Disusun Oleh:
Tim Perumus HMJ IQTAF
Editor :
Muhammad Reynaldi
Penyunting :
Muhammad Wildan Najwanuddin
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas buku
panduan ini. Shalawat serta salam juga senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita
Baginda Nabi Muhammad saw. beserta Keluarga, Sahabat, dan kita yang semoga diaku
sebagai umatnya.
Buku panduan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan buku panduan ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki buku panduan ini. Akhir kata kami berharap buku panduan ini semoga
bermanfaat untuk seluruh mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................4
BAB II..............................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................5
A. SEJARAH PENAFSIRAN AL-QUR’AN DI INDONESIA............5
B. SEJARAH JURUSAN TAFSIR DI PERGURUAN TINGGI
INDONESIA....................................................................................................8
C. JURUSAN ILMU AL – QUR’AN DAN TAFSIR DI IAIN
SYEKH NURJATI CIREBON......................................................................9
BAB III............................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................13
KESIMPULAN...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi semua umat manusia di dunia ini yang
diturunkan Allah SWT dengan jalan mutawattir kepada Nabi Muhammad saw. sebagai
mukjizat kerasulannya, yang berisi wahyu Allah Swt. untuk memberi petunjuk kepada
manusia ke arah yang benar dan jalan yang lurus.
Melalui buku panduan ini, diharapkan mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan
Tafsir akan mendapatkan pemahaman yang singkat namun kokoh tentang sejarah Al-
Qur'an, khususnya dalam konteks Indonesia, dan sejarah jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir,
baik ruang lingkup nasional maupun ruang lingkup kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
serta informasi yang diperlukan untuk menjalani perjalanan studi mereka di jurusan ini.
Buku ini juga akan menjadi panduan yang berharga bagi mahasiswa, membantu
mengenal lebih dekat jurusan ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, HMJ IQTAF, dan kesempatan
belajar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Penafisran Al-Qur'an telah dimulai sejak Al-Qur'an itu disampaikan oleh Nabi
Muhammad saw. kepada umatnya. Pada saat itu, media yang digunakan untuk menulis
mushaf Al-Qur'an tergolong masih sangat sederhana, yakni menggunakan kulit hewan,
tulang hewan, batu, dan lain-lain. Pada era ini, sekretaris utama yang ditugaskan untuk
menulis Al-Qur'an adalah Sahabat Zaid bin Tsabit.
5
Adapun perkembangan penafsiran Al-Qur'an di Indonesia jelas berbeda dengan
yang terjadi di dunia Arab (Timur Tengah), tempat turunnya Al-Qur’an sekaligus tempat
kelahiran tafsir Al-Qur'an. Perbedaan tersebut terutama di sebabkan berbedanya latar
belakang budaya dan bahasa.
Pada periode pertengahan ( Abad XVI- XVII M ) Tafsir Al-Qur'an pada masa ini
lebih berkembang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena tidak
didasarkan pada kekuatan ingatan semata sebagaimana periode klasik, dan sudah
mempunyai buku pegangan standar dari ahli tafsir yang kompeten dan profesional.
Berpijak pada kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tafsir Al-Qur'an di Indonesia
baru dimulai secara ilmiah pada periode tengah ini. Diantara upaya penafsiran yang
6
dilakukan ulama pada periode ini ialah membaca dan memahami tafsir tertulis yang
datang dari Timur Tengah, seperti kitab tafsir Al Jalalain yang dibacakan kepada murid-
murid lalu diterjemahkan kedalam bahasa murid (Melayu, Jawa, Sunda, dan sebagainya).
Diantara tokoh Mufassir Nusantara pada periode ini ialah: para dewan Walisongo periode
pertengahan sampai akhir. Seperti, Kanjeng Sunan Gunung Jati, Kanjeng Sunan Kalijaga,
dll.
Pada periode Modern (Abad XX M) dan sejak akhir tahun 1920-an dan
seterusnya, sejumlah terjemahan Al-Qur’an dalam bentuk perjuz, bahkan seluruh isi Al-
Qur‟an mulai bermunculan. Kondisi penerjemahan Al-Qur’an semakin kondisif setelah
terjadinya sumpah pemuda pada tahun 1928 yang menyatakan bahwa bahasa persatuan
adalah bahasa Indonesia. Tafsir al-Furqon misalnya adalah tafsir pertama yang di
terbitkan pada tahun 1928. Selanjutnya atas bantuan pengusaha yaitu Saad Nabhan, pada
tahun 1953 barulah proses penulisannya di lanjutkan kembali hingga akhirnya tulisan
Tafsir al-Furqon secara keseluruhan 30 juz dapat di terbitkan pada tahun 1956.
