FINALISASI PROPOSAL MPS. Dodi Prabowo
FINALISASI PROPOSAL MPS. Dodi Prabowo
OLEH:
Dodi Prabowo
NPM. 1702111069
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP WIDURI)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2020
JL. Palmerah Barat No. 353, Jakarta 12210. Telp. (021) 5480552, 5330970 Fax : (021) 5494753
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat, Hidayah serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas dengan tema ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih jauh dari kata
sempurna. Seperti halnya pepatah “ Tak Ada Gading Yang Tak Retak “, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran dari berbagai pihak.
1. Dr. Edy Siswoyo.,MA. Selaku Dosen dari mata kuliah ”Metode Penelitian Sosial”.
2. Orang tua yang selalu mendo’akan di setiap waktu untuk keberhasilan anaknya
dalam belajar.
Penyusun
i
LEMBAR PENGESAHAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc
Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.
TUJUAN :
“Tugas yang disusun bertujuan untuk memenuhi mata kuliah Metode Penelitian
Sosial. Selain itu, tugas ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang pemahaman ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya
bagi individu, kelompok, dan pembaca pada umumnya”.
DISUSUN OLEH :
Dodi Prabowo
NPM.1702111069
DI SAHKAN OLEH :
ii
1. JUDUL PENELITIAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku
Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah
Palmerah Jakarta Barat”.
2. ABSTRAK
1) Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah lahirnya ilmu
sosial yang memiliki teori-teori, konsep-konsep digali dari khasanah, kekayaan nilai,
perilaku, fenomena, peristiwa, relasi sosial yang hidup dan tumbuh di bumi Indonesi.
Serta perilaku yang menyimpang dijalan raya berkurang bahkan hilang tidak
dilanggar khususnya oleh anggota club motor dan umumnya menjadi contoh bagi
pengguna jalan lain, agar suasana tertib berkendara dijalan raya terrealisasi sehingga
semua pengguna jalan tidak ada yang dirugikan. Dengan hadirnya club motor ini,
kebutuhan serta keinginan hoby dari pemilik motor tersebut dapat terrealisasikan
dengan baik.Karena didalam wadah club motor tersebut akan banyak pengalaman,
ilmu, serta bisnis onderdil, sparepart motor akan mudah didapatkan, tentunya dengan
harga kekeluargaan.
2) Metode Penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Kualitatif.
3) Proses rencana penelitian yang akan dilakukan diantaranya:
Perilaku sosial sifat-sifat dan pola respon antarpribadi,
Kecenderungan Perilaku Peran (Sifat berkuasa)
Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial (Tidak simpatik)
Kecenderungan perilaku ekspresif (Sifat suka bersaing atau tidak kooperatif,
Sifat agresif).
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
4). Ringkasan dan skema hubungan antar variabel atau hipotesis dan
iv
BAB III. METODE PENELITIAN
6. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas ..... 20
LAMPIRAN
v
3. BAB I PENDAHULUAN
a. Kelompok sosial apa yang mau diteliti : Club Motor Aerox Capter Jakarta
b. Dimana, kapan : Wilayah Palmerah, Jakarta Barat, Satu Semester Ganjil Tahun 2020
c. Perilaku sosial apa yang mau diteliti : Persepsi dan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas
Judul :
2). Latar Belakang/Alasan pemilihan judul atau tema (tidak lebih dari 1 halaman):
a. Uraian trend, hasil induksi; temuan-temuan populer (sumber dilampirkan lengkap)
Dalam kegiatan patroli itu, lanjut AKP Indri, masih banyak ditemukan pelanggaran
terkait kelengkapan standar kendaraan bermotor. Seperti kelengkapan spion, lampu
utama dan penggunaan ban kecil.
Sumber : https://serayunews.com/berita/sasar-komunitas-motor-polisi-temukan-banyak-
pelanggaran/
Himbauan Tertib Lalu Lintas Untuk Komunitas Club Motor Sumber :
https://tribratanewsmojokertokota.com/2017/03/03/himbauan-tertib-lalu-lintas-untuk-
komunitas-club-motor/
Ini Bahaya Motor yang Melawan Arus
Sumber : https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ini-bahaya-motor-yang-melawan-arus/
TINGKAT DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA CLUB MOTOR DI
KOTA SIDOARJO.
Sumber : file:///C:/Users/IdeaPad/Downloads/19274-23313-1-PB.pdf
"Orang Indonesia sebenarnya tertib, yang melanggar hanya segelintir. Tapi karena yang
melanggar jadi pusat perhatian, dia jadi besar," kata Royke saat acara pelepasan Gunadi
menuju Himalaya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).
