Makalah Nala Ratih
Makalah Nala Ratih
Disusun Oleh :
NPM : 2261201072
Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Akhirnya saya bisa menyelesaikan
tugas makalah saya mata kuliah Hukum Bisnis yang di ampu oleh ibu Riri Tri
Mayasari, S.H., M.H dengan judul “Perjanjian Kontrak Bisnis”.
Ucapan terima kasih kepada ibu Riri Tri Mayasari, S.H., M.H yang telah
memberikan banyak ilmu kepada saya sehingga saya akhirnya bisa menyelesaikan
tugas ini. Di dalam penulisan makalah ini saya menyadari terdapat banyakkesalahan
dan kekeliruan. Oleh sebab itu saya berharap para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Demikian kami ucapkan terima kasih.
Nala Ratih
ii
DAFTAR ISI
2.2 Dasar Hukum dan Syarat Sah Perjanjian Kontrak Bisnis ..................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
2.1.1 Pengertian
Kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum dua
atau lebih pihak dalam urusan bisnis. Biasanya, kontrak ini berfungsi untuk
melindungi hak hukum bisnis Yang melibatkan dalam suatu kerjasama,
kesepakatan, maupun transaksi bisnis. Dengan begitu, semuanya bisa berjalan
dengan baik dan adil, tanpa ada pihak yang dirugikan.
Perjanjian dan kontrak tidaklah terlalu berbeda, karena kontrak dan perjanjian
dilahirkan dari suatu perbuatan hukum yang saling berjanji untuk melakukan suatu
hal dan pada akhirnya menimbulkan suatu perjanjian dan melahirkan suatu
perikatan. Dalam konsep hukum perdata, perikatan tidak hanya lahir karna suatu
perjanjian atau kontrak, tetapi juga disebabkan oleh undang-undang bahwa suatu
peristiwa atau perbuatan seseorang tanpa didahului perjanjian atau kontrak akan
melahirkan hubungan hokum atau perikatan..
2.1.2 Jenis-Jenis Perjanjian Kontrak Bisnis
1. Kontrak Menurut Namanya
Kontrak perjanjian kerjasama atau bisnis berdasarkan sumber hukumnya
adalah merupakan salah satu penggolongan kontrak yang didasarkan pada tempat
kontrak itu ditemukan. Berdasarkan pengertian diatas, maka sesuai dengan di
dalam Pasal 1319 KUHP dan Artikel 1355 NBW hanya disebutkan dua macam
kontrak menurut namanya, yaitu:
3
4
Akta dibawah tangan adalah akta yang cukup dibuat dan ditandatangani oleh
para pihak yang melakukan kesepakatan bisnis tersebut
Akta yang dibuat oleh notaris, merupakan akta pejabat pemerintah yang
ditunjuk. Contohnya pada pembuatan berita acara Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dalam suatu PT.\
3. Kontrak Timbal Balik.
Kontrak Timbal Balik merupakan perjanjian yang dilakukan para pihak
yang menimbulkan hak dan kewajiban-kewajiban pokok seperti pada jual
beli, dan sewa menyewa.
5
2. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM) merupakan yang paling rentan.
5. Mewujudkan iklim bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
5. Kontrak berfungsi sebagai alat bukti jika terjadi perselisihan. Jadi tidak
selamanya suatu hubungan bisnis bisa berjalan dengan mulus, sangat mungkin
terjadi salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak ingkar janji, tidak
melakukan apa yang telah dijanjikannya atau melanggar Kontrak yang telah
dibuat. Sehingga dengan kontrak bisnis mutlak diperlukan sebagai alat bukti
tertulis untuk menggugat mitra Anda yang ingkar janji atau Wanprestasi.
4. Adanya kausa yang halal dan tidak melanggar norma yang ada.
7
Istilah ”pacta sunt servanda” mempunyai arti bahwa janji itu mengikat, yang
dimaksud dengan asas kebebasan berkontrak ini ialah bahwa kontrak yang dibuat
secara sah oleh para pihak tersebut secara penuh sesuai isi kontrak tersebut. Istilah
lain dari asas ini adalah ”my word is my bonds”, yang artinya dalam bahasa
Indonesia bahwa jika sapi dipegang talinya, jika manusia dipegang mulutnya,
mengikat secara penuh atas kontrak-kontrak yang dibuat oleh para tersebut oleh
hukum kekuatanya dianggap sama saja dengan kekuatan mengikat dari suatu
undang-undang. Oleh karena itu, apabila suatu pihak dalam kontrak yang telah
dibuatnya oleh hukum disediakan ganti rugi atau bahkan pelaksaan kontrak secara
paksa.
4. Asas Konsensual
Yang dimaksud dengan asas konsensual dari suatu kontrak adalah bahwa
jika suatu kontrak telah dibuat, maka dia telah sah dan mengikat secara penuh,
bahkan pada prinsipnya persyaratan tertulis pun tidak disyaratkan oleh hukum,
kecuali untuk beberapa jenis kontrak tertentu, yang memang dipersyaratkan syarat
tertulis.
5. Asas Obligatoir
Asas obligatori adalah suatu asas yang menetukan bahwa jika suatu kontrak
telah dibuat.
Bagi seseorang yang sudah membuat kontrak secara langsung berlaku aturan
hukum bagi mereka yang membuatnya. Maka diberlakukannya sebagai undang-
undang, kontrak tersebut yang dibuat oleh para pihak mengikat dan setiap pihak
wajib menaatinya. Oleh karena itu, para pihak harus cermat dan teliti dalam
membuat suatu kontrak sebelum diperjanjikan dan dituangkan di dalam suatu
kontrak tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
9
di Indonesia akibat reformasi atas pemerintahan Orde Baru akibat krisis ekonmi.
Ruang kebebasan menjadi terbuka lebar, sehingga perkembangan ekonomi Islam
semakin terbuka. Apalagi dalam krisis tersebut lembaga keuangan Islam berhasil
keluar dari krisis.
Kebijkan dan regulasi sangat penting dan strategis bagi perkem-bangan
kelembagaan ekonomi Islam khususnya pada pengelolaan keuangan. Berdirinya
Bank Muamalat Indonesia (BMI) tahun 1991, 21 menjadi tonggak sejarah
perbankan Islam di Indonesia. Dasar hukum dari keberadan BMI adalah Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah Nomor
72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum dua
atau lebih pihak dalam urusan bisnis. Biasanya, kontrak ini berfungsi untuk
melindungi hak hukum bisnis
2. Syarat sah perjanjian yang diatur, berdasarkan Pasal 1338 ayat (3) KUHP
dan Pasal 1320 ayat (1) KUHP mengatur tentang perjanjian kontrak secara
tertulis maupun secara lisan (verbal). Selain memiliki dasar hukum, sebuah
kontrak dapat dikatakan sah apabila memenuhi asas sebagai berikut :
a. Adanya kesepakatan kedua belah pihak.
b. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum dari kedua belah
pihak.
c. Adanya objek yang disepakati .
d. Adanya kausa yang halal dan tidak melanggar norma yang ada.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Junaidi. 2010. Aspek Hukum dalam Bisnis. Kudus: Nora Media
Enterprise.
Ibrahim, Johannes & Sewu, Lindawaty. 2003. Hukum Bisnis dalam Persepsi
Manusia Modern. Bandung: Refika Aditama.
Maria S.W. Sumardjono (1989). Pedoman, Pembuatan Usulan Penelitian.
Yogyakarta: Gramedia.
Saliman, Abdul Rasyid. 2005. Hukum Bisnis Untuk Perusahaan: Teori dan Contoh
Kasus. Jakarta: Prenada Media.
Subekti, R. (2012). Hukum Perjanjian, cet. 10. Jakarta: PT. Intermasa.
13