Anda di halaman 1dari 78

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENULIS ARGUMENTASI


SISWA
KELAS XI SMA PEMBANGUNAN PERBAUNGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2021-2022

TESIS

OLEH:

ILHAMDI ZEFRY SYUHADA


NPM : 207015010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA
AL-WASHLIYAH
MEDAN
2021
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENULIS ARGUMENTASI SISWA
KELAS XI SMA PEMBANGUNAN PERBAUNGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2021-2022

TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Bahasa Indonesia

OLEH:

ILHAMDI ZEFRY SYUHADA


NPM : 207015010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA
AL-WASHLIYAH
MEDAN
2021
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

TANDA PERSETUJUAN

Nama : ILHAMDI ZEFRY SYUHADA


NPM : 207015010
Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Program : Magister
Judul Penelitian : Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Terhadap Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Siswa
Kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan Tahun
Pembelajaran 2021-2022.

Disetujui Tesis untuk Disidangkan


Pembimbing

Dr. Risnawaty, M.Hum

Diuji pada Tanggal :


Nilai :

Panitia Ujian
Ketua Sekretaris

Dr. KRT.H. Hardi Mulyono K. Surbakti Sutikno, S.Pd., M.Pd., Ph.D.


ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF


TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENULIS ARGUMENTASI SISWA
KELAS XI SMA PEMBANGUNAN PERBAUNGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2021-2022

OLEH:

ILHAMDI ZEFRY SYUHADA


NPM : 207015010

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh pembelajaran berbasis


multimedia interaktif terhadap motivasi belajar menulis argumentasi.Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan
tahun pembelajaran 2021-2022 sebanyak 74 siswa.Siswa kelas X.1 sebanyak 38
siswa dan kelas X.2 sebanyak 36 siswa. Siswa kelas X.1 ditetapkan sebagai
kelompok eksperimen yakni menerima pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif sedangkan siswa kelas
X.2 ditetapkan sebagai kelompok control yakni tanpa menggunakan pembelajaran
berbasis multimedia interaktif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
angket untuk menjaring data motivasi belajar menulis argumentasi dari kedua
kelompok sampel.Data penelitian dianalisis dengan metode eksperimen. Hipotesis
diuji menggunakan rumus uji beda nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan
kelompok control dengan perhitungan hipotesis diterima jika t hitung> t table.
Berdasarkan perolehan data diketahui motivasi belajar menulis argumentasi
menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif memperoleh nilai rata-
rata 78,02 termasuk dalam kategori tinggi, motivasi belajar menulis argumentasi
tanpa menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif memperoleh
nilai rata-rata 70,75 termaksud dalam kategori sedang. Pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif
memberikan pengaruh sebesar 10,27% terhadap motivasi belajar menulis
argumentasi siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran
2021-2022. Berdasarkan perhitungan dengan uji t didapat t hitung = 3,1608
kemudian dibandingkan dengan ttabel = 1,666. Karena thitung> ttabel yaitu 3,1608>
1,666 maka hipotesis diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara pembelajaran berbasis multimedia interaktif terhadap motivasi
belajar menulis argumentasi siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan
tahun pembelajaran 2021-2022, dinyatakan benar dan dapat diterima.

Kata Kunci: Pengaruh, Multimedia, MotivasiBelajar

i
ABSTRACT

THE EFFECT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA-BASED LEARNING


ON STUDENTS' ARGUMENTATION LEARNING LEARNING
MOTIVATIONCLASS XI PERBAUNGAN DEVELOPMENT
HIGH SCHOOLSTUDY YEAR 2021-2022

BY:

ILHAMDI ZEFRY SYUHADA


NPM : 207015010

This study aims to describe the effect of interactive multimedia-based learning on


motivation to learn to write arguments. The population of this research is all
students of class XI SMA Pembangunan Perbaungan for the academic year 2021-
2022 as many as 74 students. There are 38 students in class X.1 and 36 students
in class X.2. The students of class X.1 were assigned as the experimental group,
that is, they received learning to write arguments using interactive multimedia-
based learning, while the students of class X.2 were assigned as the control
group, that is, without using interactive multimedia-based learning. The data
collection technique used a questionnaire technique to collect data on motivation
to learn to write arguments from the two sample groups. Research data were
analyzed by experimental method. The hypothesis was tested using the test
formula for the difference in the average value between the experimental group
and the control group with the calculation of the hypothesis being accepted if t
count > t table. Based on the data obtained, it is known that the motivation to
learn to write arguments using interactive multimedia-based learning gets an
average score of 78.02 which is included in the high category, the motivation to
learn to write arguments without using interactive multimedia-based learning gets
an average score of 70.75, which is in the medium category. Learning to write
arguments using interactive multimedia-based learning has an effect of 10.27%
on the motivation to learn to write arguments for class XI students of Perbaungan
Development High School for the 2021-2022 academic year. Based on the
calculation with the t-test, it was obtained that t-count = 3.1608 and then
compared with t-table = 1.666. Because tcount > ttable which is 3.1608 > 1.666,
the hypothesis is accepted. This means that there is a significant positive effect
between interactive multimedia-based learning on the motivation to learn to write
arguments for class XI students of Perbaungan Development High School for the
2021-2022 academic year, which is stated to be true and acceptable.

Keywords: Influence, Multimedia, Learning Motivation

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, dimana
atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga sampailah penulis untuk
menyelesaikan Tesis Studi di Pasca Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan. Sholawat
berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan Alam, semoga kita diberi
Syafaat di Yaumil Akhir kelak, Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis menyusun Tesis yang sangat sederhana ini dengan judul:
“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi
Belajar Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan
Tahun Pembelajaran 2021-2022”.
Penulisan Tesis ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan beserta
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan diterima
dengan senang hati demi penyempurnaan Tesis ke depannya.
Penulis tidak dapat berbuat dan memberikan balasan apapun, hanya
dengan diiringi harapan semoga semua amal baik dan jasa-jasa Bapak/Ibu Dosen
Pembimbing diterima oleh Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
 

Medan, Agustus 2021


Penulis,

Ilhamdi Zefry Syuhada

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. Karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul:
“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi
Belajar Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan
Tahun Pembelajaran 2021-2022”.
Penulisan Tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) di Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia Program Pascasarjana Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Medan.
Dalam rangka penulisan Tesis ini penulis banyak mendapatkan kesulitan,
dan berbagai permasalahan dan kendala ketika melakukan penelitian dan
penyusunan tesis, pelaksanaan penelitian dan analisis data. Namun, bantuan dari
berbagai pihak akhirnya penulisan tesis ini masih banyak kekurangan-kekurangan.
Oleh sebab itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk
memperbaikinya.Penulis juga menyadari bahwa proses penyelesaian tesis ini tidak
akan berjalan lancara tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Berkat
bantuan dan bimbingan serta perhatian yang telah diberikan, Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rektor Dr. KRT.H. Hardi Mulyono K Surbakti, sebagai Rektor
Universitas Muslim Nuasantara Al-washliyah Medan.
2. Bapak Sutikno, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Direktur Pascasarjana
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah.
3. Bapak Rahmat Kartolo, S.Pd, M.Pd.,Ph.D., sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia di Program Pascasarjana Universitas Muslim
Nusantara Al-Washliyah.
4. IbuDr. Risnawaty, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Peneliti yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti dalam penulisan Tesis ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Muslim Nusantara Al-
Washliyah.

iv
6. Kepala SMA Pembangunan Perbaungan yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini.
7. Seluruh Staff dan Pegawai SMA Pembangunan Perbaungan yang telah
memberi data penelitian.
8. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mengasuh
penulis sejak lahir sampai ke perguruan tinggi Program Magister. Beserta
sanak saudara yang selalu memberikan motivasi, bantuan baik moral maupun
materil selama perkuliahan sampai penulis menyelesaikan Tesis ini.

Semoga Allah SWT. Senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya


kepada kita semua Amin, dan akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat
bermanfaat.

Medan, Agustus 2021


Penulis,

Ilhamdi Zefry Syuhada

v
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK............................................................................................................ i
ABSTRACT......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah.......................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................... 5
1.7 Anggapan Dasar.......................................................................... 5
1.8 Hipotesis...................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7


2.1 Pengertian Multimedia Pembelajaran.......................................... 7
2.2 Manfaat Multimedia Pembelajaran............................................. 8
2.3 Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran................ 9
2.4 Multimedia Pembelajaran Interaktif............................................ 10
2.5 Teknologi Komputer dan Multimedia Interaktif......................... 11
2.6 Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi. 15
2.7 Pengertian Motivasi..................................................................... 17
2.8 Motivasi Belajar Menulis Argumentasi....................................... 18
2.9 Hubungan Media Pembelajaran dengan Upaya
Membangkitkan Motivasi Belajar............................................... 19
2.10 Pengertian Menulis Argumentasi............................................... 20
2.11 Langkah-langkah Penggunaan Multimedia Interaktif dalam

vi
Pembelajaran Menulis Argumentasi............................................ 25
2.12 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
terhadap Motivasi Belajar Menulis Argumentasi........................ 26

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 28


3.1 Metode Penelitian......................................................................... 28
3.2 Populasi dan Sampel..................................................................... 29
3.3 Variabel penelitian........................................................................ 30
3.4 Instrumen penelitian..................................................................... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................... 32
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 37


4.1 Hasil Penelitian............................................................................ 37
4.2 Uji Persyaratan Analisis.............................................................. 47
4.3 Penguji Hipotesis......................................................................... 52
4.4 Hasil Temuan............................................................................... 53
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian....................................................... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 58


5.1 Kesimpulan.................................................................................. 58
5.2 Saran............................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 60
LAMPIRAN......................................................................................................... 61

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan dan

tantangan yang bersumber dari faktor internal dan ekstemal. Faktor internal yang

mempengaruhi bidang pendidikan adalah berupa alat, media, dana, dan sumber

belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah berupa pertumbuhan penduduk,

perkembangan ilmu dan teknologi yang menuntut peningkatan kualitas

sumberdaya manusia yang handal.

Secara internal guru dan siswa dituntut untuk hams mampu mengikuti

perkembangan ilmu dan teknologi, terutama guru, sebab baik buruknya prestasi

siswa akan dipengaruhi kualitas guru. Guru akan menghasilkan output yang baik

apabila dalam menyampaikan proses belajar mengajarnya dikelas ditunjang alat

dan media pendidikan yang modern sebagai hasil perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tepat untuk menunjang pada mata pelajaran yang

diajarkan. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan akan dirasakan sangat

menunjang dalam proses belajar mengajar dan mudah untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia umumnya adalah mewujudkan

peserta didik yang memiliki kemampuan sikap dan keterampilan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Siswa diharapkan bisa membaca, menulis,

berbicara, dan mendengar dengan baik. Pembelajaran diarahkan untuk

1
2

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam bahasa Indonesia

secara lisan dan tertulis.