Sumber : https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/27/124200915/ini-pemicu-
pelanggaran-lalu-lintas-di-jalan-raya/
1
PERILAKU BERKENDARAAN PADA KOMUNITAS MOTOR CBR DI BANDA
ACEH
Sumber : https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=24967/
Metode Penelitian yang direncanakan serta akan dilakukan oleh penulis ada kaitannya
dengan program studi yang penulis ambil yaitu ilmu komunikasi yang lebih detailnya
penelitian ini membahas tentang psikologi pendidikan. Perilaku sosial lebih banyak
menggunakan metode eksperimen dalam penelitiannya. Sehingga peneliti juga mengadopsi
teori penelitian kualitatif dalam proses pencarian fakta dilapangan. Metode eksperimen yang
akan dilakukan oleh peneliti memberikan kemungkinan terhadap peneliti untuk mengontrol
dengan ketat obyek dan kondisi disekitarnya. Memungkinkan pula untuk membuat penilaian
dengan tingkat ketepatan yang tinggi terhadap efek dari perubahan-perubahan tingkah laku
aktor yang ditimbulkan dengan sengaja didalam eksperimen tersebut.
Penelitian ini lokasinya dekat dengan tempat tinggal penulis, serta penulis merupakan
bagian dari anggota club motor Aerox tersebut. Sehingga informasi dan penelitian akan
lebih mudah didapat serta aman.
a. Uraian trend, hasil induksi data perilaku sosial menyimpang, penyebabnya (X) dan akibatnya
(Y).
Pada kenyataanya memang jenis pelanggaran lalu lintas setiap harinya banyak yang
melanggar, bahkan bukan dari anggota club motor saja yang dasarnya sudah mendapatkan
pelatihan safety reading, hal ini menimpa pada pengendara diluar dari anggota club tersebut,
yang mengakibatkan kerugian bagi pengendara lalu lintas pada umumnya. Hal ini terjadi
disemua wilayah di Indonesia, factor utama adalah meremehkan peraturan yang sudah
dibuat. Karena sanksi yang diberikan oleh petugas kepolisian terkadang dianggap angin
lewat oleh si pelanggar lalu lintas.
2
b. Uraian aspek-aspek ideal-normatif: berdasarkan harapan2
Terjadinya penilaian terhadap norma-norma dan penentuan sikap, berpegang teguh kepada
aturan yang sudah dibuat agar dijalankan dengan baik, dengan kata lain etika normatif
menghimbau manusia untuk hidup dan mentaati norma-norma yang berlaku.
c. Uraian sistem sosialnya, pihak2 mana saja yang diduga mempengaruhi akibat (Y) tersebut:
Berdasarkan/deduksi dari asumsi dan teori yang hendak penulis pakai, sesuai bidang studi
penulis.
Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “Pengantar Psikologi Umum” (Bab IV. 99)
tentang persepsi, menjelaskan : Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri
individu terhadap stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel, 1969). Dengan
demikian persepsi dapat dikemukakan merupakan pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap stimulus yang dikaitkan dengan objek.
Parwitaningsih dalam bukunya “Pengantar Sosiologi”( modul 7.4) tentang Perilaku
Sosial dan Kontrol Sosial, Perilaku Menyimpang , menjelaskan : setiap individu selalu
diharapkan oleh masyarakat sekitar untuk selalu berperilaku konformis, serta harus
mengontrol prilaku.Dengan kata lain anggota club motor harus bisa mengontrol
perilaku mereka saat sedang berada di jalan raya.
Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab 6.189)
tentang Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan, menjelaskan : Proses Enkulturasi atau
pembudayaan, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Dalam kaitanya dengan pelnggaran lalu lintas ada sistem dan norma yang dilanggar
sehingga ini akan menjadi kebiasaan oleh masyarakat jika tidak ada tindakan yang tegas
untuk membuat jera sipelanggar jera.
Stephen W. Littlejohn dalam bukunya “ Teori Komunikiasi” (Bab 11.457-460) tentang
Budaya dan Masyarakat, menjelaskan : Tradisi Fenomenologis dengan melakukan
interaksi interpersonal tentang budaya. Etnografi dalam proses penafsiran sebuah
gerakan maju mundur dalam sebuah lingkaran antara apa yang terjadi diluar ke apa yang
orang lain artikan sebagai sebuah kejadian (Clifford Geertz) pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan oleh anggota club motor Aerox, di tafsirkan oleh orang lain sebagai sudut
pandang yang berbeda, sehingga tak jarang perilakunya ditiru oleh sebagian pengguna
jalan.
3
Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “ Pengantar Psikologi Umum” (Bab 1. 10)
tentang Perilaku Manusia, menjelaskan : Jenis perilaku manusia non-refleksif
dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak, proses psikologis ini disebut
aktivitas atau perilaku (Branca, 1964) Pada dasarnya pelanggaran lalu lintas dilakukan
dengan kesadaran serta bisa dikendalikan, bukan karena spontan dilakukan.
Teori Kognitif, (Bab 1. 16) menjelaskan seseorang harus memilih perilaku, ini disebut
model subjective expected ubtility (SEU), dalam model SEU kepentingan pribadi yang
menonjol (Lih. Fishbein dan Ajzen, 1975). Pelanggaran lalu lintas bisa disebabkan
karena adanya kepentingan pribadi yang mendesak.
Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si dalam bukunya “ Filsafat Komunikasi” (Bab 7. 141)
tentang Teori Interpretif Umum (General Interpretive Theories), menjelaskan : Inti dari
Ontologi Interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara
sosial lewat interaksi komunikatif, keberadaan secara intersubjekrif yang tumbuh
berkembang. Setiap pelanggaran yang dilakukan mencerminkan keperibadian kita
dihadapan orang lain. Keperibadian yang dicap oleh orang lain karena persepsi mereka
tentang arogansi club motor ini menjadi nilai buruk bagi club pada umumnya. Kerugian
akibat yang ditimbulkan oleh oknum anggota club motor Aerox dapat mempengaruhi
perilaku pengguna jalan lain, mereka bisa mengikuti langkah yang salah, bisa juga men
cap club tersebut sebagai club arogan. Perspektif serta asumsi dari masyarakat umum
terhadap penilaian mereka dari berbagai sudut pandang ada kaitannya dengan ilmu
komunikasi secara tidak langsung terlibat didalamnya.
“Richard Quinney” dalam buku Pengantar Sosiologi (modul7: 7.20) tentang Perspektif
Konflik menjelaskan : Masyarakat kapitalis melakukan kejahatan dalam bentuk dominasi,
beberapa hukum dilanggar untuk memperoleh keuntungan dan kekuasaan.
4
d. Pihak yang hendak diamati lebih jauh (faktor-faktor penyebab:
Perilaku pelanggaran lalu lintas jelas membahayakan masyarakat luas di jalan raya dan
akan menimbulkan masalah jika pelanggaran tersebut berdampak pada kecelakaan lalu
lintas, sehingga harus ada ketegasan dari korwil serta tim inti kepada oknum anggota
yang terbiasa melanggar.
4). Perumusan Masalah / Tujuan Khusus / Pertanyaan Penelitian (tidak lebih dari 1
halaman):
5
Bagi Peneliti
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kebijakan yang dibuat atau
ingin memecahkan masalah sosial, serta mencoba untuk memecahkan
masalah-masalah kebijakan tertentu atau menolong para pelaksana
memperbaiki dan menyelesaikan tugas-tugasnya
Meningkatkan ketaatan dalam berkendara yang selama ini banyak di
abaikan, serta memberikan contoh yang baik untuk pengguna jalan raya.
b. Manfaat akademis, untuk pengembangan kajian dalam bidang studi penulis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber rujukan
tambahan dalam penelitian lanjutan tentang usaha-usaha pencegahan
potensi pelanggaran lalu lintas yang signifikan pada anggota club motor
pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
6
BAB II. STUDI PUSTAKA (maks 8 halaman)
7
Pengertian lalu lintas menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan
orang di ruang lalu lintas jalan, sebagai prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dengan fasilitas
pendukungnya.
1. Persepsi,
2. Norma,
3. Kontrol Prilaku,
4. Kebiasaan,
5. Kepentingan Pribadi,
6. Kesadaran,
7. Penafsiran,
8. Keperibadian,
9. Keuntungan.
1. Definisi Persepsi, merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap
stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel, 1969). Prof. Dr. Bimo Walgito
dalam bukunya “Pengantar Psikologi Umum” (Bab IV. 99) tentang persepsi.
2. Definisi Norma, Proses Enkulturasi atau pembudayaan, seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem
norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan. Prof. Dr. Koentjaraningrat
dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab 6.189) tentang Dinamika
Masyarakat dan Kebudayaan.
3. Definisi Kontrol Prilaku, setiap individu selalu diharapkan oleh masyarakat sekitar
untuk selalu berperilaku konformis, serta harus mengontrol prilaku. Parwitaningsih
dalam bukunya “Pengantar Sosiologi”( modul 7.4) tentang Perilaku Sosial dan
Kontrol Sosial, Perilaku Menyimpang.
4. Definisi Kebiasaan, Tradisi atau kebiasaan (Latin: traditio, "diteruskan") adalah
sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan
suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau
agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi
8
yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan,
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Proses Enkulturasi atau
pembudayaan, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab
6.189) tentang Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan,
5. Definisi Kepentingan Pribadi, kapentingan pribadi adalah suatu tujuan atau hal
yang bermanfaat atau menghasilkan sesuatu terhadap diri sendiri, dan tidak
menghasilkan suatu keuntungan kepada orang lain. atau lebih singkatnya
kepentingan yang hendak dilakukan untuk diri sendiri. Prof. Dr. Bimo Walgito
dalam bukunya “ Pengantar Psikologi Umum”. Teori Kognitif, (Bab 1. 16)
menjelaskan seseorang harus memilih perilaku, ini disebut model subjective
expected ubtility (SEU), dalam model SEU kepentingan pribadi yang menonjol (Lih.
