Anda di halaman 1dari 10

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Rela Ruliyani, S.Pd

Masalah
Terpilih yang Akar Penyebab
No Akan Masalah
Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
Diselesaikan
1 Konsentrasi Metode Kajian Literatur 1. Metode Demonstrasi
belajar pembelajaran 1. Sabilah, N & dkk (2022) Metode ini dapat dipergunakan untuk
peserta didik guru kurang Setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan memberikan ilustrasi dan menjelaskan
rendah pada tepat dan metode demonstrasi dapat meningkatkan konsentrasi informasi kepada peserta didik sehingga
dan minat belajar anak sehingga dapat terciptanya situasi
mata inovatif, dan kondisi pembelajaran yang kondusif. Hal ini dapat
dapat membantu meningkakan daya
pelajaran sehingga peserta terlihat dengan meningkatnya hasil belajar yang pikir dan memiliki kemampuan mengenal,
administrasi didik kurang diperoleh anak secara signifikan sehingga mampu mengingat, berfikir konfergen, dan
transaksi konsentrasi mencapai nilai hasil belajar yang baik berfikir evaluatif
https://jurnal.rakeyansantang.ac.id/index.php/ Kelebihan:
ths/article/view/313/86 a. Dapat mengkomunikasikan gagasan, konsep,
prinsip, dengan peragaan
2. Oktapia, S (2019) b. Membantu mengembangkan
Penggunaan metode diskusi kelompok berhasil kemampuan mengamati secara teliti dan
meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik. cermat
http://repository.iainbengkulu.ac.id/2597/ c. Membantu mengembangkan kemampuan
untuk melakukan segala pekerjaan
3. Fridaram, dkk (2020)
Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal melalui metode
secara teliti, cermat, dan tepat
Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan d. Membantu mengembangkan kemampuan peniruan
konsentrasi belajar peserta didik kelas VIII-A SMP Kristen dan pengenalan secara tepat
Satya Wacana Salatiga. Kelemahan:
https://ejournal.uksw.edu/jms/article/download/ a. Memerlukan keterampilan guru secara
4076/1654/ khusus
b. Memerlukan perencanaan dan kesiapan
4. Usman, M (2019) Ketuntasan belajar peserta didik yang matang
menyimak berita menggunakan media audiovisual dengan c. Apabila kekurangan alat peraga, akan
metode tanya jawab telah mencapai kriteria ketuntasan
(KKM) yang telah ditentukan yaitu 75..
membuat metode ini kurang efektif
chrome- http://eprints.unm.ac.id/12044/
5. Asna (2019) 2. Diskusi Kelompok
Penerapan metode picture to picture dapat meningkatkan
konsentrasi belajar peserta didik. Metode belajar yang Diskusi Kelompok melatih peserta didik untuk
menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan mengutarakan pendapat di depan umum, mengajak peserta
menjadi urutan logis. didik untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan suatu
https://core.ac.uk/download/pdf/229344918.pdf masalah bersama atau pemecahan masalah secara
demokratis, melibatkan peserta didik untuk menentukan
alternatif jawaban yang tepat sehingga konsentrasi peserta
didik menjadi meningkat.
Hasil Wawancara :
Kelebihan
1. Kepala Sekolah : Drs. Samino
a. Diskusi kelompok/kelas memberi motivasi
Metode tanya jawab. Dalam metode ini terjadi
terhadap berfikir dan meningkatkan
hubungan timbal balik antara guru dan peserta perhatian(konsentrasi) kelas terhadap apa
didik. Guru bertanya peserta didik menjawab yang sedang dipelajari oleh peserta didik.
atau peserta didik bertanya guru menjawab. b. Diskusi juga membantu mengarahkan atau
Metode ini dapat menarik dan memusatkan mendekatkan hubungan antara kegiatan
perhatian peserta didik sehingga dapat kelas dengan tingkat perhatian dari pada
meningkatkan konsentrasi peserta didik anggota kelas.
c. Untuk mencari suatu keputusan suatu
2. Pengawas Pembina: Saberi, S.Pd., M.Pd.
masalah.
Metode yang digunakan bisa dengan diskusi, d. Untuk menimbulkan kesanggupan pada
tanya jawab, atau jigsaw. peserta didik dalam merumuskan
3. Mernawati, S. Pd., M.M (Guru Penggerak pikirannya secara teratur sehingga dapat
Mapel Kimia) diterima orang lain.
e. Untuk membiasakan peserta didik mendengarkan
Metode Tanya Jawab metode ini menggunakan bentuk pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pertanyaan dari guru yang kemudian dijawab peserta didik. pendapatnya sendiri, dan membiasakan sikap toleran
Tapi bisa juga sebaliknya, di mana peserta didik memberikan Kekurangan
pertanyaan dan guru menjawabnya untuk menjelaskan materi Suatu diskusi memerlukan keterampilanketerampilan
sehingga peserta didik lebih konsentrasi terhadap pembelajaran tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
yang berlangsung Jalannya dapat didominasi oleh beberapa peserta
didik yang “menonjol”

3. Metode Jigsaw
Metode ini merupakan teknik pembelajaran
kooperatif di mana peserta didik dan bukan
guru yang memiliki tanggung jawab lebih
besar dalam melaksanakan pembelajaran.
Metode ini mengembangkan kerja tim,
ketrampilan belajar kooperatif, dan
menguasai pengetahuan secara mendalam
yang tidak mungkin diperoleh apabila
mereka mencoba untuk mempelajari semua
materi sendirian
Kelebihan:
a. Dapat mengembangkan hubungan antar
peserta didik
b. Menerapkan bimbingan sesama teman
c. Rasa percaya diri peserta didik yang tinggi
d. Pemahaman materi lebih mendalam
e. Dapat meningkatkan motivasi belajar

Kelemahan:

a. Akan timbul miskonsepsi


b. Kesulitan menyiapkan peserta didik jika
mereka belum siap

4. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah suatu metode
atau tekhnik pembelajaran dimana
terjadinya komunikasi secara langsung
(lisan) maupun tulisan antara peserta didik
dan guru yang berbentuk pertanyaan yang
harus dijawab dan prosesnya timbal balik.
Metode tanya jawab dapat menumbuhkan
rasa pentingnya mengikuti proses materi
pelajaran bagi peserta didik, meningkatkan
pola pikir sehingga dapat mengulang
kembali jawaban ataupun materi yang telah
diberikan dan mengasah kemampuan
dengan menganalisis ataupun menarik
kesimpulan dalam sebuah persoalan.

Kelebihan:

a. Dapat mengalihkan perhatian peserta didik


dan memfokuskan peserta didik sekalipun
pada saat itu peserta didik sibuk bermain
dan bercanda sesama teman.
b. Dapat membentuk pola pikir ilmiah peserta
didik
c. Dapat membentuk mental peserta didik
yang baik dalam mengemukakan pendapat
dan tanggung jawab.
d. Metode ini juga bisa membentuk moral peserta
didik karena diajarkan cara mengajukan pertanyaan
sesuai prosedur nya.

Kekurangan

a. Siswa merasa kurang nyaman atau takut


apabila guru tak acuh atau tidak
memberikan support dan semangat untuk
tampil berani.
b. Pertanyaan kadang-kadang menyulitkan
siswa untuk memahami

