LP Ppok R.paru
LP Ppok R.paru
I. KONSEP PENYAKIT
A. Definisi Dx medik
PPOK adalah penyakit saluran napas yang bersifat kronik, progresif
irreversible atau reversibel sebagian yang ditandai dengan adanya
obstruksi saluran napas akibat reaksi inflamasi abnormal, hiperaktivasi
saluran napas, destruksi dinding alveolar dan bronchus yang
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah oksigen yang masuk,
memanjangnya masa ekspirasi akibat penurunan daya elastisitas paru
(Sulistiowati et al., 2021).
B. Etiologi Dx medik
C. Patofisiologi / pathway
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Thorax
2. Kultur sputum
3. Laboratorium darah lengkap
4. Elektrokardiografi
5. Pemeriksaan Fall Paru
F. Penatalaksanaan Medis
G. Referensi
- Nies, M. A. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga
(Edisi pert). ELSEVIER.
- Hulaima, I. S., Utami, N., Sibuea, S., Studi, P., Dokter, P.,
Kedokteran, F., Lampung, U., Anatomi, B., Anatomi, P.,
Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Masyarakat, K.,
Kedokteran, F., & Lampung, U. (2019). Penatalaksanaan
Osteoartritis , Hipertensi dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis
( PPOK ) dengan Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga
Management Osteoarthritis , Hypertension and Chronic
Obstructive Pulmonary Disease ( COPD ) with Family
Physician Principles. Jurnal Agromedicine, 6(2), 455–463.
- Satryasa, A. B. S., Suryantari, S. A. A., Pratama, G. M. C. T.,
Hartawan, I. G. N. R. M., & Muliarta, I. M. (2018). Potensi
Pranayama Dalam Meditasi Raja Yoga Sebagai Modalitas
Pencegahan Serta Terapi Komplementer Pada Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (Ppok). Essential: Essence of Scientific
Medical Journal, 16(1), 21–29. www.pubmed.com
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Fokus (Mengacu pada data Mayor dan Minor diagnose
keperawatan SDKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas
Data Subjektif : -
Data Objektif :
- Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Mengi, wheezing, atau ronki kering
- Mekonium dijalan nafas (Pada neonatus)
2. Pola Nafas Tidak Efektif b.d depresi pusat pernafasan
Data Subjektif :
- Dispnea
Data Objektif:
- Penggunaan otot bantu pernafasan
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola nafas abnormal
3. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Data Subjektif:
- Dispnea
Data Objektif :
- PCO2 meningkat/menurun
- PO2 menurun
- Takikardia
- PH arteri meningkat/menurun
- Bunyi nafas tambahan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas
2. Pola Nafas Tidak Efektif b.d depresi pusat pernafasan
3. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
C. PERENCANAAN
a. Tujuan (smart) (Standar Keluaran)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan mampu
membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten dengan kriteria hasil:
Dapat melakukan batuk efektif .
2. Pola Nafas Tidak Efektif b.d depresi pusat pernafasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pola napas
membaik dengan kriteria hasil:
Frekuensi napas membaik
Kedalaman napas membaik
3. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan diharapkan pada membran
alveolus kapiler dalam batas normal dengan kriteria hasil:
Tingkat kesadaran meningkat.
D. Daftar Pustaka
- SDKI SIKI
- SLKI