Anda di halaman 1dari 8

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : AGUS SUHARTONO

N Masalah terpilih yang


Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
o. akan diselesaikan
Hasil belajar yang Siswa kurang aktif dalam Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, alternatif
rendah mengerjakan tugas dan solusi dalam permasalahan ini adalah:
kurangnya bimbingan 1. Memberikan motifasi pada siswa saat pembelajaran
dari guru kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar 1. Meningkatkan mofitasi siswa saat belajar
berkaiatan dengan tugas Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar (Surabaya:
Motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam
yang diberikan Usaha Offset Printing,1993), hlm. 56. Menyatakan Adapun
memberi rangsangan, semangat dan rasa senang dalam
upaya guru dalam meningkatkat Hasil Belajar Siswa yaitu
belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi
sebagai berikut:
mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan
1. Meningkatkan Motivasi Belajar Motivasi sangatlah penting,
proses pembelajaran. Adanya motivasi belajar yang
Motivasi juga merupakan faktor penting dalam belajar.
kuat membuat siswa belajar dengan tekun yang pada
Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih apabila siswa
akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut.
tidak memiliki motivasi yang tinggi. Guru dapat
Pemberian motifasi ini dapat dilakukan dengan cara
mengupayakan berbagai cara agar siswa menjadi
guru menanyakan kesiswa tentang kesulitan/ kendala
termotivasi dalam belajar.
yang dialami siswa atas tugas yang diberikan, guru
2. Menggunakan Strategi Belajar Guru bisa juga dan harus
memberikan riwed bagi siswa yang mengerjakan dan
membantu siswa agar bisa dan terampil menggunakan
sanksi yang bersifat memdidik bagi siswa yang tidak
berbagai strategi belajar yang sesuai dengan materi yang
mengerjakan, memberikan sumber informasi kepada
sedang dipelajari. Setiap pelajaran akan memiliki karakter
siswa yang berkaitan dengan sumber/bahan ajar dan
yang berbedabeda sehingga strateginya juga berbeda pula.
memberikan waktu dan kesempatan yang luas untuk
Berikan tips agar bisa menguasai peajaran dengan baik.
menanyakan tugas atau materi pembelajaran yang
Tentu setiap pelajaran memiliki karakteristik dan
kurang dimengerti
kekhasannya sendirisendiri dan memerlukan strategistrategi
khusus untuk mempelajarinya.
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/7550/2/MUCHAMMAD Kelebihannya:
%20NUR%20ROKHMAN_UPAYA%20GURU%20DALAM
%20MENINGKATKAN%20HASIL%20BELAJAR.pdf  Dengan adanya motivasi siswa dapat lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga
(Iskandar, 2012:180). Adanya motivasi belajar yang kuat berpeluang besar untuk mencapai hasil belajar secara
membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya optimal. 
terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itulah  Siswa akan merasa mendapat dorongan dan sokongan
motivasi belajar hendaknya diterapkan pada diri siswa agar moril untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik
dengan senang hati siswa akan mengikuti materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru di sekolah. Perlu diterapkan pada diri siswa Kelemahannya
bahwa dengan belajarlah akan mendapatkan pengetahuan yang  Sulit munculnya kemauan belajar yang benar-benar
baik, siswa akan mempunyai bekal menjalani kehidupannya berasal dari kemauan siswa.
dikemudian hari. Hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar  Masih memerlukan orang lain dalam meningkatkan
siswa menurun yaitu dapat timbul dari dirinya sendiri, motifasi
lingkungan sekolah maupun waktu belajar/kondisi belajar siswa.  Adakanya motifasi yang diberikan guru lambat atau
tidak direspon oleh siswa sehingga perlu berulang-
ulang untuk memotifasi siswa

