Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Tentang Hafidz Hasan Al-Mas’udi dan Kitab Taisirul Kholaq

a. Biografi Hafidz Hasan Al-Mas’udi

Nama asli Hafidz Hasan al-Mas‟udi ialah Abu al-Hasan Ali bin

Husayn bin Ali al-Mas‟udi atau Abu Hassan Ali bin al-Hasyn bin Abdullah

al- Mas‟udi. Beliau dilahirkan di Baghdad, Iraq menjelang akhir abad ke-9

M. Beliau meninggal dunia di Fustat (Mesir) pada tahun 345/1956 M.

Pernyataan ini sama dengan pernyataan dalam al-Dhahabi dan surat tulisan

al-Mushabi yang menyatakan al-Mas‟udi meninggal dunia bulan Jumadil

Akhir 345 M. Beliau terkenal dengan sebutan al-Mas‟udi. Beliau

berketurunan Arab yaitu keturunan Abdullah bin Mas‟udi seorang sahabat

Nabi Muhammad SAW yang dihormati.1

Mas‟udi dilahirkan di kota Baghdad. Pada masa mudanya, dia sangat

menguasai warisan sastra pada zamannya dan juga berbagai ilmu

pengetahuan. Namun, bidang kajiannya yang hakiki ialah pengembaraannya

yang luas di darat dan di laut yang mencakup negeri India hingga lautan

Atlantik, dari laut Merah hingga laut Caspia. Bahkan ada kemungkinan dia

telah mengembara ke Cina dan kepulauan Melayu.

1
Dian Dinarti, Studi Komparasi Kitab Taisir al-Khallaq Karya Hafidz Hasan al- Mas‟udi dan Wasaya al-
Aba‟li al-Abna‟ Karya Muhammad Syakir al-Iskandar (Studi analisis Niali-Nilai Pendidikan Akhlak). Skripsi
Thesis.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

14
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, al-Mas‟udi tertarik

mempelajari sejarah dan adat istiadat masyarakat suatu tempat. Hal inilah

yang mendorongnya untuk mengembara dari satu negeri ke negeri lain,

mulai dari Caspia, Tiberias, Damaskus, Mesir dan berakhir di Suriah.2

Dijuluki Herodotus dari Arab, yaitu sebagai sejarawan dan penjelajah

muslim tersohor pada abad X M. Sejarah mencatat prestasi dan dedikasinya

bagi pengembangan ilmu sejarah modern dengan tinta emas. Lewat sebuah

adikarya berjudul Muruj Adh-Dhahab Wa Ma‟adin Al-Jawahir (Padang

Rumput Emas dan Tambang Pertama), Al-Mas‟udi menciptakan sejarah.

Karya besarnya itu merupakan bagian dari sejarah dunia.

Menurut Husayn, al-Mas‟udi termasuk pembaharu dalam model

tulisan sejarah sekaligus model tulisan geografi dan memperluasnya dengan

menambahkan kajian sejarah Iran, sejarah Yunani, memperluasnya dengan

menambahkan kajian sejarah Iran, sejarah Yunani, sejarah Romawi, sejarah

Byzantium, bahkan sejarah gereja Kristen. Al-Mas‟udi sangat arif dalam

pengetahuan geografi. Buku yang ditulisnya, yang berjudul al-Tanbih wa al-

Isyraf. Dan buku Muruj al-Dzahab, merupakan buku yang memuat bentuk

dari kehidupan sosial dan budaya, pada zaman kekhalifahan Islam yang

sangat baik.3

2
Wahyu Murtiningsih, Biografi Para Ilmuwan Muslim,(Yogyakarta: Insan Madani), h.10
3
Husayn Ahmad Amin, Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya),h. 133.

15
b. Karya-Karya Hafidz Hasan Al-Mas’udi

Hafidz Hasan al-Mas‟udi merupakan ulama‟ yang ahli dalam bidang

ilmu geografi, pelayaran, sampai ahli dalam bidang keagamaan. Karya

beliau dalam bidang akhlak adalah kitab Taisirul Khalaq, dalam ilmu hadits

beliau berhasil menulis sebuah kitab yang berjudul Minhah al-Mughis, dan

karyanya dalam bidang sejarah yaitu kitab Akhbar az- Zaman dan kitab al-

Ausat adalah karyanya dalam bidang sejarah.4

Karya Hafidz Hasan al-Mas‟udi dalam bentuk tulisan diantaranya

yaitu:

1) Zhakha‟ir al-Ulum Wa Ma Kana fi Sa‟ir ad Duhur, berisi

tentangkhazanah Ilmu pada setiap kurun.

