Anda di halaman 1dari 74

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER ANGKLUNG

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Kuliah Kerja Lapangan

Oleh:

Deiva Muhammad Fiqry

196040007

PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS ILMU SENI DAN SASTRA


UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2023
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

“PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER ANGKLUNG SMA


PASUNDAN 2 BANDUNG”

Diajukan oleh:

Deiva Muhammad Fiqry


196040007

Naskah Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini telah dinyatakan layak


untuk diseminarkan dan dipertahankan pada seminar sidang Kuliah
Kerja Lapangan Prodi. Seni Musik Universitas Pasundan yang akan
dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2023.

Bandung, 13 Januari 2022


Pembimbing,

Made Bagus Permadi Putra, S.Sn, M.Sn

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja

Lapangan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah KKL dengan dosen

pengampu Made Bagus Permadi Putra., S.Sn., M.Sn. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembelajaran

ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG bagi para

pembaca dan penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing

KKL Bapak Made Bagus Permadi Putra., S.Sn., M.Sn. Bapak Septian

Destiana, S.Kom serta semua pihak yang telah terlibat dalam laporan ini

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran saya harapkan demi

kesempurnaan laporan ini.

Bandung, 30 januari 2023

Penulis

III
DAFTAR ISI

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN.....................................................ii


KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah..................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................4
1.3 Tujuan Observasi.............................................................................4
1.4 Manfaat Observasi..........................................................................4
1.5 Lokasi dan Waktu Observasi......................................................5
1.6 Sistematika Penulisan......................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................8
2.1 Pembelajaran.......................................................................................8
2.2 Metode Pembelajaran......................................................................10
2.3 Angklung............................................................................................14
2.4 Dinamika............................................................................................15
2.5 Sight Reading....................................................................................19
2.6 Artikulasi............................................................................................20
2.7 Balance dan Blending.......................................................................20
BAB III DATA SEKOLAH.............................................................................23
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................37
BAB V KESIMPULAN..................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................63
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................66

IV
DAFTAR TABEL

2.4 Tabel Dinamika 1..................................................................................19

3.4 Tabel Guru SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 1.....................................27

3.5 Tabel Ekstrakulikuler SMA PASUNDAN 2 1.......................................30

3.6 Tabel Sarana dan Prasarana 1.............................................................30

3.6.2 Tabel Data ruangan Kelas 1..............................................................31

3.6.4 Tabel Ruang Penunjang 1.................................................................31

3.6.5 Tabel lapangan Olahraga dan Upacar 1..........................................32

3.6.5 Tabel lapangan Olahraga dan Upacar 1..........................................32

3.7 Tabel Anggota ekstrakulikuler angklu 1.............................................34

V
DAFTAR GAMBAR

3.1 Gambar Gerbang SMA PASUNDAN 2 1.............................................24

3.8.1 Juara 1 FPA XV ITB 2017 1................................................................35

3.9 Festival Angklung Dusun Bambu Lemba 1.......................................36

4.1 Gambar dokumentasi pembelajaran ekst 1.......................................44

VI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar

kegiatan jam pelajaran di sekolah, kegiatan ini menerapkan nilai –

nilai pengembangan pengetahuan dan kemampuan dalam berbagai

hal yang tidak dapat siswa - siswi jumpai pada saat proses belajar

mengajar didalam kelas, seperti kepemimpinan, keorganisasian,

seni, keagamaan dan olahraga sesuai dengan peraturan menteri

pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 62 tahun

2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Dari sekian banyaknya ekstrakulikuler ada beberapa

ekstrakulikuler yang disekolah yaitu ekstrakulikuler olahraga dan

ekstrakulikuler musik. salah satu ekstrakulikuler yang populer di

jawabarat ada ekstrakulikuler musik moderen ,seni tradisional ,dan

ekstrakulikuler angklung . Ekstrakulikuler Angklung adalah salah

satu

1
ekstrakulikuler yang sering di selenggarakan setiap sekolah yang

ada di Jawa barat, ekstrakurikuler ini meliputi penegembangan

wawasan tentang alat musik khas dari daerah jawa barat dan cara

memainkan alat musik ini dengan di goyangkan oleh pemainnya.

Menurut Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research 4 (1),

25-38, 2012 Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang

berasal dari tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan

dengan cara digoyangkan. Angklung juga salah satu kesenian

Tradisional yang berasal dari jawabarat . Alat music ini juga sering

dimainkan Ketika ada acara tertentu seperti Pertunjukan seni

tradisional.

Ekstrakulikuler angklung menjadi salah satu kegiatan yang

menarik bagi setiap siswa yang ada di sekolah, seperti di SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG kurang lebih ada 10-25 orang yang

mengikuti ekstrakulikuler ini, yang kemudian menjadikan

ekstrakurikuler Angklung menjadi salah satu ekstrakurikuler

unggulan dan ciri khas di SMA PASUNDAN 2 BANDUNG yang

diiringi oleh alat musik bass. .Pada ekstrakulikuler angklung SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG , Siswa dan siswi dipersiapkan dan di

latih untuk bisa memainkan angklung disertai membaca not angka

yang akan di mainkan. Karena memainkan angklung sambil

2
membaca not angka

3
adalah hal dasar yang harus dikuasai ,tentu saja hal akan bisa

tercapai dengan melalui proses pembelajaran dan Latihan yang rutin

yang di selenggarakan setiap minggu nya

Sebelum melatih ekstrakulikuler angklung, pelatih menjelaskan

terlebih dahulu kepada siswa dan siswi tentang metode membaca

not angka Setelah diberi penjelasan singkat ,para siswa dan siswi

akan memperaktekannya secara langsung agar bisa langsung

dipahami secara cepat.

Ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

adalah satu pemenang acara Fpa XV ITB 2017 dan meraih juara 1

tingkat jawabarat .oleh karna itu penulis ingin mengetahui

bagaimana proses latihan dan metode pembelajaran ekstrakulikuler

angklung yang di ajarkan Karena pada dasar nya siswa siswi tidak

punya dasar membaca not angka .

Berdasarkan latarmasalah tersebut, penulis terdorong untuk

mengobservasi dengan mengambil judul penulisan “Pembelajaran

ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG”

4
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas,

maka dapat diidentifikasikan menjadi rumusan masalah sebagai

berikut:

Bagaimana proses pembelajaran ekstrakulikuler angklung

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG ?

1.3 Tujuan Observasi

Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran

ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

1.4 Manfaat Observasi

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis:

Secara teoritis hasil Observasi ini Bermanfaat memberikan

ilmu untuk metode pembelajaran ekstrakulikuler angklung SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG.

1.4.2 Manfaat Secara praktis:

Bagi penulis dan pembaca , hasil observasi ini dapat menjadi

bahan rujukan atau masukan untuk mengoptimalkan pembelajaran

ekstrakulikuler angklung .

5
1.4.2.1 Bagi siswa:

Hasil observasi ini meningkatkan pemahaman mengenai teknik

memainkan dinamika pada angklung dan memaksimalkan

kemampuan pengembangan potensi dalam diri siswa dan siswi.

1.4.2.2 Bagi sekolah:

Hasil observasi ini dapat dijadikan dasar Sekolah dalam

membuat kebijakan.

