lOMoARcPSD|27286969
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
2023
lOMoARcPSD|27286969
lOMoARcPSD|27286969
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
.....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 4
3.1 Simpulan.....................................................................................................24
3.2 Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 25
lOMoARcPSD|27286969
BAB I
PENDAHULUAN
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Istilah yang terakhir ini menjadi topik besar dalam
psikatrikontemporer, karena jumlah yang terlibat dan riset yang mereka buat. Bunuh diri
merupakan kedaruratan psikiatri karena klien berada dalam keadaan stres yang tinggi
dan menggunakan koping yang maladaptif. Situasi gawat pada bunuh diri adalah saat
ide bunuh diri timbul secara berulang tanpa rencana yang spesifik untuk bunuh diri.
Di dunia lebih dari 1000 tindakan bunuh diri terjadi tiap hari, di Inggris ada
lebih dari 3000 kematian bunuh diri tiap tahun, di Amerika Serikat dilaporkan 25.000
tindakan bunuh diri setiap tahun dan merupakan penyebab kematian kesebelas. Rasio
kejadian bunuh diri antara pria dan wanita adalah tiga berbanding satu. Pada usia
remaja, bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua. (Yollanda,dkk, 2015)
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 dalam (Yollanda,dkk,
2015) mengungkapkan bahwa 1 juta orang bunuh diri dalam setiap tahunnya atau setiap
15-34 tahun, selain karena faktor kecelakaan. Pada laki-laki tiga kali lebih sering
melakukan bunuh diri daripada wanita, karena laki-laki lebih sering menggunakan alat
yang lebih efektif untuk bunuh diri, antara lain dengan pistol, menggantung diri, atau
lompat dari gedung yang tinggi, sedangkan wanita lebih sering menggunakan zat
psikoaktif overdosis atau racun, namun sekarang mereka lebih sering menggunakan
pistol.
4
lOMoARcPSD|27286969
BAB II
PEMBAHASA
Bunuh diri adalah segala perbuatan dengan tujuan untuk membinasakan dirinya
sendiri dan yang dengan sengaja dilakukan oleh seseorang yang tahu akan akibatnya
yang mungkin pada waktu yang singkat. Menciderai diri adalah tindakan agresif yang
merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan
keputusanterakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Bunuh diri
adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan.
Bunuh diri mungkin merupakan keputusan terkahir dari individu untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Risiko bunuh diri dapat diartikan sebagai resiko individu untuk
menyakitidiri sendiri, mencederai diri, serta mengancam jiwa. (Damaiyanti & Iskandar,
2014)
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat
mengancam kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan
perilaku untuk mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan karena stress
yang tinggi dan berkepanjangan dimana individu gagal dalam melakukan mekanisme
koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Beberapa alasan individu mengakhiri
kehidupan adalah kegagalan untuk beradaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress,
perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal/gagal
melakukan hubungan yang berarti, perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat
lOMoARcPSD|27286969
Pikiran bunuh diri biasanya muncul pada individu yang mengalami gangguan
mood, terutama depresi. Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja
untuk membunuh diri sendiri. Sehingga dari beberapa pendapat diatas, bunuh diri
merupakan tindakan yang sengaja dilakukan seseorang individu untuk mengakhiri
hidupnya dengan berbagai cara. Dan seseorang dengan gangguan psikologi tertentu atau
sedang depresi dapat pula beresiko melakukan bunuh diri. Banyak faktor yang
menyebabkan seseorang bunuh diri, dapat dari faktor eksternal seperti lingkungan dan
faktor internal seperti gangguan psikologi dalam dirinya. Perilaku bunuh diri terbagi
menjadi tiga kategori yaitu :
1. Ancaman bunuh diri yaitu peringatan verbal atau nonverbal bahwa seseorang
tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. Orang yang ingin bunuh diri
mungkin mengungkapkan secara verbal bahwa ia tidak akan berada di sekitar
kita lebih lama lagi atau mengomunikasikan secara non verbal.
2. Upaya bunuh diri yaitu semua tindakan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh
individu yang dapat menyebabkan kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri yaitu mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau
diabaikan. Orang yang melakukan bunuh diri dan yang tidak bunuh diri akan
terjadi jika tidak ditemukan tepat pada waktunya. Sementara itu,
mengklasifikasikan terdapat tiga jenis bunuh diri, meliputi:
a. Bunuh diri anomik adalah suatu perilaku bunuh diri yang didasari oleh faktor
lingkungan yang penuh tekanan (stressful) sehingga mendorong seseorang
untuk bunuh diri.
b. Bunuh diri altruistik adalah tindakan bunuh diri yang berkaitan dengan
kehormatan seseorang ketika gagal dalam melaksanakan tugasnya.
c. Bunuh diri egoistik adalah tindakan bunuh diri yang diakibatkan faktor
dalam diri seseorang seperti putus cinta atau putus harapan.
6
lOMoARcPSD|27286969
8
lOMoARcPSD|27286969
lebih mampu menoleransi stress dan menurunkan angka bunuh diri. Aktif
dalam kegiatan keagamaan juga dapat mencegah seseorang melakukan
tindakan bunuh diri.
2.1.3 Tanda dan Gejala Resiko Bunuh Diri
Menurut Fitria, Nita (2009) dalam (Damaiyanti & Iskandar, 2014) tanda dan
gejala resiko bunuh diri yaitu :
9
lOMoARcPSD|27286969
A. Pengkajian
1. Keluhan utama
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
3. Konsep diri
4. Alam perasaan
10
lOMoARcPSD|27286969
6. Afek
( ) datar ( ) labil
( ) tumpul ( ) tidak sesuai
7. Mekanisme koping maladatif
( ) minum alcohol ( ) bekerja belebihan
( ) reaksi lambat ( ) mencederai diri
( ) menghindari ( ) lainnya
(klien biasanya meyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar dan
mencederai diri)
8. Masalah prikososial dan lingkungan
( ) Masalah dengan dukungan keluarga
( ) masalah dengan perumahan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko bunuh diri
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Gangguan interaksi social
C. Pohon Masalah
Core Problem
Core Problem
11
lOMoARcPSD|27286969
lOMoARcPSD|27286969
D. Intervensi
13
lOMoARcPSD|27286969
14
lOMoARcPSD|27286969
15
lOMoARcPSD|27286969
16
lOMoARcPSD|27286969
3. Jelaskan tindakan
pencegahan bunuh
diri kepada
keluarga atau orang
terdekat
4. Informasikan
sumber daya
masyarakat dan
program yang
tersedia
5. Latihan
pencegahan resiko
bunuh diri misalnya
latihan asertif,
relaksasi obat
progresif)
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat anti
ansietas, atau anti
psikotik seuaikan
17
lOMoARcPSD|27286969
indikasi
2. Kolaborasi
tindakan keselamatan
keoada PPA
3. Rujuk ke
pelayanan kesehatan
mental, jika perlu
2. Resiko Perilaku Kekerasan (D.0146) Harga Diri (L. Pencegahan 22. Untuk memonitor
Kategori : Lingkungan 09069) Perilaku Kekerasan adanya benda yang
Subkategori : Keamanan dan (I. 14544) membahayakan
Proteksi Observasi : 23. Untuk
Definisi : 1. Monitor adanya mengontrol
Beresiko mebahayakan secara fisik, benda yang keamanan barang
emosi, dan/ atau seksual pada diri berpotensi yang di bawa
sendiri atau orang lain membahayakan pengunjung
Faktor Resiko : (misalnya benda 24. Untuk
1. Pemikiran waham/delusi tajam, tali) mengetahui
2. Curiga pada orang lain 2. Monitor keamanan pengguanaan barang
3. Halusinasi barang yang di bawa yang membahayakan
4. Berencana bunuh diri oleh pengunjung 25. Untuk
5. Disfungsi system keluarga 3. Monitor selama mempertahankan
18
lOMoARcPSD|27286969
19
lOMoARcPSD|27286969
perasaan secara
asertif
3. Latihan
mengurangi
kemarahan secara
verbal dan nonverbal
(mis. Relaksasi,
bercerita)
20
lOMoARcPSD|27286969
21
lOMoARcPSD|27286969
22
lOMoARcPSD|27286969
E. Strategi Pelaksanaan
Klien Keluarga
NO
SPIP SPIK
23
lOMoARcPSD|27286969
28
lOMoARcPSD|27286969
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
29
lOMoARcPSD|27286969
DAFTAR PUSTAKA
Yollanda, dkk. 2015. Asuhan Keperawatan dengan Klien Resiko Bunuh Diri. Jember:
Universitas Jember.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
30