Kabupaten Fakfak yang dimekarkan menjadi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana berdasarkan
UU Nomor 26 Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 12 November 2002, secara geografis terletak pada
1310 531 0311 BT - 1330 291 1911 BT dan 20 301 5811 - 30 571 5111 LS. Luas Kabupaten Fakfak
setelah pemekaran berdasarkan UU No. 26/2002 adalah 14.320 Km2 yang terdiri dari 4 (empat
distrik) yang kemudian dimekarkan menjadi 9 (sembilan) Distrik dan terbagi dalam 106 kampung/desa
pada tahun 2004. Kabupaten Fakfak mempunyai luas 14.320 Km2, dengan wilayah yang mempunyai
luas terbesar adalah Distrik Karas 17,40 % dari luas total wilayah Kabupaten.
Suhu udara rata-rata di Kabupaten Fakfak adalah 29 oC pada tahun 2005 dengan suhu udara minimal
adalah 26,4 oC dan maksimum 30,9 oC. Sedangkan rata-rata kelembaban udara pada thn 2005 adalah
85,3 % sedangkan kecepatan angin adalah berkisar 03-05 knot.
terdapat di Dsitrik Karas dengan jumlah 2.955 jiwa (8,28%); hal ini menggambarakan konsentrasi
penduduk terdapat di bagian barat Kabupaten Fakfak.
Jumlah penduduk di wilayah perkotaan dan perdesaan relatif seimbang; di perkotaan adalah 40.609
jiwa (55,94 %) pada tahun 2008 sedangkan di perdesaan sebesar 31.985 jiwa (44,06%); penduduk
perkotaan terutama tersebar di tiga kota yang ada yaitu Fakfak, Fakfak Tengah, dan Kampung
baru/kokas.
3.1.2.1. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur
Berdasarkan kelompok umur Kabupaten Fakfak tahun 2017 maka potensi angkat kerja cukup tingga.
Kelompok anak-anak (0-14 tahn) sebesar 16.513 jiwa atau 22,75%, dewasa (15-64 tahun) sebesar
55.630 jiwa atau 76,63% serta penduduk lanjut usia (>65) sebesar 451 jiwa (0,62%).
3.1.2.2. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk menunjukan kondisi positif di mana angka partisipasi murni sekolah
untuk SD dan SMP tinggi dan di atas 90% yang bebrarti masyrakat terserap di tingkat pendidikan
sesuai dengan umurnya. Untuk SMA relatif lebih rendah yaitu 72%
3.1.2.3. Struktur Penduduk Menurut Penganut Keyakinan Agama
Kabupaten Fakfak merupakan Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang memiliki jumlah penduduk
agama islam lebih banyak dibandingkan dengan yang beragama kristen. Dimana penduduk agama islam
paling banyak yaitu di Distrik Fakfak sebesar 20.279 Jiwa.
Kabupaten Fakfak dan Kaimana merupakan kabupaten di papua yang agak berbeda dari sisi komposisi
penduduk menurut agama, yaitu proporsi penduduk yang beragama islam lebih banyak dibandingkan
dengan yang beragama kristen. Pada tingkat kabupaten, lebih dari separoh jumlah penduduk beragama
islam (59,00%), kemudian Kristen protestan (23,78%), Kristen katholik (16,46%), hindu dan budha
(0,76%).
3.1.2.4. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian rumahtangga penduduk di daerah-daerah pedesaan umumnya adalah petani/nelayan,
sedangkan di daerah perkotaan adalah pedagang, industri rumahtangga, pelayanan jasa, tukang/buruh,
pegawai negeri sipil/TNI/POLRI.
Petani/nelayan mencapai 58% dari total penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja. Dari jumlah
tersebut, hampir 75% berada di daerah-daerah pedesaan. Jumlah pegawai negeri/TNI/POLRI
menduduki posisi kedua dalam mata pencaharian, yaitu 17,5%, 85% diantaranya berada di daerah
perkotaan dan hanya 15% berada di daerah-daerah pedesaan. Jumlah pedagang mencapai 10,6%, dan
65% dari jumlah tersebut berada di perkotaan. Industri rumahtangga mencapai 5%, sebagian berada di
daerah pedesaan (84,8%) dan selebihnya di daerah perkotaan (15,2%). Pelayanan jasa/tukang/buruh
mencapai 5,6%, dan 78% berada di perkotaan.
Sumber :
Tabel 3.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Fakfak
Luas Kepadatan
Jmlh Rumah
No Nama Distrik Wilayah Jml Pddk Penduduk
Kampung Tangga
(Km2) (km²)
1 Fakfak 3 233 3.512 18.138 78
2 Fakfak Timur 6 1.020 234 1400 1
3 Fakfak Barat 9 679 651 2.900 4
4 Kokas 14 788 737 3013 4
5 Fakfak Tengah 13 705 2.276 10.433 15
6 Karas 7 2.491 612 2.667 1
7 Kramongmongga 10 746 311 1540 2
8 Teluk Patipi 13 786 714 3189 4
9 Bomberay 7 1.023 382 1.398 1
Meningkatnya pertumbuhan pendapatan ekonomi regional seuatu wilayah merupakan salah satu
indikasi makin meningkatnya meningkatnya kegiatan ekonomi pada daerah tersebut, PDRB
merupakan slaha satu indikator umum yang dapat mengagambarkan struktur kegiatan ekonomi suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu.
Struktur ekonomi Kabupaten Fakfak terutama di dukung oleh sektor :
Pertanian 30,09% (data tahun 2007)
Bangunan 15,08%
Perdagangan 13,91%
Pengangkutan 8,56%
Selebihnya sektor lain terutama jasa2 dan industri
Sektor industri menyumbang sekitar 7 dan 6 % tahun 2006 dan 2007 dapat dikatakan cukup
baik sebagai indikasi perkembangan industri di Kabupaten Fakfak yang terdiri dari industri kecil
maupun industri besar menengah. Industri kecil cukup banyak jumlahnya dengan agro dan hasil hutan.
Pertumbuhan eknomi sacara riil dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDRB berdasakan harga
konstan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi sektor riil di Kabupaten Fakfak adalah sebesar 6,82%
(tahun 2005-2006) dan 4,46% (tahun 2006-2007); dengan sektor riil yang menunjukan pertumbuhan
adalah (PDRB 2003-2007) :
Sektor bangunan mengalami pertumbuhan tinggi dan relatif konstan sebesar 12,88%, dengan
porsi sumbangan sebesar 15,08%
Sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan sebesar 9,41%
Sektor pengangkutan dan kominikasi mengalami pertumbuhan sebesar 9,24%
Sektor pertanian tumbuh denagn angka laju relatif rendah sejak tahun 2003 dan sedikit
fluktuaktif, rata-rata sebesar 1,52% (2003-2007). Sektor ini didukung terutama oleh sub sektor
yang menyumbang tertinggi kehutanan, perikakan dan perkebunan. Sub sektor perikanan sejak
2003-2006 tumbuh dengan laju tinggi, akan tetapi tahun 2007 dengan angka smentara minus
4,1%. Sub sektor kehutanan relatif tumbuh negatif beberapa tahun belakangan, baru tahun 2009
tumbuh positif 1,55%
Analisa shift share menunjukan beberapa sektor di Kabupaten Fakfak termasuk sektor yang
berperan dan progresif yaitu pertanian terutama perikanan; bangunan, kontruksi; perdagangan;
keuangan dan jasa-jasa. Sektor pengangkutan termasuk kelompok sektor yang lamban karena daya
saing rendah.
3.1.3.1. Potensi Sumber Daya Alam Dan Perekonomian
A. Pertanian
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting untuk masyarakat di Kabupaten Fakfak.
Wilayah bagian distrik Kabupaten Fakfak mayoritas mempunyai lahan pertanian yang cukup luas
seperti di Distrik Bomberay, Kramongmongga, Karas dan Distrik Fakfak Barat. Lahan pertanian yang
berupa tanaman holtikultura cukup menunjang petani di Kabupaten Fakfak. Untuk Distrik Bomberay
sedang dilakukan pembukaan lahan Sawah dan Kedelai. Sub sector pertanian tanaman pangan lokal
yang berkembang di Kabupaten Fakfak mencakup tanaman lokal (komoditi ubi kayu, ubi jalar, kacang-
kacangan, bayam) dan buah-buahan (Durian, Langsat, mangga, rambutan, pisang). Umbi-umbian
merupakan tanaman yang menonjol dan ditanam oleh masyarakat namun jumlah dan produksinya
masih belum terukur secara baik. Tahun 2012 jenis komoditi berupa hasil pertanian pangan (jenis padi
dan jagung) selain umbi-umbian di Kabupaten Fakfak mengalami peningkatan seperti tampak pada
tabel 3.2. Hal ini diikuti dengan pembukaan lahan pertanian di Distrik Bomberay yang merupakan
upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian, Pemerintah Kabupaten Fakfak
telah mencanangkan program Agropolitan yang berlokasi di Distrik Bomberay dan Agrowisata yang
berada pada Distrik Kramongmongga. Dengan adanya kawasan ini diharapkan pemerintah Kabupaten
Fakfak tidak kehilangan produksi hasil pertanian bahkan meningkatkan hasil pertanian baik kualitas
maupun produktivitasnya.