Disamping tafsir Al-Qur’an, muncul juga berbagai ilmu yang terkait dengan Al-Qur'an,
baik itu sejarah Al-Qur'an/tafsir, ulum Al-Qur'an maupun ilmu yang secara tidak angsung
terkait dengan Al-Qur'an dan tafsirnya. Seperti karya Munawar Khalil dengan judul Al-
Qur’an Dari Masa ke Masa yang ditulis pada tahun 1952, dan Hasbi ash-Shiddiqy
dengan bukunya Sejarah dan Pengantar Al-Qur’an pada tahun 1954.
7
B. SEJARAH JURUSAN TAFSIR DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA
Pada awalnya, kajian Al-Qur'an dan tafsir dilakukan dalam konteks pendidikan
agama Islam di pesantren dan madrasah tradisional. Namun, dengan berkembangnya
sistem pendidikan modern di Indonesia, perguruan tinggi mulai memperhatikan
pengembangan studi Al-Qur'an dan Tafsir.
Pada era 1960-an, perkembangan Ilmu Tafsir semakin pesat di perguruan tinggi.
Beberapa perguruan tinggi Islam di Indonesia, seperti Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mulai membuka
mata kuliah khusus dalam bidang Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Setelah mata kuliah Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir berkembang pesat di perguruan
tinggi di Indonesia. Maka, setelah itu akhirnya secara resmi pada tahun 1989 UIN Syekh
Syarif Hidayatullah (pada saat itu masih menjadi IAIN) meresmikan Jurusan Tafsir Hadis
sebagai jurusan tersendiri yang pada saat itu masih terjadi penggabungan antara jurusan
Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. Hingga pada tahun 2015 sesuai Permohonan Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor:
Un.01/R/OT.00.1/580/2015 tanggal 16 Maret 2015 tentang Penyesuaian Nomenklatur
Program Studi Tafsir Hadis menjadi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Ilmu Hadis
(IH) yang secara resmi dipisah.
Sejak itu dan seterusnya, jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir terus berkembang di
perguruan tinggi di Indonesia. Program studi ini menawarkan mata kuliah yang meliputi
pemahaman Al-Qur'an, tafsir, Ilmu Al-Qur'an, dan penerapannya dalam kehidupan
muslim. Para lulusan dari jurusan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
8
bidang pengajaran, penelitian, penerbitan, dan penerjemahan Al-Qur'an serta literatur ke-
Islaman lainnya.
10
9. Drs. H. Syafiyuddin : Dekan Fakultas Tarbiyah (1987-1990);
10. Drs. H. Tauhid : Dekan/Pjs. Ketua STAIN Cirebon (1994-1998);
11. Drs.H. Djono : Ketua STAIN Cirebon (1998-2002);
12. Prof. DR. H. Imron Abdullah, M.Ag : Ketua STAIN Cirebon (2002-
2006);
13. Prof. DR. H. Imron Abdullah, M.Ag : Ketua STAIN Cirebon (2006-
2010);
14. Prof. DR. H. Mastna, M.A : Pjs. Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2010-2011);
15. Prof. DR. Maksum M, M.A : Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon (2011-
2014);
16. Dr. H. Sumanta, M.Ag – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon (2015-
2023).
17. Prof. Dr. Aan Jaelani, M.Ag – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon (2023-
2027).
Setelah melihat profil IAIN Syekh Nurjati Cirebon, sekarang beralih pada Jurusan
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir yang merupakan salah satu jurusan yang berada di Fakultas
Ushuluddin dan Adab (FUA) Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir berdiri pada tahun 2008 dengan nama Program Studi
Tafsir Hadis Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor:
Dj. I/306/2008 tentang daftar nama Perguruan Tinggi Agama Islam yang diberikan izin
penyelenggaraan Program Studi Tafsir Hadis.
11
Visi Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Menjadi pusat kajian Al-Qur'an dan Tafsir yang unggul dan terkemuka dengan
paradigma integratif, aktif, transformatif sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi di tingkat nasional tahun 2025.
Pada saat ini, Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir adalah Bpk. H. Muhammad
Maimun, M.A, M.Si. dan Sekretaris Jurusan Ibu Hj. Nurkholidah, M.Ag. serta saat ini
Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir memilki jurnal publikasi ilmiah yakni Diya al Afkar
yang bekerjasama dengan Jurusan Ilmu Hadis.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
13
Aqsho, Muhammad. “Kaidah-kaidah Tentang Penafsiran.” Jurnal Warta Edisi:49, juli
2016.
Basir, Abdul. “Kaidah Tafsir dalam Ulumul Qur'an.” Jurnal Ilmiah Keagamaan,
pendidikan dan dakwah (Jurnal Al jami) 15 (2019).
https://www.referensimakalah.com/2012/08/kaidah-dhamir-dalam-al-qur’an.html?m=1
14