Untuk memahami dan mencapai tujuan tersebut maka sumber

pembelajaran yang tepat bagi pembelajaran bahasa Indonesia hubungannya

dengan nilai praktisnya adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Multimedia adalah salah satu sumber pengajaran atau media alternatif dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.Penggunaannya dengan berbagai jenis media di

dalamnya, atau yang disebut dengan enam elemen media, yang terdiri dari teks,

suara, grafik, animasi, video, dan aspek interaktif beserta implementasinya.

Multimedia yang tidak interaktif penggunaan bertindak pasif dan

menyaksikan adegan atau materi demi materi secara berurutan, sedangkan

multimedia interaktif pengguna dapat memilih secara aktif adegan/materi yang

diinginkan.Pengguna juga dapat bermain dengan simulasi dan permainan/latihan

soal uang disediakan. Namun, yang menjadi permasalahan bagaimana

penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

sekolah, apa saja yang ada dalam sebuah multimedia interaktif itu, serta dapatkah

media interaktif tersebut memacu motivasi siswa belajar menulis argumentasi?

Penelitian ini mencoba membahas bagaimana pengaruh penggunaan media

interaktif sebagai sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar menulis

argumentasi siswa. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada

kegiatan belajar itu sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.Sedangkan

menulis argumentasi adalah suatu kegiatan mengarang dengan tujuan mengajak,

mendorong, membujuk, mempengaruhi pembaca agar mau mengikuti kemauan


3

penulis. Maksud ini tercapai apabila ada pembuktian berupa angka, fakta, gambar,

grafik, denah, peta, dan sebagainya.Jadi, media interaktif sebagai sumber belajar

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar menulis

argumentasi siswa sehingga siswa termotivasi dalam mencapai tujuan penulisan

argumentasi tersebut.

Memperhatikan media interaktif diperkirakan dapat mengontribusi

keperluan dalam meningkatkan motivasi belajar menulis argumentasi, maka

penelitian ini di laksanakan di SMA Pembangunan Perbaungan dengan

menetapkan judul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

Terhadap Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan Tahun Pembelajaran 2021-2022".

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah siswa dapat menggunakan multimedia interaktif sebagai sumber

belajar.

2. Bagaimanakah Penggunaan Multimedia Internatif sebagai sumber belajar

dapat meningkatkan motivasi belajar menulis agumentasi.

3. Sejauhmanakah pembelajaran berbasisn-rultimedia interktif dapat

meningkatkan motivasi belajar menulis argumentasi.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi tentang pelaksanaan pembelajaran Menulis

Argumentasi menggunakan pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif. Media


4

interaktif yang dipilih adalah media komputer, dilaksanakan menggunakan

metode drill (latihan) dengan melakukan latihan pemahaman browsing,

resoursing, consulting,dan comunicating dengan memanfaatkan jaringan internet

(intercontinetal networking) sebagai sumber belajar menulis argumentasi.

Motivasi belajar menulis argumentasi dibatasi dengan motivasi intrinsik dan

ekstrinsik yang berhubungan dengan menulis argumentasi setelah mengikuti

pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakan Motivasi Belajar Menulis Argumentasi siswa yang diberi

pembelajaran menulis argumentasi menggunakan Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif dikelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun

pembelajaran 2021-2022?

2. Bagaimanakan Motivasi Belajar Menulis Argumentasi siswa tanpa

mengunakan Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif dikelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan Motivasi Belajar Menulis Argumentasi siswa yang diberi

pembelajaran menulis argumentasi menggunakan Pembelajaran Berbasis

Multimedia Interaktif dikelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun

pembelajaran 2021-2022.
5

2. Mendeskripsikan Motivasi Belajar Menulis Argumentasi siswa tanpa

menggunakan Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif dikelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022.

3. Mendeskripsikan pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

terhadap Motivasi Belajar Menulis Argumentasi dikelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara teoretis, sebagai pengatahuan hasil analisis sistematis tentang

Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif dalam meningkatkan Motivasi

Belajar Menulis Argumentasi dikelas XI SMA Pembangunan Perbaungan

tahun pembelajaran 2021-2022.

2. Secara praktis, sebagai bahan pertimbangan bagi guru mata pelajaran Bahasa

Sastra Indonesia, khususnya guru SMA Pembangunan Perbaungan untuk

menggunakan media pembelajaran khususnya media komputer dalam rangka

menungkatkan motivasi belajar siswa pada masa yang akan datang.

3. Sebagai masukan bagi pihak sekolah agar menambah sarana dan prasarana

sekolah dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

1.7 Anggapan Dasar

Pembuatan judul skripsi ini diangkat dari pengalaman penulis sendiri dan

kenyataan yang berkembang dalam dunia pendidikan. Atas dasar ini penulis

mengangkat judul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif


6

terhadap Motivasi Belajar Menulis Argumentasi kelas XI SMA Pembangunan

Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022".

1.8 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu diuji secara empiris.

Sejalan dengan itu Arikunto (2013:71) mengatakan, "Hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian

sampai terbukti melalui data yang terkumpul."

Pendapat di atas jelas menyatakan bahwa hipotesis sebagai suatu

kesimpulan menjadi jawaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya

melalui penelitian. Hipotesis penelitian ini sebagai berikut: "Terhadap pengaruh

positif yang signifikan antara pembelajaran berbasis multimedia interaktif

terhadap motivasi belajar menulis argumentasi siswa kelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022."


BAB II

TINAJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Multimedia Pembelajaran

Guna memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya dipahami

terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran.Multimedia adalah

media yang menggambungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,

grafik, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi.

Menurut Daryanto (2016:53), "Multimedia adalah media yang

menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar,

foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi

dua kategori, yaitu multimedia Tinier dan multimedia interaksi.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat

memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia

interaktif adalah multimedia pembelajaran interaktif aplikasi games, dan lain-lain.

Menurut Daryanto (2016:143),

Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang


memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi, dalam pembelajran yang
utama adalah bagaimana, siswa belajar.Belajar dalam pengertian aktifitas
mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan.Dengan demikian, aspek
yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah
lingkungan.Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-
unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa.

Berdasarkan uraian diatas, apabila kedua konsep tersebut digabungkan

maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang

7
8

digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan,

bertujuan dan terkendali.

2.2 Manfaat Multimedia Pembelajaran

Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan digunakan

secara tepat dan baik, akan memberi manfaat bagi guru dan siswa. Secara umum

manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran yang menarik, lebih

interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat

ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja,

serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Menurut Daryanto (2016:54),manfaat di atas dapat diperoleh mengingat

terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

a) Memperoleh benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
kuman, bakteri, electron, dan lain-lain.
b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke
sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain.
c) Menyajiakan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung
cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,
beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain.
d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju,
dan lain-lain.
e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gnung
merapi, harimau, racun, dan lain-lain.
f) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, pemakaian multimedia pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan minat yang barn,

membangkitkan motivasi dalam rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.


9

2.3 Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan

penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik

komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Daryanto (2016:55), karakteristik multimedia adalah:

a) Memiliki lebihdari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan


unsur audio dan visual.
b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa
bimbingan orang lain.

Berdasarkan pendapat di atas, disebut multimedia pembelajaran apabila di

dalamnya terdiri atas penggabungan unsur audio dan visual, memiliki kemampuan

untuk mengakomodasi serpon pengguna serta memberi kemudahan dan kelengkapan

isi sedemikian rupa sehingga bisa digunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, menurut Daryanto

(2016:55) multimedia pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai

berikut :

a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.


b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
c) Memerhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan
terkendali.
d) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, maupun
percobaan.

Berdasarkan pendapat di atas, multimedia pembelajaran mampu

memperkuat respon secepatnya.Bagi siswa sebagai pengontrol laju kecepatan

belajar sendiri.Multimedia pembelajaran juga memberi kesempatan adanya


10

partisipasi dalam bentuk jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan, dan lain-lain

bagi penggunannya.

2.4 Multimedia Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Secara sederhana, multimedia diartikan

sebagai lebih dari satu media.Arti multimedia umumnya dikenal dewasa ini adalah

berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi.Penggabungan

ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersamasama menampilkan informasi,

pesan, atau isi pelajaran.Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan

beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing menjalankan fungsi

utamanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu.

Menurut Arsyad (2013:169-170), "Multimedia bertujuan untuk

menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah

dimengerti, dan jelas.Multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan untuk

penggunanya dalam bidang pendidakan." Hamalik (2007:18) mengatakan,

Interaktif berarti bersifat Baling mempengaruhi. Artinya antara pengguna


(user) dan media (program) ada hubungan timbal batik, user memberikan
respon terhadap permintaan/tampilan media (program), kemudian
dilanjutkan dengan penyajian informasi/konsep berikutnya yang disajikan
oleh media (program) tersebut. User hares berperan aktif dalam pelajaran
berbantuan komputer ini.

Kegiatan pembelajaran dengan bantuan komputer yang dikenal

denganComputer Based Intruction (CBI) merupakan istilah untuk segala

kegiatanbelajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun


11

seluruhnya.Ada dua macam pembelajaran berbasis komputer (CBI), yaitu

Computer Assisted Intruction (CAI) dan Computer Managed Intruction (CMI).

Penggunaan komputer dalam pendidikan tentu menuntut pendidikan guru

yang mempunyai kompetensi mengajar dengan alat teknologi pendidikan modern

ini. Menurut Nasution (2012:110-112), komputer sebagai alat pelajaran, CAI atau

CAL (Computer Assisted Learning), mempunyai keuntungan, antara lain:

a) Sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan


penyusun/pembuat.
b) Memiliki kemampuan menghitung dan mereproduksi grafik, gambar, dan
memberikan bermacam-macam informasi yang tidak mungkin dikuasai
oleh manusia.
c) Dapat menilai hasil setiap pelajar dengan segera.
d) CAI dan guru dapat saling melengkapi.

Berdasarkan pendapat diatas, komputer dapat digunakan sebagai alat

mengajar karena memiliki kemampuan menghitung dan mereproduksi grafik,

gambar, serta memberikan bermacam informasi yang tidak mungkin dikuasai oleh

manusia.

2.5 Teknologi Komputer dan Multimedia Interaktif

Penggunaan komputer atau yang disebut sebagai teknologi informasi

dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan siswa

secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik secara cepat dan akurat.

Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena

memilikikeistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pengajaran lain. Menurut

Munir (2005), keistimewaan komputer sebagai media, yaitu:

a) Hubungan interaktif: komputer menyebabkan terwujudnya hubungan


antara stimulus dan respons, menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan
minat.
12

b) Pengulangan: komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk


mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat
proses pembelajaran dan memperbaiki ingatan, memiliki kebebasan dalam
memilih materi atau bahan pelajaran.
c) Umpan balik dan peneguhan: media kompouter membantu palajar
memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan
dapat memacu motivasi pelajaran dengan peneguhan positif yang diberi
apabila pelajar memberikan jawaban.
d) Simulasi dan uji coba: media komputer dapat mensimulasikan ataumenguji
coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.

Perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi khususnya media

pengajaran dapat menghantarkan peran dan fungsi media menjadi semakin luas

dan luwes, sehingga telah banyak memberikan pandangan dalam pengembangan

model, desain, dan strategi pembelajaran. Saat ini inovasi teknologi informasi dan

komunikasi terns dilakukan untuk kepentingan kegiatan pembelajaran, salah satu

terobosan adalah penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran.

Penggunaan komputer untuk kegiatan pembelajaran, akhir-akhir

inisemakin banyak dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Hal ini menunjukan

media komputer sangat dimungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang

lebih efektif. Hal ini terjadi karena dengan sifat dan karakteristik komputer yang

cukup khas.Implementasi model-model pembelajaran interaktif berbasis komputer

adalah dengan pemanfaatan komputer dalam seting pembelajaran di dalam

kelasmaupun dio luar kelas. Menurut Daryanto (2016:143), "bentuk-bentuk

pemanfaatan model-model multimedia interaktif berbasis komputer dalam

pelajaran dapat berupa drill, tutorial, simulation, dan games. "

Salah satu tujuan pembelajaran dengan multimedia interaktif adalah

sedapat mungkin nienggantikan dan atau melengkapi serta mendukung unsur-

unsur: tujuan, materi, metode, dan alai penilaian yang ada dalam proses belajar
13

mengajar dalam sistem pendidikan konvensional yang biasa dilakukan. Sebagai

multimedia interaktif yang diharapkan akan menjadi bagian dari proses

pembelajan, pembelajaran interaktif berbasis komputer harus mampu memberi

dukungan bagi terselenggataanya proses komunikasi interaktif antar media dan

siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam sebuah proses belajar mengajar

(PBM). Model-model multimedia interaktif berbasis komputer ini lebih jelasnya

menurut Rusman (2005), yaitu:

a) Model Driils

Menurut Geisert and Futrell (1990) yang dikutip Rusman (2005),

Model drill merupakan salah satu bentuk model pembelajaran interaktif


berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan perngalaman belajar
yang lebih konkret melalui penyediaan latihanlatihan soal untuk menguji
penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan latihan oal yang
diberikan program.

Umumnya tahapan materi model drill sebagai berikut:

 Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada. tingkat tertentu

dari penampilan siswa.

 Siswa mengerjakan latihan soal.

 Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian memberiakn

umpan balik.

 Jika jawaban yang diberikan benar program penyajikan soal selanjutnya dan

jika jawaban salah program menyediakan fasilitas untuk mengulang latihan

atau remediation, yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir

keseluruhan soal.

b) Model Tutorial
14

Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif yang

digunakan dalam PMB dengan menggunakan perangkat linak atau software

berupa program komputer berisi materi palajaran.Perkembangan teknologi

komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program yang seharusnya

didesain terutama dalam upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi

keadaan sesungguhnya.Penekanannya terletak pada upaya berkesinambungan

untuk memaksimalkan aktivitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara,

siswa, materi subjek, dan komputer yang diprogram. Secara sederhana pola-pola

pengoprasian komputer sebagai instruktur pada model tutorial ini yaitu:

 Komputer menyajikan materi

 Siswa memberikan respon.

 Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah siswa

dalam menempuh prestasi berikutnya.

 Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya.

Tutorial dalam program pembelajaran multimedia interaktif ditujukan

sebagai pengganti manusia sebagai instruktur secara langsung pada kenyataannya,

diberikan berupateks atau grafik pada layar yang telah menyediakan poinpoin

pernyataan atau permasalahan.

c) Model Simulasi

Model simulasi pada umumnya merupakan salah satu atrategi

pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman secara konkret melalui

penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana pengalaman

yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa
15

resiko.Model simulasi terbagi menjadi empat kategori, yaitu fisik, situasi,

prosedur, dan proses. Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai

beriku: pengenalan, penyajian, informasi, (simulasi 1. Simulasi 2, dst), pertanyaan

dan respon jawaban, penilaian respon, pemberian feedback tentang respon,

pengulangan, segmen pengaturan, dan penutup.

d) Model Instructional Games

Model Instructional Games merupakan salah satu metode dalam

pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer. Tujuan

model Intructional Games adalah untuk menyediakan suasana/lingkungan

yangmemberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa. Model

Instructional Games tidak perlu menirukan realita namun dapat memiliki katakter

yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Model Instructional

Games sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi

untuk mencapai sesuatu.

2.6 Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi

Program multimedia adalah media pembelajaran yang berbasis

kompurter.Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang

terdiri dari teks, grafik, f6to, video, animasi, misuk, narasi, dan interaktivitas yang

diprogram berdasarkan teori pembelajaran.Program ini sering juga disebut CAI

(Computer-Assisted Instruction), CAL (Computer-Assisted Lesrning).

Lee (2006) menyatakan, dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada

berbagi periode kecenderungan yang didasarkan pada teori pembelajaran yang

ada.Periode yang pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan


16

pendekatan berhaviorist. Periode ini ditandai dengan pembelajaran yang

menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktek. Periode yang

berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi terhadap

berhaviorist.Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian bentukbentuk

tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan berhaviorist.Periode atau

kecenderungan yang terakhir adalah pembelajaran dengan computeryang

integratif memberi penekanan pada pengintegrasiam berbagai aspek keruangan

secara lebih penuh pada pembelajaran bahasa Indonesia.

Lee (2006) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian

komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman,

motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih

luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.

Dengan tersambungnya komputer pada jaringan interne maka pembelajaran akan

mendapat pangalaman yang lebih luas. Pembelajan tidak hanya penerima yang

pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri.

Pembelajaran dengan komoputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi

karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan dan kreativitas.

Dengan demikian pembelajaran itu sendiri akan meningkat. Pembelajaran dengan

komputer akan memberi kesempatan pada pembelajaran untuk mendapatkan

materi pembelajarn yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas.

Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan

strategi pembelajaran yang berbeda-beda.

Di samping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer

tentu saja ada kekurangan dan kelemahan. Hambatan pemakaian komputer


17

sebagai media pembelajaran antara lain adalah: hambatan dana. Ketersediaan

piranti lunak dan keras komputer, keterbatasan pengetahuan tehnis dan teoris dan

penerimaan erhadap, teknologi.Dana bagi penyediaan computerdengan

jaringannya cukup mahal demikian untuk piranti lunak dan kerasnya. Media

pembelajaran pun kurang berkembang karena keterbatasan pengetahuan tehnis

dari pengajar atau ahli pengajaran dan keterbatasan pengetahuan teoritis

pembelajaran bahasa Indonesia dari para pemrogram.

Pada dasarnya hampir semua materi dalam pelajaran bahasa Indonesia

baik itu untuk jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),

sekolah menengah atas (SMA) dapat dibuat dalam bentuk multimedia interaktif

Akan tetapi yang lebih utama adalah dalam pembelajaran dengan menggunakan

multimedia interaktif ini para guru atau pembuat program harus membuat desain

program multimedia intteraktif berbasis komputer (satpel). Kemudian dilanjutkan

dengan pembuatan Flowchartmultimedia interaktif berbasis komputer yang

disesuai dengan jenis-jenis model multimedia interaktif yang diinginkan, dimana

dalam pembuatan desain ini harus disesuaikan dengan kurikulum yang akan

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembuatan model-model

multimedia interaktif ini harus diperhatikan kaidah-kaidah serta teori-teori

pembelajaran, karena pada dasarnya system pembelajaran yang akan dibuat

adalah untuk membuat siswa dapat belajar dan mencapai tujuan yang diharapkan.

2.7 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata "movere"yang mempunyai arti menggerakkan,

mengendalikan, membangkitkan kegiatan-kegiatan, menumbuhkan


18

perasaan,pengambilan prakarsa dan usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Sardiman (2011:73), motivasi wring juga disebut motif merupakan daya

upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Manusia dalam berbuat didorong oleh suatu kegiatan yang datang dari

dalam dirinya, misalnya seorang menulis argumentasi oleh karena adanya dorogan

dari dalam dirinya untuk berbuat kepada suatu tujuan tertentu, itu dinamakan

motif. Suatu motif adalah keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang

menggiatkan atau menggalakkan karena disebut "penggerak" atau motivasi, dan

yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuantujuan. Sedangkan

motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Motivasi juga

dikatakan sebagai derangkain usaha intuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu.

2.8 Motivasi Belajar Menulis Argumentasi

Pengertian motivasi belajar menurut Nasution (2012:3) adalah,

"keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang

dikehendaki siswa tercapai."Jadi, motivasi belajar adalah dorongan yang timbul

dari diri siswa untuk lebih giat belajar dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan uraian diatas, motivasi belajar menulis argumentasi adalah

dorongan atau kekuatan dalam diri siswa untuk melakukan sesuatu kegiatan itu

menjadi daya penggerak dalam mencapai tujuan menulis argumentasi.Artinya,


19

sesuatu kegiatan yang dapat membangkitkan motivasi dalam diri siswa untuk

melakukan kegiatan menulis argumentasi. Sesuatu kegiatan yang dimaksud adalah

usaha menggunakan multimedia interaktif untuk dapat memenuhi persyaratan

yang akan ditulis dalam bentuk argumentasi.

Dengan demikian motivasi menentukan besar kegiatan belajar

seseorang.Dalam konsep agama disebutkan bahwa motivasi ini merupakan unsur

yang sangat dominan dalam hal belajar atau menuntut ilmu, artinya dalam agama

melakukan belajar atau menuntut ilmu setiap permasalahannya selalu dikaikan

dengan motivasi.Motivasi-motivasi yang dikemukakan tersebut sangat relevan

dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah dikemukakan sebelumnya.

2.9 Hubungan Media Pembelajaran dengan Upaya Membangkitkan Motivasi

Belajar

Media mempunyai kedudukan penting dalam proses belajar mengajar,

tidak hanya sekedar alai bantu mengajar, tetapi merupakan bagian integral dalam

proses belajar mengajar, dalam arti bahwa kehadirannya mutlak diperlukan

diperlukan untuk membantu siswa belajar. Selain memiliki motivasi sebagai

penyalir pasan dan memperjelas pasan sehingga memudahkan siswa

menerimapesan tersebut, juga memiliki potensi dalam hal membengkitkan minat

perhatian dan motivasi belajar siswa.

Motivasi merupakan salah satu faktor terjadinya perubahan ingkah laku

sebagai hasil belajar. Tanga motivai, minat siswa tidak akan timbul sehingga

kebutuhan yang mendasar tidak akan terpenuhi, yang menyebabkan perbuatan

belajar tidak akan terjadi secara efektif. Dalam upaya membangkitkan motivasi
20

belajar ini, media pembelajaran mempunyai perana yang sangat besar.Rasa ingin

tabu (coriousity), rasa ingin memahami dan berhasil (competency drive) yang ada

dalam siswa dapat dimunculkan apabila guru menggunakan media pembelajaran

dalam penyajian materi ajarannya. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi

akan dapat menimbulkan kegairahan belajar, yang memungkinkan interaksi lebih

langsunng antara, siswa dengan lingkungan, yang kesemuanya ini akan

menimbulkan motivasi belajar siswa.

