Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

MATA KULIAH METODE PENELITIAN SOSIAL


Dosen : Dr. Edy Siswoyo., M.Si
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang
Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas
Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta,
Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

OLEH:

Dodi Prabowo
NPM. 1702111069
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP WIDURI)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2020
JL. Palmerah Barat No. 353, Jakarta 12210. Telp. (021) 5480552, 5330970 Fax : (021) 5494753
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat, Hidayah serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas dengan tema ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih jauh dari kata
sempurna. Seperti halnya pepatah “ Tak Ada Gading Yang Tak Retak “, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran dari berbagai pihak.

Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. Edy Siswoyo.,MA. Selaku Dosen dari mata kuliah ”Metode Penelitian Sosial”.
2. Orang tua yang selalu mendo’akan di setiap waktu untuk keberhasilan anaknya
dalam belajar.

Demikian tugas ini kami buat semoga bermanfaat, terimakasih.

Jakarta, 09 Januari 2021

Penyusun

i
LEMBAR PENGESAHAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc
Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

TUJUAN :

“Tugas yang disusun bertujuan untuk memenuhi mata kuliah Metode Penelitian
Sosial. Selain itu, tugas ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang pemahaman ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat,
Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya
bagi individu, kelompok, dan pembaca pada umumnya”.

DISUSUN OLEH :

Dodi Prabowo

NPM.1702111069

PRODI : ILMU KOMUNIKASI

Jakarta, 09 Januari 2021

DI SAHKAN OLEH :

DOSEN METODE PENELITIAN SOSIAL

Dr. Edy Siswoyo., MA

ii
1. JUDUL PENELITIAN

”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku
Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah
Palmerah Jakarta Barat”.

2. ABSTRAK

1) Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah lahirnya ilmu
sosial yang memiliki teori-teori, konsep-konsep digali dari khasanah, kekayaan nilai,
perilaku, fenomena, peristiwa, relasi sosial yang hidup dan tumbuh di bumi Indonesi.
Serta perilaku yang menyimpang dijalan raya berkurang bahkan hilang tidak
dilanggar khususnya oleh anggota club motor dan umumnya menjadi contoh bagi
pengguna jalan lain, agar suasana tertib berkendara dijalan raya terrealisasi sehingga
semua pengguna jalan tidak ada yang dirugikan. Dengan hadirnya club motor ini,
kebutuhan serta keinginan hoby dari pemilik motor tersebut dapat terrealisasikan
dengan baik.Karena didalam wadah club motor tersebut akan banyak pengalaman,
ilmu, serta bisnis onderdil, sparepart motor akan mudah didapatkan, tentunya dengan
harga kekeluargaan.
2) Metode Penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Kualitatif.
3) Proses rencana penelitian yang akan dilakukan diantaranya:
Perilaku sosial sifat-sifat dan pola respon antarpribadi,
 Kecenderungan Perilaku Peran (Sifat berkuasa)
 Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial (Tidak simpatik)
 Kecenderungan perilaku ekspresif (Sifat suka bersaing atau tidak kooperatif,
Sifat agresif).

iii
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

JUDUL PENELITIAN ......................................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang/Alasan pemilihan judul atau tema ....................................... 1

2. Permasalahan Penelitian .............................................................................. 1

3. Perumusan Masalah / Tujuan Khusus / Pertanyaan Penelitian ...................... 2

4. Urgensi (Keutamaan) Penelitian .................................................................. 5

BAB II. STUDI PUSTAKA

1). State of the art dalam bidang yang diteliti................................................... 7

2). Hasil yang sudah dicapai oleh peneliti sebelumnya .................................... 10

3). Studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan .............................................. 11

4). Ringkasan dan skema hubungan antar variabel atau hipotesis dan

skema hipotesis .......................................................................................... 11

iv
BAB III. METODE PENELITIAN

1. Penjelasan jenis penelitian: deskriptif analitik .............................................. 13

2. Penetapan populasi dan cara pengambilan sampel………… ........................ 15

3. Penetapan rencana teknik pengumpulan data ............................................... 17

4. Penetapan rencana teknik analisis data......................................................... 18

5. Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan .................. 19

6. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas ..... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

BAB IV. PEMBIAYAAN ..................................................................................... 23

LAMPIRAN

1. Pengukuran Konsep Daftar Variabel, Indikator/Data dan


Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 25
2. Kuesioner ................................................................................................... 38
3. Jadwal Kegiatan/Alokasi Waktu ................................................................. 45
4. Bio Data Peneliti ........................................................................................ 46

v
3. BAB I PENDAHULUAN

1). Uraian penjelasan judul

a. Kelompok sosial apa yang mau diteliti : Club Motor Aerox Capter Jakarta
b. Dimana, kapan : Wilayah Palmerah, Jakarta Barat, Satu Semester Ganjil Tahun 2020
c. Perilaku sosial apa yang mau diteliti : Persepsi dan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas

Judul :

”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan


Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Aerox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

2). Latar Belakang/Alasan pemilihan judul atau tema (tidak lebih dari 1 halaman):
a. Uraian trend, hasil induksi; temuan-temuan populer (sumber dilampirkan lengkap)
 Dalam kegiatan patroli itu, lanjut AKP Indri, masih banyak ditemukan pelanggaran
terkait kelengkapan standar kendaraan bermotor. Seperti kelengkapan spion, lampu
utama dan penggunaan ban kecil.
Sumber : https://serayunews.com/berita/sasar-komunitas-motor-polisi-temukan-banyak-
pelanggaran/
 Himbauan Tertib Lalu Lintas Untuk Komunitas Club Motor Sumber :
https://tribratanewsmojokertokota.com/2017/03/03/himbauan-tertib-lalu-lintas-untuk-
komunitas-club-motor/
 Ini Bahaya Motor yang Melawan Arus
Sumber : https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ini-bahaya-motor-yang-melawan-arus/
 TINGKAT DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA CLUB MOTOR DI
KOTA SIDOARJO.
Sumber : file:///C:/Users/IdeaPad/Downloads/19274-23313-1-PB.pdf
"Orang Indonesia sebenarnya tertib, yang melanggar hanya segelintir. Tapi karena yang
melanggar jadi pusat perhatian, dia jadi besar," kata Royke saat acara pelepasan Gunadi
menuju Himalaya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).
Sumber : https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/27/124200915/ini-pemicu-
pelanggaran-lalu-lintas-di-jalan-raya/

1
 PERILAKU BERKENDARAAN PADA KOMUNITAS MOTOR CBR DI BANDA
ACEH
Sumber : https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=24967/

b. Uraian bahwa tema/judul sesuai dengan kompetensi bidang studi penulis.

Metode Penelitian yang direncanakan serta akan dilakukan oleh penulis ada kaitannya
dengan program studi yang penulis ambil yaitu ilmu komunikasi yang lebih detailnya
penelitian ini membahas tentang psikologi pendidikan. Perilaku sosial lebih banyak
menggunakan metode eksperimen dalam penelitiannya. Sehingga peneliti juga mengadopsi
teori penelitian kualitatif dalam proses pencarian fakta dilapangan. Metode eksperimen yang
akan dilakukan oleh peneliti memberikan kemungkinan terhadap peneliti untuk mengontrol
dengan ketat obyek dan kondisi disekitarnya. Memungkinkan pula untuk membuat penilaian
dengan tingkat ketepatan yang tinggi terhadap efek dari perubahan-perubahan tingkah laku
aktor yang ditimbulkan dengan sengaja didalam eksperimen tersebut.

c. Uraian alasan praktis; informasi mudah didapat dan aman

Penelitian ini lokasinya dekat dengan tempat tinggal penulis, serta penulis merupakan
bagian dari anggota club motor Aerox tersebut. Sehingga informasi dan penelitian akan
lebih mudah didapat serta aman.

