Tugas Diskusi 5. Fix
Tugas Diskusi 5. Fix
perannya di dalam organisasi. Berikan pendapat anda tentang kedua hal tersebut dan
pengaruh keberagaman anggota yang ada di dalamnya. Bagaimana keduanya dikelola untuk
meningkatkan efektifitas organisasi?
Sebagai mahkluk social, manusia tidak pernah bisa hidup sendirian. Manusia merupakan
bagian dari sebuah kelompk. Sekumpulan orang disebut kelompok bukan semata-mata
karena jumlahnya tetapi karena ada tali pengikat yang menjadikan sekumpulan orang
tersebut menjadi kelompok. Achmad Soribin (2019) Kelompok merupakan sebuah entitas
seorang yang mandiri dengan segala pernak perniknya, layaknya entitas social lainnya.
Kelompok didefinisakn sebagai dua orang atau lebih yang melakukan interaksi secara
langsung dan merasa saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok dengan
segala dinamikanya bisa berpeangaruh baik baik terhadap perilaku individu maupun
perilakuorganisasi secara keseluruhan, bahkan terhadap masayarakat sekalipun.
1.Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling
berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau
persepsi dari anggota lain.
2.Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa
fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
3.Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang
keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
4.Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam
bentuk interpedensi.
Adapun Tipe kelompok yaitu:
1
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja
yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses organisasi
menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda. diantaranya :
Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan
yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu.
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan
suatu tugas atau proyek tertentu.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam
situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial.Orang mengenal dua macam kelompok
informal khusus diantaranya:
Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau kelompok
tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama.
Pengertian TIM
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen.
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim
memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja
yang sama.
JENIS TIM
a. Tim Formal. Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal
organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
b. Tim Vertikal. Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam
rantai komando formal. Tim Horizontal
c. Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper
sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda.
d. Tim dengan Tujuan Khusus. Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar
organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus.
e. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri. Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang
sama dan anggotanya adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan
kualitas, efisiensi dll.
Peran Tim
3
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh
munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi
untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku –
perilaku berikut : Memprakarsai ide, Memberikan opini, Mencari informasi, Meringkas,
Memberi semangat
Sasaran
a. Kelompok : Berbagi informasi, saling membantu membuat keputusan
kinerja masing-masing.
4
b. Tim : Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha
bersama.
5. Sinergi
a. Kelompok : Netral (kadang negatif)
b. Tim : Positif melaui usaha yang terkoordinasi.
6. Akuntabilitas
a. Kelompok : Individu tidak saling melengkapi.
b. Tim : Individual dan saling melengkapi.
7. Keahlian
a. Kelompok : Acak dan jarang
b. Tim : Saling mengganti
Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada
perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja
berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat
keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja
kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-
mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok
tersebut.
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada
jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi
positif yang membuat mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang
ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang
lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
5
KELOMPOK TIM
Anggota beranggapan Anggota menyadari
pengelompokan hanya sekedar ketergantungan satu sama
administrasi. lain,dan tidak mencari
keuntungan pribadi.
Pendekatan hanya sebagai tenaga Adanya komitmen terhadap
bayaran. sasaran yang akan dicapai.
Mengerjakan tugas bagian Rasa peka, atau sadar diri
masing-masing masih harus terhadap tugas masing-
diperintah. masing, yang dapat
dikontribusikan untuk
keberhasilan.
Dalam penyampaian saran harus Bekerja dalam suasana
berhati-hati, karena dapat saling percaya, saran dapat
dianggap sebagai upaya untuk diterima dengan terbuka.
memecah belah.
Dalam penerapan hasil kerja Penerapan hasil kerja sangat
sangat dibatasi oleh pemimpin. didukung oleh tim.
Anggota tidak berperan aktif Anggota berpartisipasi
terhadap pengambilan keputusan. dalam pengambilan
keputusan.
seta basri14.4.12
6
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua
atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya
mencapai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling
berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu
satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.