2) Al-Istizhar Lima Marra fi Salif al-A‟mar, berisi peristiwa masa

lampau. Buku ini dan buku di atas telah diterbitkan kembali di Najaf

paa tahun 1955.

3) Tarikh al-Akhbar al-Umam wa al‟Ajam berisi sejarah Bangsa Arab

dan Persia.

4) Akhbar az-Zaman wa Man Abadahu al-Hidsan min al-Umam al-

Madiyan wa al-Ajyal al-Haliyah wa al-Mamalik al-Dasirah, berisi

sejarah umat manusia masa lampau.

5) Al-Ausat, ialah karya yang berisi tentang kronologi sejarah umum.

4
Dian Dinarni, Studi Komparasi Kitab Taisir al-Khallaq Karya Hafidz Hasan al- Mas‟udi dan Wasaya
al-Aba‟li al-Abna‟ Karya Muhamad Syakir al-Iskandar (Studi Analisis Nilai-Nilai PendidikanAkhlak). Skripsi
Thesis. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

16
6) Muruj az-Zahab wa Ma‟adin al-Jawahir berisi sejarah penciptaan

alam.

7) Al-Qadaya wa at-Tajarib, berisi tentang Peristiwa dan Pengalaman.

8) Mazahir al-Aakhbar wa Tara‟if al-asar, berisi fenomena dan

peninggalan-peninggalan sejarah.

9) As-Safwah fi al-Imamah, merupakan karya yang memebahas

mengenai kepemimpinan.

c. Isi Kitab Taisirul Khalaq

Kitab Taisirul Kholaq adalah sebuah kitab yang isinya

membahas mengenai ilmu pengetahuan akhlak yang merupakan karya

seorang ulama besar di Darul Ulum, Al-Azhar Mesir, beliau yaitu Hafidz

Hasan Al- Mas‟udi. Kitab ini berisi ringkasan Ilmu Akhlak untuk para

pelajar tingkat dasar. Menurut Hafidz Hasan Al- Mas‟udi, ilmu akhlak

ialah kumpulan kaidah untuk mengetahui kebaikan hati dan semua panca

indra lainnya. Yang mana tingkah laku menjadi objeknya. Buah dari ilmu

akhlak ialah kebaikan hati dan semua panca indra ketika di dunia dan

keberhasilan berupa memperoleh derajat yang mulia di akhirat kelak.

Isi dari kitab Taysir Al-Khallaq sendiri yaitu berisi penjelasan

tentang akhlak yang terdiri dari akhlak terpuji dan tercela. Adapun

keseluruhan materi yang dibahas sebanyak tiga puluh satu bab, antara lain:

(1)Taqwa kepada Allah SWT, (2)Adab Guru, (3)Adab Murid, (4)Hak dan

kewajiban kepada orang tua, (5)Hak dan kewajiban kepada sanak famili,

17
(6)Hak dan kewajiban kepada tetangga, (7)Adab dalam pergaulan,

(8)Kerukunan, (9)Persaudaraan, (10) Adab dalam pertemuan, (11)tata cara

makan, (12)Tata cara minum, (13) Tata cara tidur, (14) Adab masuk

masjid, (15)Kebersihan, (16)Kejujuran dan kebohongan, (17) Amanah,

(18)Al-Iffah, (19)AlMuru‟ah, (20)Kesabaran, (21)Kedermawanan,

(22)Tawadlu‟, (23)Ketinggian jiwa, (24)Dendam, (25)Hasud, (26)Ghibah,

(27)Adu Domba, (28)Takabbur, (29)Tertipu oleh perasaan diri sendiri,

(30)Dzalim, (31)Adil.

