Protokol S3
Tujuan: Konfirmasi diagnosis stroke, pemeriksaan fisik umum dan neurologis (dalam waktu kurang dari 10 menit)
Anamnesis pasien
Penurunan kesadaran mendadak………………………………………………………………………………………………………………………….
Kelemahan tubuh satu sisi/hemiparese……………………………………………………………………………………………………………….
Bicara pelo……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gangguan bahasa: afasia motorik/ afasia sensorik/ afasia global………………………………………………………………………..
Mulut mencong……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gangguan menelan……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pemeriksaan fisik
Skor NIHSS
Keterangan tambahan
………………………….
………………………….
…………………………..
………………………..
…………………………..
………………………….
PENILAIAN STROKE CEPAT
Isi poin-poin skala stroke pada daftar berikut. Catat hasilnya pada tiap kategori pemeriksaan. Jangan mengulang dan mengg
teknik pemeriksaan. Skor-skor tersebut untuk menilai apa yang pasien dapat lakukan, bukan apa yang pemeriksa harap pas
jawaban pasien selagi melakukan pemeriksaan dan lakukan dengan cepat. Kecuali ada indikasi, pasien tidak boleh diberi ara
mengulang dengan usaha lebih).
0 = Sadar
1 = Somnolen
1a Kesadaran
2 = Sopor
3 = Koma
0 = Orang, tempat, waktu benar saat pertanyaan pertama
1b Orientasi 1 = Satu terganggu, atau gangguan komunikasi
2 = Tidak ada yang benar atau afasia atau koma
0 = Mengikuti dua perintah dengan benar
1c Mengikuti
perintah 1 = Hanya satu yang benar
2 = Tidak mengikuti perintah sama sekali, atau koma
2 Gaze: Gerakan 0 = Normal
mata konjugat 1 = Gangguan gaze parsial*
horizontal 2 = Gangguan gaze total**
3 Lapang pandang 0 = Normal
1 = Hemianopia parsial
2 = Hemianopia komplit
3 = Hemianopia bilateral (termasuk buta kortikal)
0 = Normal
1 = Paresis sentral ringan
4 Gerakan wajah 2 = Paresis sentral berat
3 = Paralisis wajah komplit dari satu atau kedua sisi wajah (tidak ada gerakan sisi
wajah atas maupun bawah)
0 = Lengan dapat diangkat 90 derajat selama minimal 10 detik
1 = Lengan dapat diangkat 90 derajat, perlahan turun sebelum 10 detik
5a Mengangkat
lengan kiri 2 = Lengan dapat diangkat 90 derajat tapi dengan cepat turun
3 = Lengan tidak dapat diangkat 90 derajat tapi dapat digeser
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Lengan dapat diangkat 90 derajat selama minimal 10 detik
1 = Lengan dapat diangkat 90 derajat, perlahan turun sebelum 10 detik
5b Mengangkat
lengan kanan 2 = Lengan dapat diangkat 90 derajat tapi dengan cepat turun
5b Mengangkat
lengan kanan
3 = Lengan tidak dapat diangkat 90 derajat tapi dapat digeser
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Kaki dapat diangkat dan dipertahankan dalam posisi 30 derajat selama minimal 5
detik
6a Mengangkat kaki 1 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat dan perlahan turun dalam waktu
kiri kurang dari 5 detik
2 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat namun dengan cepat turun
3 = Kaki tidak dapat diangkat (hanya bisa geser)
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Kaki dapat diangkat dan dipertahankan dalam posisi 30 derajat selama minimal 5
detik
6b Mengangkat kaki 1 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat dan perlahan turun dalam waktu
kanan kurang dari 5 detik
2 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat namun dengan cepat turun
3 = Kaki tidak dapat diangkat (hanya bisa geser)
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Tidak ada ataksia
7 Ataksia*** 1 = Ataksia pada 1 ekstremitas
2 = Ataksia pada 2 atau lebih ekstremitas
0 = Normal
8 Sensitivitas 1 = Gangguan sensorik ringan
2 = Gangguan sensorik berat, koma
0 = Normal
1 = Kesulitan mencari kata, afasia ringan
9 Bahasa Terbaik
2 = Afasia berat (sensorik maupun motorik)
3 = Afasia global, mutisme, koma
0 = Tidak ada disartria
1 = Disartria ringan
10 Dsartria
2 = Disartria berat, hampir tidakdapat dimengerti atau pasien tidak menjawab, atau
koma
0 = Tidak ada kelainan
1 = Pengabaian ringan (masih mampu memperhatikan sesisi apabila mendapat
11 Pengabaian stimulasi lebih dari satu indera)
2 = Pengabaian berat (tidak mampu memperhatikan sesisi apabila mendapat
stimulasi lebih dari satu indera), atau koma
Total
*Gangguan gaze parsial adalah gangguan satu atau dua bola mata pada salah satu arah
** Gangguan gaze total adalah gangguan satu atau dua bola mata pada kedua arah
***Ataksia adalah ketidakmampuan melakukan suatu gerakan bertujuan tanpa adanya kelumpuhan
angan mengulang dan mengganti skor. Ikuti petunjuk yang ada untuk tiap
pa yang pemeriksa harap pasien dapat lakukan. Dokter harus mencatat
, pasien tidak boleh diberi arahan (contohnya meminta pasien untuk
Tanggal
Jam
KRITERIA EKSKLUSI PEMBERIAN TROMBOLISIS INTRAVENA
SEMUA poin checklist harus diisi 'TIDAK' pada pasien yang akan diberikan trombolisis intravena. Jika salah satu poin diisi YA
intravena dikontraindikasikan.
Trombolisis tidak dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi perdarahan seperti:
Terdapat riwayat kelainan pembekuan darah (contoh: hemofilia, ITP, gangguan faktor pembekuan darah)
Pasien dalam pengobatan antikoagulan oral, seperti warfarin natrium dengan INR >1,7
Klinis perdarahan subarachnoid atau dalam kondisi setelah perdarahan subarakhnoid akibat aneurisma
Hipertensi artrial tidak terkontrol yang berat (sistolik > 185 mmHg atau diastolik >110 mmHg)
Penyakit gastrointestinal ulserativa dalam 3 bulan terakhir, varises esofagus, aneurisma arteri, malformasi
arteri/ vena
Neoplasma dengan risiko perdarahan tinggi
Gangguan hati berat, termasuk gagal hati, sirosis, hipertensi portal (varises esofagus), dan hepatitis aktif
o. Formulir:
Ya Tidak
KRITERIA EKSKLUSI PEMBERIAN TROMBOLISIS INTRAVENA
Kontraindikasi tambahan
Ya
Gejala serangan iskemik muncul lebih dari 4,5 jam sebelum trombolisis diberikan atau onset
tidak diketahui
Tanggal
Jam