Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS CARA BELAJAR SISWA INTROVERT DAN

SISWA EKSTROVERT TERHADAP HASIL BELAJAR DI MA


DAYAH RUHUL ISLAM ANAK BANGSA PROVINSI ACEH

Karya Tulis Ilmiah

diajukan sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Dayah
Ruhul Islam Anak Bangsa

oleh

Chantika Amalia
NIS: 3324

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BESAR


MADRASAH ALIYAH DAYAH
RUHUL ISLAM ANAK BANGSA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Chantika Amalia

ANALISIS CARA BELAJAR SISWA INTROVERT DAN SISWA


EKSTROVERT TERHADAP HASIL BELAJAR DI MA DAYAH RUHUL
ISLAM ANAK BANGSA PROVINSI ACEH

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Tanzil Asri, S.Pd.I, M.Ag

Mengetahui
Kepala Madrasah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB)

Zaqwannur, S.Pd.I
NIP . 198510152019031010
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Chantika Amalia


NIS : 3324
Tempat/Tanggal Lahir : Banda Aceh, 15 Februari 2006
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul “Analisis
Cara Belajar Siswa Introvert dan Ekstrovert Terhadap Hasil Belajar di
MAS RIAB Provinsi Aceh ” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.

Aceh Besar, 13 Mei 2023


Yang menyatakan,
Chantika Amalia
NIS 3324

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat dan
berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah di
Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa. Karya tulis yang berjudul “Anak
Cara Belajar Siswa Introvert dan Siswa Ekstrovert terhadap Hasil Belajar di MA 
Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Provinsi Aceh” untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada guru pembimbing Ustadz
Tanzil Asri yang telah senantiasa membimbing penulis serta memberi penulis
banyak masukan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Zaqwannur selaku Kepala Sekolah yang telah
memberi dorongan dalam rangka penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada orangtua penulis atas segala bantuan
dan dorongan yang telah diberikan selama penulisan menyusun karya ilmiah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Ibu guru lain yang
telah memberi penulis keluangan waktu dan teman-teman yang telah memberi
dukungan selama penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya ilmiah ini masih banyak


kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan masih
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat berguna bagi penuntut ilmu.

                                      

Aceh Besar, 13 Mei 2023


      
                                      

Chantika Amalia
ABSTRAK

Amalia, Chantika. 2024.Analisis Cara Belajar Siswa Introvert dan Siswa


Ekstrovert Terhadap Hasil Belajar di MAS RIAB Provinsi Aceh .

Hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai indicator keberhasilan seorang


siswa. Namun ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi tinggi atau
rendahnya hasil belajar siswa tersebut. Salah satu faktornya adalah kepribadian
seseorang. Secara umum kepribadian seseorang dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu introvert dan ekstrovert. Nah perbedaan ciri yang signifikan antara siswa
tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan cara belajar siswa introvert dan ekstrovert terhadap hasil
belajar siswa.

Kata kunci: analisis cara belajar siswa introvert dan siswa ekstrovert, hasil
belajar, siswa.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB II 5
KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Kajian Teori 5

2.2 Tinjauan Pustaka 5

2.3 Penelitian yang relevan 6

2.4 Hipotesis (jika ada) 6


BAB III 7
METODOLOGI PENELITIAN 7
3.1 Metode Penelitian 7

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling/Subjek Penelitian (informan) 7

3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 7

3.4 Analisis Data 7

BAB IV 38
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38
4.1 Hasil Penelitian 38

4.2 Pembahasan 38

BAB V 41
PENUTUP 41
5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 41

DAFTAR KEPUSTAKAAN 42
BIODATA PENULIS 45
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor
kepribadian. Setiap siswa memiliki tipe kepribadian yang berbeda, termasuk pola
pikir, perasaan, dan perilaku yang membuatnya berbeda dari orang lain.
Kepribadian siswa memiliki andil yang besar dalam memberi ragam
perkembangan yang dicapai siswa sebagai hasil belajar siswa.

