Dengan Menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH SWT atas
kehadirat-nya, yang telah melimpahkan Rahmat,Hidayat dan Inayah-nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentan Aliran Aliran Dan
Teori Perilaku.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan
mendapatkan bantuan dari berbaga pihak sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar dan dapat mempelancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah berkontribusi dengan pembuatan makalah ini.
Penyusun
1
RANGKUMAN
Aliran Behaviorisme, teori tingkah laku belajar adalah perubahan dalam tingkah
laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Aliran Perilaku Dalam Psikologi
Strukturalisme : aliran pertama dalam psikologi
Fungsionalisme :aliran yang pernah dominan pada masanya
Behaviorisme : sebagi kritik lebih lanjut dari strukturalisme
Humamistik : muncul akibat reaksi atas aliran behaviorisme dan
psikoanalisis.
Gestalt : aliran ini memandang yang utama bukanlah elemen tetapi
keseluruhan
Psikologi transpersonal : ilmu yang menghubungkan psikologi dan
spiritualisme
Aliran Manejemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Teori –Teori Perilaku
Teori Lawrence Green : mencoba menganalisis perilaku manusia
berangkat dan tingkat kesehatan (faktor perilaku dan faktor diluar
perilaku )
Teori skinner : suatu respon seseorang yang saling berkaitan dengan sakit
dan penyakit , sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta
lingkungan.
Teori WHO : menganilisi yang menyebabkan seseorang untuk berprilaku
adalah pemikiran dan perasaan, tokoh penting sebagai panutan, sumber
sumber daya, dan perilaku normal dan kebiasaan.
Teori Kurt Lewwin : perilaku manusis adalah suatu keadaan yang
seimbang antara driping forces(kekuatan kekuatan pendorong) dan
restrining forces(kekuatan kekuatan penahan).
Teori Behavioral Sosiologi : sebuah teori yang berasal dari konsep
psikologi perilaku yang kemudian diterapkan ke dalam konsep sosiologi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................1
Rangkuman............................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
Latar Belakang..........................................................................................4
Tujuan Masalah.........................................................................................5
Rumusan Masalah......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
Aliran Behaviorisme..................................................................................6
Aliran Kontruktivisme...............................................................................10
Aliran Perilaku Dalam Psikologi...............................................................15
Aliran Manajemen.....................................................................................35
Teori Perilaku Kesehatan...........................................................................57
Teori Perilaku Menurut Para Ahli.............................................................68
Teori Perubahan Perilaku Kesehatan.........................................................72
Teori Perilaku Menyimpang......................................................................73
Perilaku Paradigma Sosial.........................................................................88
Teori Perilaku Organisasi..........................................................................91
Daftar Pustaka.......................................................................................................96
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Selain itu juga makalah ini memberikan penjelasan tentang sejarah dan
gambaran bagaimana aliran perilaku manusia tentang manajemen masa lalu.
B. Tujuan Makalah
Agar dapat memahami sejarah manajemen
Agar dapat memahami teori teori dari perilaku
Agar dapat memahami perkembangan teori manajemen
Agar dapat mengetahui aliran aliiran dari perilaku
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang kita dapat merumuskan masalah yaitu :
Apa yang dimaksud dengan teori perilaku ?
Apa yang dimaksud aliran manajemen ?
Apa saja bagian bagian dari aliran perilaku ?
5
BAB 11
PEMBAHASAN
Menurut teori tingkah laku, belajar adalah perubahan dalam tingkah laku
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Atau lebih tepat
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuan untuk bertungkah laku
dengan cara yang baru sebgai hasil interaksi antara stimulus dan respon .
meskipun semua peganut aliran ini setuju dengan premis dasar ini, namun mereka
berbeda dalam beberapa hal penting. Tokoh-tokoh antara lain yaitu :
Edward L.Thorndike
Psikologi aliran behavioristik mulai mengalami perkembangan malalui
lahirnya. Teori-teori tentang belajar yang dipelopori oleh Edward pertama kalinya
tentang Kecerdasan Hewan.
Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus adalah apa yang merangsang yang terjadi kegiatan belajar seperti
pikiran, perasaan atau hal-hal lainnya yang dapat ditangkap melalui alat indera.
Sedangkan respon adalah peserta yang di
H,,munculkan peserta didik ketika belajar, dan dapat pula berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan atau tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan
belajar dapat terwujud konkrit yaitu yang dapat atau bisa dipahami oleh orang
lain. Meskipun aliran behavior sangat mengutamakan pengukuran , tetapi tidak
dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat
diamati. Teori ini disebut pula dengan teori koneksionisme (slavin , 2000).
Ada 3 hukum belajar yang utama menurut thorndike yakni
1. Efek hukum
6
2. Hukum latihan
3. Hukum kesiapan
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat
memperkuat respon
Robert M. Gakne
Lahir pada 21 agustus 1918 teori belajar hirarki gakne didasarkan pada
pembelajaran yang merupaka faktor yang sangat penting dalam suatu
perkembngan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari suatu pembelajaran.
Menurut gakne bahwa dalam pembelajaran tadi proses penerimaan sebuah
informasi untuk kemudian diolah sehingga dapat menghasilkan kluaran dalam
bentuk hasil pembelajaran. Dalam suatu pempropesan informasi terjadi adanya
interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu.
Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk
memcapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu.
Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang
mempengaruhi individu dalam prroses pembelajaran hal ini memungkinkan
permikiran gakne bahwa pembelajaran harus dikondisikan untuk memunculkan
respon yang diharapkan. Gakne mencatat ada delapan tiope belajar yaitu:
1. Belajar isyarat
2. Belajar stimulus respon
3. Belajar merantaikan
4. Belajar asosiasi verbal
5. Belajar membedakan
6. Belajar konsep
7. Belajar dalil
8. Belajar memecahkan masalah
7
Berkebngsaan amerika dikenal sebagai tokoh berhaviorius dengan
pendekatan model intruksi langsung dan meyakini bahwa prilaku dikontrol
melalui proses operanconditioning. Gaya mengajar guru dilakukan menggunakan
beberapa pengntar dari guru melalui pengulangan dan latihan. Manajeman kelas
menurtu skinner adalah merupakan sebuah usah untuk memodifikisi prilaku
antara lain dengan penguatan yaitu memberikan suatu penghargaan pda prilaku
yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada prilaku yang tidak tepat.
Operan conditiong atau pengkondisien operan adlah suatu proses
penguatan prilaku operan ( prenguatan positif atau negatif) yang dapat
mengakibatkan prilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai
dengan keinginan.Prilaku operant adalah prilaku yang dipancarkan secara spontan
dan bebas berbeda dengan prilaku responden dalm penmgkondisian paplo yang
muncul karean adanya suatu stimuslus tertentu. Contoh prilaku opernt yang
mengalami penguatan adalah anak kecil yang gtersenyum untuk menddapatkan
permen dari orang dewas yang gemas melihatnya, maka anak tersebut cendrung
mengulangi perbuatannya yang semula tidaak disengaja ataua tanpa maksud
tersebut.
Tersenyum adalah prilaku opernt atau dan permen adalah penguat
postifnya ada beberpa prinsip belajar skenner antara lain:
1. Hasil belajr harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah
dibetulkan, jika benar diberi penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar
3. Materi pembelajaran digunakan sistem modul
4. Dalam proses pembelajran lebih dipentingkn aktivitas sendriri
5. Dalam proses pembelajran tidak menggunakn hukuman, namun
ini lingkunagn perku dirubah untuk menghindari adanya
hukuman
6. Tingkah laku yang diinginkan penduduk, diberi hadiah dan
sebagian hadiahnya diberkab dan digunakan jadwal variabel
rasio.
7. Dalam pembejaran, digunakan shaping
8
Ivan petcrofich pavlov
Pavlov lahir 14 september 1849 di Ryyaza, rusia ia mengemukanan bahwa
menerapkan strategi ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara stimulus
alami dengan mengunakan stimuds yang tepat untuk mendapat pengulangan
respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus dyang berasal dari luar dirinya pavlov melakukan
pencobaan terhadap anjing yang diberi stimus bersyarat sehingga terjadi reaksi
bersyarat pada anjing tersebut. Dari hasil pencobaan sinyal atu pertanda sangat
penting dalam adaptasi hewan terhadapt sekitarnya.
Belajar menut-rut teori ini adalah suatu proses prubahan yang terjadi
karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. Yang penting dalam
belajar menurut teori ini adlah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori
ini adlah hanyalah terjadi secara otomotis keaktifan dan penentuan pribadi
dihiraukan.
David ausubel
Lahir pada 25 oktober 1918 di brooklyn new york belajr menurut ausubel
adalah prose internal yang tidak dapat diamati secar langsung. Perubahan terjadi
dalam kemampuan seseorang untuk bertingkahlaku dan berbuat dalam stuasi,
dalam tingkah laku hanyalah suatu repolek dari perubahan internal berbeda
dengan aliran beviorisme aliran kognetif membekajari aspek0aspek yang tidak
dapat diamati secraa langsung eperti pengetahuan,arti perasan,keinginan,
kreativitas, harapan dan pikiran.
Belajar bermakna menutur ausubel merupak suatu proses yang
dikaitkannya dengan informasi baru pada konsep-konsep relapan yang terdapat
dalam struktur kognitif. Seseorang faktor yang paling penting yamg
mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui siswa. Pandangan ausubel
agak berkawanan dengan berner yang beranggapan bahwa belajar dengan
menemukan sendiri adalah sesuai dengan hakikat manusia sebagai seorang yang
9
mancari secra aktuf dan mengasshilkan penegtahuan serta pemahaman yang
sunguh-sungguh bermakna sedangkan menurut ausubel kebanyakan orang
terutana debgan menerima dari oarang lain.
Kedua pandnagn tersebtu sangat mirip yakni sebuah kontruksi
penegtahuan baru yang sesungguhnya bergantung pada sistem pembelajran yang
bermakna. Hanya saja discoperileraning burner menonjolkan corak berpikir
induktif sedangkan reseptionlirning ausuel menonjilkan corak berpikir deduktif
sebagai konsekkunsinya ausubel merencanakan untuk mengajarkan yang disebut
dengan mengajar dengan menguraikan. Psikologi pendidikan yang diterapkan
oleh aisubel adalah bekerja untuk mencari hukum belajar yang bermakna
Baruda
Baruda menegmukanan bahwa siswa belajar itu melalui meniru.
Penegrtian meniru disini bukan berarti menyontek, tetapi meniru hal-hal yang
dilakukan orang lain, terutam guru jika tulisan guru baik,guru berbicara soapn
santun de3ngan menguankan bahsa yang baik dan benar, tingkahlaku yang terpuji,
menerangkan dengan jelas dan sistematis, maka siswa akan menirunya. Jika
contoh-contoh yang dilihatnya kurang baik ia pun menirunya. Dengan demikian
guru harus manjadi manusia model yang profesional. Teori belajr sosial aldalh
anak belakra meniru dari hal-hal yang oleh orang lain. Dengan demikian,
lingkunag adalah faktor penting yang memepengaruhi prilaku, meskipun proses
kognitif juga tidak kala pentingnya manusia memiliki kekampuan untuk
menegndalikan polanya sendiri,
ALIRAN KONTRUKTIVISME
Jean piaget
Jian piaget lahir diswis 9 agustus 1896 dan meninggal 16 september 1980
pada umur 84 tahun adalah seorang filsuf, ilmuan dan psikolog perkembngan swis
yang terkenal karena penelitianya tentang anak-anak ydan teori dan
perkembangna kognitifnya menurut jean piaget adalah juga printis besar dalam
10
teori kogtrutifis tentang penegtahuan karya piaget pun banyak dikutif dalam
pembahasan mengenai psikologi kognitif. Piaget adalah psikolog yang pertama
mengunakan filsafat kotruktivisme, teeori penegtahuannya dikenal dengan teori
adaptasi kognitif. Menurut piaget setiap organuisme harus dapat beradaptasi
dengan lingkungnya agar dapat bertahan dalam kehidupan. Analog dengan hal
tersebut manusi atau siswa pada kenyataannya berhadapan dengan tantangan,
pengalam, gejal baru dan persoalan yang harus ditanggapi secar kognitif. Maka
manusia atua siswa tersebut harus mnegmbngkan skema pemikirannya yang lebih
umum atau rinci atau perku perubahan, menjawab dan menginterpestasikan.
Dengan cara ini penegtahuan seseorang terbentuk dan selalu berkabang
kontruktivitisme mengekankan [erkembngan dan konsep dan pengertian yang
lebih mendalam, pengetahun sebagai kontruksi aktif yang dibuat siswa. Jika
sesorng tidak aktif membangun pengetahunnya, meskipun usiany atua dia tetapt
tidak berkebang penegtahunnya.
Pengetahuan berguna jika pengetahuan tersebut mampu memecahkan
permasalahan yang ada. Pengetahuan merupakan proses yang terus berkebmbang.
Adapun teori perkembangan kognitif piaget menyatakan bahwa perckapan
kognitif atau intelektual anak dan orang dewasa mengalami kemajuan 4 tahap
(dalam hudojo,2003) yaitu sensori mtor (lahir sampai 2 tahun praoprasianal 2-7
tahun oprasi konkret ( 7 sampai 11 atau 12 tahun), dan operasi formal ( lebih dari
11 atau 12 tahun) dalam pandangan piaget pengetahuan didapat dari pengalaman,
dan perkembangan mental siswa bergantung pada keaktifannya berinteraksi
dengan lingkungan (Slavin,2000).
Q 44
Jarome S. Brunner
Brunner memiliki nama lengkap Jarome S. Bruner seorang ahli psikologi
(1915) dari unuversitas Harvard, Amerika serikat, yang telah mempelopori ahli
psikologi kognitif yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan perhatian
pada pentingnya pengembangan berpikir.
Brunner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif
manusia, bagaiman manusia belajar, memperoleh pengetahuan dan
11
mentransformasi pengtahuan. Dasar pemikiran teorinya memandang bahwa
manusia sebagai pemproses pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan
belajar merupakan peri=oses aktif yang memungkinkan manusia untuk
menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.
Pendirian yang terkenal yang dikemukakan oleh J.bruner ialah, bahwa
setiap mata pelajaran dapat diajarkan dengan efektif dalam bentuk yang jujur
secra intelektual setiap anak dalam setiap tingkat perkebangan. Pendririan ini
didasarkan sebagian besar atas penelitian Jean Piaget tentang perkembangan
intelektual anak. Menurut brunner, dalam proses belajar siswa menempuh 3 tahap,
yaitu:
1. Tahap Informasi ( tahap penerimaan materi )
Dalam tahap ini seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah
keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
2. Tahap Transformasi ( tahap pengubahan materi)
Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau
ditransformasikan menjadi bentuk abstrak atau konseptual.
3. Tahap Evaluasi
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri samapai sejauh mana
informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk
memanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapai.
Gestalt
12
Aktivasi cabang olah raga harus dilakuakan secara keseluruhan, bukan
sebagai pelaksanaan gerak secara terpisah – pisah. Karena itu guru atau pelatih
harus menanamkan pengertian agar siswa atau atlet sdar akan keseluruhan
kegiatan. Dengan kata lain, pemecahan keseluruhan aktivitas menjadi bagian-
bagian yang terpisah akan menyebabkan siswa tidak mampu menggaitkan bagian-
bagian tersebut. Karena itu kemampuan utama dari keseluruhan permainan yaitu
menuntut siswa untuk mempersatukan bagian menjadi sebuah unit yang terpadu.
Kelebihan dan kekurangan teori Gestalt kelebihan teori ini lebih melihat
manusia sebagai seorang individu yang memiliki keunikan, dimana mereka harus
berhubungan dengan lingkungan yang ada disekitar mereka. Dengan teori Gestalt
yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian dalam mempelajari sesuatu,
maka akan lebih berhasil dalam mencapai kematangan dalam proses
pembelajaran. Teori ini juga memiliki kelemahan, maka dikawatirkan akan
menimbulkan kesulitan dari proses pembelajaran, sebab beban yang harus
ditanggung sangatlah banyak.
William Brownell
Teori belajar William Brownell didasarkan atas keyakinan bahwa anak
anak memahami apa yang yang sedang mereka pelajari jika belajar secara beajar
secara permanen atau secara terus menerus untuk waktu yang tahan lama. Salah
satu cara bagi anak anak untuk mrengembangakan pengetauhan tentang
matematika adalah dengan menggunakan benda benda tertentu ketika mereka
memplajari konsep matematika. Sebagian contoh, pada anak anak baru pertama
kali diperkenalkan dengan konsep pembilang, mereka akan lebih muda
memahami konsep itu jika merak menggunakan benda konkret yang menrak
kenal; seperti mangga, klereng, bola atau sedotan. Dengan kata lain, teori belajar
William Brownell ini mendukung penggunaan benda benda kongret untuk
dimanipulasikan sehingga agar anak dapat memahami akna konsep dan
ketrampilan baru yang mereka pelajari. Teori belajar William Brownell ini dikenal
dengan nama meaning theory.
13
Zalton P.Dianes
Zalton p.dianes meyakini bahwa dengan menggunakan berbagai sajian
(representasi) tentang suuatu konsep matematika, anak anak akan dapat
memhaami secara penuh konsep tersebut, jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan satu macam ssjian saja. Sebagai contoh : jika guru ingin
mengajarkan konsep persegi maka guru disarankan untuk menyajikan beberapa
gambar persegi maka guru dengan ukuran sisi berlainan. Contoh lain pada satu
guru akan menggenalkan konsep gambar persegi dengan ukuran sisi berlainan.
Bilangan 3 kepada siswa, guru disarankan menggunakan 3 manggan, 3 kelereng, 3
bola,3 pensil, dan 3 benda konkrit lain.
Vann Hiale
Suatu karakteristik tahap berpikir Van Hiale adalah bahwa kecepatan
untuk berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya, lebih banyak dipengaruhi
oleh aktivitas dan pembelajaran. Dengan demikian, pengorganisasian
pembelajaran, isis, dan materi merupakan faktor pembelajaran , selain itu, guru
juga dapat memegang peran penting dalam mendorong kecepatan berpikir siswa
melalui suatu tahapan. Tahap berpikir yang lebih tunggi dapat mencapai melalui
latihan lathan yang tepat bukan melalui ceramaha semata. Dalam perkembangan
berpikir, berpikir siswa melalui suatu tahapan. Tahap berpikir yang lebih tinggi
hanya dapat mencapai dalm perkembangna berpikir, Van Hiale ( dalam clements
dan battista, 1992:436). Menekankan pada peran siswa dalam menkrontruksi
pengetahuan secara aktif. Siswa tidak akan berhasil jika hanya belajrar dengan
cara menghapal , fakta fakta , nama nama atau aturan aturan , melainkan siswa
harus menentukan sendirir hubungan buhungan saling berkaitan dengan konsep
konsep geometri dari pada proses geometri.
Dubinsky (APOS)
Teori APOS teori kita ini dimulai dengan hipotesis bahwa pengetahuan
matematika terdiri dalam individu kecenderungan untuk berurusan dengan situasi
yang dirasakan masalah matematika dengan membangun mental yang tindkan,
14
proses, danbenda benda dan menngorganisir mereka dalam skema untuk
memahami situasi dan memecahkan masalah dalam referensi kontruksi kontruksi
mental yang kita sebut teori APOS .
Vygotsky (ZPDI)
Vygotsky mengungkapkan bahwa jalan pikiran siswa harus dimengerti
dari latar sosial budaya dan sejarah , menurutnya (1978: 134) perolehan
pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang sesuai dengan teori
sosiogenesis. Dimensi kesadaran sosial bersifat primer, sedangkan individualnya
bersifat turunan (derivative) atau merupakan turunan yang bersifat skunder ,
artinya pengetahuan dan perkembangan kognitif individu berasal dari sumber
sumber sossial di luar dirinya. Berarti siswa harus bersikap aktif dalam
perkembangan kognitifnya, tetapi menurtnya juga menekankan peran aktif siswa
dalam mengkontruksi pengetahuannya, ia mengemukakan konsepnya tentang
zona perkembangan, proksimal ( zone of proxsimal development). Menurtnya,
perkembangan siswa dapa dibedakan dengan dalam 2 tingkat yaitu : tingkatak
perkembangan aktual dan tingkatan perkembanngan potensial. Tingkat
perkembangan aktual tampak dari kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas
tugas dan memecahkan berbagai masalah secara mandiri ( kemampuan
intramental) sedangkan tingkat perkembangan [otensial tampak dari kemampuan
siswa untuk menyelesaikan tugas tugas dan menyelesaikan masalah ketika siswa
dibimbing atau ketika mereka sedang berkolaborasi dengan temn teman sebaya
mereka yang lebih kompeten(kemampuan intermental).
Konsep konsep kunci yang dicatat ia adalah bahawa perkembangan dan
berajar bersifat interdependen atau saling terkait, perkembang dan belajar bersifat
kontek difenden atau tidak dapat dipisahkan dari kontek sosial , dan sebagai
bentuk fundamental dalam belajar adaah dapat partisipasi dalam sebuah kegiatan
sosial.
15
ALIRAN PRILAKU DALAM PSIKOLOGI
STRUKTURALISME
Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi karena
dikemukakan oleh Wilhelm Wundt setelah ia melakukan eksperimennya di
laboratotium. Wundt dan pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman
mental yang kompleks sebenarnya adalah halnya pesenyawaan kimiawi yang
tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Mereka bekerja atas premisnya-premis
menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum
pembentukkannya. Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada awal berdirinya
psikologi sebagai satu disiplin limu yang mandiri, psikologi didominasi oleh
gagasan serta usaha mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental
orang dewasa normal, melalui penelitian laboratorium dengan menggunakan
metode intropeksi. Pada masa itu, tercatat aliran psikologi yang disebut psikologi
strukturalisme.
Tokoh psokologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Wundt dan
pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa
pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri
atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawan-
persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Ciri-ciri dari
strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau proses kesadaran
yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usahanya menemukan
hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut.
Karena pandanganya elementalistik ini, psikologi strukturalisme disebut juga
psikologi elementalisme.
Selain dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, kesadaran, oleh Wundt
dan para ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang
utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri
manusia, selalu bersumber pada kesasaran.Metode yang dipakai dalam
strukturalisme ialah metode instropektif. Metode introspeksi ialah orang yang
menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau
16
perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit,
dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi.Menurut Jean Piaget.
strukturalisme itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk yang
beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena “struktur-struktur”
yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda.Struktrur adalah
sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem dan yang
melindungi diri atau memprkaya diri melalui peran tranformasi-t
ranformasinya ,tanpa krluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya
unsur-unsur luar. Piaget menyebutkan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah
struktur , yakni: totalitas, transformasi, dan pengaturan diri. Sebuh struktur kata
Piaget, harus dilihat sebagai sesuatu totalitas, meskipun terdiri atas sejumlah
unsur, struktur unsur-unsur itu berkaitan satu sama lain dalam sebuah kesatuan.
Dilihat secara hierarkis, sebuah struktur terdiri atas sejumlah sub struktur
yang terikat oleh struktur yang lebih besar. Dengan demikian, pengertian struktur
tidak terbatas pada konsep terstruktur, tetapi sekaligus juga mencakup pengertian
prases menstruktur. Pengertian transformasi pada dasarnya sejalan dengan konsep
tata bahasa generatif-transformasional Chomsky. Sifat yang dinamis ini berkaitan
dengan kaidah otoregulasi yang ada pada sebuah strutur. Tokoh strukturalisme
lain adalah Edward Bradford Titcherner(1867-1927). Titcherener merupakan
orang Inggris yang pertama yang mewakili pandangan-pandangan psikologi
Jerman (Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku Wundt
dalam bahasa inggris. Setelah belajar di Leipzig, Titchener ingin kembali ke
Oxford, namun ditolak, karena psikologi di Inggris tidak sejalan dengan Wundt.
Oleh karena itu,ia pergi ke Cornell University di Amerika Serikat, dan sebagai
guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di Amerika Serikat dari universitas
tersebut.
FUNGSIONALISME
17
pendahulunya, yaitu strukturalisme. Aliran fungsionalisme juga keluar dari
pragmatism sebagai sebuah filsafat. Aliran fungsionalisme berbeda dengan
psikoanalisa, maupun psikologi analytis, yang berpusat kepada seorang tokoh.