2. Memberiakan tugas rumah


2. Memberiakan tugas rumah Pemberian pekerjaan rumah merupakan metode mengajar
Pemberian pekerjaan rumah merupakan metode mengajar yang yang diberikan guru kepada siswanya dengan tujuan
diberikan guru kepada siswanya dengan tujuan membiasakan membiasakan dan merangsang siswa tekun, rajin, dan giat
dan merangsang siswa tekun, rajin, dan giat belajar terutama belajar terutama belajar di rumah.
belajar di rumah. Di sisi lain pemberian pekerjaan rumah kepada
siswa juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan Kelebihan
pengalaman yang lebih banyak agar kepribadian dan 1. Siswa lebih Mempunyai rasa tanggungjawab yang
penalarannya berkembang (Syarifah, 2010: 14). Dengan dibebankan kepada siswa, karena pada akhirnya tugas
pemberian tugas berarti pula menganggap siswa bukan hanya tersebut harus dipertanggungjawabkan (diresitasi)
sebagai objek pendidikan tetapi juga sebagai subjek pendidikan dengan cara: laporan tertulis atau lisan, membuat
yang harus mencari dan menyelesaikan permasalahan yang ringkasan, menyerahkan hasil kerja, dan sebagainya.
dihadapinya di bawah bimbingan dan pengarahan guru. Pusat siswa dapat terbiasa dan terlatih dalam kehidupan
kegiatan pemberian pekerjaan rumah berada pada siswa dan sehari-hari untuk bertanggungjawab, baik bagi diri
mereka disuguhi bermacam-macam masalah agar mereka sendiri, kelompok, keluarga, maupun masyarakat.
menyelesaikan, menanggapi dan memikirkan masalah tersebut. 2. Siswa dapat menemukan sendiri informasi yang
Yang penting bagaimana melatih siswa agar berfikir bebas diperlukan atau memantapkan informasi yang telah
ilmiah (logis dan sistematis) mempertanggungjawabkannya. diperolehnya, Yaitu dengan cara dapat belajar dengan
Dengan metode pemberian PR kepada siswa, diharapkan dapat teman, membaca buku, internet dan lain-lain
membiasakan siswa untuk selalu belajar dan dengan kebiasaan 3. Menjalin kerja sama dan sikap menghargai hasil kerja
belajar tersebut maka dengan sendirinya motivasi untuk belajar orang lain.
tumbuh dalam diri siswa tersebut. 4. siswa dapat bertanggungjawab baik bagi diri sendiri
Pemberian Pekerjaan Rumah merupakan salah satu cara maupun kelompok, dengan adanya tugas yang
menyadarkan siswa untuk selalu menggunakan waktu luangnya diberikan guru, maka siswa dapat menjalin kerja sama
dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang menunjang belajar dan yang erat dan kompak,
bertujuan untuk mengaktifkan siswa untuk belajar mandiri, 5. Menumbuhkan motivasi siswa untuk menjadi yang
memupuk inisiatif dan bertanggung jawab. Tugas diberikan terbaik, menghargai pendapat orang lain, adanya sikap
kepada siswa pada setiap akhir pelajaran, pokok bahasan atau bermusyawarah dalam mengerjakan tugas,
sub pokok bahasan, bahkan pertemuan. 6. Adanya tutorial sebaya atau siswa yang lebih
Tujuan dan manfaat pemberian Pekerjaan Rumah sebagai memahami konsep dengan memberi penjelasan kepada
berikut (User dan Lilis, 1993: 128): siswa lain dalam kelompoknya.
1. Mempunyai rasa tanggungjawab yang dibebankan kepada
siswa, karena pada akhirnya tugas tersebut harus Kelemahan
dipertanggungjawabkan (diresitasi) dengan cara: laporan 1. Siswa sulit dikontrol, apakah ia benar mengerjakan
tertulis atau lisan, membuat ringkasan, menyerahkan hasil tugas ataukah orang lain.
kerja, dan sebagainya. 2. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang
2. Siswa dapat menemukan sendiri informasi yang diperlukan aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah
atau memantapkan informasi yang telah diperolehnya. anggota tertentu saja, sedangkan anggota lain tidak
3. Menjalin kerja sama dan sikap menghargai hasil kerja orang berpartisipasi dengan baik.
lain. 3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai
http://eprints.unm.ac.id/724/3/Isi.pdf dengan perbedaan individu siswa.
4. Sering memberikan tugas yang monoton ( tidak
3. Membuat kelompok belajar dengan Menerapkan model bervariasi) dapat menimbulakan kebosanan siswa.
pembelajaran Model Problem Based Learning
3. Menerapkan model pembelajaran Model Problem
(Herlinda, Eko Swistoro 2017:2), Jurnal Vol.1:Pengaruh Based Learning
Model Problem Based Learning Terhadap Minat Belajar, Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan
Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Hasil Belajar Siswa kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang menunjang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual
dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Model PBL adalah siswa, untuk merangsang kemampuan berfikir tingkat
model pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana
pengetahuan penting yang membuat mereka mahir dalam kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis.
memecahkan masalah dan memiliki kecakapan berpartisipasi
dalam tim. Dalam model PBL, masalah kehidupan yang nyata Kelebihan
dan kompleks digunakan untuk menumbuhkan minat dan a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan
memotivasi siswa untuk mengidentifikasi dan meneliti konsep memecahkan masalah dalam situasi nyata.
dan prinsip yang dibutuhkan untuk mengetahui dan memecahkan b. Siswa memiliki kemampuan membangun
masalah tersebut. Siswa bekerja dalam tim belajar, menyatukan pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
keahlian kolektif yang dimiliki, berkomunikasi dan c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi
mengintegrasikan informasi. yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh
http://repository.unpas.ac.id/12678/5/16.%20BAB%20II.pdf siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan
menghafal atau menyimpan informasi.
Hasil Wawancara: d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
1. Guru menanyakan kesiswa tentang kesulitan/ kendala yang kelompok.
dialami siswa atas tugas yang diberikan e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber
2. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa dalam pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet,
mengerjakan tugasnya yang disesuaikan dengan mudah wawancara, dan observasi.
sulitnya tugas yang diberikan f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan
3. Guru memberikan motifasi kepada siswa dalam belajarnya sendiri.
mengerjakan tugas yang diberikan baik dalam proses g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan
pengerjaan maupun saat selesai mengerjakan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
4. Guru memberikan arahan,langkah-langkah atau cara-cara presentasi hasil pekerjaan mereka.
dalam megerjakan tugas h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi
5. Guru memberikan sumber informasi kepada siswa yang melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.
berkaitan dengan sumber/bahan ajar yang berkaitan degan
tugas yang diberikan
6. Guru membagi siswa menjadi kelompok belajar kecil agar Kelemahan
siswa dapat berinteraksi dan bertujar pikiran dalam
mengerjakan tugas yang diberikan sehingga memudahkan
jika ada siswa yang kurang paham dalam mengerjakan
tugas yang diberikan a. Manakala siswa tidak memilki minat atau tidak
7. Guru memberikan kesempatan yang luas pada siswa mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
berkaiatan hal-hal yang belum dipahami dari tugas yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
diberikan akan merasa enggan untuk mencoba.
8. Guru memberikan riwed bagi siswa yang mengerjakan dan b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui
sanksi yang bersifat memdidik bagi siswa yang tidak Problem Based learning membutuhkan cukup
mengerjakan waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha
untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari,
maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari.
Pemanfaatan model – Guru kurang memahami Kajian Literatur: Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, alternatif
model pembelajaran model –model a. Penerapan model pembelajaran yang inovatif solusi dalam permasalahan ini adalah:
masih terbatas pembelajaran yang (Sumber ; Irfan, Sp.d/2020)
inovatif Hermanto dalam Moh. Ansyar dan H. Nurtain, berbagai kegiatan  Guru harus lebih kreatif merancang materi
guru dalam melakukan pembelajaran inovatif, meliputi:
pembelajaran dengan menggunakan fitur atau aplikasi
pembelajaran yang terintegrasi dengan internet
1. Mengetahui dan menemui masalah
sehingga memudahkan proses pembelajaran.
2. Mengidentifikasi dan meyeleksi alternatif pemecahan
masalah
3. Penentuan alternatif pemecahan masalah
Kelebihan :
4. Melaksanakan, menilai, perbaikan produksi inovasi
1. Peserta didik lebih mudah memahami pelajaran
( sumber : https://naikpangkat.com/9-model-model- 2. Peserta didik lebih tertarik dengan penyampaian
pembelajaran-di-abad-21/ )
materi
Berkenaan dengan model-model pembelajaran abad 21 yang
dipandang potensial untuk mengintegrasikan teknologi dan 3. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga
luwes diterapkan pada berbagai tingkatan usia, jenjang pengetahuannya bisa diterapkan dengan baik
pendidikan dan bidang studi, guru dapat menyesuaikan dengan
kondisi sekolah. Model-model pembelajaran dimaksud antara Kekurangan :
lain;
1. Discovery learning 1. Memerlukan biaya yang cukup banyak
2. Pembelajaran berbasis proyek 2. Memerlukan waktu yang cukup lama
3. Pembelajaran berbasis masalah 3. Untuk peserta didik yang malas, tujuan metode ini
4. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed
tidak tercapai
Learning/SDL)
5. Pembelajaran kontekstual (melakukan)
6. Bermain peran dan simulasi  Guru harus mengetahui dulu mengenai model- model
7. Pembelajaran kooperatif pembelajaran supaya siswa aktif didalam kegiatan
8. Pembelajaran kolaboratif pembelajaran. Model pembelajaran yang paling tepat
9. Diskusi kelompok kecil disini adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Problem base learning yaitu model yang
Dalam penggunakan model pembelajaran guru mengutamakan.
menggunakan model Model Problem Based Learning
Kelebihan
1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) memecahkan masalah dalam situasi nyata.
dalam Aris Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari 2. Siswa memiliki kemampuan membangun
PBM, yaitu: pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
a. Learning is student-centered Proses pembelajaran 3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi
dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh
orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan
teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk menghafal atau menyimpan informasi.
4. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
kelompok.
b. Autenthic problems from the organizing focus for
5. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber
learning Masalah yang disajikan kepada siswa adalah pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet,
masalah yang autentik sehingga siswa mampu dengan wawancara, dan observasi.
mudah memahami masalah tersebut serta dapat 6. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan
menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti. belajarnya sendiri.
c. New information is acquired through self-directed 7. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan
learning Dalam proses pemecahan masalah mungkin komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
saja belum mengetahui dan memahami semua presentasi hasil pekerjaan mereka.
pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha 8. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi
untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.
buku atau informasi lainnya.
d. Learning occurs in small group Agar terjadi interaksi Kelemahan
ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM 1. Tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit
dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
penerapan tujuan yang jelas. enggan untuk mencoba.
e. Teachers act as facilitators Pada pelaksanaan PBM, guru 1. Keberhasilannya membutuhkan cukup waktu untuk
hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu persiapan.
guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas 2. Tanpa pemahaman mereka berusaha untuk
siswa dan mendorong mereke agar mencapai target memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka
yang hendak dicapai. mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
http://repository.unpas.ac.id/12678/5/16.%20BAB dipelajari.
%20II.pdf
(Herlinda, Eko Swistoro 2017:2), Jurnal Vol.1:Pengaruh
Model Problem Based Learning Terhadap Minat Belajar,
Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Hasil Belajar Siswa
PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang menunjang
dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Model PBL adalah
model pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat
pengetahuan penting yang membuat mereka mahir dalam
memecahkan masalah dan memiliki kecakapan berpartisipasi
dalam tim. Dalam model PBL, masalah kehidupan yang nyata
dan kompleks digunakan untuk menumbuhkan minat dan
memotivasi siswa untuk mengidentifikasi dan meneliti konsep
dan prinsip yang dibutuhkan untuk mengetahui dan memecahkan
masalah tersebut. Siswa bekerja dalam tim belajar, menyatukan
keahlian kolektif yang dimiliki, berkomunikasi dan
mengintegrasikan informasi.

