Anda di halaman 1dari 36

DESAIN SKRIPSI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB DENGAN METODE


LATIHAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PELAJARAN AKIDAH
AKHLAK DI MIS TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUHAJIRIN ANTANG KUALA KAPUAS
KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH :
DEWI PURNAMA
NPM : 219116166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
STAI AL-JAMI BANJARMASIN
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Fokus Penelitian............................................................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................
D. Signifikan Penelitian.....................................................................................................
E. Definisi Operasional.....................................................................................................
F. Kajian Pustaka..............................................................................................................
G. Hipotesis Penelitian......................................................................................................
H. Sistematika Penulisan...................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................
A. Pengertian Metode Pembelajaran ...................................................................................
B. Metode Tanya Jawab......................................................................................................
1. Pengertian Metode Tanya Jawab .............................................................................
2. Kelebihan Metode Tanya Jawab ..............................................................................
3. Kelemahan Metode Tanya Jawab ............................................................................
4. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Tanya Jawab .........................................
C. Metode Latihan................................................................................................................
1. Pengertian Metode Latihan ......................................................................................
2. Kelebihan Metode Latihan .......................................................................................
3. Kelemahan Metode Latihan .....................................................................................
4. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Latihan ..................................................
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...................................................................................
B. Lokasi Penelitian ...........................................................................................................
C. Objek dan Subjek Penelitian.........................................................................................
D. Data dan Sumber Data..................................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................
F. Analisis Data.................................................................................................................
BAB IV PENYAJIAN DATA LAPORAN PENELITIAN..........................................................
A. Penyajian Data........................................................................................................................
B. Analisis Data...........................................................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan adalah pembentukan kedewasaan manusia

itu sendiri dalam arti seluas-luasnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

maka dikenallah tiga pusat pendidikan, yaitu pendidikan dalam keluarga,

sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal

yang merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga serta merupakan

jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dan

masyarakat kelak. Dalam lembaga pendidikan ini anak diberikan berbagai

disiplin ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi, keluarga,

bangsa, dan tanah air. Dengan kata lain, bahwa pendidikan di Indonesia yang

memiliki keseimbangan untuk mengabdi kepada kepentingan pribadi dan

sosial, dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Tujuan

Pendidikan Nasional dan di tegaskan kembali dalam Undang-Undang RI No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang

berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.1

1
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI
tentang Pendidikan (Jakarta : Departemen Agama RI, 2006). h 8.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ini sesuai dengan firman

Allah SWT dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi :

ِ ِ‫ين َآمنُوا ِإ َذا قِيل لَ ُك ْم َت َف َّس ُحوا يِف الْ َم َجال‬


ۖ ‫س فَافْ َس ُحوا َي ْف َس ِح اللَّهُ لَ ُك ْم‬ ِ َّ
َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
َ
ٍ ‫وِإ َذا قِيل انْ ُشزوا فَانْ ُشزوا يرفَ ِع اللَّه الَّ ِذين آمنُوا ِمْن ُكم والَّ ِذين ُأوتُوا الْعِْلم درج‬
ۚ ‫ات‬ َ ََ َ َ َْ َ َ ُ َْ ُ ُ َ َ
.ٌ‫َواللَّهُ مِب َا َت ْع َملُو َن َخبِري‬
Tujuan pendidikan nasional sejalan dengan pendidikan Islam, sebab

tujuan keduanya mencakup pengembangan berbagai aspek yang tidak berbeda

serta proses pembelajaran yang sama sebagaimana yang diterangkan oleh

Ahmad D. Marimba sebagai berikut :

Tujuan terakhir pendidikan Islam ialah terbentuknya kepribadian


muslim. Sebelum kepribadian muslim terbentuk, pendidikan Islam akan
mencapai dahulu beberapa tujuan sementara. Antara lain kecakapan
jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan dan ilmu
kemasyarakatan, kesusilaan dan keagamaan, kedewasaan jasmani dan
rohani dan seterusnya. Kedewasaan rohani tercapai setelah kedewasaan
jasmani.2

Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan di atas,

diperlukan dukungan metode pendidikan yang tepat, diharapkan dapat

memperlancar keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Roestiyah N.K,

Menerangkan :

Bila guru memerlukan beberapa tujuan untuk mencapainya, maka ia


perlu mengenal dan menguasai dengan baik sifat-sifat dari setiap metode
penyajian sehingga ia mampu mengkombinasikan penggunaan beberapa
metode penyajian tersebut, sekaligus untuk mencapai beberapa tujuan
yang telah dirumuskannya itu, dan tidak terasa antara perubahan dari
metode yang lain.3

2
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, ( Bandung : Al Ma’arif,
1989 ), h. 44
3
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1991), h. 3
Metode pengajaran ini banyak sekali jenisnya seperti tanya jawab,

latihan, diskusi, demonstrasi, ceramah, dan lain-lain yang saling melengkapi

dan mendukung tercapainya tujuan belajar mengajar.