Secara umum kepribadian siswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu


introvert dan ekstrovert. Orang yang memiliki kepribadian introvert cenderung
lebih senang belajar sendiri dan biasanya sering dikatakan sebagai orang yang
pendiam. Terkadang mereka merasa lelah jika berkumpul dengan banyak orang.
Oleh karena itu, cara belajar diskusi belum tentu efektif untuk para introvert. Para
introvert memiliki keingintahuan yang tinggi, namun mereka tidak terlalu suka
untuk speak up.1 Misalnya saat di kelas, jika ada yang belum dipahami, mereka
cenderung lebih memilih untuk diam daripada bertanya. Hal ini disebabkan karena
mereka memiliki pikiran yang aktif. Mereka akan berpikir dan memproses
informasi secara matang terlebih dahulu sebelum bertanya, mengutarakan
pendapat, atau berbagi informasi dengan orang lain. Seorang introvert bisa saja
belajar sambil berinteraksi. Namun, mereka butuh diam dan situasi yang tenang
saat belajar. Situasi yang tenang ini bisa membantu mereka merenung serta
memahami materi pelajaran dengan baik. Selain itu, ketenangan juga merupakan
cara mereka untuk mengisi Kembali energi mereka.

1
https://www.kompasiana.com/taschiyatulhikmiyah/6233fb5ecfca5106a0540983/
istilah-speak-up-yang-sebenarnya

12
Sedangkan orang yang memiliki kepribadian ekstrovert memiliki gaya
belajar sosial yang beterbalikan dengan gaya belajar seorang introvert. Para
pemilik kepribadian ekstrovert ini lebih menyukai belajar Bersama dibanding
sendirian. Mereka cenderung lebih memahami suatu materi Ketika didiskusikan
bersama. Mereka menyukai belajar bersama karena mereka mereka bisa saling
bertukar ide. Kegiatan seperti diskusi kelompok dan tugas kelompok merupakan
cara belajar yang cocok bagi mereka. Para ekstrovert ini cenderung lebih ekspresif
secara fisik maupun mental, sehingga mereka senang untuk bertanya, melakukan
presentasi, serta berdiskusi. Saat memiliki ide atau pendapat, mereka lebih suka
mengatakannya dibanding memendamnya sendiri. Oleh karena itu, mereka
biasanya dianggap lebih percaya diri, tetapi belum tentu para introvert tidak
percaya diri. Sedangkan seorang ekstrovert lebih mudah dalam beradaptasi. Bukan
berarti mereka tidak terorganisir, hanya saja mereka cenderung lebih spontan
sekalipun tidak ada rencana atau jadwal belajar

Menurut Eysenck (Pervin 2010), seorang yang memiliki kepribadian


introvert lebih baik dalam hal sekolah khususnya dalam pelajaran yang lebih sulit.
Murid yang berhenti dari sekolah karena alasan akademis cenderung merupakan
ekstrovert, sedangkan yang berhenti karena alasan psikiatri merupakan introvert.
Eysenck (Robbins, 2007) juga menambahkan bahwa orang dengan kepribadian
ekstrovert mempunyai sifat yang mudah bergaul, mempunyai banyak teman, tidak
suka belajar sendiri, sangat membutuhkan kegembiraan, dan selalu siap
menjawab.

Dari paparan diatas, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian


yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan cara belajar siswa introvert dan
ekstrovert terhadap hasil belajar siswa MA Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah


penelitian ini ialah:

11
1) Apakah cara belajar siswa introvert dan ekstrovert berbeda?
2) Bagaimana perbedaan cara belajar antara siswa introvert dan siswa
ekstrovert?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tujuan dari


penulisan masalah ini adalah:

1) Mengetahui apakah cara belajar siswa introvert dan siswa ekstrovert


berbeda.

2) Mengetahui perbedaan cara belajar siswa introvert dan siswa ekstrovert.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini


diharapkan mempunyai manfaat:

1) Untuk mengetahui lebih dalam terkait kepribadian siswa introvert dan


siswa ekstrovert.
2) Untuk mengetahui terkait perbedaan cara belajar siswa introvert dan
siswa ekstrovert.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam karya tulis ilmiah ini, penulis membagi
kedalam lima bab:

Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar


belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, manfaat
pembahasan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Merupakan bab kajian pustaka

11
Bab III : Merupakan bab metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, partisipan, dan tempat penelitian, pengumpulan
data, dan analisis data.

