Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Laporan Pendahuluan ini dibuat sebagai bagian tugas dari Konsultan Pengawas
(Supervisi) untuk melaporkan kegiatan Pengawasan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi
D.I.R Serdang Pergam dimaksudkan untuk memberikan informasi Perkembangan kegiatan
selama jangka waktu pelaksanaan pembangunan sesuai dengan yang tertera didalam
kontrak.
Laporan ini merupakan atau sebagai alat/bahan evaluasi bagi Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam tahun anggaran
2021.
Laporan ini memuat antara lain tinjauan awal yang menyangkut Pelaksanaan kegiatan
dilapangan.
Demikian laporan ini ini dibuat untuk bahan lebih lanjut.

Pangkalpinang, 17 Maret 2021


KONSULTAN PENGAWAS
CV. ZELMA KREASI SEJATI

ZAKARIA, ST
Site Engineer
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa


tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan,
kebijaksanaan yang telah di gariskan dan perintah ( aturan ) yang di berikan. Dalam hal ini
pengawasan juga penting karena dapat menjadi tolak ukur dalam memberikan penilaian
terhadap pekerjaan seseorang dalam sebuah organisasi. Pengawasan dalam sebuah
organisasi sangat dibutuhkan apabila organisasi tersebut akan mencapai tujuan organisasi.
Salah satu dari lima fungsi dasar manajemen adalah kontrol atau pengawasan yang
berfungsi membantu memastikan apakah aktifitas yang dilakukan pegawai administrasi
sesuai dengan hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi ini juga dapat digunakan untuk
memfasilitasi bagaimana melakukan perbaikan terhadap hal tersebut. Pengawasan adalah
tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka
pengawasan dilimpahkan pada unit pengawasan. Tetapi dalam melakukan pengawasan
pimpinan akan dibantu oleh beberapa manajer yang bertugas pada bidangnya masing-
masing sehingga proses pengawasan dapat lebih efektif dan lebih efisien.
Mulanya dan bahkan sementara pihak saat ini menganggap bahwa fungsi pengawasan
itu tidak perlu, dilupakan, dan disalah artikan. Namun, dalam organisasi modern dan dalam
perusahaan bestandar kompleks semakin disadari pentingnya fungsi kontrol itu yang
sebenarnya bermaksud baik yaitu sebagai fungsi manajemen untuk menjamin bahwa apa
yang ditetapkan sebagai tujuan organisasi dapat dicapai dengan semestinya.
Perkembangan organisasi modern dan karena semakin kompleksnya dimensi yang
berkaitan dengan kontrol ini menyebabkan fungsi kontrol juga berkembang dari segi teori
maupun penerapannya. Mulanya kontrol dianggap sebagai kegiatan yang sifatnya
pemaksaan kekuasaan sampai akhirnya merupakan fungsi yang difokuskan pada sikap
prilaku individu yang mempunyai multidimensi dan berbagai sifat. Teknik kontrol semakin
diperjelas dan disederhanakan. Pentingnya pengawasan administrasi karena beberapa
alasan berikut ini: Pengawasan digunakan untuk membuat standar prestasi yang
dimaksudkan untuk menaikkan efesiensi dan menekan biaya. Misalnya penggunaan time and
motion studies, pelaksanaan pemeriksaan, dan pembuatan pedoman tertulis. Pengawasan
digunakan untuk mengamankan asset perusahaan dari kemungkinan pencurian,
pemborosan, dan penyalahgunaan. Misalnya dengan penekanan tanggung jawab divisi,
pemisahan tugas, pengamanan harta dan pencatatan, penetapan prosedur otoritas.
Pengawasan didesain untuk menetapkan batas wewenang yang didelegasikan oleh top
manajemen. Pengawasan digunakan untuk mengukur prestasi kerja karyawan. Pengawasan
digunakan untuk perencanaan dan peyusunan program kegiatan.
Pengawasan administrasi mempunyai peranan penting untuk mencapai tujuan
organisasi, namun pelaksanaannya tidak mudah. Pengawasan administrasi dapat dikatakan
berhasil apabila memenuhi kriteria: proses pengawasan telah memungkinkan pengalaman
dan pengetahuan yang dimiliki individu dari pekerjaan dapat digunakan untuk memodifikasi
tujuan organisasi. Terdapat dukungan dari manajemen puncak untuk melakukan
pengawasan. Pengawasan akan sulit terlaksana tanpa dukungan dan komitmen dari
manajemen puncak. Proses pengawasan dapat disesuaikan dengan pekerjaan sebenarnya
dari organisasi.
Apabila sistem pengawasan berjalan baik maka akan diperoleh berbagai keuntungan
mapun kelebihan dari proses pengawasan yaitu sebagai berikut: Tujuan akan diwujudkan
lebih cepat, murah dan lebih mudah dicapai. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran
dan transparan. Menimbulkan saling percaya dan menghilangkan rasa curiga dalam
organisasi. Menumbuhkan perasaan aman dihati setiap orang dalam organisasi sehingga
mendorong kondisi jiwa yang sehat. Memupuk perasaan memiliki atas perusahaan atau
oganisasi.
Meningkatkan rasa tanggung jawab personil. Meningkatkan rasa percaya diri dan
meningkatkan produktivitas yang akhirnya mempercepat pencapaian tujuan. Top pimpinan
akan lebih memfokuskan perhatian kepada masalah yang lebih besar untuk kepentingan
jangka panjang perusahaan karena operasi dan kegiatan perusahaan diasumsikan sudah
dalam pengawasan yang baik.
Walaupun pengawasan begitu penting dalam fungsi manajemen dan bagi pimpinan
maupun organisasi, Namun sepertinya pelaksanaan pengawasan itu belum begitu efektif dan
memuaskan. Ada beberapa kendala maupun kelemahan dalam pelaksanaan pengawasan
antara lain: Pelaksanaan pengawasan terlalu ditekankan pada tujuan jangka pendek.
Penerapan sistem pengawasan dapat menimbulkan frustasi dan semangat kerja.
Pelaksanaan sistem pengawasan dapat mempersempit pandangan terhadap
organisasi/perusahaan. Kontrol dianggap sebagai tujuan bukan alat mencapai tujuan.
Hal yang perlu diingat bahwa pengawasan itu merupakan suatu “cost item”, artinya
memerlukan biaya yang besar dari awal sampai akhir. Karena itu sangat diperlukan efisiensi
dalam penggunaan dana dan material, dengan dana yang tersedia, metoda yang baik serta
peralatan yang efektif, pemecahan masalah yang tidak pilih kasih, bisa mencapai sasaran
yang luas. Janganlah suatu obyek dilakukan pengawasan berulang-ulang disuatu atau
beberapa tempat dalam waktu yang lama, sebaliknya banyak obyek lain yang tak tersentuh
pengawasan. Atau ada suatu kelompok menjadi sasaran kambing hitam pelanggaran,
sebaliknya ada kelompok lain yang tak tersentuh atau terlindung dari pengawasan. Dengan
terlaksananya efisiensi dan efiktifitas maka kepercayaan pada pimpinan organisasi dari yang
rendah sampai yang tertinggi ada dan terpelihara dengan baik.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pengadaan Penyedia jasa konsultasi pekerjaan Pengawasan Pekerjaan Peningkatan
Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam ini adalah sebagai sebagai berikut :
1. Membantu Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, didalam
melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan
yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi (kontraktor), berhubung adanya
keterbatasan tenaga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat
Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia jasa
konstruksi di lapangan khususnya dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan
Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam.
Adapun tujuan dari Pengawasan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang
Pergam adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah segala pekerjaan berjalan lancar dan efisien sesuai dengan
rencana, petunjuk dan perintah yang diberikan, yang meliputi bidang-bidang penggunaan
budget, mutu maupun jumlah hasil pekerjaan, bahan (material), waktu, dan tenaga mencari
jalan keluar untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kegagalan serta mencegah
terjadinya hal yang sama.
I.3 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan adalah Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam.
I.4 NAMA PEKERJAAN
Nama pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu Pengawasan Pekerjaan Peningkatan
Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam.
I.5 KELUARAN YANG DIINGINKAN
Keluaran yang diinginkan dalam pengawasan ini adalah untuk tercapainya
pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam sesuai dengan
kriteria perencanaan baik dari segi kualitas, kuantitas yang sesuai dengan rencana.