Laurie J. Mullins membedakan Kelompok dan Tim berdasarkan 6 variabel yaitu: Ukuran,
Seleksi, Kepemimpinan, Persepsi, Gaya, dan Semangat. Taksonomi beda lengkapnya sebagai
berikut :[5]
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinir
kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan
dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi reguler. Ketiga,
orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.
Manfaat Tim
8
1. Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah. 2. meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. 3. Memperbaiki proses, 4. Meningkatkan kompetisi secara global, 5.
Meningkatkan kualitas, 6. Meningkatkan komunikasi dan 7. Meningkatkan semangat kerja
karyawan.
Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada perbedaan antara kelompok kerja
dengan tim kerja. Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu
membuat keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja kolektif
dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata- mata merupakan sajian akhir
dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut.
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu
memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk
manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka meningkatkan kerja.
Penggunaan tim yang ekstensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output
yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
7. Bagaimana keduanya dikelola untuk meningkatkan efeltifitas organisasi.
Sementara dalam tim, karena jumlah dan fokusnya lebih spesifik, maka keberagaman
anggotanya cendrung akan melahirkan output yang positif karena pembuatan tim tersebut sudah
berdasarkan target dan juga misi tertentu dan juga bisanya dibuat di bawah tekanan dalam arti
ada tenggak waktu yang harus diseslaikan dalam sebuah misi tim tersebut di bangun, sehingga
pengarug keberagaman anggota cendrung akan positif dimana setiap anggota berusaha untuk
menampilkan sisi baiknya agar kinerja tim optimal
Bagaimana keduanya dikelola untuk meningkatkan efektifitas organisasi
Tim dan kelompok adalah komponen penting dalam organiasai. Keberadaan tim dan kelompok
dalam organisasi pada dasarnya adalah untuk menciptakan ekossitem kerja yang baik dan juga
produktif. Kedua komponen ini bisa dikelola menjadi efektif dengan menempatkan posisi tim9
dan kelompok pada kebutuhan organisasi. Jika perjalanan organisasi pada jalur aman, maka
tempatkan setiap individu sesuai dengan job desk nya dan biarkan individu bekerja dalam
kelompok dengan tetap ada arahan dalam organisasi agar nilai kerjasama dan tanggung jawab
serta rasa memiliki tetap tertanam dalam setiap individu agar efektivitas kerja semakin optiman.
Namun bila organisasi berada dalam tantangan baru dan membutuhkan sekumpulan orang
dengan efektifitas kerja yang optimal, maka organisasi berhak membuat tim khusus yang diambil
dari individu-individu yang terpilih yang dipercayakan organisasi untuk mengoptimalkan
pencapaian targer sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pada dasarnya diperlukan penanaman nilai-nilai organisasi dalam setiap individu dan perlu
diadakan pelatihan dan kegiatan keakrban di dalam organisasi agar ekosistem organisasi terjaga
dengan baik
---
Catatan saya mohon dilengkapi : Tanggapan anda suda bagus tapi mohon dilengkapi lagi
1. Bagaimana Contoh pembentukan kelompok Formil dan Informil dalam organisasi
2. Bagaimana pengaruh keberagaman anggota yang ada di dalamnya.
3. Bagaimana keduanya dikelola untuk meningkatkan efektifitas organisasi ?
4. Tambahkan teori pembentukan kelompok
5. Baca beberapa jurnal hasil penelitian yang membuktikan pengaruh keragaman terhadap
efektifitas organisasi
6. Daftra referensi
---
Contoh pembentukan kelompok Formil dan Informil dalam organisasi.
Dalam organisasi contoh kelompok Formil (kelompok yang dibuat atas otoritas organisasi yang
di dalamnya terdapat individu dengan latar belakang dan keahlian yang sesuai dengan kelompok
misalnya dalam bidang finance atau keuangan. Dalam kelompok ini terdapat individu dengan
latar belakang belakang pendidikan dan juga manajemen yang bertugas mengatur seluruh hal
yang berkaitan dengan keuangan dalam organisasi tersebut, setiap individu dalam kelompok
tersebut sudah ada jalur tugas yang jelas sehingga setiap mereka punya beban tugas masing-
masing yang sesuai dengan jalur koordinasi organisasi.
