Anda di halaman 1dari 102

K1.

3 Persyaratan K3 pemasangan instalasi,


perlengkapan dan peralatan instalasi di
Distribusi / Pemamfaatan
Ketenagalistrikan

7/7/2021 created by PNK3 2


previousnext
SUMBER BAHAYA Menurut R.L. UU 1/70
Pasal 2 ayat (2) huruf q
Setiap tempat dimana listrikdibangkitkan,
ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan

B1 = Mesin B10 = Peralatan Listrik


B2 = Penggerak Mula & B11 = Bahan Kimia
Pompa B12 = Debu Berbahaya
B3 = Lift B13 = Radiasi Bahan Radio Aktif
B4 = Pesawat Angkat B14 = Faktor Lingkungan
B5 = Conveyor B15 = Bhn Mudah Terbakar & Benda Panas
B6 = Pesawat Angkut B16 = Binatang
B7 = Alat Transmisi Mekanik B17 = Permukaan Kondisi Kerja
B8 = Perkakas Kerja Tangan B18 = Lain-lain
B9 = Pesawat Uap & Bejana
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)
Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

7/7/2021 created by PNK3 4


Undang undang No 1 tahun 1970
Dasar ukum :
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja RI
Keselamatan Kerja

No Per. 12/Men/2015
April 2015
Pengawasan K3 L PUIL
2011

Mencabut Kepmenaker wajib


75/M/2002
Pemberlakuan PUIL
2000

7/7/2021 created by PNK3 5


Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber Daya Mineral
No. : KBSN 32/KEP/BSN/2006
Dirjen listrik 01/PJK/DITTEK /II/2009
Batas waktu penyesuaian 3 tahun

•PUIL tidak berlaku :


a) bagian instalasi listrik dengan tegangan rendah yang
hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan syarat.
b) bagian instalasi listrik yang dipergunakan untuk
keperluan komunikasi dan pelayanan kereta rel listrik
c) instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel
listrik, dan kendaraan lain yang digerakan secara terus
menerus.
d) instalasi listrik di bawah dalam tambang.

7/7/2021 created by PNK3 6


18
RUANG LINGKUP
PERMENAKER 12/M/2015
Psl 4
Berlaku untuk persyaratan K3
Yang meliputi :
– perancangan, pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun
pengawasannya
- Pemeriksaan dan pengujian.
- Persyaratan dlm kegiatan :
Pembangkitan,Transmisi,Distribusi dan
pemamfaatan listrik.

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 7


Sesuai dgn psl 5 ( Kegiatan –kegiatan di dalam psl 4
ayat 1)

• Memenuhi standar PUIL 2011 - dengan segala


keterbatasan dan kelebihan dari standar PUIL ini
maka kami memberikan tambahan standar listrik
lain antara lain :

IEC; IEEE; NEC; ANSI; NFPA; ATEX; Manual Handbook

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 8


Pasal 6

Berlaku untuk persyaratan Pembinaan


Yang meliputi :
– perancangan, pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan,
pemeliharaan maupun pengawasannya

- TEKNISI K3 LISTRIK.
- AHLI K3 LISTRIK
- PENGAWAS KETENAGAKERJAAN Spesialis

- Psl 7
- (PUIL 2011 Pengusahaan listrik)

- PJK 3

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 9


Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan Dapat melakukan Dapat mengevaluasi


memelihara inst. pengawasan pek. potensi bahaya dan
listrik secara benar pemasangan dan tindakan koreksi
dan aman, baik bagi pemeliharaan inst. terhadap:
dirinya, peralatan dan listrik secara benar • gambar
aman dalam dan aman sesuai rancangan;
pengoperasiannya ketentuan dan • hasil
prosedur K3. pemeriksaan dan
pengujian;
7/7/2021 created by PNK3 10
Jaringan Instalasi Listrik

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 11


klasifikasi sistem tegangan :
a) Tegangan Ekstra Rendah - setinggi-tingginya 50 V a.b.
atau 120 V a.s.
CATATAN Tegangan ekstra rendah ialah sistem tegangan
yang aman bagi manusia.

b) Tegangan Rendah (TR) - setinggi-tingginya 1000 V a.b.


atau 1500 V a.s.

c) Tegangan di atas 1000 V a.b., yang mencakup :