Produksi ikan dan udang di Kabupaten Fakfak sangat memiliki nilai ekonomis dan berpotensi
menghasilkan PAD Fakfak, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Fakfak berkomitmen untuk
mengembangkan Minapolitan Weri di Distrik Fakfak Timur sebagai upaya mengoptimalkan
pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan yang ada.
Potensi Sumberdaya pesisir dan laut lainnya dengan adanya pulau-pulau kecil yang memiliki
potensi untuk dijadikan tempat pariwisata bahari yang dapat meningkatkan pendapatan daerah
dari sektor pariwisata. Untuk Pertumbuhan sektor perikanan laut ini sangat potensial dan
diharapkan kedepan ada banyak pengusaha yang tertarik berinvestasi di bidang industri perikanan
dan kelautan antara lain industri pengalengan ikan, pengasinan dan pengasapan ikan serta budidaya
ikan.
C. Peternakan
Sektor peternakan di Kabupaten Fakfak yang telah dikembangkan mencakup produksi ternak
besar, ternak kecil, dan unggas. Kegiatan peternakan yang telah dikembangkan meliputi
peternakan Sapi, Babi dan Kambing. Sementara jenis ternak unggas yang dikembangkan meliputi
Ayam buras, ayam potong dan ayam petelur.
Kegiatan peternakan yang menonjol adalah peternakan Sapi yang dipusatkan Di Distrik Bomberay
dan menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk mengembangkan Bomberay menjadi
Distrik Agribisnis Peternakan. Luas Areal untuk kegiatan peternakan sangat potensial dan
populasi Ternak Sapi saat ini meningkat dengan penyiapan Ranc-ranc ternak. Sementara bantuan
untuk pengembangan sektor peternakan dari pemerintahan pusat dan provinsi terus dilakukan
untuk meningkatkan kawasan ini sebagai sentral swasembada Daging mencukupi kebutuhan
Indonesia Bagian Timur. Oleh karenanya, terjadi peningkatan populasi ternak sapi yang cukup
tinggi dalam dua tahun terakhir.
D. Perkebunan
Komoditi tanaman perkebunan yang diusahakan berupa Pala, cengkeh, Kelapa, Kopi, dan coklat
serta beberapa produk-produk ikutannya dan hasil-hasilnya. Untuk seluruh jenis tanaman
perkebunan tersebut telah dikembangkan merata di seluruh wilayah Kabupaten Fakfak. Namun
dari jenis tanaman ini yang, hasil perkebunan yang utama dan menonjal adalah tanaman pala. Hasil
tanaman pala ini merupakan komoditas andalan karena sebagain besar penduduk lokal memiliki
lahan tanaman ini, bahkan Kabupaten Fakfak mendapat julukan Kota Pala karena hasil pala yang
cukup melimpah. Jika dilihat grafiknya, tampak ada peningkatan hasil tanaman pala tahun 2012
dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya.
Luas total areal perkebunan tahun 2012 sekitar 12.103,83 ha yang diperkirakan terus
meningkat dengan pembukaan lahan baru. Khusus komoditas tanaman Perkebunan Unggulan pala
luas areal sebesar 6.383 Ha. Penyebaran Tanaman Pala tersebar di 8 Distrik yaitu
Kramongmongga, Kokas, Teluk Patipi, Fakfak Tengah, Karas, dan Distrik Fakfak Barat.
Hasil produksi tanaman pala berupa biji pala, fuli/bunga pala, dan daging pala dengan tingkat
produksi rata-rata pertahun sebesar 1.885,712 ton yang di Ekspor ke Pulau Jawa dan Sulawesi.
Sedangkan industri pengolahan ikutan dari tanaman ini adalah berupa produk manisan, dodol pala
dan Sirup Pala. Komitmen Pemerintah daerah Kabupaten Fakfak untuk mengembangkan
Agrowisata di Distrik Kramomongga dengan fokus tanaman eksport berupa komoditi pala.
E. Kehutanan
Kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten Fakfak sangat berpotensi. Di wilayah pegunungan
dan hutan pantai ditumbuhi mangrove karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Fakfak masih
di dominasi oleh hutan sekitar 81,5 % dari seluruh luas wilayah Fakfak. Berbagai jenis vegetasi
kayu yang heterogen, flora dan fauna tersebar hampir di seluruh wilayah. Potensi hutan yang
dimanfaatkan secara signifikan masih terbatas pada potensi kayu dengan penebangan yang hanya
memanfaatkan potensi alami. Potensi-potensi lain dari hutan berupa produk non kayu (rotan,
damar, kulit kayu, kopal, nipah, akar-akaran tanaman obat, aneka tanaman eksotik) seperti
tanaman hias dan anggrek, fauna-fauna endemik dan khas seperti buaya, berbagai aneka
tanaman obat belum diupayakan secara optimal. Hasil hutan yang telah dimanfaatkan sebatas
kegiatan penebangan kayu oleh masyarakat,
pengambilan hasil hutan lainnya dan perburuhan.
Dari data yang ada sektor kehutanan, memberikan kontribusi sebesar 7 % dari PDRB
Kabupaten Fakfak pada tahun 2012 (BPS Fakfak, 2012) bila di bandingkan dengan lima tahun
sebelumnya yang meningkat sampai 13 %, baik yang berasal dari kayu bulat maupun industri
pengolahan kayu hulu (plywood). Ini menunjukkan bahwa industri pengolahan kayu belum
memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Fakfak. Total luas Hutan Menurut TGHK sebesar 1.131.988 Ha, yang terdiri dari
Hutan Lindung 48.572 Ha, Cagar Alam 79.036 Ha, Hutan Produksi tetap 472.197 Ha, Hutan
Produksi Terbatas 268.386 Ha, Hutan Produksi Konversi 238.732 Ha, dan APL (Areal
Pemanfaatan Lain) 25.064 Ha.
G. Perindustrian
Sektor perindustrian di Kabupaten Fakfak terfokus pada industri pengolahan yang terdiri dari
industri sedang, industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Industri di Kabupaten Fakfak yang
kelihatan terkonsentrasi pada kegiatan yang mengelola potensi sumber daya alam yang ada di
sekeliling penduduk misalnya industri pengolahan ikan di Distrik Kokas, Industri Pala di Distrik
Fakfak dan Teluk Patipi dan industri kerajinan rumah tangga berupa anyam-anyaman di Teluk
Patipi dan Kokas.
Industri yang paling menonjol adalah Industri dalam mengelola buah pala dengan berbagai produk
unggulan mulai dari produk bumbu dapur, produk makanan dan minuman yang telah dikemas
menjadi oleh-oleh khas Fakfak. Secara keseluruhan industri Pala sudah sangat terkenal sehingga
Kabupaten Fakfak sering di sebut sebagai KOTA PALA karena memiliki produksi tanaman pala
yang dieksport.
C1,C2 dan C3 (putih), D1 dan D2 (hijau) serta Trayek E (biru), angkot di Kabupaten fakfak berjumlah
424 unit. Keberadaan dari angkutan umum (angkot) tersebut di dukung dengan prasarana yang
mendukung dalam trasportasi darat.
Adapun trayek yang dilayani oleh bus damri adalah sebagai berikut :
1. Terminal Thumburuni – Ubadari – Kramomongga – Mamur – Nambukteb – Kayuni –
Teluk/Tetar.
2. Pasar seberang (Wambar) – Newewikarya/Raduria – Brongkendik/Air Besar – Mandopma –
Pasir Putih – Wayati – Kalamanuk – Kwama – Kotam – Wambar.
3. Terminal Dulanpokpok (Werpigan) – Sekru – Kiat – Wereba/Perwasak –
Werpigan/Warebuan.
Sedangkan untuk mencapai ke wilayah lainnya di Kabupaten Fakfak dapat dilakukan dengan jalan
laut, karena belum memadainya akses dan ketersediaan jaringan jalan darat.
kurang. Sangat diperlukan pengembangan pusat energi yang mencukupi dan stabil terutama
mendukung pertambangan, dan agropolitan di Bomberay dsk.
Sebagai salah satu informasi yang mendukung pengembangan energi di Kabupaten Fakfak dan
Papua umumnya, yaitu dengan posisi strategis bumi Papua diantara Pacific ocean & Indian ocean
memiliki potensi besar konversi energi ombak (wave energy conversion) sepanjang garis pantai,
menjadi daya listrik.
