Bab I Tesis Safina
Bab I Tesis Safina
id
BAB I
PENDAHULUAN
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
ammonium congener atropin sintetis dengan sifat bronkodilator atropin tetapi memiliki
absorbsi sistemik yang minimal.1,7
Sesak napas dapat dinilai dengan menggunakan skala Borg, baseline dyspnea
index (BDI), atau transition dyspnea index (TDI). Skala Borg dimodifikasi dari bentuk
aslinya menjadi skala 10 poin dengan ekspresi verbal tingkat keparahan yang dikaitkan
dengan angka tertentu. Skala Borg yang dimodifikasi memiliki reproduksibilitas yang
baik pada individu sehat dan dapat diterapkan pada penderita penyakit kardiopulmoner
serta untuk parameter statistik.8,9
Kontrol batuk sangat penting untuk kualitas bronkoskopi karena kemudahan
visualisasi bronkus dan mendapatkan sampel yang baik. Keparahan batuk dapat dinilai
dengan alat subjektif atau objektif. Evaluasi subjektif dari keparahan batuk dinilai dengan
kuesioner. Metode yang dapat digunakan untuk menilai batuk adalah visual analogue
scale (VAS), cough symptoms score (CSS), simplified cough score (SCS), dan cough
severity diary (CSD).10–14
Hipersekresi mukus jalan napas menyebabkan sulitnya visualisasi saat
bronkoskopi. Williams et al., (1998) menilai sekresi tracheobronchial dengan
menggunakan grading 1 hingga 3 berdasarkan ada tidaknya sekresi tracheobronchial dan
jumlah larutan saline yang digunakan untuk pembilasan. Berkurangnya sekresi
tracheobronchial akan mempermudah prosedur bronkoskopi dan meningkatkan
kenyamanan pasien.15,16
Ipratropium bromide bekerja untuk memblokir reseptor muscarinic (M).
Muscarinic antagonist mengurangi sekresi mukus, meningkatkan kemampuan paru untuk
membersihkan sekresi saluran napas, dan mengurangi penyempitan saluran napas karena
aktivasi sistem saraf parasimpatetik. Ipratropium bromide juga dapat mengurangi sesak
napas dan batuk. Efek terapi ipratropium bromide berupa efek antikolinergik yang
menghambat refleks vagal melalui mekanisme antagonis asetilkolin. Ipratropium
bromide inhalasi oral mempunyai sifat antimuscarinic dan bronkodilator otot polos yang
lebih kuat daripada atropin. Penelitian mengenai pengaruh inhalasi ipratropium bromide
sebagai premedikasi bronkoskopi terhadap sesak napas, batuk, dan sekresi
tracheobronchial belum pernah dilakukan dan dipublikasikan di dalam negeri. Penelitian
untuk membuktikan pengaruh inhalasi ipratropium bromide sebagai premedikasi
bronkoskopi terhadap sesak napas, batuk, dan sekresi tracheobronchial perlu dilakukan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
di Rumah Sakit Dokter Moewardi (RSDM) Surakarta. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menguatkan tingkat kenyamanan prosedur bronkoskopi serta menambah khazanah
ilmu pengetahuan di bidang pulmonologi dan kedokteran respirasi. 1,6,7
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat perbedaan skala Borg sesak napas pada pasien yang dilakukan
prosedur bronkoskopi setelah pemberian inhalasi ipratropium bromide?
2. Apakah terdapat perbedaan visual analogue scale (VAS) batuk pada pasien yang
dilakukan prosedur bronkoskopi setelah pemberian inhalasi ipratropium
bromide?
3. Apakah terdapat perbedaan grading sekresi tracheobronchial pada pasien yang
dilakukan prosedur bronkoskopi setelah pemberian inhalasi ipratropium
bromide?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Mengetahui dan menganalisis pengaruh inhalasi ipratropium bromide
sebagai premedikasi bronkoskopi terhadap penilaian sesak napas, batuk, dan sekresi
tracheobronchial.
2. Tujuan khusus
a. Menganalisis pengaruh inhalasi ipratropium bromide terhadap perbedaan
skala Borg sesak napas pada pasien yang dilakukan prosedur bronkoskopi.
b. Menganalisis pengaruh inhalasi ipratropium bromide terhadap perbedaan
VAS batuk pada pasien yang dilakukan prosedur bronkoskopi.
c. Menganalisis pengaruh inhalasi ipratropium bromide terhadap perbedaan
grading sekresi tracheobronchial pada pasien yang dilakukan prosedur
bronkoskopi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Keilmuan
a. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan dan memberikan informasi
ilmiah bahwa premedikasi dengan inhalasi ipratropium bromide
berpengaruh pada perbedaan sesak napas, batuk, dan sekresi
tracheobronchial pada pasien yang dilakukan prosedur bronkoskopi.
b. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai landasan teoretis untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pemanfaatan
inhalasi ipratropium bromide sebagai bagian premedikasi persiapan prosedur
bronkoskopi sehingga tercapai pengaruh tatalaksana yang adekuat dan optimal.