2.10 Pengertian Menulis Argumentasi

a) Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara, tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Tarigan

(1996:21) mengatakan, "Menulis ialah menurunkan atau melikiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahamioleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan gambaran ggrafik itu." Menurut Keraf (2005:11)

kemampuan menulis adalah:

Kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafik yang dimengerti


oleh penulis itu sendiri maupun orang lain, yang mempunyai kesamaan
pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Jadi dalam tulisan
penulis mengembangkan ide, gagasan, pikiran kepada orang pembaca
secara tida langsung.penulis menguraikan maksudnya (ide, gagasan,
pikiran) secara menditail dalam tulisannya karena penulis berusaha agar
pembaca dapat memahami dan mengerti tujuan yang hendak dicapai oleh
penulis.
21

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, menulis adalah suatu kegiatan

melahirkan ide atau gagasan yang datang dari pikiran seseorang kemudian

dituangkan dalam bentuk bahasa tulis dengan memperhatikan berbagai tahap yang

langsung mendukung kegiatan menulis tersebut.mengukur keahlian seseorang di

dalam menulis diperlukan suatu hasil karya tulis yang dapat dinilai yakni berupa

karangan.

b) Argumentasi

Argumentasi menurut Keraf (2005:3) adalah, "suatu bentuk retorika yang

berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu

percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis

atau pembicara." Dalam KBBI (2005:64) argumentasi diartikan, "karangan yang

bertujuan membuktikan pendapat." Kemudian, Finoza (2006:207) mengatakan, "

karangan argumentasi adalah karangan yangbertujuan meyakinkan pembaca agar

menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah laku tertentu."

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, disimpulkan bahwa tulisan

argumentasi adalah suatu bentuk karangan yang berisi alasan-alasan, contoh-

contoh, bukti-bukti yang dapat meyakinkan pembaca sehingga si pembaca

terpengaruh dan membenarkan pendapat serta sikap yang dikemukakan penulis.

Menulis argumentasi berarti, kesanggupan siswa melahirkan pikiran dalam bentuk

simbol, perasaan, kenangan, kehendak grafik, yang bertujuan meyakinkan,

membujuk, mempengaruhi sikap audiensi, atau pembaca untuk dapat menerima

atau melaksanakan kebenaran pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara

dan pendapat itu didukung oleh alasan-alasan yang logis.


22

c) Ciri-ciri Tulisan Argumentasi

Prinsip-prinsip logika digunakan sebagai alai bantu utama, maka tulisan

argumentasi yang ingin mengubah sikap dan pendapat orang lain bertolak dari

dasar-dasar tertentu menuju sasaran yang hendak dicapai. Syarat utamanya adalah

penulisnya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.

Menurut Finoza (2006:207) tulisan argumentasi memiliki ciri:

1) Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan


mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.
2) Mengusahakan pemecahan suatu masalah.
3) Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.
Contoh:

Saya akan mengoreksi pernyataan Sdr. Yusdja yang mengatakan bahwa


"jika seseorang berjalan dari titik terus-menerus menuju angka yang lebih
besar ke kanan akan sampai pada bilangan yang tak terhingga. Tetapi
mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini
bulat?" pertama saga akan sampaikan adalah garis bilangan itu datar. Jika
kita berjalan ke arah kanan (sumbu positif), maka perjalanan kita tidak,
akan berakhir sampai kita coati. Kita, tidak akan pernah mencapai
bilangan tak terhingga karena bilangan yang tak terhingga itu tidak ada.
Ketidakhinggaan itu adalah sifat, bukan bilangan. Kedua, kita tidak akan
pernah kembali ketitik 0 sebab jika kita berjalan di garis bilangan, maka
kita berjalan di ruang Euklid yang mennggunakan geometri eliptik. Satu
hal lagi, telah menjadi kesepakatan bahwa sumbu koordinat berapa pun
dimensi ruang yang dibicarakan adalah terletak di bidang datar.

Contoh di atas membahas satu masalah dengan bukti atau alasan yang

mendukung.Karangan di atas membicarakan tentang pemyataan Sdr. Yusdja,

bahwa dunia ini bulat.Karena dunia ini bulat, maka apabila manusia berjalan terus

maka kembali kepada titik sumbu di mana manusia tersebut memulai langkah

pertamanya berjalan.Hal ini dibuktikan dengan alasan-alasan bahwa sumbu


23

koordinat berapa pun dimensi ruang yang dibicarakan adalah terletak di bidang

datar.

d) Kriteria Tulisan Argumentasi

Syarat utama tulisan argumentasi adalah suatu keterampilan di dalam

bernalar dan suatu kemampuan dalam menyusun ide dan gagasan menurut aturan

logis.Di samping itu, bahasa yang diperguanakan haruslah sesuai dengan kaidah

bahasa yang berlaku. Secara umum, wacana argumentasi terdiri atas:

1) Pendahuluan, di dalam bagian ini akan diuraikan pendahuluan yang

mengarah kepada masalah yang dibicarakan.

2) Tubuh argumen, bagian ini merupakan penjelasan atau uraian,

mengemukakan argumen yang mengupas masalah yang dikemukakan.

3) Kesimpulan, dalam kesimpulan dicarikan hal-hal penting dan lebih

memperjelas ataui mengkristalisasikan masalah.

Sehubungan dengan menulis argumentasi, beberapa langkah yang perlu

dilakukan antara lain:

1) Mengemukakan masalah atau pendapat

2) Mengemukakan bahan-bahan beruapa data, fakta atau penalaran yang

logis.

3) Menyeleksi bahan-bahan yang tepat dan dapat dipergunakan sebagai

argument

4) Membuat kesimpulan dengan menggunakan pokok-pokok penting dalam

argumentasi yang dibicarakan.


24

e) Teknik Menulis Argumentasi

Tulisan yang dimuat dalam wacan merupakan suatu alai yang digunakan

untuk membantu menyampaikan pesan kepada pembaca.Tulisan memberi

kemungkinan pada setiap orang untuk mengefektifkan pengalamanya dan untuk

menggambarkan kembali suatu objek.Jadi, wacana memberikan kesempatan untuk

membentuk dan menghaluskan gagasan yang dimiliki.

Tujuan menulis adalah menyampaikan pesan kepada pembaca.Bila tidak

dibaca kegiatan menulis itu sia-sia.Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam menulis argumentasi sebagai teknik menulis yang

dikemukakan Kosasih (2003:27),"ada beberapa hal yang perlu dikuasai dalam

teknik menulis yaitu menetapkan tujuan, menetapkan topik, membuat kerangka

tulisan."

1) Menentukan Tujuan

Dengan menentapkan tujuan yang jelas, akan membantu penulis memperoleh

gambaran tentang persoalan yang akan ditulis dan membangkitkan semangat

penulis merangkai kata-kata yang lebih jelas dan terarah.

2) Menentukan Topik

Dalam menentukan topik penulis harus menguasai bentuk-bentuk peristiwa

atau permasalahan apa yang akan ditulis, agar topiknya benar-benar terwujud

dan menarik.

3) Membuat Kerangka Tulisan

Kerangka tulisan merupakan pedoman atau acuan penulis tentang hal-hal apa

saja yang akan ditulis., sehingga dengan adanya kerangka ini alur cerita akan

semakin jelas.
25

Untuk menyampaikan gagasan-gagasan ke dalam bentuk tulisan tidaklah

mudah karena gagasan-gagasan tersebut harus diorganisasikan sedemikian rupa

sehingga mudah dipahami dan dipercaya oleh pembaca. Dapat dikatakan bahwa

mennulis merupakan suatu proses berpikir. Karena itu, seorang penulis harus

mampu manghasilkan tulisan yang mampu mengomunikasikan gagasan dan

perasaannya secara efektif kepada pembaca. Sehubungan dengan hal itu, tulisan

yang baik harus:

1) Bermakna, artinya tulisan tersebut memiliki arti yang positif bagi

pembaca.

2) Jelas, tulisn tersebut tidak memiliki makna yang tunggal, sehingga

pembaca mengerti maksud dan tujuan penulis.

3) Bulat dan utuh. Tulisan tersebut tidak bertele-bertele, sehingga pembaca

tidak bosan membaca tulisan tersebut.

4) Ekonomis, tulisan singkat tetapi memiliki arti yang kuat bagi pembaca.

2.11 Langkah-langkah Penggunaan Multimedia Interaktif dalam

Pembelajaran Menulis Argumentasi

Setelah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan, guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkah penggunaan

multimedia interaktif dalam menulis argumentasi adalah,

1) Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan mengoperasikan

komputer serta kaitannya dengan keseluruhan pelajaran di sekolah. Dalam

persiapan sebelum memasuki latihan guru harus memberikan pengertian dan

perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mengerti dan memahami
26

apa tujuan latihan dan kaftan dengan pelajaran-pelajaran lainnya yang

diterimanya. Menetukan tujuan pengajaran, dalam hal ini tujuan hendaknya

dirumuskan spesifik, jelas dan diukur. Persiapan yang baik memotivasi siswa

agar responsif yang fungsional, berarti bermakna bagi penerima pengetahuan

dan akan lama tinggal dalam jiwanya karena sifatnya permanen serta siap

untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh sisiwa dalam kehidupan.

2) Menjelaskan secara rasional teori yang mendasari mengapa keterampilan

tersebut harus dikuasai. Penjelasan ini membantu meningkatkan motivasidan

memahami mangapa keterampilan tersebut harus dipelajari dan dipehami.

3) Memberikan gambaran atau contoh-contoh secara, langsung, langkah ini akan

memberi gambaran kepada siswa apa yang sebenarnya ingin dicapai.

4) Menugaskan siswa berlatih (umpan balik dari siswa) sehingga siswa

memahami topik yang diajarkan.

5) Guru memperhitungkan waktu atau masa latihannya singkat saja agar tidak

membosankan.

Berdasarkan uraian di atas, secara ringkas penggunaan multomedia

interaktif adalah suatu metide mengajar di mana siswa melakukan kegiatan-

kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih

tinggi dari apa yang telah dipelajarinya. Kata terampil yang diperoleh kegiatan

atau latiahan terus-menerus.

2.12 Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif terhadap

Motivasi Belajar Menulis Argumentasi


27

Pembelajaran dengan menggunakan media interaktif merupakan

pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan komputer yang

berfungsi sebagai alai bantu untuk memperjelaskan pengajaran yang dilakukan.

Komputer siap memberikan informasi yang diberikan siswa.Akan tetapi,

agardapat mengunduh informasi tersebut diperlukan keahlian mengoperasikan

aplikasi yang tersedia agar informasi dapat diperoleh.

Guru sebagai motovator harus mampu memberikan pengalaman

mengajarnya agar media interaktif nerfungsi sebagaimana mestinya. Metode

utama dalam komunikasi guru dengan siswa dapat dilakukan dengan berbicara

langsung praktik.Peranan siswa mendengarkan dengan teliti, memperhatikan

media interaktif serta mencatat pokok-pokok yang dikemukakan oleh guru.

Penggunaan media interaktif dengan tepat akan memberikan kemudahan-

kemudahan belajar. Kemudahan-kemudahan tersebut akan mampu meningkatkan

motivasi belajar siswa, termaksug didalamnya motivasi belajar menulis

argumentasi. Oleh sebab itu, terindikasi pengaruh yang signifikan dari kegiatan

penggunaan multimedia interaktif tershadap motivasi belajar menulis

arguimentasi.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan multimedia interaktif yang tepat

dalam pembelajaran diyakini dapat membentu proses pelajaran bahasa Indonesia

di sekolah maupun di luar sekolah. Media tersebut digunakan sebagai perantara,

penyamapaian materi ajar sehingga siswa memiliki respon yang baik erhadap

materi ajar yang disampaikan.Apabila hal ini dapat terlaksana dengan baik.Maka

tidak menutup kemungkinan motivasi belajar menulis argumentasi siswa semakin

tinggi.
28
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai penggambaran secara jelas

tentang hubungan antarvariabel. Hal ini dikatakan Sukardi (2013),

Metode penelitian dapat diartikan sebagai penggambaran secara jelas


tentang hubungan antarvariabel, pengumpulan data, dan analisis data,
sehingga dengan adanya Metode yang baik peneliti maupun orang lain
yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan
antara variabel yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang hendak
dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitin.

Berdasarkan pendapat di atas, Metode penelitian akan memberikan

gambaran yang lebih jelas pada kaitannya dengan penyusunan hipotesis dengan

tindakan yang akan diambil dalam proses penelitian selanjutnya. Adapun Metode

penelitian ini pelaksanaannya dibagankan Sugiyono (2014) sebagai berikut:

Tabel 3
Metode Penelitian

Kelas Perlakuan Skor Angket

Eksperimen X A1

Kontrol Y A2

Keterangan:

A1 : Nilai angket setelah melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi

menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

A2 : Nilai angket tanpa menggunakan pembelajaran menulis argumentasi

menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

29
30

X : Pembelajaran ,menulis argumentasi menggunakan multimedia

interaktif.

Y : Pembelajaran menulis argumentasi secara konvensional.

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh obyek/subyek yang akan diteliti untuk perolehan

data penelitian. Menurut Suharsimi (2013:173), "Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pembangunan

Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022 yang berjumlah.

Tabel 3.1
Jumlah Populasi

No. Kelas Jumlah Populasi


1. XI.1 38
2. XI.2 36
Jumlah 74 Siswa

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa kelas XI.1

berjumlah 38 siswa, kelas XI.2 berjumlah 36 siswa. Diharapkan populasi ini akan

memberikan data yang akurat untuk pengolahan hasil penelitian.

2. Sampel

Sampel adalah sebahagian dari populasi yang mewakili karakteristik

populasi secara menyeluruh.Sampel dibutuhkan, apabila populasi yang diteliti


31

jumlahnya besar atau banyak.Hal ini sangat memudahkan bagi si peneliti untuk

membahasnya sesuai dengan kemampuan dan biaya yang tersedia.Menurut

Suharsimi (2013:174) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut."Berdasarkan pendapat diatas, secara sederhana sampel

dapat diartikan sebagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya

dalam suatu penelitian.Jadi, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili

seluruhan populasi.

Dilihat dari data jumlah populasi, dan memperhitungkan bahwa penelitian

ini adalah penelitian eksperimen yang memerlukan aktu lama, Jika subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-

15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2013 : 175).

Dalam penelitian ini digunakan sampel total.Sampel diambil seluruhsiswa

kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022yang

berjumlah 74 siswayakni siswa kelas XI.1 (siswa yang diberikan pembelajaran

menulis argumentasi menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif)

dan siswa kelas XI.2 (siswa yang diberikan pembelajaran menulis argumentasi

tanpa pembelajaran berbasis multimedia interaktif).

3.3 Variabel penelitian

Variabel penelitian disebut juga obyek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian. Hal ini dikatakan Arikunto (2013:94), "Variabel

adalah gejala yang bervariasi.Gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel


32

adalah obyek penelitian yang bervariasi."Jadi, variabel adalah ubahan, faktor tak

tetap, atau gejala yang dapat diubah-ubah.

Dalam penelitian ini variabel yang diselidiki dan dianalisis baik secara

deskriptif maupun secara analisis statistik adalah variabel independen (X) yakni

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dan variabel dependen (Y) yakni

motivasi belajar menulis argumentasi. Definisi operasional variabel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1) Pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam hal ini memanfaatkan

Internet sebagai sumber belajar, adalah pembelajaran yang memanfaatkan

Internet sebagai sumber belajar menulis argumentasi, diukur berdasarkan

skor-skor angket yang diperoleh.

2) Motivasi belajar menulis argumentasi, adalah faktor fisiologis dalam belajar

atau keinginan maupun dorongan untuk belajar menulis argumentasi, diukur

berdasarkan skor-skor angket yang diperoleh siswa.

3.4 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk menjaring data

peneliian. Menurut Arikunto (2013:78), "Dalam suatu penelitian, alat pengumpul

data (instrumen) menentukan kualitas data yang dikumpulkan, dan kualitas data

tersebut akan menentukan kualitas penelitiannya."selanjutnya, ditambahkan

Arikunto (2013:79), "Keputusan mengenai alat pengambilan data yang akan

digunakan terutama ditentukan oleh variabel yang akan diamati dan dimbil

datanya."
33

Untuk memperoleh data penelitian ini digunakan angket sesuai dengan

variabeli yang diteliti.Angket yang disebarkan kepada siswa, masing-masing

variabel sebanyak 25 item dengan 5 alternatif jawaban. Penskoran berdasarkan

skala sikap dari likert, tiap item pertanyaan positif dilakukan sebagai berikut:

1) Option a, diberi nilai pertimbangan 4

2) Option b, diberi nilai pertimbangan 3

3) Option c, diberi nilai pertimbangan2

4) Option d, diberi nilai pertimbangan 1

5) Option, diberi nilai pertimbangan 0

Kemudian, pertanyaan negatif penskoran per item dilakukan sebagai berikut:

1) Option a, diberi nilai pertimbangan 0

2) Option b, diberi nilai pertimbangan 1

3) Option c, diberi nilai pertimbangan 2

4) Option d, diberi nilai pertimbangan 3

5) Option, diberi nilai pertimbangan 4

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam sebuah penelitian pengumpulan data merupakan hal yang tidak

bisa ditinggalkan.Teknik pengumpulan data berperan sebagai sarana peneliti

untuk mencari sumber data yang akurat.Dalam hal ini penulis hanya

menggunakan "tes dan observasi."

1.) Tes

Tes dilakukan setiap akhir pelajaran.Tes yang digunakan dalam penelitian

ini berbentuk angket yang berisi soal berbentuk pilihan berganda.Untuk


34

memperoleh data penelitian ini menggunakan angket sesuai dengan variabel yang

diteliti.Angket yang disebarkan kepada siswa, masing-masing variabel sebanyak

25 item dengan 5 alternatif jawaban.

3) Observasi

Observasi dilakukan secara langsung dan bersamaan pada saat

pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk

merekam prilaku peneliti sendiri, prilaku siswa dan Was selama proses belajar

berlangsung.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknin analisis data adalah cara yang dilakukan untuk mengolah data

penelitian dalam mencapai tujuan penelitian. Menurut Sujana (2013),

Teknik analisis data berkenaan dengan pengolahan data penelitian. Dalam

hal ini suatu pekerjaan menyususn dan mengorganisasi data, membuat tabel-tabel

data menurut masa-masanya, seperti: tabel distribusi frekuansi, tabel kontingensi.

Bila diperlukan membuat diagram/grafik, seperti histogram, poligon, dan grafik.

Uraian di atas menjelaskan bahwa teknik analisis data, adalah cara-cara yang

dilakukan untuk mengolah data dari sumber data.Pengumpulan data dilakukan

dengan pemeriksaab terhadap lembaran jawaban angket siswa.setelah data

diperoleh kemudia diolah untuk mendapatkan kesimpoulan yang dapat

membuktikan hipotesis.Pengolahan data dalam penelitian ini digunakan statistik

uji dua pihak yang membandingkan harga kritik t hitung dengan t tabel, dengan

taraf signifikan 5% dan taraf kepercayaan 95%.


35

Sebelum data analisis dengan uji t-tes terlebih dahulu dilakukan tahapan

sebagaiberikut:

1) Mengubah skor angket menjadi nilai.

2) Menghitung nilai rata-rata kelas (Mean).

3) Menghitung standart deviasi atau simpangan baku.

4) Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas data menggunakan uji Lillieforsrs dengan langkah-langkah:

a) Pengamatan XI, X2, X3..., Xj dijadiakn bentuk baku Z1, Z2, Z3..., Zj dengan

X 1−X
Z 2=
S

Keterangan:

X1 = Batas Kelas X = Rata-rata

X = Rata=rata

S = Standar deviasi

Masing - masing dihitung dengan rumus:


n
∑i =1 X 1
X=
n

S=
√ n ∑ X 21 −(∑ X 21 )
n ( n−1 )

Untuk tiap angka baku dihitung peluangnya dengan F(Z 1) = P(Z <

Zi)dengan menggunakan distribusi normal.

b) Menghitung peluang F(Z1) = P(z < z) dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku.
36

c) Selanjutnya menghitung proporsi dinyatakan dengan Szi dengan rumus

Z 1 , Z 2 , Z 3 .. . Z n yangdiambil≤Z 1
S (Z I )=
n

d) Menghitung selisih F(Zi) dengan S(Zi) kemudian menetapkan harga

mutlaknya.

e) Mengambil harga Lo yaitu harga paling besar di antara harga mutlak.

Kriteria: terima hipotesis jika harga Lo< nilai kritik < untuk liliefors dengan

taraf nyata α= 0,05 dalam hal lain ditolak.