Fishbein dan Ajzen, 1975).
6. Definisi Kesadaran, Jenis perilaku manusia non-refleksif dikendalikan atau diatur
oleh pusat kesadaran atau otak, proses psikologis ini disebut aktivitas atau perilaku
(Branca, 1964). Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “ Pengantar Psikologi
Umum” (Bab 1. 10) tentang Perilaku Manusia.
7. Definisi Penafsiran, penafsiran /pe•naf•sir•an/ n proses, cara, perbuatan menafsirkan
upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yangg kurang jelas (KBBI). Tradisi
Fenomenologis dengan melakukan interaksi interpersonal tentang budaya. Etnografi
dalam proses penafsiran sebuah gerakan maju mundur dalam sebuah lingkaran antara
apa yang terjadi diluar ke apa yang orang lain artikan sebagai sebuah kejadian
(Clifford Geertz). Stephen W. Littlejohn dalam bukunya “ Teori Komunikasi”
(Bab 11.457-460) tentang Budaya dan Masyarakat,
8. Definisi Keperibadian, sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. (KBBI). Inti dari Ontologi
Interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara sosial
lewat interaksi komunikatif, keberadaan secara intersubjekrif yang tumbuh
berkembang. Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si dalam bukunya “ Filsafat Komunikasi”
(Bab 7. 141) tentang Teori Interpretif Umum (General Interpretive Theories),
9
9. Definisi Keuntungan, peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). (Wikipedia).
“Richard Quinney” dalam buku Pengantar Sosiologi (modul7: 7.20) tentang
Perspektif Konflik menjelaskan : Masyarakat kapitalis melakukan kejahatan dalam
bentuk dominasi, beberapa hukum dilanggar untuk memperoleh keuntungan dan
kekuasaan.
10
3. Studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan
Peneliti sudah melaksanakan pencarian bahan dari berbagai sumber yang relevan dan
diteliti oleh orang lain untuk dijadikan bahan referensi studi kasus, serta sumber
buku yang kongkret untuk bahan pembuatan proposal makalah dengan penekapan
masalah kepada pelanggaran lalu lintas.
4. Ringkasan dan skema hubungan antar variabel atau hipotesis dan skema hipotesis.
Persepsi
Norma
Kontrol Prilaku
Kebiasaan
Kepentingan Pribadi
PELANGGARAN
Kesadaran
Penafsiran
Keperibadian
Keuntungan
Keterangan Gambar :
Persepsi.
Semakin baik persepsi cenderung tidak melanggar peraturan, Semakin salah
persepsi cenderung sering melanggar peraturan.
Norma.
Jika norma ditaati maka pelanggaran akan dihindari, jika norma disepelekan maka
pelanggaran akan selalu dilakukan.
Kontrol Prilaku.
Mengontrol perilaku saat di jalan raya dampaknya mengurangi pelanggaran,
sedangkan kurang mengontrol perilaku di jalan raya dampaknya pelanggaran akan
terjadi.
11
Kebiasaan.
Kebiasaan yang baik akan mengurangi pelanggaran, sedangkan kebiasaan yang
buruk akan meningkatkan pelanggaran.
Kepentingan Pribadi.
Kepentingan pribadi jika mengikuti kesadaran akan tertib dijalan dan mengurangi
pelanggaran, akan tetapi kepentingan peribadi ditonjolkan menimbulkan
pelanggaran yang berakibat tidak tertib.
Kesadaran.
Kesadaran akan peraturan mengurangi pelanggaran, tetapi pelanggaran yang
dilakukan karena kurangnya kesadaran akan berlalu lintas.
Penafsiran.
Penafsiran yang salah akan menimbulkan pelanggaran, sementara penafsiran yang
mengikuti aturan yang ada akan tertib di jalan.
Keperibadian.
Keperibadian yang baik akan mengurangi prlanggaran, sedangkan keperibadian
yang buruk akan menimbulkan banyak pelanggaran.
Keuntungan.
Perbuatan taat aturan akan menguntungkan pribadi dan orang lain, sedangkan
perbuatan melanggar aturan akan mengakibatkan kerugian.
12
BAB III. METODE PENELITIAN (sesuai dengan keperluan)
1). Penjelasan jenis penelitian: deskriptif analitik
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik.
Adapun yang hendak dideskripsikan melalui penelitian ini adalah :
a. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Pelanggaran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Tidak membawa surat surat lengkap,
2. Parkir sembarang tempat,
3. Kecepatan melebihi batas maksimum,
4. Pengendara dibawah umur,
5. Plat nomor atau TNKB tidak dipasang,
6. Motor/mobil tidak standar,
7. Melanggar rambu lalu intas,
8. Tidak memakai helm berstandar nasional (SNI),
9. Lampu utama mati saat siang hari,
10. Berbelok atau berbalik arah tidak memberikan isyarat lampu.
b. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Persepsi, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Pendapat,
2. Penafsiran,
3. Pengertian,
4. Pemahaman,
5. Penglihatan.
c. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Norma, yang meliputi deskripdi tentang :
1. Aturan aturan yang disepakati oleh Club,
2. Asal daerah,
3. Tradisi dan adat yang dianut,
4. Kebiasaan.
d. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kontrol Prilaku, yang meliputi deskripsi tentang:
1. Pihak yang memberi kontrol,
2. Bentuk kontrol yang diberikan,
3. Proses pengontrolan tersebut,
4. Hasil dari pengontrolan tersebut,
5. Siapa yang dikontrol.
13
e. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kebiasaan, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Kebiasaan dalam kelompok,
2. Kebiasaan diri sendiri,
3. Kebiasaan dalam keluarga,
4. Kebiasaan meniru orang lain.
f. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kepentingan Pribadi, yang meliputi deskripsi
tentang :
1. Tujuan apa yang mau dicapai,
2. Manfaat yang ingin diperoleh,
3. Cara untuk mencapai tujuan,
4. keuntungan untuk orang lain.
g. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kesadaran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Perasaan,
2. Keterpaksaan,
3. Keikhlasan,
4. Emosional,
5. Acuh.
h. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Penafsiran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Penglihatan,
2. Pemahaman,
3. Pendapat.
i. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Keperibadian, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Perilaku dispilin,
2. Perilaku melanggar,
3. Perilaku kebiasaan.
j. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Keuntungan, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Menyogok Aparat,
2. Memiliki kerabat aparat lebih tinggi,
3. Keluarga Aparat,
4. Memiliki teman aparat,
5. Kendaraan khusus anti ditilang.
14
Sedangkan untuk tujuan analitik, peneliti hendak menganalisa hubungan antara :
1. Hubungan antara Persepsi terhadap Pelanggaran.
2. Hubungan antara Norma terhadap Pelanggaran.
3. Hubungan antara Kontrol Prilaku terhadap Pelanggaran.
4. Hubungan antara Kebiasaan terhadap Pelanggaran.
5. Hubungan antara Kepentingan Pribadi terhadap Pelanggaran.
6. Hubungan antara Kesadaran terhadap Pelanggaran.
7. Hubungan antara Penafsiran terhadap Pelanggaran.
8. Hubungan antara Keperibadian terhadap Pelanggaran.
9. Hubungan antara Keuntungan terhadap Pelanggaran.
15
2. Pramember/anggota masa percobaan berjumlah 108 orang,
Pramember laki-laki berjumlah 96 orang
Pramember wanita berjumlah 12 orang +
108 orang
Total keseluruhan member dan pramember = 226 orang, yang terdiri atas :
Laki-laki berjumlah 205 orang dan
Wanita berjumlah 21 orang.
Keseluruhan anggota memiliki unit kendaraan berjenis Aerox 155VVA.
Dengan rentang usia 19 tahun untuk member termuda dan 67 tahun untuk member
tertua.
Tingkat pendidikannya pun paling banyak bergelar S1 yang berjumlah 146 orang
dari berbagai jurusan dan program studi, dan 80 orang memiliki tingkat pendidikan
setara SMA/SMK.
Untuk status hampir semua anggota club sudah memiliki keluarga sekitar 70%, dan
30% sisanya masih lajang.
Dari total 226 member 24 diantaranya adalah tim inti/pengurus pusat dalam club
tersebut.
Untuk wilayah Jakarta Barat sendiri, dimana peneliti tinggal, tepatnya daerah
Palmerah memiliki jumlah anggota 34 orang, yang terdiri dari :
Member tetap berjumlah 30 orang
Pramember berjumlah 4 orang, yang semua anggota diisi oleh jenis klamin laki-laki.
16
Ada dua jenis teknik penarikan sampel claster, yaitu :
1. Teknik penarikan sampel satu tahap (a stage cluster random sampling), dilakukan
jika karaktristik dalam setiap strata cenderung homogen.
2. Teknik penarikan sampel banyak tahap (multistage cluster random sampling), jika
karakteristik dalam setiap strata cenderung heterogen.
Dalam penelitian ini populasinya adalah anggota club motor Aerox 155VVA Wilayah Palmerah
Jakarta Barat yang berjumlah 34 orang dengan rincian sebagai berikut ;
Member berjumlah 30 orang
Pramember berjumlah 4 orang. Yang keseluruhannya berjenis klamin laki-laki.
