Anda di halaman 1dari 5

QAWAIDU FIQHIYAH

Abi Syatori Abdurrouf

12 September 2020

----

Sebelum abi masuk ke kelas, abi mengambil pelajaran dari sebuah pohon didalam

pot yang kurang terawat, yang sempat layu, tidak pernah keluar, yang di tanam oleh DS

5. Namun meski dia tidak terawat dia tetap hidup. Maka begitu pula dengan kehidupan,

jika kita hidup tidak bergantung pada orang lain, maka hidup itulah yang akan

ditumbuhkan oleh kehidupan itu sendiri, yaitu kehidupan yang diberi Allah.

-----

Qowaidu fiqhiyah memiliki 2 kata yaitu Qowaid yang merupakan jamak dari

qoo’idatun yang berarti dasar atau pondasi yang menjadi pegangan dalam urusan fiqh.

Dalam bahasa indonesia disebut kaidah yang merupakan pokok, dasar atau sesuatu

yang sangat mendasar. Fiqhi’ya’tun dalam bahasa arab, ‘ya’ nya disebut ya nisbah yang

dinisbahkan kepada kaidah.

Fiqh itu ada kaidahnya. Dan siapapaun yang belajar fiqh maka sempurnanya adalah

belajar kaidah. Jika ia tidak belajar kaidah maka fiqhnya tidak berkembang, sebatas apa

yang dia pelajari dan ia dengar. Hal ini karena fiqh itu sifatnya instan. Kalau kita belajar

fiqh tanpa kaidah itu seperti kita makan mie instan. Analogi, masak mie instan dan bukan

instans lebih cepat mana? Yang instan. Namun jika seseorang bisa membuat mie goreng,

maka ia pun bisa memvariasikan makanan tersebut meskipun bukan hanya mie instan.

Kenapa sih adalah qawaidh fiqh? Jawabannya: agar apa yang kita lakukan bernilai

ibadah dan diterima oleh Allah.

Qawaidh fiqh dilahirkan oleh para ulama, yang berisi 5 hal.

1. ketika belajar fiqh tujuan utamanya adalah agar apapun yang dilakukan bernilai

ibadah dan diterima oleh Allah. Ketika ia tidak belajar fiqh bisa jadi apa yang

dilakukan adalah ibadah. Bahkan meskipun ia ibadah namun tidak pakai fiqh,

tetap saja malah itu tak jadi ibadah. Kenapa fiqh? Karena faktanya semua

kehidupan manusia itu ada hukumnya. Dan fiqh itu berkaitan dengan hukum

perbuatan manusia dan menyatu dalam kehidupan. Hanya saja hukum itu
dinamis. Artinya, ia bisa mengalami perubahan. Misal, makan, hukum aslinya

adalah mubah, namun mubah itu bisa menjadi haram. Contoh lainnya adalah

bohong, hukum awalnya adalah haram namun bisa menjadi wajib. Kok bisa wajib?

Ada seornag kiyai yang sedang dikejar PKI dan sembunyi di rumah kita. Maka

bohong itu menjadi wajib. Hukum itu bisa berubah karena faktornya. Karena

hukum itu dinamis, dan apa yang dilakukan itu menjadi ibadah maka yang harus

dipastikan agar amal itu bernilai ibadah yang harus dilakukan adalah “yang

penting yang saya lakukan tidak melanggar ketentuan/aturan Allah.”

Untuk memastikan bahwa itu tidak melanggar maka penentunya adalah niat.

Ada seorang ustazdah mengajar smp laki-laki. Setiap beliau ngajar beliau pakai

bros yang gede. Justru menimbulkan penasaran. Ada murid putri yang tanya kenapa

ustadzahnya pakai bros besar. Ternyata agar seluruh murid putra tidak fokus pada

wajah gurunya. Tujuan itu bisa dicapai dengan niat, berkaitan dengan kaidah 1.

KAIDAH 1: AL-UMURU bi MAQASIDIHA : semua urusan itu tergantung tujuannya.

Ada seseorang ingin berhutang namun hatinya sudah berniat untuk tidak

mengembalikan maka jatuh hukumnya bukan lagi hutang namun mencuri. Dari niat ini juga

mengenal standar batal. Sesuatu yang wajib juga bisa menjadi batal. Contoh, kita sholat

dzuhur namun niat ashar sehingga sholat dzuhurnya menjadi batal/tidak sah.

Contoh lainnya adalah ketika kita memakai sandal, belum izin pinjam tapi

dikembalikan ditempatnya, maka itu disebut ghosob. Ketika kita pinjam sendal namun

berniat tidak mengembalikan maka itu mencuri. Sedangkan kalau kita pakai sendal yang

sudah diridhokan oleh pemiliknya meskipun kita belum izin maka itu diperbolehkan. Para

ulama menyebutkan bahwa 1/3 maslah fiqh itu ada pada kaidah pertama.

Mungkin tidak kita melakukan amal itu kita mengalami keraguan? Pernah.

Lalu bagaimana solusi agar amal itu menjadi ibadah dan diterima oleh Allah?

Misal, tadi sholat magrib punya wudhu namun ketika mau isya jadi ragu kalau

wudhunya masih ada atau tidak. Maka yang diyakini adalah ia masih ada. Kenapa? Karena
sebelumnya ia sholat magrib sebelumnya. Namun, ya lebih baik untuk mengambil wudhu

lagi.

Karena keraguan ini hal yang sangat mungkin terjadi/sebuah keniscayaan dalam

kehidupan maka harus ada yang mengatur. Karena itu harus ada kaidah. Yaitu kaidah

yang kedua.

KAIDAH 2: AL-YAQINU LAA YUZALU BISYAKK: Keyakinan itu tidak bisa dihilangkan

dengan keraguan.

Keraguan itu aslinya terletak pada 2 hal, yang akan lebih condong pada yakin atau

ragu. Contoh kasus ‘sudah batal wudu atau belum ya’. Maka letak yakinnya bpada belum

batal, karena buktinya ia tadi sholat magrib. Dan menjadi yang menjadi ragu adalah

sudah batalnya. Sehingga ketika ia yakin belum batal ia masih memiliki wudhu. Namun

boleh saja mengambil wudhu lagi.

Kasus lainnya ragu sholat antara 2 atau 3 rakat. Maka kita memilih yang yakin yaitu

2 rakaat. Bukti yakinnya adaalah kita sudah melaksanakan sholat 2 rakaat.

Contoh lainnya, kalau kita behutang kemudian lupa sudah membayar atau belum,

kemudian dia ragu. Maka yakinnya adalah belum bayar, dan hukumnya itu ia belum

membayar sehingga ia harus membayar utang tersebut. Meskipun aslinya dia sudah

membayar namun karena ragu maka ia tetap membayar utang lagi.

Kemampuan orang menjalankan hukum itu berbeda-beda sesuai keadaan.

Contohnya, sholat, hukum asalnya adalah ia wajib berdiri. Namun ia tidak mampu berdiri,

maka lahirlah kaidah yang ketiga.

KAIDAH 3: AL-MUSYAQQATU TAJLIBUT TAYSIRO: Kondisi berat itu bisa menarik

kemudahan

Ketika ada orang yang tidak mampu sholat sambil berdiri maka ia melaksanakan

solat bisa sambil duduk. Puasa itu dilakukan oleh orang yang kuat namun jika sedang
sakit maka boleh tidak puasa. Sama halnya jika dalam keadaan terdesak untuk memakan

bangkai, maka diperbolehkan.

Kehidupan ini isinya adalah 2 macam: almanfaat dan almudhorot. Manfaat adalah

segala sesuatu yang menimbulkan kebaikan dan mudhorot itu mendatangkan keburukan.

Aslinya hidup ini mengejar manfaat dan meninggalkan mudhorat. Maka munculah kaidah

keempat.

KAIDAH 4: ADH-DHORORU YUZALU: Segala yang mudhorot itu harus dihilangkan

Contoh minuman keras itu bahaya sehinga harus dihilangkan. Sehina apapun

manusia ia tidak akan jatuh pada perbuatan zina karena itu perbuatan hewan. Bahkan

pada masa jahiliiyah sebelum islam sudah mengenal pernikahan untuk memuliakan. Hal ini

dibuktikan dari Nabi saw didatangi oleh kaum kafir (walid bin mughiroh) untuk melobi

menghentikan dakwah untuk memberhentikan umat islam bertuhid. ‘kalau kau berdakwah

ingin mendapatkan wanita yang cantik maka akan kami nikahkan (zawwajna). Namun

jahiliyah sebeum islam tetap terhormat.

Karena salah satu yang membahayakan dari zina adlah terputusnya nasab. Setiap

sahabat (orang mekah) yang awalnya kafir kemudian masuk islam, pernikahnnya tetap

sah karena meskipun jahiliyah mereka sangat menjaga nasab. Nasab yang benar itu

hadir dari pernikahan yang sah.

Berdasarkan kaidah ini maka ornag akan berfikir “bahaya ndak ya kalau ini dilakukan”

Dalam menjalani kehidupan tidak pernah lepas dari kebiasaan (adat), yaitu sesuatu yang

sering terjadi berulang-ulang. Contoh seorang wanita haid biasanya ia haidh adala 7 hari.

Namun suatu hari ia haidh lebih dari 7 hari. Maka ini melohat adatnya, yaitu 7 hari

haidh, selebihnya istihadhoh.

KAIDAH 5: AL-ADATU MUHAKKAMATUN: Kebiasaan itu bisa menjadi hukum.


Misal sholat disuatu masjid, disana subuhnya pakai qunut.maka ketika jadi imam ia lebih

memilih huntu menajdi umum. Dan ada beberapa rincian dari fiqh yang akan menjadi

adat.

Semua urusan fiqh kembali kepada3

Perbedaaan yakin dan ragu: ragu itu jika tidak ada ata dan tidak ada pegangan. Kta nabi,

da’ ma yuribuk ila ma la yuribuka. Tinggalkan semua yang meagukan mu dan kembali

kepada apa yang tidak meragukanmu. Maka kalau kausnya dalam sholat semacam entut

atau tidak.

Ragu yang tidka segera diselesaikan akan berkembang menjadi was-was. Ragu yang

berkembagn ja

Kaidahh ini ditulis oleh ulama sehingga akan banyak rujukannya, nmun salah satu

rujukannya adlahh kitab yang ditulis oleh imsm as-suyuti, al-asbah wan nadhoir.

Anda mungkin juga menyukai