Laporan Kasus MRCP Fix
Laporan Kasus MRCP Fix
DI SUSUN OLEH :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas
yang bernama :
NIM : 02.22.05.488
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
Biomed, MARS
7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang terlibat
iii
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan
dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
Penulis
Fiqih Sugeha
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dimulai dari kanal Hering dan menyatu menjadi sistem saluran
saluran empedu ekstrahepatik yaitu duktus hepatikus kanan dan kiri yang
cairan empedu ke usus melalui duktus koledokus atau common bile ducts
1
endapan satu atau lebih komponen empedu antara lain kolesterol,
2017).
axial tanpa banyak merubah posisi pasien. MRI mampu memberi detail
2018).
2
Prosedur pemeriksaan MRCP dimulai dengan persiapan pasien
MRI 1,5 Tesla dengan menggunakkan coil Quadrature (QD) spine coil dan
dan jenis sekuen yang digunakan adalah AX T2 Weighted, 2D thick slab SS-
FSE dengan teknik breath hold (tahan nafas) dan 3D MRCP navigator
atau 3 tesla, persiapan pasien puasa 4-6 jam, diberikan jus nanas sebelum
Volume torso array coil, pulsa sekuen dasar yang dapat digunakan pada
T2 or GRE T2*, SS-FSE MRCP, Opsional untuk kontras media adalah sekuen
dengan metode Breath Hold (BH) atau teknik menahan nafas saat proses
3
scanning yang merupakan pemeriksaan radiografi non-invasif karena
Slab SS-FSE dengan metode Breath Hold (BH) dan sekuen 3D navigator
pada pasien yang kooperatif yang dapat menerima instruksi tahan nafas
dengan baik dan untuk pasien yang tidak kooperatif menggunakan sekuen
3D navigator MRCP.
T2W SPAIR Axial, Ax Dual FFE Nav, DWI_3b, T2W SPAIR Cor, T2W Spair
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi Fisiologi
Sistem Biliari adalah suatu sistem yang terdiri dari duktus billiari,
atas:
1. Hepar
Keterangan :
1. Hepar Lobus Kanan 4, Duktus Hepatikus Kiri
2. Hepar Lobus Kiri 5. Duktus Hepatikus Komunis
3. Duktus Hepatikus Kanan 6. Duktus Sistikus
banyak fungsi yang terdiri dari dua lobus yaitu lobus kanan dan lobus
6
bagian duodenum. Pada hepar terdapat Duktus interlobaris pada
hepatikus dextra berasal dari lobus kanan hepar dan duktus hepatikus
sinistra berasal dari lobus kiri hepar dan bersatu membentuk duktus
Keterangan
1. Duktus Hepatikus Kanan 8. Corpus
2. Duktus Hepatikus Kiri 9. Fundus
3. Duktus Hepatikus Communis 10. Duktus Koledokus
4. Dukstus Sistikus 11. Duodenum
5. Plica Spiralis 12. Ampula Vateri
6. Collum 13. Papila Vateri
7. Hartman S Pounch 14. Duktus Pancreatikus
7
kantung empedu menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar yang
Hartmann’s pouch.
ikat.
kanan.
8
5. Pankreas
Keterangan
1. Caput Pankreas 5. Common Bile Dukt
2. Duktus Pankreas 6. Duktus Santorini
3. Body Pankreas 7. Duktus Wirsungi
4. Tail Pankreas
anterior ke aorta dan asal vena portal. Bagian utama dari pankreas
9
enzim dan elektrolit. Cairan pencerna berjalan melalui saluran
ductus wirsungi dan sebuah saluran lain yaitu ductus santorini yang
2017)
B. Patologi Cholelithiasis
2017).
sistikus.
10
kandung empedu berpindah tempat, yang mengakibatkan
duktus koledokus.
karena migrasi batu dari kandung empedu. Batu yang dibentuk sejak
Keterangan
1. Gall Blader 4. CBD Stone
2. Gall Stones 5. Collum Stone
3. CBD
C. Dasar-Dasar MRI
11
penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom
(2011) secara garis besar instrumen MRI terdiri dari magnet utama,
a. Magnet Utama
12
dan magnet superkonduktor (Westbrook et al., 2011)
b. Shim Coil
c. Gradient Coil
medan pada pusat magnet. Terdapat tiga medan yang saling tegak
13
d. Koil Radiofrekuensi
proses eksitasi. Jenis koil ada 3 macam yaitu volume coil, surface
coil dan array coil (Westbrook et al., 2011). Beberapa jenis coil
1) Volume Coil
14
sinyal dan intensitas pada area kecil seperti breast.
pada coil, dan noise hanya diterima pada sekitar coil. Surface
coil hanya menerima sinyal yang melewati tepi coil dan dalam
coil.