Bentuk karakteristik ombak (wave) mirip dengan bentuk s sinusoidal gelombang alternating
current (AC) & radio frequency (RF), a.l. sama-sama penyimpan energi (energy storage).
Karakter pasang-surut (tidal) wilayah Indonesia (begitu juga sumber energinya) relatif mudah
diprediksi, terkait dengan siklus putaran bulan & bumi terhadap matahari.
Dengan demikian dapat menjadi alternatif dalam pengembangan wilayah dan pengembangan
sumber energi wilayah, yaitu pengembangan pembangkit listrik tenaga ombak (PLTO); dalam hal
ruang disepanjang garis pantai yang diperlukan maka di Kabupaten Fakfak alokasi ruang tersebut tidak
terlalu sulit.
Sebagai gambaran, potensi energi kelautan Indonesia diperkirakan oleh para ahli mencapai
240.000 MW, dan tentu halnya sama di bumi Papua mempunyai potensi besar karena garis pantainya
panjang.
seperti diving dan snorkeling, wisata minat khusus penelitian ekologi terumbu karang,
dan wisata rekreasi.
Jalur paket wisata rekreasi pantai yang mencakup: Pantai Wayob, Pantai Pasir Putih,
Pantai Wambar dan Pantai Weri. Adapun objek wisata dan daya tarik wisata yang
dapat dinikmati untuk paket wisata rekreasi pantai mencakup: Pantai Pasir Putih, Pantai
Petawarna, Pantai Wambar, Pantai Wayob dan Pantai Weri. Sedangkan aktivitas yang
dikembangkan adalah wisata rekreatif di pantai untuk menikmati pemandangan pantai,
olah raga pantai, dan mandi di pantai.
Jalur paket wisata eksplorasi hutan alam yang mencakup: cagar alam pegunungan
Fakfak. Adapun objek wisata dan daya tarik wisata yang dapat dinikmati untuk paket
wisata eksplorasi hutan alam adalah cagar alam pegunungan Fakfak. Sedangkan aktivitas
yang dikembangkan adalah wisata minat khusus dengan menjelajah hutan dan
pengamatan satwa dan tumbuhan.
Jalur paket wisata pengembangan sejarah dan religi yang mencakup : peninggalan Raja Ugar-
Gambar Telapak Tangan Prasejarah-Gereja Tua Pikpik- Benteng Pertahanan Tentara Jepang Kokas-
Mesjid Tua Patimburak-Tugu Perjuangan Bumi Merah Putih. Adapun objek wisata dan daya tarik
wisata yang dapat dinikmati untuk paket wisata peninggalan sejarah dan religi adalah : Benteng
Pertahanan Tentara Jepang Kokas, peninggalan Raja Ugar, Gambar Telapak Tangan Prasejarah, Tugu
Perjuangan Bumi Merah Putih, Pulau Tubir Seram, Gereja Tua Pikpik dan Mesjid Patimburak.
Sedangkan aktivitas yang dikembangkan adalah wisata tinggal bersama masyarakat Kokas di
Patimburak, Wisata ziarah, wisata sejarah dan Pendidikan
Fakfak adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Wilayah ini
terletak di kepala burung, Papua Barat sehingga letaknya sangat strategis dan dapat dicapai dari kota
Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Di Kabupaten Fakfak Anda akan disuguhkan dengan berbagai
tempat wisata menarik dan indah seperti wisata budaya, keindahan bawah laut, peninggalan pra
sejarah serta keindahan alamnya yang cantik dan memesona untuk dinikmati.
Kabupaten Fakfak dikenal dengan sebutan Kota Pala karena wilayah ini terkenal sebagai penghasil
buah Pala. Ada banyak tempat wisata menarik yang dapat di kunjungi di kota ini. Wisatawan dapat
menikmati pemandangan alam yang pastinya akan meninggalkan kesan pada pengalaman perjalanan
Wisatawan di kota Fakfak.
Potensi sejarah dan budaya yang dimiliki Kabupaten Fakfak sangat beragam dan begitu menarik untuk
Wisatawan jelajahi. Kabupaten Fakfak sendiri merupakan Kabupaten Tertua di tanah Papua yang
memiliki banyak sejarah peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang saat terjadinya Perang
Dunia II. Selain itu bukti peninggalan zaman prasejarah peradaban kuno masih dapat Wisatawan lihat
berupa cap tangan yang berada pada dinding batu pada gugusan pulau karstdi Distrik Kokas.
Berikut 10 Tempat Wisata Menarik Di Kabupaten Fakfak ;
1. Air Terjun Maredred adalah salah satu keindahan alam Fakfak yang sangat indah
menakjubkan yang dapat Wisatawan nikmati saat berlibur ke Fakfak, Papua. Disini Wisatawan
dapat menikmati pemandangan aliran sungai dengan tebing batu yang mengapit dikedua
sisinya. Selain dapat menikmati keindahan air terjun, Ditempat ini Wisatawan juga akan
disuguhkan dengan panorama kebun pala serta pemandangan hutan hujan tropis Papua
dengan aneka kicauan burung yang akan mengiringi perjalanan Wisatawan seperti kicauan
Burung Nuri, Burung Kakatua dan juga Burung Cendrawasih.
2. Air Terjun Kayuni merupakan tempat wisata andalan Kabupaten Fakfak yang sering
dikunjungi oleh wisatawan. Selain memiliki panorama alam yang masih asri dan menakjubkan,
tempat wisata ini juga mudah dijangkau dan berada tidak jauh dari jalan utama. sehingga
Wisatawan dengan sangat mudah untuk menjangkaunya untuk menikmati keindahan alamnya.
3. Air Terjun Kitikiti adalah air terjun yang langsung terjun ke laut dengan keindahannya yang
memesona. Selain itu disekitar air terjun terpampang keindahan bawah laut yang sangat indah
dengan terumbu karang yang cantik dengan dikelilingi oleh ikan warna warni yang
menakjubkan.
Sementara bagi Wisatawan yang hobi memancing, tempat ini juga menawarkan sensasi
memancing yang tidak ada ditempat lainnya. Selain memiliki spot memancing yang sangat
beragam, tempat ini juga memiliki spot menyelam dan snorkeling.
Berlibur ke Air Terjun Kitikiti pastinya akan memanjakan mata Wisatawan dan menjadi
pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup.
4. Tempat wisata selanjutnya yang dapat Wisatawan kunjungi saat berlibur ke Kabupaten Fakfak,
Papua adalah Kali Kuali, Disini Wisatawan bisa menghabiskan waktu untuk bersantai sambil
menikmati suasana alam yang asri dan alami dengan airnya yang jernih dimana Wisatawan bisa
berenang didalamnya.
Lokasi Kali Kuali adalah spot dimana bebatuan besar membentuk kolam raksasa dengan
kedalaman yang lumayan. Wisatawan bisa berenang diairnya yang jernih dan cukup deras
sebelum mengalir ke laut lepas.
5. selanjutnya yang dapat Wisatawan kunjungi adalah Kali Ubaidari. Tempat ini merupakan
objek wisata berupa aliran air yang mengalir seperti anak tangga. Air begitu tenang dan dingin
akan Wisatawan rasakan saat berendam atau sekedar mandi untuk menyegarkan tubuh. Kali
yang berada di Kampung Ubadari, Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat
layak untuk Wisatawan kunjungi saat berlibur ke Fakfak.
Airnya yang jernih, segar dan tempatnya yang sunyi akan membuat Wisatawan nyaman
berlibur ke tempat ini.
6. Di Kabupaten Fakfak, Wisatawan juga akan disuguhkan dengan Gugusan Pulau Karst yang
cantik dan menawan. Disalah satu tebing karang laut Kokas ini terdapat celah dengan sebuah
kotak yang terbuat dari semen. Pada kotak tersebut dipenuhi dengan tengkorak dan tulang
belulang.
Gugusan pulau ini bukanlah sekedar gugusan pulau, Konon menurut masyarakat setempat
tempat ini adalah kuburan atau tempat tidur Putri Laut atau yang biasa juga disebut dengan
Hantu Laut oleh masyarakat sekitar.
7. Masjid Tua Patimburak adalah sebuah masjid tua bersejarah yang berada di Distrik Kokas,
Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di
Pulau Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak.
Masjid yang dibangun pada tahun 1870 ini memiliki keunikan pada arsitekturnya. yaitu adanya
perpaduan antara bentuk Masjid dan Gereja.