Bab IV : Merupakan bab temuan yang berisi pemaparan jawaban dari


rumusan masalah.

Bab V : Merupakan bab penutup yang meliputi simpulan dan saran.

11
BAB II

KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Introvert dan Ekstrovert

Ekstrovert dan introvert adalah dua tipe kepribadian yang ada pada diri
manusia. Orang berkepribadian ekstrovert dan introvert memiliki karakteristiknya
tersendiri. Hal ini bisa mempengaruhi cara mereka berperilaku dan berinteraksi
dengan sesama manusia.
Dikutip dari buku Chat GPI A.I: Aku dan Robot Mengobrol tentang
Mencapai Kebahagiaan, ekstrovert adalah tipe kepribadian manusia yang
cenderung menyukai interaksi dengan orang banyak. Mereka bisa menghasilkan
energi serta semangat hidup ketika melakukan interaksi sosial. Bisa dibilang,
orang yang memiliki kepribadian ekstrovert lebih suka beraktivitas daripada harus
berpikir terlalu mendalam.
Sementara introvert adalah tipe kepribadian manusia yang cenderung lebih
menyukai kesendirian dan menutup diri dari kehidupan luar. Mereka bisa
mendapatkan energi dari kegiatan menyendirinya atau me time. Orang dengan
kepribadian introvert lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran, perasaan, dan
suasana hatinya sendiri.

2.2 Karakteristik Kepribadian Introvert dan Ekstrovert

1) Karakteristik kepribadian introvert


a) Terkesan tertutup
b) Memiliki sedikit teman dekat
c) Lebih banyak berpikir dan merenung
d) Menyukai hal-hal yang sudah terencana
e) Menikmati waktu sendiri dibanding berkumpul
f) Cepat lelah jika terlalu lama menghadiri kegiatan sosial
Orang-orang introvert biasanya lebih menemukan kebahagiaan dengan
melakukan me time seperti membaca buku, menonton tv atau melakukan hobinya
seorang diri. Untuk urusan interaksi sosial, mereka lebih suka berkumpul dengan
circle pertemanan yang kecil ketimbang keramaian. Jika dihadapkan dengan
keramaian, biasanya orang introvert akan merasa canggung. Mereka cenderung
lebih suka diam dan memilih untuk menjadi pendengar serta mengamati orang-

12
orang di sekitarnya. Setelah berinteraksi dengan keramaian, orang-orang introvert
biasanya butuh mengisi energinya dengan menyendiri.

2) Karakteristik kepribadian ekstrovert


a) Terkesan lebih ramah
b) Fleksibel terhadap perubahan
c) Senang bertemu banyak orang
d) Mampu beradaptasi dengan cepat
e) Menyukai obrolan dan interaksi sosial
f) Antusias dalam mencoba hal baru yang terkadang beresiko
Orang-orang ekstrovert mungkin bisa menemukan kebahagian dari
berkumpul dengan keramaian, ikut serta dalam berbagai kegiatan, dan senang
memperluas jaringan serta bertemu orang baru. Tipe orang berkepribadian
ekstrovert kerap bisa mencairkan suasana karena mereka sangat suka mengobrol.
Mereka bisa memberi pengaruh dengan kata-kata. Tak heran, orang-orang
ekstrovert biasa dipilih untuk menjadi pemimpin kelompok karena sifatnya yang
mudah beradaptasi, pintar berbicara, serta penuh semangat dan aktif.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Introvert dan Ekstrovert


Apakah orang ekstrovert lebih sukses? Tidak. Keduanya punya  kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Ekstrovert mungkin lebih mudah bergaul dan
sering ditunjuk menjadi leader. Ekstrovert juga terbuka dengan perubahan
sehingga tidak mudah merasa down atau terancam. Akan tetapi, tak jarang
ekstrovert dianggap terlalu spontan dan 2attention seeker. Solusinya, ekstrovert
perlu memperhatikan situasi dan kondisi sebelum bertindak di tempat umum.
Sedangkan siswa dengan kepribadian introvert, mereka adalah pendengar
yang baik. Karena sering tenggelam dalam pikiran sendiri, mereka lebih bijaksana
dalam menghadapi masalah. Introvert memiliki empati yang tinggi terhadap hal-
hal di sekitarnya. Mereka memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi orang lain,
sehingga lawan bicaranya merasa jauh lebih nyaman untuk memulai obrolan.
Tidak heran, introvert suka dijadikan teman curhat. Kekurangannya, introvert
sering dianggap baperan dan sombong. 

