Upacara Adat
Bekawang Iwak
Bekawang iwak merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari
Palembang, tepatnya di Kecamatan Gandus. Bekawang dalam bahasa
Palembang artinya adalah menangkap, sementara iwak merupakan ikan
Tarian Adat
Baju Adat
Makanan Daerah
Mie Celor
Kue 8 Jam
Brengkes Tempoyak
Lenggang
Tekwan
Laksan
Celimpungan
Malbi
Burgo
Kemplang
Rumah adat
Fakta unik
Sumatera Selatan dengan luas wilayah 91.592 kilometer persegi, dan dihuni lebih dari 8 juta
penduduk, memiliki keberagaman suku bangsa. Setidaknya, ada 12 suku yang mendiami wilayah
Sumatera Selatan. Diantaranya; Gumai, Lahat, Komering, Semendo, Lintang, Kubu, Lematang, Ogan,
Palembang, Pasemah, Kayu Agung, dan Sekayu.
Sebagai ikon Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jembatan Ampera dibangun pada April tahun 1962
dan diresmikan pada 30 September 1965, oleh Letjen Ahmad Yani. Jembatan ini juga merupakan
hadiah dari Presiden RI, Suekarno. Oleh sebab itu, awalnya jembatan tersebut diberinama 'Bung
Karno'. Memiliki panjang 1.177 meter dan membelah Sungai Musi, jembatan ini juga sekaligus
memiliki peranan penting dalam menghubungkan arus perekonomian masyarakat wilayah Seberang
Ilir dan Ulu. Bahkan, pada era tersebut, Ampera menjadi jembatan yang terpanjang di Asia Tenggara.
1. Ikan Belida
Ikan yang mempunyai nama lain ikan lopis masuk ke dalam suku Notopteridae atau ikan
berpunggung pisau. Nama belida lebih populer di kalangan masyarakat dan nama tersebut
berasal dari nama salah satu sungai yang ada di Sumatera Selatan di mana sungai tersebut
adalah tempat ikan tersebut berasal.
2. Harimau Sumatera
Harimau ini hanya dapat ditemukan di Sumatera yang merupakan habitat aslinya dan
termasuk satu dari 6 subspesies harimau yang masih hidup hingga saat ini, meskipun telah
masuk ke dalam daftar hewan yang terancam punah. Di alam liar setidaknya terdapat 400 –
500 ekor yang hidup di beberapa Taman Nasional di Sumatera. Harimau sumatera
merupakan subspesies terkecil dengan warna bulu paling gelap di antara semua subspesies
harimau yang ada, pola hitamnya lebih lebar dengan jarak yang cukup rapat.
3. Burung Bangau Migran Bluwok (Mycteria cinerea)
Burung ini sering berada di wilayah perairan dangkal, pantai berpasir, rawa, sungai hingga
sawah berlumpur. Hal ini disebabkan karena makanan utamanya yaitu ikan, katak dan
hewan – hewan air lainnya. Panjang tubuh dari burung bangau bluwok yaitu sekitar 110 cm
dengan ciri paruh yang panjang dan besar. Bulu burung berwarna putih dengan bercak hitam
di sayap primer serta muka serta kaki berwarna merah muda. Burung Bluwok banyak
tersebar di Malaysia, Sumatera, Jawa dan Indocina, namun mereka akan berkembang biak di
pesisir timur Sumatera Selatan saja. Tidak heran jika setiap tahunnya, burung bangau bluwok
akan datang ke Sumatera Selatan hanya untuk berkembang biak.
Image: lumbanlobu.blogspot.co.id
Mangongkal Holi adalah salah satu tradisi Batak yang masih dilestarikan oleh sebagian etnis Batak
sampai saat ini.
“Mangongkal” dalam bahasa Indonesia artinya menggali, sedangkan “Holi” artinya tulang, sehingga
mangongkal holi adalah menggali tulang – dalam hal ini menggali kuburan manusia untuk
memindahkan tulang orang yang sudah lama meninggal dunia ke kuburan baru.
Menurut kepercayaan, orang yang telah meninggal dunia, maka bukanlah “tiada” melainkan mereka
menuju ke proses yang sempurna di alam keabadian dan berkumpul dengan arwah satu keluarga.
Sehingga dengan adanya kepercayaan yang telah turun temurun, maka etnis Batak pun melakukan
prosesi upacara Mangongkal Holi. Seringkali, Mangongkal Holi, bukan hanya sekeda memindahkan
ke kuburan yang baru, tetapi membuat “Tugu Marga”.