3). Permasalahan Penelitian.

a. Uraian trend, hasil induksi data perilaku sosial menyimpang, penyebabnya (X) dan akibatnya
(Y).

Pada kenyataanya memang jenis pelanggaran lalu lintas setiap harinya banyak yang
melanggar, bahkan bukan dari anggota club motor saja yang dasarnya sudah mendapatkan
pelatihan safety reading, hal ini menimpa pada pengendara diluar dari anggota club tersebut,
yang mengakibatkan kerugian bagi pengendara lalu lintas pada umumnya. Hal ini terjadi
disemua wilayah di Indonesia, factor utama adalah meremehkan peraturan yang sudah
dibuat. Karena sanksi yang diberikan oleh petugas kepolisian terkadang dianggap angin
lewat oleh si pelanggar lalu lintas.

2
b. Uraian aspek-aspek ideal-normatif: berdasarkan harapan2

Terjadinya penilaian terhadap norma-norma dan penentuan sikap, berpegang teguh kepada
aturan yang sudah dibuat agar dijalankan dengan baik, dengan kata lain etika normatif
menghimbau manusia untuk hidup dan mentaati norma-norma yang berlaku.

c. Uraian sistem sosialnya, pihak2 mana saja yang diduga mempengaruhi akibat (Y) tersebut:
Berdasarkan/deduksi dari asumsi dan teori yang hendak penulis pakai, sesuai bidang studi
penulis.

 Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “Pengantar Psikologi Umum” (Bab IV. 99)
tentang persepsi, menjelaskan : Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri
individu terhadap stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel, 1969). Dengan
demikian persepsi dapat dikemukakan merupakan pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap stimulus yang dikaitkan dengan objek.
 Parwitaningsih dalam bukunya “Pengantar Sosiologi”( modul 7.4) tentang Perilaku
Sosial dan Kontrol Sosial, Perilaku Menyimpang , menjelaskan : setiap individu selalu
diharapkan oleh masyarakat sekitar untuk selalu berperilaku konformis, serta harus
mengontrol prilaku.Dengan kata lain anggota club motor harus bisa mengontrol
perilaku mereka saat sedang berada di jalan raya.
 Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab 6.189)
tentang Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan, menjelaskan : Proses Enkulturasi atau
pembudayaan, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Dalam kaitanya dengan pelnggaran lalu lintas ada sistem dan norma yang dilanggar
sehingga ini akan menjadi kebiasaan oleh masyarakat jika tidak ada tindakan yang tegas
untuk membuat jera sipelanggar jera.
 Stephen W. Littlejohn dalam bukunya “ Teori Komunikiasi” (Bab 11.457-460) tentang
Budaya dan Masyarakat, menjelaskan : Tradisi Fenomenologis dengan melakukan
interaksi interpersonal tentang budaya. Etnografi dalam proses penafsiran sebuah
gerakan maju mundur dalam sebuah lingkaran antara apa yang terjadi diluar ke apa yang
orang lain artikan sebagai sebuah kejadian (Clifford Geertz) pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan oleh anggota club motor Aerox, di tafsirkan oleh orang lain sebagai sudut
pandang yang berbeda, sehingga tak jarang perilakunya ditiru oleh sebagian pengguna
jalan.

3
 Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “ Pengantar Psikologi Umum” (Bab 1. 10)
tentang Perilaku Manusia, menjelaskan : Jenis perilaku manusia non-refleksif
dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak, proses psikologis ini disebut
aktivitas atau perilaku (Branca, 1964) Pada dasarnya pelanggaran lalu lintas dilakukan
dengan kesadaran serta bisa dikendalikan, bukan karena spontan dilakukan.
Teori Kognitif, (Bab 1. 16) menjelaskan seseorang harus memilih perilaku, ini disebut
model subjective expected ubtility (SEU), dalam model SEU kepentingan pribadi yang
menonjol (Lih. Fishbein dan Ajzen, 1975). Pelanggaran lalu lintas bisa disebabkan
karena adanya kepentingan pribadi yang mendesak.
 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si dalam bukunya “ Filsafat Komunikasi” (Bab 7. 141)
tentang Teori Interpretif Umum (General Interpretive Theories), menjelaskan : Inti dari
Ontologi Interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara
sosial lewat interaksi komunikatif, keberadaan secara intersubjekrif yang tumbuh
berkembang. Setiap pelanggaran yang dilakukan mencerminkan keperibadian kita
dihadapan orang lain. Keperibadian yang dicap oleh orang lain karena persepsi mereka
tentang arogansi club motor ini menjadi nilai buruk bagi club pada umumnya. Kerugian
akibat yang ditimbulkan oleh oknum anggota club motor Aerox dapat mempengaruhi
perilaku pengguna jalan lain, mereka bisa mengikuti langkah yang salah, bisa juga men
cap club tersebut sebagai club arogan. Perspektif serta asumsi dari masyarakat umum
terhadap penilaian mereka dari berbagai sudut pandang ada kaitannya dengan ilmu
komunikasi secara tidak langsung terlibat didalamnya.
 “Richard Quinney” dalam buku Pengantar Sosiologi (modul7: 7.20) tentang Perspektif
Konflik menjelaskan : Masyarakat kapitalis melakukan kejahatan dalam bentuk dominasi,
beberapa hukum dilanggar untuk memperoleh keuntungan dan kekuasaan.

4
d. Pihak yang hendak diamati lebih jauh (faktor-faktor penyebab:

Anggota Club Motor Aerox Korwil Palmerah, Jakarta Barat.

e. Penegasan bahwa perilaku menyimpang tersebut adalah masalah yang membahayakan


masyarakat.

Perilaku pelanggaran lalu lintas jelas membahayakan masyarakat luas di jalan raya dan
akan menimbulkan masalah jika pelanggaran tersebut berdampak pada kecelakaan lalu
lintas, sehingga harus ada ketegasan dari korwil serta tim inti kepada oknum anggota
yang terbiasa melanggar.

4). Perumusan Masalah / Tujuan Khusus / Pertanyaan Penelitian (tidak lebih dari 1
halaman):

a. Pertanyaan tentang kondisi Y


Bagaimana bentuk pelanggaran lalu lintas para anggota club motor Aerox di Jakarta?
b. Pertanyaan tentang kondisi X
Bagaimana persepsi para anggota club motor terhadap peraturan yang sudah dibuat?
c. Pertanyaan tentang hubungan antara X - Y
Apakah ada hubungan antara persepsi terhadap peraturan yang sudah dibuat dengan
perilaku pelanggaran lalu lintas dikalangan anggota club?
d. Pertanyaan tentang faktor-faktor lain yang diduga ikut mempengaruhi kondisi Y
Faktor - Faktor apa yang ikut mempengaruhi perilaku pelanggaran lalu lintas, selain
faktor persepsi?

5). Urgensi (Keutamaan) Penelitian (tidak lebih dari 3 halaman):

a. Manfaat praktis, untuk lingkungan dan subyek penelitian.


 Bagi Anggota Club Motor
 Memberikan kesadaran serta teguran untuk memahami arti dari sebuah
nama club dan aturan lalu lintas di jalan raya, serta tidak meremehkan
peraturan yang sudah dibuat.
 Bagi Masyarakat umum atau pengguna jalan lain
 Memberikan edukasi yang baik tentang tata tertib berlalu lintas serta
memahami akan pelanggaran yang di perbuat serta wajib mengikuti
peraturan yang sudah dibuat.

