Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Analisis Pembelajaran Turunan Suatu Fungsi

Bedasarkan Aliran Intuisionisme


Dosen Pengampu: Syahrullah Asyari, S.PD., M.PD

Disusun Oleh

Nurfadiyah Badrun

220101501055

KELAS A13

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan analisis
pembelajaran matematika berdasarkan pemikiran aliran Intuisionisme yang
berjudul “Analisis Pembelajaran Turunan Suatu Fungsi Bedasarkan Aliran
Intuisionisme” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Filsafat pendidikan matematika. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan berdasarkan pemikiran aliran Intuisionisme yang telah
dipresentasikan sebelumnya

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak


Syahrullah Asyari, S.PD., M.PD. selaku Dosen Pengampu Filsafat Pendidikan
Matematika yang telah memberikan tugas disertai bimbingan, arahan, dan koreksi
sehingga penulisan tugas ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa tugas laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Makassar, 22 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6

A. IDENTITAS BUKU PEMBELAJAR..........................................6


B. ALASAN PEMILIHAN BUKU PEMBELAJARA....................6
C. DESKRIPSI BUKU PEMBELJARAN.......................................7
D. ANALISI DESKRIPSI BUKU PEMBELAJARAN
BERDASARKAN ALIRAN INTUISIONISME.........................10

BAB III KESIMPUN.....................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

Intuisionisme (berasal dari bahasa Latin: intuitio yang berarti pemandangan) adalah
suatu aliran filsafat yang menganggap adanya satu kemampuan tingkat tinggi yang
dimiliki manusia, yaitu intuisi. Intuisionisme dikembangkan oleh Henri Bergson di
Barat. Namun, ia dipelopori oleh Luitzen Egbartus Jan Brouwer (1881-1966) yang
berkebangsaaan Belanda. Aliran ini sejalan dengan falsafah umum yang dicetuskan
oleh Immanuel Kant.

Menurut Brouwer, dasar dari Intuisionisme adalah pikiran. Namun, pemikiran-


pemikiran yang dicetuskannya banyak dipengaruhi oleh pandangan Immanuel
Kant. Matematika didefinisaikan oleh Brouwer sebagai aktivitas berpikir secara
bebas, tetapi matematika adalah suatu aktivitas yang ditemukan dari intusi pada
saat tertentu. Pandangan intuisionisme adalah tidak ada realisme terhadap objek
dan tidak ada bahasa yang menghubungi sehingga boleh dikatakan tiak ada
penentu kebenaran matematika di luar aktivitas berpikir. Proposisi hanya berlaku
ketika subjek dapat dibuktikan kebenarannya. Kesimpulannya, Brouwer
mengungkapkan bahwa tiada kebenaran tanpa dilakukan pembuktian.

Heyting membangunkan sebuah formula logika intuisionisme yang sangat


tepat. Sistem ini dinamakan “Predikat Kalkulus Heyting”. Heyting menegaskan
bahwa metafisika adalah pokok dalam kebenaran realisme logika klasik. Heyting
mengungkankan bahwa pendapat Bouwer yaitu bahasa adalah media tidak
sempurna untuk membincangkan matematika. Sistem utamanya adalah dirinya
sendiri sebagai peraturan pemacu matematika, tetapi tidak diyakini sistem utama
pemacu matematika menggambarkan secara kuat penguasaan pemikiran
matematika. Heyting menegaskan logika bergantung pada matematika bukan yang
lain.

1
Filsafat Dummett lebih mementingakn pada logika intuisionik daripada
matematika itu sendiri. Pendapatnya sama dengan Brouwer tetapi tidak sama
seperti Heyting. Dummett tidak memiliki orientasi memilih. Dummett
mengeksplorasi matematika klasik dengan menggunakan pemikiran yang tidak
memperakui pada satu jalan peraturan penguraian pernyataan alternatifnya. Ia
mengusulkan beberapa pertimbangan mengenai logika adalah benar yang pada
akhirnya harus tergantung pada arti pertanyaan. Ia juga mengambil pandangan
yang diperoleh secara luas, yang kemudian disebut sebagai terminologi logika.