8. Gua ini merupakan saksi sejarah peninggalan penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II.
Gua ini dibuat oleh masyarakat sekitar dengan sistem kerja paksa. Gua yang terletak di
Distrik Kokas merupakan basis pertahanan tentara Jepang melawan sekutu pada masa Perang
Dunia II. Jika dilihat dari luar, Kita tidak akan menyangka bahwa tempat ini merupakan sebuah
gua persembunyian. Dari luar Wisatawan hanya akan melihat tiga buah bunker pengintai
berukuran 4 meter persegi. Namun begitu Wisatawan masuk kedalamnya, Maka Wisatawan
akan menemukan gua yang dibangun tepat menghadap laut. Dahulu, setiap kapal sekutu yang
merapat di perairan Kokas dapat dipantau dengan sangat mudah oleh tentara Jepang melalui
gua ini.
Hingga saat ini Gua Jepang Kokas masih terlihat asli dan tidak ada perubahan berarti kecuali
pada pintu pagar di ketiga mulut gua. Pemerintah setempatpun telah menjadikan Gua Jepang
Kokas sebagai tempat wisata yang patut untuk Wisatawan kunjungi saat berlibur ke
Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
9. Di Kabupaten Fakfak, Wisatawan juga akan disuguhkan dengan pemandangan bukit padang
rumput yang terbentang luas sejauh mata memandang. Jika Wisatawan berminat datanglah ke
Distrik Bomberay, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua, Indonesia untuk menikmati
keindahannya.
10. Kokas adalah sebuah distrik di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Indonesia atau
berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota. Kokas banyak menyimpan peninggalan masa
lalu dari peninggalan pra sejarajh hingga sejarah modern Indonesia. Disini juga terdapat Masjid
Tertua di Kabupaten Fakfak yaitu Masjid Tua Patimburak.
Sementara itu didaerah Andamata, Fior, Forir, Darembang dan Goras, Wisatawan bisa
menemukan berbagai cap tangan berwarna oker kemerahan yang melekat pada dinding-
dinding batu tepi laut. Tempat ini juga dikenal sebagai Situs Purbakala Kokas atau oleh
masyarakat setempat disebut Tampurarang. Selain itu ditempat ini juga terdapat gua
persembunyian tentara Jepang, Peninggalan masa perang fasifik (1941-1945).
Sebelumnya Kabupaten Kaimana terbagi menjadi 4 Distrik, yaitu Distrik Kaimana, Distrik Teluk
Arguni, Distrik Buruway, dan Distrik Teluk Etna. Kemudian pada tahun 2006 ditetapkan 3 Distrik
pemekaran baru yaitu Distrik Kambrau (pemekaran Distrik Kaimana), Distrik Arguni Bawah
(Pemekaran Distrik Teluk Arguni), dan Distrik Yamor (Pemekaran Distrik Teluk Etna). Saat ini
Kabupaten Kaimana terbagi menjadi 7 (tujuh) distrik yaitu Distrik Kaimana, Kambrauw, Buruway,
Teluk Etna, Teluk Arguni Bawah, Teluk Arguni dan Yamor. Sedangkan untuk jumlah kampung ada 88
kampung yang tersebar di tujuh Distrik, 2 kelurahan di Distrik Kaimana (Kelurahan Kaimana Kota
dan Kelurahan Krooy), serta 1 kelurahan di Distrik Arguni Bawah (Kelurahan Genova). Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
kasar (lempung) – halus (liat berlempung), drainase agakbterhambat hingga baik. Jenis tanah ini
terdapat pada daerah di sepanjang aliranbsungai
4. Gleisol : Tanah-tanah yang tergenang yang ditandai oleh adanya lapisan tanahbberwarna kelabu
(gleik), tekstur agak kasar hingga halus, solum dalam > 100 cm. Jenis tanah ini banyak terdapat
pada daerah aliran sungai dan daerah rawa, dengan drainase terhambat. Jenis tanah terbanyak
terdapat di Distrik Teluk Etna.
5. Kambisol : Jenis tanah ini ditandai oleh adanya horizon penentu kambik (terjadi peningkatan
kadar liat pada lapisan bawah). Tanah ini berada pada daerah relatif tinggi, dengan drainase agak
cepat hingga baik dan solum tanah termasuk dalam. Penyebaran jenis tanah ini sangat luas mulai
dari dataran datar hingga wilayah perbukitan dan bahkan sampai ke pegunungan.
2. Podsolik : Ciri utama dari jenis tanah ini adanya horizon argilik dimana pada lapisan bawah terjadi
peningkatan kandungan liat 2 kali kandungan liat pada tanah lapisan bawah (2t). Tanah ini
mempunyai tekstur agak halus hingga halus, drainase agak cepat hingga baik. Jenis tanah ini
penyebarannya pada daerah-daerah bergelombang yang terdapat di 4 distrik.
3. Latosol : adalah tanah yang telah mengalami perkembangan profil matang, yang ditandai dengan
tekstur halus (liat) hampir pada semua lapisan dan struktur remah, solum dalam > 100 cm,
drainase agak cepat hingga baik. Penyebaran jenis tanah ini pada daerah-daerah perbukitan.
4. Mediteran : Jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk kapur, dengan solum dalam hingga
dangkal, tekstur agak halus hingga halus, drainase agak cepat hingga baik. Jenis tanah ini tersebar
pada daerah-daerah perbukitan.
5. Litosol : solum tanah dangkal sampai sangat dangkal < 50 cm, tekstur agak kasar hingga batuan.
Drainase agak cepat hingga cepat. Penyebaran jenis tanah ini pada daerah perbukitan hingga
pegunungan dengan kemiringan lereng > 40%. Dari 9 (sembilan) jenis tanah yang ada di
Kabupaten Kaimana, dimana 3 (tiga) jenis tanah yaitu, Organosol, Regosol dan Litosol tidak
sesuai untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, sedang jenis tanah lainnya sesuai untuk
pertanian tanaman pangan.
3.3.2.3. Geologi
Kondisi geomorfik Kabupaten Kaimana dapat dibagi menjadi tiga satuan geomorfik yaitu 1)
satuan perbukitan berlereng terjal (>40 %); 2) satuan perbukitan berlereng sedang ( 9 – 40 %); dan
satuan perbukitan berlereng landai (0 – 8 %). Satuan perbukitan berlereng terjal hampir merata di
bagian timur wilayah Kabupaten Kaimana, khususnya di distrik Teluk Etna, Kaimana, dan Arguni,
sedangkan di bagian barat menempati bagian paling ujung distrik Buruway. Satuan perbukitan
berlereng sedang menempati bagian barat Kabupaten Kaimana, di daerah Distrik Buruway,
sedangkan satuan perbukitan berlereng landai menempati sebagain Distrik Teluk Etna dan sebagian
kecil Distrik Buruway yang umumnya berupa daerah rawa air payau. Pola aliran sungai di bagian timur
Kabupaten Kaimana, didaerah Distrik Kaimana dan Teluk Etna adalah trellis yang berhubungan erat
dengan kondisi struktur geologi yang berupa perlipatan (jalur lipatan Lengguru), sedangkan di bagian
Barat Kabupaten Kaimana, di daerah Distrik Buruway dan Arguni adalah trellis hingga dendritik yang
juga dikontrol oleh struktur lipatan ataupun kondisi batuan dasar sungai (bed stream) yang relatif
homogen.
Kondisi stratigrafi Kabupaten Kaimana menurut Peta Geologi Lembar Kaimana 1 : 250.000,
Tobing, Robinson dan Ryburn,1990) terdiri dari formasi formasi batuan (litostratigrafi) yang berumur
Paleozoikum (Primer), Mesozoikum (Sekunder) dan Kenozoikum (Tersier) dan Kwarter (gambar
3.2). Formasi formasi batuan tertua yang berumur Paleozoikum (Perm) adalah Granit Kwatisore
(PRk) dan Formasi Aiduna (Pa).
Formasi formasi batuan yang berumur Mesozoikum antara lain Formasi Tipuma (TRJt) yang
berumur Trias hingga Jura, Formasi Kopai ( Jko) yang berumur Jura, Batupasir Woniwogi (JKw) yang
berumur Jura, Batulumpur Piniya (Kp) yang berumur Kapur, Batupasir Ekmai (Kue) yang berumur
Kapur, Kelompok Kembelangan (JKk) yang berumur Jura hingga Kapur, sedangkan formasi formasi
batuan yang berumur Kenozoikum antara lain Batugamping Imskin (KTi), Formasi Waripi (KTew),
Kelompok Paniai (KTmp), Batugamping Lengguru (Tpml), Formasi Klasafet (Tmk), Kelompok Besar
Batugamping New Guinea (KTmn),
Kelompok Melange (Tmx), Diorit Pariri (Tmpp), Formasi Steenkool (TQs). Formasi formasi
batuan yang berumur Kwarter antara lain Batuan gunung api Jamur ( Qpj), Fanglomerat (Qf),
Terumbu koral terangkat (Qc), dan Aluvium (Qa). Berikut ini akan diuraikan masing formasi dan
penyusunnya dari yang tertua hingga termuda.
a. Formasi formasi batuan yang berumur Paleozoikum
1. Granit Kwatisore (PRk), terdiri dari granit biotit kelabu, berukuran butir sedang sampai
kasar, mengandung feldspar berwarna abu-abu dan merah muda.
