Anda di halaman 1dari 3

Jawaban UAS Filsafat Ilmu

Nama : Muhammad Reynaldi

NIM : 2108304039

Kelas : IAT 4B

Jawab :

1. Sarana berpikir ilmiah merupakan suatu proses untuk menemukan pengetahuan yang benar.
Dan dapat dikatakan juga bahwa sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi manusia untuk
dapat menemukan pengetahuan yang bersifat kausalitas, analisis dan sintesis.

Sarana berfikir ilmiah terbagi menjadi empat. Yakni: Logika, Bahasa, Matematika dan Statistika

Logika dalam sarana berpikir ilmiah adalah alat yang digunakan untuk memastikan kebenaran,
konsistensi, dan ketepatan dalam penalaran dan pengambilan kesimpulan. Dalam konteks
berpikir ilmiah, logika memainkan peran penting sebagai landasan untuk membangun argumen
yang kuat dan valid.

Penalaran Deduktif: Logika digunakan dalam penalaran deduktif untuk menghasilkan


kesimpulan yang logis dari premis yang diberikan. Dalam penelitian ilmiah, ilmuwan sering kali
menggunakan penalaran deduktif untuk menguji hipotesis atau merumuskan prediksi
berdasarkan teori yang ada. Proses ini memungkinkan mereka untuk mencapai kesimpulan
yang mendukung atau menentang suatu pernyataan berdasarkan premis yang diketahui.

Dalam hal ini, penalaran logika dibagi menjadi dua

1. Penalaran Induktif: Logika juga digunakan dalam penalaran induktif, di mana ilmuwan
mencapai kesimpulan umum berdasarkan bukti atau pengamatan yang spesifik. Dalam berpikir
ilmiah, penalaran induktif sering digunakan untuk menggeneralisasi temuan dari data empiris
yang dikumpulkan dalam penelitian. Namun, perlu dicatat bahwa penalaran induktif memiliki
tingkat ketidakpastian lebih tinggi dibandingkan dengan deduktif.

2. Penalaran Deduktif: Logika digunakan dalam penalaran deduktif untuk menghasilkan


kesimpulan yang logis dari premis yang diberikan. Dalam penelitian ilmiah, ilmuwan sering kali
menggunakan penalaran deduktif untuk menguji hipotesis atau merumuskan prediksi
berdasarkan teori yang ada. Proses ini memungkinkan mereka untuk mencapai kesimpulan
yang mendukung atau menentang suatu pernyataan berdasarkan premis yang diketahui

Bahasa adalah salah satu sarana penting dalam berpikir ilmiah. Melalui bahasa, ilmuwan dapat
mengkomunikasikan ide, konsep, dan temuan mereka kepada orang lain dalam komunitas
ilmiah. Berikut ini beberapa peran penting bahasa dalam berpikir ilmiah:

A. Komunikasi: Bahasa memungkinkan ilmuwan untuk berbagi informasi dan komunikasi


dengan sesama peneliti. Dalam penelitian ilmiah, hasil penelitian, metodologi, dan kesimpulan
diungkapkan melalui bahasa tertulis atau lisan.

B. Penyusunan Konsep: Bahasa memungkinkan ilmuwan untuk merumuskan dan


mengorganisasi konsep-konsep dalam pikiran mereka. Dalam proses berpikir ilmiah, ilmuwan
menggunakan bahasa untuk menyusun dan mengklasifikasikan gagasan, hipotesis, dan teori
yang terkait dengan subjek penelitian mereka. Bahasa memungkinkan ilmuwan untuk
memperjelas pikiran mereka dan membangun argumen yang koheren.

C. Analisis dan Interpretasi: Bahasa juga digunakan untuk menganalisis dan


menginterpretasikan data yang dikumpulkan selama penelitian. Ilmuwan menggunakan bahasa
untuk menggambarkan pola atau hubungan yang ditemukan dalam data, menjelaskan temuan
mereka, dan memberikan interpretasi terhadap hasil penelitian. Bahasa juga memungkinkan
ilmuwan untuk menggunakan terminologi khusus yang diperlukan untuk menjelaskan konsep
ilmiah dengan tepat.

Matematika merupakan alternatif lain jika dalam penggunaan bahasa memiliki kelemahan akan
keterbatasan suatu komunikasi dalam penyampaian keilmuan.

Matematika adalah bahasa yang melambaikan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin
kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti
setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan
kumpulan rumus-rumus yang mati. Bahasa verbal mempunyai beberapa kekurangan yang
sangat mengganggu. Untuk mengatasi kekurangan kita berpaling kepada matematika.
Matematika adalah bahasa yang berusaha menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional
dari bahasa verbal.

Statistika merupakan suatu hasil analisis pengolahan data dalam hal penyerapan ilmu
pengetahuan.

2. Dalam lintas sejarah, agama dan sains seringkali terjadi konflik perbedaan. Namun, pada
hakikatnya keduanya seringkali memiliki output dan tujuan yang sama. Diantaranya

A. Mencari kebenaran

B. Aspek Etika dalam prosesnya.

C. Dan hal-hal fundamental lainnya mengenai aspek kehidupan.

3. Kemajuan ilmu telah memberikan dampak besar pada masyarakat manusia dalam berbagai
bidang, termasuk teknologi, kesehatan, komunikasi, dan ekonomi. Namun, dampak dari
kemajuan ilmu juga membawa implikasi terhadap krisis kemanusiaan. Berikut adalah beberapa
bentuk krisis kemanusiaan yang dapat terjadi sebagai akibat dari kemajuan ilmu:

1. Krisis Lingkungan
2. Krisis Kesehatan

3. Krisis Keamanan dan Privasi

4. Krisis Sosial

5. Dll.

4. Problem-problem internal ataupun eksternal agama yang kerap kali menghambat kemajuan
sains ialah Agama terkadang membatasi peran akal dalam pencarian kebenaran dan hanya
terdoktrin pada ajaran kitab suci, yang mengakibatkan proses pencarian kebenaran versi sains
menjadi terhambat

Anda mungkin juga menyukai