2
https://padang.harianhaluan.com/tren-lifestyle/pr-1061578201/mengenal-attention-seeker-si-
pencari-perhatian-serta-ciri-cirinya

17
2.4 Cara Belajar Siswa Introvert dan Siswa Ekstrovert

1) Tipe belajar siswa introvert

a) Lebih senang belajar sendiri


Seorang dengan kepribadian introvert ini biasanya dicap sebagai pendiam.
Nyatanya gak selalu begitu kok, hanya saja kadang mereka merasa lelah jika
berkumpul dengan banyak orang. Oleh karena itu, cara belajar diskusi belum tentu
efektif untuk para introvert ini. Mereka cenderung lebih senang dan fokus jika
mereka belajar sendiri.

b) Memiliki pikiran yang aktif


Para introvert memiliki keingintahuan yang tinggi, namun mereka tidak
terlalu suka untuk speak up. Misalnya saat di kelas, jika ada yg belum dipahami,
mereka cenderung lebih memilih untuk diam daripada bertanya. Hal ini
disebabkan karena memiliki pikiran yang aktif. Mereka akan berpikir dan
memproses informasi secara matang terlebih dahulu sebelum bertanya,
mengutarakan pendapat, atau berbagi informasi dengan orang lain.
c) Suka lingkungan belajar yang sepi
Seorang introvert bisa saja belajar sambil berinteraksi. Namun, mereka
butuh diam dan situasi yang tenang saat belajar. Situasi yang tenang ini bisa
membantu mereka merenung serta memahami materi pelajaran dengan baik.
Selain itu, ketenangan juga merupakan cara mereka untuk mengisi kembali energi
mereka.
Secara umum:
Seorang yang memiliki sifat introvert merupakan kepribadian yang selalu
ingin sendiri atau lebih tertutup secara personal baik itu berinteraksi dari dunia
luar. Sifat seperti ini sedikit interaksi secara kelompok dan selalu menghindari
keramaian yang menyukai suasana sepi dan tenang. Kemudian orang introvert
terkadang lebih lama dalam menyelesaikan masalah karena dia butuh waktu,
seperti mengerjakan tugas disekolah. Tetapi terkadang dia lebih bagus dalam
pencapaian pemahaman.
Pada umumnya orang introvert hanya 3self-learning dan juga lebih
menyendiri dalam belajar seperti menulis dan membaca ketimbang berinteraksi
dalam berkelompok. Dan juga dalam pembelajaran. Dan juga biasa mencari cara
sendiri belajar, terkadang pergi ke pustaka sendiri atau ke taman sendiri untuk
belajar.

3
http://www.jejakpendidikan.com/2017/10/pengertian-self-regulated-learning.html

17
2) Tipe belajar siswa ekstrovert

a) Memiliki gaya belajar sosial


Berkebalikan dengan introvert, para pemilik kepribadian ekstrovert ini lebih
menyukai belajar bersama dibanding sendirian. Mereka cenderung lebih
memahami suatu materi ketika didiskusikan bersama. Mereka menyukai belajar
bersama karena mereka bisa saling bertukar ide. Kegiatan seperti diskusi
kelompok dan tugas kelompok merupakan cara belajar yang cocok bagi mereka.

b) Ekspresif secara fisik maupun mental


Para ekstrovert ini cenderung lebih ekspresif, sehingga mereka senang
untuk bertanya, melakukan presentasi, serta berdiskusi. Saat memiliki ide atau
pendapat, mereka lebih suka untuk mengatakannya dibanding memendamnya
sendiri. Oleh karena itu, mereka biasanya dianggap lebih percaya diri. Tapi belum
tentu para introvert tidak percaya diri.