beberapa coil tegak lurus satu sama lain atau satu coil dengan
15
3. Prinsip Dasar MRI
a. Spin
b. Presesi
16
path dan kecepatan gerakan NMV mengelilingi B₀ disebut
persamaan berikut :
ω0 = B0 x γ
Keterangan :
ω0 = Frekuensi Larmor (MHz)
B0 = kuat medan magnet eksterna (T)
γ = koefisien gyromagnetic (MHz/T)
c. Resonance
Peristiwa ini terjadi apabila inti atom menyerap energi yang lebih
rendah. Energi untuk proses ini berasal dari pulsa RF, ketika pulsa
17
tingkat yang lebih tinggi dan akan menjadikannya berputar anti
2019).
d. MR Signal
18
e. Waktu Relaksasi
NMV kembali ke Bₒ. Pada saat yang sama tetapi secara terpisah,
f. Fenomena T1 dan T2
Talbot, 2019).
19
Gambar 2.9 T1 Recovery
(Westbrook & Talbot, 2019)
dari inti atom hidrogen satu dengan yang lainnya. Decay mengacu
20
g. Parameter MRI
1) Repetition Time
21
Gambar 2.11 Basic Pulse Sequence
(Westbrook et al., 2011)
4) Slice Thickness
22
Besarnya slice thickness akan mempengaruhi resolusi spasial
5) Slice Interval
2011).
7) Matrix
23
ukuran piksel tetap sama, SNR akan meningkat karena lebih
8) Flip Angle
kontras gambar.
9) Bandwith
menurunkan SNR.
24
sementara dalam pembobotan T2 dapat dengan jelas dilihat
25
Overaging (K- space overaging) sehingga Cerebro Spinal Fluid
180⁰ rephrasing.
26
Gambar 2.14 Invertion Recovery
(Westbrook & Talbot, 2019)
27
TR yang pendek bertujuan untuk mengghasilkan rapid
macam yaitu:
28
6) Incoherent Gradient Echo
29
untuk memperoleh gambar yang menunjukkan T2 weighted
30
9) Fast Gradient Echo
jenis angiography.
31
Gambar 2.18 Phase encode SS-FSE
(Westbrook & Talbot, 2019)
32
D. Pemeriksaan Magnetic Resonance Cholangiopancreatography
1. Pengertian
2. Persiapan pasien
(Westbrook, 2014).
b. Respiratory gating
33
e. Peripheral gating jika diperlukan
4. Teknik Pemeriksaan
parallel terhadap Mid Sagittal Plane (MSP) dan tubuh pasien berada
(Westbrook, 2014):
34
metode breath hold (tahan nafas).
c. Axial SS-FSE T2
empedu.
sekaligus yaitu water image, fat image, in phase dan out off phase.
35
Dual echo adalah sekuen single spin echo multi-repetition
perbedaan frekuensi antara air dan lemak. Spin echo pada echo
nol). Ini biasa disebut sebagai in phase. Spin echo pada echo kedua
sekuen TE.2 dengan gradien out off phase, fase relatif antara
sinyal air dan lemak adalah oposisi (perbedaan fase 180°). Ini
echo ini yang diamati terutama pada in phase dan out off phase
36
dengan TE dan TR yang pendek. Pulsa sekuen fast gradient echo
scan dan Flip Angle yang besar untuk meningkatkan SNR. Short
g. SS-FSE MRCP
37
(stationary fluid) seperti empedu, sekresi pancreas dan cairan
dari citra axial pada Common Bile Duct (CBD) dengan slice
pergerakan nafas.
38
dengan baik sehingga hasil citra yang dihasilkan lebih optimal.
Hasil citra yang dihasilkan pada sekuen ini dalam bentuk dua
dimensi.
39
i. 3D navigator triggered MRCP
yang tipis yaitu 1-2 mm yang menghasilkan citra pada tiga bidang
bentuk MPR, MIP dan VRT. Sekuen ini menggunakan heavily T2-
dan bayi. Cakupan volume yang luas dan slice thickness yang tipis
40
A B
Gambar 2.26 planning potongan axial dan sagital (A) dan citra 3D
MRCP(B)
(Elmaoglu & Celik, 2013)
41
BAB III
A. Pemaparan Kasus
1. Data Pasien
a. Nama : Ny. X
b. Umur : 48 Tahun
2. Pemeriksaan MRI
a. Persiapan Pasien
42
disediakan, kemudian melepas benda-benda berbahan logam
2) Respiratory Gating
43
3) Coil Torso Abdomen
4) Headphone
5) Selimut
44
6) System Console
c. Teknik Pemeriksaan
1) Registrasi Pasien
45
2) Protocol Scanning
a) Survey
(1) T2W_Spair_Ax
- TR : 756
- TE : 70
- FOV : 350
- Slice Thickness : 4
- Slice : 33
- NSA : 2
(2) T2W_TSE_Ax
- TR : 863
- TE : 80
46
- FOV : 350
- Slice Thickness : 4
- Slice : 43
- NSA : 2
(3) Ax_Dual-FFE_Nav
- TR : 180
- TE : 1.2
- FOV : 350
- Slice Thickness : 4
- Slice : 43
- NSA : 1
47
(4) DWI
- TR : 2091
- TE : 52
- FOV : 350
- Slice Thickness : 4
- Slice : 43
- NSA : 4
(5) T2W_Spair_Cor
- TR : 931
- TE : 80
- FOV : 370
- Slice Thickness : 4
- Slice : 28
- NSA : 2
48
(6) T2W_Spair_Sag
- TR : 877
- TE : 80
- FOV : 370
- Slice Thickness : 5
- Slice : 38
- NSA : 1
(7) BTFE
- TR : 2,5
- TE : 1,2
- FOV : 375
- Slice Thickness : 4
- Slice : 43
- NSA : 1
49
Gambar 3.13 Hasil Citra BTFE
(8) sMRCP_3D_HR
- TR : 2516
- TE : 917
- FOV : 300
- Slice Thickness : 2
- Slice : 100
- NSA : 1
(9) SSh_MRCPrad
- TR : 5670
- TE : 740
- FOV : 300
- Slice Thickness : 4
- Slice : 15
50
- NSA : 1
3) Hasil Ekspertise
d) Bifurkasio : Normal
hipointens pada
lumen GB dengan
diameter terbesar
+/- 0,5 cm
j) Hepar : Normal
k) Lien : Normal
51
menebal
m) Pancreas : Normal
pembesaran
p) Adrenal : Normal
q) Ginjal : Normal
r) Kesan :
cholecystitis / cholestasis
signifikan KGB
B. Pembahasan
52
gaster dan duodenum bersih dari makanan dan cairan.
berupa tarik nafas dan tahan nafas dengan mengikuti abah-abah dari
posisi foot first kedua lengan diletakkan diatas kepala agar tidak
53
saat proses masih berlangsung. Iso center pada pertengahan coil
potongan coronal, axial, dan sagital. Citra scout dibuat dari batas atas
protocol Survey (Localizer 3 plan), T2W TSE Axial, T2W SPAIR Axial,
Ax Dual FFE Nav, DWI_3b, T2W SPAIR Cor, T2W Spair Sagital, BTFE,
54
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
akan dilakukan dan diberikan instruksi berupa tarik nafas dan tahan
emergency bell, selimut, dan monitor CCTV. Posisi pasien yaitu supine
survey dengan scout 3 plane yaitu potongan coronal, axial, dan sagital.
55
TSE Axial, T2W SPAIR Axial, Ax Dual FFE Nav, DWI_3b, T2W SPAIR
Cor, T2W Spair Sagital, BTFE, sMRCP 3D HR, dan SSh MRCP. Setelah
B. Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
10. Sun, B., Chen, Z., Duan, Q., Xue, Y., Zheng, E., He, Y., Lin, L., Li, G., & Zhang,
57
11. Z. (2020). Rapid 3D navigator-triggered MR cholangiopancreatography
with SPACE sequence at 3T: only one-third acquisition time of
conventional 3D
12. SPACE navigator-triggered MRCP. In Abdominal Radiology (Vol. 45, Issue
1, pp. 134–140).
13. Virzì, V., Ognibene, N. M. G., Sciortino, A. S., Culmone, G., & Virzì, G. (2018).
Routine MRCP in the management of patients with gallbladder stones
awaiting cholecystectomy: a single-centre experience. Insights into
Imaging, 9(5), 653–659.
14. Westbrook, C. (2014). Handbook of MRI Technique (4st ed., Vol. 58, Issue
12). 9600 Garsington Road, Oxford, OX4 2DQ, UK The Atrium, Southern
Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ.
15. Westbrook, C., Roth, C. kaut, & Talbot, J. (2011). MRI in Practice Fourth
Edition. In Journal of Chemical Information and Modeling (4st ed., Vol. 53,
Issue 9). 9600 Garsington Road, Oxford, OX4 2DQ, UK The Atrium,
Southern Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ, UK 350 Main Street,
Malden, MA 02148-5020, USA For.
16. Westbrook, C., & Talbot, J. (2019). Handbokk of MRI. In Journal of Materials
Processing Technology (5st ed., Vol. 1, Issue 1). Wiley Blackwell 9600
Garsington Road, Oxford, OX4 2DQ, UK.
17. You, M.-W., Jung, Y. Y., & Shin, J.-Y. (2018). Role of Magnetic Resonance
Cholangiopancreatography in Evaluation of Choledocholithiasis in
Patients with Suspected Cholecystitis. Journal of the Korean Society of
Radiology, 78(3), 147.
58