b. Hasil wawancara :
1. Guru harus selalu mengupdate perkembangan zaman
terkait model pembelajaran inovasi dan terus ,mencoba
untuk melakukan hal yang baru berdasarkan zaman,
dengan guru mengikuti MGMP, seminar, webinar,
workshop atau pelatihan yang berkaitan dengan
pemanfaatan model-model pembelajaran dan mencari
sumber belajar melalui internet, buku, aplikasi-aplikais
pembelajaran
2. Guru harus menguasai kelas untuk melihat reaksi atau
perkembangan anak dalam berfikir
3. Guru harus mampu membuat rencana pembelajaran
dengan baik dan menetapkan waktu berdasarkan fase
sehingga materi yang di ajarkan bisa tersistematis dan
tercapai kompetensinya.
4. Guru harus lebih kreatif merancang dengan menggunakan
fitur atau aplikasi pembelajaran yang terintegrasi dengan
internet sehingga memudahkan proses pembelajaran.
5. Membiasakan peserta didik menemukan masalah dan
menguji masalah tersebut secara tim serta memecahkan
masalah tersebut secara tim
6. Sekolah memberikan pembekalan dan evaluasi mengenai
pembelajaran inovatif setiap tahun ajaran baru.
7. Menerapkan Model-model pembelajaran inovatif dapat
menggugah minat peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang dapat
diterapkan bisa berupa model PBL, PjBL atau model
pembelajaran lainnya yang dianggap menarik.

Anda mungkin juga menyukai