1) tegangan menengah (TM), tegangan lebih dari 1 kV
sampai dengan 35 kV a.b. digunakan khususnya
dalam sistem distribusi;
2) tegangan tinggi (TT), tegangan lebih dari 35 kV a.b.
3) Tegangan extra tinggi (TET), tegangan lebih dari 70
kV a.b

7/7/2021 13
Perlengkapan listrik
a) meliputi bahan, fiting, gawai, peranti, luminair,
aparat, mesin, dan lainlain yang digunakan
sebagai bagian dari, atau dalam kaitan dengan,
instalasi listrik.
b) barang yang digunakan untuk maksud-maksud
seperti pembangkitan, pengubahan, transimisi
distribusi atau pemanfaatan energi listrik,
seperti, mesin, transformator, radas, instrumen,
gawai proteksi, perlengkapan untuk
pengawatan, peranti.

Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai


Listrik atau pesawat,alat menggunakan
sumber listrik
7/7/2021 14
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang Teknisi K3 Listrik (Kepdirjrn 47/DJPPK/2015)
2. Ahli K3 Spesialis Listrik (Kepdirjen 48/DJPPK/2015.

3. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)


• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3


PK dan Menyiapkan Personilnya
Pasal 9

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

PUIL 2011 Bagian 6 VERIFIKASI


Ruang lingkup: MEMBERIKAN PERSYARATAN UNTUK VERIFIKASI
AWAL DAN PERIODIK DARI INSTALASI LISTRIK.

perancangan, pemasanga dilakukan pemeriksaan dan


Pengujian

16
KEMAMPUAN

HANTAR ARUS
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis


bahan konduktornya dan ukuran
penampangnya
(Periksa tabel PUIL)

7/7/2021 created by PNK3 17


Resistans TAHANAN ISOLASI

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3 1000 Ohm /Volt (diruang normal)


100 Ohm / Volt (diruang lembab)
P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6

7/7/2021 created by PNK3 21


N
dede.s 22
Jelaskan
JENIS - JENIS BAHAYA LISTRIK

1. Bahaya Sentuh Langsung


2. Bahaya Sentuh Tidak Langsung
3. Bahaya Over Load
4. Bahaya Hubung Singkat
5. Pembumian (Arde)
Bahaya Sentuhan Tidak
Langsung
Sentuhan tidak langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi

dede.s 24
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung

1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)

dede.s 25
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.

Bila terjadi kegagalan isolasi,


teganan suplai akan terputus
PE
karena alat proteksi bekerja
otomatik

dede.s 26
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE

dede.s 27
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)
Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus
akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus
secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman

dede.s 28
SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE

dede.s 29
WAKTU PEMUTUSAN
SISTEM IT
WAKTU PEMUTUSAN
TEGANGAN (detik)
(volt) N tdk N terdistribusi
terdistribusi
120-240 0,8 5
230/400 0,4 0,8
400/690 0,2 0,4
580’1000 0,1 0,2

dede.s 30
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat

Nol &
Ground
dihubungkan

dede.s 31
SISTEM HANTARAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE

dede.s 32
WAKTU PEMUTUSAN
SISTEM TN
TEGANGAN WAKTU PEMUTUSAN
(volt) (detik)

120 0,8
230 0,4
277 0,4
400 0,2
> 400 0,1

dede.s 33
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan

dede.s 34
PROTEKSI BAHAYA
SENTUH LANGSUNG
METODA :
1
Isolasi bagian aktif
2 Penghalang atau Selungkup
3 Rintangan
4 Jarak aman atau diluar jangkauan
5 Gawai proteksi arus sisa
36 Isolasi lantai kerja.
dede.s 35
dede.s 36
dede.s 37
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu Maksimum Yang


(Volt) Diijinkan (Detik)

< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
dede.s 38
menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan

dede.s 39
Kemungkinan jatuh dari ketinggian

Luka bakar akibat


sentuh
langsung listrik

dede.s 40
Mengisolasi bagian aktif

dede.s 41
Menutup dg Penghalang atau
Selungkup

dede.s 42
Memasang Rintangan

dede.s 43
Memberi Jarak Di Luar
Jangkauan

dede.s 44
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauan :
TEGANGAN
JARAK (cm)
(KV)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
dede.s 45
SISTEM PENGAMANAN
“ISOLASI LANTAI KERJA”
Rd 3000  V

V2
75 kg V1

Pelat logam Kayu


25 x 25 x 0,2 Cm
Kain basah 27 x 27 Cm

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)


R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm
TANAH
R1 min. 50 kilo Ohm

7/7/2021 created by PNK3 46


PUIL 2000 VERSUS PUIL 2011
PUIL 2000 PUIL 2011
Bagian 1 Bagian 1
Pendahuluan Pendahuluan, prinsif fundamental dan
definisi
Bagian 2 Bagian 2
Persyaratan dasar Desain instalasi listrik

Bagian 3 Bagian 3
Proteksi untuk keselamatan Asesment karakteristik umum

Bagian 4 Bagian 4
Perancangan instalasi listrik Proteksi untuk keselamatan

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 47


PUIL 2000 VERSUS PUIL 2011
PUIL 2000 PUIL 2011
Bagian 5 Bagian 5
Perlengkapan listrik Pemilihan dan pemasangan perlengkapan
listrik
Bagian 6 Bagian 6
Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali Verifikasi
(PHBK) serta komponennya

Bagian 7 Bagian 7
Penghantar dan pemasangannya Pemilihan dan pemasangan perlengkapan
listrik-Konduktor dan pemasangannya
Bagian 8 Bagian 8
Ketentuan untuk berbagai ruang dan etentuan untuk berbagai ruang dan
instalasi khusus instalasi khusus
7/7/2021 Kajian PUIL 2011 48
PUIL 2000 VERSUS PUIL 2011
PUIL 2000 PUIL 2011
Bagian 9 Bagian 9
Pengusahaan instalasi listrik SNI 04-0225- Pengusahaan instalasi listrik SNI 0225-
2000 2011

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 49


Jaringan Instalasi Listrik Industri

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 50


Bagian-bagian jaringan
• Trafo Distribusi
• Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
• Generator Set
• Main Distribution Panel
• Subdistribution Panel

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 51


Keberlakuan PUIL
(RUANG LINGKUP)
• PUIL 2000 (1.2.1.1)
• Berlaku untuk semua pengusahaan instalasi
– Tegangan rendah AC sampai dengan 1000 V,
– Tegangan DC 1500 V
– Tegangan Menengah sampai dengan 35 kV dalam
bangunan dan sekitarnya
• Yang meliputi :
– perancangan, pemasangan, pemeriksaan, pengujian,
pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 52


Keberlakuan PUIL
(RUANG LINGKUP)

• PUIL 2011 (11.2 MOD)


• Berlaku untuk semua pengusahaan instalasi
– Tegangan rendah AC sampai dengan 1000 V,
– Tegangan DC 1500 V
– Frequensi 50 dan 400 Hz, Frekuensi lain
dimungkinkan
– Sirkit, selain pengawatan internal aparatus, yang
beroperasi pada tegangan > 1000V, dan disuplai
dari instalasi yang tegangannya < 1000V

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 53


Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan


instalasi listrik
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab,
perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian inst.
Listrik, harus memahami K3 dan
memiliki ijin kerja.
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus
memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus

7/7/2021 created by PNK3 54


Proses pengesahan gambar ins. listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan. Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI 04-225-2000
oleh pegawai pengawas
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
Memenuhi syarat
5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan Ya
7. Ukuran teknis
PENGESAHAN GAMBAR
- Sepesifikasi & cara pasang
Setuju dipasang.
- Cara menguji Rekomendasi.
- Jadwal waktu
7/7/2021 created by PNK3 55
Jaringan Instalasi Listrik Industri

7/7/2021 Kajian PUIL 2011 56


7/7/2021 created by PNK3 57
7/7/2021 created by PNK3 58
ALAT UKUR TAHANAN ISOLASI AMPHER TESTER

created by PNK3 59 7/7/2021


5. SPESIFIKASI KAMERA INFRAMERAH Thermo Tracer TH9100 WV
High Spec, and High Performance IR Thermal
Imager
ALAT PENGUKUR PANAS Visual Camera Built into IR lens
Specifications :
THERMOGRAFH
Measuring range -40 to 2000 oC
Resolution 0.06 oC (at 30 oC 60 Hz) --- range 1
Accuracy ± 2 oC or ± 2% of reading
Detector Uncooled Focal Plane Array (microbolometer)
Spectral range 8 to 14 μm
I.F.O.V. 1.2 mrad
Focusing range 30 cm to infinity
Field of View 21.7 o(H) x 16.4 o(V)
Frame time 60 frames/sec
Display View finder and 3.5 inch LCD monitor
Thermal image pixels 320 (H) x 240 (V) pixels
Measuring functions Run / Freeze
S/N improvement ?2, ?8, ?16 and spatial filter ON/OFF
Interval measurement Recording on memory card : 2 t 3600 sec interval
Trigger function

Emissivity correction 0.10 to 1.00 ( at 0.01 step )


Env. Temp. correction Provided ( including interval UNC )
Auto functions Full automatic (level, sense, focus)
Display funtions Display color : color/monochrome, posi/nega
Annotation Text and voice annotation (30 sec per image)
Movie recording Real-time memory : 1664 images ( max. 60 Hz)
Operating temp / -15 to 50 oC, 90% RH or less (not condensed)
humidity
Storage temp / -40 to 70 oC, 90% RH or less (not condensed)
7/7/2021 humidity
created by PNK3 60
Shock and vibration 2
294m/sec (IEC60068-2-27), 29,4m/sec 2

(IEC60068-2-6)
THERMAL VISUAL

KETERANGAN TEMPERATUR ( OC )

1 2 3
OBYEK MCCB AC PHASA-T TERMINAL BAWAH

66.3
LABEL NO. X-1 T SPOT

40
PANEL /
PNL. UTAMA SEL-3 T REF
ALAT

26.3
LOKASI RUANG GENSET ∆T

SKALA C
KEMUNGKINAN PENYEBAB

X Koneksi buruk (kendor / kotor ) KOMENTAR & SARAN


Beban berlebih (overload)
OVERHEATING PADA KABEL MCCB AC PHASA-T TERMINAL BAWAH
PERBAIKI KONEKSI MCCB TSB
Beban tdk seimbang (unballance)
OFF PANEL, LEPAS KONEKSI YANG BERMASALAH, GANTI SKUN KABEL & KABELNYA, BERSIHKAN TERMINAL MCCB, KEMUDIAN KONEK KEMBALI DAN
KENCANGKAN BAUT TERMINASINYA
Komponen dalam PERIKSA ULANG SETELAH DILAKUKAN PERBAIKAN

Induksi elektromagnetis
7/7/2021 created by PNK3 61
Suhu kerja
Aspek pertimbangan rancangan /
evaluasi instalasi listrik
Internal
Jenis pelayanan/beban
• Penerangan Eksternal
• Pesawat tenaga Jenis /kondisi lingkungan
• Peruntukan / • Ruang normal
• Karakteristik • Ruang lembab
• Daur tugas • Ruang panas
• Dll • Ruang berdebu
BESARAN NOMILAL • Ruang uap/gas ledak
7/7/2021 created by PNK3 62
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.

PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
7/7/2021 Created by DIT. PNK3 65
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
67
68
69
Pemasangan Grounding

• Pembumian atau Grounding


adalah benda logam yang di
tanam dalam tanah berfungsi
sebagai pelepasan muatan listrik
, tanah atau bumi adalah sebuah
masa yang bersifat netral dan
memiliki volume yang luar biasa
besar sehingga mampu untuk
menyerap dan menetralkan
muatan listrik sebesar apapun .
Tujuan Grounding
• Meniadakan bahaya tegangan atau arus
kejut,
• Meniadakan bahaya kebakaran
• Meniadakan ketidakstabilan tegangan
Hal-hal yang harus ditanahkan
• Bagian pembuangan muatan listrik dari
lightening arrester
• Bagian instalasi yang terbuat dari logam
• Titik netral dari transformator atau
generator
Faktor yang mempengaruhi
Tahanan Jenis Tanah
• Pengaruh keadaan struktur tanah
• Pengaruh unsur kimia
• Pengaruh iklim
• Pengaruh temperatur tanah
Sistem pentanahan gardu induk
• Gardu Induk merupakan suatu sistem
Instalasi listrik yang terdiri dari
beberapa peralatan listrik dan
menjadi penghubung listrik dari
jaringan transmisi ke jaringan
distribusi primer.
• Gardu Induk befungsi sebagai
penyalur daya (KVA, MVA) sesuai
dengan tegangan operasinya.
• Karena peranannya yang sangat penting
dalam menyalurkan daya listrik dan
menjadi penghubung listrik dari jaringan
transmisi ke jaringan distribusi primer
maka harus diterapkan sistem
pentanahan yang memenuhi persyaratan
sistem pengaman yaitu :
1. Kepekaan (Sensitivity)
• Sistem pentanahan Gardu Induk harus peka terhadap gangguan
yang terjadi, dan secara proposional mampu mendeteksi
gangguan dengan tepat di area atau zona yang di amankan

2. Keandalan (Reliability)

Sistem Pentanahan Gardu Induk harus handal. Tidak boleh


gagal, mampu bekerja sesuai dengan pengaturan yang
diterapkan pada sistem pentanahan tersebut.
Hal – hal yang
diperlukan dalam
pemasangan gounding
PERALATAN KERJA

• 1. Toolkit Set.
2. Tang Press 3. Palu
4. Cangkul, Tali.

5. Gergaji Besi
6. Pengencang Stainless Steel
PERALATAN K-3
1. Helm Pengaman.
2. Sepatu Karet.
3. Sarung Tangan Kulit.
4. Pakaian Kerja.
5. Sabuk Pengaman
6. P-3 K
MATERIAL/ALAT BANTU
1. Ground Rod
2. BC 50 mm2
3. Klem Pentanahan
4. Pipa Galvanis
5. Stainless Steel Strap dan Stopping Buckles
6. CCO (Connector Al/Cu)
PERALATAN UKUR
• 1. Earth Tester
Cara kerja Earth Tester
cara penggunaan earth tester:
Pada switch pilih mode Ω.
Tekan push button.
Lihat penunjuk voltase tanah
apabila jarum bergerak
dengan cepat sampai
mentok ke ujung volt
meter, check kembali
instalasi kabel.

• Adjust ohm meter sampai nilai


voltase pada galvanometer “0 volt”.
• Lakukan instalasi earth tester seperti
tampak jarak L adalah sebesar 5 meter.
Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat
tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Cara Pemasangan dan Penanaman Grounding

• Pemilihan Lokasi
• Pemilihan Bahan
• Penanaman Grounding Road
• Cara Penyambungan Grounding Road dengan
Kabel Grounding
• Penanaman Kabel Grounding
Pemilihan Lokasi
• Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding road
disekitar rumah anda, rencanakan berapa titik yang akan
ditanamkan.
• Jika anda akan memasang beberapa buah grounding road
usahakan jangan terlalu berdekatan , ditujukan supaya
pembumian menyebar disekitar rumah anda. Dan juga untuk
menjaga bialamana salah satu grounding rod sitim
pembumiannya tidak bagus maka bisa dibumikan oleh
grounding rod lainnya.
• Harus diperhatikan bahwa masing masing grounding road
semua harus terhubung.
• Lakukan pencarian tanah yang mudah
ditancapkan. Hindari penanaman
grounding road di daerah tanah
berbatu atau berpasir.
• Usahakan lokasi penempatan
grounding road tidak terlalu jauh dari
bangunan rumah, tapi harus diingat
jangan sampai merusak sistim instalasi
/ pemipaan yang telah tertanam.
• Usahakan penempatan antara
grounding road dalam garis lurus, tidak
terlalu banyak berbelok belok.
Pemilihan Bahan
• Pemilihan grounding road dan kabel
grounding yang akan diinstlasi harus sesuai
standar , baik jenis maupun ukurannya.
• Grounding road yang paling bagus adalah pipa
padat yang terbuat dari tembaga. Disamping
sebagai daya hantar yang kuat, tembaga tidak
mudah berkarat. Anda perlu memeriksa
barang tersebut saat pembelian, karena
kadang kadang banyak pipa yang dijual
kelihatannya terbuat dari bahan tembaga
padahal bagian dalamnya adalah besi biasa
Penanaman Grounding Road
• Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30
kedalaman 50 cm
• Pertama coba tancapkan grounding road
tersebut apakah mudah atau susah
ditancapkan.
• Jika agak susah , buatkan bentuk lubang
dimana grounding rod akan ditanamkan.
• Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga
penuh
• Tancapkan grounding rod kedalam lubang
• Angkat sedikit grounding rod, dan
biarkan air turun kebawah
• Tekan kembali grounding rod
hingga beberapa centimeter dari
kedalaman awal
• Tuangkan kembali air kedalam
lubang , lalu ulangi menekan
grounding rod. Sepanjang anda
tidak menemukan tanah yang
keras atau tanah berbatu , air
akan membantu anda untuk
menggeser lumpur atau pasir di
Cara Penyambungan Grounding
Road dengan Kabel Grounding
• Cara menghubungkan yang paling
bagus antara grounding rod dengan kabel
grounding adalah dengan sistim pengelasan
dengan menggunakan alat Cadweld. Setipa
penyambungan harus menggunakan bubuk
mesiu standar , karena pemakaian bubuk
mesiu akan memepengaruhi kekuatan
sambungannya. Hal ini juga dilakuan untuk
penyambungan antara kabel grounding
dengan kabel grounding dan juga untuk
penyambungan antara kabel grounding ke
Penanaman Kabel Grounding
• Lakukan penggalian tanah dari titik dimana
grounding menuju masing masing titik
grounding yang saling terhubung. Dan juga
lakukan penggalian kea rah terminal
grounding
• Buat galian
disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman
antara 50 -60 cm
• Tarik kabel grounding melalui jalur kabel
tersebut, kemudian tempatkan di bawah
galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup
• Kemudian lakukan penimbunan
tanah didaerah galian sampai
ketinggian 20 cm. Lalu padatkan.
Kemudian beri tanda misalanya
batu bata supaya dikemudian hari
jika ada penggalian di sepanjang
areal penanaman kabel, maka
kabel akan aman.
• Setelah bata terpasang semua,
kemudain timbun kembali hingga
penuh. Lakukan penimbunan
hingga betul betul padat.
Pemeliharaan
Pentanahan
Tujuan Pemeliharaan Pentanahan