I.6 TENAGA PELAKSANA YANG DIPERLUKAN


Tenaga Pelaksana yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam ini adalah :
1. Site Engineering
2. Inspector

I.7 WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMBERI TUGAS


Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan Pengawasan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R
Serdang Pergam yaitu 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender.
Pemberi tugas untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini yaitu Pejabat Pembuat
Komitmen Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan
Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
I.8 PELAPORAN
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk menyampaikan
hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan
selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada atasan kepada siapa bawahan
tersebut bertanggung jawab.
Pelaporan adalah aktivitas yang berlawanan arah dari pengawasan, Jika pengawasan
dilakukan oleh pihak atasan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan
kerja bawahan, maka pelaporan merupakan jawaban dari kegiatan pengawasan tersebut.
Laporan dibuat oleh semua personal yang mendapat tugas dari atasan. Laporan bukan
merupakan monopoli para atasan saja. Karena atasan harus membuat laporan kepada
atasannya lagi.
Semua Laporan harus diserahkan kepada pemberi tugas yaitu Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK). Adapun laporan yang harus diserahkan sesuai dokumen kontrak yaitu :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir

I.8 PEMBIAYAAN
Sumber Dana dari kegiatan tersebut adalah APBD Provinsi Kepualuan Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2021.
BAB II
GAMBARAN LOKASI PEKERJAAN

II.1 LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam terletak di


Kabupaten Bangka Selatan.
Yang secara geografis merupakan Kawasan persawahan yang ada diwilayah
Kabupaten Bangka Selatan.
Lokasi Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang Pergam dapat dilalui oleh
kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat sehingga
mempermudah akses masyarakat sekitar.

Lokasi
Pembangunan
Pelabuhan

II.2 USULAN UNTUK MENGURANG KENDALA YANG TERJADI


Dalam pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R Serdang
Pergam ini perlu diketahui bahwa lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut berada
pada persawahan desa Serdang Pergam dalam hal ini keadaan persawahan sering megalami
kekeringan air ketika musim kemarau dan akses jalan yang kurang baik.
Oleh karena itu dibutuhkan pelaksanaan yang sangat cepat untuk mengatasi hal
tersebut.

BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

III.1 UMUM
Dalam pengertian lain, pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Jadi, pengawasan manajemen adalah
usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan-tujuan perencanaan, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang ditetapkan sebelumnya, menentuka dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang paling
efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Acapkali fungsi pengawasan sering disalah artikan sebagai pekerjaan untuk mencari-
cari kesalahan, sehingga petugas pengawas sering tidak mendapatkan layanan yang
semestinya. Hal ini tidak benar. Karena pengawasan adalah proses yang menentukan
tentang apa yang harus dikerjakan agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana.
Dengan tindakan pengawasan harus dilakukan baik pada tingkat atas (administrative)
maupun pada tingkatan pelaksanaan (operasional). Pengawasan administrative dilakukan
dalam rangka tujuan organisasi dan kebijaksanaan, mengenai sikap, kelakuan, dan cara
berfikir, sedangkan pengawasan operasional dilakukan terhadap kegiatan atau cara bekerja.

III.2 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN PENGAWASAN


- Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan–kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai
dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
- Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau ditempat kerja lainnya.
- Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
- Memberikan masukkan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Jasa.
- Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan
biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pengelola
Proyek.
- Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
III.3 METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN
Pada pelaksanaan supervisi kontruksi pekerjaan sesuai spesifikasi (kontrak), konsultan
akan mengerahkan tenaga supervisi konstruksi yang telah berpengalaman/ profesional dalam
bidangnya. Untuk mencapai sasaran batas waktu pelaksanaan proyek, maka konsultan akan
mendesiminisasikan dan melaksanakan pengendalian proyek (waktu – biaya – pelaksanaan)
sesuai dengan standar yang telah disepakati (kontrak).
Tugas Konsultan Pengawas secara garis besar akan meliputi :
3.1 Pengendalian teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan fisik
pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor. Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
1. Aspek mutu hasil pekerjaan
2. Aspek volume pekerjaan
3. Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
4. Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
3.2 Pengendalian atas proses koordinasi terkait
Konsultan supervisi dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis
berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain
(khususnya pemberi tugas).

2.3 Pengendalian administrasi proyek

Dalam hal ini Konsultan Supervisi berkewajiban merancang, memperlakukan serta


mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya yaitu
mencakup antara lain surat, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara, gambar,
sketsa, kontrak dan adendum dan lain-lain yang dianggap perlu.

2.4 Evaluasi rencana proyek

Konsultan supervisi berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa


hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi persyaratan untuk disetujui atau disahkan oleh
pemberi tugas.
BAB IV
RENCANA KERJA

IV.1 UMUM
Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan “Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.R
Serdang Pergam” yang maksimal, Tim Pengawas akan melaksanakan sistem pengawasan
danpembagian kerja yang sistematis dan terencana. Dalam hal ini penyedia jasa konsultansi
akan memberikan pendekatan teknis untuk jenis pekerjaan pengawasan teknis secara rinci
untuk mencapai sasaran.

IV.2 TAHAPAN PELAKSANAAN PENGAWASAN


Tahapan pekerjaan pengawasan teknis diharapkan memberikan layanan yang meliputi
kegiatan pekerjaan berikut :
1. Persiapan Awal
2. Koordinasi
3. Tahap Pengawasan Konstruksi

2.1 Persiapan Awal


- Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
- Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

2.2 Koordinasi
- Melakukan konsultasi ke Pengguna Jasa untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
- Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pengguna Jasa, perencana dan pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua Pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
- Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
2.3 Tahap Pengawasan Konstruksi
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program konsultan yakni monitoring secara
kontinyu setiap pekerjaan kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor di
monitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan apabila
terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada. Kontraktor harus
dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi bahwa metode pekerjaan yang diterapkan
tidak akan mengurangi kualitas pekerjaan.
Inspektor ataupun anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian
mengenai pelaksanaan konstruksi, masalah-masalah yang timbul, revisi-revisi pekerjaan yang
telah dilakukan, lokasi pekerjaan, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi
kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sketsa gambar serta ukuran total
kuantitas, kondisi cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan.
Pekerjaan pengawasan akan dilakukan secara teliti dan terkendali sesuai prosedur
untuk masing-masing item pekerjaan, prosedur pengawasan yang lazim digunakan terlihat
pada diagram D.3 berikut :
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PENGAWASAN TEKNIS
Selama Kontraktor melaksanakan pekerjaan, Tim Pengawas akan selalu memonitoring
mengenai pembuatan profil konstruksi, pengukuran awal,kualitas material, pemadatan, kadar
air, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan) saluran tepi dan lainnya.
Tim Pengawas akan secara bersama memonitoring, memberikan saran saran apa bila
diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat kesulitan-kesulitan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan monitoring terhadap
kesetabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan lain-lain. Hasil
pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan harian (Daily Record) yang
dilakukanpada saat awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan.Pengukuran kualitas
hasil pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan, Kontraktor dan Pihak Pemimpin
Proyek/Bagian Proyek dimana pengukuran ini dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat
diterima baik dari segi hasil pekerjaan (Performance) maupun mutu, pelaksanaan pekerjaan.
BAB V
MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

V.1 PENUGASAN TENAGA AHLI


TAHUN 2021 PENYERAPAN
NO NAMA PENUGASAN OB BULAN MAN/MONTH
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

1 TENAGA AHLI
1.1 Zakaria, ST. Site Engineer 8,00 8,00

2 TENAGA PENDUKUNG
2.1 Ermansyah, ST. Inspector 8,00 8,00

V.2 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


2.1 Site Engineering
• Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
• Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
• Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak langsung
kepada semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, antara lain
memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai tingkat batas minimum
kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan dapat menerapkan sikap disiplin
kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
• Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan aturan.
• Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan baik dilapangan
maupun dikantor.
• Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap kegiatan tim
pelaksana pekerjaan.
• Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua laporan
yang diperlukan.
• Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.

2.2 Inspector
• Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
• Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Chief Inspector atas pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan pada hari itu juga.
• Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran, termasuk
penyiapan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh
kontraktor untuk penyelesaian pekerjaan harian.
• Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca, material
yang dikirim ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja, peralatan di
lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal
khusus dan sebagainya, dengan formulir laporan yang standar dan dikirim ke Ketua
Tim atau Chief Inspector.
• Membantu direksi lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan yang telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai