Anda di halaman 1dari 12

BAB II

DASAR TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Latihan

Berdasarkan kajian teori dari jurnal dan buku maka di dapat

Beberapa uraian para ahli adalah sebagai berikut:

Pengertian Latihan dalam bahasa inggris adalah training (Echols dan

Shadily, 1995:600). Rothing, dalam Syafaruddin (1992:17)

menyatakan:

“Latihan menunjukan pelaksanaan yang berulang ulang dari

keterampilan-keterampilan yang terautomatisasi melalui tuntunan-

tuntunan yang lebih di persulit guna memperbaiki kemampuan

fisik”. Selain itudalam kaitannya dengan olahraga,

Syaffrudin (1992:14-17) menyatakan bahwa terdapat perbedaan

istilah atau pengertian antara latihan dengan training:

Training berarti semua proses persiapan atlet mulai dari menyusun

suatu perencanaan, merealisasikan, mengontrol, dan mengevaluasi

perencanaan tersebut. Sedangkan latihan merupakan realisasi atau

pelaksanaan dari materi-materi atau bentuk bentuk latihan yang telah

direncanakan sebelumnya. Ini berarti bahwa latihan merupakan

bagian dari pada training.

Pendapat sejalan dikemukakan oleh harsono, namun dalam kegiatan

olahraga cenderung menggunangkan istilah treaning yang memiliki

pengertian:

1
“Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja,

yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari kian

menambah jumlah beban latihan atau pekerjannya”(Harsono,

1998:101).

2. Pengertian Senam dan Macam-Macam cara atau bentuk senam

Kata senam merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu

gymnastics dan belanda yaitu gymnastiek, sedangkan gymnastics

sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu gymnos yang berarti

telanjang. (Sumanto Y dan Sukiyo, 1992 : 11). Berkaitan dalam

pengertian senam, Foeke (1957) dan Coope (1976) dalam Sumanto

Y, dan Sukiyo (1992:11) lebih menekankan kepada ciri-ciri olahraga

senam yaitu sebagai berikut:

Para pakar senam sepakat, bahwa ciri yang ada pada suatu gerakan

sehingga gerakan itu dapat disebutsebagai senam adalah:gerakan-

gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja, gerakan-

gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan tertentu

(Misalnya: membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak,

meningkatkan taraf kesegaran, sebagai sarana rehabilitasi). Gerakan-

gerakannyabselalu harus tersusun dan sistematik, dilakukan dengan

secara teratur dan berulang ulang.

Bermacam cara dan bentuk senam cukup beraneka ragam, namun

sumanto Y dan Sukiyo ( 1992:20) menyatakan:

Senam dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,senam dapat

dilakukan dengan alat, dengan perkakas ataupun tanpa alat, tanpa

2
perkakas. Senam dapat dilakukan secara perorangan, berteman,

maupun massal, senampun dapat diperlombakan baik perorangan

maupun beregu, senam dilakukan disekolah dan juga diluar sekolah.

Kemudian orangpun mengenal berbagai macam cara dan bentuk

senam dilaksanakan, antara lain: senam si buyung. Senam irama,

senam lantai, senam perlombaan, senam massal, senam kesegaran

jasmani.

3. Latar belakang Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2000

Rangkaian gerakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2000

Merupakan peningkatan dan pengembangan dari rangkaian gerakan

Senam Kesegaran jasmani (SKJ) yang terdahulu, seperti SKJ 89, 88,

92, 96, dan SKJ 2000 dilaksakan berdasarkan keputusan presiden RI

No. 17, tahun 1984 yang diperuntutkan bagi masyarakat agar dapat

meningkatkan kesegaran jasmaninya (menpora, 1999: IV).

4. Definisi Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu:

Kesegaran dan Jasamani. Kesegaran berasalah dari kata segar dan

mendapat awalan ke dan akhiran an. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia dinyatakan” Kesegaran adalah keadaan (hal, sifat, dan

sebagainya). Segar” kenyamanan, kesehatan, dan sebagainnya,

sedangkan jasmani adalah tubuh, badan”.(Depdikbud, 1993:809).

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani

adalah suatu keadaan dimana tubuh dalam keadaan sehat atau

nyaman.

Ditinjau dari segi medis, Sudarno SP (1992:9) menyatakan:

3
“Kesegaran Jasmani menunjukan kapasitas fungsional seseorang

menghadapi tugas kesegaran jasmani tergantung pada potensi

biodinamika seseorang. Dan terdiri dari potensi fungsional dan

potensi metabolic”.

Ahli-Ahli pendidikan jasmani mendefinisikan tentang kesegaran

adalah sebagai berikut:

Kesegaran Jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk

melakukan sesuatu kerja tertentu dengan hasil baik/memuaskan dan

rtanpa kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani bercirikan semua

bagian tubuh dapat berfungsi secara efisien saat tubuh menyesuaikan

diri dengan tuntunan sekitar (Sudarno SP, 1992:9).

Pendapat lain tentang pengertian kesegaran jasmani dikemukakan

Oleh Sumosardjuno (1992:19) yang menyatakan:

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan

tugasnya

Sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan,

dan masih

Mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu

senggangnya

Dan keperluannya yang mendadak.

Selanjutnya juga dikemukakan: “Kesegaran jasmani mempunyai

empat komponen, yaitu: (1) ketahanan jantung dan peredaran

darah ( cardiovascular edurance); (2) kekuatan; (3) Ketahanan

4
Otot (muscular edurance); dan kelenturan (flexibility)”.

( Sumosardjuno, 1990:19).

Berkaitan dengan komponen kesegaran jasmani, Said (1980:13)

Menyatakan:

Pada umumnya, para ahli mengemukakan sepuluh unsur kesegaran

jasmani yang dititikberatkan kepada faal kerja yaitu: (1) daya otot

terhadap penyakit, (2) kekuatan daya tahan otot, (3) daya tahan

jantung, peredaran darah dan pernapasan, (4) daya otot, (5)

kelentukan (fleksibilitas), (6) kecepatan. (7) kelincahan melakukan

perubahan arah (agilitasi), (8) koordinasi, (9) keseimbangan, (10)

ketepatan.

Selanjutnya, Said (1990:13-14) juga menyatakan:

Pada umumnya, peningkatan kesegaran jasmani pada kaum laki-laki

lebih terarah kepada: (1) daya tahan; (2) keseimbangan; (3) sikap

dan tingkah laku; (4) kecepatan; (5) kekuatan; (6) agilitas,

Sedangkan pada orang perempuan lebih diutamakan unsur-unsur: (1)

kecepatan (2) agilitas; (3) keseimbangan; (4) kekuatan.

Adapun komponen-komponen kesegaran jasmani menurut

Casady, Mapes, dan Alley, dalam Sudarno SP (1992:9-10 adalah:

(1) Kesehatan yang baik; (2) kekuatan; (3) kelincahan; (4) ketahanan; (5)

kecepatan; (6) keseimbagan; (7) kelentukan; (8) koordinasi; (9)

ketahanan kardiorespiratori; (10) berat badan yang sesuai; (11)

kemampuan motoric umum; (12) ketangkasan neoromuskular.

5
Berdasarkan pendapa tersebut dapat disimpulkan bahwa kesegaran

atau kebugaran jasmani seoarang dapat dikatakan baik apabila dalam

melakukan aktivitas sehari-hari tidak mengalami kelelahan yang

berlebihan atau yang berarti dan cepat pulih Kembali.

5. Pengertian Kesegaran Jasmani

Pengertian tingkat kesegaran jasmani menurut Cooper, dalam

Sudarno SP (1992: menyatakan: "Seseorang yang hidup sehari-

harinya lebih aktif akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang

lebih baik bila dibandingkan dengan mereka yang hidup sehari-

harinya kurang aktif".

Sudarno SP (1992:10-11) juga mengungkapkan

pengertian tingkat kesegaran jasmani sebagai berikut:

tentang Kapasitas Aerob Maksimal atau VO₂max merupakan

indikator terpecaya tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin

besar seseorang, semakin banyak oksigen yang dapat digunakannya,

berarti semakin tinggi tingkat kesegaran jasmaninya.

Ada beberapa alat ukur yang dapat dipergunakan untuk mengetahui

tingkat kesegaran Jasmani seseorang, diantaranya adalah Tes

Kesegaran jasmani Indonesia untuk umur 6- 19 tahun (Sudamo SP,

1992:113). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk kelompok

remaja dengan rentang usia 13 - 15 tahun (usia siswa-siswi SLTP)

rangkaian tes yang harus dilakukan terdiri dari: " (1) lari cepat 60

meter; (2) gantung siku tekuk (untuk puteri), dan gantung angkat

tubuh 60 detik (untuk putera); baring duduk 60 detik; (4) loncat

6
tegak; (5) lari jarak 800 meter (untuk puteri), 1.000 meter (untuk

putera)". (Sudarno SP, 1992:113)

Fungsi dari kesegaran jasmani menurut Kosasih (1984:10) cukup

beraneka ragam dan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Golongan yang dihubungkan dengan pekerjaan

1. Kesegaran jasmani bagi pelajar dan mahasiswa untuk

mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar.

2. Kesegaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan

prestasi.

3. Kesegaran jasmani bagi karyawan, pegawai dan petani untuk

meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

4. Kesegaran jasmani bagi Angkatan Bersenjata untuk

meningkatkan daya tahan tempur.

b. Golongan yang dihubungkan dengan keadaan

1. Kesegaran jasmani bagi penderita cacat untuk rehabilitasi.

2. Kesegaran jasmani bagi ibu hamil untuk perkembangan bayi

dalam kandungan dan untuk mempersiapkan diri menghadapi

saat kelahiran.

c. Golongan yang dihubungkan dengan usia

1. Kesegaran jasmani untuk bagi anak-anak untuk menjamin

pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

2. Kesegaran jasmani bagi orang

mempertahankan kondisi fisik.

Sudamo SP (1992:10) juga menyatakan bahwa seseorang yang

baik

7
tingkat kesegaran jasmaninya atau fit dalam penampilannya memiliki

ciri-ciri sebagai berikut!

(1) cukup kuat untuk melaksanakan tugas harian maupun tugas

darurat/mendadak lainnya; (2) mempunyai ketahanan untuk

menyelesaikan tugas hariannya tanpa kelelahan yang berlebihan,

bahkan masih mampu turut serta pada kegiatan rekreasi setelah

bekerja sehari penuh; (3) mempunyai ketahanan kardiorespiratori

yang teperlukan untuk melakukan kerja yang melelahkan dan yang

melibatkan semua kegiatan tubuhnya; (5) memiliki kecepatan

sehingga mampu bergerak dengan cepat untuk mengatasi keadaan

darurat; (6) memiliki daya control mengkoordinasikan Gerakan-

gerakan tubuh dengan mulus.

6. Manfaat Olahraga Senam dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)

2000 terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani.

Melakukan latihan senam berarti memberikan dan memaksakan

tubuh melakukan gerakan berulang-ulang secara teratur dan jelas.

Sumanto Y dan Sukiyo (1992:67) menyatakan;

Setelah melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka

waktu yang cukup akan terasa adanya perubahan dalam hidup sehari-

hari, antara lain: (a) Dalam hal pernapasan: frekuensi pernapasan

hidup sehari-hari berkurang, mendalamnya pernapasan bertambah,

kapasitas vital bertambah besar, kelincahan thorax dan rongga dada

bertambah. besar; (b) Dalam hal peredaran darah: denyut jantung

menjadi lebih rendah, (segera setelah melakukan kerja jasmani)

jantung lebih cepat kembali ke keadaan biasa, jantung menjadi lebih

8
tebal; (c) Disamping perubahan dalam pernapasan dan peredaran

darah, juga perubahan ketebalanotot yang sekaligus disertai dengan

bertambah besarnya. kekuatan, meningkatnya ketahanan, ketegapan

sikap, kemantapan dan kesiapan melakukan gerak.

Selanjutnya, Sumanto Y dan Sukiyo (1992:68) juga mengungkapkan:

Manfaat senam yang dilakukan dengan cara yang benar dan teratur

dalam jangka waktu yang cukup antara lain memungkinkan untuk:

Mempertahankan dan atau meningkatkan kesegaran jasmani yang

baik; Mengadakan koreksi terhadap kekurangbenaran sikap dan gerak;

Membentuk sikap dan gerak; Membentuk kondisi fisik, (semisal

kekuatan otot, kelincahan, ketahanan, keluwesan, kecepatan);

Membentuk berbagai sikap kejiwaan (semisal keberanian,

kepercayaan diri, kesiapan diri, kesanggupan bekerjasama);

Memberikan rangsangan bagi pertumbuhan tubuh, khususnya bagi

anak-anak; memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri

sendiri dan masyarakat. Adapun manfaat latihan Senam Kesegaran

Jasmani (SKJ) 2000 apabila dilakukan dengan intensitas yang benar,

teratur, dan terukur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,

membentuk watak yang baik, disiplin, dan sportivitas bagi para

pelakunya (Menpora, 1999:IV).

