi Penyuluhan

Gambar 4.2. materi penyuluhan inovasi budidaya hidroponik dengan sistem irigasi

Berdasarkan gambar 4.2, berikut akan di bahas mengenai isi materi tersebut.
1. Inovasi Hidroponik
Hidroponik adalah inovasi yang dilakukan untuk berbudidaya tanaman pada
lahan yang sempit pada tanah sebagai media tanam.

2. Sistem irigasi pada hidroponik


Drip system adalah cara bercocok tanam hidroponik menggunakan sistem
irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi ke wilayah perakaran melalui selang
irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur waktunya dengan timer.

3. Budidaya hidroponik
Hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media.
17

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasakan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa inovasi pengolahan ubi ungu
menjadi brownis merupakan sakah satu olahan pangan ubi ungu yang di oleh menjdi
brownis. Adapun cara pengolahan ubi ungu menjdi brownis di lakukan dalam 8 tahapan
yaitu: pertama, Kupas ubi ungu, kemudian kukus hingga matang. Setelah itu haluskan
dengan cara dilumat-umat. Kedua, Campurkan telur dengan sp dan gula pasir. Ketiga,
Kemudian mixer hingga tercampur merata hingga adonan mengembang dan jadi
kaku.Selanjutnya masukkan susu kental manis dan aduk kembali. Keempat, Tam-
bahkan tepung terigu dan aduk lagi. Selanjutnya masukan ubi ungu , aduk kembali dan
terakhir masukan minyak sayur. Kelima, Aduk hingga adonan tercampur merata. Pas-
tikan tidak ada yang mengerindil. Keenam, Tuangkan adonan dalam loyang yang sudah
dilapisi dengan mentega. Hentak-hentakan supaya merata. Kedelapan, Kukus selama
25 menit di kukusan yang sudah di panaskan. Ketujuh, Lapisi tutup kukusan dengan
kain, setelah matang angkat dan keluarkan. Dan kedelapan, Setelah brownies nya sudah
matang kita bisa menambah parutan keju dan menambahkan beberapa hiasan seperti
potongan strawberry.

Hidroponik adalah inovasi yang dilakukan untuk berbudidaya tanaman pada la-
han yang sempit pada tanah sebagai media tanam. Drip system adalah cara bercocok
tanam hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi ke wila-
yah perakaran melalui selang irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur wak-
tunya dengan timer. Hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan
tanpa menggunakan tanah sebagai media.
18

5.2. Saran

Demikian laporan ini, penulis berharap banyak yang dapat mengambil kebaikan
dalam laporan ini, karena penulis sadar akan banyak kekurangan dalam laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
19

DAFATAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi komunikasi. Kencana pranada media group. Jakarta
Henra, Suryani, 2014. Hidroponik Budi Daya Tanaman Tanpa Tanah Mudah, Bersih,
J.A. Coutts. 1995. Agricultural extension policy as a framework for change, European
Journal of Agricultural Education and Extension, 2:1, 17- 27, DOI:
10.1080/13892249585300041.
Jarmie MJ. 2000. Peranan Ilmu Penyuluhan Menuju Pembangunan Pertanian yang
Berwawasan Agribisnis dalam.
Masduki, A. 2017. Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Sempit di Dusun
Randubelang, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Jurnal Pemberdayaan. Vol.1 (2).
Hal: 185- 192. ISSN: 2580- 2569
Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Jakarta: Salemba
Humanika
Soesono, S. 1993. Bercocok Tanam Secara Hidroponik. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Umum
Syahyuti. 2014. Modernisasi Penyuluhan Pertanian Di Indonesia: Dukungan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 terhadap Eksistensi Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian di Daerah. Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. 14 No. 2, Desember
2016: 83-96
20

LAMPIRAN

Lampiran Acc III


21

Lampiran Acc
22

Lampiran 1

Oleh Dwi Rahmahdania

Lampiran 2

Oleh Yusril
23

Lampiran 3

Oleh Amalia Kartika Putri

Lampiran 4

Desain spanduk pada sekolah lapang

Anda mungkin juga menyukai