2. Formasi Aiduna (Pa) yang hanya terdapat pada penampang geologi, terdiri dari
batulempung lanauan, setempat batulempung pasiran dan sedikit sisipan batupasir.
b. Formasi formasi batuan yang berumur Mesozoikum
1. Formasi Tipuma (TRJt), terdir dari batulumpur, batulanau, serpih, dan batupasir berlapis
baik, berwarna sawo matang, ungu, kelabu, hijau, dan sedikit konglomerat dan sudah
mengalami metamorphose.
2. Formasi Kopai (Jko), terdiri dari batulumpur dan serpih gampingan, berlapis baik, terdapat
konglomerat alas, sedikit batugamping dan terdapat fragmen pirit, agak termetamorfose.
3. Batupasir Woniwogi (JKw), terdiri dari orthokwarsit puritan, glaukonitan, berlapis dengan
sisipan tipis batulumpur dan serpih di bagian atas, sudah mengalami metamorphose.
4. Batulumpur Piniya (Kp), terdiri dari batulumpur mikaan, batulumpur glaukonitan, batupasir
dan batulanau lumpuran glaukonitan, dan serpih. Di bagian timur telah mengalami
metamorphose.
5. Batupasir Ekmai (Kue), terdiri dari batupasir kwarsa dan batulanau pejal, berlapis tebal,
batupasir kwarsa glaukonitan, batupasir dan batulanau karbonan, batulumpur dan serpih. Di
bagian Timur agak termetamorfose.
6. Kelompok Kembelangan (JKk), terdiri dari batulumpur, serpih, batulanau dengan sisipan
batupasir, dan batugamping.
c. Formasi formasi batuan yang berumur Kenozoikum
1. Batugamping Imskin (KTi), terdiri dari batugamping pelagik, berlapis baik, terdapat sisipan
batugamping porus, batunapal, batugamping piritan, mikrokristalin batugamping.
2. Formasi Waripi (KTew), terdiri dari kalkarenit dan biokalkarenit pasiran, berlapis, banyak
dijumpai oolit, batupasir kwarsa dan batulanau gampingan, seringkali glaukonitan, sedikit
batulumpur dan kalsilutit.
3. Kelompok Paniai (KTmp), terdiri dari biomikrit ganggang foraminifera, berlapis baik dan
pejal.
4. Batugamping Lengguru (Tpml), terdiri dari kalkarenit, biokalkarenit, biomikrit ganggang
foraminifera, kalsilutit, kalkarenit pasiran, biokalsirudit, batupasir gampingan glaukonitan,
batulanau, sedikit batukapur, jarang ditemukan rijang.
5. Formasi Klasafet (Tmk), terdiri dari batunapal, batulumpur gampingan dan sisipan kalsilutit.
6. Kelompok Besar Batugamping New Guinea (KTmn), terdiri dari batugamping, sedikit
serpih, batulempung, batupasir dan batunapal.
7. Kelompok Melange (Tmx), terdiri dari percampuran material berukuran pasir hingga
bongkah, luasnya hingga beberapa kilometer yang terdiri dari Batugamping Imskin, Formasi
Kopai, Formasi Tipuma dan mungkin batuan Paleozoikum.
8. Diorit Pariri (Tmpp), terdiri dari diorit, diorit kwarsa dan diorit porfir.
9. Formasi Steenkool (TQs), terdiri dari batulumpur atau serpih mikaan, batupasir, sedikit
konglomerat dan lapisan lignit.
d. Formasi formasi batuan yang berumur Kwarter
1. Batuan Gunungapi Jamur (Qpj), terdiri dari lava andesit mengandung biotit.
2. Fanglomerat (Qf), terdiri dari konglomerat polemik, sedikit batupasir, batulumpur.
3. Terumbu Koral terangkat (Qc), terdiri dari batugamping koral.
4. Aluvium (Qa), terdiri dari kerikil, pasir, lumpur dan gambut.
Kondisi struktur geologi Kabupaten Kaimana tidak lepas dengan pengaruh pergerakan
konvergen antara lempeng Pasifik ( Lempeng Caroline) yang bergerak menukik ke arah Selatan Barat
Daya menuju lempeng Australia sebesar 10-12 cm/th, sedangkan di bagian Selatan dan Barat Daya
lempeng Australia terdapat lempeng Asia yang relatif menahan pergerakan konvergen tersebut.
Akibatnya di daerah Kabupaten Kaimana didominasi oleh struktur sabuk lipatan Lengguru (Lengguru
Fold Belt) yang dicirikan oleh lipatan lipatan rebah dan tidak simetri yang disertai banyak patahan naik
(thrust fault) yang berarah Utara-Selatan hingga Barat Laut – Tenggara. Pola sesar turun umumnya
berarah Barat Daya - Timur Laut, hingga Utara - Selatan yang disebabkan oleh gaya tarik (ektension
force) akibat sesar Aiduna dan sesar Ransiki. Kondisi tektonik di daerah Kabupaten Kaimana dan
sekitarnya memang sangat komplek, dimana di bagian Barat dibatasi oleh sesar naik Arguni (Arguni
Thrust), di bagian Timur dibatasi oleh sesar geser sinistral Ransiki (Ransiki Fault), di bagian Utara
dibatasi oleh sesar geser sinistral Sorong (Sorong Fault), dan di bagian Selatan dibatasi oleh sesar
geser sinistral Aiduna (Aiduna Fault).
3.3.2.4. Hidrologi
Air sebagai sumber daya alam yang sangat penting nilainya bagi kehidupan masyarakat. Di
beberapa distrik di Kabupaten Kaimana mempunyai potensi yang sangat kecil dan pada waktu-waktu
tertentu mengalami kekurangan air, baik kuantitas maupun kualitas airnya. Sungai-sungai yang ada di
Kabupaten Kaimana disamping berfungsi untuk prasarana transportasi juga sebagai tempat mata
pencaharian penduduk sekitar. Sungaisungai yang mengalir di Kabupaten Kaimana sebanyak 15 buah,
diantaranya:
1. Sungai-sungai yang mengalir di Distrik Kaimana, yaitu Sungai Air Tiba, Sungai Air Merah dan
Sungai Bantami. Ketiga sungai ini mengalir sepanjang tahun, dan pada musim penghujan air sungai
meluap dan menggenangi wilayah hilir.
2. Sungai yang mengalir di Distrik Teluk Arguni, yaitu Sungai Endrofa, Sungai Warso, Sungai
Bianoga, Sungai Rofa, dan Sungai Barari.
3. Sungai yang mengalir di Distrik Buruway, yaitu Sungai Tenggiri, Sungai Buruway, Sungai Kambala,
Sungai Mandewi, dan Sungai Fewan.
5. Sungai yang mengalir di Distrik Teluk Etna, yaitu Sungai Urema dan Sungai Omba.
Semua sungai yang ada di Kabupaten Kaimana mempunyai pola yang sama, yaitu airnya meluap
pada musim penghujan sehingga menggenangi daerah hilir, dan airnya berkurang pada musim kemarau
tapi tidak sampai kering. Meluapnya air sungai pada waktu musim penghujan karena adanya pasang
surut air laut.
Di samping sungai sebagai sumber air bersih, di Kabupaten Kaimana juga terdapat 7 buah danau
yang sangat potensial sebagai sumber air bersih. Ketujuh danau tersebut adalah Danau Kamakawalar,
Danau Lamara, dan Danau Aiwasa (terdapat di Distrik Kaimana), Danau Seweki (terletak di Distrik
Teluk Arguni), Danau Yamur, Danau Mbuta, dan Danau Nanami (terletak di Distrik Teluk Etna).
3.3.2.5. Klimatologi
Iklim di wilayah Kaimana hampir sama dengan sebagian besar wilayah lain di Papua yaitu tropis.
Suhu udara berkisar antara 15º C-34ºC, tekanan udara 1006,2 mbs – 1009,3 mbs dan kelembaban
rata-rata 83,92%. Kecepatan angin dan arah angin berkisar antara 3 knot dan 180º sampai 05 knot
dan 340º. Kondisi alam Kaimana dipengaruhi oleh dua musim yaitu, musim kemarau pada bulan
Oktober-April yang ditandai dengan angin Barat, dan musim hujan pada bulan April-Oktober yang
ditandai dengan angin Timur.
Berdasarkan data curah hujan di Kabupaten Kaimana, curah hujan per tahun tidak menentu dan
bervariasi antara 1500 mm-4000 mm. Dari data curah hujan pada tahun 2006,curah hujan tertinggi
jatuh pada bulan Januari, dan terendah terjadi pada bulan Agustus. Untuk jumlah hari hujan, tertinggi
pada bulan Februari dan Desember, serta yang terendah pada bulan Juni dan September.