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat

pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah metode yang tertua

dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga,

masyarakat maupun sekolah. Djajojodisastro mendefinisikan “metode tanya

jawab merupakan suatu cara menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab oleh murid pada saat itu juga.”4

Metode latihan adalah salah satu metode belajar mengajar yang

dilakukan oleh guru di sekolah. Metode latihan (Driil) merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Latihan

adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan

kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan / keterampilan yang lebih tinggi

dari apa yang dipelajari. Hasibuan mendefinisikan “metode latihan harus

berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor,

yaitu faktor waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta,

latar belakang peserta, dan lain-lain.”5

4
Djajojodisastro, “Metode Tanya Jawab”,
http://muktialistkipnganjuk.blogspot.com/2013/02/metode-tanya-jawab.html
5
Hasibuan, “Metode Latihan”,
http://sondix.blogspot.com/2013/08/sistem-dan-metode-pelatihan-karyawan.html
Firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 47 – 48 sebagai berikut :

ٖ َ‫ َذ َواتَٓا َأ ۡفن‬٤٧ ‫ان‬


٤٨ ‫ان‬ ِ َ‫فَبَِأيِّ َءآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب‬
Ayat di atas menegaskan bahwa tanya jawab merupakan salah satu metode

yang digunakan dalam pendidikan.

Firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut :

‫ ۡٱق َر ۡأ َو َرب َُّك ٱَأۡل ۡك َر ُم‬٢ ‫ق‬


ٍ َ‫ق ٱِإۡل ن ٰ َس َن ِم ۡن َعل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬ َ َ‫ٱس ِم َرب َِّك ٱلَّ ِذي َخل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
٥ ۡ‫ َعلَّ َم ٱِإۡل ن ٰ َس َن َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬٤ ‫ ٱلَّ ِذي َعلَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬٣
Ayat di atas menegaskan bahwa terdapat lafadz ‫اقرأ‬ (Bacalah) lebih dari satu

kali. Di sini mengandung prinsip, bahwa diantara prinsip pembelajaran

adalah dengan menggunakan pengulangan. Untuk mempelajari materi sampai

pada taraf pemahamann siswa perlu membaca, berfikir, mengingat dan yang

tidak kalah penting adalah latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-

ulang materi yang dipelajari sehingga materi tesebut makin mudah diingat.

Dengan pengulangan, tanggapan tentang materi makin segar dalam pikiran

siswa, sehingga makin mudah dimengerti.

Dalam pendidikan khususnya proses belajar mengajar, faktor metode

merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan karena ikut menentukan sukses

tidaknya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hubungan antara metode dan

tujuan pendidikan bisa dikatakan hubungan sebab akibat, artinya jika metode

pendidikan yang dipergunakan baik dan tepat, maka akibatnya tujuan

pendidikan yang telah dirumuskan besar kemungkinan dapat tercapai dengan

baik. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode tanya
jawab dan latihan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Diantaranya

mendorong siswa untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapatnya,

mendorong mereka untuk lebih siap dalam mendalami materi-materi pelajaran

melalui berbagai sumber, serta mendorongnya berpartisipasi secara aktif dalam

memecahkan suatu masalah.

Mengingat pentingnya metode tanya jawab, maka seharusnyalah

kegiatan belajar mengajar banyak menggunakan metode ini. Pengajaran

dengan tanya jawab hampir selalu berhubungan dengan data-data faktual dan

tanggapan bersifat objektif. Sangat sering tanya jawab seperti ini berupa

tinjauan ulang atas bahan yang telah dipelajari oleh murid sebelumnya, atau

hanya sebagai awal dari suatu pelajaran atau cerita.

Kedua teknik ini memang benar-benar valid, namun guru harus dapat

mengenali kapan ia dapat menggunakan metode tanya jawab dan kapan ia

dapat menggunakan metode latihan. Tidak hanya pada mata pelajaran umum

yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah, mata pelajaran agama ( PAI ) pun

dianjurkan untuk menerapkan metode tanya jawab dalam proses belajar

mengajar terlebih lagi pada mata pelajaran yang mengutamakan kepada

pemahaman penghayatan siswa terhadap materi yang diajarkan, salah satunya

adalah mata pelajaran Akidah Akhlak.

Mata pelajaran Akidah Akhlak sebagai salah satu mata pelajaran yang

diberikan kepada peserta didik demi mendukung kemampuan seseorang dalam

hal hukum Islam . Akidah Akhlak berfungsi untuk meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT. Oleh karena itulah mata pelajaran
Akidah Akhlak penting mendapat perhatian yang besar bagi seorang anak di

usia dini, agar kedepannya dia akan terbiasa menjalankan kedihupan sesuai

dengan hukum Islam yang ada.

Dari pengamatan pendahuluan penulis melihat bahwa metode latihan

lebih sering digunakan daripada metode tanya jawab. Kurangnya pembiasaan

penerapan metode tanya jawab mengakibatkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran masih belum maksimal.

Untuk meningkatkan penerapan metode ini, maka penting untuk

dilakukan penelitian dan hasil dari penelitian ini akan dijadikan bahan

penyusunan skripsi yang berjudul “ PERBANDINGAN PENGGUNAAN

METODE TANYA JAWAB DENGAN METODE LATIHAN DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DI MIS TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUHAJIRIN ANTANG KUALA

KAPUAS KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2022/2023.”

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian bentuk susunan

permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di

dalam suatu topik penelitian. Adanya fokus penelitian ini memiliki harapan

agar penelitian memiliki fokus yang tepat, sehingga mampu mengumpulkan

data dan melakukan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk

fokus penelitian ini mengacu pada penelitian kuantitatif.

Pada penelitian ini menggunakan tes “t” yaitu salah satu tes statistik
yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan sebuah hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa di antara dua Mean Sampel yang diambil secara
random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Terdapat t yang telah diperoleh dari hasil perhitungan ( lazim disebut
tobservasi dengan diberi lambaang to ) diinterpretasikan dengan menggunakan
Tabel Nilai “t” ( Tabel Nilai Harga Kritik “t” ) dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Jika to sama dengan atau lebih besar daripada harga kritik “t” yang

tercantum dalam Tabel ( diberi lambang tt ) , maka Hipotesis Nihil yang

menyatakan tidak adanya perbedaan Mean dari kedua sampel, ditolak;

berarti perbedaan Mean dari kedua sampel/subyek itu adalah perbedaan

yang signifikan.

2. Jika to lebih kecil daripda tt maka Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak

adanya perbedaan Mean dari kedua sampel yang bersangkutan, disetujui;

berarti perbedaan Mean dua sampel itu bukanlah perbedaan Mean yang

signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi kebetulan saja sebagai akibat

Sampling Error.

Gambar dibawah ini menyajikan langkah-langkah yang dilakukan

penelitian dalam melakukan proses penelitian.

Identifikasi Review Pengumpulan


Masalah Informal Data

Penarikan Analisis
Kesimpulan Data

Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran bidang

studi Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab dan latihan.

2. Untuk mengetahui metode apa yang paling efektif, tanya jawab atau latihan

dalam proses pembelajaran bidang studi Akidah Akhlak terutama untuk

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang

Kuala Kapuas.

D. Signifikasi Penelitian

Bertitik tolak dari tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk :

1. Dijadikan acuan guru untuk memilih metode yang sesuai dalam proses

belajar mengajar yang lebih baik dalam mencapai prestasi belajar peserta

didik yang lebih optimal.

2. Dijadikan acuan peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran

Akidah Akhlak.

3. Dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian yang relevan di masa

mendatang.

E. Definisi Operasional

Menyadari begitu banyak permasalahan yang berhubungan dengan

perbandingan penggunaan metode tanya jawab dan latihan dalam

meningkatkan hasil belajar pelajaran Akidah Akhlak, maka perlu untuk

mendefinisikan operasional dan ruang lingkup yang akan diteliti dalam studi

ini. Definisi meliputi 3 unsur yaitu :


1. Metode tanya jawab dapat di artikan sebagai suatu cara untuk

menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang

harus dijawab oleh siswa.

2. Metode latihan  merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, selain itu sebagai sarana untuk

memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. 

3. pMata pelajaran Akidah Akhlak sebagai salah satu mata pelajaran yang

wajib diajarkan disekolah-sekolah formal dibawah naungan Departemen

Agama mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah termasuk di Madrasah

Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas , di

Madrasah Tsanawaiyah, sampai Madrasah Aliyah.

F. Kajian Pustaka

Pembelajaran Akidah Akhlak berarti upaya sadar yang dilakukan guru

terhadap siswanya melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang terencana dan

sistematis untuk menyiapkan peserta didik dalam mengenal, menghayati dan

mengimani Allah swt Dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia

dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Al-quran dan Hadis melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dan hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan

dan persatuan bangsa. Mata pelajaran akidah akhlak mengandung arti

pengajaran yang membicarakan tentang keyakinan dari suatu kepercayaan dan

nilai suatu perbuatan baik atau buruk, yang dengannya diharapkan tumbuh
suatu keyakinan yang tidak dicampuri keragu-raguan serta perbuatannya dapat

dikontrol oleh ajaran agama. 

Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran

yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik

untuk dapat memahami dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan

berakhlak Islami secara sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam

kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.

Ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas IV

meliputi:

a. Indahnya Kalimat Tayibah

b. Mengenal Allah melalui Asmaul Husna

c. Berian kepada kitab-kitab Allah

d. Indahnya berperilaku amanah

e. Indahnya berperilaku terpuji

f. Menghindari akhlak tercela melalui kisah tsa’labah

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar di atas maka dapat dikemukakan

Hipotesis alternatif ( Ha ) dan Hipotesis nihil ( Ho ) sebagai berikut :

Ha : “Hasil belajar Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab

dan latihan ada perbedaan yang signifikan.”