Alasannya karena:
17
b. Teknik Pengumpulan Data
Data Verbal Wawancara
Untuk data verbal penulis menggunakan teknik wawancara,
Data Perilaku Observasi
Untuk data perilaku penulis menggunakan teknik observasi,
Data Dokumen Studi Dokumen
Untuk data dokumen penulis menggunakan teknik studi dokumen
Data Artefak Observasi
Untuk data artefak atau benda-benda penulis melengkapi teknik pengumpulan data
dengan observasi.
1. Pengumpulan data,
Merupakan proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan dan abstraksi data dari
fieldnote. Tahap ini berlangsung terus menerus dari tahap awal sampai pada tahap
akhir penelitian data.
2. Display (penyajian data),
Merupakan sekumpulan informasi yang memungkinkan suatu kesimpulan dapat
diambil.
18
3. Conclusion drawing (penarikan simpulan).
Dari awal pengumpulan data peneliti harus sudah mulai mengerti apa arti hal-hal
yang ditemui. Dari data yang diperoleh di lapangan maka dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai hasil akhir dari proses penelitian tersebut. Dalam prosesnya,
ketiga komponen tersebut aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses
pengumpulan data sebagai proses siklus. Selama proses pengumpulan data
berlangsung, peneliti tetap bergerak diantara ketiga komponen pengumpulan data
tersebut.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan
19
b. yang akan dikerjakan.
Proses Penelitian
KESIMPULAN/TESIS
RANGKUMAN PROPOSISI
TELAAH/JAWABAN HUBUNGAN HUBUNGAN
TEORITIK DAN EMPIRIK ANTARA
YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL/HIPOTESIS
PEMBAHASAN DAN
KOMPETISI BIDANG STUDI
IMPLIKASI TEORITIK
6). Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
a. mulai dari mana,
Nantinya hasil penelitian akan di hubungkan dalam bentuk buku Laporan penelitian
dan hasil laporan penelitian akan di bukukkan dalam majalah kampus.
b. bagaimana luarannya,
Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini terdiri atas luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib
meliputi hal- hal berikut ini.
a. Luaran penelitian yang mendukung peta jalan penyelesaian penyusunan laporan
mahasiswa dalam kurun waktu tiga bulan.
20
b. Publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi yang ditulis bersama oleh
mahasiswa dan para pembimbing sesuai dengan penyelesaian penelitian di dalam
peta jalan secara sekuensial.
c. Makalah yang disampaikan dalam temu ilmiah nasional atau internasional yang
ditulis bersama oleh mahasiswa dan para pembimbing.
Luaran tambahan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
a. HKI
b. Buku ajar
c. Buku Laporan Penelitian
d. Jurnal Ilmiah Nasional
e. Jurnal Ilmiah Internasional
f. Rekomendasi Proposal pengabdian masyarakat
g. Produk lainnya berupa metode, teknologi tepat guna, cetak biru (blueprint),
purwarupa, sistem, kebijakan, dan model.
21
7. DAFTAR PUSTAKA
Disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul
tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam usul penelitian yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka.
22
8. BAB IV. PEMBIAYAAN
Pembiayaan diperinci berdasarkan Tahun dan Jenis Pengeluaran, yaitu
1. Ongkos dan Upah,
2. Peralatan,
3. Bahan Habis Pakai (Material Penelitian),
4. Perjalanan, dan
5. Lain-lain (Pemeliharaan, Pertemuan/ Lokakarya/ Seminar, penggandaan, pelaporan,
publikasi).
23
Pulpen 2 pak isi 12pcs Rp150.000,00
Total Rp650.000,00
Isi bensin Pertamax Full 1 liter Rp9000,00x
Tangki kapasitas Motor 5,5
Aerox 155cc 5,5 Liter Liter=Rp49.500,00
4 Perjalanan 02/10/20 Peneliti
x pemakaian 10 x
isi bensin
Rp495.500,00
Total Rp495.500,00
5 Lain-lain Pertemuan Seminar 7 Rp2.000.000,00
(Pemeliharaan, orang + Konsumsi +
Pertemuan/ bensin
Lokakarya/
08/12/20
Seminar,
penggandaan,
Peneliti
pelaporan,
publikasi).
Penggandaan angket Rp500.000,00
09/12/20
kueioner
21/12/20 Pelaporan Rp500.000,00
30/12/20 Publikasi Rp1.000.000,00
Total Rp4.000.000,00
24
LAMPIRAN
1. PENGUKURAN KONSEP
1) Penetapan ukuran/indikator empirik masing-masing variabel
2) Identifikasi jenis data dari masing-masing indikator
3) Penetapan teknik pengumpulan data yang dimungkinkan untuk masing-masing
indicator
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota
Club Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.
Teknik
NO/ Variabel/ Definisi Skala Jenis
Sumber Data Pengumpulan
CODE Konsep dan Indikator Pengukuran Data
Data
Perbuatan yang melanggar
peraturan
perundangundangan, kode
etik, dan kebijakan,
yaitu tindakan yang
berbentuk :
1. Tidak membawa surat ORDINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
surat lengkap. 1.Tidak pernah Petugas Polisi dokumen
2. Jarang
Y Pelanggaran 3. Sering
4. Selalu
25
3. Kecepatan melebihi ORDINAL : Responden, Perilaku Observasi
batas maksimum. 1.Tidak pernah Masyarakat
2. Jarang umum
3. Sering
4. Selalu
26
10. Berbelok atau berbalik ORDINAL : Responden, Perilaku Observasi
arah tidak memberikan 1.Tidak pernah Petugas polisi
isarat lampu. 2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
Merupakan proses yang
integrated (terintegrasi)
dalam diri individu
terhadap stimulus yang
diterimanya.
1. Pendapat, SEMANTIC Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL Masyarakat Angket
Mengerti 5 4 3 umum
21
Tidak Mengerti
54321
SEMANTIC
3. Pengertian. Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL
Masyarakat Angket
Mengerti 5 4 3
umum
21
Tidak Mengerti
54321
SEMANTIC
4. Pemahaman, Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL
Mengerti 5 4 3 Masyarakat Angket
21 umum
Tidak Mengerti
54321
27
GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,
5. Penglihatan. 1.Jelas Masyarakat Angket
2. Tidak Jelas umum
28
3. Tradisi dan adat SKALA Responden, Verbal Wawancara,
yang dianut LIKERT Anggota Club Angket
5.Sangat Setuju
4.Setuju
3.Tidak ada
pendapat
2.Tidak setuju
1.Sangat tidak
setuju
29
2. Bentuk kontrol yang NOMINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
diberikan 1.Sanksi Pengurus Club dokumen
2.Himbauan
3.Perilaku
4.Aturan
30
2. Kebiasaan diri sendiri SEMANTIC Responden Verbal Wawancara,
DEFERENTIA Angket
L:
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321
31
1. Tujuan apa yang mau NOMINAL : Responden, Verbal Wawancara,
dicapai 1.Cepat sampai Angket
tujuan
2.Tidak mau
didahului orang
lain
3.Emosional
tinggi
4.Jalanan
berasa punya
sendiri
32
Jenis perilaku manusia non-
refleksif dikendalikan atau
diatur oleh pusat kesadaran
atau otak, proses psikologis
ini disebut aktivitas atau
perilaku.
1. Perasaan ORDINAL : Responden Perilaku Observasi
1.Tidak pernah
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
33
2. Pemahaman SEMANTIC Responden Verbal Wawancara,
DEFERENTIA Angket
L:
• Faham 5 4 3 2
1
• Tidak Faham
54321
34
3. Perilaku kebiasaan SEMANTIC Responden Perilaku Observasi
DEFERENTIA
L:
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321
Peningkatan kekayaan
seorang investor sebagai
hasil penanam modalnya,
setelah dikurangi biaya-
biaya yang berhubungan
dengan penanaman modal
tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya
kesempatan :
1. Menyogok Aparat ORDINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
1.Tidak pernah Petugas polisi dokumen
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
X9 Keuntungan
35
5. Kendaraan khusus GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa
anti ditilang 1. Ya Petugas polisi dokumen
2. Bukan
36
KUISIONER PENELITIAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Ae rox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.
Kepada Yth.
Saudara/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka pelaksanaan penelitian kami dengan judul ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club
Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Saya mohon
kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.
Kerahasiaan informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian akan kami jaga dan tidak
akan digunakan untuk tujuan lain selain tujuan penelitian ini.
Atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, kami sampaikan terimakasih.
Hormat saya,
PENELITI
37
2. KUISIONER PENELITIAN
KUISIONER PENELITIAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor
Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.
38
3. Bagaimana dengan pengertian aturan lalu lintas :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti
4. Bagaimana pemahaman tentang aturan lalu lintas ;
1) Sangat faham
2) Faham
3) Tidak perduli
4) Kurang faham
5) Tidak faham
5. Bagaimana dengan penglihatan di jalan :
1) Jelas
2) Tidak Jelas
4. KONTROL PRILAKU
1. Siapa pihak yang memberi kontrol :
1) Pemerintah
2) Komunitas Club
3) Masyarakat
2. Apa bentuk kontrol yang diberikan :
1) Sanksi
2) Himbauan
3) Teguran
4) Nasihat
3. Apakah proses pengontrolan tersebut dimengerti :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti
39
4. Bagaimana hasil dari pengontrolan tersebut ;
1) Baik
2) Buruk
5. Siapa yang dikontrol :
1) Diri sendiri
2) Anggota komunitas club
3) Aparat Kepolisian
4) Masyarakat umum
5. NORMA
1. Setujukah dengan bagaimana Club memberikan aturan-aturan yang di buat :
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak perduli
4) Kurang setuju
5) Tidak setuju
2. Darimana daerah asal setiap anggota club :
1) DKI Jakarta
2) Pulau jawa
3) Luar jawa
4) Luar Negeri
3. Bagaimana dengan tradisi adat istiadat yang di yakini :
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak ada pendapat
4) Tidak setuju
5) Sangat tidak setuju
40
6. KEBIASAAN
1. Pelanggaran yang dilakukan apakah meniru kebiasaan dalam kelompok :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah setiap pelanggaran itu keluar dari kebiasaan diri sendiri :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah kebiasaan melanggar faktor dari keluarga :
1) Ya
2) Tidak
4. Pelanggaran tersebut karena meniru kebiasaan orang lain :
1) Ya
2) Tidak
7. KEPENTINGAN PRIBADI
1. Apa tujuan melanggar lalu lintas :
1) Cepat sampai tujuan
2) Tidak mau di dahului orang lain
3) Emosional tinggi
4) Jalanan serasa milik sendiri
2. Apakah melanggar bermanfaat :
1) Sangat bermanfaat
2) Tidak bermanfaat
3. Bagaimana cara ungtuk mencapai tujuan :
1) Kecepatan maksimal
2) Melanggar lampu merah
3) Lawan arah
4) Lewat jalan lain
4. Apa dampak keuntungan untung orang lain :
1) Menguntungkan
2) Tidak menguntungkan
41
8. KESADARAN
1. Apakah melanggar menggunakan perasaan :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah melanggar karena terpaksa :
1) Ya
2) Tidak
3) Biasa saja
3. Bagaimana keihklasan anda jika melihat pelanggaran di jalan :
1) Ikhlas
2) Tidak Ikhlas
3) Tidak perduli
4. Apakah di jalan emosional tinggi :
1) Ya
2) Tidak
3) Biasa saja
5. Bagaimana sikap pengendara saat melihat pelanggaran :
1) Perihatin
2) Acuh
3) Tidak perduli
9. PENAFSIRAN
1. Bagaimana penglihatan saat di jalan raya :
1) Jelas
2) Kurag jelas
3) Tidak jelas
2. Bagaimana pemahaman tentang aturan lalu lintas :
1) Sangat faham
2) Faham
3) Tidak perduli
4) Tidak faham
5) Sangat tidak faham
42
3. Bagimana pendapat anda tentang aturan yang dibuat :
1) Bagus
2) Kurang Bagus
3) Tidak ada pendapat
10. KEPERIBADIAN
1. Bagaimana perilaku disiplin saat di jalan :
1) Baik
2) Buruk
2. Apakah selalu melanggar saat di jalan :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
3. Apakah aturan lalu lintas sudah menjadi kebiasaan untuk di langgar :
1) Ya
2) Tidak
3) Tidak tahu
11. KEUNTUNGAN
1. Menyogok/menyuap aparat apakah dilakukan, saat terkena razia :
1) Ya
2) Tidak
2. Apakah ada keluarga baparat pangkat lebih tinggi :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah ada sodara aparat :
1) Ya
2) Tidak
4. Apakah ada teman aparat :
1) Ya
2) Tidak
5. Apakah kendaraan yang digunakan anti tilang :
1) Ya
2) Tidak
43
12. PELANGGARAN
1. Apakah setiap berkendara tidak membawa surat-surat lengkap :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah sering parkir sembarangan :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah kecepatan selalu melebihi batas maksimal saat di jalan :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
4. Apakah Pengendara di bawah umur :
1) Ya
2) Tidak
5. Apakah Plat nomor atau TNKB tidak dipasang :
1) Ya
2) Tidak
6. Apakah motor/mobil tidak standar pabrik :
1) Ya
2) Tidak
7. Apakah sering melanggar lalu lintas :
1) Ya
2) Tidak
8. Apakah Helm berstandar nasional (SNI) :
1) Ya
2) Tidak
9. Apakah lampu utama mati saat siang hari :
1) Ya
2) Tidak
44
10. Apakah saat berbelok arah tidak memberikan isyarat lampu :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
NO Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyesuaian Desain
2 Orientasi Lapangan
dan Perizinan
3 Pelaksanaan
Pengumpulan Data
4 Tabulasi dan Analisa
Data
5 Penyusunan Laporan
6 Seminar Laporan
7 Publikasi Ilmiah
45
4. Bio data Peneliti
BIODATA PENELITI
46