Memaksimalkan umur pakai peralatan.


Menjaga agar peralatan berfungsi secara baik,
handal dan aman.
PROSEDUR KERJA
1. Pelaksanaan pemeliharaan atas
dasar PK dari atasan yang

berwenang.

2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi,

untuk dasar persiapan pekerjaan.

3. Siapkan alat kerja, alat K-3 dan

material kerja yang diperlukan.


Pelaksanaan
pemeliharaan
1. Petugas pelaksana menerima PK dari Asman
Distribusi untuk melakukan pemeliharaan Sistim
Pembumian.
2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja
dan Alat Bantu sesuai dengan kebutuhan.
3. Setelah Petugas sampai di lokasi, gunakan Alat
K-3 pasang rambu peringatan untuk publik dan
selanjutnya lapor ke Posko bahwa petugas akan
melakukan pemeliharaan sistim pembumian.
4.Periksa sambungan-sambungan dan kawat sistim
pentanahan secara visual.
5.Apabila terdapat kelainan misalnya putus atau hilang
maka gantilah dengan penghantar yang baru
dengan cara menghubungkan kawat arde dengan
netral sementara ujung yang lain biarkan tidak
6. Bebaskan Tegangan
7. Pasang Grounding Local
8. Lepaskan kawat pentanahan dari peralatan yang dihubungkan ke
tanah.
9. Lepaskan kawat pentanahan dari elektroda pentanahan, dan
bersihkan bagian atas elektrodanya.
10. Lakukan pengukuran Tahanan Pentanahan / Ground Rod sesuai
dengan instruction manual dan catat nilai tahanannya di
Formulir BA.
11. Pengukuran tahanan pentanahan :
- Bila nilainya masih sesuai dengan ketentuan periksa dan perbaiki
sambungan – sambungan kawat pentanahan.
- Bila nilainya melebihi batas maksimalnya pasanglah elektroda
baru dengan jarak dua kali panjang elektroda dan hubungkan
paralel dengan elektroda yang sudah ada atau lakukan
penggaraman.
12. Lakukan pengukuran ulang dan catat nilai tahanan
pentanahan di formulir Berita Acara (BA).

13.Lakukan penyembungan kawat arde ke Ground Rod dengan


menggunakan klem arde.

14. Pasang kembali pentanahan ke peralatan yang ditanahkan

15. Lepaskan kembali grounding lokal

16. Masukkan tegangan

17.Periksa hasil pekerjaan dan yakinkan bahwa jaringan personil


dan peralatan dalam keadaan aman.
18. Lapor ke Posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai.

19. Bereskan peralatan kerja & K-3 dan rambu peringatan untuk
publik serta bersihkan areal pekerjaan.

20. Buat Laporan dan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan


pemeliharaan sistem pentanahan.

21. Laporan penyelesaian pekerjaan dan Berita Acara diserahkan


kepada Asman Distribusi.

Anda mungkin juga menyukai