Anda di halaman 1dari 5

1b. Apa makna Tn.

Joni, 50 tahun, datang ke IGD RSMP dengan keluhan


utama sesak nafas yang bertambah berat sejak 1 hari yang lalu ?
Maknanya adalah telah terjadi progresifitas penyakit pada Tn. Joni. Sesak napas
yang bertambah berat terjadi karena obstruksi saluran napas yang menyebabkan
aliran udara ekspirasi mengalami penurunan, udara terperangkap di dalam alveoli,
menyebabkan air trapping, paru semakin besar dan menurunkan elastic recoil paru
yang akhirnya menyebabkan sesak yang semakin bertambah. Sesak napas ini
merupakan manifestasi klinis dari PPOK (Qalbiyah & Khairani., 2022).

Sumber : Qalbiyah, S. & Khairani, R. 2022. Korelasi Sesak Napas Dengan Obstruksi
Saluran Napas Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Jurnal Penielitian Dan
Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti. 7(1):154-163.

1d. Apa etiologi dari sesak nafas pada kasus ?


Etiologi sesak napas menurut Loscalzo (2015) adalah :
Sumber penyebab dispnea termasuk:
1. Reseptor-reseptor mekanik pada otot-otot pernapasan, paru, dan
dinding dada; dalam teori tegangan-panjang, elemen-elemen
sensoris, gelondong otot dengan derajat elastisitasnya; dyspnea
terjadi bila tegangan yang ada tidak cukup besar untuk satu
panjang otot (volume napas tercapai)
2. Kemoreseptor untuk tegangan CO2 dan O2 (PCO2 dan PO2)
(teori utang- oksigen)
3. Peningkatan kerja pernapasan yang mengakibatkan sangat
meningkatnya rasa sesak napas
4. Ketidakseimbangan antara kerja pernapasan dengan
kapasitas ventilasi (Price, 2015).
Sesak juga dapat disebabakan oleh beberapa hal yaitu:
1. Alergi, seperti serbuk, jamur/ zat kimia mengakibatkan
bronkospasme dengan bentuk keluhan sesak.

2. Debu, asap dan bahan kimia yang menimbulkan iritasi jalan


napas berakibat terjadinya bronkospasme pada pasien yang
sensitive.
3. Obat-obatan yang dimakan/ injeksi dapat menyebabkan reaksi
hipersentifitas yang menyebabkan sesak.
(Sudoyo, 2017).
Sudoyo Aru dkk.2017. Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam Edisi V Jilid III. Jakarta:
EGC

1h. Apa saja kemungkinan penyakit dengan keluhan sesak napas ?


1. Penyakit saluran nafas
Asma, PPOK, emboli paru, pneumonia, tuberkulosis
Bronkitiskronis, emfisema, sumbatan laring, tertelan benda
asing
2. Penyakit Parenkimal
Pneumonia, Gagal Jantung Kongestif, Adult Respiratory
Distress syndrome (ARDS), Pulmonary infiltrates with
eosinophilia (PIE)
3. Penyakit vascular paru
Emboli paru, Korpulmonal, Hipertensi paru primer, penyakit veno-
oklusiparu
4. Penyakit Pleura
Pneumotoraks, Efusi pleura, hemotoraks, fibrosis
5. Penyakit dinding paru
Trauma, penyakit
neurologic, kelainan tulang
(Georage, 2015)

Geoarge, C., M. D. Tsokos. 2015. Dyspneu of Patient Cardiovaskular


Diseases. New England Jurnal Medicine (350): Hal: 841-848.[Jurnal].

1j. Apa saja klasifikasi dari sputum ?


Klasifikasi sputum dan kemungkinan penyebab terjadinya sputum menurut Price Wilson
(2011), yaitu :
1. Sputum yang dihasilkan sewaktu membersihkan tenggorokan kemungkinan berasal dari
sinus atau saluran hidung bukan berasal dari saluran napas bagian bawah.
2. Sputum banyak sekali dan purulen kemungkinan proses supuratif.
3. Sputum yang terbentuk perlahan dan terus meningkat kemungkinan tanda bronchitis
/bronkhiektasis.
4. Sputum kekuning-kuningan kemungkinan proses infeksi.
5. Sputum hijau kemungkinan proses penimbunan nanah, warna hijau ini dikarenakan adanya
verdoperoksidase, sputum hijau ini sering ditemukan pada penderita bronkhiektasis karena
penimbunan sputum dalam bronkus yang melebar dan terinfeksi
6. Sputum merah muda dan berbusa kemungkinan tanda edema paru akut.
7. Sputum berlendir, lengket, abu-abu/putih kemungkinan tanda bronkitis kronik.
8. Sputum berbau busuk kemungkinan tanda abses paru/bronkhiektasis.
9. Berdarah atau hemoptisis sering ditemukan pada Tuberculosis.
10. Berwarna-biasanya disebabkan oleh pneumokokus bakteri (dalam pneumonia).
11. Bernanah mengandung nanah, warna dapat memberikan petunjuk untuk pengobatan yang
efektif pada pasien bronkitis kronis.
12. Warna (mukopurulen) berwarna kuning-kehijauan menunjukkan bahwa pengobatan
dengan antibiotik dapat mengurangi gejala.
13. Warna hijau disebabkan oleh Neutrofil myeloperoxidase .
14. Berlendir putih susu atau buram sering berarti bahwa antibiotik tidak akan efektif dalam
mengobati gejala. Informasi ini dapat berhubungan dengan adanya infeksi bakteri atau virus
meskipun penelitian saat ini tidak mendukung generalisasi itu.
15. Berbusa putih-mungkin berasal dari obstruksi atau bahkan edema

Syafa’ah, I., & Winariani, K. (2016). Hubungan Antara Kadar IFN-γ Sputum dan Derajat Merokok
pada Pasien TB Paru BTA Positif (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga)

2e. Bagaimana dampak dari merokok terhadap kasus ?


Dampak asap rokok terhadap penurunan daya imunitas penderita
gangguan saluran pernapasan diakibatkan oleh karena nikotin, gas karbon
monoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amonia, acrolein, acetilen,
benzoldehide, urethane, methanol, conmarin, 4-ethyl cathecol, orteresorperyline,
dan lain-lain menyebabkan silia akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan
menurunnya fungsi ventilasi paru yang pada akhirnya akan menimbulkan
berbagai manifestasi klinik khusunya rangsangan terhadap sel goblet untuk
menghasilkan produksi mucus lebih banyak sehingga muncullah respon batuk
pada penderita bronchitis (Garcia et al, 2018). Asap rokok dapat mengakibatkan
menurunnya imun. Kerusakan dari saluran napas disertai dengan menurunnya
imunitas tubuh dapat menyebabkan mudahnya terjadi infeksi pada saluran
pernapasan.
Sumber :
Garcia MG, Caballero, Jaramilo, Duque, 2018. Chronic bronchitis: High
prevalence in never smokers and underdiagnosis— A population-based study in
Colombia. Chronic Respiratory Disease Journal.
https://doi.org/10.1177/1479972318769771.

3b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik ?


Takipneu : antigen terinhalasi (debu, bau-bauan) → berikatan
dengan sel mast yang dilapisi dengan IgE yang belum terbentuk
(pre-formed), degranulasi sel mast → pelepasan mediator
inflamasi (histamin, bradikinin, leukonutrien, prostaglandin,
platelet activatingfactor, interleukin) → menginduksi
bronkospasme, edema dari permeabilitas kapiler ↑, sekresi mukus
dari sel goblet jalan napas → obstruksi saluran napas → dyspnea
(sesak napas) → takipneu (Huether, 2017).

Huether, S. E., Kathryn, L. M. 2017. Buku Ajar Patofisiologi. Edisi VI.


Vol. 2. Singapore: Elsevier. Hal: 129-132

5a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium pada kasus ?


Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai normal Keterangan
Penunjang
Hb 14,5 gr% 13-18 gr% Normal
Leukosit 12.500 /mm3 4000-10000/mm3 Leukositosis
Hitung Jenis 0/0/0/78/8/4 Basophil 0-2
Eosinofil 1-3
N.Batang 0-12
N.Segmen 36-73
Limfosit 15-45
Monosit 0-11
LED 30mm/jam 0-15m/jam Meningkat
Saturasi Oksigen 90% 95-99% Penurunan O2

8. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ?


10. Bagaimana tatalaksana pada kasus ?
14a. Qs al baqarah 195
195. Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Anda mungkin juga menyukai