Fungsionalisme memiliki macam-macam tokoh antara lain Willian James, John
Dewey, J.R.Anggell dan James Mc.Keen Cattell. Fungsionalisme adalah orientasi
dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat
psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara
kebutuhan manusia dan lingkungannya. Maksudnya, Fungsionalisme memandang
bahwa masyarakat adalah sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan satu sama lain dan tak bisa dipahami secara terpisah.
Fungsionalisme adalah sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-
fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan
lingkungannya. Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan
pikiran and perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan
lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Fungsionalisme memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan
emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme lebih menekankan
pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau
berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang
dimainkannya dalam kehidupan. Fungsionalisme juga memandang bahwa
psikologi tak cukup hanya mempersoalkan apa dan mengapa terjadi sesuatu
(strukturalisme) tetapi juga mengapa dan untuk apa (fungsi) suatu tingkah laku
tersebut terjadi. Fungsionalisme lebih menekankan pada aksi dari gejala psikis dan
jiwa seseorang yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi
untuk penyesuaian diri psikis dan sosial.Fungsionalisme adalah suatu tendensi
dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, peresepsi
indrawi, dan emeosi adalah adaptasi organisme biologis. Drevere (1988)
menyebutkan fungsionalisme sebagai suatu jenis psikologi yang menggaris
bawahi fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau
berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang
dimainkannya dalam kehidupan organisme itu, dan bukan menggabarkan atau
18
menganalisis fakta-fakta pengalaman atau kelakuan atau suatu psikologi yang
mendekati masalah pokok dari sudut pandang yang dinamis, dan bukan dari sudut
pandang statis. Aliran psikologi ini pada intinya merupakan doktrin bahwa proses
atau keadaan sadar seperti kehendak bebas, berfikir, beremosi, memersepsi, dan
menginderai adalah aktivitas-aktivitas atu operasi-operasi dari sebuah organisme
dalam kesaling hubungan fisik dengan sebuah lingkungan fisik dan tidak dapat
diberi eksistensi yang penting. Yang menjadi minat aliran fungsionalisme adalah
tujuan dari suatu aktivitas. Tokoh aliran ini adalah Wiliam James, James R.
Angel, dan John Dewey.
19
Dia menjelaskan tiga macam pandangannya terhadap fuingsionalisme:
BEHAVIORISME
20
psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan
demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen
seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah
melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan
masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.Peletak dasar aliran ini adalah
Ivan Pavlov (1849-1936) dan William Mc Dougall (1871-1938). Teorinya yang
terkenal adalah mengenai insting. Menurutnya insting adalah kecenderungan
bertingkah laku dalam situasi tertentu sebagai hasil pembawaan sejak lahir dan
tidak dipelajari sebelumnya. Setelah eksperimen yang dilakukan oleh Pavlov,
maka muncullah pendapat-pendapat yang kemudian muncul sebagai aliran
behaviourisme. Inti dari aliran ini adalah asumsi bahwa jiwa bukan materi
sehingga tidak dapat diteliti secara langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah
laku dengan asumsi bahwa tingkah laku merupakan wujud dari kejiwaan manusia
maupun hewan lainnya.
1. Tingkah laku manusia atau hewan merupakan realitas dari jiwa yang
abstrak yang bermakna dan data diukur secara ilmiah dengan pendekatan
alamiah.
2. Psikologi adalah ilmu yang mengkaji sesuatu yang objektif, empiris, dan
realistis. Oleh karena itu segala hal yang keluar dari karakteristik ilmiah,
tingkah laku yang metafisik tanpa bentuk dan wujud tidak dapat diteliti,
seperti tentang kesadaran yang artinya abstrak. Kesadaran dalam bentuk
fisikal saja yang dapat dianalisis dan ditemukan unsure-unsur strukturnya.
3. Penelitian terhadap tingkah laku merupakan subject matter yang dikaji
psikologi sebagaimana dianjurkan oleh John B. Watson, yang pada awal
tahun 1900 berpedapat bahwa tingkah laku merupakan satu-satunya hal
yang dapat diteliti dalam psikologi.
21
4. Faktor-faktor eksternal dalam konteks behaviourisme merupakan
rangsangan yang dapat diikutsertakan, tetapi bukan merupakan tingkah
laku yang sejatinya.
5. Jiwa dalam arti yang sesungguhnya adalah insting. Kesadaran substansial
yang menjadi rumukan utama adanya tingkah laku yang sebenarnya.
Sebab, semua bentuk tingkah laku yang meskipun sudah dirangsang oleh
pengaruh eksternal tetap harus dikembalikan pada sifat bawaannya hang
semua.
6. Melalui penelitian B.F. Skinner, berbagai stimulasi yang memuncuclkan
adanya respons dalam bentuk tingkah laku dipelajari oleh psikologi,
sedangkan bentuk upaya dan modifikasi untuk mempertahankan tingkah
laku bukan merupakan kajian psikologi karena semuanya merupakan
pengaruh eksternal terhadap tingkah laku yang sesungguhnya.
22
penguatan negative adalah peningkatan tingkah laku dalam
menghindarkan kemudaratan.
PSIKOANALISIS
Freud menjadikan prinsip ini untuk menjelaskan segala yang terjadi pada
manusia, antara lain mimpi. Menurut Freud, mimpi adalah bentuk penyaluran
dorongan yang tidak disadari. Dalam keadaan sadar orang sering merepresi
keinginan-keinginannya. Karena tidak bisa tersalurkan pada keadaan sadar, maka
keinginan itu mengaktualisasikan diri pada saat tidur, ketika kontrol ego lemah.
23
Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak
(gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh
peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan
tidak kita sadari namun bisa kita akses(preconscious) dan ada yang sulit kita bawa
ke alam tidak sadar (unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur
mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu:
1. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap
individu dari lingkungannya.
3. Ego, adalah pengawas realitas.
Sebagai contoh adalah berikut ini: Anda adalah seorang bendahara yang
diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Idmengatakan pada Anda:
“Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!”.
Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”.
Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.
24
sebagai upaya memperdalam pandangan-pandangan psikologis dan
mengkaitkannya melalui berbagai kemajuan dalam bidang kedokteran.Tokoh
yang disebut sebagai bapak psikoanalisis adalah Sigmun Freud.Freud lahir tanggal
6 Mei 1856 di Freiberg Moravia. Freud berusaha meredksi psikologi menjadi
kedalam neurologi karena pada dasarnya ia adalah seorang ahli saraf.Teori dasar
dari sigmun adalah ide tentang alam sadar (conscious mind) versus alam bawah
sadar (unconscious mind). Alam sadar merupakan apa yang seseorang sadari pada
saat-saat tertentu, pengindraan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi, perasaan
yang anda miliki. Hal yang berkaitan erat dengan alam sadar adalah alam pra-
sadar, yaitu apa yang disebut saat ini dengan “kenangan yang sudah tersedia”
(available memory), yaitu segala sesuatu yang dengan mudah data dipanggil kea
lam sadar, kenang-kenangan yang walaupun tidak anda ingat waktu berpikir, tapi
dapat dengan mudah diapanggil lagi. Menurut Freud keduanya adalah bagian
terkecil dari fikiran. Adapun bagian terbesar dari pikiran adalah alam bawah sadar
(unsconscious mind).Bagian ini mencakup segala sesuatu yang sangat sulit
dibawa kealam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya dari alam
bawah sadar seperti nafsu dan insting. Freud berpendapat bahwa alam bawah
sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita, apakah
itu hasrat yang sederhana seperti makanan atau seks, atau motif-motif yang
mendorong seniman atau ilmuwan berkarya. Konsep lain dari freud adalah
struktur kepribadian. Struktur kepribadian dibagi menjadi tiga yaitu :Id, Ego,
Superego, masing-masing merupakan tahapan-tahapan kepribadian dan masing-
masing juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Id merupakan Struktur
kepribadian yang paling mendasar, hanya berdasarkan dorongan nafsu atau
kenikmatan belaka.Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan
(reality principle) yang memuaskan dorongan id menurut cara-cara yang dapat
diterima masyarakat atau sebagai kepribadian yang mengontrol kesadaran.
Superego merupakan Kesdaran tertinggi manusia, terbentuk melalui proses
identifikasi dalam nilai-nilai moral dan beroperasi menurut prinsip moral. Tokoh
lain dari psikoanalisis adalah Alfred Adler (1870-1937). Ia merupakan seorang
25
dokter mata lulusan Universitas Wina (1895), kemudian ia menekuni bidang
psikiatri dan menjadi psikiater. Teori-teorinya adalah sebagai berikut :
Tokoh lainnya adalah Carl Gustav Jung (1875-1961).Ia adalah seorang psikiater
yang keluar dari sekolah psikoanalisis Freud. Ia mengklasifikasi karakteristik
kepribadian menjadi 2 yaitu introvert dan ekstravert. Kepribadian introvert
merujuk pada sebuah kecenderungan untuk mengutamakan dunia dalam pada diri
seseorang. Aspek-aspekyang lebih jelas dari introversi adalah malu, tidak suka
pada fungsi-fungsi sosial, dan menyukai privasi. Sedangkan kepribadian
ekstravert merujuk pada kecenderungan untuk melihat dunia luar, khususnya
orang lain demi kesenangan diri. Orang dengan karakteristik ekstravert biasanya
mudah bersahabat dan menikmati aktivitas sosial, dan merasa tidak nyaman ketika
sendirian.
HUMANISTIK
Salah satu tokoh dari aliran ini – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan
mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit,
bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.
26
Salah satu bagian dari humanistic adalah logoterapi. Adalah Viktor Frankl yang
mengembangkan teknik psikoterapi yang disebut sebagai logotherapy (logos =
makna). Pandangan ini berprinsip:
27
untuk berkumpul dengan anak-anak dan istrinya. Dia menginginkan
pekerjaan itu namun sekaligus punya waktu untuk keluarganya. Hingga
akhirnya dia putuskan untuk mundur dari pekerjaan itu dan memilih memiliki
waktu luang bersama keluarganya. Pada saat itulah ia merasakan kembali
makna hidupnya.
Prinsip utama :
28
Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh karenanya sangat tidak setuju
dengan usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit
dan kaku (behaviorisme) ataupun ke dalam proses fisiologis yang mekanistis.
Manusia harus berkembang lebih jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhan
fisik, manusia harus mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai
ataupun sikap.
Metode yang digunakan adalah life history, berusaha memahami manusia dari
sejarah hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses
pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia
adalah berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri.
Dalam hal ini intensi dan eksistensi menjadi penting. Intensi yang menentukan
eksistensi manusia.
Mind bersifat aktif, dinamis. Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan
kemampuannya sebagai individu, terwujud dalam aspek kognisi, willing, dan
judgement. Kemampuan khas manusia yang sangat dihargai adalah kreativitas.
Melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri dan potensinya.
Pandangan humanistic banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan
konseling. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri.
Tokoh-Tokoh
Lahir di Illinois dan sejak kecil menerima penanaman yang ketat mengenai kerja
keras dan nilai agama Protestan. Kelak kedua hal ini mewarnai teori-teorinya.
Setelah mempelajari teologi, ia masuk Teacher’s College di Columbia Uni,
dimana banyak tokoh psikologi mengajar. Di Columbia Uni ia meraih gelar Ph.D.
29
Rogers bekerja sebagai psikoterapis dan dari profesinya inilah ia mengembangkan
teori humanistiknya. Dalam konteks terapi, ia menemukan dan mengembangkan
teknik terapi yang dikenal sebagai Client-centered Therapy. Dibandingkan teknik
terapi yang ada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena mengasumsikan
posisi yang sejajar antara terapis dan pasien (dalam konteks ini pasien disebut
klien). Hubungan terapis-klien diwarnai kehangatan, saling percaya, dan klien
diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan
sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya. Tugas terapis adalah membantu
klien mengenali masalahnya, dirisnya sendiri sehingga akhrinya dapat
menemukan solusi bagi dirinya sendiri.
Keseluruhan pengalaman eksternal dan internal psikologis individu membentuk
organisma. Organisma adalah kenyataan yang dihayati individu, dan disebut
sebagai subjective reality, unik dari satu individu ke individu lainnya. Self (diri)
berkembang dari organisma. Semakin koheren organisma dan self, semakin sehat
pribadi tersebut dan sebaliknya.
Sebagaimana ahli humanistic umumnya, Rogers mendasarkan teori dinamika
kepribadian pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah daya yang
mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah
menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai
kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti
kreativitas, inovasi, dan lain-lain.
30
PSIKOLOGI GESTALT
Istilah gestalt berasal dari bahasa Jerman. dalam bahasa inggris berarti
form, shape, configuration, whole. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti, keseluruhan, esensi, totalitas, hal peristiwa dan hakikat. Aliran ini
dikembangkan di sekolah Berlin oleh tokoh-tokohnya seperti M. Weitheimerm K.
Koffka, dan W. Kohler. Aliran ini memandang yang utama bukanlah elemen
tetapi keseluruhan.
31
seluruh keadaan psikis yang menentukan bangkitnya tenaga batiniah dalam psikis
manusia. Suatu gestalt dapat berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-
bagiannya. Semua penjelasan tentang bagian-bagian objek akan mengakibatkan
hilangnya gestalt itu sendiri. Sebagai contoh, ketika melihat sebuah persegi
panjang maka hal ini dapat dipahami dan dijelaskan sebagai persegi panjang
berdasarkan keutuhannya atau keseluruhannya dan identitas ini tidak bisa
dijelaskan sebagai empat garis yang saling tegak lurus dan berhubungan.
Gerakan gestalt lebih konsisten dengan tema utama dalam filsafat jerman
yakni aktivitas mental dari pada sistem Wundt. Psikologi gestalt didasari oleh
pemikiran Kant tentang teori nativistik yang mengatakan bahwa organisasi
aktivitas mental membuat individu berinteraksi dengan lingkungannya melalui
cara-cara yang khas. Sehingga tujuan psikologi gestalt adalah menyelidiki
organisasi aktivitas mental dan mengetahui secara tepat karakteristik interaksi
manusia-lingkungan.
32
melalui tulisan-tulisan tiga tokoh penting,yaitu Max Wertheimer, Wolfgang
Kohler danKurt Koffka. Ketiganya dididik dalam atmosfer intelektual yang
menggairahkan pada awal abad 20 di Jerman, dan ketiganya melarikan diri dari
kejaran nazi dan bermigrasi ke Amerika.
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
Kata transpersonal berasal dari kata trans yang berarti melampaui dan
persona berarti topeng. Secara etimologis, transpersonal berarti melampaui
gambaran manusia yang kelihatan. Dengan kata lain, transpersonal berarti
melampaui macam-macam topeng yang digunakan manusia.
33
pengalaman transpersonal, aktualisasi dan pengalaman transpersonal mulai
dikembangkan. Aliran psikologi yang memfokuskan diri pada kajian-kajian
transpersonal menamakan dirinya aliran psikologi transpersonal dan
memproklamirkan diri sebagai aliran ke empat setelah psikoanalisis,
behaviourisme dan humanistic. Psikologi transpersonal memfokuskan diri pada
bentuk-bentuk kesadaran manusia, khususnya taraf kesadaran ASCs (Altered
States of Consciosness). Sejak 1969, ketika Journal of Transpersonal Psychology
terbit untuk pertamakalinya, psikology mulai mengarahkan perhatiannya pada
dimensi spiritual manusia. Penelitian yang dilakukan untuk memahami gejala-
gejala ruhaniah seperti peak experience, pengalaman mistis, ekstasi, kesadaran
kosmis, aktualisasi transpersonal pengalaman spiritual dan kecerdasan spiritual
(Zohar,2000).
34
antara psikologi humanistic dengan psikologi transpersonal. McWaters (dalam
Nusjirwan, 2001) membuat sebuah diagram yang berbentuk lingkaran dimana
setiap lingkaran mewakili satu tingkat berfungsinya menusia dan tingkat
kesadaran diri manusia.
Tiap tingkat dari bagian diatas menunjukan tingkat fungsi dan tingkat kesadaran
manusia. Lingkaran 1,2 dan 3 yang berturut-turut mewakili aspek fisikal, aspek
emosional dan aspek intelektual dari kekuatan batin individu. Lingkaran 4
menggambarkan pengintegrasian dari lingkaran 1, 2 dan 3 yang memungkinkan
individu berfungsi secara harminis pada tingkat pribadi.Tingkatan berikutnya
termasuk dalam kategori wilayah transpersonal manusia. Lingkaran 5 mewakili
aspek intuisi. Pada aspek ini mulai samara-samar menyadari bahwa ia bisa
mempersepsi tanpa perantara panca indra (extra sensory perception). Lingkaran 6
mewakili aspek energi psikis (kekuatan bathiniah) di mana individu secara jelas
menghayati dirinya sebagai telah mentransedir/melewati kesadaran sensoris dan
pada saat yang sama menyadari pengintegrasian dirinya dengan medan-medan
energi yang lebih besar. Fenomena-fenomena para psikologi dapat dialami pada
tingkat kesadaran ini. Lingkaran 7 mewakili bentuk penghayatan paling tinggi-
penyatuan mistis atau pencerahan, dimana diri seseorang mentransendir dualintas
dan menyatu dengan segala yang ada. Melewati ke tujuh tingkat yang disebutkan
itu, dikatakan lagi tingkat pengembangan potensial dimana semua tingkat dihayati
secara simultan.
35
berpindah dari pengetahuan yang indrawi menuju rasa kekaguman ( tadlawuk)
dimana pada tahap ini adalah tahap bergejolaknya perasaan, disini kita melihat
bahwa tahap ini sesuai dengan tahap kedua dari McWater yaitu emosional. Pada
tahap selanjutnya, dengan bertafakur aktiitas kognitif seseorang muali delibtkan,
disinilah tafakur sangat berperan dalam proses pengintegrasian ketiga komponen
tadi yaitu fisik, dmosi dan intelektual.
ALIRAN MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Banyak kesulitan yang terjadi saat
melacak sejarah manajemen , namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada
sejak ribuan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di mesir .
piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100000 orang selama 20 tahun.
Piramida giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa
memedulikan apa saja sebutan untuk manajer yang merencanakan apa yang harus
dilakukan , menorganisasikan manusia serta bahan bakunya.sebelum abad ke 20 ,
terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen , peristiwa pertama terjadi
36
pada tahun 1776, ketika adam smith menerbitkan sebuah dokrin ekonomi klasik,
the wealth of nation . dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja. Yaitu perincian pekerjaan
ke dalam tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan pabrik industri
bahwa dengan sepuluh orang masing –masing melakukan pekerjaan khusus.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan . fungsi manajemen pertama
kali diperkenalkan oleh seorang industrial perancis bernama henry fayol pada
awal abad ke 20 . ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, menorganisir, dan mengendalikan, namun saat ini , kelima fungsi
tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu :
Perencanaan (Planning)
Adalah pemikiran apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
demikian, perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing).
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan apa yang telah dibagi-bagi
tersebut.pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus meengerjakannya, bagaimana
tuga tugas tersebut dikelompokkan.
37
Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen bersifat luntur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan
sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut
henry fayol, seseorang pencetus teori manajemen yang berasal dari perancis,
prinsip-prinsip manajemen terdiri dari :
1. Pembagian kerja
2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan pemerintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Pembayaran upah yang adil
8. Pemusatan
9. Hirarki
10. Tata tertib
11. Keadilan
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Inisiatif
14. Semangat kesatuan
Ada beberapa kemungkinan untuk asal kata dan makna dari manjemen
diantara nya yaitu : asal kata “manajemen” belum memiliki definisi atau
pengertian yang mapan yang diterima secara universal. Mungkin kata ini berasal
dari bahasa Italia yaitu “Menegiare” yang artnya mengendalikan khusunya
mengendalikan kuda. Yang asalnya dari bahasa latin “manus” yang berarti
“tangan”. Kata ini dapat pengaruh dari beberapa prancis”menege” yang berarti
kepemilikan kuda (manege mendapat pengaruh dari bahasa inggris yang artinya
seni pengendalikan kuda di mana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa italia .
bahasa prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris menjadi manajemen
yang berarti mengurus, mengendalikan , mengusahakan dan memimpin.
38
Pengertian ilmu manajemen secara umum
Manajemen adalah suatu keahlian untuk merencanakan melaksanakan ,
mengawasi, menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
Definsi manajemen lainnya adalah proses perencanaan atau pelaksanaan
kegiatan guna mencapai tujuan organisasi dengan bekerja sama dengan orang lain
serta sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
George R.Terry, Ph .D
Menurutnya george adalah manajemen dapat diartikan sebagai proses kas
yang terdiri dari tindakan tindakan suatu perencanaan , pngorganisasian,
pergerakan, dan pengawan yang digabungkan untuk menentukan serta untuk
mencapai sasaran yang telah dietapkam melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber sumber lain. Ia juga berpendapat bahwa manajemen
merupakan ilmu sekaligus seni yang definisinya adalah suatu wadah di dalam
39
ilmu pengetahuan sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum
kebenarannya
Koontz
Menurut koontz manajemen merupakan suatu seni yang produktif dengan
didasarkan pada suatu pemahaman ilmu dan ia juga menambahkan ilmu dan seni
tidaklah bertentangan melainkan masing masing melengkapi antara satu dengan
yang lainnya.
Willson
Manajemen menurut willson adalah merangkai tindakan yang dilakukan
oleh para anggota . organisasi dalam upaya pencapaian sasaran dari suatu
organisasi. Proses ini merupakan serangkaian aktifitas yang dijalankan dengan
sistematis
Lawrance A Aplley
Pengertian menurut Lawrence adalah keahlian untuk mengerakan orang
untuk melakukan suatu pekerjaan (the art of getting thing done through people). Ia
40
juga menambahkan bahwa manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan
yang diinginkan untuk dilaksanakan dengan usaha dari orang lain.
Ricky W. Griffin
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan , pengorganisasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efsien. Efek ini dapat bermakna tujuan tersebut adalah untuk dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan , adapun efisien berarti bahwa tugas akan dilaksanakan
dengan benar , bisa terorganisir . dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Hilman
Menurut hilman manajemen adalah suatu fungsi untuk mencapai sesuatu
melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama. Apabila kita melihat dan mempelajari literatur manajemen ,
bahwa akan ditemukan manajemen mengandung 3 pengertian :
Manajemen sebagai proses
Seperti tertera pada pengertian menurut Encyclopedia Of The
Social Science , manajemen adalah suatu proses yang
pelaksanaanya dengan cara diawasi guna untuk mencapai tujuan
tertentu.fungsi untuk mecapai sesuatu melalui kegiatan orang lain
dan mengawasi berbagai usaha tiap individu guna untuk mencapai
suatu tujuan yang sama.
Manajemen sebagai konektifitas orang orang yang melakukan aktifitas
manajemen
Hal ini bermakna bahwa orang yang melakukan aktifitas
manajemen dalam suatu organisasi disebut sebagai manajemen
Manajemen sebagai suatu seni dan sebagai ilmu pengetahuan
Manajemen adalah memang sebagai suatu ilmu dan seni . sebgai
seni adalah suatu pengetahuan bagaimana ingin mencapai suatu
hasil yang diinginkan dan dengan kata lain seni adalah kecakapan
yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan , dan pelajaran
serta pengetahuan untuk menggunakan manajemen itu sendiri.
41
Praktik Manajemen
Aplikasi ini filsafat melahirkan beberapa tahapan manajemen george
r.terry berbagai tahap praktik manajemen yaitu sebagai berikut :
o Manajemen partisipasi
o Manajemen berdasarkan hasil (result management)
o Manajemen memperkaya pekerjaan
o Manajemen prioritas produktifitas
o Manajemen berdasarkan kemungkinan
o Manajemen pemanfaatan konfliks
42
Manajemen dengan tingkatak paling rendah dalam organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga tenga operasional serta tidak
membawahi manager lainnya.
Manager menegah (middle manager)
Manajemen tingkat ini dapat meliputi beberapa tingkatakan dalam suatu
organisasi. Para manager menegah ini membawahi dan mengarahkan
berbagai kegiatan dari manger line, terkadang juga karyawan operasional.
Manager puncak (top manager)
Umumnya terdiri dari kelompok yng rekatif kecil, dengan bertanggung
jawab atas manajemen keseluruhan dalam suatu organisasi sehingga tujuan
dapat tercapai dengan bersama sama .
43
Aliran manajemen ini berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali
oleh Peter Rocker pada awal 1950 an memfokuskan aliran ini yang bertuju
pada pemikiran pada hasil yang di capai bukannya pada interaksi kegiatan
karyawan.
Aliran manajemen mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pada pemikiran usaha
usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Filsafat Manajemen
Masih berkaitan teori manajemen , namun kali ini berdasarkan filsafat.
Adapun penjelasannya yaitu:
Filsafat Idealisme
Merupakan suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola
dari segala sesuatu yang kita dapati di dunia ini. Filsafat ini diterapkan
dalam manajemen marxis dan koderminator yang populer di negar sosialis,
Jerman dan Skindanavia.
Filsafat Realisme
Menyatakan bahwa dunia ini dan segala sesuatu yang terdapat
didalamnya adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah. Filsafat ini
beriringan dengan revolusi industri.
Filsafat Non Tomisme
Filsafat Non Tomisme menyatakan bahwa kenyataan itu rasio,
keadaan dan tuhan , sedangkan kebenaran adalah intuisi , segala sesuatu
yang masuk akal dan yang diwahyukan tuhan , banyak dipraktikkan oleh
manajemen katholik yang merujuk pada bible.
Filsafat Eksistensial
Kenyataan adalah eksistensi atau keadaan yang menyerupai itu,
kebenaran adalah pendapat yang sejalan dengan pandangan pribadi
seseorang. Peran manusia menjadi perhatian utama.
Filsafat Pragmatisme
44
Filsafat Pragmatisma adalah pengalaman dan segala sesuatu yang
dapat dialami oleh manusia , kebenaran dapat dilihat dari pendapat
umu, banyak merujuk pada manajemen yang berlaku umum
melalui opini publik.
45
Aliran manajemen
Perkembangan manjemen yang snagat cepat melalui study diperguruan
tinggi memunculkan teori-teori manajemen dari berbagai aliran. Teori tersebut
akan dikelompokan menjadi 6 aliran. Teori manjement berkembang dengan
sangat pesat dan cepat terutama dengan adanya berbagai studi yang dilakukan
oleh banyak perguruan tunggi yang kemudian menhadirkan berbagai teori
manejemen dari beberapa aliran. Umumnya , beberapa menyebutkan teori teori
manajemen bisa dikelompokkan kedalam 6 aliran teori manajemen.
46
Kelebihan teori manajemen aliran perilaku :
1. Dapat meningkatkan hubungan antara personal dan kesedarahaan yang
penuh bahwa setiap organisasi dapat berjalan dan bisa meraih tujuannya
dengan dukungan penuh dari masing masing individu dalam kelompok,
tidak hanya peran dari seseorang manajemr semata.
2. Teori aliran perilaku memberi pemahaman manajemen tidak hanya untuk
hal hal tekns semata , tetapi juyga harus mengetahui aspek manusia
sebagai individu dalam organisasi , maka seseorang majer atau pimpinan
sangat penting untuk menguasai manajemen manusi.
47
1. Pengembngan manajemen ilmiah secara benar
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatka pekerjaan yang cocok
untuk satu pekerjaan.
3. Adanya kerja sama sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang maksimal
5. Mengembangkan seluruh karyawan sehingga tarap yang setinggi-tingginya
48
mengurangi kelelahan. Mereka juga dikenal dengan 3 peran dari setiap pekerja
yaitu sebagi pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan
baru, Atau terkenal dengan konsep” three position plan of promotion”. Banyak
manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting
dilupakan oleh manajemn ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan kebutuhan ekonomis dan
fisik prusahaaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasaan pekerjaan
pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian lilian gillberth tertuju pada aspek
manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada efisiensi yaitu usaha untuk
menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu.
Dalam menerapkan prinsip-prnsip amnajemn ilmiah harus memandang para
pekerja dan menegrti kepribadaian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan
diantara pekerja karena kurang andanya perhatian dari pihak manajemaen
terhdadap pekerja.
49
Kelebihan teori manajemen aliran klasik
1. Memberi format atau bentuk organisasi
2. Memberikan kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa birokrasi
yang berdasarkan hirarki
3. Memberi pondasi dasar pada organisasi, bentuknya berupa proses
fungsional, pembagian kerja, stuktral serta pengawasan.
4. Pembagian yang sudah jelas berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh
setiap anggota , maka dari itu tidak diperlukan lagi waktu untuk
memahami dan menguasai keterampilan baru.
5. Adanya spesialis kewenangan dan pekerjaan , maka kegiatan kegiatan
pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan.
50
1. Pembagian kerja ( difision of labor), yaitu semakin mengkusus manusia
dalam pekerjaanya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban
berjalan.
2. Otoritas dan tanggung jawab ( authority and responsibility) diperoleh melalui
perintah dan untuk dapar untuk memberi perintah haruslah dengan wewenang
pormil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat memaksa kepatuhan
orang lain.
3. Didiplin ( discipline) , dalam arti kepatuahn anggota organisasi terhadap
aturan dan kesempatan. Kepempinan yang baik berperan penting bagi
kepatuhan ini dan juga kesepakantan yang adil, seperti penghargaan tehadap
presentasi serta penerapan sanki hukum secara adil terhadap yang
menyimpang.
4. Kesatuan kemando (unity of commad), yang berati setiap karyawan hanya
menerima printa kerja dari satu orang dan apabila printah itu datangnya dari
dua orang atasan atau lebih akan timbul pertenrtangan perintah dan keracunan
wewenang yang harus dipetahui .
5. Kesatuan pengarahan ( unity of direction), dalam arti sekelompok kegiatan
yang mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seseorang
manager suatu rencan kerja.
6. Menomorduakan kepentinga perorangan terhadap kepentingan
umum( subordinaton of individual interset of general interes), yaitu
kepentingan peoranagn dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai
sesuatu keseluruhan.
7. Renumerasi personal ( renumeration of personel), dalam arti imbalan yang
adil baginkaryawan dan pengusaha.
8. Sentralisasi ( centralisatoin), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak
pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan
sesuai dengan, sehingga kemungkinan adanya desentaralisasi.
9. Rantai sekalar(secalar chain), dalam arti adanya garis wewenang yang
tersusun dari tingkat atas samapi ketingkat terendah seperti tergambar pada
bagan organisasi.
51
10. Tata tertib(order), dalam arti terbitnya penepattan barang dan orang pada
tempat dan waktu yang tepat.
11. Keadilan (equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadalilan para manager
terhadap bawahnanya.
12. Stabilitas masa jabatan ( stabiliy of penure of personal), dalam arti tidak
banyak pergantian yang keluar masuk organisai.
13. Inisiatif (initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan walaupun akan terjadi kesalahan-
kesalahan .
14. Semangat korps(sprit de crops), dalam arti meningkatkan semnagta
berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak mengunakan komunikasi
langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
52
Aliran hubungan manusiawi
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen
memahami manusia. Aliran ini menggunakan displin ilmu psikologi dan sosiologi
dalam menerapkan teori-teori nya cukup penting dalam aliran perilaku adalah
eltonayo dan hugo munsterbern melalui eksperimen aliran ini mengganti konsep”
manusia rasional” ( manusia yang hanya dapat dimotovasi dengan pemenuhan
kebutuhan ekonomi) dengan konsep “ manusia sosial”(dapat dimotivasi dengan
pemenuhan kebutuhan sosial berupa hubungan kerja).
53
2. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat
psikologi untuk memaksimalkan prodiktifitas.
3. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling
tepat dalam mendorong karyawan.
54
aktifitas karyawan. Teori manajemen berdasarkan hasil memiliki tujuan untuk
meraih hasil yang optimal berdasarkan pada perjanjian yang terukur dan jelas
terbuat dimuka , manajemen menetapkan priorotas dan tujuan menentukan dan
membuat sumber daya yang diperlukan tersedia
Di dalam aliran ini berdasarkan hasil, terdiri atas langkah lanngkah seperti
berikut ini :
1. Penetapan target dan tujuan manajemen jangka panjang
2. Menerjemahkan tujuan organisasi dengan tujuan difinisi derta individu
3. Hasil perjanjian organisasinya mengenai tujuan.
4. Implementasi, dan pelaporan manajemen
5. Penilaian prodik kontrol dan penyesuaian
55
organisasi, sedangkan manajemen mutu tanggung jawabnya pada puncak
pimpinan.
56
Berupa pengembangan menyeluruh yang bersifat integrasi dari aliran –
aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontigensi.
Ploriverasi
Merupakan bentuk perkembangan menyeluruh teori manajemen dengan
muncuknya teori-teori manajemen baru yang memanfaatkan perhatian kepada
seluruh masyarakat dalam satu masalah manajemen tertentu.
57
aliran manjemen modern ( prilaku organisasi dan kuantitatif ). Selain jenis jenis
aliran pemikrian pada bab ini sudah dijelaskan dua pendekatan yang digankan
untuk menintraksikan tiga jenis aliran yang ada yaitu pendekatan sistem dan
pendekatan kontigen.
Teori Skinner
58
Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner, perilaku kesehatan adalah
suatu respons seseorang (organisme terhadap stimulus atau objek) yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman,
serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok:
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Helath maintanance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana
sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari tiga aspek, yaitu:
Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakitnya.
Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat.
Kessehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehat
pun perlu diupayakan agar mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal
mungkin.
Perilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat
memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya
makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan
seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit. Hal ini sangat
tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan,
atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai
dari mengobati sendiri sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
sosial
Teori Snehandu B. Kar
59
mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik-tolak bahwa perilaku
itu merupakan fungsi dari:
a) Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau
perawatan kesehatannya (behavior intention)
b) Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social-support)
c) Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan
(accessebility of information)
d) Otonomi pribadi, yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan
atau keputusan (personal autonomy)
e) Situasi yang memungkinkan untuik bertindak atau tidak bertindak (action
situation)
Uraian dia atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
B = f(BI, SS, AL, PA, AS)
Contoh : Seorang ibu yang tidak mau ikut KB (behavior intention), atau
barangkali juga karena tidak ada dukungan dari masyarakat sekitarnya (social
support). Mungkin juga karena kurang atau tidak memperoleh informasi yang
kuat tentang KB (accessebility of information), atau mungkin ia tidak mempunyai
kebebasan untuk menentukan, misalnya harus tunduk kepada suaminya,
mertuanya atau orang lain yang ia segani (personal autonomy). Faktor lain yang
mungkin menyebabkan ibu ini tidak ikut KB adalah karena situasi dan kondisi
yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan (action situation).
Teori Becker
60
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga
tidak lebih).
Olahraga teratur, juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga atau aktivitas fisik selain
olahraga.
Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan
berbagai macam penyakit.
Tidak minum-minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan
mengonsumsi narkoba juga cenderung meningkat.
Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan
untuk penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk
bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga
dapat membahayakan kesehatan.
Mengendalikan stress. Stress tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga
agar stress tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita harus dapat
mengendalikan atau mengelola stress dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan. Misalnya : tidak
berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan
lingkungan, dll.
Perilaku sakit
Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan
penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang; penyebab gejala
penyakit, pengobatan penyakit,
61
3. Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan. Memperoleh
pelayanan kesehatan) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan
penyakitnya kepada orang lain terutama kepada dokter/petugas kesehatan
Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganilisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
berperilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok:
Pemahaman dan pertimbangan (thoughts and feeling), diantaranya adalah dalam
bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-
penilaian seseorang terhadap objek.
Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain.
Kepercayaan
Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang
menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan atanpa adanya
pembuktian terlebih dahulu.
Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek.
Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain yang paling dekat.
62
Kebudayaan (culture),
kebiasaan, nilai-nilai, tradisi-tradisi, sumber-sumber di dalam suatu
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada umumnya disebut
kebudayaan. Kebud
ayaan ini terrbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan
suatu masyarakat bersama. Teori WHO ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: B
= f(TF, PR, R , C) Contoh: seseorang yang tdak mau membuat jamban keluarga,
atau tidak mau buang air besar dijamban, mungkin karena ia mempunyai
pemikiran dan perasaan yang tidak enak kalau buang air besar dijamban (thought
and feeling). Atau barangkali karena tokoh idolanya juga tidak membuat jamban
keluarga sehingga tidak ada orang yang menjadi referensinya (personal
reference). Faktor lain juga, mungkin karena langkanya sumber-sumber yang
diperlukan atau tidak mempunyai biaya untuk membuat jamban keluarga
(resources). Faktor lain lagi mungkin karena kebudayaan (culture), bahwa jamban
keluarga belum merupakan budaya masyarakat.
63
seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang
dianggap penting dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut.
Contohnya, orang tua memiliki harapan tentang keikutsertaan pada program
imunisasi bagi anak-anaknya. Mereka percaya imunisasi dapat melindungi
serangan penyakit (keuntungan), tetapi juga menyebabkan rasa sakit atau tidak
enak badan (kerugian). Orang tua akan mempertimbangkan mana yang paling
penting, perlindungan kesehatan atau tangisan anak, atau mungkin panas. Jika
orang yang dianggap penting (kelompok referensi) setuju (atau sebatas
menasihati) dan orang tua ingin mengikuti petunjuk tersebut, terdapat
kecenderungan positif untuk berperilaku. Pertanyaannya, atas dasar apa seseorang
mempunyai keyakinan dan mengevaluasi perilaku dan norma sosial? Respons
terhadap pertanyaan itu harus mencakup peran variabel eksternal, seperti variabel
demografi, jenis kelamin, dan usia yang tidak muncul dalam teori ini. Menurut
Fisgbein dan Middlestadt (1989) dalam Smet (1994), variabel ini bukannya tidak
penting, tetapi efeknya pada intensi dianggap diperantai sikap, norma subjektif
dan berat relatif dari komponen-komponen ini.
Theory of reasoned action (TRA) merupakan model untuk meramalkan
perilaku preventif dan telah digunakan dalam berbagai jenis perilaku sehat yang
berlainan, seperti pengaturan penggunaan substansi tertentu (merokok, alkohol
dan narkotik), perilaku makan dan pengaturan makan, pencegahan AIDS dan
penggunaan kondom, perilaku merokok, penggunaan alkohol, penggunaan alat
kontrasepsi, latihan kebugaran (fitness) dan praktik olahraga. Norma subjektif
menjadi perhatian penelitian (mengenai) dukungan sosial dan analisis jaringan
sosial. TRA juga banyak digunakan untuk memenuhi persyaratan tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti tindakan keselamatan dalam
pertambangan batubara, absenteeism karyawan dan perilaku konsumen.
Teori ABC
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil
interaksi antara: Antecedent Behavior Consequences
a) Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made
64
b) Behavior : reaksi terhadap antecedent
c) Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak )
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan
banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A),Ibu
membuat tampilan makanan semenarik mungkin (B), Anak mau makan banyak (C
)
Teori PRECED-PROCEED
65
a) Behavior intention
b) Social support
c) Accessibility to information
d) Personal autonomy
e) Action situation
66
1. Teori Insting
Teori ini di kemukakan oleh Mc Dougall sebagai pelopor dari psikologi sosial,
yang menerbitkan buku psikologi sosial yang pertama kali dan mulai saat itu
psikologi soosial menjadi pembicaraan yang cukup menarik ( lih. Baron dan
Byme, 1984, Cinder, 1983). Menurut Mc Dougall perilaku itu di sebabkan karena
Insting dan Mc Dougall mengajukan suatau daftar Insting. Insting merupakan
prilaku yang innate, perilaku yang bawaan dan insting akan mengalami perubahan
karena pengalaman, pendapat Mc dougall ini mendapart tanggapan yang cukup
tajam dari F. Allvort yang merrbitkan buku sikologis sosial pada yahun 1924,
yang berpendapat bahwa perilaku manusia disebabkan banyak faktor karena
termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya( Iih,baron dan
byme 1984)
67
4. Teori atribusi
Teori ini ingin menjelaskan sebab-sebab perilaku orang. Apakah perialku ini
disebabkan oleh disposisi internal( misal motif, sikap dsb).
Ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakann oleh fritz helder (Iih
baron dan byme, 1984) dan teori ni manusi dapat atribusi internal, tetapi juga
dapat dapat atribusi ekternal menegnai hal ini lebih lanjut akan dibicarakan dalam
psokologis sosiala
5. Teori kognitif
Apabila sesorang memilih perilaku mana yang meski dilakukan, maka pada
umumnya yang bersangkutan ini disebut sebagai model subjektif ex pected utity
(SEU) (Iih, dishbein dan ajzen,1975) dengan kemampuan memlilih ini berarti
faktor berpikir berperan dalam menentukan peran dengan kemapuan berpikir
seorang akan dapat melihat apa yang terjadi sebagai bahan penimbangnya
disamping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang dan juga dapat melihat
kedepan apa yang akan terjadi dalam seorang bertindak dalam model seu
kepentingan pribadi yang menonjol. Tetapi dalam seorang berprilaku kadang-
kadang kepentingn pribadi dapat disingkirkan
1. Kesadaran ( awareness)
Dimana orang dapat menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus(objek)
2. Tertarik ( interst)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
68
3. Evaluasi (evalution)
Menimbang-menimbang terhadap baik dan tidaknya stimuslus bagi
dirinya. Hal ini berarti siakp responden sudah lebih baik lagi
4. Mencoba (trial)
Dimana orang telah mencoba perilaku baru.
5. Menerima (adoption)
Dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadapt stimulus.
69
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan
sebagainy.
Contogh: Seorang ibu mau membawah anakya ke posyandu untuk
dilakukan penimbangan agar mengetahui pertumbuhannya. Tanpa adanya
pengetahuan, ibu tersebut mungkin tidak akan membawah anaknya ke
posyandu.
2. Faktor pemungkin (enabling factor), yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang menfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain: prasarana, sarana,
ketersediaan SDM.
Contoh konkritnya ketersediaan puskesmas, ketersediaan tong sampah,
adanya tempat olah raga, dan sebagai berikut.
Untuk contoh faktor enabling, silahkan mahasiswa membuat contoh di
dalam kolom komentar.
3. Faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan,
sikap tokoh masyarakat, dukungan suami, dukungan keuaraga, tokoh adat,
dan sebagainya.
Untuk contoh factor reinforcing, silahkan mahasiswa membuat contoh di
dalam kolom komentar.
Tidak mudah kita melakukan promosi kesehatan kepada policy maker,
kepada lintas program atau lintas sektoral begitu juga kepada masyarakat.
Bagaimana melakkan promosi kesehatan kepada setiap level masyarakat
perlu melakukan strategi.
70
Contioh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai
karena:
1. Ia tahu BAB jembatan lebih sehat (PF)
2. Ia punya bahan bangunan untuk membangun WC (EF)
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap keluarga mempuanya WC
(RF)
Secara matematis : B = F (PF, EF, RF)
71
WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu adalah
1. Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling), yaitu dalam bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek
kesehatan).
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain.
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek.
Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek.
Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling
dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau
objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu
terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap
akan diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap
diikuti atau tidak diikutioleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau
sedikitnya pengalaman seseorang.
2. Tokoh penting sebagai panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya,
maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3. Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga
dan sebagainya.
4. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-sumber
didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life)
yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam
waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai
dengan peradapan umat manusia (Notoatmodjo, 2003).
72
3. Pendidikan (education)
Bentuk perubahan perilaku menurut WHO:
1. Natural Change , sebagian perubahan perilaku manusia karena kejadian alamiah
2. Planned change , perubahan perilaku karena mrmang direncanakan sendiri
3. Redinnes to change, kesediaan untuk merubah terhadap hal hal baru
73
Kesiapan Individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu
penyakit atau memperkecil resiko kesehatan.
Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah
perilaku.
Perilaku itu sendiri.Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor seperti
persepsi tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman , dan
adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku akan memberikan
keuntungan.
74
kelompok di mana ia diterima sepenuhnya dalam kelompok tersebut. Termasuk
dalam hal ini mempelajari norma-norma dalam kelompok. Apabila kelompok
tersebut adalah kelompok negatif niscaya ia harus mengikuti norma yang ada.
apabila perilaku menyimpang remaja dapat dipelajari maka yang dipelajari
meliputi: teknik melakukannya, motif atau dorangan serta alasan pembenar
termasuk sikap.
arah dan motif serta dorongan dipelajari melalui definisi dari peraturan hukum.
Dalam suatu masyarakat terkadang seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang
secara bersamaan memandang hukum sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan dan
dipatuhi. Tetapi kadang sebaliknya, seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang
memandang bahwa hukum sebagai sesuatu yang memberikan paluang
dilakukannya perilaku menyimpang.
Seseorang menjadi delinkuen karena ekses dari pola pikir yang lebih memandang
aturan hukum sebagai pemberi peluang dilakukannya penyimpangan daripada
melihat hukum sebagai sesuatu yang harus diperhatikan dan dipatuhi.
diferential association bervariasi dalam hal frekuensi, jangka waktu, prioritas dan
intensitasnya.
proses mempelajari perilaku menyimpang yang dilakukan remaja menyangkut
seluruh mekanisme yang lazim terjadi dalam proses belajar. Terdapat stimulus-
stimulus seperti: keluarga yang kacau, depresi, dianggap berani oleh teman dan
sebagainya merupakan sejumlah eleman yang memperkuat respon.
perilaku menyimpang yang dilakukan remaja merupakan pernyataan akan
kebutuhan dan dianggap sebagai nilai yang umum.
Teori Labeling
75
dengan alasan ’’kepalang tanggung”. Teori Labeling dipelopori oleh Edwin
M.Lemert. Menurut Howard S. Becker tindakan perilaku menyimpang
sesungguhnya tidak ada. Setiap tindakan sebenarnya bersifat “netral” dan
“relative”. Artinya, makna tindakan itu relatif tergantung pada sudut pandang
orang yang menilainya. Sebuah tindakan disebut perilaku menyimpang karena
orang lain/masytarakat memaknai dan menamainya (labeling) sebagai perilaku
menyimpang. Jika orang/ masyarakat tidak menyebut sebuah tindakan sebagai
perilaku menyimpang, maka perilaku menyimpang itu tidak ada. Penyebutan
sebuah tindakan parilaku menyimpang sangat bergantung pada proses deteksi,
definisi, dan tanggapan seseorang terhadap sebuah tindakan. Sebagai contoh,
sekolompok masyarakat disebuah desa di filipina melakukan tindakan sabung
ayam sebagian penduduk Filipina tindakan itu ternyata merupakan ritual penting
untuk menghayati kehidupan yang jujur. Jadi, proses deteksi, definisi, dan
tanggapan seseorang terhadap tindakan sabung ayam akan sangat menentukan
penamaan (labeling) tindakan itu, apakah tindakan itu akan disebut perilaku
menyimpang ataukah kegiatan ritual.Bagi Erving Goffman, perilaku menyimpang
terjadi karena adanya stigma. Adalah penamaan yang sangat negatif kepada
seseorang /kelompok sehingga mampu mengubah secara radikal konsep diri dan
identitas social mereka. Adanya stigma akan membuat seseorang atau sebuah
kelompok negatif dan diabaikan, sehingga mereka disisihkan secara sosial. Lebih
lanjut, menurut Harold Garfinkel ada kalanya masyarakat secara formal
melakukan stigmatisasi melalui tata cara penghinaan (dengan – dation
ceremony) .Stigmatisasi ini menjadi orang sakit secara mental (mental illness).
Akibat selanjutnya, mereka terus menerus melakukan perilaku
menyimpang.Contoh, stigmatisasi yang pada umumnya dilakukan oleh masyrakat
terhadap mantan nara pidana. Masyarakat umumnya menganggap mereka tak bisa
menjadi orang baik – baik. Karena itu, umumnya mereka padahal, demikian
menurut Thomas Szasz, sesungguhnya para nara pidana itu tidak mengalami sakit
mental kalau mereka tidak dikenai stigmatisasi. Sebab, pada dasarnya sakit mental
hanyalah sebuah mitos. Tetapi, stigmatisasi telah membuat mereka percaya pada
mitos itu. Maka, disini berlaku dalil Thomas szasz, yang menyatakan:” situasi
76
yang dianggap nyata akan benar- benar menjadi nyata” (situations defined as real
become real in their consequences).
Teori Merton
77
lingkungan sosial. Artinya, kejahatan itu akan selalu ada, sebab orang yang
berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan, Durkheim berpandangan bahwa
kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.
1. Instrumental
2. Defence Menchanism
3. Penerima objek dan pemberi arti
4. Nilai ekspresif
Teori Konflik
Teori ini dikembangkan oleh penganut Teori Konflik Karl Marx. Para
penganut teori ini berpandangan bahwa kejahatan terkait erat dengan
perkembangan kapitalisme. Sehingga perilaku menyimpang diciptakan oleh
kelompokkelompok berkuasa dalam masyarakat untuk melindungi kepentingan
mereka sendiri. Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum merupakan
cerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan sistem peradilan pidana
mencerminkan nilai dan kepentingan mereka.
78
cara untuk meraih tujuan tersebut. Apabila tidak ada kaitan antara tujuan (cita-
cita) yang ditetapkan dengan cara untuk mencapainya, maka akan terjadi
penyimpangan. Dalam hal ini Merton mengemukakan tipologi cara-cara adaptasi
terhadap situasi, yaitu konformitas, inovasi, ritualisme, pengasingan diri, dan
pemberontakan (keempat yang terakhir merupakan perilaku menyimpang).
Perhatikan tabel di bawah ini. Tanda '+' berarti ada penyelarasan, di mana warga
masyarakat menerima nilai-nilai sosiobudaya atau norma-norma yang ada,
sedangkan tanda '-' berarti menolaknya. Adapaun tanda '+/-'menunjuk pada pola-
pola perilaku yang menolak serta menghendaki nilai-nilai dan norma-norma yang
baru.
Keterangan:
Konformitas ( conformity ) , merupakan cara adaptasi dimana pelaku
mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat. Misalnya
Gaelan belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai ulangannya bagus.
Inovasi ( inovation ), terjadi apabila seseorang menerima tujuan yang
sesuai dengan nilai-nilai budaya yang diidamkan masyarakat, tetapi
menolak norma dan kaidah yang berlaku. Misalnya untuk memperoleh
nilai UNAS yang baik, Arif tidak belajar, melainkan melalui joki UNAS.
Ritualisme ( ritualism ), terjadi apabila seseorang menerima cara-cara yang
diperkenankan secara kultural, namun menolak tujuan-tujuan kebudayaan.
Misalnya, walaupun tidak mempunyai keahlian atau keterampilan di
bidang komputer, Mita berusaha untuk mendapatkan ijazah itu agar
diterima kerja di perusahaan asing.
Pengasingan diri ( retreatism ), timbul apabila seseorang menolak tujuan-
tujuan yang disetujui maupun cara-cara pencapaian tujuan tersebut.
Dengan kata lain, pengasingan diri terjadi apabila nilai-nilai sosial budaya
yang berlaku tidak dapat dicapai melalui cara-cara yang telah ditetapkan.
Misalnya tindakan siswa yang membakar dirinya sendiri karena tidak lulus
Ujian Akhir Nasional.
79
Pemberontakan ( rebellion ), terjadi apabila seseorang menolak sarana
maupun tujuan yang disahkan oleh kebudayaan dan menggantikannya
dengan yang lain. Misalnya pemberontakan G 30S/PKI yang ingin
mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
Teori Anomie
80
Fokus perhatian teori ini terarah pada suatu pemahaman bahwa perilaku
delinkuen (menyimpang) banyak terjadi di kalangan laki-laki kelas bawah yang
kemudian membentuk 'gang'. Perilaku delinkuen merupakan cermin
ketidakpuasan terhadap norma dan nilai kelompok kelas menengah yang
cenderung mendominasi. Karena kondisi sosial ekonomi yang ada dipandang
sebagai kendala dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan sesuai dengan
keinginan mereka sehingga menyebabkan kelompok usia muda kelas bawah ini
mengalami 'status frustration'.
Menurut Cohen para remaja umumnya mencari status. Tetapi tidak semua remaja
dapat melakukannya karena adanya perbedaan dalam struktur sosial. Remaja dari
kelas bawah cenderung tidak memiliki materi dan keuntungan simbolis. Selama
mereka berlomba dengan remaja kelas menengah kemudian banyak yang
mengalami kekecewaan. Akibat dari situasi ini anak-anak tersebut banyak yang
membentuk 'gang' dan melakukan perilaku menyimpang yang bersifat 'non
multilitarian, nonmalicious and nonnegativistick'. Cohen melihat bahwa perilaku
delinkuen merupakan bentukan dari subkulktur terpisah dari sistem tata nilai yang
berlaku pada masyarakat luas. Subkultur merupakan sesuatu yang diambil dari
norma budaya yang lebih besar tetapi kemudian dibelokkan secara berbalik dan
berlawanan arah. Perilaku delinkuen selanjutnya dianggap benar oleh sistem tata
nilai sub budaya mereka, sementara perilaku tersebut dianggap keliru oleh norma
budaya yang lebih besar dan berlaku di masyarakat.
Menurut Cloward dan Ohlin terdapat lebih dari satu cara bagi para remaja
untuk mencapai aspirasinya. Pada masyarakat urban yang merupakan wilayah
kelas bawah terdapat berbagai kesempatan yang sah, yang dapat menimbulkan
berbagai kesempatan. Dengan demikian kedudukkan dalam masyarakat
menentukan kemampuan untuk berpartisipasi dalam mencapai sukses baik melalui
kesempatan konvensional maupun kesempatan kriminal.
81
Teori Netralisasi yang dikembangkan oleh Matza dan Sykes
Teori Kontrol
82
cenderung berperilaku bebas untuk melakukan penyimpangan. Manakala dalam
masyarakat lembaga kontrol sosial tidak berfungsi secara maksimal maka akan
mengakibatkan melemahnya atau terputusnya ikatan sosial anggota masyarakat
dengan masyarakat secara keseluruhan dan akibatnya anggota masyarakat akan
leluasa untuk melakukan perilaku menyimpang. Menurut Hirsehi (1988) terdapat
4 (empat) unsur dalam ikatan sosial antara lain:
attachment.
mengacu pada kemampuan seseorang untuk melibatkan dirinya terhadap
orang lain. Jika attachment sudah terbentuk maka seseorang akan peka
terhadap pikiran, perasaan dan kehendak orang lain.
commitment.
mengacu pada keterikatan seseorang pada subsistem konvensional seperti
lembaga, sekolah, pekerjaan, organisasi dan sebagainya. Perhitungan untung
rugi keterlibatan seseorang dalam perilaku menyimpang sangat diperhatikan.
Artinya ketika lembaga atau pekerjaan memberikan manfaat dan keuntungan
bagi seseorang maka kecil kemungkinan untuk melakukan perilaku
menyimpang.
involvement.
mengacu pada suatu pemikiran bahwa apabila seseorang disibukkan atau
berperan aktif dalam berbagai kegiatan konvensional atau pekerjaan maka ia
tidak akan sempat berpikir apalagi terlibat dalam perilaku menyimpang.
beliefs.
mengacu pada kepercayaan atau keyakinan seseorang pada nilai atau kaidah
kemasyarakatan yang berlaku. Kepercayaan terhadap norma atau aturan yang
ada akan sangat mempengaruhi seseorang bertindak mematuhi atau melawan
peraturan yang ada
Teori biologi,
83
Teori ini mejelaskan bagaimana hubungan antara perilaku menyimpang
dengan keadaan biologis, misalnya cacat tubuh bawaan lahir, tipe tubuh tertentu
seperi endomorph, ectomorph, dan mesomorph. Menurut Lombroso, poara
poelaku kejahatan umumnya memiliki cirri fisik : raut muka murung /sedih,
rahang dan tulang pipi menonjol, daun telinga menonjol keluar, bulu – bulu yang
berlebihan, dan jari – jari yang luar biasa bisa panjang, sehingga membuat
mereka menyerupai nenek moyang manusia (kera). Namun, menurut Charles
Buckman Goring , ada kelamahan dalam pendapat Lombroso, yaitu hanya
didasarkan pada penelitian dengan sampel yang sangat terbatas. Lebih lanjut,
menurut William Sheldon struktur tubuh berpredeksi kriminalitas. Ia telah
meneliti ratusan oranh berdasarkan tipe tubuh dan penelusuran sejarah
kriminalitasnya.
Berdasarkan penilitian itu dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang
umumnya terjadi pada orang yang berotot dan memiliki tubuh atletis. Kesimpulan
tersebut dikuatkan oleh penelitian Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck. Tetapi
mereka mengingatkan bahwa tubuh yang kekaritu umumnya merupakan akibat
perlakuan/latihan dari orang tua dengan cara yang sangat rendah kerpada orang
lain dan memiliki perilaku agresif. Berbagai penelitian genetis dan sosiobiologi
mutakhir terus mencoba mencari kaitan yang masuk akal antara kondisi biologis
dan kejahatan. Namun, belum ada temuan yang rinci dan meyakinkan, yang
mermbuktikan kaitan antara kondisi biologis dan kejahatan. Hanya, dapat
disimpulkan bahwa faktor – faktor biologis bisa menyebabkan orang melakukan
tindakan kejahatan.
Teori psikologi,
Teori sosialisasi
84
menjelaskan bahwa perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses
sosialisasi.Proses sosialisasi tidak sempurna, dapat terjadi karena mengalami
inferioritas akibat cacat fisik bawaan lahir atau memperoleh informasi yang tidak
lengkap, misalnya tentang kehidupan seksual.
Teori Anatomi
Teori Pengendalian
85
Teori ini muncul bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi
oleh dua faktor:
Teori ini umumnya berpendapat bahwa pemberian cap atau stigma seringkali
mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang , sehingga
bila seseorang melakukan penyimpangan primer maka lambat laun akan
melakukan penyimpangan skunder.
Teori Sosialisasi
Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini,
didasarkan dengan adanya ketidakmampuan masyarakat untuk menghayati norma
dan nilai yang dominan.Lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif
bagitumbuhnya perilaku menyimpang adalah sebagai berikut:a). Jumlah penduduk
yang berdesak-desakan dan padat.
Teori sosialisasi dibagi dalam tiga cabang pemikiran, yaitu sebagai berikut:
Teori transmisi
Perilaku menyimpang akan muncul jika seseorang melakukan
penghayatan (sosialisasi) tentang nilai atau perilaku dari orang yang
dianggap cocok
Kebudayaan khusus yang menyimpang
86
Apabila sebagian besar anggota masyarakat merupakan pelaku
penyimpangan, maka anggota yang lain pun akan menjadi penyimpang.
Perilaku menyimpang yang dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi
suatu kebiasaan dan menjadi hal yang wajar, dan akhirnya menjadi
kebudayaan bagi masyarakat yang bersangkutan.
Asosiasi defferensial
Seseorang berperilaku menyimpang apabila pola-pola perbuatan
menyimpang itu lebih wajar atau lebih dihargai dalam lingkungan
sosialnya
Teori ketegangan
87
Teori ketegangan ( strain theory) dikemukakan oleh Robert K.Merton. Ia
menyatakan bahwa perilaku menyimpang ditentukan oleh seberapa baik sebuah
masyarakat mampu menciptakan keselarasan antara aspirasi warga masyarakat
(missal, pekerjaan). Jika tidak keselarasan antara anspirasi-anspirasi warga
masyarakat dengan ncara-cara legal yang ada, maka akan lahir perilaku
menyimpang. Jadi, perilaku menyimpang merupakan akibat dari adanya
ketegangan antara anspirasi apa yang dianggap bernilai oleh warga masyarakat
dan cara pencapaian anspirasi yang dianggap sah oleh masyarakat.Terkait dengan
perilaku menyimpang, merton memetakan adanya lima kemungkinan sikap
seorang terhadap norma yang ada. Kelima kemungkinan sikap itu adalah :
Konformitas (conformity), inovasi (innovation),ritualisme (ritualism),retreatisme
(rewtreatism), dan pemberontakan (rebellion).
88
warga masyarakat yang merasa memiliki hambatan untuk meraih kesuksesan
hidup dengan cara yang sesuai dengan norma yang ada. Ia juga tak bersedia untuk
melanggar norma demi mewujudka aspirasinya. Namun, ia bersikap menolak
aspirasi/apa yang dianggap bernilai norma yang ada dengan “menarik diri” dari
masyarakat dengan berperilaku apatis terhadap keadaan atau melarikan diri dalam
kebiasaan mengkonsumsi minuman keras dan perilaku menyimpang lainnya.
Warga yang bersikap demikian, oleh Merton disebut retreatisme. Bentuk perilaku
menyimpang yang keempat disebut pemberontakan. Seperti
retreatisme ,pemberontakan menolak pandangan masyarakat mengenai apa yang
dianggap bernilai dan juga norma-norma yang berlaku untuk mewujudkannya.
Namun, Ia bukannya menarik diri dari masyarakat dan budaya yang berlaku,
melainkan berusaha secara radikal untuk menggantikan nilai dan norma yang ada
dengan nilai dan norma yang sama sekali baru. Pemberontakan politik atau
keagamaan umumnya termasuk kategori ini.
89
kehidupan kota. Masyarakat kota di jadikan laboratorium studi mengenai prilaku
menyimpang dan kejahatan penganut teori ini memusat penelitian pada di
sorganisasi di wilaya lokal, Tempat-tempat kumuh atau pusat kota yang banyak
terjadi kejahatan trostitusi, Bunih diri, dan berbangai bentuk, prilaku menyimpang
lainnya.Dalam pandangan teori ini , pola lingkungan kehidupan kota melahirkan
disorganisasi sosial, yang mengakibatkan terjadinya prilaku menyimpang dan
kejahatan.
90
sosial tersebut sedang lapar, maka makanan akan menjadi faktor pemaksa untuk
melakukan perulangan.Dalam contoh diatas terdapat kerugian psikologis apabila
kita meniadakan unsur manusia, makanan, seks, air atau udara, karena semuanya
akan menjadi faktor pemaksa yang potensial. Begitu juga sebaliknya, bila semua
faktor telah dipenuhi maka kebutuhan tersebut tidak akan berguna sebagai faktor
pemaksa.Contoh lainnya adalah sesuatu yang kita pelajari, apabila kita telah
belajar membutuhkan suatu jenis barang, maka barang tersebut akan menjadi
pemaksa bila kita tidak memenuhinya.
Teori pertukaran sosial yang dibangun oleh Homans diambil dari konsep-
konsep dan prinsip-prinsip psikologi perilaku (behavioral psichology). Selain itu
juga homans mengambil konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti biaya (cost),
imbalan (rewad) dan keuntungan (profit). Dasar ilmu ekonomi tersebut
menyatakan bahwa manusia terus menerus terlibat antara perilaku-perilaku
alternatif, dengan pilihan yang mencerminkan cost and rewad (atau profit) yang
diharapkan yang berhubungan garis-garis perilaku alternatif itu.
Homans mempunyai tujuan agar gambaran mengenai perilaku manusia dalam
pertukaran ekonomi di pasar diperluas, sehingga juga mencakup pertukaran sosial.
Tindakan sosial dilihat dari equivalen dengan tindakan ekonomis dimana satu
tindakan tersebut bersifat rasional dan memeperhitungkan untung rugi. Kemudian
aktor juga mempertimbangkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkannya dalam melakukan interkasi social.
Teori Pertukaran sosial menyatakan bahwa semakin tinggi ganjaran (rewad) yang
diperoleh maka makin besar kemungkinan tingkah laku akan diulang. Begitu pula
sebaliknya semakin tinggi biaya (cost) atau ancaman hukuman (punishment) yang
akan diperoleh, maka makin kecil kemungkinan tingkah laku serupa akan diulang.
Sealin itu juga terdapat hubungan berantai antara berbagai stimulus dan perantara
berbagai tanggapan.Secara umum keseluruhan teori pertukaran sosial (exchange)
dapat dapat digambarkan melalui lima proposisi George Homan, yaitu:
91
Jika tingkah laku atau kejadian sudah lewat dalam konteks stimulus dan
situasi tertentu memperoleh ganjaran, maka besar kemungkinan tingkah
laku atau kejadian yang mempunyai hubungan stimulus dan situasi yang
sama akan terjadi atau dilakukan. Proposisi ini menyangkut hubungan
antara apa yang terjadi di waktu silam dengan yang terjadi di waktu
sekarang.
Menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima atas tanggapan atau tingkah
laku tertentu dan kemungkinan terjadi peristiwa yang sama pada waktu
sekarang. Makin sering dalam peristiwa tertentu tingkahlaku seseorang
memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, maka makin sering
pula orang tersebut mengulang tingkah lakunya. Hal tersebut juga berlaku
terhadap tingkah laku yang tidak melibatkan orang lain.
Memberikan nilai atau arti kepada tingkah laku yang diarahkan oleh orang
lain terhadap aktor. Makin bernilai bagi seseorang sesuatu tingkah laku
orang lain yang ditujukan kepadanya, maka makin besar kemungkinan
perulangan tingkahlaku tersebut dilakukan. Dalam proposisi inilah Homan
meletakan tekanan dari exchange teorinya. Pertukaran kembali tersebut
berlaku kepada kedua belah pihak. Exchange tidak akan terjadi apabila
nilai sesuatu yang dpertukarkan itu sama. Karena exchange hanya akan
terjadi bila cost yang diberikan akan menghasilkan benefit yang lebih
besar. Exchange tersebut terjadi pada konteks yang berbeda di antara
kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak merasa sama-sama
mendapat untung. Dan keuntungan tersebut sebenarnya mengandung un
sur psikologis.
Makin sering seseorang menerima ganjaran atas tindakannnya, maka
makin berkurang nilai dari setiap tindakan yang dilakukan berikutnya.
Semakin seseorang merasa rugi dalam hungannya dengan orang lain, maka
makin besar kemungkinan orang tersebut mengembangkan emosi.
Proposisi ini berhubungan dengan konsep keadilan relatif (relative justice)
dalam proses tukar-menukar.Suatu contoh sederhana dalam teori
pertukaran sosial adalah persahabatan. Dalam sebu jalinan persahabatan
92
diperlukan sebuah pengorbanan (cost) baik berupa materil, maupun
immateril. Namun dibalik semua itu harus ada penghargaan (rewad) yang
diperoleh dari persahabatan tersebut. Rewad tersebut terwujud dalam
bentuk dukungan sosial (social approval) atau ungkapan perasaan positif.
93
mengatakan bahwa struktur imbalan dan hukum dalam sistem pengendalian
manajemen haruslah didasarkan pada motif-motif ini.
94
Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
Kepuasan kerja merupakan penerimaan positif atas kondisi dan situasi
kerja.. Tidak seperti variabel sebelumnya, kepuasan kerja lebih menggambarkan
sikap daripada perilaku.Dijadikannya kepuasan sebagai variabell dependen yang
utama didasarkan pada berbagai penelitian yang memeperlihatkan hubungan
kepuasan kerja dengan banyak faktor lain oleh peneliti PO.Keyakinan bahwa
karyawan yang merasa puas lebih produktif bila dibandingkan dengan karyawan
yang tidak puas telah menjadi prinsip dasar di antara para manager selama
bertahuntahun, meski pun akhir-kahir ini terdapat keraguan tentang hubungan
antara kepuasan – kinerja.Penelitian yang mendukung berhasil dikumpulkan dari
2.500 unit bisnis yang menemukan bahwa unit yang mendapat nilai di atas 25
persen dalam survey opini karyawan adalah mencapai ratarata 4,6% di atas
anggaran penjualan mereka untuk tahun tersebut. Sementara mereka yang
mendapat nilai dibawah 25 persen adalah 0,8 di bawah anggaran. Artinya,
memang terdapat perbedaan yang signifikan dilihat dari kinerja berdasarkan
kepuasan kerja.Namun sebuah model yang dikembangkan oleh Lawyer justru
sebaliknya. Dengan mengadopsi teori pengharapan, Lawyer menyusun sebuah
model dengan urutan : Motivasi – Usaha /Kemampuan – Kinerja – Hasil kerja –
Kepuasan. Atau dapat dinyatakan bahwa : Pertama, kekuatan motivasi seseorang
untuk berkinerja baik secara langsung nampak dari usahanya (seberapa keras ia
bekerja). Usaha yang dihasilkan ini bisa saja menghasilkan kinerja yang bagus
tepai bisa juga tidak, karena sekurang-kurangnya dua faktor harus benar jika
usaha (effort) harus dikonversikan menjadi kinerja. Pertama, orang tersebut harus
memiliki kemampuan yang dibutuhkan agar mampu bekerja dengan baik. Jika
kemampuan dan usaha yang tidak tinggi maka tidak akan menghasilkan kinerja
yang baik. Faktor kedua adalah persepsi orang tersebut tentang bagaimana
usahanya dikonversikan dengan sebaik-baiknya menjadi kinerja. Di asumsikan
bahwa persepsi ini dipelajari oleh individu dari pengalaman sebelumnya pada
situasi yang sama. Persepsi “bagaimana melakukannya” ini jelas bisa lebar sekali
variannya, dan kalau muncul persepsi salah maka kinerja bisa saja rendah
meskipun usaha dan motivasi tinggi. Kedua, ketika terjadi kinerja, individu
95
memperoleh sejumlah hadil dari kerja. Hasil kerja ekstrinsik yang bisa saja tidak
diterima oleh individu Ketiga, sebagai akibat dari diperolehnya hasil kerja dan
persepsi yenyang nilai rata-rata hasil kerja, individu memiliki respon efektif
positif atau negatif (kepuasan atau ketidakpuasan). Keempat, model ini
menunjukkan peristiwa yang terjadi mempengaruhi perilaku organisasi dengan
mengubah persepsi E – P,P – O, dan V. Proses ini digambarkan dalam garis putar
umpan balik dan kemudian kembali ke motivasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aliran Behaviorisme, teori tingkah laku belajar adalah perubahan dalam tingkah
laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Aliran Perilaku
96
Dalam Psikologi Strukturalisme : aliran pertama dalam
psikologi.Fungsionalisme:aliran yang pernah dominan pada
masanya ..Behaviorisme : sebagi kritik lebih lanjut dari
strukturalisme .Humamistik : muncul akibat reaksi atas aliran behaviorisme dan
psikoanalisis. Gestalt : aliran ini memandang yang utama bukanlah elemen tetapi
keseluruhan .Psikologi transpersonal : ilmu yang menghubungkan psikologi dan
spiritualisme.Aliran Manejemen Manajemen adalah seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Teori –Teori Perilaku :Teori Lawrence Green :
mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dan tingkat kesehatan (faktor
perilaku dan faktor diluar perilaku )Teori skinner : suatu respon seseorang yang
saling berkaitan dengan sakit dan penyakit , sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan minuman, serta lingkungan.Teori WHO : menganilisi yang menyebabkan
seseorang untuk berprilaku adalah pemikiran dan perasaan, tokoh penting sebagai
panutan, sumber sumber daya, dan perilaku normal dan kebiasaan. Teori Kurt
Lewwin : perilaku manusis adalah suatu keadaan yang seimbang antara driping
forces(kekuatan kekuatan pendorong) dan restrining forces(kekuatan kekuatan
penahan).Teori Behavioral Sosiologi : sebuah teori yang berasal dari konsep
psikologi perilaku yang kemudian diterapkan ke dalam konsep sosiologi.
Saran
Berdasarkan materi makalah aliran aliran perilaku dan teorinya di atas, maka ada
empat unsur pokok yang kami sarankan agar pembaca memeperhatikan,
pembahasan tersebut. Karena keempat unsur inilah, merupakan induk sejarah
sehingga terbentuklah aliran aliran dalam perilaku dan teori teori dari perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
97
Amirullah, Haris Budoyono 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen.
Jakarta: Prenada Media Group.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pidarta Made DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina
Aksara.
Notoadmodjo, soekidjo dan Sarwono,Solita.1985. Pengantar Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm.23
Muzaham, Fauzi. 1995. Sosiologi Kesehehatan. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia. Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan. 2008. Pendidikan Kesehatan
Dan Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
98