Dari muatan isi kitab Taisirul Kholaq diatas, penulis

mengelompokkan atau mengklasifikasikan menjadi tiga bagian dalam

penelitian ini. Pertama, Akhlak kepada Allah SWT, yang memuat tentang

taqwa. Kedua, Akhlak kepada keluarga dan lingkungan masyarakat yang

memuat tentang hak dan kewajiban kepada kedua orang tua, hak dan

kewajiban kepada sanak famili, hak dan kewajiban kepada tetangga, adab

dalam pergaulan, kerukunan, persaudaraan. Ketiga, Akhlak yang

berhubungan dengan diri sendiri yang memuat tentang kebersihan,

kejujuran, amanah, al-iffah, al-muru‟ah, sabar, dermawan, tawadlu‟, dan

adil.

18
2. Tinjauan Tentang Pembelajaran Adab Dalam Kitab Taisirul Khalaq

a. Tujuan Pendidikan Adab Menurut Kitab Taisirul Kholaq

Adapun tujuan pendidikan adab menurut kitab Taisirul Kholaq

memuat apa yang imgin dicapai. Menurut Hafidz Hasan Al-Mas‟udi , hal

yang ingin dicapai dari pendidikan akhlak yaitu:5

‫صالح القلب وسائر الحوا س‬


Terciptanya hati yang bagus atau bersih dan terjaga semua

panca indra

Hafidz Hasan Al-Mas‟udi mengatakan, apabila seseorang memiliki

hati yang bersih dan terjaga panca indra maka akan memperoleh hasil

(buah/ keistimewaan) yaitu:6

‫وثمرته صالح قلب الحواس في الد نيا والفوز بأعلى المرتب في‬

‫االخرة‬
Buah dari ilmu akhlak yaitu, selama di dunia ia akan di puji dan

senangi banyak orang dan ketika telah di alam akhirat maka akan

mendapat keberuntungan derajat yang luhur.

Jadi, berdasarkan bukti diatas dapat diketahui bahwa tujuan

pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Taisirul Kholaq ialah

memperbaiki hati, yang mana dapat di lakukan dengan jalan seorang


5
Hafidz Hasan Al-Mas‟udi, Taysir Al-Khallaq, Terj. M.Fadli Sa‟id an-Nadwi , Bekal berharga untuk
menjadi anak mulia, Surabaya: Al-Hidayah, 1418 H
6
Ibis H. 4

19
pendidik membimbing dan mengarahkan anak kepada akhlak yang baik

sehingga mereka dapat memiliki hati yang bersih dan terjaga semua panca

indera. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan akhlak yang diungkapkan

oleh beliau Syech Umar bin Ahmad Baradja dalam kitab karangannya

(Akhlak Lil Banin) ialah untuk membimbing anak (perempuan) kepada

kebaikan dengan keutamaan-keutamaan serta adab sejak anak-anak. Beliau

juga menjelaskan dengan adanya bimbingan, diharapkan nantinya mereka

akan menjadi orang yang terdidik dalam akhlak mereka, sehingga mereka

mampu mendidik anak-anak mereka untuk memiliki akhlak yang mulia.7

Dari pemaparan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

tujuan pendidikan akhlak ialah membimbing dan mengarahkan anak untuk

menjadikan insan yang berbudi pekerti luhur, hati yang bersih dan

meninggalkan perilaku tidak baik serta diharapkan nantinya mereka mampu

mendidik generasi selanjutnya serta dengannya memiliki harapan

mendapat keberuntungan hidup di dunia sampai kehidupan akhirat.

b. Pesan Moral dan Adab Seorang Dalam Kitab Taisirul Khalaq

a) Akhlak kepada sesama manusia

1) Adab Guru Dan Murid (‫) آداب المعلم و آداب متعلم‬

‫المعلم دليل التلميذ الي ما يكون به كما له من العلوم والمعرف‬

7
Roykan „Abid, “ Pembelajaran Akhlak Dengan Menggunakan Kitab Akhlak Lil Banin di Pondok
Pesantren Darut Tauchid Al‟alawiyah al-Awwaliyah Koripan Tegalrejo Magelang” (Skripsi, IAIN Salatiga,
2016), h. 49.

20
Di dalam kitab tersebut, guru yaitu orang yang mengajar atau

orang yang menunjukan murid kepada ilmu dan pengalaman yang

menjadi sebab murid tadi menjadi orang yang sempurna, maka dari itulah

yang namanya guru harus mempunyai sifat yang terpuji.

