Anda di halaman 1dari 33

MODUL PEMBELAJARAN

PHB (Panel Hubung Bagi) merupakan tempat percabangan dari sirkit yang ada pada sebuah intalasi
listrik yang dilengkapai dengan proteksi arus dan indikator lampu serta indikator pengukuran
INSTALASI TENAGA LISTRIK

INSTALASI
TENAGA LISTRIK
1 FASA

Oleh :

TIM 2022

SMKN 1 SIDAYU GRESIK


DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- i

A. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
B. INSTALASI TENAGA LISTRIK ................................................................................. 8
1. INSTALASI TENAGA LISTRIK 1 FASA ................................................... ........... 4
2. KOMPONEN-KOMPONEN INSTALASI TENAGA LISTRIK ............................. 13
C. LATIHAN ..................................................................................................................... .27
D. RANGKUMAN .......................................................................................................... .. 27
E. TEST FORMATIF ......................................................................................................... 28
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ................................................................ 30
G. KUNCI JAWABAN ...................................................................................................... 31
H. DAFTAR PUSTAKA
I. GLOSARIUM

1
A. PENDAHULUAN

Selamat datang di dunia kelistrikan


Salam Listrik.... Apa kabar semua para peserta didik khususnya kelas XI TIPTL
yang selalu semangat...!! Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dari peserta didik sekalian untuk mempersiapkan
pembelajaran yang akan dihadapi selanjutnya. Semoga ilmu yang diperoleh dapat
memberi mamfaat yang sebesar-besarnya..

CAPAIAN DARI MODUL

Adapun yang hendak dicapai dari modul ini adalah peserta didik dapat memahami
Instalasi Tenaga Listrik Satu Fasa.

Indikator Pencapaian Ketuntasan


Batasan dalam modul ini yaitu :
1. Menerangkan tentang instalasi tenaga listrik satu fasa
2. Menerangkan komponen-komponen instalasi tenaga listrik satu fasa
3. Menjelaskan simbol-simbol instalasi tenaga listrik satu fasa

KEGIATAN BELAJAR

Untuk kegiatan pada modul ini membahas tentang instalasi tenaga listrik satu fasa
, komponen-komponen pada instalasi tenaga listrik beserta simbol-simbol
komponen tersebut.

2
PETA POKOK BAHASAN MODUL

INSTALASI TENAGA LISTRIK 1 FASA

KOMPONEN- SIMBOL-SIMBOL
PANEL HUBUNG KOMPONEN INSTALASI TENAGA
BAGI ( PHB ) INSTALASI TENAGA
LISTRIK 1 FASA
LSITRIK 1 FASA

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul pembelajaran ini merupakan modul yang digunakan untuk mata pelajaran
Instalasi Tenaga Listrik yang didasarkan memperhatikan aspek kognitif / pengetahuan.
Penekanan utamanya adalah tentang materi instalasi tenaga listrik 1 fasa.

Langkah-langkah belajar yang ditempuh :

1. Petunjuk bagi Peserta Didik

a. Baca petunjuk kegiatan belajar pada setiap modul kegiatan belajar

b. Baca tujuan dari setiap modul kegiatan belajar

c . Pelajari materi yang diuraikan/dijelaskan pada modul ini.

d . Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul

e. Tanyakan kepada guru yang mengajarkan pada m a t a p e l ajaran bersangkutan apabila


ada materi atau hal-hal yang masih belum jelas atau belum dimengerti.

3
f. Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
g. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap e s s a y y a n g t e l a h
disediakan

2. Peran Guru

a. Menjelaskan petunjuk-petunjuk kepada peserta didik yang masih belum mengerti

b . Mengawasi dan memandu peserta apabila ada yang masih kurang jelas

c. Menjelaskan materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh peserta didik yang masih
kurang dimengerti

d. Membuat pertanyaan dan memberikan penilaian kepada setiap peserta didik.

4
B. MATERI
INSTALASI TENAGA LISTRIK

Berbicara tentang listrik tentu kita semua tahu itu merupakan kebutuhan yang tidak bisa
dipisah dari kehidupan kita sehari-hari. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui
kabel atau pengantar lainnya. Di dalam kabel akan timbul arus listrik,yaitu muatan aliran
electron yang mengalir tiap satuan waktu. Listrik merupakan pembantu bahkan serbagai
penopang utama aktivitas manusia modern.

Ketergantungan kita terhadap listrik menjadikannya sebagai kebutuhan pokok dalam


mendukung berbagai aspek kehidupan modern seperti pendidikan,kesehatan, usaha rumahan,
industri , dan khususnya dalam kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu perusahaan penyedia
listrik seperti PLN terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam
mendistribusikan listrik ke segala tempat dari perkotaan sampai pedesaan. Tentu dalam
mendistribusikan listrik antar gardu ke tempat yang memiliki jarak ratusan kilometer
dibutuhkan teknik instalasi yang mumpuni agar mendapatkan tegangan dan arus yang stabil.
Listrik arus searah (AC) menjadi pilihan karena kelebihannya yang sangat efesien untuk
transmisi jarak jauh yaitu mudah untuk menaikkan dan menurunkan tegangan sampai beberapa
kali lipat dari sebelumnya.

Listrik Indonesia dihasilkan dari energi yang dapat diperbaharui dan dari energi yang
tidak dapat diperbaharui. Pembangkit listrik yang dapat diperbaharui misalnya pembangkit
listrik tenaga air (PLTA).Tetapi pembangkit ini sangat tergantung pada debit air,bila debitnya
kecil maka turbulennya tidak dapat diputar dengan baik sehingga akan sulit untuk beroperasi.

Sementara itu, pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaharui antara lain pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU). PLTU menggunakan bahan dasar dari uap batu bara. Namun, selain
akan menguras sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, pemakaian batu bara juga
menimbulkan efek lain yaitu polusi udara yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai
pemicu pemanasan global yang berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia dalam jangka
panjangnya.

5
Dilihat dari cara instalasinya, sistem jaringan listrik AC terbagi menjadi 2 bagian :
1. Jaringan Listrik 1 fasa :
 Instalasi listrik yang menggunakan 2 kawat penghantar yaitu kawat fasa dan kawat
netral / 0. Pada dasarnya generator dan sistem jaringan listrik PLN menggunakan
3 fasa yang terdiri dari 3 fasa yaitu : R,S,T dan netral. Listrik 1 fasa adalah
menggubungkan salah satu dari ke tiga fasa R/S/T bersama dengan kawat netral ke
beban seperti perangkat televisi,kipas angin, laptop dll. Rata-rata perangkat
elektronik yang ada di rumah menggunakan 1 fasa, itulah mengapa listrik di rumah
menggunakan instalasi 1 fasa. Tegangan listrik 1 fasa yang diukur dari tiap fasa
dan netral / 0 R-N, S-N, R-N adalah 220 volt dan frekuensinya 50 Hz. Tegangan
220 didapatkan dari perhitungan 380/√3 = 219,393102292, karena perbedaan sudut
ditiap fasanya menghasilkan √3 atau 1,723
 Kelebihan jaringan listrik 1 fasa
 Murah biaya operasional
 Mudah pemakaiannya karena hanya terdiri dari 2 kawat
 Kekurangan jaringan listrik 1 fasa
 Hanya terbatas pada skala rumah tangga
 Untuk generator 1 fasa memiliki ukuran yang relatif besar
 Contoh perangkat listrik yang menggunakan sistem 1 fasa : kulkas, tv,
radio. dll

Gambar 1. Generator 3 fasa menghasilkan listrik 3 fasa yang digunakan untuk perangkat 3
fasa dan 1 fasa

2. Jaringan Listrik 3 fasa :


 Instalasi listrik yang menggunakan 3 kawat penghantar yaitu kawat R,S,T dan
kawat netral / 0. Tegangan listrik 3 phasa yang diukur antar fasa R-S, R-T, S-T
adalah 380 volt , merupakan hasil dari 220*√3 = 381,051177665. Listrik 3 fasa

6
biasanya digunakan untuk industri yang membutuhkan daya yang besar sehingga
langsung terpasang trafo 3 fasa khusus untuk 1 industri. Di dalam industri juga
terdapat berbagai peralatan/mesin yang membutuhkan suppai listrik 3 fasa.
 Kelebihan jaringan listrik 3 fasa :
 Dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu masing-masing bagian 1 fasa
 Bisa digunakan untuk perangkat listrik 1 fasa yang mengambil
sumber listrik dari 1 diantara 3 fasa dan netral / 0
 Digunakan untuk peralatan dengan beban yang besar / skala industri
 Kekurangan jaringan listrik 3 fasa :
 Biaya operasional yang mahal
 Contoh perangkat listrik yang menggunakan sistem 3 fasa : motor 3 fasa,
filter 3 fasa, kontaktor 3 fasa

Gambar 2. Panel listrik 3 fasa R S T .

Instalasi listrik pada rumah tinggal adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan
untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat-alat listrik yang lain sebagai penunjang
aktivitas rumah tangga sehari-hari.
Instalasi listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Instalasi Penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberi
daya listrik pada lampu. Daya listrik/tenaga ini diubah menjadi cahaya.
2. Instalasi Tenaga listrik adalah instalasi listrik yang digunakan untuk menjalankan
alat-alat elektrik selain lampu seperti mesin cuci, setrika, televisi, dan lain-lain.

Pada modul ini yang kita bahas adalah instalasi tenaga listrik khusus untuk tegangan
satu fasa berkaitan dengan capaian dari modul ini.

7
1. INSTALASI TENAGA LISTRIK SATU FASA

Adakah dari peserta didik yang tahu dengan instalasi tenaga listrik 1 fasa ..? ? Instalasi Listrik1 Phase
adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar
untuk phase (Sumber/Tegangan) dan 1 kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral).
Sederhananya adalah sebuah Instalasi Listrik menggunakan 2 buah kabel, yaitu 1 kabel yang
memiliki tegangan dan 1 kabel netral.
Fungsi Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan
tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik dengan
tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan melayani beban listrik berupa
motor-motor satu fasa.

1.1 Syarat Instalasi 1 Fasa


Pemasangan instalasi listrik baik di industri maupun di rumah tangga kita harus
mengacu ke pada PUIL yaitu Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Maksud dan tujuan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk membentuk terselenggaranya
instalasi listrik yang baik dan sesuai peraturan. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejut arus listrik, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan serta isinya terhadap kebakaran akibat
listrik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya.
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi tenaga listrik,
antara lain :
a. Syarat ekonomis
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari
keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan, dan ongkos pemeliharaannya
semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin. Rugi
voltase maksimal 5 % dari voltase sumber.
b. Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak
membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda
disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:gangguan hubung
singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
8
c. Syarat keandalan dalam Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen
harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa
sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat
kecil. Instalasi dari pembangkitan sampai dengan alat pembatas/pengukur (APP)
disebut Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik. Dari mulai APP sampai titik akhir
beban disebut Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.

Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik
1 fase, yang terdiri dari 3 buah kabel sebagai berikut :
1) Kabel Fasa merupakan kabel yang menjadi sumber listrik bolak-balik.Kabel inilah
yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik.
2) Kabel Netral (0), disebut juga kabel acuan tegangan nol yang biasanya di
sambungkan ke tanah di lokasi pembangkit.
3) Kabel Tanah atau Arde, Ground (G), merupakan kabel yang berfungsi sebagai
acuan nol di lokasi pemakai yang biasanya disambungkan ke tanah dirumah pemakai.

Saat memasang instalasi listrik di rumah, perlukan diperhatikan pemasangan kabel


tanah karena apabila lalai terhadap pemasangan kabel tanah dapat mengakibatkan terjadi
bahaya kejut listrik yang dapat mengakibatkan kejadian fatal pada penghuninya. Selain
itu, mengakibatkan rusaknya beberapa peralata listrik atau elektronika yang sensitive
karena terjadi induksi listrik yang muncul pada chasis-nya

1.2 Panel Hubung Bagi


Pemasangan untuk instalasi tenaga listrik sebaiknya menggunakan Panel Hubung
Bagi yang telah diatur pemasangan pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ).
Mengatur PHB ini persyaratan meliputi pemasangan, sirkit, ruang pelayanan dan
penandaan untuk semua perlengkapan yang termasuk katagori PHB, baik tertutup, terbuka,
pasangan dalam, maupun pasangan luar.
PHB adalah perlengkapan yang berfungsi untuk membagi tenaga listrik dan /atau
mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat listrik, mencakup sakelar pemutus
tenaga, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya. Terdiri atas 6 pasal antara lain
: ruang lingkup, ketentuan umum, perlengkapan hubung bagi dan kendali tertutup,
perlengkapan hubung bagi dan kendali terbuka, lemari hubung bagi, komponen yang di
pasang pada perlengkapan hubung bagi dan kendali
Aturan pemasangan PHB telah diatur berdasarkan PUIL 2000 yakni:

9
6.1 Ruang lingkup
6.1.1 Bab ini mengatur persyaratan PHB yang meliputi, pemasangan, sirkit,
ruangpelayanan, penandaan untuk semua jenis PHB, baik tertutup, terbuka, dan pasangan
dalam, maupun pasangan luar.
6.1.2 Bab ini mengatur juga persyaratan khusus untuk komponen yang merupakan
bagianPHB.
6.2 Ketentuan umum
6.2.1 Penataan PHB
6.2.1.1 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan
teratur,dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
6.2.1.2 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan
danpelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
6.2.1.3 Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan,
sepertiinstrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah
dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak
lazim lainnya.
6.2.1.4 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus
menggunakan terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat
dilakukan dengan mudah, teratur dan aman. Ketentuan ini tidak berlaku bila
komponen tersebut letaknya dekat saluran keluar atau saluran masuk.
6.2.1.5 Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal
saluran daya.
6.2.1.6 Beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang
sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok.
6.2.1.7 PHB tegangan rendah atau bagiannya, yang masing-masing disuplai dari
sumber yang berlainan harus jelas terpisah dengan jarak sekurang-kurangnya
5 cm.
6.2.1.8 Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia
dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat; jarak bebas harus
memenuhi ketentuan tersebut dalam 6.2.9.
6.2.1.9 Sambungan dan hubungan penghantar dalam PHB harus mengikuti
ketentuan dalam 7.11.
Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai
penghantar, harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik

10
yang baik. Rel dari tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut pada
pemakaian arus 1000A ke atas. Sambungan dua jenis logam yang berlainan
harus menggunakan konektor khusus, misalnya konektor bimetal.
6.2.2 Ruang pelayanan dan ruang bebas sekitar PHB
6.2.2.1 Di sekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan,
pemeriksaan, perbaikan, pelayanan dan lalulintas dapat dilakukan dengan
mudah dan aman.
6.2.2.2 Ruang pelayanan di sisi depan, lorong dan emper lalulintas yang dimaksud
dalam 6.2.2.1. di atas pada PHB tegangan rendah, lebarnya harus sekurang-
kurangnya 0,75 m, sedangkan tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m (lihat
Gambar 6.2-1).
6.2.2.3 Jika di sisi kiri dan kanan ruang bebas yang berupa lorong terdapat instalasi
listrik tanpa dinding pengaman (dinding pemisah), lebar ruang bebas ini harus
sekurangkurangnya 1,5 m (lihat Gambar 6.2-1).
6.2.2.4 Pintu ruang khusus tempat PHB terpasang harus mempunyai ukuran tinggi
sekurang-kurangnya 2 m dan ukuran lebar sekurang-kurangnya 0,75 m (lihat
Gambar 6.21).
6.2.2.5 Dalam ruang sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu
kebebasan bergerak.
6.2.2.6 PHB harus dipasang di tempat yang jelas terlihat dan mudah dicapai. Tempat
itu harus dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya dan penerangan yang
cukup.
6.2.2.7 Dinding dan langit-langit ruang tempat PHB dipasang harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar.
6.2.2.8 Untuk PHB terbuka tegangan rendah dengan rel telanjang melintang dalam
ruang bebas, tinggi rel tersebut di atas lantai lorong harus sekurang-kurangnya
2,3 m.
6.2.2.9 Untuk PHB tegangan menengah
a) lebar ruang pelayanan antar dua PHB jenis tertutup yang berhadapan harus
sekurang-kurangnya 1,5 m, dan antara PHB dengan dinding tembok harus
sekurang-kurangnya 1 m.
b) lebar ruang bebas untuk pemeliharaan antar sisi belakang dua PHB harus
sekurang- kurangnya 1 m, dan antara sisi belakang PHB dengan dinding
tembok harus sekurangkurangnya 0,8 m.

11
6.2.2.10 Bila pada PHB terpasang tangkai penggerak yang menonjol ke luar, lebar
ruang pelayanan tersebut dalam 6.2.2.9 diukur dari ujung tangkai tersebut.
6.2.2.11 Bila dalam ruang terdapat PHB tegangan rendah dan tegangan menengah,
PHB tegangan rendah dianggap sebagai dinding tembok dan lebar ruang
pelayanan PHB tegangan menegah harus sekurang-kurangnya 1 m.
6.2.2.12 Pada PHB yang terpasang pada bangunan sederhana, arus hubung pendek
tidak boleh melebihi 6000 A.
6.2.2.13 PHB yang digunakan dalam bangunan sederhana harus dari jenis tertutup
dengan bahan kotak yang tidak mudah terbakar.

6.2.3 Penandaan
6.2.3.1 Di beberapa tempat yang jelas dan mudah terlihat pada sirkit arus PHB
dipasang pengenal yang jelas sehingga memudahkan pelayanan dan
pemeliharaan.
6.2.3.2 Tiap penghantar fase, penghantar netral dan penghantar atau rel pembumi
harus dapat dibedakan secara mudah dengan warna atau tanda sesuai dengan
7.2.
6.2.3.3 Untuk memudahkan pelayanan dan pemeliharaan, harus dipasang bagan
sirkit PHB yang mudah dilihat.
6.2.3.4 Terminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang yang jelas dan
mudah dilihat sehingga memudahkan pemeriksaan.
6.2.3.5 PHB yang ada gawai kendalinya harus dilengkapi dengan gambar beserta
penjelasan secukupnya.
6.2.3.6 Pada gawai kendali harus ada tanda pengenal dan keterangan yang jelas dan
mudah dilihat sehingga memudahkan pelayanan.
6.2.3.7 Pada PHB harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah terhapus
sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan pada
terminal mana setiap fase dan netral dihubungkan.

Fungsi dari Panel Hubung Bagi


a. Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).

12
b. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang lain.
c. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat
pembagian untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
d. Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
e. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus
f. Sebagai tempat peletakkan rangkaian kontrol,
g. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu
indikator.

2. Komponen – komponen Instalasi Tenaga Listrik 1 Fasa

Didalam panel hubung bagi kita sering menjumpai komponen-komponen yang


digunakan sebagai penyaluran daya listrik ke konsumen. Adapun komponen tersebut adalah :

2.1 Mini Circuit Breaker (MCB)


MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk
pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan
tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah
satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau
beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis,
pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman
elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman
thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis
memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan,
sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat
menarik sebuah angker dari besi lunak.

13
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga
apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut
terputus.

Gambar 3. Gambar bagian-bagian MCB


Keterangan gambar :
1. batang bimetal
2. batang penekan
3. tuas pemutus kontak
4. lengan kontak yang bergerak
5. pegas penarik kontak
6. trip koil
7. batang pendorng
8. batang penerik kontak
9. kontak tetap
10. kisi pemadam busur api
11. plat penahan dan penyalur busur api

Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5


jenis ciri yaitu :
 Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)  Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.

14
 Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)  Digunakan untuk mengamankan alat-
alat rumah tangga.
 Tipe G (rating besar)  untuk pengaman motor.
 Tipe L (rating besar)  untuk pengaman kabel atau jaringan.
 Tipe H  untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

Fungsi MCB
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1) Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2) Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting
dalam rangkaian.

Gambar 4. Gambar MCB Dan Simbolnya


2.2 Kontaktor
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar atau kontak yang
sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh
kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan
dan pemutusan secara terus menerus “. Kontaktor memiliki beberapa merek dan type
yang dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya. Adapun beberapa merek
yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Pabrikan Pembuat Kontaktor

15
Gambar 5. Salah Satu Bentuk Kontaktor

Bagian-bagian Kontaktor

a. Coil  Merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak


kontak – kontak yang ada. Coil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga
dan bekerja seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila kumparan tersebut
dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilkan magnit, sehingga dapat menarik
kontak – kontak tersebut.
b. Contact Utama (Main Contact)  Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor
yang memiliki bentuk lebih besar dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama
ini digunakan untuk penghubungan langsung ke beban yang digunakannya. Kontak –
kontak utama menjadi satu tempat dengan coilnya.
c. Contact Bantu (Auxiliry Contact)  Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah
disediakan oleh kontaktor tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat
ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa jumlah kontak – kontaknya kurang.

Gambar 6. Gambar Bagian Utama Kontaktor dan Simbolnya

16
Tabel 2. Bagian-bagian Kontaktor

Prinsip Kerja Kontaktor


Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki
beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar
elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK
BANTU, memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil
tersebut akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK –
KONTAK yang terhubung dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja
secara sempurna.

Fungsi Kontaktor
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan
dengan seperangkat alat control beban, seperti :
 Penerangan
 Pemanas
 Pengontrolan Motor – motor Listrik
 Pengaman Motor – motor Listrik
Sedangkan pada pengaman motor-motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah.
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85% sampai 110% dari
tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85% kontaktor akan bergetar atau
sembunyi. Jika lebih besar 110% kontaktor akan panas dan terbakar.

17
Penandaan Nomor Kontak
Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut International Electrical
Commission (IEC) adalah :
COIL
Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor.
Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber tegangan,
A1 dan A2
sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke
nol/netral.

Kontak Utama
Merupakan terminal kontak Normally Open (NO) untuk
1 , 3 , 5 masukan dari sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian
beban (utama)
Merupakan pasangan pada terminal kontak Normally Open
2 , 4 , 6 (NO) untuk keluaran dari kontaktor yang menuju ke beban atau
pada rangkaian beban (utama)

Kontak Bantu NO
13 & 14
23 & 24
33 & 34 Terminal penghubung untuk pasangan kontak – kontak bantu

53 & 54 pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)

63 & 64
73 & 74

Kontak Bantu NC
11 & 12
21 & 22
31 & 32 Terminal penghubung untuk pasangan kontak – kontak bantu

51 & 52 pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)

61 & 62
71 & 72

18
2.3 Push Button (Tombol Tekan)
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu
rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada
umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya.
Push bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel
kontrol, baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom
(tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk
posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada
warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan.

Gambar 7. Gambar Push Button dan Simbolnya

Macam-macam Push Button ( PB ) :


a) Push Button Normally Open (NO)
Push bottom NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan
menghubungkan atau bekerja (ON), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada
posisi semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF).
b) Push Buttom Normally Close (NC)
Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan
memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol)
pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja
(ON).

2.4 Lampu Indikator


Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai lampu
tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu
indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu juga lampu
indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu
indikator merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor
berhenti.
19
Gambar 8. Gambar Lampu Indikator dan simbolnya
2.5 Busbar
Busbar adalah bentuk besarnya dari isi kabel (tembaga). Fungsinya tetap sama, yaitu
menghantarkan listrik. Perbedaan busbar dan kabel hanya di bagian pelindungnya atau isolator.
Jika busbar ‘telanjang’, sedangkan kabel ada ‘baju’nya. Namun, karena kabel sangat
merepotkan untuk di dalam panel, maka digunakanlah busbar.

a. Gambar busbar pada rangkaian b. Gambar busbar

Gambar 9. Gambar Busbar

Pemakaian busbar hanya di dalam panel. Alasannya karena busbar telanjang, dan siapapun
yang memegangnya saat ada aliran listrik, dapat menyebabkan kematian. Sedangkan untuk
pemakaian di luar panel seperti outdoor, dan tempat-tempat yang bisa dilihat manusia,
digunakan busbar yang memakai baju atau disebut kabel.

2.6 Terminal Blok


Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik sementara,yang akan
dihubungkan ke komponen yang lain/Komponen Outgoing.

20
Gambar 10. Terminal Blok

Dalam Pembuatan panel listrik, terminal block termasuk salah satu komponen
utama.Sebab memiliki manfaat yang besar .Didalam terminal ada incoming dan Outgoing
yang fungsinya Incoming adalah Konektor Arus Masuk dan Outgoing adalah Konektor
Arus Keluar.

2.7 MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )

Gambar 10. MCCB

Keterangan Gambar :
1. Bahan BMC untuk bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan untuk pemasangan ST dan UVT
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip

21
MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.Jika dilihat dari segi
pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan
arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang
dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

2.8 Thermal Overload Relay

Gambar 11. Thermal Overload Relay

Thermal Overload Relay atau TOR atau sering kita sebut OL/Overload adalah Suatu
alat pengaman beban untuk menghindari arus berlebih, beban disini bisa dimaksudkan motor
listrik 3 fasa atau beban untuk instalasi penerangan, Overload Bekerja apabila arus yang
berlebihan melewati overload dan beban tidak mampu menerima arus tersebut.
Relay Ini dihubungkan Dengan Kontaktor Pada Kontak Utama 2-4-6 sebelum menuju ke
beban. Gunanya untuk mencegah kerusakan pada beban terhadap arus listrik yang berlebih.
Penyebab Terjadinya Arus berlebihan sbb:
1. Hubung Singkat atau Konsleting Listrik
2. Arus Starting Motor 3Fasa yang terlalu besar
3. Terlalu Besar Beban yang digerakan Motor Listrik
4. Terputusnya Salah Satu Fasa dari fasa R-S-T ( hanya 2/1 Fasa saja yang terhubung
ke Beban )

22
Bagian Bagian Overload

1. Saklar Reset Yang Berfungsi Sebagai PeReset Atau Off dalam TOR
2. Saklar Reset Manual
3. Kontak NO 97 - 98 Sebagai Kontak Untuk PLC (Jika TOR masuk Ke Program)
4. Kontak NC 95 - 96 Sebagai Kontak Manual atau Konvensional

Prinsip Kerja Overload


Arus yang melewati Kontaktor dan Overload,akan Menghangatkan atau memanaskan Bimetal
apabila arus yang masuk berlebihan maka bimetal akan menarik kontak kontak mekanis
pemutus (Kontak 95 - 96 membuka)

2.9. Kabel Penghantar

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus)
yang dimilikinya dalam satuan Ampere (A). Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan
dalam Volt (V), besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt (P), yang merupakan
perkalian dari :
P (daya) = V (tegangan) x I (arus)

Berikut merupakan beberapa Jenis-jenis kabel yang digunakan dalam dunia kelistrikan
diantaranya:
a. N.Y.A
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi
rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. N.Y.A merupakan simbol yang
menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah inti dan jenis selubungnya. berikut
penjelasannya:
 simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
 simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
 simbol A menandakan Kabel berisolasi tunggal

23
Gambar 12. Kabel NYA

Dapat didefinisikan bahwa Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi
PVC dan digunakan untuk instalasi luar atau kabel udara. Warna pada isolasi kabel
N.Y.A diantaranya yang berwarna merah (fase), kuning (fase), hitam (fase) serta biru
(Netral) dan Hijau Kuning (Grounding/pentanahan). Lapisan isolasi kabel N.Y.A hanya
1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air, serta mudah digigit tikus. Supaya kabel
NYA aman, dalam menggunakannya harus dipasang dalam pipa ataupun conduit jenis
PVC. Dengan demikian kabel NYA tidak mudah rusak karena gigitan tikus serta
apabila terdapat isolasi kabel yang terkelupas maka tidak akan tersentuh langsung.

b. N.Y.M
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem
tenaga. N.Y.M merupakan simbol yang menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah
inti dan jenis selubungnya. berikut penjelasannya:
 simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
 simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
 simbol M menandakan Kabel berisolasi lebih dari satu dan berinti lebih dari 1.

Gambar 13. Kabel NYM

c. N.Y.Y

24
N.Y.Y merupakan simbol yang menjadi bagian dari jenis penghantar, jumlah
inti dan jenis selubungnya. Yaitu :
 simbol N menandakan Kabel standar atau penghantar berisolasi dengan
penghantar tembaga sebagai inti.
 simbol Y menandakan jenis Selubung isolasi dari PVC.
 simbol Y menandakan Selubung luar dari PVC

Gambar 13. Kabel NYY

2.10. Kabel Duct


Fungsinya sebagai tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada bangunan dan panel
listrik, sehingga tertata rapi dan aman serta mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan

Gambar 14. Kabel Ducting

Cara Pemasangan Instalasi Listrik 1 Phase dihubungkan pada Stop Kontak

Fungsi Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase adalah sebagai penghubung antara
peralatan-peralatan listrik yang akan digunakan dengan sumber listrik yang berasal dari PLN.
Cara pemasangan Stop Kontak dalam Instalasi Listrik 1 Phase sebagai berikut :
Selalu pastikan MCB dari PLN dan MCB pembagi dalam kondisi OFF / Mati sebelum
melakukan proses Instalasi, sebagai langkah pengamanan agar tidak tersengat aliran Listrik.

25
Siapkan peralatan-peralatan seperti (Tang potong, Tang Kombinasi, tespen dan obeng).
Sediakan 2 buah kabel dengan warna berbeda (Contoh : Merah & Hitam).

Gambar 15. Instalasi Listrik 1 Fasa

Kita akan lakukan Instalasi kabel untuk Phase / tegangan untuk Stop Kontak terlebih
dahulu, menggunakan kabel merah sebagai tanda kabel Instalasi Phase / tegangan.Sambungkan
kabel merah dari meteran PLN menuju input MCB pembagi terlebih dahulu, sebagai pengaman
untuk menghindari korsleting yang terjadi dalam rangkaian instalasi Stop Kontak.
Sambungkan kembali kabel berwarna merah dari output MCB pembagi menuju salah satu input
terminal pada Stop Kontak.
Instalasi kabel untuk Phase / tegangan Stop Kontak sudah beres, sekarang kita akan melakukan
Instalasi kabel 0 / Netral.

Instalasi kabel 0 / Netral untuk Stop Kontak menggunakan kabel berwarna hitam.
Sambungkan kabel hitam dari meteran PLN langsung menuju terminal Stop Kontak. Instalasi
Listrik 1 Phase pada Stop Kontakr sudah selesai, kini saatnya untuk uji coba rangkaian Instalasi
yang telah kita kerjakan.
Langkah pengujian Instalasi Listrik 1 Phase pada Stop Kontak sebagi berikut
Nyalakan MCB meteran PLN, tes menggunakan tespen pada outputnya apakah aliran listrik
sudah ON / nyala. Jika sudah OK, nyalakan MCB pembagi. Kemudian tes lobang Stop kontak
menggunakan tespen. Jika Instalasinya benar, maka salah satu dari 2 lobang Stop Kontak
teraliri listrik. Jika sudah OK, maka Stop Kontak siap digunakan untuk menyambungkan
peralatan-peralatan listrik. Mudah bukan.

26
C. LATIHAN

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik apakah sudah memahami...??.


Untuk lebih menguatkan pendalaman materi yang sudah dipelajari, silahkan mencoba
mengerjakan latihan berikut ini !

1. Apa yang anda ketahui tentang listrik


satu fasa ?
2. Apa yang membedakan listrik satu
fasa dengan tiga fasa ?
3. Apa kelebihan dari listrik satu fasa ?
4. Apa kekurangan dari listrik satu fasa
?
5. Apakah yang dimaksud dengan panel
hubung bagi ?
6. Sebutkan bagian – bagian dari panel
hubung bagi !
7. Apakah fungsi panel hubung bagi ?
8. Sebutkan macam – macam PHB !

D. RANGKUMAN
Setelah mempelajari modul diatas, mari simak kesimpulan dibawah ini :
1. Instalasi listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu Instalasi Penerangan listrik dan
Instalasi Tenaga listrik .
2. Fungsi Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan
tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik
dengan tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan melayani beban
listrik berupa motor-motor satu fasa

27
3. Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik 1
fase, yang terdiri dari 3 buah kabel yaitu : Kabel Fasa ( Stroom ), Kabel Netral (0),
dan Kabel Tanah atau Arde, Ground (G)
4. Fungsi dari Panel Hubung Bagi yaitu :
a. Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).
b. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang
lain.
c. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat
pembagian untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
d. Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
e. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus Sebagai tempat peletakkan rangkaian
kontrol,
f. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu
indikator
5. Komponen yang terdapat pada panel hubung bagi diantaranya yaitu : MCB,
Kontaktor, Push Button, Lampu Indikator, Busbar

E. TEST FORMATIF

Ananda telah mempelajari modul ini bukan... Apakah sudah benar-benar menguasai materi
tersebut? Untuk lebih menguatkan pendalaman materi yang sudah dipelajari, silahkan
mencoba mengerjakan tes formatif ini. Tentu terlebih dahulu persiapkan diri dulu sebelum
mengerjakannya...! Selamat Mengerjakan .. Semoga Sukses..
1. Alasan pada sistim panel distribusi tenaga listrik untuk kepentingan penerangan dan
tenaga harus dipisahkan ….
a. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga pada saat beroperasi
b. Instalasi tenaga tidak terganggu oleh instalasi penerangan pada saat mendapat
gangguan
c. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga saling dukung

28
d. Instalasi penerangan tidak terganggu oleh instalasi tenaga pada saat mendapat
gangguan
2. Kontaktor magnit, kumparannya dirancang untuk arus AC bila digunakan arus
sumber DC, maka kontaktor magnit akan :
a. Bergetar
b. Panas
c. Terbakar
d. Konslet
3. Peralatan kendali yang berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat beban
lebih diperlukan
a. kontaktor
b. megger
c. push button
d. thermal over load
4. Fungsi Pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinuitas
penyaluran tenaga listrik dan keandalan, kecuali ….
a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency,safety
b. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan
c. Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel
d. Mengurangi terjadinya penurunan tegangan
5. Sebuah rumah memasang instalasi Listrik 900 VA, maka MCB yang digunakan
sebagai pengaman/pembatas beban terpakai adalah….
a. 1A
b. 2A
c. 4A
d. 6A
6. Berasarkan PUIL 2000, jenis dan ukuran penghantar minimal untuk pemasangan
titik lampu 1 fasa dalam tembok menggunakan pipa adalah ....
a. NYA 1,5 mm2
b. NYA 2,5 mm2
c. NYM 3 x 1,5 mm2
d. NYM 2 x 2,5 mm2

29
7. Simbol yang ditunjukan seperti gambar di bawah ini, adalah ….

a. Sakelar beban kutub tiga


b. Sakelar Pemisah kutub tiga
c. Pemutus dengan termo – relai
d. Sakelar dengan pelayanan elektromagnetik dan pengaman termis fasa tiga
8. Berikut ini adalah beberapa klasifikasi hantaran menurut konstruksi kabel NYA,
kecuali....
a. Dalam satu kabel hanya terdiri dari 3 core
b. Terdiri dari bermacam-macam warna (hitam, kuning, biru dan merah)
c. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, harus dipasang didalam pipa
d. Untuk pemasangan tetap di luar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka
dengan menggunakan rol isolator
9. Simbol komponen listrik di bawah ini adalah
a. Fitting
b. Saklar tunggal
c. Stop kontak
d. Saklar tukar/hotel
10. Pemasangan instalasi dalam pipa harus menghindari ....
a. Pemakaian warna penghantar yang sama
b. Penyambungan kabel dalam pipa
c. Penggunaan diameter kawat yang berbeda
d. Pemasangan kabel pentanahan

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

30
Bandingkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang tersedia. Hitunglah jumlah jawaban
yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda
terhadap materi kegiatan belajar.

JumlahJawabanbenar
Nilai Akhir = 100 %
10

Jika anda mencapai tingkat penguasaan 78 % keatas, anda dapat meneruskan ke modul
berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih dibawah 78 %, anda harus mengulangi
kegiatan belajar ini.

G. DAFTAR PUSTAKA

1. Muhaimin. 1995. Instalasi Listrik 1. Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan


Politeknik Negeri Bandung.
2. Panitia PUIL. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
Jakarta: Yayasan PUIL.
3. Harten, Van. Setiawan. 1981. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Bandung: Bina
Cipta.
4. Gunter G.Siep, Electrical Installation Hand Book, John Wiley & Sons, 1987.
5. Rejeki Insan Mandiri, 06/10/2018, Instalasi Listrik 1 Fasa, 2017
https://rejekiinsanmandiri.blogspot.com/2017/07/instalasi-listrik-1-phase-
definisi.html
6. Academia, 06/10/2018, Instalasi Tenaga Listrik

https://www.academia.edu/22937297/Instalasi_Tenaga_Listrik

H. GLOSARIUM

Istilah Keterangan
Busbar Rel dari tembaga untuk pencabangan arus pada
panel
KHA Kemampuan hantar arus suatu penghantar
Magnetik kontaktor Saklar yang bekerja karena adanya magnet listrik
Maintenance Pemeliharaan atau perawatan

31
Normaly close Kontak dalam keadaan normal menutup
Normaly open Kontak dalam keadaan normal membuka
Push button Saklar tekan

32

Anda mungkin juga menyukai