Anda di halaman 1dari 2

25/4/2018 Pembuatan Peraturan Perusahaan

PEMBUATAN PERATURAN PERUSAHAAN

Home Peraturan Perusahaan Pembuatan Peraturan Perusahaan

Ketentuan
mengenai
peraturan
perusahaan
diatur pada
Pasal 108
sampai
dengan Pasal
115 Undang-
Undang
Nomor 13
Tahun 2003
tentang
Ketenagakerja
an (“UU
No.13/2003”)
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.16/MEN/XI/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan
Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama (“Permenaker 16/2011”).

Pasal 1 angka (20) UU No.13/2003 mendefinisikan peraturan perusahaan


sebagai peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan
(“Peraturan Perusahaan”).
Pengusaha yang mempekerjakan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang
pekerja/buruh wajib membuat Peraturan Perusahaan. Peraturan
Perusahaan mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi atau pejabat yang ditunjuk.

Namun, kewajiban pembuatan Peraturan Perusahaan tidak berlaku apabila


perusahaan telah memiliki perjanjian kerja bersama. Adapun ketentuan di
dalam Peraturan Perusahaan tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta tidak boleh lebih rendah dari
peraturan perundang-undangan.
Peraturan Perusahaan harus disahkan oleh pejabat yang berwenang. Yang
dimaksud sebagai pejabat yang berwenang adalah sebagai berikut
(“Pejabat”):

1. kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan


kabupaten/kota, untuk perusahaan yang terdapat hanya dalam 1
(satu) wilayah kabupaten/kota;
2. kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
provinsi, untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;
3. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1
(satu) provinsi.

Pasal 111 ayat (1) UU No.13/2003 mengatur bahwa Peraturan Perusahaan


sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut:

1. hak dan kewajiban pengusaha;


2. hak dan kewajiban pekerja/buruh;
3. syarat kerja;
4. tata tertib perusahaan; dan
5. jangka waktu berlakunya Peraturan Perusahaan.

Untuk melakukan pengesahan Peraturan Perusahaan maka pengusaha


harus mengajukan permohonan pengesahan Peraturan Perusahaan
http://www.hukumperseroanterbatas.com/peraturan-perusahaan/pembuatan-peraturan-perusahaan/ 1/2
tersebut kepada Pejabat.
25/4/2018 Pembuatan Peraturan Perusahaan
Pasal 8 ayat (2) Permenaker 16/2011 mengatur bahwa permohonan
pengesahan Peraturan Perusahaan dilengkapi dengan dokumen sebagai
berikut:

1. naskah Peraturan Perusahaan yang dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan


ditandatangani oleh pengusaha; dan
2. bukti telah dimintakan saran dan pertimbangan dari serikat
pekerja/serikat buruh dan/atau wakil pekerja/buruh apabila di
perusahaan tidak ada serikat pekerja/serikat buruh.

Dalam hal pengajuan Peraturan Perusahaan telah memenuhi kelengkapan


sebagaimana dimaksud di atas dan materi dari Peraturan Perusahaan
tidak lebih rendah dari peraturan perundang-undangan maka Pejabat wajib
mengesahkan Peraturan Perusahaan dengan menerbitkan surat
keputusan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya
permohonan.

Pasal 11 ayat (3) UU No.13/2003 mengatur bahwa Peraturan Perusahaan


berlaku paling lama 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah habis
masa berlakunya. Perusahaan dapat mengubah Peraturan Perusahaan
asalkan hal tersebut telah disepakati oleh para pekerja/buruh dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perubahan Peraturan Perusahaan harus mendapatkan pengesahan


kembali dari Pejabat. Jika perubahan Peraturan Perusahaan tersebut tidak
mendapat pengesahan maka perubahan terhadap Peraturan Perusahaan
tersebut dianggap tidak ada.

Dianyndra Kusuma Hardy

http://www.hukumperseroanterbatas.com/peraturan-perusahaan/pembuatan-peraturan-perusahaan/ 2/2

Anda mungkin juga menyukai