Kabupaten Fakfak
Kabupaten Fakfak yang dimekarkan menjadi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana
berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 12 November 2002, secara geografis
terletak pada 1310 531 0311 BT - 1330 291 1911 BT dan 20 301 5811 - 30 571 5111 LS. Luas
Kabupaten Fakfak setelah pemekaran berdasarkan UU No. 26/2002 adalah 14.320 Km2 yang terdiri
dari 4 (empat distrik) yang kemudian dimekarkan menjadi 9 (sembilan) Distrik dan terbagi dalam 106
kampung/desa pada tahun 2004. Kabupaten Fakfak mempunyai luas 14.320 Km2, dengan wilayah yang
mempunyai luas terbesar adalah Distrik Karas 17,40 % dari luas total wilayah Kabupaten.
kestabilan kurang yaitu sekitar utara Fakfak dan Fakfak tegah dan adanya jenis tanah yg kedap air di
beberapa tempat sehingga drainase kurang baik di sekitar Karas dan Bomberay. Jenis tanah di sekitar
Bomberay dan Karas menunjukan kesesuaian bagi pertanian.
Pegunungan : Bentuk lahan Sistim Pegunungan penyebaran terletak pada gunung dan perbukitan
punggung yang Pararel, Perbukitan dan gunungan Kapur, Punggung-punggung kapur yang Pararel,
Gunung yang terjal dan Bertoreh, Bentuk lahan dari sistim pegunungan ini tersusun dari Bahan Induk
Sepertinik, Peridalit, Batu Pesisir, Batu Gamping dan Napal, sekis, filit dan Andesit. Bentuk wilayah
umumnya mempunyai bentukhnya wilayahnya Berbukit dan Berlereng Terjal.
Karst : Sistim Karst penyebaranya terletak pada perbukitan, perbukitan kapur berbentuk
kerucut, bentuk lahan sistem karst ini tersusun dari lahan Induk batu Gamping, batu pasir dan napal.
Penduduk di Kabupaten Fakfak mengalami fluktuasi dalam interval waktu Tahun 2000 – 2005,
yaitu pada tahun 2000 jumlah penduduk di Kabupaten Fakfak sebesar 80,263 Jiwa dan jumlah
penduduk pada Tahun 2005 adalah sebesar 67.680 jiwa, hal ini disebabkan karena terjadinya
pemekaran kabupaten Kakfak menjadi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana. Berdasarkan data
terakhir tahun 2009 Jumlah penduduk Kabupaten Fakfak Adalah 77.930 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Fakfak dapat dilihat sebagai sumberdaya pembangunan
dan tenaga kerja; pada periode tahun 1980 sampai tahun 1990 laju pertumbuhan penduduk sebesar
3,41% pertahun dan periode tahun 1990 sampai tahun 2000 sebesar 3,61% pertahun, meningkat
setelah pemekaran kan sebesar 4,19 % pertahun.
Dilihat dari distribusi penduduk di setiap Distrik terlihat bahwa pada tahun 2008 jumlah
penduduk terbesar adalah di Distrik Fakfak dengan jumlah 35.686 jiwa (49,16 %) dan jumlah
pennduduk terkecil terdapat di Dsitrik Karas dengan jumlah 2.955 jiwa (8,28%); hal ini
menggambarakan konsentrasi penduduk terdapat di bagian barat Kabupaten Fakfak.
Jumlah penduduk di wilayah perkotaan dan perdesaan relatif seimbang; di perkotaan adalah
40.609 jiwa (55,94 %) pada tahun 2008 sedangkan di perdesaan sebesar 31.985 jiwa (44,06%);
penduduk perkotaan terutama tersebar di tiga kota yang ada yaitu Fakfak, Fakfak Tengah, dan
Kampung baru/kokas.
Tingkat pendidikan penduduk menunjukan kondisi positif di mana angka partisipasi murni
sekolah untuk SD dan SMP tinggi dan di atas 90% yang bebrarti masyrakat terserap di tingkat
pendidikan sesuai dengan umurnya. Untuk SMA relatif lebih rendah yaitu 72%
C. Struktur Penduduk Menurut Penganut Keyakinan Agama
Kabupaten Fakfak merupakan Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang memiliki jumlah
penduduk agama islam lebih banyak dibandingkan dengan yang beragama kristen. Dimana
penduduk agama islam paling banyak yaitu di Distrik Fakfak sebesar 20.279 Jiwa.
Kabupaten Fakfak dan Kaimana merupakan kabupaten di papua yang agak berbeda dari sisi
komposisi penduduk menurut agama, yaitu proporsi penduduk yang beragama islam lebih
banyak dibandingkan dengan yang beragama kristen. Pada tingkat kabupaten, lebih dari separoh
jumlah penduduk beragama islam (59,00%), kemudian Kristen protestan (23,78%), Kristen
katholik (16,46%), hindu dan budha (0,76%).
D. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian rumahtangga penduduk di daerah-daerah pedesaan umumnya adalah
petani/nelayan, sedangkan di daerah perkotaan adalah pedagang, industri rumahtangga,
pelayanan jasa, tukang/buruh, pegawai negeri sipil/TNI/POLRI.
Petani/nelayan mencapai 58% dari total penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja. Dari
jumlah tersebut, hampir 75% berada di daerah-daerah pedesaan. Jumlah pegawai
negeri/TNI/POLRI menduduki posisi kedua dalam mata pencaharian, yaitu 17,5%, 85%
diantaranya berada di daerah perkotaan dan hanya 15% berada di daerah-daerah pedesaan.
Jumlah pedagang mencapai 10,6%, dan 65% dari jumlah tersebut berada di perkotaan. Industri
rumahtangga mencapai 5%, sebagian berada di daerah pedesaan (84,8%) dan selebihnya di
daerah perkotaan (15,2%). Pelayanan jasa/tukang/buruh mencapai 5,6%, dan 78% berada di
perkotaan.
Meningkatnya pertumbuhan pendapatan ekonomi regional seuatu wilayah merupakan salah satu
indikasi makin meningkatnya meningkatnya kegiatan ekonomi pada daerah tersebut, PDRB
merupakan slaha satu indikator umum yang dapat mengagambarkan struktur kegiatan ekonomi suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu.
Struktur ekonomi Kabupaten Fakfak terutama di dukung oleh sektor :
Pertanian 30,09% (data tahun 2007)
Bangunan 15,08%
Perdagangan 13,91%
Pengangkutan 8,56%
tabel 3.2. Hal ini diikuti dengan pembukaan lahan pertanian di Distrik Bomberay yang merupakan
upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian, Pemerintah Kabupaten Fakfak
telah mencanangkan program Agropolitan yang berlokasi di Distrik Bomberay dan Agrowisata yang
berada pada Distrik Kramongmongga. Dengan adanya kawasan ini diharapkan pemerintah Kabupaten
Fakfak tidak kehilangan produksi hasil pertanian bahkan meningkatkan hasil pertanian baik kualitas
maupun produktivitasnya.
Gambar 2. Visualisasi Lahan Pertanian di Distrik Bomberay
Kabupaten Fakfak
Produksi ikan dan udang di Kabupaten Fakfak sangat memiliki nilai ekonomis dan berpotensi
menghasilkan PAD Fakfak, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Fakfak berkomitmen untuk
mengembangkan Minapolitan Weri di Distrik Fakfak Timur sebagai upaya mengoptimalkan
pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan yang ada.
Potensi Sumberdaya pesisir dan laut lainnya dengan adanya pulau-pulau kecil yang memiliki
potensi untuk dijadikan tempat pariwisata bahari yang dapat meningkatkan pendapatan daerah
dari sektor pariwisata. Untuk Pertumbuhan sektor perikanan laut ini sangat potensial dan
diharapkan kedepan ada banyak pengusaha yang tertarik berinvestasi di bidang industri perikanan
dan kelautan antara lain industri pengalengan ikan, pengasinan dan pengasapan ikan serta budidaya
ikan.
C. Peternakan
Sektor peternakan di Kabupaten Fakfak yang telah dikembangkan mencakup produksi ternak
besar, ternak kecil, dan unggas. Kegiatan peternakan yang telah dikembangkan meliputi
peternakan Sapi, Babi dan Kambing. Sementara jenis ternak unggas yang dikembangkan meliputi
Ayam buras, ayam potong dan ayam petelur.
Kegiatan peternakan yang menonjol adalah peternakan Sapi yang dipusatkan Di Distrik
Bomberay dan menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk mengembangkan
Bomberay menjadi Distrik Agribisnis Peternakan. Luas Areal untuk kegiatan peternakan sangat
potensial dan populasi Ternak Sapi saat ini meningkat dengan penyiapan Ranc-ranc ternak.
Sementara bantuan untuk pengembangan sektor peternakan dari pemerintahan pusat dan
provinsi terus dilakukan untuk meningkatkan kawasan ini sebagai sentral swasembada Daging
mencukupi kebutuhan Indonesia Bagian Timur. Oleh karenanya, terjadi peningkatan populasi
ternak sapi yang cukup tinggi dalam dua tahun terakhir.
D. Perkebunan
Komoditi tanaman perkebunan yang diusahakan berupa Pala, cengkeh, Kelapa, Kopi, dan coklat
serta beberapa produk-produk ikutannya dan hasil-hasilnya. Untuk seluruh jenis tanaman
perkebunan tersebut telah dikembangkan merata di seluruh wilayah Kabupaten Fakfak. Namun
dari jenis tanaman ini yang, hasil perkebunan yang utama dan menonjal adalah tanaman pala. Hasil
tanaman pala ini merupakan komoditas andalan karena sebagain besar penduduk lokal memiliki
lahan tanaman ini, bahkan Kabupaten Fakfak mendapat julukan Kota Pala karena hasil pala yang
cukup melimpah. Jika dilihat grafiknya, tampak ada peningkatan hasil tanaman pala tahun 2012
dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya.
Gambar 4. Visualisasi Hasil Pertanian di Kabupaten Fakfak
Luas total areal perkebunan tahun 2012 sekitar 12.103,83 ha yang diperkirakan terus
meningkat dengan pembukaan lahan baru. Khusus komoditas tanaman Perkebunan Unggulan pala
luas areal sebesar 6.383 Ha. Penyebaran Tanaman Pala tersebar di 8 Distrik yaitu
Kramongmongga, Kokas, Teluk Patipi, Fakfak Tengah, Karas, dan Distrik Fakfak Barat.
Hasil produksi tanaman pala berupa biji pala, fuli/bunga pala, dan daging pala dengan tingkat
produksi rata-rata pertahun sebesar 1.885,712 ton yang di Ekspor ke Pulau Jawa dan Sulawesi.
Sedangkan industri pengolahan ikutan dari tanaman ini adalah berupa produk manisan, dodol pala
dan Sirup Pala. Komitmen Pemerintah daerah Kabupaten Fakfak untuk mengembangkan
Agrowisata di Distrik Kramomongga dengan fokus tanaman eksport berupa komoditi pala.
E. Kehutanan
Kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten Fakfak sangat berpotensi. Di wilayah pegunungan
dan hutan pantai ditumbuhi mangrove karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Fakfak masih di
dominasi oleh hutan sekitar 81,5 % dari seluruh luas wilayah Fakfak. Berbagai jenis vegetasi kayu
yang heterogen, flora dan fauna tersebar hampir di seluruh wilayah. Potensi hutan yang
dimanfaatkan secara signifikan masih terbatas pada potensi kayu dengan penebangan yang hanya
memanfaatkan potensi alami. Potensi-potensi lain dari hutan berupa produk non kayu (rotan,
damar, kulit kayu, kopal, nipah, akar-akaran tanaman obat, aneka tanaman eksotik) seperti
tanaman hias dan anggrek, fauna-fauna endemik dan khas seperti buaya, berbagai aneka tanaman
obat belum diupayakan secara optimal. Hasil hutan yang telah dimanfaatkan sebatas kegiatan
penebangan kayu oleh masyarakat,
pengambilan hasil hutan lainnya dan perburuhan.
Dari data yang ada sektor kehutanan, memberikan kontribusi sebesar 7 % dari PDRB
Kabupaten Fakfak pada tahun 2012 (BPS Fakfak, 2012) bila di bandingkan dengan lima tahun
sebelumnya yang meningkat sampai 13 %, baik yang berasal dari kayu bulat maupun industri
pengolahan kayu hulu (plywood). Ini menunjukkan bahwa industri pengolahan kayu belum
memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Fakfak. Total luas Hutan Menurut TGHK sebesar 1.131.988 Ha, yang terdiri dari
Hutan Lindung 48.572 Ha, Cagar Alam 79.036 Ha, Hutan Produksi tetap 472.197 Ha, Hutan
Produksi Terbatas 268.386 Ha, Hutan Produksi Konversi 238.732 Ha, dan APL (Areal
Pemanfaatan Lain) 25.064 Ha.
G. Perindustrian
Sektor perindustrian di Kabupaten Fakfak terfokus pada industri pengolahan yang terdiri dari
industri sedang, industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Industri di Kabupaten Fakfak yang
kelihatan terkonsentrasi pada kegiatan yang mengelola potensi sumber daya alam yang ada di
sekeliling penduduk misalnya industri pengolahan ikan di Distrik Kokas, Industri Pala di Distrik
Fakfak dan Teluk Patipi dan industri kerajinan rumah tangga berupa anyam-anyaman di Teluk
Patipi dan Kokas.
Industri yang paling menonjol adalah Industri dalam mengelola buah pala dengan berbagai
produk unggulan mulai dari produk bumbu dapur, produk makanan dan minuman yang telah
dikemas menjadi oleh-oleh khas Fakfak. Secara keseluruhan industri Pala sudah sangat terkenal
sehingga Kabupaten Fakfak sering di sebut sebagai KOTA PALA karena memiliki produksi
tanaman pala yang dieksport.
Wilayah Kabupaten Fakfak telah dilayani dengan infrastruktur pergerakan guna mendukung
kelancaran pergerakan orang dan barang; terdapat beberapa moda jaringan transportasi, yaitu
jaringan transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara.
Jaringan jalan yang terdapat di Kabupaten Fakfak sepanjang 543.112 km terdiri dari jalan tanah,
jalan kerikil dan jalan aspal dengan kondisi baik, sedang, rusak, rusak berat, dengan klasifikasi baik
jalan provinsi maupun jalan negara; sebagian termasuk jalan kehutanan.
Moda transportasi di Kabupaten Fakfak terdiri dari angkutan umum yang menghubungkan antar
kawasan dalam wilayah perencanaan. Jumlah moda angkutan umum di Kabupaten Fakfak pada tahun
2008 adalah sebanyak 8.773 unit armada, yang terdiri dari 8 (delapan) trayek.
Kegiatan transportasi darat di Kabupaten Fakfak di dominasi oleh angkutann umum (angkot),
dimana keberadaan dari angkot tersebut memiliki trayek tersendiri yaitu Trayek A (kuning), B
(Merah), C1,C2 dan C3 (putih), D1 dan D2 (hijau) serta Trayek E (biru), angkot di Kabupaten fakfak
berjumlah 424 unit. Keberadaan dari angkutan umum (angkot) tersebut di dukung dengan prasarana
yang mendukung dalam trasportasi darat.
Adapun trayek yang dilayani oleh bus damri adalah sebagai berikut :
1. Terminal Thumburuni – Ubadari – Kramomongga – Mamur – Nambukteb – Kayuni –
Teluk/Tetar.
2. Pasar seberang (Wambar) – Newewikarya/Raduria – Brongkendik/Air Besar – Mandopma –
Pasir Putih – Wayati – Kalamanuk – Kwama – Kotam – Wambar.
3. Terminal Dulanpokpok (Werpigan) – Sekru – Kiat – Wereba/Perwasak –
Werpigan/Warebuan.
Sedangkan untuk mencapai ke wilayah lainnya di Kabupaten Fakfak dapat dilakukan dengan jalan
laut, karena belum memadainya akses dan ketersediaan jaringan jalan darat.
Selain transportasi darat, di Kabupaten Fakfak juga telah dikembangkan transportasi laut yang
menghubungkan antara Fakfak dengan wilayah yang ada di sekitarnya, baik dalam satu kabupaten, satu
provinsi maupun provinsi lain (nasional).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Fakfak, bahwa jumlah
kunjungan kapal ke Kabupaten Fakfak tahun 2008 adalah 468 kapal dengan jenis kapal cargo, kapal
penumpang, kapal perintis, kapal rakyat dan kapal lainnya.
Pelabuhan yang terdapat di Kabupaten Fakfak terdiri dari 2 buah, yaitu pelabuhan di Distrik
Fakfak dan dermaga/pelabuhan di Kokas. Pelabuhan di Fakfak melayani kapal PELNI, diantaranya kapal
KM. Cirimai, KM. Dorolonda, KM. Bukit Siguntang, KM. Kelimatu, KM. Tatamailau.
Adapun rute-rute yang dilayani oleh kapal perintis adalah sebagai berikut :
• Kaswari Pasifik I dengan rute FakFak – Babo – Bintuni – Monokwari (PP) dan FakFak – Karas –
Kaimana (PP)
• Makoka Ehe dengan trayek FakFak – Bula – Geser – Gorom – Kesui – Banda – Ambon (PP)
dan FakFak – Kaimana – Timika – Tual – Agas – Merauke (PP)
• Ledy Mariyana dengan rute FakFak – Gorom – Geser – Babo – Bintuni – Sorong (PP) dan
FakFak – Kaimana – Timika – Tual – Agas – Bade – Merauke (PP)
• Manusela, dengan rute FakFak – Bula – Kupesonta – Sorong (PP) dan FakFak – Gorong –
Geser – Banda – Amahai – Ambon – Leksu (PP).
Transportasi udara merupakan angkutan penumpang dan barang yang terdapat di Kabupaten
FakFak yang menghubungkan antara kabupaten
FakFak dengan Ambon – Jakarta dan Sorong –
Jakarta.
Transportasi udara di Kabupaten Fakfak
didukung dengan ketersediaan prasarana Bandara
Torea dengan frekuensi penerbangan 4 (empat) kali
seminggu untuk datang dan berangkat.
Sebagian wilayah sudah dilayani jaringan telepon di Kabupaten FakFak dikelola oleh PT.Telkom
mencakup STO dan beberapa warung telekomunikasi .
Permasalahan :
Jaringan pelayanan masih terbatas di Fakfak kota dan sekitarnya; telekomunikasi akan sangat
dibutuhkan sehubungan dengan pengembangan sektor maupun kawasan baru.
Pengembangan jaringan akan menemui kendala fisik karena kondisi wilayah yang luas dan
berpencar, masih sulit dijangkau di beberapa lokasi permukiman penduduk.
Tingkat pelayanan listrik di Kabupaten FakFak merupakan salah satu sistem pelayanan
prasarana yang relatif lebih baik meskipun masih terdapat kelemahan. Hampir semua distrik/kampung
sudah ada listrik, akan tetapi untuk pengembangan berbagai sektor, kondisi saat ini masih sangat
kurang. Sangat diperlukan pengembangan pusat energi yang mencukupi dan stabil terutama
mendukung pertambangan, dan agropolitan di Bomberay dsk.
Sebagai salah satu informasi yang mendukung pengembangan energi di Kabupaten Fakfak dan
Papua umumnya, yaitu dengan posisi strategis bumi Papua diantara Pacific ocean & Indian ocean
memiliki potensi besar konversi energi ombak (wave energy conversion) sepanjang garis pantai,
menjadi daya listrik.
Bentuk karakteristik ombak (wave) mirip dengan bentuk s sinusoidal gelombang alternating
current (AC) & radio frequency (RF), a.l. sama-sama penyimpan energi (energy storage).
Karakter pasang-surut (tidal) wilayah Indonesia (begitu juga sumber energinya) relatif mudah
diprediksi, terkait dengan siklus putaran bulan & bumi terhadap matahari.
Dengan demikian dapat menjadi alternatif dalam pengembangan wilayah dan pengembangan
sumber energi wilayah, yaitu pengembangan pembangkit listrik tenaga ombak (PLTO); dalam hal
ruang disepanjang garis pantai yang diperlukan maka di Kabupaten Fakfak alokasi ruang tersebut tidak
terlalu sulit.
Sebagai gambaran, potensi energi kelautan Indonesia diperkirakan oleh para ahli mencapai
240.000 MW, dan tentu halnya sama di bumi Papua mempunyai potensi besar karena garis pantainya
panjang.
Penyediaan air bersih cukup mudah di wilayah barat kabupaten mengingat sumber air
melimpah. Beberapa kawasan di timur kabupaten diperkirakan masih memerlukan peningkatan
pelayanan air bersih seperti di Karas, Tg. Purkadi dan Weri, juga di pesisir utara Bomberay.
Sistem pelayanan air bersih di Kabupaten Fakfak dapat dilayani melalui sambungan PDAM
khusus untuk daerah kawasan perkotaan yang mencakup Distrik Fakfak, Fakfak Tengah dan sebagian
Fakfak Barat.
Permasalahan
1. Pada musim kemarau panjang persediaan air akan berkurang dan akan menjadi masalah untuk
kegiatan-kegiatan yang mengandalkan supply air. Satu sisi disaat kemarau panjang akan
kekurangan air, tetapi apabila musim penghujan datang terus menerus dapat menyebabkan
banjir.
Daerah yang tidak terlayani sambungan PDAM, air bersih dapat diperoleh langsung melalui
sungai dengan menggunakan sambungan pipa langsung dari sumber air (hulu sungai).
Kawasan perencanaan terletak pada posisi strategis yang dapat memberikan akses /
kemudahan dalam melakukan hubungan dengan kawasan disekitarnya. Kondisi ini akan membuat
kawasan perencanaan mempunyai peluang berkembang yang cukup besar yang didukung oleh oleh
fungsi penggunaan lahan disekitarnya.
Pasir.dengan demikian sistem kepemilikan lahan di kabupaten Fakfak dilakukan oleh 7 kerajaan atau
petuanan.
Kabupaten Fakfak yang terdiri dari 7 kerajaan atau petuanan memiliki pola kekerabatan yang
kental, sikap hormat menghormati, tolong menolong serta tenggang rasa yang masih tinggi. Meskipun
pola kekerabatan yang kental tidak membuat masyarakat Kabupaten Fakfak tertutup terhadap
pendatang, justru masyarakatnya memiliki sifat yang ramah dan tolong menolong terhadap pendatang.
Hal yang demikian membuat masyarakat di Kabupaten Fakfak tidak terdapat suatu konflik yang
memakan banyak korban seperti dengan daerah disekitarnya.
A. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk di Distrik Fakfak Tengah di Tahun 2013 berjumlah 10.820 jiwa dimana
penyebaran penduduk tersebar berada di Keluarahan Danaweria dengan jumlah penduduk sebesar
4.643 jiwa (42,9%) dengan luas wilayah sebesar 36km2, sehingga dapat dikatakan bahwa kepadatan
penduduk di Kelurahan Danaweria sebesar 128,97 penduduk per kilometer persegi (km2).
Karakteristik bangunan rumah milik penduduk pada wilayah perencanaan cukup bervariasi,
yaitu bangunan semi modern maupun bangunan modern. Pada bangunan semi modern sudah
terdapat beberapa perubahan dari bangunan tradisional yang ada, biasanya modifikasi yang
dilakukan adalah bangunan rumah sudah tidak lagi menggunakan kayu sebagai penyangga
bangunan, akan tetapi pondasi bangunan sudah menggunakan beton. Sedangkan pada
bangunan modern sudah mulai banyak dijumpai di Koridor jalan arteri utama lokal primer,
terutama bangunan baru yang banyak didominasi oleh bangunan modern, baik yang
diperuntukkan sebagai perdagangan dan jasa maupun rumah tinggal. Bangunan modern pada
wilayah perencanaan mempunyai jumlah lantai bangunan yang bervariasi, mulai dari 1 lantai
hingga 2 lantai, hal ini dikarenakan peruntukan kawasan sebagai kawasan perdagangan dan
jasa, sehingga bangunan baru yang ada cenderung mempunyai jumlah lantai lebih dari 1.
Visualisasi Fasilitas Perumahan di Kawasan Perencanaan
B. Perdagangan Jasa
Yang termasuk dalam perdagangan dan jasa di kawasan paerencanaan adaah pasar,
pertokoaan, warung makan dll. Secara lebih terperinci kegiatan yang dilakukan pada kawasan
perdagangan di kawasan paerencanaan diantaranya :
- Kegiatan perbelanjaan di pasar sebagai wadah jual beli (baik hasil pertanian wilayah
hinterland, dan hasil kegiatan lainnya), toko/pertokoan, dll.
- Kegiatan penyediaan jasa seperti perbankan, KUD dll
- Kegiatan perdagangan skala kecil seperti warung dan toko tersebar merata dilingkungan
permukiman
C. Perkantoran
Fasilitas perkantoran yang terdapat di Kawasan Perencanaan berupa perkantoran
pemerintah Kantor Kelurahan juga perkantoran swasta berupa kantor partai.