5
 Bagi Peneliti
 untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kebijakan yang dibuat atau
ingin memecahkan masalah sosial, serta mencoba untuk memecahkan
masalah-masalah kebijakan tertentu atau menolong para pelaksana
memperbaiki dan menyelesaikan tugas-tugasnya
 Meningkatkan ketaatan dalam berkendara yang selama ini banyak di
abaikan, serta memberikan contoh yang baik untuk pengguna jalan raya.
b. Manfaat akademis, untuk pengembangan kajian dalam bidang studi penulis.
 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber rujukan
tambahan dalam penelitian lanjutan tentang usaha-usaha pencegahan
potensi pelanggaran lalu lintas yang signifikan pada anggota club motor
pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

6
BAB II. STUDI PUSTAKA (maks 8 halaman)

1. State of the art dalam bidang yang diteliti

a. Penegasan permasalahan penelitian berdasarkan bidang studi


Selain Persepsi ada Penafsiran, Kebiasaan, Norma, Kesadaran, Kepentingan
pribadi, Persepsi, Kontrol Prilaku, Keperibadian, serta Keuntungan.
b. Definisi-definisi Variabel Y
 Menurut KBBI, pelanggaran mempunyai kata dasar “langgar” yang dapat berarti
bertubrukan; bertumbukan, serang menyerang, bertentangan: tindakannya itu
dengan ketentuan yang berlaku. Berbagai undang-undang tentang hukum pidana
dapat ditemukan atau disimpulkan berbagai penggolongan tindak pidana yang
dimaksudkan oleh pembentuk undang-undang. Penggolongan tindak-tindak pidana
yang terang dan tegas dengan beberapa konsekuensi diadakan dalam perundang-
undangan di Indonesia adalah penggolongan kejahatan dan pelanggaran, atau dalam
bahasa belanda misdrijven en overtredingen.
https://suduthukum.com/2017/03/definisi-pelanggaran.html
Overtredingen atau pelanggaran berarti suatu perbuatan melanggar sesuatu, dan
berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain daripada “perbuatan melanggar
hukum”. https://suduthukum.com/
 W. A. Bonger memberikan defenisi Kriminalogi adalah ilmu pengetahuan yang
bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya.
 J.Constan memberikan definisi kriminalogi adalah ilmu pengetahuan yang
bertujuan menentukan faktor-faktor yang menjadi sebab-musabab terjadinya
kejahatan dan penjahat.
 Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut
kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah di buat.
https://brainly.co.id/
 Kriminologi pertama kali digunakan oleh P.Topinard, seorang ahli antropologi
perancis (1830-1911). Kriminologi mengandung arti yaitu suatu ilmu yang
mempelajari kejahatan. Secara etimologis istilah kriminologi berasal dari kata
crimen (kejahatan) dan logos (pengetahuan atau ilmu pengetahuan).

7
 Pengertian lalu lintas menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan
orang di ruang lalu lintas jalan, sebagai prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dengan fasilitas
pendukungnya.

c. Faktor-faktor (yang mempengaruhi Y)

1. Persepsi,
2. Norma,
3. Kontrol Prilaku,
4. Kebiasaan,
5. Kepentingan Pribadi,
6. Kesadaran,
7. Penafsiran,
8. Keperibadian,
9. Keuntungan.

d. Definisi-definisi X, X1, X2 dst.

1. Definisi Persepsi, merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap
stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel, 1969). Prof. Dr. Bimo Walgito
dalam bukunya “Pengantar Psikologi Umum” (Bab IV. 99) tentang persepsi.
2. Definisi Norma, Proses Enkulturasi atau pembudayaan, seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem
norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan. Prof. Dr. Koentjaraningrat
dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab 6.189) tentang Dinamika
Masyarakat dan Kebudayaan.
3. Definisi Kontrol Prilaku, setiap individu selalu diharapkan oleh masyarakat sekitar
untuk selalu berperilaku konformis, serta harus mengontrol prilaku. Parwitaningsih
dalam bukunya “Pengantar Sosiologi”( modul 7.4) tentang Perilaku Sosial dan
Kontrol Sosial, Perilaku Menyimpang.
4. Definisi Kebiasaan, Tradisi atau kebiasaan (Latin: traditio, "diteruskan") adalah
sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan
suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau
agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi

8
yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan,
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Proses Enkulturasi atau
pembudayaan, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (Bab
6.189) tentang Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan,
5. Definisi Kepentingan Pribadi, kapentingan pribadi adalah suatu tujuan atau hal
yang bermanfaat atau menghasilkan sesuatu terhadap diri sendiri, dan tidak
menghasilkan suatu keuntungan kepada orang lain. atau lebih singkatnya
kepentingan yang hendak dilakukan untuk diri sendiri. Prof. Dr. Bimo Walgito
dalam bukunya “ Pengantar Psikologi Umum”. Teori Kognitif, (Bab 1. 16)
menjelaskan seseorang harus memilih perilaku, ini disebut model subjective
expected ubtility (SEU), dalam model SEU kepentingan pribadi yang menonjol (Lih.
Fishbein dan Ajzen, 1975).
6. Definisi Kesadaran, Jenis perilaku manusia non-refleksif dikendalikan atau diatur
oleh pusat kesadaran atau otak, proses psikologis ini disebut aktivitas atau perilaku
(Branca, 1964). Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya “ Pengantar Psikologi
Umum” (Bab 1. 10) tentang Perilaku Manusia.
7. Definisi Penafsiran, penafsiran /pe•naf•sir•an/ n proses, cara, perbuatan menafsirkan
upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yangg kurang jelas (KBBI). Tradisi
Fenomenologis dengan melakukan interaksi interpersonal tentang budaya. Etnografi
dalam proses penafsiran sebuah gerakan maju mundur dalam sebuah lingkaran antara
apa yang terjadi diluar ke apa yang orang lain artikan sebagai sebuah kejadian
(Clifford Geertz). Stephen W. Littlejohn dalam bukunya “ Teori Komunikasi”
(Bab 11.457-460) tentang Budaya dan Masyarakat,
8. Definisi Keperibadian, sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. (KBBI). Inti dari Ontologi
Interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara sosial
lewat interaksi komunikatif, keberadaan secara intersubjekrif yang tumbuh
berkembang. Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si dalam bukunya “ Filsafat Komunikasi”
(Bab 7. 141) tentang Teori Interpretif Umum (General Interpretive Theories),

9
9. Definisi Keuntungan, peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). (Wikipedia).
“Richard Quinney” dalam buku Pengantar Sosiologi (modul7: 7.20) tentang
Perspektif Konflik menjelaskan : Masyarakat kapitalis melakukan kejahatan dalam
bentuk dominasi, beberapa hukum dilanggar untuk memperoleh keuntungan dan
kekuasaan.

2. Hasil yang sudah dicapai oleh peneliti sebelumnya

 Penyebab pelanggaran lalu lintas kebanyakan dikarenakan masyarakat terlalu


terburu-buru dalam berkendara, mungkin kemacetan adalah penyebab dari
pengendara yang terburu-buru dalam berkendara karena waktu mereka tersita terkena
macet dijalan.
Sumber : http://masalahtransportasi.blogspot.com/2017/02/normal-0-false-false-
false-in-x-none-x.html
 Menurut pandangan yang bersifat kualitatif didefinisikan bahwa suatu perbuatan
dipandang sebagai tindak pidana setelah adanya undangundang yang mengatur
sebagai tindak pidana.
Sumber ; file:///C:/Users/IdeaPad/Downloads/Documents/BAB%20II.pdf
 Pemerintah telah merancang dan membuat peraturan berlalu lintas dengan
sedemikian rupa agar dapat dipatuhi oleh masyarakat dan juga dibuat agar dapat
memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi masyarakat dalam menggunakan
transportasi dan sarana transportasi.
Sumber : http://www.makalah.co.id/2013/04/makalah-pelanggaran-lalulintas.html
 Faktor-faktor penyebab seseorang melakukan pelanggaran lalu lintas Jalan di
kabupaten Bone adalah karena faktor manusia (Human Eror) yang terbagi atas
kelalaian pada korban, ketidak hati-hatian pelaku, faktor kesadaran hukum.
Sumber : https://core.ac.uk/download/pdf/77626351.pdf
 Pelanggaran lalu lintas merupakan bentuk pidana ringan.
Sumber:https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/8434/SKRIPSI%20KO
MPLIT.pdf?sequence=1&isAllowed=y

10
3. Studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan

Peneliti sudah melaksanakan pencarian bahan dari berbagai sumber yang relevan dan
diteliti oleh orang lain untuk dijadikan bahan referensi studi kasus, serta sumber
buku yang kongkret untuk bahan pembuatan proposal makalah dengan penekapan
masalah kepada pelanggaran lalu lintas.

4. Ringkasan dan skema hubungan antar variabel atau hipotesis dan skema hipotesis.

Persepsi

Norma

Kontrol Prilaku

Kebiasaan

Kepentingan Pribadi
PELANGGARAN

Kesadaran

Penafsiran

Keperibadian

Keuntungan

Keterangan Gambar :

 Persepsi.
Semakin baik persepsi cenderung tidak melanggar peraturan, Semakin salah
persepsi cenderung sering melanggar peraturan.
 Norma.
Jika norma ditaati maka pelanggaran akan dihindari, jika norma disepelekan maka
pelanggaran akan selalu dilakukan.
 Kontrol Prilaku.
Mengontrol perilaku saat di jalan raya dampaknya mengurangi pelanggaran,
sedangkan kurang mengontrol perilaku di jalan raya dampaknya pelanggaran akan
terjadi.

11
 Kebiasaan.
Kebiasaan yang baik akan mengurangi pelanggaran, sedangkan kebiasaan yang
buruk akan meningkatkan pelanggaran.
 Kepentingan Pribadi.
Kepentingan pribadi jika mengikuti kesadaran akan tertib dijalan dan mengurangi
pelanggaran, akan tetapi kepentingan peribadi ditonjolkan menimbulkan
pelanggaran yang berakibat tidak tertib.
 Kesadaran.
Kesadaran akan peraturan mengurangi pelanggaran, tetapi pelanggaran yang
dilakukan karena kurangnya kesadaran akan berlalu lintas.
 Penafsiran.
Penafsiran yang salah akan menimbulkan pelanggaran, sementara penafsiran yang
mengikuti aturan yang ada akan tertib di jalan.
 Keperibadian.
Keperibadian yang baik akan mengurangi prlanggaran, sedangkan keperibadian
yang buruk akan menimbulkan banyak pelanggaran.
 Keuntungan.
Perbuatan taat aturan akan menguntungkan pribadi dan orang lain, sedangkan
perbuatan melanggar aturan akan mengakibatkan kerugian.

12
BAB III. METODE PENELITIAN (sesuai dengan keperluan)
1). Penjelasan jenis penelitian: deskriptif analitik
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik.
Adapun yang hendak dideskripsikan melalui penelitian ini adalah :
a. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Pelanggaran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Tidak membawa surat surat lengkap,
2. Parkir sembarang tempat,
3. Kecepatan melebihi batas maksimum,
4. Pengendara dibawah umur,
5. Plat nomor atau TNKB tidak dipasang,
6. Motor/mobil tidak standar,
7. Melanggar rambu lalu intas,
8. Tidak memakai helm berstandar nasional (SNI),
9. Lampu utama mati saat siang hari,
10. Berbelok atau berbalik arah tidak memberikan isyarat lampu.
b. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Persepsi, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Pendapat,
2. Penafsiran,
3. Pengertian,
4. Pemahaman,
5. Penglihatan.
c. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Norma, yang meliputi deskripdi tentang :
1. Aturan aturan yang disepakati oleh Club,
2. Asal daerah,
3. Tradisi dan adat yang dianut,
4. Kebiasaan.
d. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kontrol Prilaku, yang meliputi deskripsi tentang:
1. Pihak yang memberi kontrol,
2. Bentuk kontrol yang diberikan,
3. Proses pengontrolan tersebut,
4. Hasil dari pengontrolan tersebut,
5. Siapa yang dikontrol.

13
e. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kebiasaan, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Kebiasaan dalam kelompok,
2. Kebiasaan diri sendiri,
3. Kebiasaan dalam keluarga,
4. Kebiasaan meniru orang lain.
f. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kepentingan Pribadi, yang meliputi deskripsi
tentang :
1. Tujuan apa yang mau dicapai,
2. Manfaat yang ingin diperoleh,
3. Cara untuk mencapai tujuan,
4. keuntungan untuk orang lain.
g. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Kesadaran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Perasaan,
2. Keterpaksaan,
3. Keikhlasan,
4. Emosional,
5. Acuh.
h. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Penafsiran, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Penglihatan,
2. Pemahaman,
3. Pendapat.
i. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Keperibadian, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Perilaku dispilin,
2. Perilaku melanggar,
3. Perilaku kebiasaan.
j. Karaktristik populasi berdasarkan kondisi Keuntungan, yang meliputi deskripsi tentang :
1. Menyogok Aparat,
2. Memiliki kerabat aparat lebih tinggi,
3. Keluarga Aparat,
4. Memiliki teman aparat,
5. Kendaraan khusus anti ditilang.

14
Sedangkan untuk tujuan analitik, peneliti hendak menganalisa hubungan antara :
1. Hubungan antara Persepsi terhadap Pelanggaran.
2. Hubungan antara Norma terhadap Pelanggaran.
3. Hubungan antara Kontrol Prilaku terhadap Pelanggaran.
4. Hubungan antara Kebiasaan terhadap Pelanggaran.
5. Hubungan antara Kepentingan Pribadi terhadap Pelanggaran.
6. Hubungan antara Kesadaran terhadap Pelanggaran.
7. Hubungan antara Penafsiran terhadap Pelanggaran.
8. Hubungan antara Keperibadian terhadap Pelanggaran.
9. Hubungan antara Keuntungan terhadap Pelanggaran.

2). Penetapan populasi dan cara pengambilan sampel


a. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).
Club motor Aerox 155VVA Chapter Jakarta beranggotakan keseluruhan ialah 226 member yang
terbagi atas 5 Wilayah kepengurusan yakni :
1. Jakarta Pusat
2. Jakarta Timur
3. Jakarta Barat
4. Jakarta Selatan
5. Jakarta Utara,
Setiap wilayah memiliki koordinator masing- masing untuk mengcover segala kegiatan
diwilayahnya serta membantu pengurus inti dalam hal ini Ketua Chapter Jakarta.
Dalam penggabungan keseluruhan wilayah ada dua kategori anggota yang mengisinya, antara
lain :
1. Member/anggota tetap yang memiliki kartu pengenal club berjumlah 118 orang,
 Member laki-laki berjumlah 109 orang
 Member wanita berjumlah 9 orang +
118 orang