Ho : “Hasil belajar pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode


tanya jawab dan latihan tidak ada perbedaan yang signifikan.”
H. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi kedalam 5 bab yang

dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab Pertama yaitu pendahuluan meliputi masalah, rumusan masalah,

definisi operasional dan ruang lingkup pembahasan, tujuan dan signifikasi

penelitian, kegunaan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, kerangka

pemikiran dan sistematis penulisan. Merupakan hal-hal yang mendasari penulis

seperti memuat hal-hal yang mendorong peneliti untuk meneliti suatu masalah,

hal yang menjadi masalah/bahasan, pengertian yang terkandung dalam judul

penelitian, tujuan kegunaan, hipotesis, metode, kerangka serta cara penulisan

tiap bab pada skripsi ini.

Bab Kedua yaitu Landasan Teori meliputi pengertian, kelebihan, dan

kelemahan metode tanya jawab dan latihan serta pengertian, tujuan dan ruang

lingkup pelajaran Akidah Akhlak yang digunakan sebagai dasar atas hasil

penelitian yang akan dilaksanakan.

Bab Ketiga yaitu Metode Penelitian meliputi jenis dan pendekatan,

desain penelitian, objek, subyek, data dan sumber data, teknik pengumpulan

data dan teknik analisis data, merupakan cara yang digunakan penulis untuk

membuat penelitian.

Bab Keempat yaitu Hasil Penelitian, meliputi gambaran umum

Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang, deskripsi data,

analisa dan diinterpretasikan dengan menggunakan rumus statistik yaitu

dengan menggunakan tes “ t “ .


Bab Kelima yaitu Penutup kesimpulan dan saran, merupakan bagian

akhir dari skripsi ini yang merupakan jawaban pokok atas permasalahan dalam

bab pendahuluan dan hasil pemecahan terhadap apa yang dipermasalahkan

dalam skripsi.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Pendekatan dan Penelitian

Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau proses

sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan

metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan,

memprediksikan, dan mengontrol fenomena. Tujuan ini didasarkan pada

asumsi bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.

Kemajuan kearah tujuan ini berhubungan dengan pemerolehan pengetahuan

dan pengembangan serta pengujian teori-teori. Eksistensi dari suatu teori yang

dapat hidup sangat mempermudah kemajuan ilmu pengetahuan yang secara

simultan menjelaskan banyak fenomena. Dibandingkan dengan sumber

pengetahuan yang lain, seperti pengalaman, otoritas, penalaran induktif, dan

penalaran deduktif, penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien,

dan paling dipercaya.

Tujuan penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin, seperti untuk

pengembangan model matematis karena penelitin ini tidak sekadar

menggunakan teori yang diambil lewat kajian literatur dan teori. Namun juga

pentingnya membangun hipotesa yang memiliki keterkaitan dengan fenomena

yang akan diteliti menggunakan metode penelitian ini.

Penelitian kuantitatif memiliki tujuan penting dalam melakukan

pengukuran yang merupakan pusat pengukuran. Hal ini dikarenakan hasil dari
pengukuran bisa membantu dalam melihat hubungan fundamental antara

pengamatan empiris dengan hasil data yang diambil secara kuantitatif. Tujuan

lain yakni membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam

sebuah populasi.

Karakteristik dari penelitian kuantitatif diperlukan agar seseorang

yang belum mengerti akan metode penelitian ini mudah dalam menandai nya.

Penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa poin dalam karakteristik yang

dimilikinya, pertama menyoroti masalah yang lebih khusus sebagai fokus

penelitian yang tengah dilakukan.

Kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan khusus yang

diangkat sebagai bahan penelitian, dan yang paling penting dari karakteristik

penelitian kuantitatif adalah tidak berorientasi pada hasil. Melainkan lebih

kepada proses, meskipun bahan yang diteliti bersifat sangat unik tetapi

prosesnya tetap lebih menonjolkan latar penelitian secara ilmiah.

Karakteristik selanjutnya adalah peneliti dalam hal ini sebagai

instrumen dasar dalam pengumpulan data. Kemudian rancangan penelitian

yang dipakai sifatnya sementara, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pengamatan, wawancara hingga teknik analisis data. Hasil dari penelitian ini

berupa data yang bersifat kualitatif meskipun tidak menggunakan konsep dan

hipotesis. Terakhir adalah harus memiliki kredibilitas, audibilitas,

transferabilitas dan konfirmabilitas untuk melihat data secara keseluruhan.

Untuk teori yang digunakan adalah grounded theory, sementara itu dalam

melakukan analisis data digunakan pelaporan secara deskriptif. Beberapa


karakter yang dijelaskan tersebut bisa dipakai dalam membedakan jenis

penelitian.

Termasuk dalam membantu menentukan desain penelitian, terdapat

dua desain dalam penelitian ini yakni studi deskriptif dan studi eksperimental.

Penelitian deskriptif jika peneliti hanya melakukan uji relasi antar variabel satu

kali saja, sementara untuk penelitian eksperimen para peneliti akan melakukan

pengukuran antar variabel yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian.

Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses

sistematik. Ada yang mendefinisikan penelitian sebagai suatu proses sistematik

pengumpulan dan penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan. Dan

ada pula yang mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai penyelidikan

sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena sosial yang

dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan

fenomena tersebut. Penelitian menggunakan metode ilmiah, penyelidikan

pengetahuan melalui metode pengumpulan, analisis dan interpretasi data.

Dikaitkan dengan metode ilmiah, suatu proses penelitian sekurang-kurangnya

berisi suatu rangkaian urutan langkah-langkah. Lima langkah yang sesuai

dengan metode ilmiah dan melengkapi elemen-elemen umum pendekatan

sistematik pada penelitian adalah :

1. Identifikasi masalah penelitian

Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik hakikat masalah

yang akan diteliti harus didefinisikan walaupun hanya dalam istilah luas.

Pengetahuan yang berhubungan diidentifikasi, dan dalam esensi, suatu


kerangka kerja ditetapkan untuk pelaksanaan penelitian. Hal penting lain

yang berhubungan dengan penetapan kerangka kerja atau fondasi untuk

penelitian adalah identifikasi suatu asumsi yang perlu atau kondisi yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Identifikasi masalah adalah

langkah yang sangat penting dalam proses penelitian. Menemukan dan

mengidentifikasi masalah yang tepat sangat penting dalam proses untuk

meneliti dan menyelesaikan masalah tersebut.

Identifikasi masalah ini pada dasarnya adalah langkah selanjutnya

setelah seorang peneliti memilih suatu fenomena yang akan diteliti.

Langkah ini penting untuk memperinci apa saja yang sebenarnya harus

diteliti lebih dalam dari fenomena tersebut.Identifikasi masalah dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan studi literatur,

perbandingan dengan kondisi ideal, pengujian, ataupun dengan observasi

langsung. Karena perannya yang sangat vital dalam menentukan apa yang

akan diteliti dalam suatu penelitian, maka identifikasi masalah ini umumnya

diletakkan di awal-awal riset. Identifikasi masalah yang kurang tepat dapat

membuat penelitian tersebut berkurang validitasnya atau bahkan tidak

relevan terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Identifikasi masalah

adalah langkah yang sangat penting dalam proses penelitian. Menemukan

dan mengidentifikasi masalah yang tepat sangat penting dalam proses untuk

meneliti dan menyelesaikan masalah tersebut.


Identifikasi masalah ini pada dasarnya adalah langkah selanjutnya

setelah seorang peneliti memilih suatu fenomena yang akan diteliti.

Langkah ini penting untuk memperinci apa saja yang sebenarnya harus

diteliti lebih dalam dari fenomena tersebut.

Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.

Bisa dengan studi literatur, perbandingan dengan kondisi ideal, pengujian,

ataupun dengan observasi langsung. Karena perannya yang sangat vital

dalam menentukan apa yang akan diteliti dalam suatu penelitian, maka

identifikasi masalah ini umumnya diletakkan di awal-awal riset. Identifikasi

masalah yang kurang tepat dapat membuat penelitian tersebut berkurang

validitasnya atau bahkan tidak relevan terhadap masalah yang ingin

diselesaikan.Peneliti umumnya melakukan identifikasi masalah dengan

menjelaskan masalah-masalah apa yang ditemukan dalam suatu fenomena.

Masalah-masalah tersebut nantinya akan diukur dan dihubungkan dengan

teori-teori sesuai dengan prosedur penelitian yang ada.

2. Review Informasi

 Review adalah respon atau ulasan yang bisa memberikan manfaat. Di

dunia pendidikan, review lebih mengarah para pengembangan ilmu

pengetahuan.Adalah pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain

mendekati masalah yang sama. Sudah jelas bahwa seseorang akan dapat dan

akan memperoleh keuntungan dari karya orang lain. Literatur penelitian

sumber dari informasi demikian.


3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik

pengumpulan data memerlukan langkah yang strategis dan juga sistematis

untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan

kenyataannya.Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini

biasanya digunakan untuk peneliti demi mengumpulkan data yang

merujuk pada satu kata abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda,

tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Misalnya adalah melalui

angket, wawancara, pengamatan, uji atau tes, dokumentasi, dan lain

sebagainya. Di dalam melakukan teknik pengumpulan data atau proses

mengumpulkan data, keberadaan instrumen penelitian menjadi bagian

yang sangat integral dan termasuk ke dalam komponen metodologi

penelitian karena instrumen penelitiannya berupa alat yang digunakan

untuk mengumpulkan, memeriksa, dan menyelidiki masalah yang diteliti.

Tentu saja, keberadaan instrumen tersebut akan membantu berbagai

penelusuran terhadap gejala yang ada pada penelitian sehingga dapat

digunakan untuk membuktikan kebenaran atau untuk menyanggah

berbagai hipotesis. Oleh sebab itu, instrumen yang digunakan harus

memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.