5. Metode picture to picture


Metode akan sangat membantu guru untuk
mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa
selain itu proses
pembelajaran dengan pendekatan metode
ini akan melatih siswa untuk berpikir logis
dan sistematis
Kelebihan:
a. Materi yang diajarkan lebih terarah
b. Peserta didik lebih cepat menangkap
materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang
dipelajari.
c. Dengan menganalisa gambar, dapat
mengembangkan daya nalar siswa untuk
berfikir logis.
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab
e. Pembelajaran lebih berkesan dan fokus
Kelemahan:
a. Sulit menemukan gambar yang bagus dan
berkualitas sesuai kompetensi dari materi
yang akan diajarkan.
Memerlukan waktu yang lama dalam
pembelajarannya
2 Peserta didik Pemilihan Kajian Literatur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif
masih kurang model 1. Numerasi merupakan kemampuan menganalisis solusi pemilihan model pembelajaran yang masih belum
memahami soal- inovatif adalah
pembelajaran dengan menggunakan angka-angka. Numerasi
soal numerasi 1. Problem Based Learning (PBL).
pada mata yang masih juga dapat disebut sebagai “literasi numerasi”.
pelajaran belum inovatif Literasi Numerasi adalah pengetahuan dan Alasan
administrasi keterampilan seperti: (a) menggunakan berbagai Model pembelajaran Problem Based Learning
transaksi
bilangan (angka) dan simbol-simbol yang (PBL) menuntut peserta didik untuk bisa
berhubungan dengan matematika dasar, yang mendapatkan pengetahuan penting, yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah, memiliki
tujuannya untuk solving practical problems kecakapan berpartisipasi dalam tim untuk mencari
dalam berbagai masalah kontekstual; (b) solusi dari permasalahan dunia nyata. Dengan adanya
menganalisis informasi yang ditampilkan dalam kerjasama tim diharapkan akan terjadinya interaksi
berbagai bentuk (tabel, grafik, bagan dan bentuk aktif dalam proses pembelajaran.
lainnya), kemudian menginter-pretasikan hasil
analisis tersebut untuk hipotesis dan mengambil Kelebihan :
Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan
keputusan (Gerakan Literasi Nasional, 2017). berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif dalam bekerja,
https://scholar.archive.org/work/ motivasi internal untuk belajar, dan dapat
6behxyzhxjce7nqxpulsyc7soq/access/wayback/ menghubungkan hubungan interpersonal dalam
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/ bekerja kelompok. Oleh karena itu, pemecahan
masalah menjadikan aktivitas pembelajaran peserta
article/download/4879/pdf didik lebih meningkat.
2. Ambarwati. D & Kurniasih. M.D., (2021) Kekurangan :
Problem Based Learning berbantu media Peserta didik yang kesulitan memecahkan
YouTube dalam meningkatkan literasi persoalan maka peserta didik akan merasa
numerasi peserta didik kelas VIII tidak berminat atau tidak memiliki
https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i3.829 kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa
dipecahkan.
3. Model problem-based learning berbantuan
software cabri 3D V2 dapat meningkatkan 2. Blanded Learning
kemampuan literasi numerasi (Widiastuti, Pembelajaran yang mengkombinasi strategi
Kurniasih, 2021) penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan
https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/ tatap muka, pembelajaran berbasis komputer
article/download/690/375/ (offline), dan komputer secara online (internet dan
mobile learning). Pembelajaran blended learning
memberikan kesempatan untuk menciptakan
4. Dantes. N & Handayani.N.N.L , (2021) pengalaman belajar dengan memanfaatkan keluwesan
Peningkatan literasi numerasi peserta didik Kelas V SD di waktu dan tempat pembelajaran sehingga
Kota Singaraja dengan diimplementasikannya model memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta
Blanded Learning (F= 3, 429 dengan p<0,05) didik untuk belajar
http://jurnal.ekadanta.org/index.php/Widyalaya/ Alasan
article/view/121/99 Blended Learning memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan
5. Diana.H.A & Saputri.D.V.,(2021) kemampuan individu tanpa meninggalkan
Peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis numerasi interaksi sosial di dalam kelas, sehingga
peserta didik dengan kemampuan awal matematika tinggi
yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih
dengan sistem ini peserta didik lebih
tinggi dibandingkan peserta didik yang mendapat berperan aktif dalam pembelajaran
perlakuan model pembelajaran langsung, kecerdasan sedangkan guru sebagai fasilitator
emosional peserta didik yang mendapat perlakuan model
PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan dengan peserta Kelebihan
didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran Lebih fleksibel dan efektif, Partisipasi peserta didik
langsun, penerapan model PjBL-STEAM membuat peserta menjadi lebih aktif dan hemat waktu
didik mampu membangun kecakapan dalam dunia nyata, Kekurangan
seperti bekerjasama, mengambil keputusan, inisiatif,
komunikasi, pemecahan masalah dan manajemen diri
Semua Bergantung pada Sumber Daya
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis Teknologi, biaya tinggi dan berpotensi
peserta didik berbasis soal numerasi dan peningkatan tidak mencapai target karena peserta didik
kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mendapat tidak dimonitor
perlakuan model PjBL secara keseluruhan lebih tinggi
dibandingkan dengan peserta didik yang mendapat 3. Project Based Learning (PjBL)
perlakuan model pembelajaran langsung
https://ejournal.bbg.ac.id/numeracy/article/ Alasan
view/1609/1285 Model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) ini bisa meningkatkan minat dan
Hasil Wawancara : keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi dan
1. Teman Sejawat (Guru Matematika): Wijayantini, S. Pd presentasi, keterampilan managemen organisasi dan
Untuk memaksimalkan pengimplementasian model waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan,
pembelajaran inovatif dengan cara banyak mengkaji, keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi
mencoba hal hal baru, mencoba beberapa model kelompok dan kepemimpinan, serta pemikiran kritis.
pembelajaran. Salah satunya model pembelajaran yang
cocok digunakan untuk memahami materi pencatatan bukti Kelebihan :
transaksi ke dalam jurnal umum adalah model a. Memotivasi peserta didik dengan
pembelajaran project based learning. Penerapan model melibatkan langsung dalam proses
tersebut berdasarkan pemikiran bahwa jika peserta didik pembelajaran sesuai dengan minat,
dilibatkan aktif dalam pembelajaran, maka peserta didik
akan termotivasi dan lebih mudah dalam memahami materi
menjawab pertanyaan dan membuat
yang dipelajari. Dalam hal ini peserta didik terlibat keputusan sendiri
langsung dalam proses menganalisis bukti transaksi, b. Menyediakan peluang unik karena
pembuatan bukti transaksi, sampai pada pencatatan ke
dalam buku jurnal umum. Peserta didik akan diajak lebih pendidik membangun hubungan dengan
aktif sehingga menjadikan peserta didik lebih mudah peserta didik, sebagai pelatih, fasilitator,
mengingat apa yang sudah dipelajari
dan sebagai co-learner.
2. Guru Produktif Bisnis dan Pemasaran (Guru):
Maulidawati, S.Pd
c. Mendorong peserta didik untuk
Dengan mengimplementasikan model pembelajaran Project mengembangkan dan mempraktikkan
Based Learning, dimana peserta didik didorong untuk berpikir keterampilan komunikasi.
kritis, berpartisipasi aktif baik dalam pembelajaran dengan
Kekurangan :
menggunakan kemampuan kognitif dan psikomotorik serta
membangun pengetahuan mereka dengan menggunakan data,
a. Memerlukan banyak waktu
fakta serta teori
b. Banyaknya peralatan yang perlu disediakan
3. Mernawati, S. Pd., M.M (Guru Penggerak c. Ada kemungkinan peserta didik tidak bisa
Mapel Kimia) memahami topik secara keseluruhan karena
Model pembelajaran yang bisa digunakan sebagai tidak aktif dalam kerja kelompok.
alternatif:
4. Discovery learning
1. Model pembelajaran discovery: model ini
mendorong peserta didik untuk melakukan eksplorasi Alasan
dan percobaan sendiri untuk menemukan solusi dari Salah satu alasan memilih model ini adalah model
masalah numerasi yang diberikan. pembelajaran yang membantu peserta didik untuk
2. Model pembelajaran kooperatif: model ini mengalami dan menemukan pengetahuannya sendiri
mendorong peserta didik bekerja sama dalam sebagai wujud murni dalam proses pendidikan yang
memberikan pengalaman yang mengubah perilaku
kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah sehingga dapat memaksimalkan potensi diri.
numerasi secara bersama-sama Kelebihan:
3. Model Pembelajaran Project Based Learning: a. Membantu peserta didik untuk
model ini mendorong peserta didik untuk tertantang mengembangkan, kesiapan, serta
memecahkan masalah numerasi dan melatih penguasaan keterampilan dalam proses
kemampuan problem solving serta memperluas kognitif.
pemahamannya secara keseluruhan b. Peserta didik memperoleh pengetahuan
secara individual sehingga dapat dimengerti
dan mengendap dalam pikirannya;
c. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah
belajar peserta didik untuk belajar lebih giat
lagi;
d. Memberikan peluang untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuan dan minat
masing-masing;
e. Memperkuat dan menambah kepercayaan
pada diri peserta didik
Kelemahan :
a. Peserta didik harus memiliki kesiapan dan
kematangan mental, peserta didik harus
berani dan berkeinginan untuk mengetahui
keadaan sekitarnya dengan baik.
b. Terkadang terhitung sangat sulit untuk
mewujudkannya.
c. Dalam keadaan di kelas yang memiliki
jumlah peserta didik terlalu banyak, maka
metode ini tidak akan mencapai hasil yang
memuaskan.

5. Kooperatif Learning

Alasan
Suatu model pembelajaran yang saat ini banyak
digunkan untuk mewujudkan kegiatan belajar
mengajar yang berpusat pada peserta didik (student
oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta
didik, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang
lain, peserta didik yang agresif, dan tidak peduli pada
yang lain.

Kelebihan:

a. Dapat meningkatkan kualitas kepribadian


anak-anak dalam hal kerjasama, saling
menghargai pendapat orang lain, toleransi,
berfikir kritis, disiplin dan sebagainya.
b. Menumbuhkan semangat persaingan yang
positif dan konstruktif, karena dalam
kelompoknya, masing-masing anak akan
lebih giat dan sungguh-sungguh bekerja.
c. Menanamkan rasa persatuan dan solidaritas
yang tinggi, sebab anak yang pandai dalam
kelompoknya akan membantu temannya
yang memiliki  kemampuan kurang dari dia
demi nama baik kelompoknya.
Kekurangan
a. Metode ini memerlukan persiapan-persiapan
yang agak rumit bila dibandingkan dengan
metode-metode yang lain.
Bilamana terjadi persaingan yang
negatif baik antar individu dalam
kelompok maupun antar kelompok
dalam kelas atau kelompok besar, maka
hasilnya akan lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai