Anda di halaman 1dari 12

PROTOKOL DOKTER JAGA DIINSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

Protokol S3

Pasien: No. RM:


Tanggal Lahir/Umur: No. Formulir:

Tujuan: Konfirmasi diagnosis stroke, pemeriksaan fisik umum dan neurologis (dalam waktu kurang dari 10 menit)

Onset Tanggal Jam


Tiba di IGD Tanggal Jam

Onset ≤ 4,5 jam Onset >4,5 jam Onset tidak diketahui

Anamnesis pasien
Penurunan kesadaran mendadak………………………………………………………………………………………………………………………….
Kelemahan tubuh satu sisi/hemiparese……………………………………………………………………………………………………………….
Bicara pelo……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gangguan bahasa: afasia motorik/ afasia sensorik/ afasia global………………………………………………………………………..
Mulut mencong……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gangguan menelan……………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pemeriksaan fisik
Skor NIHSS

Obat yang dikonsumsi saat ini (jika ada)

Keterangan tambahan

Nama staf Tanda Tangan


Tanggal

Dokter Neurologi (DPJP) yang dihubungi Jam


No. Formulir:

u kurang dari 10 menit)

Onset tidak diketahui

………………………….
………………………….
…………………………..
………………………..
…………………………..
………………………….
PENILAIAN STROKE CEPAT

Skala Stroke NIHSS (versi singkat)

Pasien: No. RM:


Tanggal Lahir/Umur: No. Formulir:

Isi poin-poin skala stroke pada daftar berikut. Catat hasilnya pada tiap kategori pemeriksaan. Jangan mengulang dan mengg
teknik pemeriksaan. Skor-skor tersebut untuk menilai apa yang pasien dapat lakukan, bukan apa yang pemeriksa harap pas
jawaban pasien selagi melakukan pemeriksaan dan lakukan dengan cepat. Kecuali ada indikasi, pasien tidak boleh diberi ara
mengulang dengan usaha lebih).

0 = Sadar
1 = Somnolen
1a Kesadaran
2 = Sopor
3 = Koma
0 = Orang, tempat, waktu benar saat pertanyaan pertama
1b Orientasi 1 = Satu terganggu, atau gangguan komunikasi
2 = Tidak ada yang benar atau afasia atau koma
0 = Mengikuti dua perintah dengan benar
1c Mengikuti
perintah 1 = Hanya satu yang benar
2 = Tidak mengikuti perintah sama sekali, atau koma
2 Gaze: Gerakan 0 = Normal
mata konjugat 1 = Gangguan gaze parsial*
horizontal 2 = Gangguan gaze total**
3 Lapang pandang 0 = Normal
1 = Hemianopia parsial
2 = Hemianopia komplit
3 = Hemianopia bilateral (termasuk buta kortikal)
0 = Normal
1 = Paresis sentral ringan
4 Gerakan wajah 2 = Paresis sentral berat
3 = Paralisis wajah komplit dari satu atau kedua sisi wajah (tidak ada gerakan sisi
wajah atas maupun bawah)
0 = Lengan dapat diangkat 90 derajat selama minimal 10 detik
1 = Lengan dapat diangkat 90 derajat, perlahan turun sebelum 10 detik
5a Mengangkat
lengan kiri 2 = Lengan dapat diangkat 90 derajat tapi dengan cepat turun
3 = Lengan tidak dapat diangkat 90 derajat tapi dapat digeser
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Lengan dapat diangkat 90 derajat selama minimal 10 detik
1 = Lengan dapat diangkat 90 derajat, perlahan turun sebelum 10 detik
5b Mengangkat
lengan kanan 2 = Lengan dapat diangkat 90 derajat tapi dengan cepat turun
5b Mengangkat
lengan kanan
3 = Lengan tidak dapat diangkat 90 derajat tapi dapat digeser
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Kaki dapat diangkat dan dipertahankan dalam posisi 30 derajat selama minimal 5
detik

6a Mengangkat kaki 1 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat dan perlahan turun dalam waktu
kiri kurang dari 5 detik
2 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat namun dengan cepat turun
3 = Kaki tidak dapat diangkat (hanya bisa geser)
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Kaki dapat diangkat dan dipertahankan dalam posisi 30 derajat selama minimal 5
detik

6b Mengangkat kaki 1 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat dan perlahan turun dalam waktu
kanan kurang dari 5 detik
2 = Kaki dapat diangkat dalam posisi 30 derajat namun dengan cepat turun
3 = Kaki tidak dapat diangkat (hanya bisa geser)
4 = Tidak ada pergerakan
0 = Tidak ada ataksia
7 Ataksia*** 1 = Ataksia pada 1 ekstremitas
2 = Ataksia pada 2 atau lebih ekstremitas
0 = Normal
8 Sensitivitas 1 = Gangguan sensorik ringan
2 = Gangguan sensorik berat, koma
0 = Normal
1 = Kesulitan mencari kata, afasia ringan
9 Bahasa Terbaik
2 = Afasia berat (sensorik maupun motorik)
3 = Afasia global, mutisme, koma
0 = Tidak ada disartria
1 = Disartria ringan
10 Dsartria
2 = Disartria berat, hampir tidakdapat dimengerti atau pasien tidak menjawab, atau
koma
0 = Tidak ada kelainan
1 = Pengabaian ringan (masih mampu memperhatikan sesisi apabila mendapat
11 Pengabaian stimulasi lebih dari satu indera)
2 = Pengabaian berat (tidak mampu memperhatikan sesisi apabila mendapat
stimulasi lebih dari satu indera), atau koma

Total

*Gangguan gaze parsial adalah gangguan satu atau dua bola mata pada salah satu arah
** Gangguan gaze total adalah gangguan satu atau dua bola mata pada kedua arah
***Ataksia adalah ketidakmampuan melakukan suatu gerakan bertujuan tanpa adanya kelumpuhan

Modified Rankin Score


0= Tidak ada gejala
1 = Gejala ringan, dapat melakukan pekerjaan dan aktivitas sebelumnya
2 = Tidak dapat melakukan aktivitas sebelumnya tetapi dapat mandiri tanpa perlu bantuan untuk aktivitas mengurus diri sehar
3= Membutuhkan bantuan untuk ADL tetapi dapat berjalan sendiri
4 = Tidak dapat berjalan tanpa bantuan dan tidak dapat mengurus diri sendiri
5 = Bedridden, inkontinensia, dan membutuhkan perawatan rutin
6 = Meninggal dunia

Nama Dokter Jaga IGD Tanda Tangan

Nama Dokter Neurologi (DPJP) yang dihubungi


No. Formulir:

angan mengulang dan mengganti skor. Ikuti petunjuk yang ada untuk tiap
pa yang pemeriksa harap pasien dapat lakukan. Dokter harus mencatat
, pasien tidak boleh diberi arahan (contohnya meminta pasien untuk

Pasien masuk Skor 24 jam Pasien pulang


4 minggu sebelum
serangan stroke (status 24 jam 72 jam
premorbid)
4 minggu sebelum
serangan stroke (status 24 jam 72 jam
premorbid)

k aktivitas mengurus diri sehari-hari (activity daily living-ADL)

Tanggal

Jam
KRITERIA EKSKLUSI PEMBERIAN TROMBOLISIS INTRAVENA

Pasien: No. RM:


Tanggal Lahir/Umur: No. Formulir:

SEMUA poin checklist harus diisi 'TIDAK' pada pasien yang akan diberikan trombolisis intravena. Jika salah satu poin diisi YA
intravena dikontraindikasikan.

Kontraindikasi pemberian trombolisis

Trombolisis tidak dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi perdarahan seperti:

Terdapat riwayat kelainan pembekuan darah (contoh: hemofilia, ITP, gangguan faktor pembekuan darah)

Pasien dalam pengobatan antikoagulan oral, seperti warfarin natrium dengan INR >1,7

Menderita atau mengalami perdarahan hebat dalam 21 hari terakhir

Diketahui riwayat atau suspek perdarahan intrakranial

Klinis perdarahan subarachnoid atau dalam kondisi setelah perdarahan subarakhnoid akibat aneurisma

Riwayat kerusakan SSP (neoplasma, aneurisma, pembedahan intrakranial atau spinal)


Sebelumnya (kurang dari 10 hari) dilakukan kompresi jantung eksternal traumatik, persalinan obstetrik,
pungsi vena yang non-compressible (subklavia atau vena jugular)

Hipertensi artrial tidak terkontrol yang berat (sistolik > 185 mmHg atau diastolik >110 mmHg)

Penyakit gastrointestinal ulserativa dalam 3 bulan terakhir, varises esofagus, aneurisma arteri, malformasi
arteri/ vena
Neoplasma dengan risiko perdarahan tinggi

Gangguan hati berat, termasuk gagal hati, sirosis, hipertensi portal (varises esofagus), dan hepatitis aktif
o. Formulir:

Jika salah satu poin diisi YA; pemberian trombolisis

Ya Tidak
KRITERIA EKSKLUSI PEMBERIAN TROMBOLISIS INTRAVENA

Kontraindikasi tambahan

Ya
Gejala serangan iskemik muncul lebih dari 4,5 jam sebelum trombolisis diberikan atau onset
tidak diketahui

Defisit neurologis minor (NIHSS <4)

Keadaan umum bertambah buruk sebelum trombolisis diberikan

Gejala sugestif menunjukkan perdarahan subarachnoid, walaupun hasil CT-scan normal


Pemberian heparin dalam 48 jam terakhir dengan APTT melebihi batas atas nilai normal pada
hasil laboratorium

Hitung trombosit kurang dari 100,000/mmᶾ


Glukosa darah >400 mg/dL dan tidak dapat diturunkan dengan insulin sampai batas golden time
terlewati

Anak-anak usia kurang dari 18 tahun

Nama Dokter Jaga IGD Tanda Tangan

Nama Dokter Neurologi (DPJP) yang dihubungi


Ya Tidak

Tanggal

Jam

Anda mungkin juga menyukai