Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

K DENGAN ASMA
BRONKHIAL
DI RUANG IBRAHIM RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu


Stase : Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD ARIF
NIM : 132021030355

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN ASMA BRONKHIAL
DI RUANG IBRAHIM RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG

1) Pengkajian

a) Identitas Pasien

Nama Initial : Ny. K

Jenis Kelamin : Perempuan

Tgl Lahir/Umur : 17/05/1962

Alamat : Singorojo 9/1 Mayong

Diagnosa Medis : Asma Bronchial

Tanggal Pengkajian : 03/05/2023

Tanggal MRS : 30/04/2023

Nomor Rekam Medik : 026562

Alasan Masuk : Sesak, nyeri ulu hati, nyeri sampai menyebar

ke bagian dada dirasakan sudah 3 hari, memberat

tadi pagi sempat di bawah oleh keluarganya ke RS

setelah itu membaik dan pulang, pasien

mengatakan merasa sesak napas sesak kembali

memberat ± 3 jam yang lalu, mual (+), muntah (-),

batuk berlendir (+) dari 1 hari yang lalu, demam

(-) dan sulit tidur.


PRIMARY SURVEY

AIRWAY TRAUMA SCORE

1. Pengkajian Jalan Napas A. Frekuensi Pernapasan

Bebas Tersumbat √ 10-25 4

Trachea ditengah : Ya √ Tidak √ 25-35 3

Resusitasi : Tidak dilakukan > 35 2

Re evaluasi : Tidak dilakukan <10 1

2. Masalah Keperawatan : Bersihan Jalan 0 0

Napas Tidak Efektif


BREATHING B. Usaha Bernapas

1. Fungsi Pernapasan √ Normal 1

Dada simetris : Ya Dangkal 0

Sesak Napas : Ya

Respirasi : 26x/i C. Tekanan Darah

Krepitasi : Tidak ada <89 4

Suara Napas : Wheezing 70-89 3

Saturasi Oksigen : 98% 50-69 2

Masalah Keperawatan : Pola Napas Tidak 1-49 1

Efektif 0 0

CIRCULATION D. Pengisian Kapiler

1. Keadaan Sirkulasi √ <2 detik 2

Tensi : 124/79 mmHg >2 detik 1

Nadi : 96x/menit Tidak ada 0

Suhu axilla : 36,2 0C


Temperatur kulit : Hangat E. Glassgow Coma Scale (GCS)

Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah √ 14-15 5

DISABILITY 11-13 4

1. Penilaian Neurologis 8-10 3

Alert : Kesadaran Compos mentis 5-7 2

Verbal Respon : Ya 3-4 1

Pain Respon : Ya

Unresponsible : - TOTAL TRAUMA SCORE : 14

2. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah REAKSI PUPIL

keperawatan Kanan Kiri

EXPOSURE Ukuran Ukuran

1. Penilaian Hipotermia/Hipertemia : Tidak ada (mm) (mm)

peningkatan suhu dan penurunan suhu (36,2 Cepat 2,5 mm 2,5 mm

2. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Kontriksi - -

keperawatan Lambat - -

Dilatasi - -

Tak - -

bereaksi

PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak √ Ya, Lokasi : Epigastrium Intensitas : 0-10 (5)
Jenis : Akut Kronis

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGKAJIAN SEKUNDER

A. RIWAYAT KESEHATAN

S : Sign/Sympton (Tanda dan gejala) Pasien nampak sesak

napas dan batuk

A : Allergies (Alergi)

Pasien memiliki alergi terhadap dingin

M : Medications (Pengobatan)

a. Infus RL

b. Ranitidine 50 mg/IV

c. Inhalasi Combivent 2 x 1/hari

P : Past Medical History (Riwayat penyakit)

Pasien memiliki riwayat asma

L : Last oral intake (Makanan yang di komsumsi terakhir)

Pasien makan tadi pagi ±2 jam sebelum di bawa ke RS, terakhir pasien

mengkomsumsi nasi dengan sayur dan lauk pauk.

E : Event prior to the illnessor injury (kejadian sebelum injuri/sakit)

Keluhan sesak napas dirasakan sudah 3 hari, dan memberat tadi pagi sempat di

bawah oleh keluarganya ke RS setelah itu membaik dan pulang ± 3 jam yang

lalu pasien mendadak merasa sesak kembali memberat dan nyeri pada ulu hati

menyebar ke bagian dada dan sulit tidur.


RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA

O: Onset ( seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) : Pasien merasa nyeri

ulu hati sejak 3 hari yang lalu

P : Provokatif (penyebab ) :

Nyeri terasa berat jika tarik napas

Q : Quality (kualitas ) :

Nyeri dirasakan seperti tertekan

R : Radiation (paparan) :

Pasien merasakan nyeri menjalar sampai ke bagian dada

S : Severity (tingkat keparahan) :

Skala nyeri yang dirasakan pasien 5 (menggunakan Numeric Rating Scale)

T : Timing (waktu) : < 5 menit

B. TANDA-TANDA VITAL

RR : 26x/i

TD : 124/79 mmHg Nadi :

112x/menit Suhu : 36,2 0C


C. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

1. Kepala

a. Kulit kepala

Inspeksi : distribusi rambut merata, kepala nampak bersih dan tidak ada hematoma

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

b. Wajah : Nampak pucat, berkeringat berlebih dan pasien nampak meringis

c. Mata

Inspeksi : Konjungtiva pucat, sclera putih, respon terhadap cahaya baik, dan

ukuran pupil kanan/kiri (2,5 mm/2,5 mm).

Palpasi : Tidak ada benjolan pada mata dan tidak ada nyeri tekan.

d. Telinga

Inspeksi : Posisi daun telinga simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada serumen.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

e. Hidung

Inspeksi : Terdapat pernapasan cuping hidung dan tidak ada polip

Palpasi :Tidak ada nyeri tekan

f. Mulut dan gigi :

Mukosa bibir kering, bibir hitam, terdapat gigi berlubang


g. Leher :

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP.

h. Dada

Paru-paru

- Inspeksi : Ekspansi dada simetris, bentuk dada normal

- Palpasi : getaran vocal fremitus antara dinding kanan dan

dinding kiri sama, tidak ada krepitus tulang dada

- Perkusi : Terdengar sonor pada kedua sisi dada

- Auskultasi : Terdengar bunyi napas tambahan yaitu wheezing pada

apeks paru

i. Abdomen

- Inspeksi : Tidak distensi abdomen

- Palpasi : Tidak ada benjolan pada abdomen

- Perkusi : Terdengar bunyi timpani

- Auskultasi : Peristaltic usus 15x/menit

j. Genetalia

Tidak dikaji

k. Ekstremitas

Atas

Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada ektremitas atas, terpasang infus RL 18

Tpm pada tangan sebelah kiri.


Bawah

Inspeksi : Tidak ada luka atau pembengkakan pada kedua ektermitas bawah

D. Terapi medikasi

1. IVFD RL 18 tpm

2. Ranitidine 50 mg/IV

3. Inhalasi Combivent 2 x 1/hari

2) Klasifikasi Data

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Pasien mengeluh 1. Pasien nampak sesak

sesak napas sejak 3 hari yang lalu dan 2. Pasien nampak batuk berdahak

sesak semakin berat ± 3 jam lalu 3. Pasien nampak lelah

sebelum masuk RS 4. Pasien nampak menggunakan

2. Pasien mengatakan batuk dan pernafasan cuping hidup

berlendir sejak 1 hari yang lalu. 5. Mukosa bibir kering

3. Pasien mengatakan memiliki 6. Terdengar suara napas tambahan

riwayat asma dan alergi suhu dingin (wheezing) pada apeks paru

4. Pasien mengatakan mual 7. Pasien nampak meringis

5. Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati

dan menyebar ke bagian dada

6. Pasien mengatakan sulit tidur


8. Nampak berkeringat berlebih

9. TTV :

RR : 26x/i

TD : 124/79 mmHg Nadi :

112x/menit Suhu : 36,2 0C

Pengkajian Nyeri :

O: Onset ( seberapa cepat efek dari

suatu interaksi terjadi) :

Pasien merasa nyeri ulu hati sejak 3

hari yang lalu

P : Provokatif (penyebab )

Nyeri terasa berat jika tarik napas

Q : Quality (kualitas )

Nyeri dirasakan seperti tertekan

R : Radiation (paparan) : Pasien

merasakan nyeri menjalar sampai ke

bagian dada
S : Severity (tingkat

keparahan) :

Skala nyeri yang dirasakan

pasien 5 (dengan

menggunakan NRS)

T : Timing (waktu) : < 5

menit

3) Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Faktor pencetus Bersihan Jalan

- Pasien (allergen, stress, aktivitas Napas Tidak

mengeluh sesak napas berlebih) Efektif

sejak 3 hari yang lalu D.0149

- Pasien mengatakan Reaksi antigen- antibody

batuk dan Produksi substansi vasoaktif

berlendir sejak 1 hari

yang lalu
Terganggunya system
DO :
respirasi
- Pasien nampak sesak

Sekresi mukosa ↑
- Pasien nampak

batuk berdahak Produksi mucus

- Terdengar suara napas

tambahan (wheezing) Penyempitan saluran

pernapasan

Bunyi wheezing

Bersihan Jalan

Napas Tidak Efektif

DS : Faktor pencetus Pola Napas Tidak

- Pasien mengeluh sesak (allergen, stress, aktivitas Efektif

napas sejak berlebih) D.0005

3 hari yang lalu dan


Reaksi antigen- antibody
sesak semakin berat ± 3

jam lalu sebelum masuk


Produksi substansi vasoaktif
RS

- Pasien mengatakan Terganggunya system

memiliki riwayat asma respirasi

dan alergi suhu dingin


DO : Kontraksi otot polos
- Pasien nampak
meningkat
lelah

- Pasien nampak
Bronkospasme
menggunakan

pernafasan cuping
Saluran napas
hidup
menyempit
- Mukosa bibir

kering
Ventilasi terganggu
- Tanda tanda vital

RR : 26x/i
Dispneu, takipneu,
TD : 124/79 mm Nadi :
penggunaan otot bantu napas
112x/men Suhu : 36,2

0C SPO2 : 98%
Pola Napas Tidak

Efektif

DS : Faktor pencetus Nyeri Akut

- Pasien mengatakan nyeri (allergen, stress, aktivitas D.0077

pada ulu hati dan berlebih)


menyebar kebagian dada Stimulan nervus

- Pasien mengatakan mual vagus

- Pasien mengatakan sulit tidur

DO : Refleks enteric

- Pasien nampak meringis dinding lambung

- Nampak berkeringat

berlebih Hormone gastrin

- Nadi : 112x/menit

- Pengkajian Nyeri : Stimulan sel

O : Onset ( seberapa cepat efek parietal

dari suatu interaksi terjadi) :

Pasien merasa Peningkatan asam

nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lambung

lalu

P : Provokatif (penyebab ) : Iritasi mukosa

Nyeri terasa berat jika lambung


Tarik nafas

Peradangan

mukosa lambung

Nyeri
Q : Quality (kualitas )

Nyeri dirasakan seperti

tertekan

R : Radiation (paparan) :

Pasien merasakan nyeri

menjalar sampai ke

bagian dada

S : Severity (tingkat keparahan)

Skala nyeri yang dirasakan

pasien 5 (dengan

menggunakan NRS)

T : Timing (waktu) :

< 5 menit
4) Diagnosis Keperawatan

a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas

(kelemahan otot bantu napas).

c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis (inflamasi).

5) Perencanaan Keperawatan

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil (SLKI) Keperawatan (SIKI)
(SDKI)
Bersihan jalan nafas Bersihan Jalan Manajemen Jalan
tidak efektif berhubungan
Napas Napas
dengan sekresi yang
Setelah dilakukan Observasi :
tertahan.
Yang ditandai dengan : tindakan
1. Monitor pola napas
DS : keperawatan selama
2. Monitor bunyi napas
- Pasien mengeluh 1x6 jam diharapkan
tambahan
sesak napas sejak pasien mampu
3. Monitor sputum
3 hari yang lalu membersihkan secret atau
(jumlah, warna, aroma)
- Pasien mengatakan obstruksi jalan napas
Terapeutik :
batuk dan untuk mempertahankan
4. Posisikan semi fowler
kepatenan jalan
atau fowler
napas. Dengan
5. Berikan minuman
kriteria hasil :
berlendir sejak - Batuk efektif hangat

1 hari yang lalu meningkat Edukasi :