Kemudian dari situ, pengarang kitab menjelaskan sesuatu yang harus

ada pada guru diantaranya adalah; taqwa kepada Allah SWT.,rendah

diri, tidak sombong, ramah, supaya hati para murid bisa condong

kepada guru dan bisa ilmu yang diberikan bisa bermanfaat.

Sedangkan murid dalam kitab ini memiliki makna orang yang

belajar (almu'allimu).8

‫ منها ترك العجب‚ ومنها التوا دع والصدق‬: ‫اما ادبه في نفسه فكثيرة‬

‫ليكون محبوبا موتوقا به ومنه ان يكون وقور في مشيته غضا طرفه‬

‫عن النظر الي المحرمات‚ و ان يكون امينا علي ما اوتيه من العلم‬

‫فال يجيب بغير ما يعرف‬


Diterangkan oleh pengarang kitab tersebut seorang murid harus

mempunyai tata krama yang meliputi; (1)tata krama yang ada dalam diri

murid seperti, meninggalkan kesombongan, merendahkan diri, dan jujur,

(2)tata krama dengan guru seperti, murid harus memiliki i‟tiqod,

merendahkan diri di depan guru dan duduk dengan sopan, (3)tata krama
8
Ibid H. 7

21
dengan sesama teman seperti, menghargai, menghormati sesama

saudara/teman dan tidak menghina dan merendahkan, serta tidak boleh

bersuka ria apabila ada sebagian saudaranya ada yang dicela guru. Dengan

adanya kesadaran yang tinggi maka terjadilah kelancaran dalam belajar.

2) Hak dan Kewajiban kepada orang tua

‫ هماالسبب في وجود األ نسن لوال عناؤهما ما استراح ولوال‬:‫الوالدان‬

‫شقاؤهما ماتنعم أما أمه فحملته كرها ووضعته كرها وأما أبوه فقد بذل‬

‫وسعه فيما يعود اليه بالنفع من تربيته جسمه وروحه‬

Artinya : Ayah dan ibu merupakan sebab adanya manusia, andaikan bukan
karena jerih payah mereka manusia tidak dapat hidup dengan bahagia.
dan andaikata tidak ada kenistaan orang tua tentu anak tidak
merasakan nikmatnya hidup. Ibu yang telah mengandung dengan susah
payah, ayah mencurahkan semua kemampuannya dalam mencapai
kebaikan untuk perawatan badan dan jiwa anaknya. Maka, anak harus
selalu mengingat jiwabaik kedua orang tuanya, sebagai wujud
terimakasih kepada mereka.9

3) Hak dan kewajiban kepada sanak keluarga

9
ibid, h. 23

22
‫ هم ذووارحمه و قد أمرهللا بوصل الرَّحم‬: ‫اقارب األنسان‬

‫ اناالرّحمن‬:‫ قال النَّبي صلى هللا عليه وسلم " يقول هللا‬. ‫ونهى عن قطعها‬

‫وهذه الرَّحم اشتققت لها اس ًمامن اسمى فمن وصلها وصلته ومن قتعهابتته‬
Artinya : Sanak kerabat seseorang ialah orang-orang yang mempunyai
hubungan famili dengannya. Allah swt. Telah memerintahkan
menyambung hubungan sanak famili dan melarang memutusnya.
Rasulullah saw. bersabda: Allah swt. Berfirman dalam (hadis qudsi):
“Aku adalah Ar-Rahman (Dzat yang maha pengasih) dan kata Ar-
Rohim, itu Aku keluarkan dari nama ku. Karena itu, barangsiapa
menyambung hubungan famili, maka Aku menyambungnya. Tetapi
barangsiapa yang memutus hubungan kefamilian, maka Aku akan
memutus hubungan dengannya.10
Artinya : Terdapat banyak sekali etika pergaulan, yang dijelaskan dalam kitab
Taisirul Kholaq antara lain; bermuka menyenangkan, ramah,
mendengar ucapan orang lain, tidak sombong, diam ketika teman
sedang bergurau, memaafkan teman yang khilaf, santun, tidak
membanggakan diri dengan pangkat maupun kekayaan. Sebab
membanggakan diri dapat berakibat menjatuhkan harga diri.12
‫هي االستئناس بالناس والفرح بلقائهم‬

Artinya : Kerukunan ialah perasaan tenteram ketika hidup bersama orang banyak
dan senang ketika bertemu dengan mereka.13

adapun sebab-sebab terciptanya kerukunan ada lima:

a. Ada kepercayaan agama, karena iman yang sempurna akan

melahirkan rasa kasih sayang terhadap sesamanya.