Dilakukannya pengumpulan data untuk penelitian agar data dan

teori yang ada di dalamnya valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga

peneliti harus benar-benar terjun langsung dan mengetahui teknik

pengumpulan data tersebut. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui

validitas atau kebenaran konsep penelitiannya.Secara umum, teknik

pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk dapat mengumpulkan data

atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di lapangan demi

keperluan penelitian dan teknik yang dilakukan sangat ditentukan oleh

metodologi penelitian yang dipilih oleh peneliti itu sendiri .

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara

sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan

masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan

dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitian,yakni

suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan  kegunaan

tertentu. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk

suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya

dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,

ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah

satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang

diteliti. Dalam penelitian ilmiah, agar data yang dikumpulkan menjadi valid,

maka harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam


penelitian itu, sehingga data yang diperoleh dapat menjadi pendukung

terhadap kebenaran suatu konsep tertentu.

Pengumpulan data yang sesuai dengan masalah penelitian merupakan

langkah yang ketiga dari sistematika penelitian. Bagaimanapun data tidak

dapat dikumpulkan dengan cara segampangan. Proses pengumpulan data

memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak. Dengan demikian, data

akan memungkinkan keputusan yang valid yang akan dibuat tentang

masalah penelitian.

4. Analisis Data

Analisis data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk

menemukan informasi yang berguna yang dapat dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan untuk solusi suatu permasalahan. Proses analisis ini

meliputi kegiatan pengelompokkan data berdasarkan karakteristiknya,

melakukan pembersihan data, mentransformasi data, membuat model data

untuk menemukan informasi penting dari data tersebut. Tak lupa data yang

sudah melalui proses tersebut harus disajikan dalam bentuk yang menarik

dan mudah dipahami oleh orang lain biasanya dalam bentuk grafik atau plot.

Penggunaan teknologi sekarang hampir menyentuh segala aktivitas kita.

Teknologi ini tentu berhubungan dengan data dimana akan terus bertambah

setiap waktu. Jika data dibiarkan menumpuk, maka data hanya akan menjadi

hal yang sia-sia. Padahal data bisa diolah dan dimanfaatkan untuk

mendapatkan informasi yang berguna. Oleh sebab itu, analisis data

merupakan langkah dalam pengolahan data yang sangat penting. 


Saat melakukan penelitian, terdapat beberapa jenis analisis data yaitu

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.  Analisis kuantitatif adalah analisis

yang menggunakan model matematika atau statistika dalam memproses

datanya. Hasil analisis biasanya berupa angka-angka yang akan disajikan

dan diuraikan oleh peneliti. Adapun teknik yang digunakan dalam analisis

kuantitatif yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial

yang memiliki fungsinya masing-masing. Adapun tujuan dari analisis data

ialah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa dipahami, lalu untuk

membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik

populasi berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat

berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis baik

menggunakan teknik statistik atau tidak. Data dianalisis dalam suatu cara

yang memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis atau menjawab

pertanyaan penelitian.

5. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan hasil suatu proses penelitian. Setelah

langkah-langkah diatas, maka langkah terakhir adalah menyimpulkan dari

analisis data untuk menyempurnakan penelitian ini, sehingga mendapatkan

kekuasaan ilmu khususnya bagi peneliti serta bagi pembacanya. Pada

tahap ini peneliti membuat kesimpulan dari keseluruhan data-data yang

telah diperoleh dari kegiatan penelitian yang telah dianalisis. Kesimpulan

penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan


pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang

diajukan pada bagian rumusan masalah. Keseluruhan jawaban hanya

terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan

dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.

Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan

tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan

permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utaam harus berkaitan

dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada

kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama,

tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Pada tulisan

ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada

kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan

memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan

ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil

kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan

ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka

kesimpulan memerlukan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan

yang diajukan pada bab pendahuluan.

Pada bagian kesimpulan ini peneliti dapat menyampaikan

ringkasan hasil yang dianggap penting, dengan tidak menggunakan

bahasa statistik lagi. Peneliti dianjurkan menguraikan hasil analisis data


dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca, maupun oleh orang-

orang yang berkepentingan. Oleh karena itu, beberapa istilah seperti, nilai,

signifkan, kesalahan tipe satu dan kesalahan tipe dua, ditolak atau

diterimanya suatu analisis diganti dengan bahasa yang mudah dipahami

sehingga orang lain termasuk para pembaca dan para pengambil keputusan

dapat mengerti dan menggunakan secara tepat. Tujuan penarikan

kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada

pada pembaca guna mengetahui secara cepat tentang apa hasil akhir yang

diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

Adalah proses penggambaran kesimpulan atau penarikan generalisasi

setelah analisis dilakukan. Kesimpulan didasarkan pada data dan analisis di

dalam kerangka kerja studi penelitian.