Visualisasi Fasilitas Perkantoran di Kawasan Perencanaan
2. Sarana Peribadatan
Perencanaan sarana peribadatan secara struktural lebih ditekankan pada inisiatif
masyarakat setempat. Namun untuk menunjang setiap kegiatan masayarakat dilingkungan
permukiman sekitar, pemerintah daerah harus memperhatikan setiap pusat lingkungan
harus tersedia sarana-sarana peribadatan seperti masjid dan gereja yang mempunyai nilai
historis dan monumental. Jumlah sarana peribadatan yang terdapat di kawasan
perencanaan yaitu terdapat 4 unit masjid dan 2 unit gereja.
Visualisasi Fasilitas Peribadatan di Kawasan Perencanaan
3. Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di kawasan perencanaan yaitu berupa Balai Pengobatan
Umum, Balai Fatima juga posyandu yang terdapat pada lingkungan permukiman sekitar.
Balai pengobatan tersebut mempunyai skala pelayanan melayani hingga seluruh
masyarakat Kabupaten Fakfak yang mempunyai kapasitas yang cukup memadai.
Di sepanjang koridor kawasan perencanaan, bentuk dan fungsi bangunan sangat beragam
(bangunan hunian, perniagaan, perkantoran, pendidikan dan sosial budaya), sehingga
kesan monoton masih dapat dihindari. Namun berdasarkan hasil identifikasi kondisi
faktual menunjukkan bahwa komposisi antar massa bangunan masih belum mempunyai
“format irama” yang acceptable dalam membentuk ruang luar terbuka, karena banyaknya
arah (orientasi) letak massa bangunan yang tidak beraturan.
Dengan adanya penataan dan penertiban pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukan
tata ruang, maka komposisi massa bangunan akan tercipta lebih variatif.
2. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan sebagian besar ke arah jalan raya, tata bangunan yang lebih
memanfaatkan lahan secara maksimal cenderung menghadap ke jalan. Pada bangunan jamak
lebih berorientasi pada pada jalan.
6. Sistem Parkir
Jenis parkir yang terdapat di wilayah perencanaan terdapat dua macam, yaitu :
On street parking
On street parking atau parkir tepi badan jalan yaitu sistem perparkiran yang menggunakan
badan jalan sebagai tempat berhentinya kendaraan sementara/parkir. Sistem parkir
seperti inl dapat ditemukan di sepanjang jalan. Adapun lahan yang digunakan adalah bahu
jalan sebelah kanan maupun kiri.
Posisi kendaraan yang parkir sejajar dengan pola jalan/180o. Tapi pada saat tertentu yaltu
pada pick hours, on street parking ini dapat menimbulkan hambatan sehingga secara tidak
langsung akan menghambat laju kendaraan yang metewati jalan utama kawasan
perencanaan. Parkir yang menggunakan badan jalan ini pada salah satu titik telah menjadi
terminal sementara atau terminal bayangan bagi angkutan/ kendaraan umum yang
melewati kawasan ini yaitu terdapat di ruas jalan warahmade depan Pasar Danaweria.
Visualisasi On Street Parking di Kawasan Perencanaan
- Ruang terbuka terbuka yang bersifat tidak umum namum terbuka untuk umum
- Ruang terbuka yang bersifat terbuka untuk umum
- Aspek keterpaduan antara ketiga jenis ruang terbuka ini, secara fungsional, sosial dan
iklim dan ekologi lingkungan
- Pola tata hijau
Visualisasi Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perencanaan
Dalam penataan tata kualitas lingkungan pola tata hijau dan iklim mikro merupakan unsur penting
dalam perancangan ruang terbuka terutama dilingkungan tropis seperti pada kawasan
perencanaan. Konsep tata hijau pada kawasan perencanaan belum terlihat teratur
penganturannya. Oleh sebab itu dianjurkan penanaman pohon tropis yang memiliki cabang dan
daun rimbun. Tata hijau harus mampu memberikan kesatuan antar blok-blok permukiman yang
ada. Unsur air dan sirkulasi udara alami merupakan aspek perancangaan ruang luar yang baik.
Pola tata hijau yang diutamakan pada fungsi perdagangan dan jasa diharapkan dapat berkarakter
formal.
kawasan perencanaan.
Visualisasi Jaringan Air Bersih di Kawasan Perencanaan
2. Air Limbah
Sistem penanganan air limbah di kawasan perencanaan menggunakan sistem
setempat (onsite sanitation) dan belum memiliki jaringan air kotor/limbah cair secara
khusus. Pembuangan air kotor maupun limbah rumah tangga masih dikelola sendiri
oleh masyarakat dan menggunakan jaringan sanitasi setempat yaitu dengan
mengandalkan saluran pembuangan septictank juga jaringan drainase pada jalur
jaringan utama yang terhubung langsung ke pantai karena pada kawasan perencanaan
mempunyai kontur wilayah yang agak landai.
Visualisasi Jaringan Air Bersih di Kawasan Perencanaan
3. Jaringan Drainase
Jaringan drainase yang ada di Kawasan Perencanaan saat ini belum terintegrasi dengan baik.
Hal ini terlihat dari adanya saluran-saluran yang terputus dan tidak jelas pada arah alirannya.
Pada kawasan permukiman sebagian kecil sudah memiliki jaringan drainase sederhana yang
bercampur dengan jaringan air kotor. Limpahan air hujan dan saluran air limbah rumah
tanggan umumnya langsung dialirkan pada jaringan yang ada berupa selokanatau parit-parit
kecil, kolam, ke laut bahkan ada juga yang ke kawasan yang tidak mempunyai sistem
jaringan drainase atau air kotor dimana mereka langsung memanfaatkan tanah untuk
penyerapannya. Berdasarkan kondisi ini maka perlu pengembangan jaringan drainasae
terutama disepanjang jalan dan kawasan permukiman untuk menghindari terjadinya
genangan air. Sedangkan untuk kawasan pasar perlu ditata kembali jaringan drainase yang
telah ada.
Visualisasi Jaringan Drainase di Kawasan Perencanaan
4. Jaringan Persampahan
Sistem persampahan berperan sebagai sarana dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.
karakteristik sampah diwilayah perencanaan bersumber dari kegiatan domestik (rumah
tangga) dan non domestik (pasar). Saat ini upaya penanganan sampah belum terlihat sistem
pengelolaan sampah yang optimal. Pengelolaan sampah saat ini dilakukan masih secara
individual yaitu dengan cara dibakar, ditimbun, dibuang ke pantai, dan tertimbun di tepi
jalan. Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan menurunnya estetika
lingkungan dan menimbulkan pencemaran lingkungan.
5. Jaringan Listrik
Kebutuhan akan pemenuhan jaringan energi dan listrik saat ini merupakan hal paling mutlak,
oleh karena seluruh aktivitas keseharian masyarakat yang memiliki ketergantungan
terhadap energi. Secara umum pada Kawasan Perencanaan telah teraliri listrik yang
bersumber dari PLN hingga menjangkau pada seluruh kawasan permukiman dan juga
terlihat pada beberapa titik ruas jalan mulai ruas jalan utama di kawasan perencanaan hingga
jalan-jalan lingkungan berupa gang telah dijumpai tiang-tiang listrik sebagai tanda telah
terjangkaunya permukiman dengan jaringan listrik dari PLN. Pada beberapa titik,
keberadaan tiang listrik juga diintegrasikan dengan penyediaan lampu penerangan jalan baik
tiang-tiang listrik yang berada di ruas jalan utama kawasan perencanaan maupun tiang listrik
yang tersebar di dalam jalan lingkungan.
Permasalahan terkait jaringan energi dan listrik saat ini secara umum yang meliputi seluruh
wilayah Kabupaten Fakfak yaitu terjadi krisis energi yang diakibatkan oleh jumlah pengunaan
energi yang terlalu konsumtif dan tidak sebanding dengan jumlah daya energi yang tersedia.
Oleh sebab itu sering terjadi pemadaman listrik secara bergilir, kedepannya sangat
diharapkan penambahan kapasitas daya tampung listrik agar secara keseluruhan terpenuhi
aliran listrik yang memadai.
6. Jaringan Telekomunikasi
Komunikasi dan modernisasi saat ini telah berkembang sangat kuat bahkan sampai pada
daerah terpencil sekalipun. Jaringan komunikasi yang berkembang pada masyarakat di
kawasan perencanaan saat ini didominasi oleh pengunaan saluran telepon selelur. Adapun
pengunaan telepon kabel saat ini masih digunakan hanya saja pada terdapat pada fasilitas
perkantoran, jasa dan industri kecil lainnya.
Visualisasi Jaringan Telekomunikasi di Kawasan Perencanaan