10
ibid, h. 7
11
ibid, h. 7
12
Ibid, h. 32
13
Ibid, h. 35

23
b. Ada hubungan nasab, karena pada dasarnya manusia saling

berhubungan dan cenderung cinta kepada familinya dan selalu

berusaha menyelamatkan manusia.

c. Ada ikatan perkawinan, karena seseorang apabila mencintai istri

atau suaminya tentu menyukai pula kepada setiap orang yang

mempunyai hubungan dengannya.

d. Berbuat baik, yaitu berbuat baik kepada sesama manusia

e. Ada pertalian persaudaraan, sebagaimana sikap Rasulullah

SAW yang mempersaudarakan orangorang Muhajirin dengan

orang-orang Anshar agar kuat hubungan mereka dan bertambah

rukun.14

6) Persaudaraan

‫هو رابطة بين الشخصين تحقق بينهما المودة فيطلب من كل منهما لالخر‬

‫المواساة بالمال واإلعانة بالنفس والعفو عن الزالت واالخالص والوفاء‬

‫والتخفيف عليه وترك التكلف له والسكوت عما يؤذى والتكلم بما يرضاه‬

‫ عن المنكر ويدعوله بحسن‬،‫الشرع ويقبله الدين فيأ مره بالمعروف وينهاه‬

‫الحال‚ ودوام اإلستقامة‬


Artinya :

14
Ibid, h. 35

24
7) Adab seorang murid kepada guru

‫ أن يعتقد أني فضله أكبر من فضل والديه عليه‬:‫واما آدابه مع أستاذه فمنها‬

‫ الخضوع أمامه والجلوس في درسه باألدبوحسن‬:‫ ومنها‬.‫ألنه يربي روحه‬

‚‫ترك المزاح وأال يمدح غيره من العلماء‬:‫ ومنها‬.‫اإلصغاء إلى مايقوله‬

‫بحضرته مخافة أن يفهم أستاذه أنه يذمه‬

Artinya : Hendaklah seorang murid meyakini bahwa gurunya lebih hebat dari
kedua orang tua karena seorang guru telah mendidik jiwa seorang
murid, murid sebaiknya menundukkan kepala dihadapan seorang guru
serta belajar dengan penuh tatakrama, mendengarkan dengan baik
terhadap apa yang dikatakan kepadanya. Satu hal yang perlu
diperhatikan seorang murid yaitu tidak memuji seorang guru didepan
guru yang lain dikhawatirkan merasa terhina.16

b) Adab terhadab diri sendiri

1) Tata cara Makan (Adabul Akli)

‫اما االداب التي قبله فهي غسل اليدين ووضع الطعام على شفرة باألرض‬

‚‫والجلوس ونية القوى على العبادة وترك االكل مع الشبع والرضا بالحاضر‬

‫من الطعام وترك ذمه وطلب من يأكل معه‬

Artinya : Tata cara sebelum makan ialah: Membasuh tangan. Meletakkan


15
ibid, h. 39
16
ibid, h. 12

25
makanan yang hendak dimakan diatas tikar (alas) atau meja duduk. Niat
mendapatkan kekuatan untuk menjalankan ibadah. Tidak terlalu
kenyang. Menyukai terhadap makanan yang ada. Tidak menghina
makanan yang ada dan mencari teman untuk diajak makan bersama.17
Adapun hal lain harus dilakukan adalah membaca basmalah

agak keras supaya orang yang ikut makan ikut membacanya,

selanjutnya makan dengan tangan kanan, lalu mengurangi porsi suapan

(jika memakai sendok hendaknya sedikit-sedikit saja, jangan terlalu).

Selanjutnya adalah mengunyah sampai lembut, termasuk etika makan

adalah jangan mengambil makanan lain jika porsi kita belum habis.

Makanlah makanan yang ada di dekat kita (kecuali buah/hidangan

pencuci mulut), sebaiknya jangan meniup makanan yang masih panas

(tunggu agak sedikit dingin).

