Anda di halaman 1dari 24

PROSES MANAJEMEN

PROSES MANAJEMEN :

1. Membuat perencanaan dan pembuatan


keputusan (Planning).
2. Mengorganisasikan sumberdaya yg dimiliki
(Organizing).
3. Menerapkan kepemimpinan utk menggerak
kan sumber daya manusia (Actuating).
4. Melaksanakan pengendalian (Controlling).
PROSES MANAJEMEN ADALAH PROSES YANG
BERLANGSUNG TERUS MENERUS DARI KONSEP

POAC: Planning, Organizing, Actuating,


Controling (pendekatan Barat = optimasi
pada produksi.

PADC: Plan, Do, Chek, Action (pendekatan


Jepang= KAIZEN - perbaikan terus menerus.
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN

Perencanaan manajemen sesuai dengan


tingkatan struktur manajemen.

TIPE PERENCANAAN:
1. Perencanaan Strategis
(dilakukan oleh manejer puncak).
• Berfokos pada kesesuaian sumberdaya dengan
faktor lingkungan dan resiko yang akan dihadapi.
• Horizon waktu jangka panjang.
• Bersifat umum tidak spesifik.
2. Perencanaan Taktis.
(dilaksanakan manejer menengah).
• Berfokus pd pelaksanaan jangka pendek menengah
• Bersifat rinci untuk dilaksanakan manejer bawah.
• Horizon waktu pendek – menengah.

3. Perencanaan Operasional.
(dilakukan manejer bawah).
• Berfokus pada kegiatan operasional.
• Bersifat sangat rinci.
• Waktu pelaksanaan jangka pendek < 1 tahun.
Manfaat Perencanaan:
• Mengurangi pengaruh ketidak pastian.
• Memfokuskan perhatian pada tujuan.
• Mendapatkan operasi yang ekonomis.
• Memudahkan pengendalian.
Langkah pokok perencanaan:
• Tetapkan tujuan atau perangkat tujuan.
• Tentukan situasi sekarang (posisi thd tujuan).
• Identifikasi faktor pendukung & penghambat.
• Kembangkan rangkaian tindakan.
• (pemilihan alternatif tindakan, evaluasi)
Aktivitas Pembuatan Keputusan.

Keputusan dengan ketidakpastian.


(Level puncak: perencanaan strategis)
Keputusan probalistik.
(Level menengah: perencanaan taktis)
Keputusan pasti.
(level bawah: perencanaan operasional)
Tahapan pembuatan keputusan:

Defenisikan keputuasan yang akan diambil.


Kembangkan alternatif2 keputusan.
Evaluasi alternatif dari aspek multi kriteria.
Tentukan alternatif yang terbaik.
Implementasikan keputusan.
Follow-up dan evaluasi keputusan yang
telah diambil.
PROSES ORGANISASI
Pengorganisasian:
Penetapan keterkaitan efektif diantara orang-
orang sehingga dapat bekerja sama secara
efisien dan memperoleh kepuasan pribadi
dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu
untuk mencapai tujuan (F.W. Terry).
Unsur pengorganisasian:
Pembagian pekerjaan
Anggota organisasi
Lingkungan pekerjaan
Keterkaitan antar anggota.
PROSES ORGANISASI SDM.
Struktur organisasi; Tingkat kewenagan; Rentang
kendali (span of control); Staffing; Koordinasi.

1. STRUKTUR ORGANISASI.
Susunan dan hubungan antar bagian komponen dan
posisi dalam suatu perusahaan. Wadah berkumpulnya
orang dalam mewujudkan tujuan. Gambaran hubungan
formal atasan-bawahan, tanggung jawab dan wewenang
serta garis komando.
Struktur fungsional: Pemasaran,Keuangan, Produksi, dll.
Strutur Produk: Kijang, Corolla, Corona, dll.
Struktur geografis: Jatim,Sumut, DKI,dll
Struktur konsumen: Kredit, Komersial, Konsumtif, dll.
2. TINGKAT KEWENANGAN.
Kewenangan berbeda menurut level struktural.
Tanggung jawab harus dilengkapi dgn kewenagan.

JENIS KEWENANGAN:
Kewenangan sentralisasi
bersifat terpusat lebih banyak dimiliki pimpinan
puncak dalam pembuatan keputusan (Top-Down).
Kewenangan desentralisasi
pemberian kewenangan, delegasi kewenangan
pada level manajemen lebih bawah.
3. RENTANG KENDALI
Manajer puncak mempunyai bawahan langsung dalam
tanggung jawabnya, demikian pula manajer menengah
memiliki bawahan langsung pada tingkat operasional.

Piramidal Organisasi:
Piramid Vertikal >> jumlah rentang sedikit,
lapis manajer banyak,
hambatan komunikasi besar
dari level bawah keatas.
Piramid Flat >> rentang kendali banyak,
lapis manajer sedikit dan melebar,
pekerja operasional dominan,
jarak lapis bawah dgn atas lebih
pendek, komunikasi lancar.
4. STAFFING.
Aktifitas yang berkaitan dengan pengelolaan SDM spt:
rekrutmen,seleksi penempatan, orientasi, pemberian
imbalan, pelatihan promosi, dan penilaian prestasi kerja.
5. KOORDINASI.
Kegiatan untuk menjembatani aktivitas dari berbagai bagian
dalam organisasi, atau antar fungsi yang berbeda.
Potensialuntuk menimbulkan konflik antar individu / bagian.

Koordinasi ditempuh dengan cara:


• Membuat peraturan koordinasi, aktivitas rutin.
• Tempatkan manajer koordinasi diantara bagian.
• Membuat gugus tugas.
• Mengintegrasikan berbagai departemen.
ACTUATING
Actuating- Pelaksanaan- Kepemimpinan
Usaha mengatur semua anggota kelompok
agar mau dan berusaha mencapai tujuan.
Dasar keberhasilan manajemen dalam aktuating
pelaksanaan - kepemimpinan:
• Mengarahkan orang (anggota) agar
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
• Menanamkan keyakinan dan kepercayaan pada
tiap pekerja.
• Mengembangkan dan memelihara kepuasan
bersama dalam lingkungan kerja.
• Bersedia bekerja keras.
PERILAKU MANUSIA DALAM BEKERJA
(motivasi, kepemimpinan, komunikasi, dan
dinamika kelompok)
1. MOTIVASI.
Motivasi = proses iteratif antara kebutuhan
dari dalam diri manusia dan dorongan untuk
bertindak, berperilaku.

TEORI KEBUTUHAN MANUSIA DARI ASPEK MOTIVASI


a. Abraham Maslow
b. Herzberg
c. Douglas Mc. Gregor.
1) Abraham Maslow (1965).
Hirarki 5 kebutuhan dasar manusia:
• Kebutuhan biologis
• Kebutuhan keamanan
• Kebutuhan sosial
• Kebutuhan harga diri
• Kebutuhan aktualisasi
2) Herzberg (1968).
Faktor yg berpengaruh thd kepuasan kerja (Teori 2 faktor).
• Faktor motivator  berpengaruh langsung terhadap
kepuasan kerja (penghargaan, pengakuan, dan
tanggung jawab).
• Faktor higine  faktor yang tidak berpengaruh
langsung terhadap kepuasan kerja, tetapi harus ada
(gaji, pengawasan, peraturan dsb).
3) Doughlas Mc. Gregor.
Teori X dan Teori Y
(sifat yg bertolak belakang : pesimis >< optimis).
Asumsi teori X Mc. Gregor:
 Manusia tidak menyukai pekerjaan, cendrung
melanggar aturan.
 Harus selalu ditekan, diawasi, jika perlu diberikan
hukuman agar tujuan tercapai.
 Manusia cenderung melalaikan tanggung jawab,
melihat sesuatu secara formal.
 Menempatkan faktor keamanan lebih penting
dibanding faktor lain dalam bekerja.
Asumsi teori Y Mc. Gregor.
Orang menyukai pekerjaannya dan pekerjaan
sebagai suatu kebutuhan dan sarana yang
menyenangkan.
Mengendalikan dan mengawasi diri sendiri
untuk mencapai tujuan.
Rata-rata orang belajar untuk menerima,
mendengarkan , serta bertanggung jawab.
Memiliki kemampuan untuk membuat
keputusan yang bermanfaat bagi orang lain
secara luas.
2. KEPEMIMPINAN.
Kepemimpinan  keterampilan untuk memanfaatkan
kekuasaan yang dimiliki.
Kekuasaan  kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain.
Prilaku kepemimpinan:
Kepemimpinan pengarah; supportif (hubungan kemitraan);
partisipatif; berorientasi pada prestasi.
Kekuasaan pemimpin:
Kekuasan legitimasi, melekat karena hirarkhi
Kekuasaan pemberian, atas jasa yang diberikan
Kekuasaan menghukum,
Kekuasaan referensi / panutan
Kekuasaan keahlian, penguasaan atas informasi & keahlian.
3. KOMUNIKASI.
Proses penyampaian informasi dari satu orang (sender)
kepada orang lain (receiver) melalui saluran atau media.
Komunikasi penting dalam organisasi untuk aktivitas
pengendalian dan koordinasi.
Komunikasi dapat dilakukan secara vertikal atau secara
horizontal.
Syarat komunikasi harus ada :
• Pengirim yang menyampaikan pesan (sender).
• Menggunakan kode/sandi/bahasa yang dimengerti
oleh pihak penerima.
• Saluar / media, alat pengirim.
• Penerima yang selanjutnya memberikan feedback.
4. DINAMIKA KELOMPOK.

Kelompok formal ;
terbentuk secara fungsi / struktur yang
dibentuk oleh organisasi secara formalitas.
Kelompok informal ;
terbentuk secara alamiah karena senioritas,
kharisma. Sifat informal (hubungan sangat
personal)
DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK
• Kesamaan aktivitas.
• Kesamaan tujuan.
• Kesamaan latar belakang.

Kelompok informal harus dicermati karena


bisa bersifat:
• Positif (mengisi kekosongan fungsi, peningkatan
kekerabatan).
• Negatif (menghasut, menghambat, memutar
balikan kebenaran informasi).
PENGENDALIAN
Pengendalian: pengaturan atau pengarahan dalam
organisasi agar tujuan dpt dicapai.
Aktifitas pengendalian: memonitor hasil yg dicapai,
membandingkan hasil dg standar,
koreksi penyimpangan.
Fokus pengendalian: pengendalian fisik, personel,
informasi, finansial.
Langkah pengendalian: tetapkan nilai standar, ukur
performance, bandingkan standar
dengan hasil akhir, evaluasi, koreksi
penyimpangan.
Tolok ukur/efektifitas: terintegrasi dgn perencanaan,
fleksibel, akurat, dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai