Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SERLINA ELDA

NPM : 2105160028
KELAS : A4 MANAJEMEN PAGI
MATKUL : TEORI FORTOFOLIO DAN INVESTASI
MENGRESUME 2 JURNAL
JURNAL 1

LINK JURNAL : file:///C:/Users/acer/Downloads/artikel-3-19-31-pengaruh-pertumbuhan-perusahaan-


dan-kebijakan-struktur-modal-terhadap-perubahan-harga-saham-pada-perusahaan-property-dan-real-
estate-di-bei.pdf

JUDUL JURNAL PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN STRUKTUR


MODAL TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BE

VOLUME DAN HALAMAN VOL 1 NO 1 HAL 19-31

TAHUN 2017

PENULIS Dimita H. P. Purba

RIVIEWER Serlina Elda

TANGGAL RIVIEWER 27/05/2023

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan


perusahaan dan kebijakan struktur modal terhadap perubahan harga
saham pada perusahaan property dan real estate di BEI.

METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi pustaka (Library Research) dan dokumentasi. Studi pustaka
merupakan cara mengumpulkan data melalui media kepustakaan
berupa buku-buku, jurnal-jurnal, Pusat Informasi Pasar Modal (PIMP),
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Indonesia Stock Exchange
(IDX), dan literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari
catatan dan dokumen-dokumen perusahaan baik dalam bentuk
dokumen maupun petunjukpetunjuk guna mendapatkan data yang
diperlukan dalam metode ini.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang
menggunakan angkaangka dan perhitungan dengan metode statistik,
maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu
dengan menggunakan tabel-tabel tertentu,
SUBJEK PENELITIAN Perusahaan property dan real estate di BEI

LATAR BELAKANG Tujuan para investor menanamkan modalnya di pasar modal adalah
untuk memperoleh keuntungan dari modal yang ditanamnya. Terdapat
dua keuntungan yang diharapkan oleh investor yaitu dividen dan capital
gains. Dividen merupakan bagian laba bersih perusahaan kepada
pemegang saham, sedangkan capital gains merupakan keuntungan
yang diperoleh para investor di pasar modal dari selisih antara harga
beli dan harga jual. Sehubungan dengan investasi pada pasar modal,
pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan
sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi
Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal menggalang
pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang
kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan
harapan sektor tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan
perkerjaan yang baru bagi masyarakat. Keputusan investasi merupakan
suatu masalah penting yang sering dihadapi oleh perusahaan-
perusahaan yang go-public termasuk perusahaan property.

Harga saham selalu bergerak fluktuatif tergantung pada penawaran dan


permintaan, cenderung naik apabila terjadi kelebihan permintaan dan
menurun apabila terjadi kelebihan penawaran. Harga saham yang
meningkat, memang yang diharapkan oleh para investor, tapi apabila
harga saham meningkat terusmenerus belum tentu baik, karena
mungkin itu ada masalah portofolio dan menyebabkan harga saham
tidak marketable. Harga saham yang mahal tidak akan diminati oleh
para investor karena kemampuan investor untuk membeli saham
dengan harga tinggi itu terbatas. Harga saham yang baik, yaitu harga
saham yang bergerak fluktuatif.

Pasar Modal Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pasar modal


sama saja dengan pasar-pasar lain pada umumnya yaitu yang sesuai
dengan namanya adalah tempat berlangsungnya kegiatan jual beli. Hal
yang membedakan pasar modal dengan pasar lainnya adalah objek
yang diperjualbelikan di tempat tersebut. Dalam pasar modal saham
menjadi objek yang dipedagangkan.

Harga Saham Harga Saham merupakan nilai dimana orang bersedia


membayar untuk setiap lembarnya. Harga saham yang digunakan
dalam melakukan transaksi di pasar modal merupakan harga yang
terbentuk dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran
pasar.

Perubahan harga saham, Fluktuasi harga saham mencerminkan


seberapa besar minat investor terhadap saham suatu perusahaan,
karenanya setiap saat bisa mengalami perubahan seiring dengan minat
investor untuk menempatkan modalnya pada saham. Kenaikan atau
penurunan dari harga saham sebagai akibat dari adanya informasi baru
yang mempengaruhi harga saham, kemudian dibandingkan dengan
harga saham tahun sebelumnya.