5) Melakukan Uji Homogenitas

Jika dalam pengujian normalitas data berdistribusi normal, maka dilakukan

uji homogenitas yaitu menguji kesamaan varians, menggunakan rumus:

F= Varians terbesar
Varians terkecil

Keterangan:

S 21 = Varians dari kelompok besar


2
S2 = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian adalah: terima Ho jika Fhitung< Ftabel

6) Melakukan Uji Hipotesis

Hipotesis statistik yang diuji adalah:

Ho :µ = µ2

Ha :µ ≠ µ2

Di mana:
37

µ1 = rataan nilai angket siswa kelompok eksperimen

µ2 = rataan nilai angket siswa kelompok kontrol

untuk uji hipotesis yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua kelompok sampel

independen dengan t-Tes, menggunakan rumus:

X 1 −X 2
t hitung=

√ S12 S22
+
n1 n2

Keterangan:

X1 = rataan nilai angket siswa kelompok eksperimen

X2 = rataan nilai angket siswa kelompok kontrol

n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol


2
S1 = varians kelompok eksperimen
2
S2 = varians kelompok kontrol.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu pembelajaran Berbasis

Multimedia yang diteliti adalah “motivasi belajar menulis argumentasi

menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif (X) “ disebut

kelompok eksperimen dan “motivasi belajar menulis argumentasi tanpa

menggunakan pembelajaran multimedia interaktif (Y)” disebut kelompok kontrol.

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap data, seluruh data yang

masuk memenuhi syarat untuk dioleh dan dianalisis.

Penentuan tingkat motivasi belajar menulis argumentasi siswa

berpedoman pada kriteria yang dikemukakan Arikunto (2013:245) :

Tabel 4.1

Kriteria Tingkat Nilai Motivasi Belajar Menulis Argumentasi

Rentang Nilai Huruf Kriteria

81 – ke atas A Tinggi sekali

72 – 80 B Tinggi

66 – 71 C Sedang

40 – 65 D Rendah

 39 E Rendah sekali

38
39

4.1.1 Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Menggunakan Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif oleh Siswa Kelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan Tahun Pembelajaran 2021-2022

Kelompok siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis

multimedia interaktif memperoleh nilai rata-rata motivasi belajar menulis

argumentasi sebagai berikut :

Tabel 4.2

Nilai Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Menggunakan


Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif oleh Siswa
Kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan

No Nama Siswa Eksperimen (X)


1 Ade Lestari 72
2 Afrizal 69
3 Agil Fatwa 68
4 Anggi Syafira 77
5 Aggung Prakoso 79
6 Alfira Santi 78
7 Alifja Siddiq Habibi 93
8 Ayu Pratiwi 78
9 Cici Novita Anggraini 72
10 Desi Puspita Sari 74
11 Ema Sri Winanda 79
12 Fitria Absari 72
13 Fitria Ningsih 76
14 Fitri Utami Sumah 76
15 Gilang Pratama 78
16 Handrian Wijaya 70
17 Ira Juwita Hesti 77
18 Ita Kiswanti 80
40

19 Kiki Anggraini 77
20 Krisdeli Hastuti 92
21 Muhammad Aditya Pratama 77
22 M. Rizky Suhendra 79
23 Nasrul Muda Tanjung 77
24 Nurul Amaliyah 80
25 Poyan Dahlia Nasution 73
26 Rama Kumala 73
27 Ronny Muhammad Rezeki 77
28 Sandy Miranda 74
29 Satria Erlangga 79
30 Sri Ratna Sari 70
31 Tiwi Sutria 96
32 Tri Indah Khairani 95
33 Uci Ramadhani Dalimunthe 94
34 Venda Martin Utama 74
35 Vera Agnasi 74
36 Willy Azmi Prasetio 85
37 Wilma Nur Fauziah 77
38 Yuliani Hutauruk 75
Jumlah 2966

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh penyebaran nilai 68 sampai 96.Nilai

terendah 68 dan nilai tertinggi 96.

Data penelitian di atas disusun dalam data distribusi frekuensi yang

berguna untuk mengetahui penyebaran nilai motivasi belajar menulis argumentasi

siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis Multimedia Interaktif.

Dengan demikian akan diketahui harga-haraga dari rata-rata nilai atau Mean (M),
41

dan harga standar deviasi (SD) dengan menggunakan aturan Sturges yang

dikemukakan oleh Sudjana (2002). Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Rentang = Data terbesar – Data terkecil

= 96 – 68 = 28

Rentang kelas = 1 (3,3) log n

= 1 (3,3) log 38

= 6,213  ditetapkan adalah 6

rentang 28
Panjang interval = = = 4,67 ditetapkan 5
banyak kelas 6

Berdasarkan data di atas, disusun distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Menulis Argumentasi


Kelompok Eksperimen

Kelas Interval fi xi Xi2 fixi fixi2

1 68-72 7 70 4900 490 34300

2 73-77 16 75 5625 1200 90000

3 78-82 9 80 6400 720 57600

4 83-87 1 85 7225 85 7225

5 88-92 1 90 8100 90 8100

6 93-97 4 95 9025 380 36100

Jumlah 38 495 41275 2965 233325

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dicari harga Mean (M), Modus

(Mo), Media (Me), dan harga standar deviasi (SD) sebagai berikut :
42

∑ f i x = 2965
a. M = i
= 78,02
∑ f i 38


∑f 2 (∑ fixi )
2

b. SD = i xi −
∑ fi
∑ fi−1


(2965 )2
= 233325− 38
37

=
√ 233325−231348,02
37

=
√ 1976,98
37

= √ 53,43 = 7,30

Berdasarkan perhitungan di atas, perolehan data motivasi belajar menulis

argumentasi kelompok siswa yang di ajar menggunakan pembelajaran berbasis

multimedia interaktif ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Kelompok Eksperimen

Motivasi Belajar Menulis Argumentasi


Statistik Dasar Menggunaan Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif (X)
Mean (rata-rata) 78,02
Maksimum 96
Minimum 68
SD 7,30
Varians 71,91
N 38
43

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan motivasi belajar menulis argumentasi

siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif

memperoleh nilai rata-rata (mean) = 78,02 termasuk dalam kategori B (tinggi).

4.1.2 Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Tanpa Menggunakan

Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Oleh Siswa Kelas XI

SMA Pembangunan Perbaungan

Kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan pembelajaran

tanpa berbasis multimedia interaktif memperoleh nilai rata-rata motivasi

belajar menulis argumentasi sebagai berikut :

Tabel 4.2

Nilai Motivasi Belajar Menulis Argumentasi tanpa Menggunakan


Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif oleh Siswa
Kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan

No Nama Siswa Kontrol (Y)


1 Abdul Rafi 61
2 Alma Yunita 61
3 Andre Gustiawan 72
4 Anggi Dwi Sukma Sitepu 70
5 Aulia Syavitri 72
6 Dedek Arwitasari 71
7 Dewi Astuti 75
8 Dewi Novita 75
9 Devi Claudia Evinta 70
10 Dimas Haris Prayoga 61
11 Disa Frastika 78
12 Dormin Purba 74
44

13 Dwi Agus Mawarni 72


14 Eddra Giffari Siregar 73
15 Eka Pratiwi 71
16 Fara Diba Nasution 75
17 Hilda Dwi Lestari 65
18 Ibnu Eko Purnomo 75
19 Leni 78
20 Lesmiana Agustin 78
21 Muhammad Fikri Arija 75
22 Nada Nabila 73
23 Novi Ayundari 72
24 Nurul Fadillah 78
25 Rendi Rahmadana 75
26 Resi Seftya Pratama 78
27 Septian Andi Wiguna 63
28 Shella Aprianto 71
29 Suci Cenora 74
30 Sri Wulandari 72
31 Thara Dwita Siagian 75
32 Winda Arianti 73
33 Yuni Syahpitri 78
34 Jeng Arum Widyarti 72
35 Khairunnisa El Septia 73
36 Mhd. Ryan Choiruddin 73
Jumlah 2630

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh penyebaran nilai 61 sampai 78.Nilai

terendah 61 dan nilai tertinggi 78.


45

Data penelitian di atas disusun dalam data distribusi frekuensi yang

berguna untuk mengetahui penyebaran nilai motivasi belajar menulis argumentasi

siswa yang diajar tanpa menggunakan pembelajaran berbasis Multimedia

Interaktif. Dengan demikian akan diketahui harga-haraga dari rata-rata nilai atau

Mean (M), dan harga standar deviasi (SD). Adapun perhitungannya sebagai

berikut :

Rentang = Data terbesar – Data terkecil

= 78 – 61 = 17

Banyak kelas = 1 (3,3) log n

= 1 (3,3) log 36

= 6,135  6

rentang 17
Panjang interval = = = 2,8 3
banyak kelas 6

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, disusun distribusi frekuensi nilai angket

motivasi belajar menulis argumentasi siswa tanpa menggunakan pembelajaran

berbasis multimedia interaktif seperti tabel berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Menulis Argumentasi

Kelompok Kontrol

Kelas Interval fi xi x12 fixi f1x12

1 61-63 3 62 3844 186 11532

2 64-66 2 65 4225 130 8450

3 67-69 2 67 4489 134 8976

4 70-72 12 71 5041 842 60492


46

5 73-75 13 74 5476 947 71188

6 76-78 4 77 5929 308 23716

Jumlah 36 416 28319 2547 184356

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dicari harga Mean (M), Modus

(Mo), Media (Me), dan harga standar deviasi (SD) sebagai berikut :

∑ f i x = 2547
a. M = i
= 70,75
∑ f i 36


∑f 2 (∑ fixi )
2

b. SD = i xi −
∑ fi
∑ fi−1


( 2547 )2
= 184356−
3836
35

=
√ 184356−180200,25
35

=
√ 4155,75
35

= √ 118,73 = 10,89

Berdasarkan perhitungan di atas, perolehan data motivasi belajar menulis

argumentasi kelompok siswa yang di ajar tanpa menggunakan pembelajaran

berbasis multimedia interaktif ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Kelompok Kontrol

Statistik Dasar Motivasi Belajar Menulis Argumentasi


47

Tanpa
Menggunaan Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif (X)
Mean (rata-rata) 70,75

Maksimum 78

Minimum 61

SD 10,89

Varians 118,59

N 36

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan motivasi belajar menulis

argumentasi siswa yang diajar tanpa menggunakan pembelajaran berbasis

multimedia interaktif memperoleh nilai rata-rata (mean) = 70,75 termasuk dalam

kategori C (sedang).

4.1.3 Pengaruh Pembelajaran Berbasis MultiMedia Interaktif Terhadap

Motivasi Belajar Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA

Pembangunan Perbaungan

Berdasarkan hasil nilai kedua kelas yang diteliti, disimpulkan bahwa

motivasi belajar menulis argumentasi kelompok siswa yang menggunakan

pembelajaran berbasisi multimedia interaktif berbeda kelompok siswa yang tanpa

pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Besarnya persentase perbedaan

motivasi belajar tersebut adalah :

X−Y
Perbedaan = x 100 %
Y
48

78,02−70,75
= x 100 %
70,75

= 10,27 %

Disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran berbasis Multimedia

interaktif terhadap motivasi belajar menulis argumentasi pada siswa kelas XI

SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022. Pengaruh

tersebut sebesar 10,36%.

