Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL MINI

TUGAS AKHIR MTAA KULIAH LIVING QUR’AN


“MAKNA LUBUK LARANGAN KAJIAN LIVING QUR’AN:
PENTINGNYA MEMAHAMI AGAMA SECARA HOLISTIK
DAN RELAVAN DENGAN ZAMAN”

Disusun oleh:
Zulmi Yoga (2115050173)

Dosen Pengampu:
ILHAMNI.LC, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
TAHUN 1444 H/2023 M
“MAKNA LUBUK LARANGAN DALAM
KAJIAN LIVING QUR’AN: PENTINGNYA MEMAHAMI AGAMA
SECARA HOLISTIK DAN RELAVAN DENGAN ZAMAN”

1. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam yang pedoman bagi umat
Muslim untuk menjalani kehidupannya. Salah satu konsep penting yang terdapat di
dalam Al-Qur’an adalah lubuk larangan, yakni hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT
agar manusia tidak melakukan tindakan-tindakan negatif atau berbahaya bagi diri
sendiri maupun lingkungan sekitar. Namun, pemahaman tentang makna lubuk
larangan sering kali dipandang sebagai aturan-aturan tanpa arti dan kurang relevan di
era modern ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memperdalam
pemahaman tentang konsep lubuk larangan dari perspektif kajian Living Qur’an serta
aplikasinya dalam kehidupan modern.
2. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana pengertian mengenai Makna Lubuk Larangan menurut perspektif
kajian Living Qur’an?
2. Apa saja nilai-nilai agama Islam yang dapat diterapkan pada kehidupan
modern melalui konsep lubuk larangan?
3. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dimana data-data
diperoleh dari studi literatur dan wawancara dengan para ahli agama serta praktisi
Islam. Selain itu, juga digunakan pendekatan fenomenologi untuk menganalisis
pandangan partisipan mengenai konsep lubuk larangan.
4. Tinjauan Pustaka
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber
yang berkaitan dengan konsep lubuk larangan, tafsir kontekstual Al-Qur’an, dan
aplikasinya dalam kehidupan modern. Beberapa sumber penting yang digunakan
antara lain adalah buku “Tafsir Al-Misbah” karya M. Quraish Shihab serta jurnal-
jurnal ilmiah terkait.
5. Metode Penelitian.
1. Studi literatur: melakukan studi pustaka mengenai konsep lubuk larangan,
tafsir kontekstual Al- Qur’an, dan aplikasinya dalam kehidupan modern.
2. Wawancara: melakukan wawancara dengan para ahli agama atau praktisi
Islam yang memiliki pengalaman dalam menerapkan ajaran-ajaran agama
pada kehidupan sehari-hari.
3. Focus group discussion (FGD): melaksanakan FGD dengan partisipan dari
berbagai kalangan seperti mahasiswa, profesional, tokoh masyarakat dll untuk
membahas pemahaman mereka tentang lubuk larangan dan relevansinya di era
modern saat ini.
4. Observasi: mengamati perilaku masyarakat terkait penerapan nilai-nilai agama
termasuk pemahaman tentang lubuk larangan serta bagaimana hal tersebut
diterapkan di tengah- tengah kondisi sosial saat ini.
5. Analisis data kuantitatif dan kualitatif: melakukan analisis statistik terhadap
data survei atau hasil FGD serta menyusun laporan akhir berdasarkan temuan-
temuan yang didapatkan dari seluruh metode penelitian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol.
2. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Azra Azyumardi. “Islam Nusantara sebagai Model Islam Berkemajuan di Era
Global.” Jurnal Studi Pemikiran Islam (2016): 207-222.
Yusuf al-Qaradawi. Fiqh of priorities in the light of the Quran and sunnah translated
by Abdallah Ali El-Khatib & Ahmad Darwish (Cairo; International Islamic
Federation of Student Organizations).

Anda mungkin juga menyukai