Sedangkan kelompok Informil dalam organisasi adalah kelompok yang dibentuk atas dasar
keinginan dari tiap individu tanpa otoritas perusahaan yang terbentuk karena kesukaan yang
sama, hobi yang sama atau latar belakang etnis, budaya yang sama. Misalnya para karyawan
dalam sebuah organisasi membuat group kecil khusus bagi orang- orang yang menyukai drama
Korea. Dalam kelompok itu mereka akan sering membahas tentang drama korea mulai dari judul
drama, alur cerita, para tokoh dll, dan itu hanya dibahas khusus dalam kelompok mereka dan
mereka punya waktu sendiri dalam membahasnya seperti ketika selesai berkantor, mereka akan
bertemu dan membagi cerita.
=>Beberapa jurnal hasil penelitian yang membuktikan pengaruh keragaman terhadap efektifitas
organisasi.
Dalam Jurnal “Pengaruh Persepsi Keberagaman Dan Kolektivisme Terhadap Efektivitas Tim
Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Mediator” Tahun 2015 Oleh Silviana Yunita. Dijelaskan
bahwa : Efektivitas tim merupakan penanda kontribusi tim terhadap efektivitas organisasi yang
membentuknya. Efektivitas tim sendiri telah menjadi pokok bahasan tersendiri dan diteliti secara
intensif dalam berbagai studi mengenai tim karena pengetahuan tentang efektivitas suatu tim
menandakan kontribusinya terhadap efektivitas organisasi. Terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan dalam mengkaji efektivitas tim yaitu dari segi persepsi keberagaman serta
kolektivisme yang dimiliki oleh individu. Meski demikian, ada komitmen organisasi yang juga
memberikan pengaruh terhadap efektivitas tim dan dipengaruhi oleh persepsi keberagaman dan
kolektivisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi keberagaman dan komitmen
organisasi berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas tim.
Dalam Jurnal Lain berjudul : “Pengaruh Keragaman Gender Dan Usia Pejabat Perbendaharaan
Terhadap Penyerapan Anggaran Satuan Kerja (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Lingkup
Pembayaran Kppn Semarang I. Tahun 2013. Oleh Amdi Noviwijata dan Abdul Rohman.
Dijekaslak bahwa Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh satuan kerja petugas
perbendaharaan (KPA, PPK,
PPSPM, Bendahara) keragaman gender dan keragaman usia pada penyerapan
anggaran. Populasi terdiri dari 155 unit kerja yang termasuk dalam lingkup pembayaran
KPPN Semarang
Satu. Sedangkan sampel akhir dari penelitian ini terdiri dari 120 unit kerja yang dipilih
oleh
Metode Pengambilan Sampel Acak. Uji Statistik T digunakan untuk menguji hipotesis.
Studi ini menemukan bahwa nkeragaman gender secara statistik berpengaruh negatif
signifikan terhadap penyerapan anggaran. Sedangkan umur keragaman secara statistik
berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran. Ini memberikan bukti
bahwa orang muda dikaitkan dengan peningkatan kinerja.
11
Yunita, Silyana. 2015. Pengaruh Persepsi Keberagaman dan Kolektivisme Terhadap efektivitas
Tim Melalui Komintmen Organisasi Sebagai Mediator.
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/80457. Diakses 16 April 2022.
Amdi Noviwijaya, Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Keragaman Gender Dan Usia Pejabat
Perbendaharaan Terhadap Penyerapan Anggaran Satuan Kerja (Studi Empiris Pada Satuan Kerja
Lingkup Pembayaran Kppn Semarang I.
file:///D:/MANGTIM%20DATA%20LAMA%20VENS/My%20Documents/Downloads/3382-
6416-1-SM.pdf. Diakses 16 April 202
2
12