K DENGAN ASMA
BRONKHIAL
DI RUANG IBRAHIM RS PKU MUHAMMADIYAH MAYONG
DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD ARIF
NIM : 132021030355
1) Pengkajian
a) Identitas Pasien
Sesak Napas : Ya
Efektif 0 0
DISABILITY 11-13 4
Pain Respon : Ya
keperawatan Lambat - -
Dilatasi - -
Tak - -
bereaksi
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak √ Ya, Lokasi : Epigastrium Intensitas : 0-10 (5)
Jenis : Akut Kronis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
A : Allergies (Alergi)
M : Medications (Pengobatan)
a. Infus RL
b. Ranitidine 50 mg/IV
Pasien makan tadi pagi ±2 jam sebelum di bawa ke RS, terakhir pasien
Keluhan sesak napas dirasakan sudah 3 hari, dan memberat tadi pagi sempat di
bawah oleh keluarganya ke RS setelah itu membaik dan pulang ± 3 jam yang
lalu pasien mendadak merasa sesak kembali memberat dan nyeri pada ulu hati
O: Onset ( seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi) : Pasien merasa nyeri
P : Provokatif (penyebab ) :
Q : Quality (kualitas ) :
R : Radiation (paparan) :
B. TANDA-TANDA VITAL
RR : 26x/i
1. Kepala
a. Kulit kepala
Inspeksi : distribusi rambut merata, kepala nampak bersih dan tidak ada hematoma
c. Mata
Inspeksi : Konjungtiva pucat, sclera putih, respon terhadap cahaya baik, dan
Palpasi : Tidak ada benjolan pada mata dan tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga
Inspeksi : Posisi daun telinga simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada serumen.
e. Hidung
h. Dada
Paru-paru
apeks paru
i. Abdomen
j. Genetalia
Tidak dikaji
k. Ekstremitas
Atas
Inspeksi : Tidak ada luka atau pembengkakan pada kedua ektermitas bawah
D. Terapi medikasi
1. IVFD RL 18 tpm
2. Ranitidine 50 mg/IV
2) Klasifikasi Data
sesak napas sejak 3 hari yang lalu dan 2. Pasien nampak batuk berdahak
riwayat asma dan alergi suhu dingin (wheezing) pada apeks paru
9. TTV :
RR : 26x/i
Pengkajian Nyeri :
P : Provokatif (penyebab )
Q : Quality (kualitas )
bagian dada
S : Severity (tingkat
keparahan) :
pasien 5 (dengan
menggunakan NRS)
menit
3) Analisa Data
yang lalu
Terganggunya system
DO :
respirasi
- Pasien nampak sesak
Sekresi mukosa ↑
- Pasien nampak
pernapasan
Bunyi wheezing
Bersihan Jalan
- Pasien nampak
Bronkospasme
menggunakan
pernafasan cuping
Saluran napas
hidup
menyempit
- Mukosa bibir
kering
Ventilasi terganggu
- Tanda tanda vital
RR : 26x/i
Dispneu, takipneu,
TD : 124/79 mm Nadi :
penggunaan otot bantu napas
112x/men Suhu : 36,2
0C SPO2 : 98%
Pola Napas Tidak
Efektif
DO : Refleks enteric
- Nampak berkeringat
- Nadi : 112x/menit
lalu
Peradangan
mukosa lambung
Nyeri
Q : Quality (kualitas )
tertekan
R : Radiation (paparan) :
menjalar sampai ke
bagian dada
pasien 5 (dengan
menggunakan NRS)
T : Timing (waktu) :
< 5 menit
4) Diagnosis Keperawatan
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan.
5) Perencanaan Keperawatan
berdahak menurun
membaik
berat ±
3 jam lalu sebelum - Dyspnea 3. Lakukan prinsip enam
0C
Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
membaik
- Nadi :
112x/menit Manajemen Mual
napas 3. Kolaborasi
Nyeri dirasakan
seperti tertekan
R :Radiation
(paparan) :
menjalar sampai ke
bagian dada
S : Severity (tingkat
keparahan) :
dirasakan pasien 5
(dengan menggunakan
NRS)
T : Timing (waktu) :
< 5 menit
6) Implementasi Keperawatan
26x/menit
Hasil :
Hasil :
Pasien mengatan sputum
Hasil :
duduk
Hasil :
batuk efektif
Hasil :
pasien.
Hasil :
Pasien mengatakan tidak
Hasil :
oktober 2025
(pasien,obat, dosis,waktu,rute,dokumentasi)
Hasil :
Pasien : Ny “K”
Obat : Bronkodilator
Dosis : 2,5 ml
Rute : inhalasi
mengkerut
Hasil :
Hasil :
pasien
Hasil :
Hasil :
5 ke 3
Hasil :
nyeri
Hasil :
Hasil :
dalam
Manajemen Mual
jika duduk
berkurang
O:
(wheezing)
Efektif Teratasi
- Wheezing menurun
- Dispnea menurun
P : Pertahankan Intervensi
Kamis 12.00 S :
jika duduk
O:
- P : 24 x/menit
- Dyspnea menurun
P : Pertahankan intervensi
Kamis 12.00 S :
sudah berkurang
- Pasien mengatakan
O:
napas dalam
- Nadi 98x/menit
- peranapasan 24x/menit
- Meringis menurun
- Diaphoresis menurun
P : Pertahankan Intervensi