P E R K A R A P E R D A T A
NO. 33/Pdt.G/2022/PN-BLG
REPLIK PARA PENGGUGAT
Kepada,
YM Majelis Hakim Yang Menyidangkan Perkara
No. 33/Pdt.G/2022/PN - BLG
Jl Patuan Nagari No. 6 Balige – Kab. Toba
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, POLTAK MANIK, SH., sebagai Kuasa
Hukum Para Penggugat dalam Perkara Perdata No. 33/Pdt.G/2022/PN-BLG antara
Maringan Naibaho, Dkk sebagai Para Penggugat melawan Tiorisma Simbolon Dkk,
sebagai Para Tergugat dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Sumatera Utara Pada Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga (Turut Tertugat), untuk
dan atas nama Para Penggugat menyampaikan Replik atas surat jawaban Para
tergugat dan turut Tergugat tanggal 1 Agustus 2022, sebagai berikut: ------------------------------------
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
Bahwa Para Penggugat tetap dan justru mengukuhkan sebagaimana dalam surat
gugatan maupun perbaikan yang sudah diajukan, oleh sebab itu secara tegas menolak
dan membantah dalil-dalil Para Tergugat dalam surat jawabannya bagian eksepsi
(sedangkan Turut Tergugat meskipun menyampaikan surat jawaban namun tidak
mengajukan jawaban dalam bentuk / bagian eksepsional): ----------------------------------------------------------
Bahwa tanah / obyek terperkara a quo bukanlah sengketa sesama ahli waris
antara Para Penggugat dengan Para Tergugat atas pewarisan bersama,
sehingga gugatan a quo dimajukan dan menarik Para Tergugat adalah karena
Para Tergugat secara nyata-nyata mengklaim dan menguasai (feitelijk) tanah /
obyek terperkara maka sesuai dengan Yurisprudensi MA RI Reg. No. :
1072/K/Sip/1982 menyatakan : ”Gugatan cukup ditujukan kepada yang secara
feitelijk menguasai barang sengketa”; ----------------------------------------------------------------------------------
Bahwa gugatan Para Penggugat terhadap Para Tergugat sudah benar, sebab
selain Para Tergugat tidak ada pihak manapun selain Para Tergugat ikut
mengklaim tanah terperkara miliknya atau sekedar mengaku bersama Para
Penggugat turut memiliki, bahkan dalam rangkaian panjang peristiwa demi
peristiwa persengketaan atas tanah terperkara pihak Para Penggugat hanya
bersengketa dengan pihak Para Tergugat, tidak ada pihak lain manapun; --------------
Bahwa ternyata ada pihak saudari dari Tergugat II, III, IV dan V, sesungguhnya
mengetahui perkara a quo terbukti dengan kehadirannya saat dilakukan upaya
mediasi oleh Hakim Mediator, yang tentu terbuka bagi siapapun (termasuk
dalam poin 'a' diatas sekaligus dalam eksepsi bagian B poin ‘2’ Para Tergugat)
yang menganggap berkepentingan haknya atas perkara a quo untuk tampil dan
mengajukan gugat intervensi sebagaimana diatur dan diakomodir dalam hukum
Acara Perdata sehingga demikian tiada beralasan lagi dalil-dalil eksepsional
Para Tergugat demikian maka harus ditolak danatau dikesampingkan; -----------------
2. Obyek Sengketa Tidak Jelas; -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Para Penggugat secara tegas membantah dalil eksepsional Para Tergugat
obyek perkara a quo tidak jelas, sebab Para Tergugat nyata-nyata salah memahami
seluruh dalil dalam struktur gugatan Para Penggugat mengenai luas tanah / obyek
terperkara, padahal Para Penggugat sudah jelas menguraikan tanah / obyek
terperkara terbukti batas-batas tanah / obyek terperkara sebagaimana dalam
surat gugatan adalah bersamaan dengan batas-batas sebagaimana dalam
surat jawaban Para Tergugat, ihwal mengenai kepastian luas sebidang tanah
maka sudah merupakan pengetahuan umum (feit notoir) hanya ada pada
kewenangan dari kantor Pertanahan yang memiliki otoritas untuk itu, itu sebabnya
Para Penggugat mendalilkan ukuran tanah terperkara dalam bentuk “lebih-kurang”
sehingga demikian tiada beralasan lagi dalil-dalil eksepsional Para Tergugat
menyatakan obyek perkara a quo tidak jelas tersebut dan selain itu Para Tergugat
sudah masuk membahas mengenai pokok perkara yang tidak sepatutnya
dibahasnya dibagian eksepsional, maka harus ditolak danatau dikesampingkan; -----
3. Tentang eksepsi Kadaluwarsa; ----------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Para Penggugat secara tegas membantah dalil-dalil eksepsional Para
Tergugat mengenai seluruh dalil-dalil kadaluwarsa dalam jawabannya itu, sebab
Hukum Acara Perdata tidak mengenal ada kadaluwarsa mengajukan gugatan
sebagaimana layaknya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), selain itu uraian
eksepsional Para Tergugat mengenai kadaluwarsa sudah merupakan materi pokok
perkara yang tidak sepatutnya dibahas menjadi materi eksepsional, oleh karenanya
demi hukum harus ditolak danatau dikesampingkan; -------------------------------------------------------------
Bahwa oleh karena Para Penggugat secara tegas menolak dan membantah seluruh
dalil-dalil eksepsional Para Tergugat dengan argumentasi hukum diatas, maka demi
hukum kiranya YM Majelis Hakim yang Menyidangkan Perkara a quo berkenan
mempertimbangkan menolak seluruh jawaban dalam eksepsi Para Tergugat tersebut;
14. Bahwa ihwal proses perdamaian di Pengadilan Negeri Balige mengenai uang ganti
rugi lahan sebagian / bagian dari eks tanah terperkara a quo dari Turut Tergugat
yang akhirnya uang ganti rugi sebesar Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta tujuh
ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah) yang akhirnya dikonsinyiasi
di Kepaniteraan PN Balige, tidak dihadiri Para Penggugat karena belajar dari
pengalaman dengan kelelahan sejauh ini selalu kandas dan semuanya itu tentu
akan pada akhirnya harus menempuh proses gugatan sebagaimana perkara a quo;
15. Bahwa ihwal kadaluwarsa sebagaimana poin ‘2’ diatas, secara terbuka Para
Tergugat sudah mengakui: awalnya tanah terperkara adalah tanah warisan milik
Para Penggugat, akan tetapi karena sudah kadaluwarsa maka Para Penggugat
seolah-olah kehilangan haknya atas tanah terperkara; --------------------------------------------------------
Bahwa Para Tergugat dengan didampingi dan diberikan advis hukum dari Kuasa
Hukum yang professioanal tentu amat memahami makna dan struktur lembaga
hukum kadaluwarsa sebagaimana diatur didalam KUHPerdata, yang tentu tidak
perlu diuraikan secara panjang lebar dalam replik a quo, akan tetapi bagi Para
Penggugat yang kiranya juga Majelis Hakim yang Mangadili Perkara a quo
sependapat bahwa Para Tergugat sudah mengakui tanah terperkara adalah tanah
warisan milik Para Penggugat; --------------------------------------------------------------------------------------------------------
16. Bahwa apakah lembaga hukum kadaluwarsa mengenai pemilikan atas tanah
berlaku dalam hukum adat Batak Toba, maka sesungguhnya prinsip pemilikan atas
tanah adat di Samosir tidak mengenal lembaga hukum kadaluwarsa, bahwa hak
pemilikan atas tanah berlaku turun temurun tanpa batas, bahkan Mahkamah
Agung RI telah berketatapan menguatkannya sebagaimana dalam Yurisprudensi
MA RI Reg. No. 510 K/Sip/1978 Tanggal 12 Desember 1979 : “Hak pemilikan
atas tanah berdasarkan hukum adat tidak mengenal lampaunya waktu”; -----------
17. Bahwa bahkan jabatan-jabatan dalam struktur masyarakat hukum adat Batak
Toba terutama di Samosir juga berlaku turun temurun (diwariskan), kecuali
jabatan-jabatan publik yang untuk memperolehnya dilakukan melalui pemilihan
(verkiezing) pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda seperti Kepala Kampung; --
18. Bahwa diatas sudah rinci tanggapan Para Penggugat sebagai replik atas jawaban
Para Tergugat yang tiada perlu diurai satu persatu sebab dengan uraian dalam
replik a quo Para Penggugat sudah dengan sendiri membantah dan menolak dalil-
dalil pemilikan Para Tergugat atas tanah terperkara, yang untuk itu kiranya YM
Majelis Hakim Yang Mengadili Perkara a quo mempertimbangkannya dan demi
hukum menolak danatau mengesampingkan seluruh dalil pemilikan Para Tergugat
atas tanah terperkara sekaligus mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya;
19. Bahwa Para Penggugat perlu menanggapi jawaban Turut Tergugat, setelah
mencermatinya Turut Tergugat sama sekali tidak memiliki kerangka dan acuan
keterkaitan sengketa pemilikan apapun atas tanah terperkara tapi lalu beriktiar
seperti mabuk sendiri hingga sampai pada permohonannya dalam petitum
jawabannya, sebab dengan dikonsinyiasi uang ganti rugi sebesar Rp. 203.729.308,-
(dua ratus tiga juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah) di
Kepaniteraan PN Balige maka sudah paripurna hak dan kewajiban Turut Tergugat
atas proses tersebut, selanjutnya Turut Tergugat ditarik sebagai pihak dalam
perkara a quo “hanya sekedar melengkapi formalitas gugatan dan patuh serta
tunduk” terhadap putusan perkara a quo, sehingga demikian patut dan
beralasan agar YM Majelis Hakim Yang Menyidangkan perkara a quo menolak
danatau mengesampingkan seluruh jawaban Turut Tergugat; --------------------------------------------
20. Bahwa oleh karenanya demi hukum haruslah dikuatkan permohonan Para
Penggugat ihwal kerugian materil dan immaterial yang dialami Para Penggugat,
menyatakan perbuatan Para Tergugat melawan hukum (onrechtmatigedaad),
menyatakan surat-surat yang diperbuat Para Tergugat atas tanah terperkara tidak
sah dan tidak berkekuatan hukum, menyatakan Para Penggugat sah menerima
dari Turut Tergugat uang ganti rugi sebesar Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta
tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah) yang dikonsinyiasi di
Kepaniteraan PN Balige, meletakkan sita atas tanah / obyek terperkara, dwangsom
dan permohonan uitvoorbaar bij vooraad; ----------------------------------------------------------------------------------
DALAM REKONVENSI
Bahwa dalam gugat rekonvensi Para Penggugat dk kini Para Tergugat dr Para
Tergugat dk kini Para Penggugat dr, dengan ini menyampaikan jawaban Para Tergugat
dr, sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI
Bahwa Para Tergugat dr secara tegas membantah dan menolak seluruh dalil gugat dr
Para Penggugat dr dan dengan ini mengambil alih seluruh jawaban pada bagian
Konvensi sehingga tidak mengulang dalil-dalil Para Penggugat dk dalam jawaban dr; ----
1. Bahwa Para Tergugat dr dengan ini mengambil seluruh dalil-dalil dalam baik bagian
eksepsi dk maupun dalam pokok perkara dk; ---------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa gugat dr sesungguhnya tidak diketahui manakah yang menjadi formil
sebagai obyek / tanah terperkara karena tidak ada diuraikan secara tegas sebagai
syarat formili gugatan Para Penggugat dr; ---------------------------------------------------------------------------------
3. Bahwa didalam petitum dr Para Penggugat mengalihkan kepemilikan obyek perkara
dk justru bagi pihak lain yang justru tidak termasuk dalam pihak atau pihak yang
melakukan intervensi dalam perkara a quo, artinya struktur gugat rekonvensi Para
Penggugat dr tidak sistematis dan tidak berkesinambungan antara dalil-dalil dalam
posita dengan petitum (permohonan); ----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa atas alasan-alasan patut dan pantas tersebut nyatalah bahwa Para Penggugat
dr telah menggugat secara kabur obyek gugatan dr (“surat gugatan perkara a quo cacat
formil”, lihat Yurisprudensi MA RI No.1149 K/SIP/1979), oleh sebab itu patut dan
beralasan bagi YM Majelis Hakim yang menyidangkan Perkara a quo “menolak
seluruhnya gugatan Para Penggugat dr” atau setidak-tidaknya menyatakan “gugatan
Para Penggugat dr tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijkverklaard)”; -----------------------------------
2. Bahwa adapun Huta Simanampang yang didirikan oleh Oppu Palraja Naibaho
tersebut sangat berdekatan dan berbatas disebelah timur dengan Huta Panahatan
milik Oppu Sabar Naibaho yang juga adalah Naibaho Siahaan; --------------------------------------
3. Bahwa sebagaimana tradisi Batak Toba di Pangururan dan Samosir pada
umumnya, adalah kelaziman bisa mendirikan Huta miliknya meskipun yang tinggal
dan berdiam di Huta itu hanya pemilik huta itu sendirian sepanjang telah memenuhi
dan mematuhi seluruh aturan adat istiadat (ruhutruhut) pendirian huta, hal itulah
yang mendasari Oppu Palraja Naibaho boleh mendirikan dan memiliki dengan
menamai hutanya itu Simanampang dan rumah dihuta itu untuknya; ------------------------------
4. Bahwa selain tanah / lahan untuk Huta Simanampang dan pertapakan rumahnya,
tanah milik Oppu Palraja Naibaho itu terbilang cukup bidang lainnya untuk
dipergunakannya sebagai lahan perladangan, karena awalnya tanahnya itu ada
seluas sekitar 5 (lima) rante atau + 2.000 M² yang terletak di Siogungogung, Kec.
Pangururan Kab Samosir sekarang, berbatasan dengan, -----------------------------------------------------
10. Bahwa satu-satunya pihak yang kepadanya pihak Para Tergugat dr bersengketa
atas tanah eks Huta Simanampang Lama adalah hanya kepada pihak Para
Penggugat dr tidak ada pihak lain manapun, dalam mana pihak Para Penggugat dr
berupaya secara melawan hukum mengklaimnya sebagai tanahnya; -----------------------------
11. Bahwa tentangan yang dilakukan oleh pihak Para Tergugat dr kepada pihak Para
Penggugat dr adalah menolak pemakaman pihak Para Penggugat dr ditanah
tersebut bahkan semasa hidupnya Maralo Naibaho (Orang Tua Para Penggugat dr)
hendak mendirikan rumah (pada tahun 1978) secara tegas dilarang oleh Pijor
Naibaho (Abang Tergugat I dr) dan Bulu Naibaho (Ayah Tergugat II dr) sehingga
tidak jadi (tidak pernah berhasil) mendirikan rumah ditanah / obyek terperkara I dk; --
12. Bahwa Para Penggugat dr atau bahkan pihak manapun tidak pernah menjadi
pemilik atau bahkan sekedar turut memiliki selaian daripada Para Tergugat dr dan
Keturunan Oppu Paraheja Naibaho (Oppu Parheja Naibaho) baik atas tanah
sebagaimana diuraikan dalam poin 10 jawaban dr a quo serta atas uang ganti rugi
dari Turut Tergugat dr/dk sebesar Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta tujuh ratus
dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah) yang telah dititipkan Turut
Tergugat secara konsinyiasi di Kepaniteraan PN Balige sebagaimana dalam
Penetapan PN Balige Nomor: 3/Pdt.P.Kons/2021/PN.BLG Tanggal 8 Februari 2022;
13. Bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh Pihak Para Tergugat dr bahkan
dalam rentang waktu puluhan tahun adalah tindakan hukum pemilik yang sah
berdasarkan warisan turun temurun atas tanah sebagaimana diuraikan dalam poin
10 jawaban dr a quo serta atas uang ganti rugi dari Turut Tergugat dr/dk sebesar
Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus
delapan rupiah) yang telah dititipkan Turut Tergugat secara konsinyiasi di
Kepaniteraan PN Balige sebagaimana dalam Penetapan PN Balige Nomor:
3/Pdt.P.Kons/2021/PN.BLG Tanggal 8 Februari 2022 bukan sebagai perbuatan
melawan hukum, justru sebaliknya tindakan pihak Para Penggugat dr yang
merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad); ------------------------------------------
14. Bahwa oleh karenanya seluruh surat-surat yang untuk mana membuktikan /
menerangkan tanah sebagaimana poin 10 jawaban dr a quo adalah surat-surat sah
demikian juga seluruh dalil dan permohonan Para Penggugat dk/Para Tergugat dr
dalam konvensi demi hukum haruslah dikuatkan; -------------------------------------------------------------------
15. Bahwa oleh karenanya seluruh dalil-dalil klaim pemilikan Para Penggugat dr atas
atas tanah sebagaimana diuraikan dalam poin 10 jawaban dr a quo serta atas uang
ganti rugi dari Turut Tergugat dr/dk sebesar Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta
tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah) yang telah dititipkan
Turut Tergugat secara konsinyiasi di Kepaniteraan PN Balige sebagaimana dalam
Penetapan PN Balige Nomor: 3/Pdt.P.Kons/2021/PN.BLG Tanggal 8 Februari 2022
dan permohonan Para Penggugat dr diantaranya permohonan sita, kerugian,
dwangsom atau permohonan Uitvoerbaar bij Voorraad bahkan seluruh dalil-dalil
maupun permohonannya dalam gugatan dr demi hukum haruslah ditolak danatau
dikesampingkan karena tidak berdasar hukum; -----------------------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian pantas berikut dengan argumentasi-argumentasi hukumnya diatas,
dengan ini Para Penggugat memohon kepada YM Majelis Hakim Yang Menyidangkan
perkara a quo berkenan mengambil Putusan yang amarnya sebagai berikut: ----------------------
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
1. Menolak seluruh eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; -------------------------------------------------
III. Serta Uang ganti rugi pemanfaatan atau dalam istilah lainnya sebagian dari
kedua bidang tanah terperkara sisi barat dan timur bidang tanah tersebut
seluas 149 M² untuk pelebaran Jalan Pangururan – Tele dari Turut Tergugat
sebesar Rp. 203.729.308,- (dua ratus tiga juta tujuh ratus dua puluh sembilan
ribu tiga ratus delapan rupiah) yang telah dititipkan Turut Tergugat secara
konsinyiasi di Kepaniteraan PN Balige sebagaimana dalam Penetapan PN
Balige Nomor : 3/Pdt.P.Kons/2021/PN.BLG Tanggal 8 Februari 2022, --------------------
adalah sah hak dan milik Para Penggugat dk serta Keturunan Oppu Paraheja
Naibaho (Oppu Parheja Naibaho); ---------------------------------------------------------------------------------------------
5. Menyatakan dalam hukum perbuatan Para Tergugat yang telah membuat klaim
seolah-olah pemilik tanah terperkara danatau obyek perkara, atau membuat surat-
surat lain seolah-olah sebagai alas pemilikan yang sah atas tanah terperkara
danatau obyek perkara atau dengan cara bagaimanapun lalu mengaku sebagai
miliknya dan berupaya tetap menguasai tanah terperkara danatau obyek perkara,
menguburkan kerabatnya ditanah terperkara I, menanaminya tanaman kopi atau
yang lain, memasang plank, memasang pagar kawat duri atau tindakan serupa
lainnya serta menghalang-halangi Para Penggugat danatau pihak Para Penggugat
menguasai/ mengelola atau memiliki tanah terperkara serta menerima penggantian
sebagian dari kedua bidang tanah terperkara seluas yang diganti rugi yakni seluas
149 M² (masing-masing: 53 M² dan 96 M²) Rp. 203. 729.308,- (dua ratus tiga juta
tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan rupiah), tanpa alas hak yang
sah atau tanpa seijin / persetujuan Para Penggugat adalah merupakan
perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad); ---------------------------------------------------------------
6. Menyatakan dalam hukum surat-surat yang diperbuat oleh Para Tergugat atau
pihak manapun yang berasal dari Para Tergugat sepanjang menyangkut pemilikan
atau sejenisnya baik atas tanah terperkara danatau obyek perkara tanpa seijin dan
persetujuan Para Penggugat adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum, baik
sebelum atau sesudah perkara a quo dimajukan ke PN Balige; -----------------------------------------
7. Menghukum Para Tergugat atau pihak lain yang menerima hak daripadanya untuk
membongkar seluruh tanaman maupun bangunan apapun yang diperbuatnya
diatas tanah terperkara lalu menyerahkan tanah terperkara kepada Para Penggugat
dalam keadaan bersih, baik, kosong dan tanpa dibebani hak-hak apapun diatasnya
untuk dapat dikuasai / dimiliki secara leluasa oleh Para Penggugat maupun
Keturunan Oppu Paraheja Naibaho; ----------------------------------------------------------------------------------------------
-
11. Menghukum Para Tergugat tanggung renteng seketika membayar uang dwangsom
secara tunai kepada Para Penggugat sebesar Rp. 500.000,00 untuk setiap hari
keterlambatan dalam melaksanakan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap; -
DALAM REKONVENSI
1. Menolak seluruh gugatan dr Para Penggugat dr;
---------------------------------------------------------------------
SUBSIDAIR
Atau apabila YM Majelis Hakim yang menyidangkan Perkara a quo berpendapat lain,
dalam Peradilan yang baik (in geode justitie), mohon diputuskan seadil-adilnya sesuai
dengan kepatutan dan rasa keadilan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat; -------------
Demikian surat replik Para Penggugat dk ini dibuat dengan sebenarnya, terima kasih. ----
( POLTAK MANIK, SH )
NIA Peradi: 08.1092