B. Kerangka Berfikir

Kapasitas Aerob Masimal atau VO₂max merupakan indikator

terpecaya mengenai tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin

besar Kapasitas Aerobik Maksimal seseorang maka semakin banyak

oksigen yang dapat digunakan yang berarti semakin tinggi tingkat

9
kesegaran jasmaninya. Ada beberapa tes yang dapat dipergunakan

untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani seseorang, diantaranya

adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia bagi anak dan remaja umur

6- 19 tahun. Adapun rangkaian tes untuk anak yang memiliki rentang

umur 13 - 15 tahun yaitu: (1) lari cepat 50 meter; (2) gantung siku

tekuk (untuk puteri) dan gantung angkat tubuh 60 detik (untuk putera);

(3) baring duduk 60 detik; (4) loncat tegak; dan (5) lari jarak 800

meter (untuk puteri), dan 1.000 meter (untuk putera). Total skor dari

rangkaian tes tersebut kemudian disesuaikan dengan Tabel norma

untuk Tes Kesegaran Jasmani Indonesia sesuai dengan rentang usia

tersebut dan sekaligus dapat diketahui kategori tingkat kesegaran

jasmaninya.

Gerakkan senam pada dasarnya apabila memiliki ciri-ciri: gerakannya

dibuat atau diciptakan dengan sengaja dan berguna untuk mencapai

tujuan tertentu, seperti membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak,

meningkatkantaraf kesegaran, dan sebagai sarana rehabilitasi;

gerakannya juga harus selalu tersusun dan sistematik; dan dilakukan

secara teratur dan berulang-ulang.

Senam dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara atau bentuk,

antara lain: senam pembentukkan yang dilakukan secara massal;

senam lantai dengan menggunakan matras dan tanpa menggunakan

perkakas atau alat; senam irama yaitu senam yang gerakkannya

dilakukan dengan berirama, baik berupa irama ketukan, musik,

gamelan dan sebagainya; senam perkakas yaitu senam yang

10
pelaksanaan gerakannya menggunakan perkakas, seperti palang

sejajar, palang tunggal, kuda-kuda, box dan sebagainya; senam

dengan alat, yaitu senam yang pelaksanaan gerakannya menggunakan

alat seperti gada, tingkat simpai, bola, pita, tali, teman dan sebagainya;

senam perlombaan, yaitu serangkaian gerakan dalam senam yang

telah disusuhj untuk diperlombakan; dan senam Sibuyung, yaitu

senam yang pelaksanaannya didasarkan atas jiwa anak-anak,

khususnya yang masih di Taman Kanak kanak, di kelas satu, dan di

kelas dua sekolah dasar.

Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2000 dapat dikategorikan ke dalam

olahraga senam karena gerakkannya memiliki ciri-ciri gerakan

gerakan senam. Selain itu SKJ 2000 dapat dilakukan oleh siapa saja

termasuk oleh anak-anak di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP), hal ini dikarena gerakkan mudah, dapat dilakukan secara

berkelompok, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

gerakkan relatif lama dan menggembirakan. Senam yang dilakukan

dengan cara yang benar dan teratur, serta

dalam waktu yang cukup dapat bermanfaat untuk mempertahankan

dan atau meningkatkan kesegaran jasmani yang baik; sebagai koreksi

terhadap kekurangan benaran sikap dan gerak; membentuk sikap dan

gerak; membentuk kondisi fisik, seperti: kekuatan otot, kelincahan,

ketahanan, keluwesan, dan kecepatan.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah

dipaparkan, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

11
Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan (meyakinkan) antara

siswi yang diberi latihan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 2000

dengan siswi yang tidak diberi latihan Senam Kesegaran jasmani

(SKJ) 2000 terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswi Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I Linggang Bigung

Kabupaten Kutai Barat Propinsi Kalimantan Timur.

12

Anda mungkin juga menyukai