15
2. Pramember/anggota masa percobaan berjumlah 108 orang,
 Pramember laki-laki berjumlah 96 orang
 Pramember wanita berjumlah 12 orang +
108 orang
Total keseluruhan member dan pramember = 226 orang, yang terdiri atas :
 Laki-laki berjumlah 205 orang dan
 Wanita berjumlah 21 orang.
 Keseluruhan anggota memiliki unit kendaraan berjenis Aerox 155VVA.
 Dengan rentang usia 19 tahun untuk member termuda dan 67 tahun untuk member
tertua.
 Tingkat pendidikannya pun paling banyak bergelar S1 yang berjumlah 146 orang
dari berbagai jurusan dan program studi, dan 80 orang memiliki tingkat pendidikan
setara SMA/SMK.
 Untuk status hampir semua anggota club sudah memiliki keluarga sekitar 70%, dan
30% sisanya masih lajang.
 Dari total 226 member 24 diantaranya adalah tim inti/pengurus pusat dalam club
tersebut.
 Untuk wilayah Jakarta Barat sendiri, dimana peneliti tinggal, tepatnya daerah
Palmerah memiliki jumlah anggota 34 orang, yang terdiri dari :
 Member tetap berjumlah 30 orang
 Pramember berjumlah 4 orang, yang semua anggota diisi oleh jenis klamin laki-laki.

b. Adapun Sampel yang akan diambil dengan cara :


Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu
mampu secara representatif dapat mewakili populasinya (Sabar, 2007).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teknik Sampel Rumpun/Cluster (cluster
sampling), yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa
setiap unit sampelnya merupakan kumpulan atau cluster dan unsur-unsur. Cluster
disini merupakan unit yang berisi sampling unit dan sampling element.

16
Ada dua jenis teknik penarikan sampel claster, yaitu :

1. Teknik penarikan sampel satu tahap (a stage cluster random sampling), dilakukan
jika karaktristik dalam setiap strata cenderung homogen.
2. Teknik penarikan sampel banyak tahap (multistage cluster random sampling), jika
karakteristik dalam setiap strata cenderung heterogen.
Dalam penelitian ini populasinya adalah anggota club motor Aerox 155VVA Wilayah Palmerah
Jakarta Barat yang berjumlah 34 orang dengan rincian sebagai berikut ;
 Member berjumlah 30 orang
 Pramember berjumlah 4 orang. Yang keseluruhannya berjenis klamin laki-laki.

Alasannya karena:

 Yang akan digali, dijabarkan, diidentifikasi serta di ambil keterangannya oleh


peneliti terhadap informan mengenai perilaku atau persepsi tentang peraturan yang
sudah dibuat serta jenis- jenis pelanggaran yang sering dilakukan oleh oknum
anggota club tersebut.
 Informan adalah anggota club motor baik yang sudah ber-KTA (Kartu Tanda
Anggota) atau Pramember. informan tersebut sudah dapat memberikan kelengkapan
dan kedalaman informasi yang bisa digali sesuai dengan yang diperlukan bagi
pemahaman masalah yang diuraikan peneliti dalam penelitiannya.

3). Penetapan rencana teknik pengumpulan data


Penetapan teknik pengumpulan data, sesuai dengan data yang akan penulis
kumpulkan yaitu meliputi : Jenis atau sumber data verbal, perilaku, dokumen,
artefak, serta teknik pengumpulan data meliputi : Teknik wawancara, observasi, dan
studi dokumen, dengan Kuesinoer terlampir.
a. Jenis dan Sumber Data
 Data Verbal, berupa kata-kata dari responden,
 Data Perilaku, berupa kegiatan/tingkah laku yang bukan sekedar kata-kata.
 Data Dokumen, berupa dokumen.
 Data Artefak, berupa benda-benda.
Untuk data artefak atau benda-benda penulis melengkapi teknik pengumpulan data dengan
observasi.

17
b. Teknik Pengumpulan Data
Data Verbal Wawancara
Untuk data verbal penulis menggunakan teknik wawancara,
Data Perilaku Observasi
Untuk data perilaku penulis menggunakan teknik observasi,
Data Dokumen Studi Dokumen
Untuk data dokumen penulis menggunakan teknik studi dokumen
Data Artefak Observasi
Untuk data artefak atau benda-benda penulis melengkapi teknik pengumpulan data
dengan observasi.

4). Penetapan rencana teknik analisis data


a. Rencana penyajian data
Bentuk tampilan data akan disajikan menggunakan tabel silang, foto dan diagram.
b. Rencana teknik analisis data
Teknik analisis data yang akan digunakan penulis ialah teknik Kualitatif, dan berikut
alat alat statistik yang akan digunakan untuk tabel skala nominal menggunakan
teknik tabel silang atau analisis narasi.
Analisis Interaktif
Analisis interaktif ini diberlakukan untuk data (data kualitatif yang
dikumpulkan untuk menguatkan dan mempertegas temuan kuantitatif yang
dihasilkan dari analisis kuantitatif diatas. Menurut Miles dan Huberman dalam
Sutopo (2006).

Ada tiga komponen dalam model analisis interaktif, yaitu :

1. Pengumpulan data,
Merupakan proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan dan abstraksi data dari
fieldnote. Tahap ini berlangsung terus menerus dari tahap awal sampai pada tahap
akhir penelitian data.
2. Display (penyajian data),
Merupakan sekumpulan informasi yang memungkinkan suatu kesimpulan dapat
diambil.

18
3. Conclusion drawing (penarikan simpulan).
Dari awal pengumpulan data peneliti harus sudah mulai mengerti apa arti hal-hal
yang ditemui. Dari data yang diperoleh di lapangan maka dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai hasil akhir dari proses penelitian tersebut. Dalam prosesnya,
ketiga komponen tersebut aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses
pengumpulan data sebagai proses siklus. Selama proses pengumpulan data
berlangsung, peneliti tetap bergerak diantara ketiga komponen pengumpulan data
tersebut.

5). Dilengkapi dengan bagan alur penelitian yang menggambarkan:

a. apa yang sudah dilaksanakan

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan dan Verifikasi

Gambar : 1.1. Komponen Model Analisis Interaktif

(Sumber : Miles & Huberman, 1992)

19
b. yang akan dikerjakan.

Praktek langsung kelapangan sebagai proses dari penelitian nyata.

Proses Penelitian

KESIMPULAN/TESIS
RANGKUMAN PROPOSISI
TELAAH/JAWABAN HUBUNGAN HUBUNGAN
TEORITIK DAN EMPIRIK ANTARA
YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL/HIPOTESIS
PEMBAHASAN DAN
KOMPETISI BIDANG STUDI
IMPLIKASI TEORITIK

DAFTAR VARIABEL DAN


JUDUL PERTANYAAN DESKRIFTIF PENGUKURANNYA PENYAJIAN DAN
PENELITIAN ANALITIK
PENELITIAN/PERUMUSAN ANALISIS DATA
MASALAH KUESIONER DAN KUANTITATIF/KUALITATIF
PEDOMAN
PENGUMPULAN DATA
PERMASALAHAN GAP
REALITA DAN HARAPAN
PENGUMPULAN DATA

Gambar : 1.2. Alur Proses Metode Penelitian

6). Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
a. mulai dari mana,
Nantinya hasil penelitian akan di hubungkan dalam bentuk buku Laporan penelitian
dan hasil laporan penelitian akan di bukukkan dalam majalah kampus.
b. bagaimana luarannya,

Luaran Penelitian

Luaran penelitian ini terdiri atas luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib
meliputi hal- hal berikut ini.
a. Luaran penelitian yang mendukung peta jalan penyelesaian penyusunan laporan
mahasiswa dalam kurun waktu tiga bulan.

20
b. Publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi yang ditulis bersama oleh
mahasiswa dan para pembimbing sesuai dengan penyelesaian penelitian di dalam
peta jalan secara sekuensial.
c. Makalah yang disampaikan dalam temu ilmiah nasional atau internasional yang
ditulis bersama oleh mahasiswa dan para pembimbing.
Luaran tambahan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
a. HKI
b. Buku ajar
c. Buku Laporan Penelitian
d. Jurnal Ilmiah Nasional
e. Jurnal Ilmiah Internasional
f. Rekomendasi Proposal pengabdian masyarakat
g. Produk lainnya berupa metode, teknologi tepat guna, cetak biru (blueprint),
purwarupa, sistem, kebijakan, dan model.

21
7. DAFTAR PUSTAKA
Disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul
tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam usul penelitian yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka.

 Ardianto, Elvinaro. (2007)


Filsafat Komunikasi (Bab 7.141) tentang Teori Interpretif Umum (General
Interpretive Theories). Simbiosa Rekatama Media. Bandung- Jawa Barat.
 Aslichati, Lilik. Prasetyo, Bambamg. Irawan, Prasetya. (2019)
Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka. Tanggerang Selatan.
 Koentjaraningrat. (2009)
Pengantar Ilmu Antropologi (Bab 6.189) tentang Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan.
Rineka Cipta. Matraman-Jakarta
 Littlejohn, Stephen W. (2018)
Teori Komunikasi (Bab 11.457-460) tentang Budaya dan Masyarakat. Salemba Humanika.
Jagakarsa-Jakarta 12610
 Parwitaningsih, Budiwati Yulia, Prastyo Bambang. (2018)
Pengantar Sosiologi ( modul 7.4) tentang Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial, Perilaku
Menyimpang dan Richard Quinney (modul7: 7.20) tentang Perspektif Konflik. Universitas
Terbuka. Tangerang Selatan
 Walgito, Bimo. ( 2010)
Pengantar Psikologi Umum (Bab IV. 99) tentang persepsi. Andi Yogyakarta. Yogyakarta
 Widjarnako Otok, Bambang. Ratnaningsih Juliah, Dewi. (2020)
Pengumpulan dan Penyajian Data. Universitas Terbuka. Tanggerang Selatan.

22
8. BAB IV. PEMBIAYAAN
Pembiayaan diperinci berdasarkan Tahun dan Jenis Pengeluaran, yaitu
1. Ongkos dan Upah,
2. Peralatan,
3. Bahan Habis Pakai (Material Penelitian),
4. Perjalanan, dan
5. Lain-lain (Pemeliharaan, Pertemuan/ Lokakarya/ Seminar, penggandaan, pelaporan,
publikasi).

RENCANA KEUANGAAN METODE PENELITIAN SOSIAL

NO PEMBIAYAAN TANGGAL KEGIATAN PENGELUARAN KETERANGAN


02/10/20 Mengikuti kegiatan Rp2.000.000,00
Kopdar Jumat 4x dalam 1
bulan
1 Ongkos dan Upah Peneliti
08/10/20 Mengikuti kegiatan Rp2.000.000,00
Kopsan Rabu 4x dalam 1
bulan
Total Rp4.000.000,00
Sewa kamera Canon tipe Rp2.000.000,00
Eos M10 (selama 3 bulan)
Pembelian Memori
128Gb Rp300.000,00
2 Peralatan 01/10/20 Peneliti
Sewa tripod kamera merk Rp1.000.000,00
Takara (selama 3 bulan)
Sewa mic kecil Wirelles Rp500.000,00
(selama 3 bulan)
Total Rp3.800.000,00
3 15/10/20 Kertas HVS 3pack isi Rp500.000,00
Bahan Habis 400lembar ukuran A4
Pakai (Material berat 70 gram Peneliti
Penelitian)

23
Pulpen 2 pak isi 12pcs Rp150.000,00
Total Rp650.000,00
Isi bensin Pertamax Full 1 liter Rp9000,00x
Tangki kapasitas Motor 5,5
Aerox 155cc 5,5 Liter Liter=Rp49.500,00
4 Perjalanan 02/10/20 Peneliti
x pemakaian 10 x
isi bensin
Rp495.500,00
Total Rp495.500,00
5 Lain-lain Pertemuan Seminar 7 Rp2.000.000,00
(Pemeliharaan, orang + Konsumsi +
Pertemuan/ bensin
Lokakarya/
08/12/20
Seminar,
penggandaan,
Peneliti
pelaporan,
publikasi).
Penggandaan angket Rp500.000,00
09/12/20
kueioner
21/12/20 Pelaporan Rp500.000,00
30/12/20 Publikasi Rp1.000.000,00
Total Rp4.000.000,00

Sehingga Total Pengeluaran dan Biaya selama Penelitian berlangsung mencapai


Rp12.945.500,00 (Dua belas juta Sembilan ratus empat puluh lima ribu lima ratus rupiah).

24
LAMPIRAN
1. PENGUKURAN KONSEP
1) Penetapan ukuran/indikator empirik masing-masing variabel
2) Identifikasi jenis data dari masing-masing indikator
3) Penetapan teknik pengumpulan data yang dimungkinkan untuk masing-masing
indicator

Daftar Variabel, Indikator/Data dan Teknik Pengumpulan Data

”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota
Club Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

Teknik
NO/ Variabel/ Definisi Skala Jenis
Sumber Data Pengumpulan
CODE Konsep dan Indikator Pengukuran Data
Data
Perbuatan yang melanggar
peraturan
perundangundangan, kode
etik, dan kebijakan,
yaitu tindakan yang
berbentuk :
1. Tidak membawa surat ORDINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
surat lengkap. 1.Tidak pernah Petugas Polisi dokumen
2. Jarang
Y Pelanggaran 3. Sering
4. Selalu

2. Parkir sembarang GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


tempat. 1. Ya Petugas polisi, dokumen
2. Tidak Masyarakat
umum

25
3. Kecepatan melebihi ORDINAL : Responden, Perilaku Observasi
batas maksimum. 1.Tidak pernah Masyarakat
2. Jarang umum
3. Sering
4. Selalu

4. Pengendara dibawah GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,


umur. 1. Ya Petugas polisi Angket
2. Tidak

5. Plat nomor atau TNKB GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


tidak dipasang. 1. Ya Petugas polisi dokumen
2. Tidak

6. Motor/mobil tidak GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


standar. 1. Ya Petugas polisi, dokumen
2. Tidak Masyarakat
umum

7. Melanggar rambu lalu GUTTMAN : Responden, Perilaku Observasi


intas. 1. Ya Petugas polisi,
2. Tidak Masyarakat
umum

8. Tidak memakai helm GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


berstandar nasional 1. Ya Petugas polisi dokumen
(SNI) 2. Tidak

9. Lampu utama mati GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


saat siang hari. 1. Ya Petugas polisi, dokumen
2. Tidak Masyarakat
umum

26
10. Berbelok atau berbalik ORDINAL : Responden, Perilaku Observasi
arah tidak memberikan 1.Tidak pernah Petugas polisi
isarat lampu. 2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
Merupakan proses yang
integrated (terintegrasi)
dalam diri individu
terhadap stimulus yang
diterimanya.
1. Pendapat, SEMANTIC Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL Masyarakat Angket
Mengerti 5 4 3 umum
21
Tidak Mengerti
54321

2. Penafsiran, SEMANTIC Responden, Verbal Wawancara,


DEFERENTIAL
Masyarakat Angket
Mengerti 5 4 3
umum
21
X1 Persepsi
Tidak Mengerti
54321

SEMANTIC
3. Pengertian. Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL
Masyarakat Angket
Mengerti 5 4 3
umum
21
Tidak Mengerti
54321