Jenis penelitian kali ini adalah penelitian kuantitatif. Yaitu suatu

pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigm post-

posivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran

tentang sebab akibat, hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan

pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi

penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data statistik.

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang

diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat

bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima.

Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup

mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima


dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi

persyaratan keilmuan.

Pada penelitian ini menggunakan test ”t” yaitu salah satu tes statistik

yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan sebuah

hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua Mean Sampel yang

diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

Terdapat t yang diperoleh dari hasil perhitungan (lazim disebut tobservasi

dengan diberi lambang to) diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel

Nilai ”t” (Tabel Nilai Harga Kritik ”t”) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika to sama dengan atau lebih besar daripada harga kritik ”t” yang

tercantum dalam Tabel (diberi lambang tt), maka Hipotesis Nihil yang

menyatakan tidak adanya perbedaan Mean dari kedua sampel, di tolak ;

berarti perbedaan Mean dari kedua sampel/subyek itu adalah perbedaan

yang signifikan.

2. Jika to lebih kecil daripada tt, maka Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak

adanya perbedaan Mean dari kedua sampel yang bersangkutan, disetujui;

berarti perbedaan Mean dua sampel itu bukanlah perbedaan Mean yang

signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi kebetulan saja sebagai akibat

Sampling Error.
B. Lokasi Penelitian

1. Profil MIS Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Muhajirin Antang

Profil madrasah sebagai berikut :

a. Nama Sekolah :MIS Pondok Pesantren Al-Qur’an

Al Muhajirin Antang

b. Nomor Statistik Madrasah : 111262030118

c. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 69994691

d. Alamat :

Jalan : Jl. Cilik Riwut Gg. Damai

Kelurahan : Selat Hulu

Kecamatan : Selat

Kabupaten : Kapuas

Provinsi : Kalimantan Tengah

Kode Pos : 73514

E-mail : mitmuhajiirinantang@gmail.com

e. Status Sekolah : Swasta

f. Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 2013

g. Akreditas :B

h. Tahun Berdiri : 02 Januari 2019

i. Status Tanah : Milik Sendiri

j. Luas Tanah/Lahan : 13.600 m2


k. Jenis Bangunan : Permanen

l. Sumber listrik : PLN

m. Daya Listrik : 450 watt

n. Sumber Air Bersih : Air PDAM

C. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perbandingan penggunaan metode

tanya jawab dengan metode latihan dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran

Aqidah Akhlak di MIS Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas

kelas IV tahun pelajaran 2022-2023.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV MIS

Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas tahun pelajaran

2022/2023 yang berjumlah 47 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Murid MIS Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas

Kelas IV Tahun Pelajaran 2022-2023

Murid Laki- Murid


No Kelas Jumlah
Laki Perempuan
1 IV-a 11 11 22

2 IV-b 19 6 25

Jumlah 47

D. Data dan Sumber Data

1. Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data pokok

(primer) dan data penunjang (sekunder).

a. Data Pokok (Primer)

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh peneliti dari orang yang bersangkutan.

Dikutip dari buku Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya oleh Iqbal Hasan, data primer didapatkan oleh peneliti

secara langsung dengan cara wawancara, survei, eksperimen, dan

sebagainya.Data primer biasanya akan tersedia dalam bentuk yang

benar-benar mentah dan perlu diolah kembali. Namun, peneliti bisa

lebih spesifik mendapatkan data yang dibutuhkan karena akan

mencarinya dari sumber utama. Oleh karena itu, peneliti bisa

menyesuaikan dalam pemilihan narasumber agar bisa mendapatkan

data yang dibutuhkan. Data yang berkenaan dengan penelitian ini

mengenai perbandingan penggunaan metode tanya jawab dengan

metode latihan dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran Aqidah

Akhlak. Data yang diambil langsung dari lapangan dengan melakukan

observasi serta dilengkapi dengan hasil dari pre-test dan post-test yang

dilakukan oleh guru.

b. Data Penunjang (Sekunder)

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Hal tersebut


berarti bahwa peneliti berperan sebagai pihak kedua, karena tidak

didapatkan secara langsung. Data sekunder adalah data tambahan

yang diperoleh bukan dari tangan pertama tetapi dari kedua, ketiga

atau seterusnya. Pengecualian juga pada penelitian kuantitatif. 

Berbeda dengan data primer, data sekunder adalah data pelengkap.

Kata pelengkap di sini mengisyaratkan  bahwa tanpa adanya data

sekunder penelitian bisa dianggap rendah kualitasnya karena datanya

kurang lengkap.

Data penunjang dari penelitian ini adalah:

1) Gambaran umum lokasi penelitian

2) Keadaan guru, kepala sekolah, murid dan staf tata usaha

3) Keadaan sarana prasarana

2. Sumber Data

Untuk memperoleh data-data tersebut diatas, penulis menggunakan

berbagai sumber, yaitu:

a. Responden, yaitu murid kelas IVa dan IV-b Madrasah Ibtidaiyah

Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas yang telah

ditetapkan sebagai sampel.

b. Informan, yaitu guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, kepala sekolah,

guru-guru yang lain, staf tata usaha pada Madrasah Ibtidaiyah

Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang Kuala Kapuas yang dijadikan

sebagai sumber data untuk menggali data tambahan tentang data

pokok dan untuk mencari data penunjang lainnya.


c. Dokumen, yaitu data-data yang digali mengenai gambaran umum

lokasi penelitian.

d. Hasil Tes, yaitu dengan memberikan kertas kerja kepada murid

kemudian diperoleh nilai dari masing-masing murid. Dengan data

nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus Tes ”t”.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data variabel-variabel dalam penulisan penelitian

ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian antara

lain:

1. Observasi

Sebagai metode ilmiah observasi diartikan pengamatan dan pencatatan

statistik dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti

yang sebenarnya tidak hanya sebatas pada pengamatan yang dilaksanakan

secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan penulis

adalah dengan melakukan pengamatan saat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dan metode

latihan serta melakukan pengamatan yang berkaitan dengan keadaan

umum lokasi penelitian.

Pengamatan (Observasi) adalah aktivitas yang dilakukan makhluk

cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan

kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan

pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk


mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan

suatu penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara

dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang

suatu hal. Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secata lisan, bertatap muka dan mendengarkan secara

langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan, dalam hal ini

yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru bidang studi Aqidah

Akhlak dan guru lainnya yang dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan pada penelitian ini. Wawancara juga dapat digunakan dalam

konteks penelitian, di mana seorang peneliti menanyakan pertanyaan

kepada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan

memahami fenomena yang sedang diteliti. 

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian adalah dokumen yang menyajikan

informasi tentang hasil penelitian yang asli atau langsung dari sumbernya.

Dokumentasi berbeda dengan pengarsipan dalam perpustakaan. Bahkan

beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian dokumentasi adalah

penghimpunan dokumen atas suatu subjek tertentu. Dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti mencari data melalui

dokumentasi berupa profil Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Al-


Muhajirin Antang Kuala Kapuas, data guru, data murid dan keadaan

terakhir Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an Al-Muhajirin Antang

Kuala Kapuas.

4. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan. Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau

tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan

untuk mengukur kemajuan belajar siswa.  Tes adalah mencari data hasil

belajar pelajaran Aqidah Akhlak menggunakan metode tanya jawab dan

metode latihan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan pada

kertas kerja yang diisi oleh murid setelah proses belajar mengajar

berlangsung.

Pada murid kelas IV-a kertas kerja diberikan setelah proses

pembelajaran Aqidah Akhlak berlangsung dengan metode tanya jawab,

sedangkan pada murid kelas IV-b kertas kerja diberikan setelah proses

Aqidah Akhlak berlangsung dengan metode latihan.

Setelah kertas kerja diperiksa maka dapat diperoleh nilai dari masing-

masing murid, kemudian dimasukkan ke dalam rumus dengan

menggunakan Tes ”t”.

F. Analisa Data

Analisis data ialah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat

untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.


Atau definisi lain dari analisis lain dari analisis data yakni kegiatan yang

dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang

nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan. Adapun tujuan dari

analisis data ialah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa dipahami, lalu

untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik

populasi berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat

berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis penelitian.

Untuk melihat gambaran umum data digunakan statistik deskriptif

yang meliputi penyusunan data kualifikasi kedalam bentuk angka-angka, untuk

selanjutnya dianalisa dan diinterprestasikan secara deskriptif.

Tes ”t” digunakan pada penelitian ini yaitu dengan rumus:

M 1−M 2
to ¿
SE M 1−M 2

Yang sebelumnya dicari terlebih dahulu Mean variabel X dengan

menggunakan rumus Mx atau M1 =


∑X
N1

Dan Mean Variabel Y dengan menggunakan rumus: My atau M2 =


∑Y
N2

Untuk mencari deviasi skor Variabel X1 dengan menggunakan rumus:

x1 = X1 – M1

Dan untuk mencari deviasi skor Variabel Y2 dengan menggunakan rumus:

y2 = Y2 – M2

Lalu dicari pula SD variabel X dengan menggunakan rumus:


SDx atau SD1 =
√ ∑2
x
N1

Dan Mean Variabel Y dengan menggunakan rumus :

SDy atau SD2 =


√ ∑2
y
N2

Dengan diperolehnya SD1 dan SD2 maka selanjutnya dapat dicari pula Standar

Error dari M1 dan M2 dengan menggunakan rumus:

SD 1
SEM1 =
√ N 1 −1

SD 2
SEM2 =
√ N 2 −1
Kemudian digunakan rumus dibawah ini untuk mencari Standard Error Perbedaan

antara M1 dan M2 :

SEM1 – SEM2 = √ SE 2M 1−SE2M 2

Dengan diperoleh SEM1-M2 maka dapat diketahui harga to dengan menggunakan

rumus utama diatas.

Anda mungkin juga menyukai