Berikutnya jangan membelah makanan yang telah dihidangkan

dengan pisau (makanan yang sudah dipiring memakai sendok), jangan

menyentuh (memegang-megang) makanan yang dihidangkan dengan

tangan (seharusnya pakai sendok), jangan membuang kulit/biji buah

yang dimakan dalam satu tempat bersama buahnya.Adapun yang

dilakukan setelah makan adalah berdiri setelah merasa cukup kenyang,

lalu mencuci kedua tangan dengan bersih, membersihkan sisa-sisa

makanan dan berdoa memuji kepada Allah.18

2) Tata cara Minum (Adabu Syurbi)

17
Ibid, h.45
18
ibid, h. 45

26
‫ تناول االناء باليمين والنظر فيه قبل الشرب والتسمية‬: ‫ادابه كثيرة منها‬

‫والجلوس ومص الماء ألن عبه يضر ألكبد‬

Artinya : Tata cara minum itu banyak, antara lain: Mengambil tempat minum
dengan tangan kanan. Melihat air minum sebelum meminumnya.
Membaca bismillah. Duduk dan menghirupnya, dan tidak menenggak
ngelonggok (jawa), karena menenggak air minum itu dapat
membahayakan hati. Rasululloh saw. bersabda: “Jikaengkau minum,
maka hendaklah kalian menghirupnya dan jangan sekali-kali kalian
menenggaknya”.19
Rasulullah SAW, telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana etika minum

yaitu sebanyak tiga kali hirupan dengan membaca bismillah pada setiap kali hirupan.

Membaca Alhamdulilah ketika selesai minum.Tidak bernafas di dalam tempat minum

dan tidak bersenda tawa di tempat minum.

3) Tata cara Tidur (Adabun Naumi)

‫هي أن يتطهر من ألحدث وأن ينام على جنبه أاليمن مستقبل القبلة وأن‬

‫يقصد ينومه راحة بدنه ليقوى على العبادة وأن يذكر هللا تعالى عنذ نومه‬

‫وبعد يقظته‬

Artinya : Jika seseorang hendak tidur, maka hendaknya suci dari hadas
(berwudhu). Berbaring menghadap kiblat. Berniat mengistirahatkan
badannya, agar nantinya kuat menjalankan ibadah dan berdzikir kepada
Allah sebelum dan sesudahnya.20
19
Ibid, h.48

27
Rasulullah SAW, apabila hendak tidur malam hari, maka

beliau meletakan tangan di bawah pipinya, kemudian berdo’a.

‫اللهم بسمك أحيا وأموت‬


dan ketika bangun tidur membaca doa:

‫الحمد هلل الذي أحيا نا بعد ما أماتنا واليه النشور‬

4) Tata krama (adab) di dalam Masjid (Adabul Masjidi)

‫ألمساجد بيوت هللا ومن علق قلبه بها ظله هللا في ظله يوم القيامة كما في‬

‫الحديث فيطلب المشي إليها باشتياق مع السكينة والوقار ودخولها‬

Artinya : Masjid adalah rumah-rumah milik Allah, karena itu barang siapa yang
hatinya selalu teringat kepada mesjid, maka Allah akan memberinya
naungan kepada orang tersebutkelak pada hari kiamat. Sebagaimana
tersebut dalam hadis Rasulllah saw. Oleh karena itu, setiap orang
dianjurkan agar sering-sering pergi ke masjid. Adapun tatacaranya
ialah berjalan dengan tenang. Mendahulukan kaki kanan ketika
memasukinya. Meletakkan sandal diluarnya.21
Etika ketika akan masuk masjid hendaklah membaca do’a:

‫اللهم افتح لي أبواب رحمتك‬


Setelah itu dijelaskan juga dalam kitab Taisirul Khalaq

usahakan duduk dengan tenang serta berniat taqarrub (mendekatkan

diri kepada Allah dengan dzikir dsb), selanjutnya hendaknya menahan


20
Ibid, h.51
21
Ibid, h. 53

28
diri dari segala nafsu dan keinginan buruk.Berikutnya janganlah

sampai berdebat dengan hal yang tidak pantas dibicarakan, dan

janganlah berpindah-pindah tempat (dari tempat duduk jika tidak ada

kepentingan).Selanjutnya janganlah bersyair atau bernyanyi dengan

lagu yang tidak pantas dilagukan.Kita juga tidak boleh bersuara keras-

keras jika ada yang sedang sholat, juga tidak boleh berjalan melewati

orang yang sedang sholat.Selain itu kita juga tidak.22

B. Penelitian Yang Relevan

Peneletian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. penelitian yang dilakukan oleh Azmil umur yang berjudul "Korelasi

Pemahaman Materi Kitab Taisirul Kholaq dengan Akhlaq Santri di Madrasah

Diniyah Darul Hikmah Krian Sidoarjo", Universitas Islam Negeri Sunan

Ampel Surabaya, Tahun 2018. Peneliti dalam penelitian ini menyatakan

bahwasanya pendidikan agama benar-benar menjadi tuntutan dalam agama dan

menjadi standart prestasi, karena tanpa adanya pengetahuan agama yang benar

seluruh ilmu pengetahuan seseorang akan menjadi kejahatan moral. Salah satu

upayanya yaitu dengan memberikan anak didik sebuah pengetahuan akhlaq

melalui kitab Taisirul Kholaq. Peneliti memiliki tujuan utama dalam

penelitiannya yaitu membuktikan ada dan tidaknya korelasi pemahaman

Taisirul Kholaq dengan akhlaq santri. Temuan data yang diperoleh ialah a dari

data hasil prosentase pemahaman santri tentang akhlaq tergolong baik, b


22
Ibid h, 54

29
akhlaq santri dilihat dari prosentase terlihat baik, c korelasi santri dengan

akhlaq santri yang menggunakan analisis product moment yang sudah

diinterpretasi terbilang lemah. Persamaan : Terdapat dua persamaan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, yaitu pada variabel X dan Y

yakni kitab Taisirul Khalaq dan akhlaq santri yang mana akhlaq dan adab

memiliki perbedaan yang tidak terlihat oleh mata apabila seseorang bertindak.

Perbedaan : Letak perbedaannya terdapat pada tujuan penelitian, yaitu mencari

hubungan dan mencari efektifitas serta pengembangan moral yang terjadi pada

diri santri.

2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Nurman Sidik yang berjudul: "Pengaruh

Pembelajaran Kitab Ta’lim Al-Muta’allimTerhadap Etika Santri Di Pondok

Pesantren Ainul FalahDesa Sumber gede Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur" disimpulkan bahwa akhlak santri

merupakan sikap santri dalam kehidupan sehari – hari, baik di 10

lingkungan pesantren maupun di luar pesantren. Sehingga ajaran-ajaran

tentang akhlak dapat diresapi oleh siswa sejak dini. Pengajaran Kitab

Ta’lim Muta’allim sangat menentukan dan pengaruh terhadap sikap

ta’dzim santri terutama salam penanaman sikap menghormati orang lain,

guru, teman, orang tua, memuliakan kitab dan nilai-nilai moral lainnya

ditunjukkan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari terutama salam

menuntut ilmu.

30
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan

adalah sama-sama mengkaji pengajaran tentang akhlaq dan sama sama

menggunakan jenispenelitian kuantitatif sedangkan perbedaan penelitian

tersebut denganpenelitian yang sedang diteliti oleh peneliti terletak pada jenis

kitab, objekpenelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfukir merupakan model konseptual tentang bagaiman teori

berhubungandengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

penting.23

Gambar 1.1 Kerangka berfikir

Pembelajaran Kitab Kuning


Taisirul khalaq (x)

Pengaruh Kendala

Adab Santri (Y)


D. Hipotesis

Menurut Sugiyono Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian kajian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. 24


23
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,(Bandung:
Alfabeta,2015), h. 60
24
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,(Bandung:
Alfabeta,2015), h. 64

31
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut diatas dapat dirumuskan

hipotesis tindakan bahwa:

Ha: terdapat pengaruh pembelajaran kitab kuning Taisirul khalaq terhadap

adab santri MMI Surau Cubadak Bunga Tanjung Kecamatan S ungai Geringging

Kabupaten Padang Pariaman.

H0: Tidak terdapat pengaruh pembelajaran kitab kuning Taisirul khalaq

terhadap adab santri MMI Surau Cubadak Bunga Tanjung Kecamatan SUngai

Geringging Kabupaten Padang Pariaman.

32

Anda mungkin juga menyukai