SEMANTIC
4. Pemahaman, Responden, Verbal Wawancara,
DEFERENTIAL
Mengerti 5 4 3 Masyarakat Angket

21 umum

Tidak Mengerti
54321

27
GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,
5. Penglihatan. 1.Jelas Masyarakat Angket
2. Tidak Jelas umum

Proses Enkulturasi atau


pembudayaan, seorang
individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran
serta sikapnya dengan adat,
sistem norma, dan
peraturan yang hidup dalam
kebudayaan.
1. Aturan aturan yang SKALA Responden, Dokumen Studi/periksa
disepakati oleh LIKERT Anggota Club dokumen
Club 5.Sangat Setuju
4.Setuju
3.Tidak ada
pendapat
2.Tidak setuju
X2 Norma
1. Sangat tidak
setuju

NOMINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa


2. Asal daerah 1.DKI Jakarta Anggota Club dokumen
2.Jawa Barat
3.Luar Jawa
4.Luar Negeri

28
3. Tradisi dan adat SKALA Responden, Verbal Wawancara,
yang dianut LIKERT Anggota Club Angket
5.Sangat Setuju
4.Setuju
3.Tidak ada
pendapat
2.Tidak setuju
1.Sangat tidak
setuju

4. Kebiasaan SKALA Responden, Perilaku Observasi


LIKERT Anggota Club
5.Sangat Setuju
4.Setuju
3.Tidak ada
pendapat
2.Tidak setuju
1. Sangat tidak
setuju
Setiap individu selalu
diharapkan oleh masyarakat
sekitar untuk selalu
berperilaku konformis,
serta harus mengontrol
prilaku.
1. Pihak yang memberi NOMINAL : Responden, Perilaku Observasi
Kontrol Kontrol 1.Pemerintah Pengurus Club,
X3
Prilaku 2.Komunitas Petugas polisi
3.Anggota
Club
4.Pengurus inti
club

29
2. Bentuk kontrol yang NOMINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
diberikan 1.Sanksi Pengurus Club dokumen
2.Himbauan
3.Perilaku
4.Aturan

3. Proses pengontrolan SEMANTICD Responden, Perilaku Observasi


tersebut EFERENTIAL Pengurus Club
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321

4. Hasil dari pengontrolan GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa


tersebut 1. Baik Pengurus Club, dokumen
2. Buruk Petugas polisi

5. Siapa yang dikontrol GUTTMAN : Responden, Perilaku Observasi


1.Anggota Anggota Club
Komunitas
2.Diri Sendiri
Sesuatu yang telah
dilakukan untuk sejak lama
dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan,
X4 Kebiasaan waktu, atau agama yang
sama.
1. Kebiasaan dalam ORDINAL : Responden, Perilaku Observasi
kelompok 1.Tidak pernah Pengurus Club
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu

30
2. Kebiasaan diri sendiri SEMANTIC Responden Verbal Wawancara,
DEFERENTIA Angket
L:
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321

3. Kebiasaan dalam SEMANTIC Responden, Perilaku Observasi


keluarga DEFERENTIA Anggota
L: keluarga
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321

4. Kebiasaan meniru SKALA Responden Verbal Wawancara,


orang lain LIKERT : Angket
•Sangat Setuju
(5)
•Setuju (4)
•Tidak ada
pendapat (3)
•Tidak setuju
(2)
•Sangat tidak
setuju (1)
Suatu tujuan atau hal yang
bermanfaat atau
menghasilkan sesuatu
Kepentingan terhadap diri sendiri, dan
X5
Pribadi tidak menghasilkan suatu
keuntungan kepada orang
lain.

31
1. Tujuan apa yang mau NOMINAL : Responden, Verbal Wawancara,
dicapai 1.Cepat sampai Angket
tujuan
2.Tidak mau
didahului orang
lain
3.Emosional
tinggi
4.Jalanan
berasa punya
sendiri

2. Manfaat yang ingin GUTTMAN : Responden Verbal Wawancara,


diperoleh 1.Bermanfaat Angket
2.Tidak
Bermanfaat

3.Cara untuk mencapai NOMINAL : Responden, Perilaku Observasi


tujuan 1.Kecepatan Petugas polisi
maksimal
2.Melanggar
lampu merah
3.Melalui jalan
lain
4.Lawan arah
lalu lintas

4. keuntungan untuk orang GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,


lain 1.Menguntungk Masyarakat Angket
an umum
2.Tidak
Menguntungka
n

32
Jenis perilaku manusia non-
refleksif dikendalikan atau
diatur oleh pusat kesadaran
atau otak, proses psikologis
ini disebut aktivitas atau
perilaku.
1. Perasaan ORDINAL : Responden Perilaku Observasi
1.Tidak pernah
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu

2. Keterpaksaan GUTTMAN : Responden Verbal Wawancara,


1.Terpaksa Angket
X6 Kesadaran 2.Tidak
terpaksa

3. Keikhlasan GUTTMAN ; Responden Perilaku Observasi


1.Ikhlas
2.Tidak Ikhlas

4.Emosional GUTTMAN : Responden, Perilaku Observasi


1.Emosional Masyarakat
2.Tidak umum
emosional

5. Acuh GUTTMAN ; Responden Perilaku Observasi


1.Acuh
2.Tidak acuh
Perbuatan menafsirkan
Penafsiran upaya untuk menjelaskan
(Bisa arti sesuatu yang kurang
X7 disatukan jelas.
dengan 1. Penglihatan GUTTMAN : Responden Verbal Wawancara,

Persepsi) 1.Jelas Angket


2.Tidak jelas

33
2. Pemahaman SEMANTIC Responden Verbal Wawancara,
DEFERENTIA Angket
L:
• Faham 5 4 3 2
1
• Tidak Faham
54321

3. Pendapat SEMANTIC Responden, Verbal Wawancara,


DEFERENTIA Masyarakat Angket
L: umum
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321
Sifat hakiki yang tercermin
pada sikap seseorang atau
suatu bangsa yang
membedakannya dari orang
atau bangsa lain.

1. Perilaku dispilin GUTTMAN : Responden, Perilaku Observasi


1.Baik Pengurus Club,
2.Buruk Masyarakat
umum
X8 Keperibadian

2. Perilaku melanggar ORDINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa


1.Tidak pernah Petugas polisi dokumen
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu

34
3. Perilaku kebiasaan SEMANTIC Responden Perilaku Observasi
DEFERENTIA
L:
Mengerti 5 4 3
21
Tidak Mengerti
54321

Peningkatan kekayaan
seorang investor sebagai
hasil penanam modalnya,
setelah dikurangi biaya-
biaya yang berhubungan
dengan penanaman modal
tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya
kesempatan :
1. Menyogok Aparat ORDINAL : Responden, Dokumen Studi/periksa
1.Tidak pernah Petugas polisi dokumen
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
X9 Keuntungan

2. Memiliki kerabat aparat GUTTMAN : Responden, Perilaku Observasi


lebih tinggi Jabatan 1. Ya Petugas polisi
2. Tidak

3. Keluarga Aparat GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,


1. Ya Petugas polisi Angket
2. Bukan

4. Memiliki teman aparat GUTTMAN : Responden, Verbal Wawancara,


1. Ya Petugas polisi Angket
2. Tidak

35
5. Kendaraan khusus GUTTMAN : Responden, Dokumen Studi/periksa
anti ditilang 1. Ya Petugas polisi dokumen
2. Bukan

36
KUISIONER PENELITIAN

”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor Ae rox 155cc Chapter
Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

Kepada Yth.

Saudara/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka pelaksanaan penelitian kami dengan judul ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club
Motor Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”. Saya mohon
kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian akan kami jaga dan tidak
akan digunakan untuk tujuan lain selain tujuan penelitian ini.

Atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, kami sampaikan terimakasih.

Hormat saya,

PENELITI

37
2. KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN
”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peraturan Yang Telah Dibuat, Dengan Perilaku Pelanggaran Lalu Lintas Anggota Club Motor
Aerox 155cc Chapter Jakarta, Wilayah Palmerah Jakarta Barat”.

INFORMASI DASAR KODE


1. Usia
1) Dibawah 17 tahun
2) Sudah berusia 17 tahun
2. Pendidikan Terakhir
1) Tidak Sekolah
2) TK
3) SD
4) SMP
5) SMA/SMK
6) Diploma/Akademi
7) S1
8) S2
9) S3
3. PERSEPSI
1. Bagaimana Pendapat tentang aturan lalu linta :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti
2. Bagaimana penafsiran tentang aturan lalu lintas :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti

38
3. Bagaimana dengan pengertian aturan lalu lintas :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti
4. Bagaimana pemahaman tentang aturan lalu lintas ;
1) Sangat faham
2) Faham
3) Tidak perduli
4) Kurang faham
5) Tidak faham
5. Bagaimana dengan penglihatan di jalan :
1) Jelas
2) Tidak Jelas
4. KONTROL PRILAKU
1. Siapa pihak yang memberi kontrol :
1) Pemerintah
2) Komunitas Club
3) Masyarakat
2. Apa bentuk kontrol yang diberikan :
1) Sanksi
2) Himbauan
3) Teguran
4) Nasihat
3. Apakah proses pengontrolan tersebut dimengerti :
1) Sangat mengerti
2) Mengerti
3) Tidak perduli
4) Kurang mengerti
5) Tidak mengerti

39
4. Bagaimana hasil dari pengontrolan tersebut ;
1) Baik
2) Buruk
5. Siapa yang dikontrol :
1) Diri sendiri
2) Anggota komunitas club
3) Aparat Kepolisian
4) Masyarakat umum
5. NORMA
1. Setujukah dengan bagaimana Club memberikan aturan-aturan yang di buat :
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak perduli
4) Kurang setuju
5) Tidak setuju
2. Darimana daerah asal setiap anggota club :
1) DKI Jakarta
2) Pulau jawa
3) Luar jawa
4) Luar Negeri
3. Bagaimana dengan tradisi adat istiadat yang di yakini :
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak ada pendapat
4) Tidak setuju
5) Sangat tidak setuju

4. Apakah pelanggaran yang dilakukan karena kebiasaan ;


1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak ada pendapat
4) Tidak setuju
5) Sangat tidak setuju

40
6. KEBIASAAN
1. Pelanggaran yang dilakukan apakah meniru kebiasaan dalam kelompok :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah setiap pelanggaran itu keluar dari kebiasaan diri sendiri :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah kebiasaan melanggar faktor dari keluarga :
1) Ya
2) Tidak
4. Pelanggaran tersebut karena meniru kebiasaan orang lain :
1) Ya
2) Tidak
7. KEPENTINGAN PRIBADI
1. Apa tujuan melanggar lalu lintas :
1) Cepat sampai tujuan
2) Tidak mau di dahului orang lain
3) Emosional tinggi
4) Jalanan serasa milik sendiri
2. Apakah melanggar bermanfaat :
1) Sangat bermanfaat
2) Tidak bermanfaat
3. Bagaimana cara ungtuk mencapai tujuan :
1) Kecepatan maksimal
2) Melanggar lampu merah
3) Lawan arah
4) Lewat jalan lain
4. Apa dampak keuntungan untung orang lain :
1) Menguntungkan
2) Tidak menguntungkan

41
8. KESADARAN
1. Apakah melanggar menggunakan perasaan :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah melanggar karena terpaksa :
1) Ya
2) Tidak
3) Biasa saja
3. Bagaimana keihklasan anda jika melihat pelanggaran di jalan :
1) Ikhlas
2) Tidak Ikhlas
3) Tidak perduli
4. Apakah di jalan emosional tinggi :
1) Ya
2) Tidak
3) Biasa saja
5. Bagaimana sikap pengendara saat melihat pelanggaran :
1) Perihatin
2) Acuh
3) Tidak perduli
9. PENAFSIRAN
1. Bagaimana penglihatan saat di jalan raya :
1) Jelas
2) Kurag jelas
3) Tidak jelas
2. Bagaimana pemahaman tentang aturan lalu lintas :
1) Sangat faham
2) Faham
3) Tidak perduli
4) Tidak faham
5) Sangat tidak faham

42
3. Bagimana pendapat anda tentang aturan yang dibuat :
1) Bagus
2) Kurang Bagus
3) Tidak ada pendapat
10. KEPERIBADIAN
1. Bagaimana perilaku disiplin saat di jalan :
1) Baik
2) Buruk
2. Apakah selalu melanggar saat di jalan :
1) Tidak pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
3. Apakah aturan lalu lintas sudah menjadi kebiasaan untuk di langgar :
1) Ya
2) Tidak
3) Tidak tahu
11. KEUNTUNGAN
1. Menyogok/menyuap aparat apakah dilakukan, saat terkena razia :
1) Ya
2) Tidak
2. Apakah ada keluarga baparat pangkat lebih tinggi :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah ada sodara aparat :
1) Ya
2) Tidak
4. Apakah ada teman aparat :
1) Ya
2) Tidak
5. Apakah kendaraan yang digunakan anti tilang :
1) Ya
2) Tidak

43
12. PELANGGARAN
1. Apakah setiap berkendara tidak membawa surat-surat lengkap :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
2. Apakah sering parkir sembarangan :
1) Ya
2) Tidak
3. Apakah kecepatan selalu melebihi batas maksimal saat di jalan :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu
4. Apakah Pengendara di bawah umur :
1) Ya
2) Tidak
5. Apakah Plat nomor atau TNKB tidak dipasang :
1) Ya
2) Tidak
6. Apakah motor/mobil tidak standar pabrik :
1) Ya
2) Tidak
7. Apakah sering melanggar lalu lintas :
1) Ya
2) Tidak
8. Apakah Helm berstandar nasional (SNI) :
1) Ya
2) Tidak
9. Apakah lampu utama mati saat siang hari :
1) Ya
2) Tidak

44
10. Apakah saat berbelok arah tidak memberikan isyarat lampu :
1) Tidak Pernah
2) Jarang
3) Sering
4) Selalu

3. Jadwal Kegiatan/Alokasi Waktu


Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dengan total 12 Minggu jadwal kegiatan :

NO Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyesuaian Desain
2 Orientasi Lapangan
dan Perizinan
3 Pelaksanaan
Pengumpulan Data
4 Tabulasi dan Analisa
Data

5 Penyusunan Laporan
6 Seminar Laporan
7 Publikasi Ilmiah

45
4. Bio data Peneliti

BIODATA PENELITI

 Nama Lengkap : Dodi Prabowo


 Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 01 Desember 1989
 Alamat : JL. Sulaiman No 25. RT002/RW004.
Kel. Kemanggisan.Kec. Palmerah.
Kotamadya. Jakarta Barat 11480
 Orang Tua : Aminudin Udi Intasan
 Email : prabowosri78@gmail.com

 Riwayat Pendidikan : TK : Kebumen Beriman


SD : Maruyung 1 Tanjungsari
SLTP : Tanjungsari 2
SMA : SPP-SPMA Tanjungsari
S1 : STISIP WIDURI Jakarta
Prodi : Ilmu Komunikasi

 Motto : No Pain, No Gain

46

Anda mungkin juga menyukai