c) Fleksibel
Biasanya, seorang ekstrovert lebih mudah dalam beradaptasi. Bukan berarti
mereka tidak terorganisir, hanya saja mereka bisa lebih spontan sekalipun tidak
ada rencana atau jadwal untuk belajar.
Secara umum:

Ekstrovert adalah kebalikan dan sifat introvert, seorang ekstrovert lebih


menyukai dunia sosial dengan banyak interaksi dunia luar. Kepribadiannya lebih
ceria dan suka bercanda. Terutama ekstrovert ini lebih peka terhadap lingkungan
sosial.
Pada umumnya orang yang memiliki kepribadian yang sosial yang tinggi
dan mereka suka berdiskusi atau suka tanya jawab dalam pembelajaran.
Disamping itu gaya belajar extrovert itu cenderung seperti gaya belajar kinestetik
yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak interaksi. seperti yaitu seperti
belajar kelompok, olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium,
dan lainnya. Gaya belajar ini efektif untuk orang tipe ekstrovert yang menyukai
gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan.

2.5 Dampak terhadap Hasil Belajar Siswa

Prestasi siswa selain dipengaruhi oleh aktivitas belajar juga dipengaruhi


oleh beberapa faktor lain, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah
faktor psikologis. Faktor psikologis yang dimaksudkan adalah kemampuan siswa
untuk menghadapi lingkungannya. Setiap diri siswa mempunyai kepribadian
tersendiri yang tidak dapat disamaratakan. Guru harus mampu memahami

17
karakteristik kepribadian masing-masing siswa sehingga dalam proses
pembelajaran dapat tercipta suatu kerjasama yang baik.
Kepribadian manusia bersifat unik yang tidak dapat disamakan satu dengan
yang lain, termasuk juga kepribadian para siswa. Kepribadian merupakan
keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku, sifat-sifat, kebiasaan, kecakapan bentuk
tubuh serta unsur-unsur psikofisik lain yang selalu menampakkan diri dalam
kehidupan seseorang. Teori kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan teori yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung.
Kepribadian yang dimiliki siswa baik extrovert maupun introvert sama-
sama memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Adanya kepribadian siswa
disebabkan beberapa hal seperti yang diungkapkan oleh Terman (dalam Ghani,
2008:113) mengungkapkan bahwa: Siswa pintar dan cerdas lebih ramah, lebih
populer dan suka bergaul dengan rekan sebaya. Sifat ini bisa mempengaruhi
pencapaian akademik mereka. Kepandaian dan kecerdasan kognitif dalam
kalangan siswa pintar sering dikaitkan dengan kepribadian extrovert yaitu suka
bergaul, cepat mengeluarkan pendapat, ramah, kreatif dan lebih bersikap terbuka.
Siswa dengan kepribadian extrovert akan lebih terbuka terhadap
lingkungannya sehingga kecerdasannya pun berkembang dengan baik pula sesuai
dengan sikapnya yang terbuka.
Berbeda dengan Terman, Williams (dalam Ghani, 113:2008)
menyatakan bahwa “Siswa pintar terdiri daripada siswa yang introvert, di mana
mereka lebih cenderung belajar sendirian daripada belajar berkelompok. Cara dan
gaya pembelajaran ini mempengaruhi pencapaian akademik”.
Siswa dengan kepribadian introvert akan belajar dengan suasana yang
tenang tanpa ingin ada gangguan dari luar. Jadi kepribadian siswa dapat
memberikan pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Pada hakikatnya,
setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dalam memahami dan
menghadapi permasalahan yang diberikan. Misalnya ketika diberi soal-soal
pemecahan masalah, disana terdapat siswa yang suka menyelesaikan secara
bersama-sama atau berkelompok dan ada juga yang suka menyelesaikannya
sendiri. Siswa yang memiliki kepribadian extrovert maupun siswa yang memiliki
kepribadian introvert sama-sama memiliki kemungkinan memiliki hasil belajar
yang baik dalam pembelajaran. Hal itu disebabkan mereka memiliki cara masing-
masing untuk menyelesaikan masalahnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian
extrovert maupun introvert sama-sama mempunyai kemampuan yang baik dalam
hasil belajar mereka.