Jujun S. Sumantri menggambarkan intuisi pada suatu masalah yang sedang kita
pikirkan yang kemudian kita tunda karena menemui jalan buntu, tiba-tiba muncul
di benak kita yang lengkap dengan jawabannya. Kita merasa yakin bahwa
memang itulah jawaban yang kita cari namun kita tidak bisa menjelaskan
bagaimana caranya kita sampai di sana.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. IDENTITAS BUKU PEMBELAJARAN


JUDUL BUKU : Teori dan Aplikasi Kalkulus Dasar
BAB : IV ( TurunaN Fungsi )

SUMBER : Internet ( Buku Elektronik – PDF )

PENULIS :Irmayanti,S.Pd,M.Pd ; Kiki Hendra S.Pd,M.Pd ;


Andi Ulmi Asnita,S.Pd, M.Pd; Munaji,M.Pd ; Dinar Riaddin,M.Pd ;
Fitriani,S.Pd,M.Pd ; Junaedi,S.Pd,M.Pd ; Bernadus Bin Frans Resi,M.Pd ;
Dr. Jan Setiawan, S.Si, M.Si ; Taufiqullah Dahlan, M.Pd

EDITOR : Zulfa Razi, S.Pd., M.Si.

B. ALASAN PEMILIHAN BUKU PEMBELAJARAN


Mempertimbangkan pengetahuan mahasiswa sebelumnya dan mengetahui
tentang cara pengaruhnya terhadap proses memori adalah penting untuk
pengoptimalan perkuliahan mahasiswa . Berpikir intuitif dari mahasiswa
dapat dibaca melalui solusi tertulis matematika yang terkait dengan materi
perkuliahan. Mahasiswa tidak hanya menerapkan pengetahuan yang
relevan tetapi juga dapat memahami prosedur penyelesaiannya.

3
selanjutnya adalah mengamati hasil berpikir intuitif , kemudian mencoba
membandingkan dengan hasil berpikir analitis.Dimana Persamaan
Diferensial Biasa (PDB) merupakan matakuliah wajib pada Jurusan
Matematika dengan matakuliah prasyaratnya adalah Kalkulus. Syarat
pokok yang harus dikuasai mahasiswa dalam perkuliahan wajib ini adalah
memahami konsep tentang turunan. Dengan demikian pemikiran intuitif
kadang-kadang diperlukan dalam suatu pembelajaran sehingga saya
mengambil topik dalamlaporan ini adalah solusi fungsi turunan dan
pertidaksamaan fungsi rasional.

C. DESKRIPSI BUKU PEMBELJARAN


Pada buku teori dan aplikasi kalkulus Bab IV dengan judul turunan fungsi
menjelaskan jika fungsi itu adalah jika y = f(x), maka turunan fungsi f di x
f(X+h )–𝑓(𝑥)
didefinisikan 𝑓′(𝑥) = lim
h

Dengan melihat syarat definisi tersebut , maka suatu fungsi f dapat


diturunkan jika limit f ada. Dari definisi ini juga dapat dikatakan bahwa
definisi turunan fungsi melibatkan limit hasil bagi dan selisih.

Secara geometri 𝑓’(𝑥) adalah kemiringan garis singgung grafik fungsi 𝑓 di


titik
(𝑥, 𝑓(𝑥)) ( Gambar 2 ) dan dasar kemiringan itu adalah sebagaimana
kemiringan suatu garis tidak vertikal (Gambar 1) melalui 𝑃1(𝑥1, 𝑦1) dan
𝑃2(𝑥2, 𝑦2) yang didefinisikan sebagai konstanta

4
5
Berdasarkan definisi turunan fungsi 𝑓 di atas dapat diturunkan beberapa
sifat
diantaranya adalah
1. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 maka 𝑓′(𝑥) = 1
2. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥2 maka 𝑓′(𝑥) = 2𝑥
3. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥3 maka 𝑓′(𝑥) = 3𝑥

Hasil turunan kasus-kasus khusus ini menghasilkan bentuk umum (Aturan


Pangkat) Jika 𝑛 suatu bilangan bulat positif dan 𝑓(𝑥) = 𝑥𝑛, maka 𝑓′(𝑥) =
𝑛𝑥𝑛−1. Aturan Pangkat ini dapat diperluas sebagai (Perluasan Aturan
Pangkat) Jika 𝑟 sebarang bilangan real dan 𝑓(𝑥) = 𝑥𝑟, maka 𝑓′(𝑥) = 𝑟𝑥𝑟−1
dan dikenal sebagai Aturan Rantai, yaitu jika turunan 𝑔 di 𝑥 ada dan jika
turunan 𝑓 di 𝑔(𝑥) ada, maka ada turunan komposisi 𝑓o𝑔 di 𝑥. Oleh karena
itu, jika𝑦 = 𝑓(𝑔(𝑥)) 𝑑𝑎𝑛 𝑢 = 𝑔(𝑥)

Mengacu pada berpikir intuitif dengan intusi dari konsep-konsep fungsi


turunan di atas, maka diperoleh rumusan indikator-indikator untuk fungsi
turunan sehingga Solusi turunan hanya berdasarkan sifat turunan
komposisi fungsi, jika 𝑦 = 𝑓(𝑔(𝑥)) dan 𝑢 = 𝑔(𝑥) maka 𝑦′ =𝑓′(𝑢) ∙ 𝑢′ tanpa
menganalisis interval keberadaan turunan itu.

6
D. ANALISI DESKRIPSI BUKU PEMBELAJARAN BERDASARKAN
ALIRAN INTUISIONISME

Aliran intuisionisme menganggap adanya satu kemampuan tingkat tinggi yang


dimiliki manusia, yaitu intuisi yang berarti pikiran , intuisi adalah proses kognitif
yang spontan dan segera,

Mahasiswa Mempunyai kemampuan berpikir analitis dalam menguraikan,


memperinci, dan menganalisis informasi-informasi untuk memahami suatu
pengetahuan dengan menggunakan pikiran, dan bukan berdasar pada perasaan
atau tebakan. Namun demikian, pemikiran intuitif kadang-kadang diperlukan
dalam suatu pembelajaran . Jelas bahwa membaca pikiran intuitif dan analitis dari
solusi matematika turunan suatu fungsi ini dapat dengan mendeskripsikan dua
perspektif kerja otak dalam ranah berpikir analitis dan intuitif, khususnya, pada
sumber-sumber kesalahan matematika.

Inilah Berpikir intuitif sering digunakan dalam pemecahan masalah matematika


seperti halnya mencari solusi dalam turunan suatu fungsi yang di jelaskan diatas
Sebagaimana bahwa intuisi dapat menjadi alasan Pemahaman yang kuat dalam
hubungannya dengan logika bukan melawan logika. Suatu Pernyataan
matematika memerlukan bukti, tetapi bukti dari pernyataan sering Menggunakan
intuisi untuk menentukan pola dalam membuktikan pernyataan tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa Dalam menyelesaikan suatu solusi matematika


khususnya dalam turunan suatu fungsi ini yang di jelaskan diatas dapat di
kerjakan dengan berpikir intuitif dimana berperan penting dalam menentukan
strategi pemecahan masalah matematika, karena dengan intuisi siswa mempunyai
gagasan kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Banyak siswa dalam
menyelesaikan soal matematika sering menggunakan cara-cara yang cerdas,
sehingga memberikan jawaban yang singkat dan akurat

Cara berpikir aliran Filsafat intuisionisme memainkan peran penting sepanjang


kehidupan sehari-hari dan telah dirasakan Oleh matematikawan, namun masih
diabaikan. Saat ini filafat intuisionisme masih relevan dan berperan Penting dalam
pembelajaran matematika dalam ‘konteks penemuan’. Intuisi berperan sebagai
Penghubung dari penglihatan seseorang sehingga dapat membantu dan
memudahkan untuk Menghubungkan objek yang diinginkan dengan alternatif
pilihan jawabaan yang ideal. Dengan Demikian, intuisi memilik peran sebagai
pemicu untuk solusi formal. Selain itu, kehadiran intuisi juga Berperan sebagai
langkah awal menenelusuri jawaban.

8
DAFTAR PUSTAKA

Irmayanti., Natalla Rosallna Rawa dkk. ( 2021 ). Teori dan Aplikasi Kalkulus
Dasar. Sigli: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Hafiizh, Mochammad dkk. ( 2020 ). Peran Matematika dan Pendidikan


Matematika dalam Menyongsong Era Disrupsi. Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan pembelajarannya (SNMP) 2020, Malang: 27. 591.

Anda mungkin juga menyukai