Selengkapnya, curah hujan hujan di Kabupaten Kaimana tahun 1999 – 2006 disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 3.6 Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Kaimana
Adapun untuk potensi emas ada di Distrik Teluk Etna dan saat ini juga ditemukan penambangan
secara liar (PETI) di kawasan tersebut. Untuk potensi batu bara ditemukan di Distrik Teluk Arguni
dan Buruway.
sebagai potensi SDM, mengandung arti bahwa penduduk atau manusia memiliki peranan dalam
pengelolaan sumber daya alam (SDA). Peranan penduduk akan dapat berhasil apabila memiliki
kemampuan dalam menjawab tantangan dalam pembangunan.
Pada tahun 2004, jumlah distrik di Kabupaten Kaimana berjumlah 4 Distrik, yaitu Distrik
Buruway, Kaimana, Teluk Etna, dan Teluk Arguni. Kemudian pada tahun 2006 terjadi pemekaran
wilayah sejumlah 3 Distrik, yaitu Distrik Kambrau, Arguni Bawah, dan Yamor. Distrik Kambrau
merupakan pemekaran dari Distrik Kaimana dan Distrik Arguni Bawah merupakan pemekaran dari
Distrik Teluk Arguni. Sedangkan Distrik Yamor merupakan pemekaran dari Distrik Teluk Etna.
Berdasarkan data tahun 2004 dan 2005 data penduduk untuk 3 Distrik baru belum ada karena belum
terjadi pemekaran wilayah. Untuk mendapatkan data lebih lengkap, maka dibuatlah perkiraan hitungan
agar dari tahun 2004 – 2005, jumlah penduduk di ketiga Distrik dapat muncul meskipun pada waktu
itu belum pecah.
Dari data tahun 2007 dapat diketahui jumlah penduduk terbanyak tetap ada di Distrik Kaimana,
dengan jumlah penduduk 21.017 jiwa atau 55,09% dari total penduduk Kabupaten Kaimana.
Banyaknya penduduk di Distrik Kaimana disebabkan distrik ini merupakan pusat pemerintahan dan
perekonomian Kabupaten Kaimana. Sementara itu jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Distrik
Yamor dengan jumlah penduduk sebanyak 1.663 orang atau hanya sekitar 4,36% dari total penduduk
Kabupaten Kaimana. Adapun jumlah penduduk di Kabupaten Kaimana pada tahun 2004 - 2007 dapat
dilihat pada tabel
Berdasarkan rasio antara jumlah penduduk dan luas wilayah tahun 2007, diperoleh angka
kepadatan penduduk Kabupaten Kaimana. Pada tahun 2007, kepadatan penduduk Kabupaten Kaimana
sekitar 2,06 jiwa/km2. Selanjutnya apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk per Distrik, Distrik
Kaimana merupakan yang terpadat dengan kepadatan penduduk sekitar 10,03 jiwa/km2. Sedangkan
Distrik Yamor merupakan daerah dengan tingkat kepadatan terendah, yaitu hanya sekitar 0,44
jiwa/km2.
Pt = P0 (1+ r) t
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk pada tahun ke t
P0 : jumlah penduduk pada tahun awal
r : rata-rata laju pertumbuhan
t : jumlah selisih tahun proyeksi
Hingga akhir tahun perencanaan (2031) jumlah penduduk Kabupaten Kaimana diperkirakan
sebanyak 1.303.649 jiwa dengan sebaran paling banyak terdapat di Kecamatan Kaliwungu Selatan
sebanyak 112.155 jiwa, disusul kemudian oleh Kecamatan dengan penduduk sebanyak 109.206 jiwa.
Sedangkan sebaran penduduk paling rendah terdapat di Kecamatan Pagerruyung sebanyak 41.970
jiwa. Sebaran penduduk ini juga mempunyai konsekuensi bagi Pemerintah Daerah untuk menyediakan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat, sehingga pemerataan kebutuhan sarana dan
prasarana wilayah dapat tercapai. Hasil perhitungan proyeksi penduduk Kabupaten Kaimana hingga
tahun 2030 ditampilkan pada tabel.
Harga Konstan 2000. Pada tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaimana yang diukur
berdasarkan Harga Konstan 2000 adalah sebesar 7,9%, lebih cepat bila dibandingkan tahun 2005 yang
hanya mencapai 6,6%.
Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaiknya bila
negatif menunjukkan terjadinya penurunan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaimana dari tahun
2000 sampai dengan tahun 2006 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif disesuaikan dengan
kemampuan dari setiap sektor PDRB dalam mempertahankan eksistensinya. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kaimana tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 8,37% dan terendah terjadi pada tahun
2004 sebesar 5,51%.
3.3.7.3. Struktur Perekonomian Kabupaten Kaimana
Struktur perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh besarnya peranan masing-masing
sektor ekonomi dalam pembentukan nilai tambah PDRB. Sampai tahun 2006, perekonomian di
Kabupaten Kaimana masih bercorak agraris, dimana peranan sektor pertanian masih cukup dominan
dalam memberikan andil terhadap perekonomian Kabupaten Kaimana. Walaupun andil sektor
pertanian sangat besar (56,15%) pengaruhnya terhadap pembentukan nilai tambah PDRB Kabupaten
Kaimana, akan tetapi sejak tahun 2001 andilnya terus mengalami penurunan. Pada sektor ini,
subsektor kehutanan memberikan andil yang terbesat yaitu 21,01%. Urutan kedua yang memberikan
andil terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kaimana adalah sektor industri pengolahan
dengan andil sebesar 9,09%. Pada sektor ini, subsektor industri industri besar/sedang memberikan
andil yang terbesar yaitu 9,35%.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran menempati urutan ketiga pembentukan PDRB
Kabupaten Kaimana dengan andil sebesar 9,80%. Subsektor perdagangan besar dan eceran sangat
mempengaruhi sektor ini dengan memberikan andil sebesar 9,13%. Dan urutan keempat pembentuk
PDRB Kabupaten Kaimana adalah sektor jasa-jasa. Andil sektor ini pada tahun 2006 sebesar 8,27%.
Peranan ekonomi sektoral PDRB Kabupaten Kaimana tahun 2002 – 2006 selengkapnya disajikan
dalam tabel berikut:
semua distrik dengan perkiraan luas produksi pada tahun 2006 seluas 10 ha untuk jagung, 17 ha untuk
ubi kayu, 12 ha untuk ubi jalar dan 40 ha untuk keladi. Produksi hasil pertanian tanaman pangan
tersebut sekitar 27 ton untuk jagung, 40 ton ubi kayu, 26 ton ubi jalar dan 120 ton keladi. Luas lahan
pertanian masing-masing tanaman pangan mengalami kenaikan dari tahun 2005, dengan kenaikan luas
lahan terbesar pada tanaman keladi. Secara rinci sebaran luas lahan dan produksinya per distrik
termuat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.14 Luas Panen dan Produksi Jagung, Ubi Kayu Jalar dan Keladi di Kabupaten
Kaimana
Tabel 3.15 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Buah-buahan di Kabupaten
Kaimana
3.3.8.3. Sayuran
Produksi pertanian di Kabupaten Kaimana selain tanaman pangan juga terdapat sayur-sayuran
seperti kubis, lombok, tomat, ketimun, terong, kacang panjang dan lain sebagainya. Tanaman sayur-
sayuran tersebar di semua distrik dengan lokasi terluas di Distrik Kaimana. Dibandingkan dari tahun
2005, maka total luas panen mengalami kenaikan namun rata-rata produksi mengalami penurunan.
Sampai tahun 2006 rata-rata produksi tanaman sayuran adalah 2,9 ton/ha, dengan rata-rata produksi
tertinggi di Distrik Kaimana. Di antara penyebab terjadinya penurunan produksi tanaman sayur adalah
karena pengolahan yang masih tradisional dan adanya hama yang menyerang tanaman sayur.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.16 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Sayur-sayuran di Kabupaten Kaimana
3.3.8.4. Perkebunan
Komoditas yang dihasilkan oleh perkebunan adalah pala, cengkeh, kopi, kelapa, dan coklat,
telah banyak diusahakan di Distrik Kaimana, Buruway, Teluk Arguni, dan Teluk Etna. Sektor ini cukup
berpotensi untuk dikembangkan. Kondisi fisik di masing-masing distrik tersebut cocok untuk
pengembangan komoditas kelapa dan kakao. Area yang tersedia untuk kelapa dan kakao masing-
masing adalah 570 Ha dan 79 Ha. Sementara Teluk Etna terkenal dengan kekayaan hutan. Berbagai
komoditas seperti pala hutan, kayu gaharu, kayu masohi, cinnamomum culilawan dan binuang
ditemukan di Teluk Etna. Lahan perkebunan pala yang ada di Distrik Kaimana sekitas 3.490 Ha.
Akhir-akhir ini telah dicoba untuk dibudidayakan vanilli, karena dulu Kaimana merupakan salah satu
penghasil vanili.
Tabel 3.17 Luas Area dan Produksi Tanaman Kelapa di Kabupaten Kaiana
Luas area tanaman perkebunan besar dan perkebunan rakyat di Kabupaten Kaimana terbagi
menjadi kriteria muda/belum menghasilkan, menghasilkan, tidak menghasilkan dan baru. Untuk luas
area tanaman perkebunan besar dengan jenis tanaman kelapa paling banyak terdapat di Kaimana.
Begitu pula untuk jenis tanaman kakao. Sedangkan untuk perkebunan raykat mencapai 3.483 Hektar,
dengan jenis tanaman pala paling banyak. Selengkapnya luas area tanaman perkebunan besar dan
perkebunan rakyat, dapat dilihat pada tabel
tahun 2006 mengalami penurunan masing-masing sebanyak 248 ekor dan 151 ekor. Sedangkan
ternak babi mengalami kenaikan sampai 153 ekor. Populasi sapi dan kambing paling banyak terdapat
di Distrik Kaimana. Populasi masingmasing jenis ternak per distrik dari tahun 2005-2006 seperti
dalam tabel berikut ini.
Seiring dengan penurunan populasi ternak sapi dan kambing di Kabupaten Kaimana, maka
dapat dilihat produksi daging juga mengalami penurunan. Untuk produksi daging sapi mengalami
penurunan dari 2.320 Kg menjadi 2.700 Kg. Begitu juga untuk produksi daging kambing juga
mengalami penurunan menjadi 1.736 Kg. Sedangkan untuk ternak babi, terjadi peningkatan produksi
dagingnya
Selain ternak sapi, kambing dan babi, terdapat pula ternak unggas yang hampir tersebar di
semua distrik. Ayam bukan ras (kampung) merupakan ternak potensial karena tersebar di hampir
seluruh distrik di Kaimana. Adapun populasi ternak unggas di Kabupaten Kaimana mengalami
peningkatan untuk ternak ayam kampung dan itik. Sedangkan untuk jenis ayam petelur dan entok
mengalami penurunan. Populasi ternak ayam kampung mengalami peningkatan hampir dua kali lipat
dibanding tahun sebelumnya. Secara rinci, jumlah populasi unggas disajikan pada tabel
Produksi telur ayam kampung juga mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan populasi
ternak ayam kampung. Pada tahun 2006, produksi telur unggas di Kabupaten Kaimana mengalami
peningkatan dengan peningkatan terbanyak ada di Distrik Kaimana. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel
Tabel 3.23 Produksi Telur di Kabupaten Kaimana
Sistem pemeliharaan ternak di Kabupaten Kaimana secara umum masih bersifat ekstensif, yaitu
ternak dipelihara apa adanya tanpa memperhatikan kebutuhan ternak akan kecukupan pakan,
kebutuhan kandang dan perawatan kesehatan. Ternak unggas (ayam buras, itik dan entok) dalam
proses pemeliharaannya dibiarkan mencari pakan sendiri di sekitar rumah atau tempat lain. Sebagian
masyarakat di Distrik Kaimana kota telah menyediakan kandang sederhana untuk ayam buras yang
mereka pelihara tanpa menyediakan pakan yang memadai. Pagi hari ayam ini dikeluarkan dari kandang
untuk mencari makan dan sore hari dikandangkan kembali, sementara itik dan entog tidak disediakan
kandang.
3.3.9.2. Perikanan
Kabupaten Kaimana merupakan salah satu sentra produksi perikanan terbesar, demikian juga
saat masih tergabung dengan Kabupaten Fakfak. Sebagian penduduk Kaimana yang bekerja sebagai
nelayan tradisional, umumnya memiliki armada dan alat tangkap ukuran kecil, tertinggal jauh dari
nelayan pendatang (perusahaan) yang umumnya menggunakan peralatan modern dan ukuran kapal
lebih besar. Berbagai jenis komoditi seperti ikan pelagis, ikan demersal/karang, udang, kerang,
mutiara, penyu, hiu, dan tiram merupakan komoditi unggulan yang diharapkan dapat menjadi salah
satu sumber pertumbuhan ekonomi sekaligus menarik sektor swasta khususnya dalam hal
peningkatan penanaman modal di bidang perikanan, seperti usaha penangkapan, budidaya, pengolahan,
pemasaran dan kegiatan lain yang dapat mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi di
Kabupaten Kaimana. Kabupaten Kaimana memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar yang
dapat ditingkatkan menjadi sektor unggulan. Besarnya potensi perikanan di daerah ini berhubungan
dengan letaknya yang secara geografis berhadapan langsung dengan Laut Arafura yang kaya akan
sumberdaya perikanan. Kegiatan pemanfaatan perikanan yang menonjol yaitu kegiatan perikanan
tangkap dan budidaya kerang perikanan. Kegiatan perikanan tangkap dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat dengan orientasi perikanan pesisir yang bersifat tradisional, dan perusahaan komersial yang
lebih terkonsentrasi pada perairan laut.
Nelayan Kaimana telah mempunyai pengetahuan yang baik tentang musim penangkapan ikan di
suatu daerah. Pada daerah-daerah yang terlindung seperti teluk, estuari dan sungai, kegiatan
penangkapan dapat dilakukan sepanjang tahun. Pada perairan laut terbuka, musim penangkapan
mengikuti musim dan kondisi cuaca (musim barat yaitu antara bulan Mei-Oktober dan musim timur
antara pertengahan Oktober-April). Jumlah nelayan di Kabupaten Kaimana sampai dengan tahun 2006
mengalami peningkatan yang tajam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.24 Jumlah Rumah Tangga Nelayan dan Nelayan di Kabupaten Kaimana
Selain perikanan tangkap, juga terdapat kegiatan budidaya kerang mutiara di Teluk Bicari dan
Teluk Etna. Benih kerang mutiara berasal dari pembenihan di Dobo (Maluku Tenggara Timur). Jenis
kerang yang dibudidayakan adalah jenis kerang mutiara (Pinctada maxima). Perikanan komersial
diusahakan oleh PT. AVONA MINA LESTARI (AML), dengan komodiri utama adalah udang yang
diekspor ke Cina (dalam bentuk utuh) dan ke Jepang (dalam bentuk tanpa kepala). Sedangkan
kegiatan budidaya kerang mutiara dikelola oleh PT. AMERANUS yang dirintis mulai tahun 2001,
dengan dua lokasi budidaya yang terletak di Kayu Merah Distrik Teluk Etna dan di Teluk Bicsari
Distrik Kaimana Kota. Perkembangan komoditi ekspor sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten
Kaimana selengkapnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.25 Perkembangan Komoditi Ekspor Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Kaimana
Produksi perikanan rakyat di Kabupaten Kaimana meliputi ikan dengan berbagai jenis ikan,
serta biota laut dengan kulit lunak (seperti udang dan kepiting), serta kulit keras (seperti cumi-cumi).
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kaimana tahun 2006, dapat diketahui
produksi perikanan, dimana jenis udang windu dan dogol paling banyak terdapat di Kabupaten
Kaimana. Sedangkan untuk jenis ikan, yang paling banyak terdapat di Kabupaten Kaimana adalah jenis
ikan kembung, dengan jumlah produksi mencapai 224.900 kg. Masing-masing jenis ikan dijual dengan
harga yang berbeda-beda. Di antara sekian banyak jenis ikan yang ada, yang paling rendah harga
jualnya adalah jenis ikan hiu, yaitu hanya 500 rupiah. Selengkapnya, produksi perikanan rakyat di
Kabupaten Kaimana dijelaskan pada tabel
Tabel 3.26 Produksi Perikanan Rakyat Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kaimana
Pulau kecil lainnya seperti di Kepualauan Triton dan Pulau Aiduma juga banyak ditemukan ikan
Napoleon (Cheilinius undulates) dan ikan hias angelfish (Pemacantus sp) yang dapat dijadikan wisata
alam dan snorkeling. Selain potensi ikan hias, perairan di Kaimana juga memiliki pantai yang berpasir
putih dan terumbu karang yang indah. Adapun kawasan yang banyak terdapat terumbu karangnya ada
di kawasan Lobo, Pulau Adi, dan Pulau Venue yang masih terjaga secara alami.
Potensi wisata budaya di Kaimana diantaranya adalah ritual dan kearifan lokal dalam melindungi
dan melestarikan kekayaan alam yang tinggi nilainya sebagai potensi wisata. Sedangkan untuk potensi
situs sejarah dan kepurbakalaan, di Kaimana terdapat beberapa tempat situs searah yang telah
diketahui dan memerlukan penelitian secara cermat, yaitu situs sejarah keberadaan ”Burung Garuda”
sebagai cikal bakal lambang NKRI dan Tugu Fort Du Bus yang merupakan benteng pertama pasukan
Hindia Belanda yang berdiri di Papua, pada tanggal 24 Agustus 1828. Untuk pengembangan sektor
pariwisata, Pemerintah Daerah berupaya menggali dan mengembangkan berbagai kesenian tradisional
berupa tari-tarian yang menjadi ciri khas Kaimana, seperti tarian sirosa (tarian untuk mensyukuri
rahmat Tuhan), tarian sawat dan furiar (tarian penyambutan tamu/para pembesar) serta tarian tifa
panjang sebagai tari pergaulan.
Berkaitan dengan adat dan budaya, dalam struktur masyarakat Kaimana hingga saat ini masih
berlaku beberapa jabatan adat yang tetap dijunjung tinggi seperti Raja, Kapitan, Warnemen, Sangaji,
Majur/Mayor, Orang Kaya, Orang Tua, Sufuy, Sda, Dimora, Mewara, Sendawan, dan Prisi. Jabatan-
jabatan tersebut merupakan jabatan dalam pemerintahan adat, serta jabatan orang-orang berpengaruh
yang mempunyai kharisma tersendiri dan dipandang terhormat di masyarakat. Pemberlakuan jabatan
dan tingkatan adat ini hampir ada di setiap kampung, namun dalam peristilahannya di masing-masing
kampung terdapat perbedaan. Potensi wisata selegkapnya disajikan pada tabel berikut:
2. Kemudian Wisatawan juga berwisata sejarah dengan mengunjungi Benteng Fort du Bus, yang
berlokasi di Kampung Lobo. Berdasarkan informasi, benteng ini dibangun ketika dalam masa
kolonial Belanda. Nama benteng ini sendiri diambil dari nama Jenderal Hindia Belanda, Leonard
Piere Joseph Burggraaf du Bus de Gisignes. Benteng ini diresmikan bertepatan dengan ulang tahun
Raja Willem I, yakni pada 24 Agustus 1828. Akan tetapi kemudian semua pasukan Belanda ditarik
dari benteng ini pada tahun 1835 karena adanya wabah penyakit malaria. Benteng Fort du Bus
adalah benteng peninggalan Belanda yang berada di sebuah kampung kecil bernama Lobo. Benteng
ini didirikan sebagai bukti kekuasaan Belanda atas Nieuw Guinea. Nama benteng ini diambil dari
nama jenderal Hindia Belanda yang bernama Leonard Piere Joseph Burggraaf du Bus de Gisignes.
3. Ada juga Kolam Sisir, destinasi wisata yang bisa dikatakan baru di Kaimana. Berkunjung ke Kolam
Sisir akan membuatmu merasakan ketenangan dan kedamaian bersama dengan indahnya alam
ciptaan Tuhan. Air kolam yang berwarna kehijauan ditambah dengan perbukitan yang
mengelilinginya akan memberikan suasana yang berbeda.
Sebagai obyek wisata baru di Kaimana, Kolam Sisir seakan-akan menjadi obyek wisata yang wajib
dikunjungi. Akses menuju obyek wisata ini dikatakan sangat baik jika dibandingkan akses menuju
Wisata Alam KM14 yang jalannya masih berbatu.
4. Diyakini lukisan yang ada di dinding batu di Kampung Tanjung Bisyari dan Kampung Mai-Maiini ini
sudah ada sejak zaman prasejarah. Di sana kamu akan menjumpai berbagai macam bentuk lukisan,
mulai dari kapak, ikan, telapak tangan, hingga bunga. Lukisan dinding batu yang ada di Kaimana
merupakan lukisan yang diyakini telah ada sejak zaman prasejarah. Lukisan dinding batu ini dapat
dijumpai di Tanjung Bisyari dan Kampung Mai-Mai. Banyak corak yang dapat dijumpai pada lukisan
dinding batu yang ada di Kaimana seperti gambar telapak tangan, gambar ikan, gambar cecak,
gambar udang, gambar bunga dan gambar-gambar lainnya. Saat ini, lukisan dinding batu yang ada di
Kaimana sedang di teliti oleh Balai Arkeologi.
5. Nah, ini dia pantai terbaik yang ada di Kaimana, yakni Pantai Ermun yang berlokasi di Teluk Triton.
Pantai ini memiliki ombak yang menenangkan, ditambah dengan air laut yang berwarna biru dan
menyejukkan mata. Di sana Wisatawan juga akan menemukan karang berlubang yang menjadi ikon
Pantai Ermun.
6. Ada juga Pulau Venue, yang secara lokasi berada di Distrik Buruway. Pulau ini memiliki pasir putih
bersih yang halus, dan di sana kabarnya menjadi habitat penyu belimbing yang kini terancam punah
akibat perburuan. Berada di Pulau Venue Wisatawan bersyukur tinggal di Indonesia, negara
dengan sejuta keindahan. Pulau Venue termasuk dalam administrasi wilayah Distrik Buruway.
Pulau Venue memiliki pantai yang berpasir putih dan kabarnya terumbu karang disekitar pulau ini
termasuk kategori baik. Pulau Venue adalah ini seakan-akan rumah yang aman bagi para penyu
untuk bertelur. Disiang hari wisatawan dapat melihat puluhan bahkan ratusan ekor kelelawar
bergantungan dipohon sambil menunggu datangnya malam.
7. Kaimana memiliki pemandangan senja yang sangat eksotis, dan beberapa alasan pendukung yang
lainnya. Saking indahnya, sempat ada lagu yang berjudul ‘Senja di Kaimana’ yang sempat populer
pada tahun 1970’an. Dengan senja yang indah, Kaimana bisa dikatakan sebagai kota yang romantis
untuk dinikmati bersama dengan pasangan.
Kabupaten Kaimana dikenal dengan julukannya sebagai Kota Senja. Banyak alasan yang melatar
belakangi julukan tersebut, salah satunya adalah senjanya yang begitu indah dan mungkin jarang
dijumpai diwilayah manapun.
8. Selain benteng dan lukisan dinding, Wisatawan juga bisa berwisata sejarah di Situs Kerajaan
Namatota, yang berlokasi di Desa Namatota, Kaimana. Jika kamu berkunjung ke sana, Wisatawan
akan menjumpai barang-barang peninggalan kerajaan dan juga kolonial belanda, selain itu ada juga
makam para raja. Situs Kerajaan Namatota merupakan situs bersejarah yang ada di Kampung
Namatota, Kabupaten Kaimana. Situs yang dapat dijumpai disini berupa makam raja, senjata-
senjata peninggalan Belanda dan lain sebagainya. Masyarakat di kampung ini masih sangat menjaga
adat istiadat dengan baik. Mayoritas masyarakat yang tinggal di kampung ini beragama Islam.
9. Di Kaimana juga ada, tepatnya di Teluk Triton. Di sana kamu juga bisa melihat gugusan pulau
karang yang berdiri kokoh menghiasi lautan. Kondisi Teluk Triton masih terjaga kealamian dan
kebersihannya, karena memang wilayah ini masih masuk ke dalam Kawasan Konservasi Laut
Daerah (KKLD) Kabupaten Kaimana. Siapa bilang hanya Raja Ampat yang memiliki gugusan pulau
yang indah? Di obyek wisata Teluk Triton, wisatawan dapat menemukan suasana yang relatif sama.
Sebagai obyek wisata yang menjadi primadona Kaimana, Teluk Triton ternyata memiliki keunikan
sendiri. Pasalnya daerah ini termasuk bagian dari Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)
Kabupaten Kaimana sehingga kondisi lingkungannya sangat terjaga. Adapula beberapa ikan dan
jenis karang yang merupakan endemik khas Kaimana di kawasan wisata ini.
10. Yang terakhir adalah Wisata Alam KM14. Wisata alam ini memiliki pemandangan yang
menyejukkan, pohon-pohon besar tumbuh rindang disertai dengan suara burung yang bersaut-
sautan. Wisata Alam KM14 tak ubahnya seperti hutan lindung, karena memang kawasan itu
memiliki kekayaan hayati yang melimpah. Tak hanya bisa menikmati kondisi alamnya yang masih
asri, Wisatawan juga bisa mendirikan tenda alias camping di Wista Alam KM14.
Wisata Alam KM14 ini adalah obyek wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah
setempat. Dengan mengandalkan suasana alam yang masih alami serta udara yang sejuk membuat
obyek wisata ini sangat digemari oleh wisatawan lokal. Di obyek wisata ini terdapat gazebo dan
toilet umum, hanya saja kondisinya sudah tidak memadai. Selain mandi dan bermain air wisatawan
dapat juga melakukan aktivitas lainnya seperti memancing.