DO : - Produksi sputum 6. Ajarkan tehnik batuk

- Pasien nampak sesak menurun efektif

- Pasien nampak batuk - Wheezing

berdahak menurun

- Terdengar suara napas - Dispnea


Kolaborasi :
tambahan menurun
7. Kolaborasi
(wheezing) - Frekuensi napas
pemberian
membaik
bronkodilator
- Pola napas

membaik

Pola Nafas tidak Pola Napas Pemberian Obat


Inhalasi
efektif berhubungan Setelah dilakukan
Tindakan
dengan hambatan upaya tindakan Observasi :
napas. Yang ditandai keperawatan selama
1. Identifikasi
dengan : 1x6 jam diharapkan kemungkinan
DS : ekspirasi/inspirasi dapat alergi, interaksi dan
- Pasien memberikan ventilasi kontraindikasi obat
mengeluh sesak napas yang adekuat. 2. Periksa tanggal
sejak 3 hari yang lalu Dengan Kriteria kadaluwarsa obat

dan sesak semakin Hasil : Terapeutik :

berat ±
3 jam lalu sebelum - Dyspnea 3. Lakukan prinsip enam

masuk RS menurun benar (pasien, obat, waktu,

- Pasien mengatakan - Penggunaan otot dosis, rute dan

memiliki riwayat asma bantu napas menurun dokumentasi)

dan alergi suhu dingin - Pernapasan cuping

DO : hidung menurun Edukasi :

- Pasien nampak lelah - Frekuensi napas 4. Anjurkan bernapas lambat

- Pasien nampak membaik dan dalam selama

menggunakan - Kedalaman napas penggunaan

pernafasan cuping membaik nebulizer

hidup 5. Jelaskan jenis obat, alasan

- Mukosa bibir kering pemberian,

- Tanda tanda vital tindakan yang diharapkan

RR : 26x/i dan efek samping obat

TD : 124/79 mmH Nadi :

112x/menit Suhu : 36,2

0C
Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri

agen cedera fisiologis Setelah dilakukan Tindakan Observasi :

(inflamasi). Yang tindakan 1. Identifikasi lokasi,

ditandai dengan : keperawatan diharapkan karakteristik, frekuensi,

DS : tingkat nyeri kualitas, intensitas nyeri

- Pasien mengatakan menurun. Dengan kriteria 2. Identifikasi skala nyeri

nyeri pada ulu hati hasil : 3. Identifikasi faktor yang

dan menyebar kebagian - Keluhan nyeri memperberat dan

dada menurun memperingan nyeri

- Pasien - Meringis Terapeutik :

mengatakan mual menurun 4. Berikan teknik

- Pasien - Diaphoresis nonfarmakologis untuk

mengatakan sulit menurun mengurangi rasa nyeri

tidur - Frekuensi nadi Edukasi :

DO : membaik 5. Ajarkan teknik relaksasi

- Pasien nampak - Pola napas napas dalam untuk

meringis membaik mengurangi rasa nyeri.

- Nampak - Tekanan darah


berkeringat membaik
berlebih - Pola tidur

membaik
- Nadi :
112x/menit Manajemen Mual

- Pengkajian Tindakan Observasi :

Nyeri : 1. Identifikasi dampak mual

O: Onset ( seberapa cepat terhadap kualitas hidup

efek dari suatu interaksi (mis. nafsu makan, aktivitas,

terjadi) : Pasien merasa kinerja, tanggung jawab

nyeri ulu hati sejak 3 hari peran dan tidur).

yang lalu Edukasi :

P : Provokatif 2. Anjurkan istirahat dan

(penyebab ) : Nyeri tidur yang cukup.

terasa berat jika tarik Kolaborasi :

napas 3. Kolaborasi

Q : Quality (kualitas) pemberian antiemetik

Nyeri dirasakan

seperti tertekan

R :Radiation

(paparan) :

Pasien merasakan nyeri

menjalar sampai ke

bagian dada
S : Severity (tingkat

keparahan) :

Skala nyeri yang

dirasakan pasien 5

(dengan menggunakan

NRS)

T : Timing (waktu) :

< 5 menit

6) Implementasi Keperawatan

HARI/TANGGAL JAM Implementasi


Rabu 14.50 1. Memonitor pola napas

03 Mei 2023 Hasil :

Pola nafas klien cepat, RR :

26x/menit

14.55 2. Memonitor bunyi napas tambahan

Hasil :

Terdapat bunyi nafas tambahan yaitu wheezing

15.00 3. Memonitor jumlah sputum

Hasil :
Pasien mengatan sputum

berwarna putih dan tidak berbau

15.10 4. Memberikan posisi semi fowler atau fowler

Hasil :

Pasien mengatakan sesak berkurang jika

duduk

15.10 5. Memberikan minuman hangat

Hasil :

Keluarga memberikan air minum hangat pada klien

15.15 6. Mengajarkan pasien tehnik

batuk efektif

Hasil :

Klien dapat mengetahui tehnik batuk efektif

15.20 7. Pemberian obat bronkodilator


Hasil :
Nebulizer dengan Combivent 2x

Rabu 15.20 1. Mengidentifikasi kemungkinan

03 Mei 2023 alergi, interaksi dan kontraindikasi obat terhadap

pasien.

Hasil :
Pasien mengatakan tidak

memiliki riwayat alergi terhadap obat

15.25 2. Memeriksa tanggal kadaluarsa

obat sebelum memberikan kepada pasien

Hasil :

Obat kadaluawarsa pada tanggal 18

oktober 2025

15.30 3. Melakukan prinsip 6 benar

(pasien,obat, dosis,waktu,rute,dokumentasi)

Hasil :

Pasien dipanggil dengan namanya dengan benar

obat, waktu, rute dan pendokumentasian

Pasien : Ny “K”

Obat : Bronkodilator

Dosis : 2,5 ml

Waktu : saat terjadinya serangan asma

Rute : inhalasi

15.35 4. Menganjurkan ekspirasi lambat


melalui hidung atau dengan bibir

mengkerut

Hasil :

Klien dapat melakukan ekspirasi lambat melalui

hidung atau bibir mengkerut

15.40 5. Mengajarkan pasien dan

keluarga tentang cara pemberian obat

Hasil :

Klien dan keluarga klien dapat memahami terkait

dengan pemberian obat yang benar pada klien

Rabu 14.50 Manajemen Nyeri

03 Mei 2023 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri yang dirasakan

pasien

Hasil :

Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati menyebar

kebagian dada, nyeri seperti tertekan dirasakan

selam < 5 menit


14.55 2. Mengidentifikasi skala nyeri

Hasil :

Pasien mengatakan setelah latihan teknik relaksasi

napas dalam skala nyeri menurun dari

5 ke 3

15.00 3. Mengidentifikasi faktor yang

memperberat dan memperingan nyeri

Hasil :

Pasien mengatakan nyeri semakin berat

jika tarik napas

15.10 4. Memberikan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri

Hasil :

Diberikan latihan teknik relaksasi napas dalam

15.15 5. Mengajarkan teknik relaksasi

napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri

Hasil :

Klien nampak melakukan relaksasi napas

dalam
Manajemen Mual

14.50 1. Mengidentifikasi dampak mual terhadap

kualitas hidup pasien.

Hasil : Pasien mengatakan sulit tidur

karena mual yang dirasakan

2. Menganjurkan pasien istirahat dan tidur

15.02 yang cukup.

Hasil : pasien mengerti

3. Pemberian obat antiemetic

15.02 Hasil : injeksi ranitidine 50 mg/IV


7) Evaluasi

HARI/TGL JAM EVALUASI


Kamis 11.49 S :

04/05/2023 - Pasien mengatakan sesak berkurang

jika duduk

- Pasien mengatakan masih batuk

- Pasien mengatan dahaknya sudah

berkurang

O:

- Pasien nampak rileks

- Pasien masih nampak batuk

- Sputum nampak berwarna putih kental

- Terdengar suara napas tambahan

(wheezing)

A : Bersihan Jalan Napas Tidak

Efektif Teratasi

- Batuk efektif meningkat

- Produksi sputum menurun

- Wheezing menurun

- Dispnea menurun

- Frekuensi napas membaik


Pola napas membaik

P : Pertahankan Intervensi

Kamis 12.00 S :

04/05/2023 - Klien mengatakan sesak berkurang

jika duduk

O:

- Klien nampak rileks

- P : 24 x/menit

A : Masalah Pola Napas Tidak Efektif teratasi

- Dyspnea menurun

- Penggunaan otot bantu napas menurun

- Pernapasan cuping hidung menurun

- Frekuensi napas membaik

- Kedalaman napas membaik

P : Pertahankan intervensi

Kamis 12.00 S :

04/05/2023 - Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati

sudah berkurang

- Pasien mengatakan setelah latihan

teknik relaksasi napas


dalam skala nyeri menurun dari 5 ke 3

- Pasien mengatakan

O:

- Pasien nampak melakukan relaksasi

napas dalam

- Pasien nampak rileks

- Nadi 98x/menit

- tekanan darah 120/70 mmHg

- peranapasan 24x/menit

A : Masalah Nyeri Akut teratasi

- Keluhan nyeri menurun

- Meringis menurun

- Diaphoresis menurun

- Frekuensi nadi membaik

- Pola napas membaik

- Tekanan darah membaik

- Pola tidur membaik

P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai