Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi target SKP tahun 2022Semester II dan
kenaikan pangkat dari golongan IIIC ke golongan IIID
Disusun Oleh:
LULUK WAHYUNING OKFITASARI, M.Pd
NIP. 198810012014022001
Oleh:
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
Surabaya, 13-11-2022
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah untuk salah satu persyaratan target SKP 2022 dan kenaikan pangkat dari
golongan IIIC ke golongan IIID yang berjudul “Teori Belajar Behavioristik”. Atas
dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
kepada para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis. Demi
kesempurnaan penulisan makalah ini, maka saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan…........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Behavioristik…................................................................. 3
B. Pengertian belajar menurut Teori Behavioristik........................................... 4
C. Tokoh – tokoh dan pemikiran Teori Behavioristik……………………....... 5
D. Kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Teori Behavioristik……... 17
E. Aplikasi Teori Behavioristik dalam pembelajaran………………………… 19
Daftar Pustaka..................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila
dikenai hukuman.
hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984). Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati
adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus)
dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
antara lain :
PEMBAHASAN
mekanistik. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah
dan bisa ditentukan. Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku
tingkah laku tersebut belum diberi hadiah atau telah mendapat hukuman.
dalam mempelajari individu dan bukan mengamati bagian dalam tubuh atau
diamati secara obyektif. Data yang didapat dari observasi diri dan intropeksi
atau Input yang berupa stimulus dan keluaran atau Output yang
berupa respon. Dalam contoh di atas, stimulus adalah apa saja yang
respon. oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan
haruslah melihat situasi dan kondisi apa yang yang menjadi bahan
pembelajaran.
behavioristik adalah:
perilaku
pembelajaran.
Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh thorndike ini
perkuat.
berikut :
kognitif,emosi,sosial,maupun psikomotornya.
Teori belajar behavioristik ini telah lama dianut oleh para guru dan
bersifat sementara
lama.
sendiri
reinforcer
D. Robert Gagne
1. Mendapatkan perhatian
5. Menyediakan pembimbingan
6. Memunculkan tindakan
yang diharapkan.
F. Albert Bandura
observasi adalah :
pengamat
behavioristik
kebiasaan.
a. Kelebihan :
dan sebagainya.
b. Kekurangan :
antara lain:
guru.
Pembelajaran
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang
sebelumnya
pengulangan
diinginkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Behavioristik merupakan salah aliran psikologi yang memandang
pembelajaran.
a. Thorndike : koneksionisme.
b. Watson : Conditioning
belajar Dan kekurangannya kita renovasi agar bisa lebih baik lagi.
B. Saran
penulisan dan penyusunannya dari makalah ini masih jauh dari kata
Rajawali
Depdikbud
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition.