Anda di halaman 1dari 6

ANALISA STUDY KELAYAKAN BISNIS DALAM USAHA TAMBANG

Studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidak bisnis yang dibangun, tetapi juga saat
operasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan.

Dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok tumpukan kertas yang


dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar semata,
tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajamen dalam
mengambil keputusan strategis apakah tambang tersebut dilanjutkan atau tidak.

Yang harus dipahami adalah studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara
teknis, atau membuat prediksi/usaha ekonomis, namun juga mengkaji aspek
manajemen. Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau
tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat
kegiatan itu jadi dilaksanakan.

ASPEK MANAJEMEN

Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk


kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak
untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen yang baik, bukan tidak
mungkin akan mengalami kegagalan. Dan melakukan pengarahan(Directing) dan
pengawasan (Controling) untuk mengawasi serta menganalisa kinerja karyawan.
Jika terjadi penurunan, maka akan dilakukan pembinaan kembali
sertadicari penyebab dan solusinya.

Memaparkan aspek manajemen untuk pembangunan bisnis dan implementasi


bisnis berdasarkan pendekatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian.

1, Perencanaan

Merupakan proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-


kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dalam
proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana
melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan.
a. Perencanaan Pada Operasional:
Perencanaan operasional bahwa aktivitas kerja mengikuti pada
kontrak kesepakatan antara perusahaan Tambang Bersama dengan
konsumen,sedangkan tujuan dan target bisnis perusahaan Tambang
Bersama masih belum bisa dicapai oleh perusahaan, karena menurut
mereka bahwa hasil produksi masih belum bisa dicapai dengan maksimal,
hal tersebut berkaitan dengan adanya ketergantungan proses operasional
terhadap keadaan alam seperti cuaca. Curah hujan yang tinggi membuat
aktivitas tidak bisa dilakukan dengan maksimal.
Dalam aktivitas operasional perusahaan menggunakan alat-alat berat
untuk mendukung aktivitas seperti excavator, bulldozer dan grader. Untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, maka perusahaan
melakukan cara untuk memaksimalkan kinerja dengan memberikan proses
kinerja yang baik dengan standar operasional dan pengontrolan.

2. Pengorganisasian

•Merupakan proses mengelompokkan kegiatan- kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan


dalam unit-unit

Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya
masing- masing.

Dalam pengelolaannya pemilik penambangan turut serta dalam pengelolaanya. Hal ini
disebabkan pemilik usaha tambang sudah melakukannya dari awal berdirinya Usaha
Tambang, maka pemilik usaha dimasukkan kedalam struktur organsisasi. Struktur
organisasi usaha penambangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambaran Struktur Organisasi Usaha Tambang

Bagian
Pemilik Sekretaris
Produksi

Tenaga Tenaga
Kerja 1 Kerja 2

1. Pemilik adalah orang yang memiliki penambangan mempunyai wewenang


dalam menentukan kebijakan serta mengkoordinir para pekerja.
2. Skertaris adalah bertugas mencatat banyak jumlah bahan galian yang
terjual dalam sehari.
3. Tenaga kerja 1 adalah pekerja penting dalam kegiatan dalam produksi.
4. . Tenaga kerja 2 adalah pekerja mengatur tumpukan pasir supaya tertata
dengan baik.

3. pelaksanaan dalam proses operasional

Proses hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para


bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif
serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Pelaksanaan dalam proses
operasional yang terdapat di perusahaan Tambang Bersama dilakukan oleh
Manajer operasional untuk dilanjutkan ke karyawan di lapanga .

Manajer Operasional juga diberikan kepercayaan untuk memberikan koreksi


atau juga merubah arahan yang disesuaikan pada kondisi yang sedang dihadapi
dilapangan. Adapun langkah perusahaan dalam memberikan tindakan apabila
terdapat karyawan yang melakukan pelanggaran pada peraturan yang dibuat dan
ditetapkan perusahaan adalah dengan memberlakukan SP1, SP2 dan SP3.

Hanya saja selama ini perusahaan Bersama dalam proses operasional,


kegiatan pemberian pengarahan tidak sepenuhnya dilakukan, hal demikian
dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan yang diwakili oleh Manajer Proyek
untuk berperan serta dalam pemberian pengarahan tersebut, selain itu perusahaan
juga masih sering menemukan kendala yang berkaitan dengan adanya perbedaan
budaya atas lingkungan perusahaan.

4. pengendalian.

Merupakan proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah


telah sesuai dengan rencana.Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan,
maka akan segera dikendalikan.

a) Pengendalian pada fungsi operasional :

Kegiatan pengawasan operasional dalam perusahaan adalah juga


berdasarkan pada sistem pembagian manajemen yang disesuaikan dengan masing-
masing departemen yang terdapat di perusahaan. pengendalian pengawasan
terhadap operasional dibawah wewenang kepala manajemen di masing-masing
departemen. Untuk proses operasional, perusahaan tidak begitu
mempermasalahkan, karena perusahaan melakukan kegiatan pengevaluasian di
akhir operasional secara rinci. Perusahaan akan melakukan Bersama dalam
mengevaluasi keberhasilan yang dicapai perusahaan adalah dengan cara
menggunakan tingkat kepuasan konsumen sebagai tolok ukur atas kinerja
perusahaan.
Gambar 2 : Proses operasional Perusahaan

Pengupasan
Pembersih Penambahan
Lapisan
Tanah Bahan proyek
Penutup

Pengangkutan
Stockpile rom alat-alat dan
bahannya

Dalam sebuah struktur organisasi, maka dapat memperkuat perusahaan


untuk mencapai tujuan dengan didukung sumber daya manusia yang bekerja
dengan efektif dan efisien. Penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan jasa
bersama berdasarkan pada bentuk usaha, yaitu sebagai perusahaan jasa kontraktor,
maka implementasi penempatan karyawan ada yang diposisikan di lapangan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masingmasing karyawan.

Perusahaan memberikan pengarahan kepada sumber daya manusia yang


dimilikidengan memberikan perintah untuk melaksanakan tugas berdasarkan pada
tanggung jawab dan wewenang yang dibebankan pada masing-masing karyawan.
Pelaksanaan pengarahan oleh pimpinan juga diberikan dalam bentuk pemberian
motivasi, agar karyawan semakin gigih dan semangat untuk menjalankan
pekerjaan secara efisien. Perusahaan berharap, pemberian motivasi tersebut adalah
untuk meningkatkan semangat kerja. Dengan semangat kerja yang tinggi, maka
sudah pasti karyawan akan menunjukkan hasil kerja yang maksimal

Anda mungkin juga menyukai