1.5 Lokasi dan Waktu Observasi

Kuliah kerja lapangan dilakukan di SMA PASUNDAN 2

BANDUNG Jl. Cihampelas No.167, Cipaganti, Kecamatan Coblong,

Kota Bandung, Jawa Barat 40131.Alasan penulis memilih lokasi

tersebut karena ingin mengetahui metode pembelajaran

ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG .adapun

waktu pelaksanaan observasi ini dimulai pada bulan Februari 2023

sampai dengan bulan Mei 2022.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran singkat tentang apa yang

penulis tulis dalam laporan ini, berikut sistematika penulisan laporan

hasil kerja lapangan yang terbagi dari lima bab, masing – masing bab

6
berhubungan satu dengan yang lain, akan saling melengkapi dengan

rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN:

Bab ini mencakup latar belakang, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penulisan, lokasi dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI:

Berisi informasi dari teori-teori para ahli yang menjadi dasar

dan perbandingan dalam Metode pembelajran ekstrakulikuler

angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG .

BAB III DATA SEKOLAH:

Bab ini meliputi tentang penjelasan singkat, struktur organisasi

sekolah, struktur organisasi ekstrakurikuler dan tenaga pendidik, visi

dan misi serta kegiatan SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN:

Bab ini membahas mengenai pembelajaran lagu SANG DEWI

pada ekstrakulikuler Angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG serta

hasil belajar pembelajaran tersebut.

7
BAB V PENUTUP:

Isi dari Bab V yaitu bagian akhir yang isinya adalah simpulan

dari pembahasan dan hasil pengamatan juga saran yang besar

harapan penulis bisa bermanfaat bagi SMA PASUNDAN 2

BANDUNG.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata

yang berasal dari bahasa Inggris Instruction. Kata Instruction

mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Jika

kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas (ruang)

formal, pembelajaran atau Instruction mencakup pula kegiatan

belajar mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena

dalam Instruction yang ditekankan adalah proses belajar, maka

usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber

belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa kita sebut

pembelajaran. (Arief S. Sadirman, 1996: 7)

Pembelajaran juga sebagai bentuk inetaksi antara guru dan

murid.Dan juga pembelajaran menurut Cranton mengemukakan

bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan-pernyataan tentang

pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan dari peserta setelah

selesai pembelajaran (Cranton, 1989). Sementara itu, Meger dalam

bukunya yang berjudul Preparing Instructional Objetives (1975),

menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah gambaran

9
kemampuan mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan

yang sebelumnya mereka tidak mampu.Proses belajar terjadi karena

adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Oleh karena

itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi

siswa ke arah perubahan perilaku yang diinginkan. Pengaturan

lingkungan tersebut, meliputi analisis kebutuhan siswa, karakteristik

siswa, perumusan tujuan, penentuan materi pelajaran, pemilihan

strategi yang sesuai, serta media pembelajaran yang diperlukan.

Jadi, strategi pembelajaran merupakan salah satu unsur yang

penting dipahami oleh guru. Strategi pembelajaran disusun

berdasarkan suatu pendekatan tertentu. Oleh karena itu, sebelum

diuraikan tentang strategi pembelajaran, terlebih dahulu akan

dikemukakan pengertian pendekatan. Secara berturut-turut berikut

ini akan dikemukakan pengertian-pengertian tentang pendekatan,

strategi, metode, dan teknik dalam pembelajaran.Prof. Dr. Sri Anitah

W. (2007).

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik

agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

10
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Konsep pembelajaran menurut Corey (Sagala, 2010:61)

adalah ”suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah

laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan

respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset

khusus dari pendidikan”. Lingkungan belajar hendaknya dikelola

dengan baik karena pembelajaran memiliki peranan penting dalam

pendidikan. Sejalan dengan pendapat Sagala (2010: 61) bahwa

pembelajaran adalah ”membelajarkan siswa menggunakan asas

pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama

keberhasilan pendidikan”.

2.2 Metode Pembelajaran

Metode, menurut Winarno Surakhmad (1986) adalah cara,

yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu

tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun

bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin

efektif pula pencapaian tujuan. Namun, metode kadang-kadang

dibedakan dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan

teknik lebih

11
bersifat implementatif, maksudnya merupakan pelaksanaan apa

yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan.

Contohnya, guru A dan guru B sama-sama menggunakan metode

ceramah, keduanya mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan

metode ceramah yang efektif, tetapi hasil guru A berbeda dengan

guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi, tiap guru

mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang

sama.

2.2.1 Macam – macam metode pembelajaran:

1. Metode Ceramah:

Metode ceramah adalah metode yang paling sering

digunakan oleh pengajar. Metode ceramah adalah cara

penyampaian materi dengan cara membangun interaksi antara

pengajar dan siswa. Dimana seorang pengajar memberi

penerangan pada siswa secara lisan.

Haryanto (2011) dalam Herdiansyah (2014;9)

mengungkapkan “Metode Ceramah adalah penerangan secara

lisan atas bahan ajar pembelajaran kepada sekelompok

pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam

jumlah relatif besar”.

12
2. Metode Diskusi:

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang

memfokuskan pada proses pertukaran pikiran antara siswa

dengan guru dan siswa dengan siswa sehingga mendapat

pemecahan masalah sesuai materi yang diberikan oleh pengajar.

Irwan , Hasbi, Rosdiana Juli (2018).

Metode diskusi adalah sala satu cara mendidik yang

berupaya memecahkan masalah yang di hadapai, baik dua orang

atau lebih yang masingmasing mengajukan argumentasinya untuk

memperkuat pendapatnya. Metode diskusi adalah cara penyajian

pelajaran dimana peseta didik dihadapkan pada suatu masalah

yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat

problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Dari uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah suatu

kegiatan belajar mengajar dalam bentuk tukar pendapat dari

pertanyaan-pertanyaan yang ada, baik dari siswa secara individual

atau secara kelompok maupun dari guru sehingga diperoleh suatu

kesepakatan bersama dari permasalahan yang dikaji. Penggunaan

metode diskusi kelas bertujuan untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menyatakan pandangan mengenai apa yang

menarik perhatian siswa.

13
3. Metode Drill:

Metode drill merupakan metode pembelajaran yang

menekankan pada kegiatan latihan berulang – ulang agar

siswa terbiasa dan mudah mencerna materi yang diberikan

pengajar.Metode drill merupakan metode yang mengajarkan

siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa

memiliki ketegasan atau keterampilan lebih tinggi daripada

hal-hal yang telah dipelajari (Hamdani, 2011).

4. Metode Ceramah:

Metode ceramah adalah metode yang paling sering

digunakan oleh pengajar. Metode ceramah adalah cara

penyampaian materi dengan cara membangun interaksi antara

pengajar dan siswa. Dimana seorang pengajar memberi

penerangan pada siswa secara lisan.Haryanto (2011) dalam

Herdiansyah (2014;9) mengungkapkan “Metode Ceramah

adalah penerangan secara lisan atas bahan ajar pembelajaran

kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu dalam jumlah relatif besar”.

14
2.3 Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal

dari tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara

digoyangkan. Sebelum menjadi sebuah kesenian yang adiluhung

seperti sekarang ini, kesenian Angklung telah mengalami perjalanan

sejarah yang amat panjang. Berbagai perubahan telah dilaluinya

mulai dari perubahan bentuk, fungsi, sampai pada perubahan nada.

Demikian pula berbagai situasi telah dilaluinya, bahkan kesenian ini

sempat mengalami keterpurukan pada awal abad ke-20. Angklung

sebagai salah satu jenis kesenian yang berangkat dari kesenian

tradisional, mengalami nasib yang tidak terlalu tragis dibandingkan

dengan beberapa jenis kesenian tradisional lainnya. Kesenian ini

hingga kini masih tetap bertahan, bahkan berkembang, dan sudah

“mendunia” kendatipun dengan jenis irama dan nada yang berbeda

dari nada semula. Kalau semula nada dasar kesenian Angklung

adalah tangga nada pentatonis, kini telah berubah menjadi tangga

nada diatonis yang memiliki solmisasi. Boleh dibilang, kesenian

Angklung merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang

mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sehingga

ia mampu bertahan di tengah terjangan arus modernisasi. Bahkan

kesenian Angklung ini telah mendapat pengakuan dari UNESCO

15
sebagai The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of

Humanity. Angklung sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia

yang dideklarasikan pada 16 Januari 2011 . (Maret 2012: 26-40)

2.4 Dinamika

Dinamika adalah salah satu elemen musikal yang penting,

yang dapat membantu mengekspresikan ide satu komposisi musikal,

sehingga dapat ditangkap, didengar, serta dinikmati, sehingga bunyi

dapat hidup dan menjadi musik. Terdapat beberapa jenis dinamika

musikal, antara lain seperti yang dikelompokkan oleh Perry

Rumengan berikut yakni:

1. Dinamika volume yakni dinamika berdasar kuat lembutnya bunyi

seperti piano (lembut), mezzoforte (agak kuat). Forte (kuat), dan lain-

lain, termasuk dinamika proses seperti crescendo (berangsur-angsur

menjadi kuat), decrescendo (berangsur-angsur menjadi lembut).

2. Dinamika register atau warna bunyi yakni dinamika berdasar

warna suara instrumen, yang mana setiap instrumen memiliki warna

sekaligus volumenya sendiri seperti Klarinet agak lembut, terompet

yang tajam, tuba yang tebal, dan lain-lain.

3. Dinamika sound-mass yakni dinamika yang terjadi akibat masa

bunyi, dimana kalau masa bunyi besar maka otomatis bunyi akan

kuat

16
dan masa bunyi sedikit, maka bunyi tidak terlalu kuat. Dosen

Program Studi Sendratasik dan Konsentrasi Musik Non Kependidikan

Universitas Negeri Manado. Perry Rumengan, Musik Gerejawi

Kontekstual Etnik. Jakarta: Panitia Konggres Kebudayaan Minahasa,

2009, 11

Berikut ditunjukkan satu tabel penerapan dinamika sesuai dengan

gerakan melodi, konteks syair, interaksi elemen-elemen musikal

sebagai bagian dari aspek kompositoris sebuah lagu.

BENTUK, KONTEKS SYAIR KONTEKSTUAL


DINAMIKA GERAKAN, ATMOSFIR BUNYI
STATUS AKIBAT
No
RANGKAIA-N INTERAKSI
NADA ELEMENELEMEN
/MELODI

1. pp. Nada rendah, Doa, Permohonan.


terlebih dalam Mengharukan.
(pianissmo) konteks lagu Keluhan. Sedih.
khidmat. Rintihan dalam
2. p. (piano)
Nada rendah melodi yang
dalam konteks rendah.
normal dan Belaian. •
tidak dalam Kerinduan. •
penekanan Kasih. • Teks yang
khusus. perlu diperhatikan,
3. Mp. Konteks untuk
(mezzopiano) lembut, tetapi mendramatisasi-
dalam nada- kan isi teks. •
nada tinggi. Ini Ratapan.
sebagai Kata yang diulang,
konsekuensi yang dibuat
dari support kontras dengan

17
yang diberikan kata yang sama
dalam vokal. pada bagian
sebelumnya atau
sesudahnya, yang
dinamikanya lebih
kuat. •
Pengasihan. •
Hasutan.
4. Mf. Ajakan. Lompatan nada,
(mezzoforte) Rintihan dalam baik ke atas atau
5. f. (forte) melodi yang tinggi. pun ke bawah. Tuti,
Seruan,Teriakan. atau massa bunyi
6. ff. (fortissimo)
Pujian. yang lebih banyak

Nada tinggi, Gegap-gempita. dan lebih tinggi.


7. Sfz.
atau puncak Kemarahan. Penggunaan
(sforzando) gerakan nada, Gempar dan
instrumen yang
terlebih mengejutkan
apabila Cerita atau kisah. bertimbre nyaring
terdapat kata, dan kuat.
yang memiliki
arti khusus,
dan yang
memerlukan
penekanan.
Hal ini
berhubungan
dengan word
painting.
Nada yang
ditahan dan
diikuti dengan
gerakan
melodi yang
menaik, baik
tersirat,
maupun
tersurat.

18
8. Crescendo Melodi naik, Teks berulang- Antecedent pada
baik tersirat, ulang yang diikuti tingkatan yang lebih
maupun dengan gerakan tinggi. Penerapan
tersurat. Awal melodi yang terus teknik moving
kalimat menaik. Kalimat forward.
menuju yang mendesak
tengah kalimat dan mengajak
atau
antecedent.
Tiga nada
yang sama
berturut-turut
apalagi yang
diikuti dengan
nada
berikutnya
yang lebih
tinggi.
Nada yang
ditahan dan
diikuti dengan
nada yang
lebih tinggi.
Nada yang
ditahan dan
diikuti dengan
gerakan
melodi yang
menaik, baik
tersirat,
maupun
tersurat.
9. Decrescendo Melodi turun, Teks berulang Antecedent pada
baik tersirat, dengan gerakan tingkat yang lebih
maupun nada yang terus- rendah.
tersurat. Awal menerus menurun.
kalimat Teks berulang-
menuju akhir lang diikuti
kalimat atau gerakan nada
consequent. menurun, dan

19
Tiga nada emosi
yang sama keputusasaan.
berturut-turut
apalagi yang
diikuti dengan
nada
berikutnya
yang lebih
rendah. Nada
yang ditahan
dan diikuti
dengan nada
yang lebih
rendah.

Tabel 2.4 Dinamika

2.5 Sight Reading

Sight reading adalah cara membaca lagu dan memainkannya

secara langsung dari partitur tanpa mengetahuinya terlebih

dahulu.Menurut Nurmia Evasanti (MEI 2015: 82 – 95) , Amitya

Kumara dalam buku Bermain Musik Ansambel dan Perilaku Asertif

dalam Belajar Sight Reading Subjek penelitian adalah siswa di

lembaga pendidikan musik berada pada grade 1 dan II, memiliki

kemampuan membaca not balok yang rendah dan berusia 11-15

tahun. Penelitian dilakukan secara kuasi eksperimen dengan jumlah

16 orang untuk kelompok eksperimen dan 16 orang untuk kelompok

kontrol. Bermain

20
musik ansambel dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dengan

waktu setiap pertemuan 60-75 menit. Analisis data yang digunakan

adalah dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain

musik ansambel dapat meningkatkan perilaku asertif dalam belajar

sight reading pada siswa lembaga pendidikan music.

2.6 Artikulasi

Arikulasi adalah merupakan pengucapan kata demi kata

secara baik dan jelas sehingga pesan dari lagu dapat

tersampaikan.Menurut Soeharto, artikulasi adalah cara pengadaan

bunyi dalam memainkan alat musik (2008:5). Menurut Presti Adi

Utomo (2010), pengartikulasian bunyi akan terbentuk apabila adanya

unsur yang beresonansi.

2.7 Balance dan Blending

Balance dan Blending dalam paduan suara atau ensemble

music adalah merupakan hal penting dalam Paduan Suara dan bisa

dikatakan sebagai capaian untuk membentuk suara ansambel yang

ideal. Dalam penerapan balance dan blending dalam Paduan Suara

diperlukan strategi untuk pencapaiannya. Strategi merupakan suatu

rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi

dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

dari suatu sasaran kegiatan. Strategi dapat berupa garis-garis besar

arah

21
untuk bertindak dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. (Rahmah Johar dan Latifah Hanum, 2016: 1). Di dalam

Paduan Suara terdapat teknikteknik khusus yang perlu dilaksanakan

sehingga membedakannya dengan menyanyi bersama, yaitu: teknik

blending (keterpaduan), balance (keseimbangan), frasering

(pengkalimatan), sonoritas (karakter suara) dan lain-lain. (N.

Simanungkalit, 2008:14). Balance merupakan keseimbangan dan

satu unsur penting dalam penyajian musikal Paduan Suara. Untuk

mendapatkan satu sajian suara yang balance, ada tiga kondisi yang

dapat mempengaruhinya yakni: komposisi suara, akustik ruang

penyajian, maupun aspek kompositoris karya tersebut. (RA. Dinar Sri

Hartati, 2019:41). Menurut Ekholm seorang doktor musik pendidikan

di Mcgill University Montreal mengatakan blending adalah

homogenitas dalam Paduan Suara. (E. Ekholm, 2000:123). Untuk

blending, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi

penerapannya dalam Paduan Suara yaitu bentuk huruf vokal, kualitas

nada atau intonasi, timbre (warna suara) dan ruang resonansi yang

digunakan oleh masingmasing penyanyi, karena Paduan Suara yang

baik adalah Paduan Suara yang terdengar padu dan tidak ada salah

satu karakter suara atau jenis suara yang menonjol. (Ph. D. Backer,

2014: 27).Berdasarkan teori diatas penulis menyimpulkan bahwa

teori

22
tersebut sejenis dengan ekstrakulikuler angklung karena

ekstrakulikuler angklung adalah ekstrakulikuler yang berkategori

musik ensemble.

23
BAB III

DATA SEKOLAH

3.1 Penjelasan Singkat

Nama Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

NPSN 20219766

Status : Swasta

Alamat : JL.Cihampelas No.167 Cipaganti

Kelurahan : Tamansari

Kecamatan : Coblong

Kota : Bandung

Kode Pos 40131

Nomor Telepon : 022-2030093

E-mail : info@sma-pasundan2-bdg.sch.id.

24
3.1 Gambar Gerbang SMA PASUNDAN 2 1

3.2 VIsi Misi SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


Visi:

Visi SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


Terwujudnya Peserta didik yang berkualitas dalam ilmu,akhlak
berdasarkan ajaran Agama Islam dan Budaya Sunda berdaya
saing global.

25
Misi:
1. Menyelengarakan pembelajaran yang bermakna.
2. Menyelenggarakan pembelajaran Abad 21 (4C)
3. Melaksanakan penguatan input,proses,dan output
pendidikan yang berbasis Profil Pelajar Pancasila.
4. Membangun Peserta Didik yang berkualitas dalam Akhlak
berdasarkan Ajaran Islam.
5. Membangun Peserta Didik yang berkualita dalam budaya
Sunda yang berdaya saing global.

Tujuan SMA PASUNDAN 2 BANDUNG:

Setelah melalui Proses Pendidikan selama 3


tahun,Peserta Didik memiliki Profil Pelajar Pancasila berbasis
Agama dan budaya Sunda.

26
3.3 Stuktur Organigram Sekolah

YPDM PASUNDAN DINAS PENDIDIKAN

KEPALA SEKOLAH
Solihin SP,d.MM.

BENDARAHA TATA USAHA


Deden Himawan, ST Dra Susy

WAKASEK WAKASEK KURIKULUM WAKASEK


KESISWAAN Gian Sugianto HUMAS
Drs. Asep Dedi ADY LUKITO

WAKASEK
SARANA
Drs. Acu Cudiwa

WALI KELAS

SISWA

27
3.4 Guru SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

No Nama Guru Mata pelajaran


.

1. Drs. Agus Setiana, M.Si Kepala Sekolah

2. Sarwo Subekti, S.Pd, M.M Biologi

3. Drs, H. Acu Cudiwa PAI

4. Drs. Asep Dedi Biologi

5. Adi lukito, S.Pd B.indonesia

6. Dra. Hj, Dian Mardiano BP/BK

7. Dra. Hj. reni Siti Sundari Kimia

8. Dra. Hj. Siti Meisaroh Ekonomi

9. Dra. Cucu Kurniasih BP/BK

10. Dra. Hj. Tety rochayati BP/BK

11. Dra Lilis Rahmawati Geografi

12. Agus Salimudin, S.pd, M.Pd Pendidikan Seni

13. Dra. Hj. Lilis Muliawati Matematika

14. Nurjanah,S.Pd Kimia

15. Heti Sulastri,S.Pd Kimia

16. Dra. Hj. Lilis Faridah Kewarganegaraan

17. Henny Rosnaeni B. Indonesia

28
18. Wawan Kusnawan, S.Pd Penjaskes

19. Heni Nuraeni, S.Pd Fisika

20. Dra. Linda Yuniar A. B Indonesia

21. Dra. Titik Suratminingsih Ekonomi

22. Isum Sumiati, S.Pd Penjaskes

23. Sri Wulan, S.Pd Fisika

24. H. Edi Mulyadi Matematika

25. Dra. NIa Kurniasih PAI

26. H. Yono Sunamo Prakarya dan KWU

27. Dadang Jaka, A.Md Prakarya dan KWU

28. Harry Nugraha Prakarya dan KWU

29. N. Tuti Turyati, S.Ag PAI

30. Puji Astuti, S.Pd, M.P. Biologi

31. Siti Chodijah, S.Pd B. Inggris

32. Sobur T. Hidayat, S.Pd Matematika Wajib

33. Teti Kusumasari, S.Pd Sejarah Nas.

34. Drs. H. Solihin M.S PAI/BTQ/B. Arab

35. Tri HAndayani, S.Pd B. Jepang

36. Yati Supriyati, S.Sen Pend. Seni/ B. Sunda

37. Rossi Indriati, S.Sen Pend. Seni/ B. Sunda

29
38. Alin Harliani, S.Pd Fisika

39. Hamdani Priatna,S.Pd Pendidikan Seni

40. Gian Sugianto,SPd Geografi

41. Nopi Kusmiati,SPd Bahasa Inggris

42. Reishani MArha Shafawati, S.Pd Sosiologi

43. Nur Sofiah Wahidah, S.Pd Biologi

44. M. Arief Komarudin, S.Pd B. Jepang

45. Debby Nur K, S.Pd Matematika

46. Diriaika kartika , S.PD Ppkn

47. Lisna Yulia Herliani, S.Pd B. Sunda

48. Wawang Yudiawati S Setiawan , S.Pd Matematika

49. Adisthy Regina, S.Pd sejarah

50. Febri Afud Mahfudin S.Pd sejarah

51. Iin Dyah Purwati, S.Pd B. Indonesia

52. Wanda Ramadyanti, S.Pd Sosiologi

53. Debi Gusmanto, S.Pd B. Inggris

54. Zeni Silvia Futri, S.Pd Geografi

55. Ana Muslimah, S.Pd Ekonomi

3.4 Tabel Guru SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 1

30
3.5 Ekstrakulikuler SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

No Ekstrakurikuler Pembina
1 Kabaret Hamdani Priatna,S.Pd
2 Pramuka Nopi Kusmiati,SPd
3 Rohani Drs. H. Solihin M.S
4 Basket Wawan Kusnawan, S.Pd
5 Angklung Adi lukito, S.Pd
6 Akustik Harry Nugraha
7 Modelling Lalita
8 Pramuka Adi lukito, S.Pd
9 Englisg club Nopi Kusmiati,SPd
10 Japanese Club M. Arief Komarudin, S.Pd
11 Volley ball Isum Sumiati, S.Pd
12 Tari Rossi Indriati, S.Sen
13 Pencak Silat Sobur T. Hidayat, S.Pd
14 Osis Harry Nugraha
15 Futsal Wawan Kusnawan, S.Pd

3.5 Tabel Ekstrakulikuler SMA PASUNDAN 2 1

3.6 Sarana dan Prasarana


1. Data Ruang Kelas

Jumlah dan Ukuran

Kondisi Ukuran Ukuran Jumlah


7x9 m2 (a) < 63 m2 (c) (d) =(a+b+c)
Baik 15 18 33
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
3.6.1 Tabel Sarana dan Prasarana 1

31
2. Data Ruang Belajar Lainnya

Jenis Jumlah Ukuran


No. Kondisi
Ruangan (buah) (pxl)
1. Perpustakaan 1 70 Baik
2. Lab. IPA 1 80 Baik
3. Ketrampilan 1 64 Baik
4. Multimedia 1 153 Baik
5. Kesenian 1 64 Baik
6. Lab. Bahasa 1 64 Baik
7. Lab. Komputer 1 64 Baik
8. PTD 1 128 Baik
9. Serbaguna/aula 2 144 Baik
10. Media Centre 3 56 Baik
3.6.2 Tabel Data ruangan Kelas 1
3. Data Ruang Kantor

Jenis Jumlah Ukuran


No. Kondisi
Ruangan (buah) (pxl)
1. Kepala Sekolah 1 64 Baik
2. Wakil Kepala Sekolah 1 64 Baik
3. Guru 1 112 Baik
4. Tata Usaha 1 64 Baik
5. Ruang Tamu 1 35 Baik
6. Ruang PKS 1 35 Baik
3.6.3 Tabel data Ruang Kantor 1
4. Ruang Penunjang

Jenis Jumlah Ukuran


No. Kondisi
Ruangan (buah) (pxl)
1. Gudang 1 10 Baik
2. Dapur 1 10 Baik
3. KM/WC Guru 4 8 Baik
4. KM/WC Siswa 3 8 Baik
5. BK 1 64 Baik
6. UKS 1 24 Baik
7. PMR/Pramuka 1 10 Baik
8. OSIS 1 24 Baik

32
9. Ibadah 1 144 Baik
10. Ganti 1 24 Baik
11. Koperasi 1 24 Baik
12. Hall/lobi 1 1 Baik
13. Kantin 1 60 Kurang Baik
14. Rumah Pompa/ 2 4 Baik
Menara Air
15. Bangsal Kendaraan 1 30 Baik
16. Rumah Penjaga 4 10 Baik
17. Pos Jaga 1 2 Baik
3.6.4 Tabel Ruang Penunjang 1

5. Lapangan Olahraga dan Upacara

Lapangan Jum Ukur Kondisi


lah an (pxl)
(buah)
1. Lapangan
Olahraga 1 200 Baik Baik
a. Voli 1 400
b. Basket
2. Lapangan 1 600 Baik
Upacara
3.6.5 Tabel lapangan Olahraga dan Upacar 1

33
3.7 Daftar Anggota Ekstrakulikuler Angklung

Jenis
No Nama Peserta/ Anggota Kelamin Tempat, Tanggal Lahir
Bandung, 31 Oktober
1 Afsha Arlene A. Perempuam 2006
2 Aghniya azzahroh Perempuan Bandung, 04 Juli 2006
3 Alexa Rebbylta Milano Laki-laki Bandung, 11 April 2005
4 Andrean Arifky F Laki - laki Bandung, 08 April 2007
Bandung, 30 Januari
5 Anggi Indah Prameswari Perempuan 2006
6 Arina Sabila Husna Perempuan Bandung, 3 Juli 2006
7 Arsya Sukma Puji Pratami Perempuan Bandung, 07 Juli 2007
Bandung, 07 September
8 Azra Nur Chaerunnisa Perempuan 2005
9 Badriyah Azzahra Perempuan Bandung, 10 Juni 2006
Bandung, 21 Februari
10 Beby Amara S Perempuan 2007
11 Budi Hartono Laki-laki Bandung, 27 Juli 2007
Cahaya Wulan Utami
12 Riandy Perempuan Bandung,12 September
Bandung, 30 desember
13 Darrent Raiyan R H Laki-laki 2006
14 Divania Mayla P. S. Perempuan Bandung, 01 Mei 2007
15 Dwi Ayu Arini Perempuan Bandung,05 maret,2007
Prabumulih, 20 Februari
16 Farrel Abdullah Laki-laki 2006
17 Huwaida Hasnia Hafidha Perempuan Bandung,01 maret 2006
Bandung, 22 september
18 Zidan Malikal Fauzi Laki-laki 2007
Bandung, 01 September
19 Izmail Yusuf Laki-laki 2006
20 Kayla Rezki Fahira Perempuan Bandung, 10 Maret 2006
21 Mahesa Rizkia Putra Laki-laki Bandung, 11 Mei 2005
Mochammad Rakasyah
22 Hibatullah Laki-laki Bandung, 05 Mei 2006

34
Muhammad Hussain Bandung, 10 Februari
23 Abdala Laki-laki 2007
24 Muhammad Junaedi Laki-laki Bandung, 28 mei 2006
Nabila Putri Biranata
25 Kusumah Perempuan Jakarta, 06 Juni 2006
Nadel Nazril Al Buchori
26 Syam Putra Laki-laki Bandung, 16 April 2006
Bandung , 02 September
27 Naiza Fauzi Perempuan 2006
Bandung, 12 agustus
28 Neta Salwa Kamilah Perempuan 2006
29 Puteri Nuzula Perempuan Bandung, 08 Mei 2007
30 Ratu Fauziyyah Mughni Perempuan Bandung, 27 Mei 2007
31 Ratu Haiqa Rachmasari Perempuan Bandung, 02 Maret 2007
Bandung, 11 agustus
32 Reyna Setya Sari Perempuan 2007
Bandung, 27 Februari
33 Risma pebriyanti Perempuan 2006
34 Sabria meitsa putri Perempuan Bandung,10 mei 2007
Bandung, 03 Desember
35 Salma Candra Winata Perempuan 2006
Salzabila Nurfauzia
36 Denianty Perempuan Bandung, 28 Mei 2006
Shafa At-Taqiyyah
37 Zulfakar Perempuan Bandung, 11 Mei 2007
Syaima Fauziah Putri Bandung, 08 Oktober
38 Wardana Perempuan 2006
39 Yulianti dwi riani Perempuan Bandung, 30 juli 2006
40 Zayeda Surza Ratu I Perempuan Bandung, 01 juni 2006
3.7 Tabel Anggota ekstrakulikuler angklu 1

35
3.8 Prestasi Ekstrakulikuler angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

3.8.1 Juara 1 FPA XV ITB 2017 1

36
3.9 Festival Angklung Dusun Bambu Lemba 1

37
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 DATA PEMBAHASAN

4.1.1 Profil Ekstrakurikuler Angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

Ekstrakurikuler Angklung SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

mulai berdiri pada 08 November tahun 2015 yang di resmikan oleh

Bapak Drs. H.Ayi Muchlis Supriadi . sebagai kepala sekolah SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG pada waktu itu dan memberikan perintah

kepada bapak Ady Lukito,S.Pd sebagai pelatih dan pembina beliau

memberi nama pada ekstrakurikuler kesenian yaitu Panda yang

mempunyai Arti Paduan Angklung Pasundan 2.

Ekstrakurikuler Angklung bertujuan untuk mewadahi minat

dan bakat siswa – siswi dalam bidang seni diantaranya musik

tradisional, keterampilan dalam kegiatan sekolah , dan membuat

siswa dan siswi berkreatif pada masa sekolah.

Berikut ini susunan keorganisasian ekstrakulikuler

angklung: Pembina : Ady Lukito

Pelatih : Ady Lukito

Ketua : Mahesa Rizkia

Sekertaris : Huwaida Hasnia

Bendahara : Aghnian Azzaroh

38
Divisi Keanggotaan : Risma Pebrianti

Divisi Humas : Azra Nur C

Divisi Pelatihan : Arina Sabila

Divisi Peralatan : Farrel Abdullah

Divisi Pertunjukan : Anggi Indah

Kondakter : Alexa Rebbylta

4.1.2 Rancangan Pembelajaran Ekstrakulikuler Angklung SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG

Berikut adalah hasil wawancara penulis Bersama bapak Ady

Lukito SP,d selaku pembina dan pelatih ekstrakulikuler angklung

tentang Rancangan Pembelajaran Ekstrakulikuler Angk;lung SMA

PASUNDAN 2 BANDUNG sebagai berikut :

1. Pengenalan :

 sejarah angklung

 jenis angklung

 tokoh² angklung

 Angklung beserta filosofinya

 Sejarah Panda

39
2. Tehnik bermain Angklung:

 Pengenalan notasi

 Pengenalan kunci notasi

 Penghafalan rumus notasi angklung

 teknik membaca partiture

 teknik bermain angklung

 Pemahaman Nyanyi, Ketukan, Nyambung

 Pementasan

 Pemeliharaan Angklung

3. Pengembangan Diri:

 Kerja sama antar pemain

 Kondakter

 Alat music

 Vocal

 Psikotes

 Kepemimpinan/Organisasi

 Pembelajaran Intrakurikuler

 Games

40
4.1.3 Indikator Penilaian Kemampuan Siswa dalam memainkan

angklung yaitu sebagai berikut:

1. Siswa bisa memegang angklung dengan benar sesuai arahan dan

petunjuk dari pelatih

2. Siswa mampu membaca not angka atau partiture dengan nada

dan nilai not yang tepa

3. Siswa bisa memainkan Teknik angklung seperti dinamika ,stakato

sesuai dengan Teknik yang di ajarkan oleh pelatih

4. Siswa bisa memainkan angklung dengan baik ,contoh dari aspek

seperti artikuasi,dinamika, ,Balancing dan blending antara pemain

angklung.

41
4.2. Pembahasan

4.2.1 Pertemuan ke-1

Hasil obsevasi dari penulis pada pertemuan pertama yaitu

sebagai berikut:

Sebelum masuk pertemuan pertama pelatih akan

memberikan materi lagu yang berjudul C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA

dengan menyuruh siswa mendengarkan dirumah lewat platform

digital yang akan dimainkan oleh siswa secara sekilas untuk esok

harinya,pelatih akan menyuruh siswa melakukan penghafalan lagu

dengan menyanyikan melodi diatonis dirumah masing-masing.

Keesokan harinya siswa memperaktikan atau memainkan secara

sekilas dan melatih kemampuan membaca not angka secara sight

reading.Sight reading adalah cara membaca lagu dan memainkannya

secara langsung dari partitur tanpa mengetahuinya terlebih

dahulu.Menurut Nurmia Evasanti , Amitya Kumara (2015) Hasil

penelitian menunjukkan bahwa bermain musik ansambel dapat

meningkatkan perilaku asertif dalam belajar sight reading pada siswa

lembaga pendidikan music.

Sesudah mencoba sekilas lagu tersebut pelatih akan

memberikan evaluasi tentang hal-hal penting yang terdapat pada

lagu tersebut, seperti adanya artikulas.Arikulasi adalah

42
merupakan pengucapan kata demi kata atau bunyi nada secara baik

dan jelas sehingga pesan dari lagu dapat tersampaikan.Contoh

artikulasi yang dibahas di ekstrakulikuler angklung yaitu kejelasan

suara angklung yang di mainkan oleh siswa dan siswi.Menurut

Soeharto, artikulasi adalah cara pengadaan bunyi dalam memainkan

alat musik (2008:5). Menurut Presti Adi Utomo (2010),

pengartikulasian bunyi akan terbentuk apabila adanya unsur yang

beresonansi.

Setelah menjelaskan aspek tersebut pelatih juga menjelaskan

tentang dinamika,Dinamika adalah salah satu elemen yang ada

dalam music yaitu yang dimana biasa dirasakan Ketika setiap lagu

mempunyai emosi atau kelimaks dalam lagu tersebut.Contoh

Dinamika yang digunakan di ekstrakulikuler angklung yaitu pada

bagian intro lagu C.H.R.I.S.YE yang dimana dinamika tersebut

sangatlah lembut . Menurut Perry Rumengan berikut yakni Dinamika

volume yakni dinamika berdasar kuat lembutnya bunyi seperti piano

(lembut), mezzoforte (agak kuat). Forte (kuat), dan lain-lain, termasuk

dinamika proses seperti crescendo (berangsur-angsur menjadi kuat),

decrescendo (berangsur-angsur menjadi lembut). Perry Rumengan,

Musik Gerejawi Kontekstual Etnik. Jakarta: Panitia Konggres

Kebudayaan Minahasa, 2009,11.

43
Lalu pelatih juga menjelaskan Balance dan Blending pada

siswa dan siswi.Balance dan Blending dalam paduan suara atau

ensemble music adalah merupakan hal penting dalam Paduan Suara

dan bisa dikatakan sebagai capaian untuk membentuk suara

ansambel yang ideal. Dalam penerapan balance dan blending dalam

Paduan Suara diperlukan strategi untuk pencapaiannya.Menurut

(Rahmah Johar dan Latifah Hanum, 2016:1). Di dalam Paduan Suara

terdapat teknikteknik khusus yang perlu dilaksanakan sehingga

membedakannya dengan menyanyi bersama, yaitu: teknik blending

(keterpaduan), balance (keseimbangan), frasering (pengkalimatan),

sonoritas (karakter suara) dan lain-lain. (N. Simanungkalit, 2008, p.

14). Balance merupakan keseimbangan dan satu unsur penting

dalam penyajian musikal Paduan Suara.

Sebelum melangkah kepada inti pembelajaran angklung yaitu

sebagai berikut:

1. Pelatih memberitahu atau menjelaskan terlebih dahulu tentang

cara membaca not angka mulai dari menjelaskan nama nada

diatonis yang ada di partitur, seperti 1 2 3 4 5 6 7 8 adalah nada

do re mi fa sol la si do.

44
2. lalu di lanjutkan dengan pengenalan birama lagu dan nilai not

angka seperti,nilai ketukan penuh,seper empat,seperdelapan,dan

seper enam belas.

4.1 Gambar dokumentasi pembelajaran ekst 1

Kegiatan penutup pada akhir sesi pembelajaran di pertemuan

pertama yaitu sebagai berikut :

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

lagu yang sudah dibawakan

45
2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih lagu

tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu tersebut

hinga siswa hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

4.2.2 Pertemuan ke-2

Pada pertemuan kedua, sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai berikut:

1. Berikut:Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode diskusi dan ceramah.

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA.

46
Dalam pertemuan ke-2 ini pelatih menggunakan metode

pembelajaran ceramah dan praktek dengan media not angka pada

alat musik angklung.

Metode ceramah adalah metode yang paling sering

digunakan oleh pengajar. Metode ceramah adalah cara

penyampaian materi dengan cara membangun interaksi antara

pengajar dan siswa.Pada Pembelajaran ekstrakulikuler

angklung ,pengajar menggunakan metode ceramah saat

menerangkan atau menjelaskan not angka , Dinamika ,

artikulasi.Menurut Haryanto (2011) dalam Herdiansyah (2014;9)

mengungkapkan “Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan

atas bahan ajar pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah relatif besar”.

Metode Diskusi adalah salah satu metode pembelajaran yang

menggunakan interaksi antara guru dan murid untuk memecahkan

suatu masalah, contohnya yaitu ketika guru menanyakan masalah

apa yang sedang dialami ketika memainkan angklung di lagu

tertentu

,lalu guru atau murid yang berada di tempat akan mencari solusi

agar bisa teratasi.Menurut Irwan , Hasbi, Rosdiana Juli (2018).

Metode diskusi adalah sala satu cara mendidik yang berupaya

memecahkan masalah yang di hadapai, baik dua orang

47
atau lebih yang

48
masingmasing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat

pendapatnya. Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran

dimana peseta didik dihadapkan pada suatu masalah yang bisa

berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk

dibahas dan dipecahkan bersama. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa metode diskusi adalah suatu kegiatan belajar

mengajar dalam bentuk tukar pendapat dari pertanyaan-pertanyaan

yang ada, baik dari siswa secara individual atau secara kelompok

maupun dari guru sehingga diperoleh suatu kesepakatan bersama

dari permasalahan yang dikaji. Penggunaan metode diskusi kelas

bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyatakan pandangan mengenai apa yang menarik perhatian

siswa.

Inti utama dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler.

Pada pertemuan pertama pelatih memperkenalkan tentang bagian

keseluruhan pada lagu DISKORIA kepada siswa peserta

ekstrakurikuler. Adapun langkah – langkah kegiatan inti dalam

pembelajaran ekstrakurikuler Angklung pertemuan 2 adalah

sebagai berikut:

49
1. Pelatih menjelaskan tentang dinamika disetiap began lagu yang

berfungsi untuk membawa susasana tertemtu di setiap began

lagunya.

2. Setelah semuanya di jelaskan Pelatih akan memulai Latihan

tersebut kepada siswa hingga ter blending dan balance.

Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan kedua

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi lagu

yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih lagu

tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu tersebut

sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

50
4.2.3 Pertemuan ke-3

Pada pertemuan ketiga, sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai Berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA.

Inti dari peremuan ketiga yaitu pelatih ingin terus

meningkatkan kemampuan siswa dalam memainkan angklung pada

lagu DISKORIA. Dari segala aspek penting yang sudah dijelaskan

pada pertemuan sebelumnya hingga hasil Latihan di pertemuan

ketiga ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Pelatih akan

terus melakukan cara tersebut hingga pada akhirnya tujuan hasil

dari Latihan ini tercapai.

51
Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan ketiga

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi lagu

yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih lagu

tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu tersebut

sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

52
4.2.4 Pertemuan ke-4

Pada pertemuan ke empat, sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA.

Inti dari peremuan keempat yaitu pelatih ingin terus

meningkatkan kemampuan siswa dalam memainkan angklung pada

lagu DISKORIA. Dari segala aspek penting yang sudah dijelaskan

pada pertemuan sebelumnya hingga hasil Latihan di pertemuan

ketiga ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Pelatih akan

terus melakukan cara tersebut hingga pada akhirnya tujuan hasil dari

Latihan ini tercapaii. Berikut adalah hasil wawancara dari penulis

53
kepada Bapak Ady Lukito SP,d mengenai Langkah yang selalu

dilakukan pada setiap pertemuan Latihan angklung yaitu :

Siswa dan siswi di sekolah sangatlah mempunyai banyak kegiatan

disekolah seperti belajar 4 matapelajaran sehari dan kegiatan lainnya

di luar sekolah,sehingga Langkah yang dilakukan setiap pertemuan

akan terus diulang dengan tujuan mengingat Kembali agar siswa

mudah mengingat materi lagu.

Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan keempat

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi lagu

yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih lagu

tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu tersebut

sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

54
4.2.5 Pertemuan ke-5

Pada pertemuan kelima sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai Berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA

Inti dari pembelajaran angklung pada pertemuan kelima yaitu

,pelatih akan melakukan pembelajaran seperti pertemuan

sebelumnya yang dimana pelatih ingin terus melatih kemampuan

siswa dalam memainkan lagu DISKORIA dengan benar dalam segi

artikulasi,blending ,balance,dan dinamika .Pelatih akan terus

mengulangi Latihan lagu tersebut dalam 4 kali balikan hingga

kemampuan siswa dalam memainkan angklung dirasa cukup.Metode

Latihan yang digunakan pada pertemuan ini yaitu metode drill.

55
Metode drill yaitu merupakan metode pembelajaran yang

sangat berguna untuk sebuah pembelajaran praktek yang

membutuhkan ingatan dan keterampilan yang baik , contohnya

seperti siswa harus mengulangi latihan selama 4 kali dalam sehari

walaupun 1 kali permainan cukup bagus,tetapi harus tetap diulangi

agar kulalitas permainan lagu terjaga konsistensinya.Menurut

(Hamdani, 2011) Metode drill merupakan metode yang mengajarkan

siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki

ketegasan atau keterampilan lebih tinggi daripada hal-hal yang telah

dipelajari

Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan keempat

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

lagu yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih

lagu tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu

tersebut sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat.

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

56
4.2.6 Pertemuan ke-6

Pada pertemuan keenam sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai

Berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA

Inti dari pembelajaran angklung pada pertemuan keenam yaitu

,pelatih akan melakukan pembelajaran seperti pertemuan

sebelumnya yang dimana pelatih ingin terus melatih kemampuan

siswa dalam memainkan lagu DISKORIA dengan benar dalam segi

artikulasi,blending ,balance,dan dinamika .Pelatih akan terus

mengulangi Latihan lagu tersebut dalam 4 kali balikan hingga

kemampuan siswa dalam memainkan angklung dirasa cukup

57
Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan keempat

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi lagu

yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih lagu

tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu tersebut

sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

58
4.2.7 Pertemuan ke-7

Pada pertemuan ketujuh sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai Berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA

Inti dari pembelajaran angklung pada pertemuan ketujuh yaitu

,pelatih akan melakukan pembelajaran seperti pertemuan

sebelumnya yang dimana pelatih ingin terus melatih kemampuan

siswa dalam memainkan lagu DISKORIA dengan benar dalam segi

artikulasi,blending ,balance,dan dinamika .Namun pada kegiatan

pada pertemuan ketujuh pelatih hanya ingin mereview Kembali lagu

C.H.R.I.S.Y.E hanya dengan 2 putaran permainan saat

59
Latihan,tujuannya agar para siswa bisa pulang lebih cepat dan bisa

melanjutkan Latihan lagi pada esok harinya .

Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan keempat

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

lagu yang sudah dibawakan

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih

lagu tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu

tersebut sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing dan salam.

60
4.2.8 Pertemuan ke-8

Pada pertemuan kedelapan sebelum melaksanakan

permbelajaran Latihan angklung ,pelatih akan melakukan Langkah

Langkah sebagai Berikut:

1. Pelatih akan membacakan salam terlenih dahulu sebelum

memulai pembelajaran

2. Pelatih akan mereview materi lagu yang sudah di sampaikan pada

minggu lalu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi .

3. Pelatih memberikan arahan kepada siswa membawa angklung

yang sudah disediakan.

4. Pelatih memulai Latihan lagu yang akan dilatih Kembali agar para

siswa lacar memainkan lagu tersebut dengan segala aspek yang

penting pada lagu C.H.R.I.S.Y.E dari DISKORIA

Inti dari pembelajaran angklung pada pertemuan kedelapan

yaitu ,pelatih akan melakukan pembelajaran seperti pertemuan

sebelumnya yang dimana pelatih ingin terus melatih kemampuan

siswa dalam memainkan lagu DISKORIA dengan benar dalam segi

artikulasi,blending ,balance,dan dinamika .Namun pada kegiatan

pada pertemuan kedelapan pelatih hanya ingin mereview Kembali

lagu C.H.R.I.S.Y.E hanya dengan 1 putaran saja permainan saat

61
Latihan,Dikarenakan pertemuan ini adalah pertemuan akhir yang

dimana keesokan harinya adalah hari Pertunjukan. .

Kegiatan penutup pada tahap akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran ekstrakurikuler angklung pada pertemuan keempat

sebagai berikut:

1. Pelatih akan menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi lagu

yang sudah dibawakan .

2. Pelatih akan menugaskan Kembali pada siswa untuk melatih

lagu tersebut di rumah dengan cara menyanyikan melodi lagu

tersebut sampai hafal.

3. Pelatih juga ingin siswa menghafal dinamika lagu dengan tepat .

4. Ditutup dengan doa masing-masing untuk berharap

keesokannya pada pertunjukan diberi kelancaran dan salam.

62
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran ekstrakulikuler SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

terdiri Dari Delapan pertemuan sebagai berikut:

Pertemuan Pertama yaitu pelatih akan menjelaskan terlebih dahulu

teori dasar music yang akan di gunakan setiap pertemuannya seperti cara

membaca not balok,mengetahui nomer nada pada setiap angklung,cara

membaca dinamika.lalu pelatih juga mengajarkan cara memegang angklung

dan membunyikan nya dengan benar sesuai arahan pelatih.Dan pelatih

akan memberikan materi lagu yang akan dimainkan pada pertemuan

pertama dan selanjutnya.

Arahan Pertemuan kedua hingga pertemuan ketiga yaitu pelatih akan

melatih siswa dan siswi untuk bermain angklung sesuai pada yang sudah di

arahkan pada pertemuan sebelumnya hingga siswa betul betul paham dan

bisa memainkan lagu dengan Sight reading.

Pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan keempat yaitu pelatih akan

miminta siswa dan siswi mulai menggunakan segala aspek yang diinginkan

pelatih demi keberhasilan memainkan lagu yaitu seperti

artikulasi,dinamika,balance and blanding secara sight reading.

Pertemuan kelima hingga pertemuan kedelapan yaitu pelatih akan

melatih siswa dan siswi secara berulang-ulang 2 sampai 4 kali di setiap

63
pertemuannya tentang aspek penting seperti artikulasi,dinamika,balance

and blanding namun untuk pertemuan tersebut tidak diperkenankan untuk

sight reading tetapi siswa dan siswi harus bisa menghafal lagu tersebut

diluar kepala.Agar ketika siswa dan siswi tampil pada acara tertentu bisa

berjalan lancar dan sukses tanpa adanya kesalahan sedikitpun .Sehingga

tujuan dari proses pembelajaran ekstrakulikuler angklung dinyatakan

sukses.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil observasi, penulis menyarankan bahwa pada

ruangan latihan ekstrakulikuler sangat sempit dan pengap ketika banyak

orang,sehinga ruangan tersebut sangat panas ketika sedang latihan .

disarankan untuk kepada pihak sekolah mendanai pemeliharaan ruang

latihan dengan memasang AC untuk kenyamanan ruangan agar selalu

sejuk dan kegiatan latihan akan semakin nyaman.

64
DAFTAR PUSTAKA

(Arief S. Sadirman, 1996: 7) Mohammad Asrori – “Pengertian, Tujuan

dan Ruang Lingkup Strategi “

Melalui : https://ejournal.uin-malang.ac.id

(Cranton, 1989) “Preparing Instructional Objetives” (1975) 5, No. 2,

Januari – Juni 2013

Melalui : https://ejournal.uin-malang.ac.id/

Herdiansyah, H. (2014). “Metodologi Penelitian Kualitatif”.

Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.

Patanjala: “Journal of Historical and Cultural Research “4 (1), 25-38,

2012

Prof. Dr. Sri Anitah W. (2007). Winarno Surakhmad (1986)

“Strategi Pembelajaran”

Melalui: http://repository.ut.ac.id/

(Hamdani, 2011). “Penerapan metode pembelajaran drill

berbantuan multimedia interaktif dalam materi microsoft

exel 2007”, Vol. 16, No. 4, Agustus 2015

Melalui: http://i-rpp.com/

65
Irwan, Hasbi, Rosdiana Juli (2018) “Penerapan Metode Diskusi

dalam Peningkatan Minat Belajar “,Program Studi

Pendidikan Agama Islam, FTIK, IAIN Palopo

Melalui: http://ejournal.iainpalopo.ac.id/

Perry Rumengan 2009,”Penerapan dinamika alamiah pada lagu-

lagu yang tidak bertanda dinamika”

Melalui: https://journal.isi.ac.id/

Nurmia Evasanti dan Amitya Kumara, “Bermain Musik Ansambel dan

Perilaku Asertif dalam Belajar Sight Reading” MEI 2015: 82

– 95

Melalui: https://scholar.google.com/

(Rahmah Johar dan Latifah Hanum, 2016:1)Simanungkalit,

2008:14)(RA. Dinar Sri Hartati, 2019:41)(E. Ekholm,

2000:123)(Ph. D. Backer, 2014:27)”STRATEGI DAN

PENERAPAN BALANCE DAN BLENDING DALAM

PADUAN SUARA”, Pendidikan Seni Drama, Tari, dan

Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Manado, Tondano, Indonesia

Melalui: https://scholar.google.com/

66
Soeharto(2008:5)Presti Adi Utomo (2010)”ARTIKULASI BUNYI

PADA POLA RITME DRUM DALAM KARYA MUSIK

“HEART BEAT ” Oleh : Alvita Amelia K

Melalui: https://core.ac.uk/

67
RIWAYAT HIDUP

Nama : Deiva Muhammad Fiqry

Tempat Kelahiran : Bandung

Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 7 Oktober 2001

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jalan ligar raya 85 b ,RW7,RT2,

Cibeunyng,Cimenyang.Jawa Barat

Kota Bandung

Agama : Islam

Tinggi Badan : 180cm

Berat Badan : 72kg

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pekerjaan : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Indonesia

No. Telephone :+62 85821557334

Email : dedepmuhamad@gmail.com

Riwayat Pendidikan : TK. awiligar

SDN SUKALUYU 3 BANDUNG

SMP N 27 BANDUNG

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

68

Anda mungkin juga menyukai