4.2 Uji Persyaratan Analisis

Persyaratan dasar bagi berlakunya analisis komparasi, data yang diperoleh

harus memenuhi syarat uji normalitas han homogenitas. Persyaratan analisis ini

digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang ditelitit berasal dari populasi

yang berdistribusi normal dan apakah varians dari kelompok-kelompok yang

membentuk sampel homogen. Setelah kedua uji tersebut, maka dapat dilakukan

pengujian lebih lanjut yaitu pengujian hipotesis.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji normalitas liliefors,

perhitungannya sebagai berikut :

1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Tabel 4.9

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

X1 F Fkum Zi F(Zi) S(Zi) F (Zi) – S(Zi)

70 7 7 -1,09 0,2797 0,184 0,0957

75 16 23 -0,41 0,1332 0,605 -0,4718


49

80 9 32 0,27 0,8847 0,842 0,0427

85 1 33 0,95 0,7541 0,868 -0,1139

90 1 34 1,64 0,6040 0,894 -0,192

95 4 38 2,32 0,5270 1 -0,473

Berdasarkan tabel di atas diperoleh haraga Lhitung = 0,957, sedangkan dari

daftar kritis untuk uji liliefors pada taraf signifikan  = 0,05 dan n = 38 adalah:

0,886 0,886 0,886


= = =¿0,1438. Dengan demikian diperoleh Lhitung< Ltabel atau
√N √ 38 6,16
0,0957< 0,1438 yang berarti data angket kelompok pembelajaran berbasis

multimedia interaktif berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian normalitas data kelompok eksperimen di atas, perhitungannya

sebagai berikut :

Diketahui :

X = 78,02, SD = 7,30, N = 38, maka :

a. Bilangan baku (Zi)

X i− X i 70−78,02
Zi = = =−1,09
SD 7,30

Demikian untuk mencari data Zi selanjutnya

b. F(Zi) = Zi + 0,5 (Zi lihat tabel distribusi normal standart)

= (-1,09) + 0,5

= (-0,2203) + 0,5

= 0,2797

Demikian untuk mencari data F(Zi) selanjutnya


50

f kum 7
c. S(Zi) = = =0,184
N 38

demikian untuk mencari data S(Zi) selanjutnya

d. L = [F(Zi) – S(Zi)]

= [0,2797 – 0,184]

= 0,0957

Demikian untuk mencari data L selanjutnya

2. Uji Normalitas kelompok kontrol

Tabel 4.10

Uji Normalitas Kelompok Kontrol

X1 F Fkum Zi F(Zi) S(Zi) F (Zi) – S(Zi)

62 3 3 -0,80 0,2103 0,0833 0,1270

65 2 5 -0,52 0,1515 0,1388 0,0127

68 2 7 -0,34 0,1235 0,1944 -0,0709

71 12 19 0,02 0,5519 0,5277 0,0242

74 13 32 0,29 0,8825 0,8888 -0,0063

77 4 36 0,57 0,8391 1 -0,1609

Berdasarkan tabel di atas diperoleh haraga Lhitung = 0,1270, sedangkan dari

daftar kritis untuk uji liliefors pada taraf signifikan  = 0,05 dan n = 36 adalah:

0,886 0,886 0,886


= = =¿0,1476. Dengan demikian diperoleh Lhitung< Ltabel atau
√N √ 36 6

0,1270< 0,1476 yang berarti data angket kelompok pembelajaran berbasis

multimedia interaktif berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


51

Pengujian normalitas data kelompok eksperimen di atas, perhitungannya

sebagai berikut :

Diketahui :

X = 70,75, SD = 10,89, N = 36, maka :

a. Bilangan baku (Zi)

X i− X i 62−70,75
Zi = = =−0,80
SD 10,89

Demikian untuk mencari data Zi selanjutnya

b. F(Zi) = Zi + 0,5 (Zi lihat tabel distribusi normal

standart)

= (-0,80) + 0,5

= (-0,2897) + 0,5

= 0,2103

Demikian untuk mencari data F(Zi) selanjutnya

f kum 3
c. S(Zi) = = =0,083
N 36

demikian untuk mencari data S(Zi) selanjutnya

d. L = [F(Zi) – S(Zi)]

= [0,2103 – 0,083]

= 0,1270

Demikian untuk mencari data L selanjutnya

b. Uji Homogenitas Data


52

Pengujian homogenitas data yang dilakukan untuk mengetahui sampel

yang digunakan dalam penelitian apakah homogen atau tidak dan apakah sampel

yang dipakai dalam penelitian ini dapat mewakili seluruh populasi yang ada.

Perhitungannya sebagai berikut :

Dari data diperoleh :

X = 78,02 ; varians = 71,91 ; N = 38

X = 70,75 ; varians = 118,59 ; N = 36

Maka :

VariansTerbesar
F=
Varians Terkecil

118,59
=
71,91

= 1,6491

Taraf signifikan  = 0,05 yaitu Ftabel (n1-1,n2-1), dk = n1 – 1 = 38 –

1 = 37, n2 – 1 = 36 – 1 = 35. Maka F tabel (37,35), Ftabel (37,35) tidak

terdapat paa Ftabel diperoleh dengan rumus Interpolasi sebagai berikut :

Ci−Co
C = Co + ( B−Bo)
Bi−Bo

B = nilai yang dicari

Bo = nilai dk pada nilai awal yang sudah ada

Bi = nilai dk pada nilai akhir yang sudah ada

Co = nilai t tabel pada awal nilai yang sudah ada

Ci = nilai t tabel pada akhir nilai yang sudah ada

Maka :

B = 72 – 1 = 71
53

Bo = 60

Bi = 120 (lihat tabel interpolasi)

Co = 1,671

Ci = 1,658

Ci−Co
C = Co + ( B−Bo)
Bi−Bo

1,658−1,671
= 1,671 + (71−60)
120−60

−0,013
= 1,671 + (11)
60

= 1,671 + (-0,0002)

= 1,6708

Harga Fhitug dibandingkan dengan Ftabel diperoleh Fhitug< Ftabel atau

1,6491< 1,6708 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari

kelompok yang homogen. Artinya, data yang diperoleh dapat mewakili

seluruh populasi.

4.3 Penguji Hipotesis

Hasil pengujian normalitas dan homogenitas dari kedua kelompok

pembelajaran menunjukkan persyaratan analisis dalam penelitian ini

berdistribusi normal dan bervarians kelompok-kelompok sampel adalah

homogen. Hal ini berarti persyaratan analisis dalam penelitian ini telah

terpenuhi, sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian lebih lanjut yaitu

pengujian hipotesis dengan uji “t” sebagai berikut :

Dari data diperoleh :


54

X = 78,02 ; S12 = 71,91 ; N = 38

X = 70,75 ; S22 = 118,59 ; N = 36

Dengan menggunakan rumus t-Tes uji beda rata-rata dua kelompok

sampel independen, diperoleh :

X 1−X 2
Thitung =
√ S21 S22
+
n1 n2

78,2−70,75
=
√ 71,91 118,73
38
+
36

7,27
=
√2,0239+3,294
7,27
=
√5,317
7,27
= 2,30

= 3, 1608

Setelah thitung diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada

taraf signifikan  = 0,05 dengan dk = N1 +N2 – 2 = 38 + 36 – 2 = 72 di dapat t tabel

= 1,666. Karena thitung> ttabel yaitu 3,1608> 1,666 maka hipotesis diterima. Hal ini

berarti hipotesis yang menyatakan : terdapat pengaruh positif yang signifikan

antara pembelajaran multimedia interaktif terhadap motivasi belajar menulis

argumentasi siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran

2021-2022, dinyatakan benar dan dapat diterima.

4.4 Hasil Temuan


55

Data yang dilakukan dalam penelitian ini telah diperoleh melalui

penyebaran angket motivasi belajar menulis argumentasi pada kedua

kelompok pembelajaran. Adapun beberapa temuan dirangkum sebagai

berikut :

1) Kelompok eksperimen atau kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran

menulis argumentasi menggunakan pembelajaran berbasis multimedia

interaktif memiliki motivasi tinggi dengan nilai rata-rata 78,02 sementara

kelompok kontrol yakni kelompok tanpa perlakuan pembelajaran berbasis

multimedia interaktif memiliki motivasi yang sedang dengan nilai rata-rata

70,75. Perolehan nilai rata-rata ini menandakan bahwa kelompok eksperimen

memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam belajar menulis argumentasi

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

2) Pembelajaran berbasis multimedia interaktif memberikan pengaruh sebesar

10,27% terhadap motivasi belajar menulis argumentasi siswa. Hal ini berarti

setelah dilaksanakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif, motivasi

siswa meningkat sebesar 10,27%.

3) Uji normalitas menggunakan uji liliefors menghasilkan daftar populasi

berdistribusi normal pada kedua kelompok pembelajaran, dimana kelompok

pembelajaran berbasis multimedia interaktif memiliki L hitung< Ltabel yaitu

0,095<0,1438 dan kelompok tanpa pembelajaran berbasis multimedia

interaktif 0,1270 < 0,1476 sehingga kedua kelompok berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.


56

4) Uji homogenitas menggunakan uji F diperoleh Fhitung< Ftabel yaitu 1,6491 <

1,6708, maka sampel dari kedua kelompok pembelajaran homogen dan data

yang diperoleh dapat mewakili seluruh populasi.

5) Berdasarkan perhitungan dengan uji “t” diperoleh nilai thitung> ttabel pada taraf

signifikan  = 0,05 dengan dk = N1 + N2 – 2 = 38 + 36 – 2 = 72 yaitu 3,1608

> 1,666 sehingga hipotesis dinyatakan benar dan diterima. Hal ini berarti

pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat digunakan dalam

meningkatkan motivasi belajar menulis argumentasi siswa.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis menunjukkan penggunaan pembelajaran berbasis

multimedia interaktif (internet) disekolah menghasilkan hasil yang lebih baik jika

dibandingkan dengan tanpa penggunaan pembelajaran berbasis multimedia

interaktif. Jika digunakan perbandingan nilai rata-rata, maka motivasi kelompok

pembelajaran menggunakan internet lebih tinggi sebesar 10,27% dari kelompok

konvensional. Besarnya persentase perolehan nilai dari kedua kelompok

pembelajaran tersebut membuktikan pembelajaran berbasis multimedia interaktif

mampu memprediksi motivasi belajar menulis argumentasi siswa menjadi

cenderung tinggi.

Sampel yang terpilih pada penelitian ini berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, artinya data yang di peroleh dari sampel pada penelitian ini

harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian kenormalitasan

data penelitian ini menggunakan uji normalitas Liliefors, ternyata data-data


57

tersebut berdistribusi normal sehingga persyaratan untuk pengujian hipotesis

dapat dilaksanakan.

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kelompok kedua kelompok siswa

yang terpilih menjadi sampel penelitian merupakan kelompok siswa yang sudah

homogen, artinya sampel berasal dari kelompok yang homogen baik dari segi

penerimaan pembelajaran bahasa Indonesia yang berasal dari guru yang sama,

materi pembelajaran yang sama, dan alokasi waktu pembelajaran yang sama

sehingga secara visual data yang diperoleh berlaku bagi seluruh populasi.

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini diterima. Hasil pengujian hipotesis mengungkapkan terhadap bahwa

pembelajaran berbasis multimedia interaktif (internet) lebih efektif dibandingkan

dengan pembelajaran secara konvensional. Apabila internet digunakan dengan

prosedur yang sebenarnya maka movitasi belajar menulis argumentasi siswa akan

meningkat sebesar 10,27% dari sebelumnya.

Siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran 2021-

2022 yang mempunyai pengalaman yang baik tentang internet mempunyai

pengalaman yang baik tentang internet mempunyai persepsi yang baik pula

tentang menulis argumentasi, maksudnya apabila siswa memperoleh pengalaman

belajar Bahasa Indonesia melalui buku paket, buku wajib dan buku pendukung

lainnya, maka ia akan berusaha sendiri untuk memahami bahan pelajarannya

dengan atau tanpa bantuan orang lain sampai dapat di mengerti, di rasakan

berguna sehingga akan meningkatkan perhatiannya terhadap menulis argumentasi,

untuk selanjutnya kebiasaan-kebiasaan itu menimbulkan persepsi yang baik dan

mencapai hasil belajar yang baik pula.


58

Berdasarkan perhitungan indeks determiasi, diperoleh, diperoleh bahwa

penggunaan multimedia interaktif dalam pelajaran menulis argumentasi

memberikan pengaruh sebesar 10,27% terhadap motivasi belajar menulis

argumentasi. Hal ini menandakan bahwa sebesar 89,73% motivasi belajar menulis

argumentasi siswa dipengaruhi variabel lain di luar variabel penggunaan

pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Variabel lain tersebut bisa saja

pengaruh dari lingkungan bermain, lingkungan sekolah, minat membaca, media

belajar dan lain sebagainya, namun penelitian ini tidak di ambil datanya secra

kuantitatif sehingga memberi kesempatan kepada peneliti lain untuk melanjutkan

penelitian ini.

Adanya pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat membantu

motivasi belajar siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun

pembelajaran 2021-2022. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa adanya sarana

multimedia interaktif khususnya internet maka siswa termotivasi untuk

meningkatkan hasil belajarnya. Artinya, jika sarana multimedia interaktif

(internet) benar-benar dimanfaatkan sebagai sumber belajar sesuai konsep yang

sebenarnya, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa. Apabila movitasi belajar

siswa maksimal, maka tidak tertutup kemungkinan hasil belajar pun meningkat,

khususnya dalam menulis argumentasi siswa kelas XI SMA Pembangunan

Perbaungan tahun pembelajaran 2021-2022.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Motivasi belajar menulis argumentasi menggunakan pembelajaran

berbasisi multimedia interaktif memperoleh nilai rata-rata 78,02 tersebut dalam

kategori tinggi. Hal ini dapat dijelaskan, siswa merasa multimedia interaktif

(internet) memberikan semua kemungkinan data yang diperlukan siswa.Artinya,

siswa tinggal mengunduh data yang diperlukan tersebut.

Motivasi belajar menulis argumentasi tanpa menggunakan pembelajaran

berbasis multimedia interaktif memperoleh nilai rata-rata 70,75 tersebut dalam

kategori sedang. Hal ini dapat dijelaskan, siswa hanya termotivasi dari keadaan

sebenarnya dari pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru setiap hari

tanpa menggunakan internet sebagai sumber belajar sehingga daya kreatifitas

siswa murni dari pemahamannya sendiri.

Berdasarkan perhitungan analisis determinasi, pembelajaran menulis

argumentasi menggunakan pembelajaran berbasis multimedia interaktif

memberikan pengaruh sebesar 10,27% terhadap motivasi belajar menulis

argumentasi siswa kelas XI SMA Pembangunan Perbaungan tahun pembelajaran

2021-2022. Hal ini membuktikan, sebesar 89,73% motivasi belajar menulis

argumentasi dipengaruhi dari faktor lain yang tidak teramati secara kuantitatif

dalam penelitian ini.

59
60

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa temuan penelitian di atas, sebagai akhir penelitian

diberikan beberapa saran yaitu :

Diharapkan kepada siswa agar lebih memperdalam penguasaannya

terhadap sarana multimedia interaktif khususnya internet karena dapat mendukung

motivasi belajar menulis argumentasi.Apabila sarana internet tidak dimiliki,

berusaha menyisihkan uang saku untuk belajar di warnet.

Guru haruslah memperhatikan faktor-faktor atau hal-hal yang dapat

menghambat atau mendukung dan meningkatkan motivasi menulis argumentasi

siswa. Misalnya dengan mengajarkan berbagai kemudahan mengakses informasi

dari internet yang tidak dipelajari dari buku serta mempraktekkannya sesuai

dengan perangkat komputer, agar keterampilan siswa lebih baik.

Hendaknya setiap siswa menjadikan internet sebagai rutinitas kegiatan,

baik di dalam upaya memperoleh sejumlah informasi yang dibutuhkan maupun

dalam mendukung keberhasilan studinya.Oleh karena itu, pihak sekolah

diharapkan dapat menambah sarana dan prasarana sekolah agar termotivasi

melakukan kegiatan positif dalam menambah wawasan pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, M. 2013. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran.Jakarta : Midakarya


Agung

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa

Depdiknas Rl. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Finoza, Lamuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan


Mulia

Hamalik, Umar. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Kosasih, E. 2003.Ketatabahasaan dan Kesusastraan.Bandung : Yraman Widya

Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia

Margono, S. 2010. Metodologo Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta

Nasution, S. 2012. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sardinian, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :


Rajawali Pers

Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tarigan, Henry Guntur. 1996. Pengajaran Wacana. Bandung: Aksara

Http://www.google.com/searah?
q=interaktive+multimedia+for+strength+of+material +laboratory&btnG:
Google+searah.) diakses tanggal 30 januari 2014.

61
SOAL INSTRUMEN

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MENULIS ARGUMENTASI

Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Bacalah soal dengan seksama dan teliti.
3. Berilah tanda silang ( X ) pada alternatif jawaban (a. b, c, d, dan e).
4. Jawaban diberikan pada lembar jawaban yang telah disediakan.
5. Jangan mencoret pada lembar pertanyaan.

Pertanyaan:
1. Apakah saudara berusaha memiliki buku tambahan tentang menulis
argumentasi di luar buku paket?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

2. Apakah saudara berusaha mengunduh materi pelajaran menulis argumentasi


dari jaringan Internet?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

3. Apakah saudara berusaha untuk bersaing sehat tantang pelajaran menulis


argumentasi agar memperoleh nilai yang baik dari guru?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

4. Apakah saudara berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang menulis


argumentasi yang disampaikan guru kepada saudara?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

62
5. Apakah saudara kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang menulis
argumentasi yang disampaikan guru, apakah saudara berusaha berusaha
mengunduhnya dari internet?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

6. Apakah saudara pernah lalai mengerjakan tugas-tugas sekolah disebabkan


kesibukan mengerjakan tugas menulis argumentasi di internet?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

7. Apakah saudara turut menjaga situasi belajar mengajar menulis argumentasi


yang aman dan tentram?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

8. Apabila saudara kesulitan mengunduh materi menulis argumentasi dari


inttemet, apakah saudara berusaha mempelajarinya?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

9. Apabila saudara, mendapat nilai jelek dalam ujian menulis argumentasi


apakah saudara, berusaha untuk memperbaikinya?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

10. Apakah saudara memiliki keseriusan dalam mengerjakan tugas menulis


argumentasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu

63
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

11. Apakah saudara berusaha mengajukan pertanyaan kepada guru yang bukan
guru bidang studi bahasa Indonesia tentang cara-cara mengunduh materi
menulis argumentasi dari intemet?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

12. Untuk menambah wawasan saudara tentang tulisan argumentasi, selain


interne apakah saudara berusaha pergi ke perpustakaan?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

13. Apakah saudara menemukan kata-kata pengertian yang kurang dimengerti


ketika menulis argumentasi, apakah saudara berusaha mencari makna kata
yang kurang dimengerti tersebut melalui sumber Internet?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

14. Apabila guru memberikan tugas menulis argumentasi, apakah saudara


menyelesaikan secepat mungkin?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

15. Apakah saudara mengupayakan untuk mengatur waktu belajar menulis


argumentasi di rumah seefektif mungkin?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah
16. Apakah saudara pemah mngerjakan pekerjaan rumah tentang menulis
argumentasi di sekolah?
a. Selalu

64
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

17. Jika dirumah saudara tidak memiliki perangkat multimedia interaktif, apakah
saudara bersedia menyisihkan uang saku untuk pergi ke warnet guna
mengunduh keperluan belajar menulis argumentasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

18. Apakah guru memberikan penilaian bagi siswa yang mengumpulkan tugas-
tugas menulis argumentasi lebih awal?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

19. Apakah guru menganjurkan siswa untuk menggunakan multimedia interaktif


(intemet) sewaktu melaksanakan proses belajar mengajar menulis
argumentasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

20. Apakah saudara diberi kesempatam oleh guru untuk mendemonstrasikan


penggunaan multimedia interaktif (intemet) dalam mata pelajar menulis
argumentasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

21. Dalam mengerjakan tugas menulis argumentasi, apakah siswa diberiakan


kesempatam oleh guru untuk menggunakan multimedia interaktif
(intemet)?
a. Selalu
b. Sering

65
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

22. Apakah dalam belajar menulis argumentasi, siswa diberi kesempatan oleh
guru untuk mempertanyakan atau menjawab pertanyaan siswa?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

23. Apakah guru memberi pembelajaran tentang langkah-langkah


menggunakan Internet sebagai sumber balajar menulis argumentasi?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

24. Jika guru memberikan pengarahan kepada saudara tentang langkah-


langkah menulis argumentasi dari Internet, apakah saudara
mengindahkannya?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

25. Apakah guru memberiakan pujian pada siswa yang hasil belajar menulis
argumentasi sangant memuaskan?
a. Selalu
b. Sering
c. Ragu-ragu
d. Kadang-kadang
e. Tidak pernah

66
LEMBAR JAWABAN ANGKET

NAMA :

KELAS :

1. A B C D E 16. A B C D E

2. A B C D E 17. A B C D E

3. A B C D E 18. A B C D E

4. A B C D E 19. A B C D E

5. A B C D E 20. A B C D E

6. A B C D E 21. A B C D E

7. A B C D E 22. A B C D E

8. A B C D E 23. A B C D E

9. A B C D E 24. A B C D E

10. A B C D E 25. A B C D E

11. A B C D E

12. A B C D E

13. A B C D E

14. A B C D E

15. A B C D E

67
68

Anda mungkin juga menyukai