Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi yang menakutkan karena

menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi terutama di negara berkembang

sehingga diperlukan pengenalan dan penanganan medis yang serius untuk mencegah

kematian (Addo, 2018). Meningitis merupakan suatu reaksi peradangan yang terjadi pada

lapisan yang membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang

belakang yang disebabkan organisme seperti bakteri, virus dan jamur. Kondisi ini dapat

menyebabkan kerusakan otak ang parah dan berakibat fatal pada 50% kasus jika tidak

diobati (Speets et al., 2018).

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015, angka kematian

meningitis pada neonatus dan anak masih tinggi sekitar 1,8 juta pertahun. Meningitis

bakteri berada pada urutan 10 teratas penyebab kematian aibat infeksi di seluruh dunia dan

menjadi salah satu infeksi yang paling berbahaya pada anak. Angka mortalitas meningitis

sebesar 25-50% sedangkan angka morbiditas 25-45%. WHO telah melaporkan 26.029

kasus meningitis di daratan afrika pada tahun 2016 dengan 2.080 kematian (rasio fatalitas

kasus keseluruhan sebesar 8%)

Di Indonesia, angka kejadian meningitis pada anak tergolong masih tinggi,

menempati urutan ke 9 dari 10 penyakit tersering berdasarkan data delapa rumah sait di

Indonesia. Kasus suspek meningitis bakterial pada anak di Indonesia lebih tinggi

dibandingkan di negara maju yakni 158 dari 100.000 anak per tahun (Anniazi, 2020).

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan pada tahun 2011, didapatkan jumlah kasus

meningitis terjadi pada laki-laki sebanyak 12.010 pasien dan wanita sebanyal 7.371 pasien
dengan jumlah kematian sebsar 1.025. Insidens meningitis di Indonesia pada tahun 2016

diketahui melebihi 78.000 kasus, dengan angka kematian lebih dari 4.000 kasus.

Berdasarkan data ... bulan terakhir terdapat .... orang di ruang Anak yang menderita

penyakit Meningitis dengan jumlah ... orang laki-laki dan .... orang perempuan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien An.L dengan Diagnosa

Medis Meningitis Diruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada peneltian ini adalah “Bagaimanakah cara melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien dengan kasus Meningitis di Ruang Anak RSUD Jayapura ?”

C. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Agar penulis mampu mengaplikasikan proses keperawatan dan melaksanakan asuhan

keperawatan secara komprehensif pada pasien dengan Meningitis Di Ruang Anak

Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.

2. Tujuan Kasus

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Meningitis di Ruang Anak

RSUD Jayapura.

b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan Meningitis di

Ruang Anak RSUD Jayapura.

c. Mampu merencanakan tidakan keperawatan pada pasien dengan Meningitis di

Ruang Anak RSUD Jayapura sesuai dengan diagnosa keperawatan yang di peroleh.

d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasen dengan Meningitis di Ruang

Anak RSUD Jayapura dengan menggunakan skala prioritas.


e. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan Meningitis di Ruang Anak RSUD

Jayapura dengan menggunakan catatan perkembangan.

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Meningitis

di Ruang Anak RSUD Jayapura secara lengkap dan sistematis.

D. Manfaat Penulisan

1. Secara Praktis

Menambahkan data dan jumlah penelitian terkait dengan masalah Meningitis yang

bisa dimanfaatkan bagi mahasiswa atau mahasiswi Akademi Keperawatan Rumah

Sakit Marthen Indey. Sebagai bahan masukan bagi institusi Rumah Sakit dalam

menyusun standar asuhan keperawatan untuk lebih meningkatkan kualitas kesehatan

khususnya pada klien dengan Meningitis. Dapat menambahkan pengalaman dan

pengetahuan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses pembelajaran.

2. Secara Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai tolak ukur

keberhasilan proses pendidikan keperawatan yang didapat selama pendidikan

Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Marthen Indey.

Serta dapat bermanfaat sebagai bahan masukan atau referensi bagi para pembaca

yang sedang mempelajari ilmu keperawatan, dan memberikan informasi khususnya

dalam hal pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien An.L dengan diagnosa

Meningitis di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.

3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan adalah Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien An.L Dengan Meningitis Ruang Anak

RSUD Jayapura” adalah :


1. Observasi

Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien unutk memperoleh data

tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.

2. Metode wawancara

Wawancara adalah yang menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan

masalah yang di hadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang di rencanakan .

Dalam wawancara , perawat mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan

perasaannya , yang diistilahkan sebagai teknik komunikasi terapeutik.

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk memperoleh data

subyektif dan obyektif dari riwayat kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat

dilakukan dengan 4 cara (IPPA) yaitu Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi :

a. Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik

dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Inspeksi

dilakukan saat berinteraksi dengan klien dan dilanjutkan pemeriksaan lebih lanjut.

Cahaya yang adekuat diperlukan untuk membedakan warna, bentuk dan

kebersihan tubuh. Fokus pada bagian tubuh yang meliputi, ukuran tubuh, warna,

bentuk, posisi dan simetris.

b. Palpasi

Palpasi adalah teknik yang menggunakan indera peraba terhadap bagian-bagian

tubuh yang mengalami kelainan dengan menggunakan tangan dan jari-jari adalah

organ yang sensitif dan digunakan mengumpulkan data tentang ; temperatur,

turgor, bentuk, kelembapan dan vibrasi serta ukuran.

c. Perkusi
Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan

kiri dan kanan pada setiap permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara.

d. Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran.

Biasanya menggunaka alat yang disebut dengan stetoskop

4. Studi literatur

Studi literatur/kepustakaan yang melandasi teori-teori dan perbandingan antara teori

dan kasus dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai