Anda di halaman 1dari 5

RINDU SEKOLAH, HARUS VAKSINLAH!

Vaksin adalah “senjata” biologis yang digunakan untuk membantu sistem imun manusia
melawan penyakit. Vaksin terbuat dari mikroba penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau
mati. Sehingga tak akan menyebabkan penyakit itu sendiri dalam tubuh manusia. Cara kerja
vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri. Ketika vaksin disuntikkan,
sistem imun menganggap vaksin sebagai organisasi asing yang akan menyerang tubuh. Sistem
imun akan mengirimkan sel khusus untuk memberantas vaksin. Dari situ, sistem imun akan
mengingat alias membentuk memori atas kejadiaan tersebut. Alhasil, sistem imun akan selalu
bersiap atas penyakit sebenarnya karena sudah ingat organisasi mana yang berbahaya dan perlu
diberantas. Pemberian vaksin akan menurunkan risiko orang terserang penyakit. Apabila suatu
saat terpapar dengan penyakit tersebut, maka orang tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringat. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutuskan rantai penularan
penyakit, tetapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan membasmi penyakit itu
sendiri.

Angin segar terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, disambut antusias oleh
siswa-siswi SMP Raudlatul Jannah. Demikian pula dengan adanya lounching vaksinasi dosis ke-
1 dengan kuota 100 penerima di hari pertama, vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac.
Mereka berlomba-lomba mendaftarkan diri dengan mengisi link yang sudah disediakan. Ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon penerima vaksinasi ini. Yang pertama, batas
usia siswa/i adalah 12 tahun. Vaksin berlaku untuk siswa/i yang belum mendapatkan vaksin
dosis 1. Siswa/I yang pernah terpapar covid dan boleh vaksin adalah minimal jarak 3 bulan
setelah dinyatakan negative. Wajib membawa fotokopi KK yang sudah terverifikasi oleh
dukcapil (KK update terbaru). Vaksinasi tersebut bekerjasama dengan Puskesmas Medaeng,
yang mana terdiri dari 13 Petugas dan 1 supervaisor serta didampangi oleh ustadz/ah, yang selalu
memantau keadaan siswa/i maupun wali murid yang mengantarkan agar selalu mematuhi prokes
kesehatan. Di hari kedua pun, pihak Puskesmas juga mengeluarkan 100 kuota vaksin dosis 1,
bagi siswa/i yang belum mendapat vaksin di hari pertama. Hampir 50 % siswa/i melakukan
vaksinasi di hari pertama dan ke dua. Dan sisanya siswa/i sudah melaksanakan vaksinasi di luar
sekolah.
Kursi dan meja sudah tersusun rapi di lantai satu depan kantin. Suasana pun tidak
sehening waktu mereka belum datang. Dan kondisi inilah yang sering terjadi sebelum daring.
Setiap istirahat ramai, dengan gelak tawa dan makanan yang tersaji depan mereka. Hari senin, 06
September 2021 pukul 7.30, tidak ada canda gurau, tidak ada makanan, dan tidak ada yang
mengantri untuk membayar jajan yang mereka ambil. Tetapi mereka mengantri untuk
melaksanakan vaksinasi. Mereka duduk dengan tertib, sesuai urutan dengan membawa fotokopi
KK. Ketika nama mereka dipanggil mereka akan duduk dibagian administrasi, untuk
mencocokkan data. Setelah itu mereka akan pindah ke meja berikutnya, melakukan tensi darah,
bagi tensi darah siswa/i normal mereka akan lanjut ke skrining dan apabila tensi darah siswa/i
kurang atau tinggi mereka akan diminta menunggu untuk menenangkan diri. Setelah lolos dari
skrining mereka akan langsung mendapat vaksin. Masyaallah disana tidak ada teriakan dan
tangisan, walaupun ada beberapa siswa/i takut. Tetapi dengan senang hati, mereka tetap mau di
vaksin dengan alasan setelah vaksinasi mereka akan bisa belajar dengan tatap muka, bisa
bertemu dengan guru dan teman-temannya. Sehingga rindu yang mereka pendam selama ini akan
bertuan. Siswa/i tidak diperkenankan langsung pulang, mereka diminta untuk menunggu 10-15
menit. Apabila tidak ada yang mereka rasakan, mereka akan diperbolehkan pulang.

Ada beberapa siswa/i pun, harus menelan kekecewaan karena tidak bisa mengikuti
vaksin. Padahal mereka sudah mengantri, dan membawa perlengkapan fotokopi KK. Ternyata
setelah di chek, NIK tidak terdaftar di dukcapil. Sehingga orang tua harus mengurus terlebih
dahulu di kecematan, untuk meverifikasi data siswa/i. Ada beberapa hal, yang membuat NIK
tidak terdaftar salah satunya karena ada masalah pada sistem di database milik Kemendagri.
Agar siswa/i tidak merasa kecewa, ustadzah pendamping menanyakan secara langsung ke pada
petugas puskesmas. Solusi apa yang ditawarkan untuk anak-anak yang mengalami masalah NIK.
Ternyata mereka bisa mengikuti vaksinasi dosis 1 di hari rabu. Lounching 100 kuota vaksin
dosis 1 bisa terbilang lancar, walaupun ada beberapa kendala semuanya bisa teratasi.

Untuk hari kedua vaksinasi berbeda dengan hari pertama, semua siswa/i yang melakukan
vaksin di hari ini, mereka harus melaksanakan skrining terlebih dahulu di dalam UKS. Mulai
dari pengukuran tinggi badan, berat badan, masalah gigi, masalah mata dan dilakukan
pengambilan darah untuk mengetahui gula darah siswa/i. Mereka datang lebih pagi yaitu 07.30
dan menempati tempat yang sudah di sediakan. Ada sekitar 90 siswa/i yang mengikuti vaksinasi
pada tahap ini. Antusias mereka pun tidak kalah dengan mereka yang mengikuti vaksin dosis 1 di
hari pertama. Setelah skrining, mereka akan dipanggil namanya untuk melaksanakan vaksinasi.

DOKUMENTASI

Gambar 1 : siswa/I antri menunggu namanya dipanggil

Gambar 2 : Pencocokan data


Gambar 3 : Tensi darah

Gambar 4 : Tensi darah


Gambar 5 : Vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai