Bab 2. Eksperimental
Manufaktur Elektroda dan Variasi Parameter
Penelitian ini menggunakan carbon black (CB) sebagai aditif konduktif dan polyvinylidenefluoride (PVDF) sebagai
binder. Material aktifnya (AM) adalah Li(Ni1/3Mn1/3Co1/3)O2 untuk elektroda NMC dan LiMn2O4 untuk elektroda LMO.
Material N-Methyl-2-Pyrrolidone (NMP) digunakan sebagai pelarut. Anoda graphite digunakan sebagai counter
electrode untuk NMC dan LMO. Variasi parameter produksi pada penelitian ini didetailkan seperti pada Tabel 1.
Perbandingan kinerja NMC dan LMO pada Gambar 2,3, dan 5 menunjukkan NMC memiliki kapasitasi discharge
spesifik yang lebih tinggi pada C-rates rendah dan LMO memiliki kapasitas spesifik discharge yang lebih tinggi pada
C-rates tinggi. Adanya penyimpangan pada kurva kinerja NMC dan LMO seperti pada parameter medium calendering
di C-rate 2C dan 5C, dan high calendering di C-rate 5C. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 6, jika baterai
beroperasi pada C-rates dibawah penyimpangan maka material katoda NMC memiliki kapasitas discharge spesifik
yang lebih tinggi. Namun jika baterai beroperasi pada C-rates diatas penyimpangan maka material katoda LMO
memiliki kapasitas discharge spesifik yang lebih tinggi. NMC dengan struktur berlapis dapat menginterkalasi ion
lithium 2-Dimensi. Sementara LMO dengan struktur spinel dapat menginterkalasi ion lithium 3-Dimensi. Hal ini
menunjukkan bahwa material katoda LMO cocok untuk aplikasi C-rate tinggi seperti hybrid electric vehicles.
Bab 4. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Konfigurasi calendering stress load tertinggi menghasilkan kapasitas discharge baterai tertinggi terutama pada C-rate
yang tinggi juga. Level calendering katoda yang rendah dan medium menunjukkan kapasitas discharge yang rendah
dan resistansi elektrik yang tinggi seiring dengan konduktivitas elektriknya yang rendah.
Batasan transfer ion muncul signifikan pada elektroda dengan calendering stress load melebihi 22% untuk NMO dan
30% untuk LMO.
Energi spesifik tidak bisa ditingkatkan dengan mereduksi kandungan carbon black menjadi 4% berat dan rasio carbon
black terhadap binder CB:B = 1 setidaknya untuk aplikasi yang memerlukan C-rate ≥ 0.2C karena dapat menimbulkan
deteriorasi konduktifitas elektronik katoda sehingga dapat mengakibatkan losses kinerja baterai yang tinggi.
Kinerja elektroda NMC pada C-rate rendah dibawah 2C cocok untuk aplikasi energi tinggi seperti pada full electric
dan plug-in hybrid electric vehicle. Sementara kinerja elektroda LMO bagus pada C-rate tinggi sehingga cocok untuk
aplikasi daya tinggi seperti pada hybrid electric vehicle
Untuk aplikasi fast charging, LMO dapat menjadi pilihan yang menarik jika kekurangan seperti stabilitas pada siklus
rendah dapat diatasi.
Kapabilitas C-rate LMO yang tinggi dikarenakan memiliki struktur 3D spinel sehingga memudahkan difusifitas ion
lithium. C-rate dapat ditingkatkan juga dengan calendering stress load yang tinggi.
Konfigurasi parameter terbaik untuk katoda NMC untuk aplikasi energi spesifik tinggi dicapai dengan calendering
stress load 22%, rasio CB:B > 1, dan dengan mass loading yang tinggi. Konfigurasi parameter terbaik untuk katoda
LMO untuk aplikasi daya spesifik yang tinggi dicapai dengan calendering stress load 30%, rasio CB:B > 1, dan mass
loading medium ke rendah.
Calendering stress load yang tinggi memiiki pengaruh untuk meningkatkan performa elektroda.
MUHAMMAD DARMA RADITYA
MUHAMMAD DARMA RADITYA
MUHAMMAD DARMA RADITYA
MUHAMMAD DARMA RADITYA
MUHAMMAD DARMA RADITYA