17
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan kajian Pustaka, maka hipotesis
yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat perbedaan cara belajar
antara siswa introvert dengan siswa ekstrovert namun mereka sama-sama
mempunyai kemampuan yang baik terhadap hasil belajar mereka.

17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Dengan metode penelitian, penulis bermaksud
mengumpulkan data dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek
tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data
yang menunjang laporan penelitian.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam karya ilmiah ini adalah
metode observasi dan wawancara. Observasi merupakan metode yang akurat
dalam mengumpulkan data. Tujuannya adalah mencari informasi tentang kegiatan
yang berlangsung untuk kemudian dijadikan objek kajian penelitian.4 Sedangkan
wawancara  adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden
atau orang yang diwawancarai.5

3.2 Objek Penelitian


Adapun yang menjadi objek penelitian penulis dalam penyusunan karya ilmiah
ini adalah 20 orang santriwati kelas 11 Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak
Bangsa, 20 orang santriwati tersebut adalah teman sekelas dari beberapa santri
yang introvert maupun ekstrovert, yang di setiap kelasnya, penulis memberikan
kuesioner kepada 4 orang santriwati.

3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian ini selama kurang lebih 3 hari terhitung dari
hari sabtu tanggal 27 Mei sampai dengan hari sabtu tanggal 29 Mei 2023. Adapun
teknik yang dilakukan adalah dengan menyiapkan kuesioner dan tempat penelitian
ini dilakukan di Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa.
4
Rabia Edra ”Pengertian Observasi” https://www.ruangguru.com/blog diakses pada tanggal 13
November 2017
5
Noor Wahyuni “Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif “
diakses dari  http://salimafarma.blogspot.com/l diakses pada tanggal 28 Oktober 2018

21
3.4 Analisis Data

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada 20 orang


santriwati Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa penulis mendapat
hasil bahwa mereka mengaku bahwa cara belajar siswa introvert dan
siswa ekstrovert memang berbeda namun tidak mempengaruhi prestasi
mereka karena setiap siswa mempunyai cara belajar mereka masing
masing baik itu siswa introvert maupun siswa ekstrovert.
4.2 Pembahasan

Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan


beberapa santri Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa mengatakan
bahwa siswa yang memiliki kepribadian introvert mereka cenderung
lebih sering diam saat pembelajaran dikelas, tidak terlalu suka belajar
dengan sistem kelompok, senang belajar di tempat yang sepi, jarang
mengemukakan pendapat mereka dan lebih memilih untuk menanyakan
hal yang tidak ia pahami dengan teman dekatnya atau belajar sendiri.
Sedangkan siswa dengan kepribadian ekstrovert mereka memiliki cara
belajar yang beketerbalikan dengan cara belajar siswa introvert. Mereka
cenderung lebih aktif di kelas dan senang belajar dengan sistem
berkelompok.

21
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil


kesimpulan bahwa:
1. Introvert adalah kepribadian

5.2 Saran

21
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Buku:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing
House.
Jurnal:
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik
Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume
1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Internet:
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global,
diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

21
21
17
BIODATA PENULIS

A. Data Pribadi
1. Nama : Chantika Amalia
2. Tempat & Tanggal Lahir : Banda Aceh
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Hobi : Menonton
6. Alamat Asal :
7. Telepon & HP :
8. E-mail :
B. Riwayat Pendidikan Formal
1. SD :
2. SMP :
3. SMA :
C. Pengalaman Organisasi
1. Panitia Perlengkapan LSR OSISMADA 2021/2022
2. Panitia Dekorasi Pelantikan OSISMADA 2021/2022
3. Panitia Lomba Menulis Cerpen PORSERI 2021/2022
D. Skill
1. Robotik
2. Microsoft Word
3. Microsoft Power Point
4. Microsoft Excel
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Aceh Besar, 13 Mei 2023

Nama Siswa

21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai