EVALUASI LARUTAN
Uji Organoleptis
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
A. Tujuan Pengujian : Memeriksa kesesuaian bentuk, bau, rasa dan warna sediaan dengan
spesifikasi yang telah ditentukan
B. Alat dan Bahan : a. Alat : Gelas kimia
b. Bahan : Sediaan larutan uji (sampel)
C. Prosedur Kerja : 1. Disiapkan sedikit larutan pada gelas kimia
E. Hasil Pengamatan :
Uji organoleptik Bentuk Warna Bau Rasa
Tablet
F. Pembahasan :
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
EVALUASI LARUTAN
Uji pH
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
Penetapan pH Larutan :
1. Dipilih 2 larutan dapar untuk pembakuan pH meter yang mempunyai
perbedaan pH tidak lebih dari 4 unit
2. Diisi sel dengan salah satu larutan dapar untuk pembakuan pada suhu
yang larutan ujinya akan diukur. Pasang kendali pada suhu larutan dan
atur kontrol kalibrasi untuk membuat pH identik dengan yang
tercantum pada tabel.
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
3. Dibilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan dapar untuk
pembakuan yang ke dua, kemudian isi sel dengan larutan tersebut pada suhu
yang sama dengan larutan uji.
4. Ulangi pembakuan hingga kedua larutan dapar untuk pembakuan
memberikan harga pH tidak lebih 0,02 unit pH dari harga yang tertera dalam
table
5. Dibilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji, isi sel dengan
sedikit larutan uji dan baca harga pH.
pH = pHs + (E-Es)
k
pHs = larutan dapar untuk pembakuan yang tepat
E dan Es = berturut-turut adalah potensial terukur dengan sel galvanic berisi
larutan uji
k = perubahan dalam potensial per perubahan unit dalam pH, secara
teoritis sebesar (0,05916+0,000198 (t-25)) volt pada suhu t
Pembakuan memberikan harga pH tidak lebih dari 0,02 unit pH dari harga
tertera. pH dari larutan dapar ke dua ± 0,7 unit Ph dari harga yang tertera
pada tabel. (Depkes, 1995)
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
D. Persyaratan : Untuk sediaan oral diusahakan pH mendekati netral (pH 7). Nilai pH yang
baik untuk sirup adalah 4-7 (Ermawati, 2021)
E. Hasil Pengamatan :
Replikasi pHs E Es k
1
2
3
Rata-rata
F. Perhitungan :
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
EVALUASI LARUTAN
Uji Kejernihan
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
A. Tujuan Pengujian : Untuk memastikan larutan yang diuji terbebas dari pengotor
B. Alat dan Bahan : a. Alat : Tabung reaksi kaca alas datas diameter 15 mm - 25 mm,
b. Bahan : Sediaan larutan uji (sampel), suspensi padanan, baku
C. Prosedur Kerja : opaselen
Pengujian kejernihan larutan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah baku opaselen lalu suspense padanan yang sesuai dengan cara
yang tertera dibawah
3. Kemudian dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing
larutan zat uji dan suspensi padanan hingga volume larutan dalam
tabung reaksi terisi setinggi tepat 40 mm
4. Bandingkan kedua isi tabung setelah 5 menit pembuatan suspensi
padanan, dengan latar belakang hitam. Pengamatan dilakukan dibawah
cahaya yang terdifusi tegak lurus ke arah bawah tabung
Supensi Padanan
1 II III IV
Baku opaselen (ml) 5,0 10,0 30,0 50,0
Air (ml) 95,0 90,0 70,0 50,0
D. Persyaratan :
Suatu cairan dikatakan jernih jika kejernihannya sama dengan air atau
pelarut yang digunakan bila diamati dibawah kondisi seperti tersebut
diatas atau jika opalesensinya tidak lebih nyata dari suspensi padanan I
E. Pembahasan : (Depkes, 1995)
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
EVALUASI LARUTAN
Uji Bobot Jenis
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
A. Tujuan Pengujian : Menghitung nilai viskositas dari sediaan, karena bobot jenis merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas (Wirasti dkk, 2020)
B. Alat dan Bahan : a. Alat : Piknometer dan termometer
b. Bahan : Sediaan larutan uji (sampel)
C. Prosedur Kerja : 1. Didihkan air secukupnya pada suhu 25°
Keterangan :
A : bobot piknometer kosong
A1 : bobot piknometer berisi air (g)
A2 : bobot piknometer berisi sediaan (g)
BJ : bobot jenis (g/mL) (Wirasti dkk, 2020)
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
D. Persyaratan : Bobot jenis sediaan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
syarat bobot jenis sirup yang baik yaitu lebih dari 1,3 g/mL (Ermawati,
2021)
E. Hasil Pengamatan :
Replikas Bobot piknometer Bobot piknometer Bobot piknometer Bj air pada suhu Hasil (bj
i kosong (g) berisi air (g) berisi sediaan (g) ruang (g/ml) larutan
uji)
1
2
F. 3
Perhitungan :
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
EVALUASI LARUTAN
Uji Viskositas
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
A. Tujuan Pengujian : Melihat tingkat alir suatu zat, semakin besar viskositas maka aliran akan
semakin lambatt
B. Alat dan Bahan : a. Alat : Viskometer tipe Ostwald atau Tipe Ubbelohde
b. Bahan : Sediaan larutan uji (sampel)
C. Prosedur Kerja : Penetapan dengan Viskometer Ostwald
D. Persyaratan :
E. Hasil Pengamatan :
Replikasi V D t (detik) k
1
2
3
Rata-rata
F. Perhitungan :
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
EVALUASI LARUTAN
Uji Volume Terpindahkan
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
A. Tujuan Pengujian : Dilakukan sebagai jaminan bahwa sediaan yang dikemas dalam wadah,
jika dipindahkan dari wadah aslinya, akan memberikan volume sediaan
seperti yang tertera pada etiket (Depkes RI, 1995)
a. Alat : Gelas ukur dan botol
B. Alat dan Bahan : b. Bahan : Sediaan Larutan uji (sampel)
1 Dituang 10 larutan zat uji dari setiap wadah secara perlahan-lahan ke
C. Prosedur Kerja :
dalam gelas ukur kering terpsah dengan kapasitas gelas ukur tidak
lebih dari dua setengah kali volume yang diukur
2 Didiamkan larutan uji ini tidak lebih dari 30 menit sampai terbebas
dari gelembung udara lalu hitung volume rata-rata larutan
3 Dilakukan pengujian terhadap 20 wadah tambahan
D. Persyaratan : volume rata-rata yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%,
dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang
dinyatakan pada etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100%
tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu wadah pun volumenya
kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih
dari satu wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90%
dari volume yang tertera pada etiket. Volume rata-rata larutan, suspensi,
atau sirup yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dari
volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah
volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90% seperti yang tertera
pada etiket. (Depkes, 1995).