Pertumbuhan perusahaan tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan


menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan akan menggunakan
hutang sebagai sumber pembiayaannya. Semakin besar kebutuhan
untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan
perusahaan menahan laba. Jadi perusahaan yang tumbuh sebaiknya
tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan
untuk ekspansi. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh
pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan
yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut
pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda
perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun
akan mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi
yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik.

HASIL PENELITIAN Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari
variabel-variabel independen maupun dependen.
a. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai minimum -
0,1642, nilai maksimum 3,6111, nilai rata-rata 0,235033, dan
standar deviasi 0,4024000 dengan jumlah pengamatan 155.
Nilai standar deviasi 0,4024000 berarti keseluruhan data
sampel penelitian berjarak -0,4024000 dan +0,4024000 dari
nilai rata-rata. Jika standar deviasi semakin kecil maka data
sampel semakin tidak beragam, begitu sebaliknya.
b. Variabel debt equity ratio mempunyai nilai minimum 0,0761,
nilai maksimum 5,6661, nilai rata-rata 0,888070, dan standar
deviasi 0,8035773 dengan jumlah pengamatan 155. Nilai
standar deviasi 0,8035773 berarti keseluruhan data sampel
penelitian berjarak - 0,8035773 dan +0,8035773 dari nilai rata-
rata. Jika standar deviasi semakin kecil maka data sampel
semakin tidak beragam, begitu sebaliknya.
c. Variabel perubahan harga saham mempunyai nilai minimum -
0,7000, nilai maksimum 11,5758, nilai rata-rata 0,334908, dan
standar deviasi 1,330537 dengan jumlah pengamatan 155. Nilai
standar deviasi 1,0984548`berarti keseluruhan data sampel
penelitian berjarak -1,0984548 dan +1,0984548 dari nilai rata-
rata. Jika standar deviasi semakin kecil maka data sampel
semakin tidak beragam, begitu sebaliknya.

Koefisien – koefisien persamaan linear berganda diartikan :


1. Konstanta (a) sebesar -0,271 mempunyai arti apabila rasio
keuangan sama dengan nol maka perubahan harga saham
perusahaan property dan real estate bernilai negatif sebesar
0,271,
2. Koefisien regresi Pertumbuhan Perusahaan sebesar 0,327
mempunyai arti setiap kenaikan rasio pertumbuhan
perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif
terhadap perubahan harga saham perusahaan property dan
real estate sebesar 0,327.
3. Koefisien regresi Debt Equty Ratio sebesar 0,292 mempunyai
arti setiap kenaikan rasio kebijakan struktur modal sebesar 1
satuan akan berpengaruh negatif terhadap per ubahan harga
saham perusahaan property dan real estate sebesar 0,292

KELEBIHAN Penggunaan tabel pada jurnal juga memudahkan pembaca untuk


memahami hasil uji.

KEKURANGAN Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan, diantaranya masih


banyak faktor yang tidak diteliti sebagai variabel independen/bebas.

KESIMPULAN 1. Pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh pengaruh positif


dan signifikan terhadap perubahan harga saham. Dari
kesimpulan tersebut, hipotesis pertama yang
menyatakanbahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, dapat diterima.
2. Kebijakan Struktur Modal memiliki pengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Dari
kesimpulan tersebut, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
kebijakan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, tidak
dapat diterima.
3. Pertumbuhan perusahaan dan kebijakan struktur modal secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perubahan harga saham. Dari kesimpulan tersebut, hipotesis
ketiga yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan dan
kebijakan struktur modal bersama sama berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, dapat diterima.
JURNAL 2

LINK JURNAL : file:///C:/Users/acer/Downloads/admin,+6.+Yuni+Rachmawati+Tridinanti.pdf

JUDUL JURNAL PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 BURSA
EFEK INDONESIA

VOLUME DAN HALAMAN VOL 1, NO 1, HAL 66-79

TAHUN 2018

PENULIS Yuni Rachmawati

RIVIEWER Serlina Elda

TANGGAL RIVIEWER 27/05/2023

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian untuk mengetahui:


1) Pengaruh Inflasi terhadap Harga Saham pada perusahaan
Perbankan yang terdaftar di LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun
2015-2017.
2) Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di LQ45 Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2017.
3) Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap Harga Saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di LQ45 Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2017.

METODE PENELITIAN Jenis kuantitatif , sampel penelitian ini adalah perusahaan Perbankan
yang terdaftar di LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun 2015- 2017.
Pemilihan sampel menggunakan metode sampling jenuh, dengan
jumlah 6 (enam) perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis
regresi linear sederhana dan analisis regresi berganda

SUBJEK PENELITIAN Perusahaan perbankan yang terdaftar di LQ45 di BEI

LATAR BELAKANG Pasar modal (capital Market) merupakan pasar untuk berbagi intrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
utang (obligasi) maupun pasar modal sendiri (saham). Menurut
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990, pasar modal
adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di
dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di
bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.

Perkembangan pasar modal merupakan salah satu indikator yang terus


dipantau. Hal yang dipantau dari pasar modal antara lain adalah nilai
transaksi dan volume transaksi, kapitalisasi pasar, jumlah emiten, serta
indeks harga saham gabungan (IHSG). Pergerakan saham bank yang
sudah go public diperkirakan dapat mempengaruhi kestabilan sistem
keuangan. Jika terjadi ekspektasi positif, minat untuk membeli akan
meningkat yang akan menggerakkan harga ke atas. Sebaliknya,
ekspektasi negatif akan mendorong harga menurun karena tekanan jual
akan meningkat. Dengan memperhatikan karakter pasar modal
tersebut pergerakan saham perbankan yang sudah go public
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu prompt indicator untuk
memantau kestabilan sistem keuangan.

Harga saham dipengaruhi banyak faktor, jika di sektor perbankan


dipengaruhi inflasi dan suku bunga sedangkan di sektor perusahaan go
publik dapat dipengaruhi antara lain dapat dipengaruhi oleh Divident
per Share (DPS) dan Earning per Share (EPS). Penelitian Lilianti (2018)
menunjukkan hasil DPS dan EPS berpengaruh positif terhadap harga
saham perusahaan sub sektor Farmasi di BEI. Selanjutnyua Darmadji
dan Fakhrudin (2012:102) menyatakan harga saham adalah harga yang
terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa berubah naik
atau pun turun dalam hitungan menit bahkan dapat berubah dalam
hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung dengan
permintaan dan penawaran antara pembeli saham dengan penjual
saham. Harga saham merupakan salah satu indikator pengelola
perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan
memberikan kepuasan bagi investor yang rasional.

LQ45 di pasar modal sering dijadikan investor untuk berinvestasi di


pasar modal karena menggambarkan dan mewakili pasar saham di
Indonesia. Indeks harga saham LQ45 terus berfluktuasi yang
mengakibatkan banyak perusahaan yang keluar masuk secara
bergantian yang dikarenakan tinggi tingkat liquiditas, kapitalitas pasar,
dan saham perusahaan yang berfluktualitas. Indeks LQ45 sebagai
pelengkap IHSG, khususnya menyediakan sarana obyektif dan
terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan
pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitori pergerakan harga
dari saham-saham yang aktif diperdangkan. Indeks LQ45 terdiri dari
saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.
Adapun faktor makro ekonomi di Indonesia yang dapat mempengaruhi
harga saham LQ45 pada sektor keuangan perbankan seperti tingkat
inflasi dan suku bunga.

Inflasi merupakan indikator ekonomi yang menyebabkan kenaikan


harga barang dan jasa dalam suatu periode. Adanya inflasi yang tinggi
akan menyebabkan naiknya biaya produksi. Brigham dan Houston
(2010:228) mengemukakan inflasi (inflation) merupakan jumlah
kenaikan harga dari waktu ke waktu, sedangkan tingkat inflasi adalah
persentase dari kenaikan harga tersebut. Penetapan tingkat Inflasi
dilakukan oleh Bank Indonesia sesuai dengan UU nomor 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia.
HASIL PENELITIAN Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Normalitas
Hasil analisis residual pada Tabel 6menyatakan bahwa nilai signifikan
dari fungsi regresi variabel inflasi, suku bunga dan harga saham adalah
sebesar 0,518. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa fungsi regresi dari ketiga variabel tersebut telah
berdistribusi normal.

Hasil Uji Multikolineritas


menyatakan angka Tolerance variabel inflasi sebesar 0,361 dan variabel
suku bunga sebesar 0,361. Variabel independen memiliki nilai
Tolerance > 0,10. Sedangkan nilai VIF variabel inflasi sebesar 2,770 dan
variabel suku bunga sebesar 2,770. Bahwa variabel independen
memiliki nilai VIF kurang dari 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinieritas pada model regresi.

Hasil Uji Autokorelasi


menunjukkan nilai DW sebesar 0,43. Berdasarkan kriteria bahwa
pengambilan keputusan bahwa nilai DW diantara -2 sampai +2 atau
<DW <+ berarti tidak terjadi autokorelasi. Dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi ini.

Hasil Uji Heteroskesdastisitas


grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol dari sumbu
Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu, seperti parabola. Maka
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitas dalam model regresi.

Hasil Uji Hipotesis


Hasil Uji F (pengujian secara simultan)
Uji F (simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap vaiabel dependen atau terikat.
Uji t (pengujian secara parsial)
Inflasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,010 < sig α = 0,05 artinya
terdapat pengaruh positif inflasi terhadap harga saham. Suku bunga
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < sig α = 0,05 artinya
terdapat pengaruh positif suku bunga terhadap harga saham, maka
terima H0 dan ditolak H1.

Pengaruh Inflasi terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di


LQ45 Bursa Efek Indonesia
Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi merupakan
berpengaruh negatif dan signifikan dalam memprediksi harga saham,
secara parsial faktor inflasi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan
harga saham jadi kenaikan inflasi menyertakan harga saham suatu
perusahaan ikut meningkat. Hal ini menyimpulkan bahwa kenyataan
empiris menunjukkan pada beberapa emerging stock markets, inflasi
berkorelasi secara negatif dengan tingkat pengembalian investasi pada
saham. Mengindikasikan bahwa tingkat inflasi yang tinggi diharapkan
tingkat pengembalian investasi pada saham tinggi.

Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham pada Perusahaan


Perbankan di LQ45 Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan suku bunga akan
mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Artinya
jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun dan
sebaliknya. Harga saham yang turun ini akan menyebabkan return
saham yang turun pula. Hal ini disebabkan karena dalam menghadapi
kenaikan suku bunga, para pemegang saham akan menahan sahamnya
sampai tingkat suku bunga kembali pada tingkat yang dianggap normal.
Sebaliknya, jika tingkat suku bunga jangka panjang meningkat maka
pemegang saham cenderung menjual sahamnya karena harga jualnya
tinggi. Kenaikan suku bunga akan sangat berpengaruh bagi pelaku pasar
modal. Kondisi ini akan menarik minat investor yang sebelumnya
berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham ke
dalam deposito. Jika banyak investor yang menjual sahamnya, maka
harga saham akan turun. Sehingga investor yang memilih berinvestasi
di deposito karena bunga yang ditawarkan oleh bank lebih tinggi
dibandingkan berinvestasi dalam bentuk saham yang berisiko.

KELEBIHAN Penggunaan tabel pada jurnal juga memudahkan pembaca untuk


memahami hasil uji.

KEKURANGAN Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan, diantaranya masih


banyak faktor yang tidak diteliti sebagai variabel independen/bebas.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan


bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan dengan taraf signifikan 5% dan nilai signifikasi (0,011)
lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05). Suku bunga berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap harga saham dengan taraf signifikan 5% dan
nilai signifikasi (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05). Inflasi dan
suku bunga secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap harga
saham ditunjukkan dengan nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari taraf
signifikansi.

Anda mungkin juga menyukai